• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN AGENT OF CHANGE PADA KOMUNITAS MASYARAKAT SADAR LINGKUNGAN (MY DARLING) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Studi pada Komunitas Masyarakat Sadar Lingkungan di RW 11 Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN AGENT OF CHANGE PADA KOMUNITAS MASYARAKAT SADAR LINGKUNGAN (MY DARLING) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Studi pada Komunitas Masyarakat Sadar Lingkungan di RW 11 Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Bandung."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN AGENT OF CHANGE PADA KOMUNITAS MASYARAKAT SADAR LINGKUNGAN (MY DARLING) DALAM MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

(Studi pada Komunitas Masyarakat Sadar Lingkungan di RW 11 Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

menjadi Sarjana Departemen Pendidikan Luar Sekolah

Disusun oleh:

Pertiwi Muslim

1000844

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2015

(2)

PERAN

AGENT OF CHANGE

PADA KOMUNITAS

MASYARAKAT SADAR LINGKUNGAN (MY DARLING) DALAM

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

(Studi pada Komunitas Masyarakat Sadar Lingkungan di RW 11

Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Bandung)

Oleh Pertiwi Muslim

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Pertiwi Muslim

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)
(4)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Pertiwi Muslim, Peran Agent Of Change Pada Komunitas Masyarakat Sadar Lingkungan (My Darling) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (studi Pada Komunitas Masyarakat Sadar Lingkungan Di RW 11 Kelurahan Cibangkong Batununggal Bandung). Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIP UPI Tahun 2015.

Penelitian ini membahas mengenai peran yang dilakukan agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan atau My Darling dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengkaji peran agent of change pada komunitas My Darling, (2) mengetahui kegiatan anggota komunitas My Darling dalam pemanfaatan baran bekas di RW 11, (3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan pemanfaatan barang bekas dan (4) mendeskripsikan tingkat kesejahteraan masyarakat anggota komunitas My Darling.

Teori yang mendasari pada penelitian ini diantaranya: konsep peran agent of change, konsep pemberdayaan dalam pendidikan nonformal, konsep kesejahteraan sosial dan konsep perencanaan program.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, studi dokumentasi dan triangulasi. Subjek penelitian berjumlah 3 orang yaitu pengelola komunitas My Darling serta informan berjumlah 2 orang yaitu aanggota komunitas My Darling.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: 1) peran agent of change pada komunitas My Darling mempunyai peran fungsional yaitu sebagai penggerak dalam masyarakat untuk melakukan perubahan, pemberi pemecahan masalah dan penghubung masyarakat. 2) kegiatan anggota komunitas dalam pemanfaatan barang bekas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. 2) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan pemanfaatan barang bekas. yaitu dukungan yang diberikan oleh kepala daerah tersebut dan keunggulan hasil karya yang dihasilkan oleh anggota, serta faktor penghambat yaitu ketersedian alat yang sedikit dan banyaknya kegiatan pemanfaatan barang bekas yang dilakukan oleh komunitas lain. 4) tingkat kesejahteraan masyarakat anggota komunitas My Darling adanya peningkatan pendapatan yang terjadi dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak, serta dampak positif bagi lingkungan dengan pedulinya masyarakat Cibangkong terhadap kelestarian lingkungan.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah agen perubahan di komunitas My Darling ini mempunyai peran sentral di lingkungan RW 11, yaitu sebagai penggerak, pemberi pemecahan masalah, dan penghubung. Kegiatan anggota komunitas dalam pemanfaatan barang bekas terdiri dari menentukan kebutuhan masyarakat, merumuskan tujuan, menentukan prioritas kegiatan, penentuan waktu pelaksanaan, tahapan pelaksanaan kegiatan, partisipasi masyarakat yang antusias dan peran agent of change pada kegiatan tersebut. Adanya evaluasi dan tindak lanjut, evaluasi yang digunakan adalah evaluasi kegiatan. Adanya faktor pendukung dan penghambat yang terbagi menjadi faktor internal dan eksternal. Terdapat peningkatan pendapatan yang dihasilkan oleh anggota setelah mengikuti kegiatan di komunitas My Darling yang memberikan dampak positif bagi diri dan lingkunga sekitarnya.

(5)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

(6)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The Role Of Agent Of Change On Environmentalist Society (My Darling) In Improving Villagers’ Prosperity (Study On Environmentalist Society In RW 11 Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Bandung). Departement Of Nonformal Education. Faculty Of Education, Indonesia University Of Education. 2015.

This research studies about the roles which are done by the agents of change on

environmentalist society or so called My darling in improving people’s prosperity. This study

aims (1) to examine the role of agent of change in my darling community (2) to discover the activity of the members of My darling community in recycling items (3) to discover the supporting factors and obstacles in recycling activity (4) to describe the prosperity level of the members of My darling community.

The research is based on several theories such as: role concept of agent of change, empowerment concept in non-formal education, social prosperity concept and program planning concept.

This research uses descriptive method by using qualitative approach. the data were collected by doing observation, interview, documentary study and triangulation. There are three people who have been used as the subject for this research, they are: My darling community organizer and two informants who were taken from the members of My darling community.

Based on the data analysis and discussion of the results obtained as follows: 1) the role of agent of change in the community My Darling has a functional role, namely as a driving force in society to make changes, the giver of problem-solving and community liaison. 2) community members in activities utilization of used goods consist of planning, implementation, evaluation and follow-up. 3) The supporting and restricting factors in the implementation of the activities of the utilization of used goods. the support provided by the head of the area and the primacy of the work produced by members, as well as the factors restricting the availability of the tools are few and many thrift utilization activities carried out by other communities. 4) the prosperity levels of community welfare community member My Darling an increase in income that occurs can be seen from the correct fulfillment of daily necessities, children's education, as well as a positive impact for the environment.

The conclusions from the results of this research are the agents of change in the community My Darling has a central role in the RW 11, namely as the driving force, the giver of problem solving, and liaison. Community members in activities utilization of used goods consist of determining community needs, formulating objectives, determine priorities, timing of implementation, phase of activity, the enthusiastic public participation and the role of agent of change on such activities. An evaluation and follow-up, evaluation is the evaluation of activities. The presence of the inhibitor and the supporting factors are divided into internal and external factors. There is a growing revenue generated by members of the community activities after following My Darling who gives a positive impact for themselves and the surrounding environment

(7)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Rumusan Masalah Penelitian ... 7

Tujuan penelitian ... 8

Manfaat Penelitian... 8

Struktur Organisasi Pemulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Peran Agent of Change... 11

1.Pengertian Peran ... 11

2.Konsep Agent of Change ... 11

3.Peran Agen Perubahan (Agent of Change) ... 16

B. Pemberdayaan dalam Pendidikan Nonformal ... 19

1.Pengertian Pemberdayaan ... 19

2.Strategi Pemberdayaan ... 24

3.Pendidikan Nonformal dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 24

C. Konsep Kesejahteraan Sosial ... 28

1.Pengertian Kesejahteraan Sosial ... 28

2.Pendekatan Pembangunan Kesejahteraan Sosial ... 34

(8)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 44

G. Tehnik Pengumpulan Data ... 44

H. Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 48

1. Lokasi dan Kondisi Penelitian di RW 11 Keluarahan Cibangkong 48 2. Keadaan Penduduk ... 49

B. Sejarah Terbentuknya Komunitas My Darling... 49

1. Identitas Komunitas My Darling ... 53

C. Identitas Subjek dan Informan Penelitian ... 53

1. Profil Subjek Penelitian P1 ... 54

2. Profil Subjek Penelitian P2 ... 55

3. Profil Subjek Penelitian P3 ... 55

4. Profil Informan Peneltian M1 ... 55

5. Profil Informan Penelitian M2 ... 56

D. Deskripsi Hasil Penelitian ... 56

1. Gambaran Peran Agent Of Change Pada Komunitas My Darling 57 a. Peran Manifes ... 57

b. Peran Laten ... 59

c. Peran Fungsional ... 61

2. Gambaran Kegiatan Anggota Komunitas My Darlin Dalam Pemanfaatan Barang Bekas ... 65

a. Tahap Perencanaan ... 65

b. Tahap Pelaksanaan ... 68

(9)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemanfaatan Barang Bekas ... 79

a. Faktor Pendukung ... 79

b. Faktor Penghambat ... 80

4. Gambaran Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Anggota Komunitas My Darling ... 81

a. Peningkatan Standar Hidup ... 81

b. Peningkatan Keberdayaan ... 82

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85

1. Peran Agent Of Change Pada Komunitas My Darling ... 85

2. Kegiatan Anggota Komunitas My Darling Dalam Pemanfaatan Barang Bekas Di RW 11 ... 92

3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Kegiatan Pemanfaatan Barang Bekas Di Komunitas My Darling... 96

4. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Anggota Komunitas My Darling ... 97

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 105

(10)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Hal

(11)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Hal

(12)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Hal

(13)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Hal Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 110

Pedoman Wawancara Pengelola ... 113

Pedoman Wawancara Anggota ... 119

Lampiran 1

Catatan Hasil Wawancara Mengenai Peran Agent Of Change

Pada Komunitas My Darling (Wawancara Terhadap Pengelola) ... 123

Lampiran 2

Catatan Hasil Wawancara Kegiatan Anggota Komunitas My Darling

Dalam Pemanfaatan Barang Bekas (Wawancara Terhadap Pengelola

dan Anggota) ... 137

Lampiran 3

Catatan Hasil Wawancara Mengenai Faktor Pendukung Dan Penghambat

Dalam Pelaksaan Kegiatan Pemanfaatan Barang Bekas (wawancara

Terhadap Pengelola Dan Anggota) ... 154

Lampiran 4

(14)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anggota Komunitas My Darling

(15)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan sebagai suatu kegiatan nyata dan berencana, menjadi menonjol

sejak selesainya perang dunia II. Inayatullah (dalam Nasution, hlmn 28)

mengungkapkan bahwa pembangunan adalah perubahan menuju pola-pola

masyarakat yang memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai

kemanusiaan yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang

lebih besar terhadap lingkungannta dan terhadapa tujuan politiknya, dan yang

memungkinkan warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka

sendiri. Sedangkan hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat indonesia seluruhnya. Hal ini

memiliki arti bahwa pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan

seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus

merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara

untuk mewujudkan tujuan nasional.

Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek

politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana,

menyeluruh, terarah, dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan

nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan bangsa lain

yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional

merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan

(16)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaran negara yang

maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.

(17)

3

Pembangunan (development) secara umum identik dengan proses perubahan yang direncanakan, atau perbaikan kondisi menuju ke arah yang lebih baik. Pembangunan adalah sebuah upaya mencapai kemajuan bagi umat manusia. Secara umum pembangunan seringkali dikaitkan dengan pencapaian dan peningkatan kesejahteraan secara ekonomis. Pembangunan merupakan perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dalam peningkatan kualitas hidup. Kata kunci dari konsep pembangunan adalah perubahan, pertumbuhan, pemenuhan kebutuhan, peningkatan martabat dan harga diri.

Hal ini menunjukan bahwa pembangunan bukan saja pada pertumbuhan

ekonomi semata namun yang lebih penting adalah perbaikan kualitas kehidupan

diri, sosial, dan lingkungan meningkat lebih baik. Seringkali bahwa pembangunan

yang diterpaan oleh pemerintah adalah pembanguna secara fisik seperti

membangun sarana dan prasarana lainnya. Pembangunan tersebut kurang bisa

meningkatkan kualitas manusia sebagai konsekuensi pembangunan non fisik

terabaikan. Kualitas SDM menjadi lemah, kurang mandiri dan sulit bersaing.

Akibatnya mutu kehidupan dan kesejahteraan masyarakat yang menjadi tujuan

utama pembangunan sulit untuk bisa tercapai. Oleh karena itu, pada tahun 2000

kepala negara dari seluruh dunia atas studi dan kesimpulan Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat untuk mengarahkan dan mengukur pembangunan berbasis

manusia dan masyarakat itu sendiri dalam suatu paket yang disebut sebagai

Millenium Development Goals (MDGs). Terdapat delapan kesepakatan dalam

MDGs yang akan ditindak lanjuti di negara-negara yang mengikutinya. Dalam

MDGs yang menjadi titik sentral pembangunan adalah manusia, atau

pembangunan yang berpusat pada peningkatan kualitas kehidupan manusia.

Pembangunan yang berpusat kepada manusia juga harus berbasis pada kebutuhan

dan potensi masyarakat.

Pembangunan aspek kehidupan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyat indonesia bisa terwujud dengan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.

Konsep pendidikan nonformal dalam kerangka pembangunan masyarakat dapat

dilihat dari dua sisi peran, pertama masyarakat sebagai sumberdaya pembelajaran,

dan kedua masyarakat sebagai sasaran pembelajaran (Kamil, 2009 hlm 48).

Pemberdayaan masyarakat juga dapat dipahami dengan dua cara pandang.

(18)

4

masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat (beneficiaries)

yang tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah, melainkan

dalam posisi sebagai subyek (agen atau partisipan yang bertindak) yang berbuat

secara mandiri. Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas dari tanggung jawab

negara. Pemberian layanan publik (kesehatan, pendidikan, perumahan,

transportasi dan seterusnya) kepada masyarakat tentu merupakan tugas

(kewajiban) negara secara given. Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan

berarti terbukanya ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi,

mengontrol lingkungan dan sumber daya nya sendiri, menyelesaikan masalah

secara mandiri, dan ikut menentukan proses politik di ranah negara. Masyarakat

ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pemerintahan.

Dalam setiap masyarakat tentu perlu adanya tokoh masyarakat atau agen

perubah sosial sehingga mampu membuat masyarakat menjadi maju dan

berkembang. Menurut Chamber dalam Anwas (2014, hlm 55) bahwa individu

yang diberdayakan adalah orang miskin yang seringkali tidak memiliki daya

untuk berjuang karena sudah dilumpuhkan. Oleh karena itu dalam pemberdayaan

dibutuhkan peran orang luar. Orang luar ini disebut juga Agent of change yang

memiliki tugas untuk memberdayakan adalah kalangan petugas pembangunan

baik formal maupun nonformal.

Dengan kata lain, tokoh masyarakat dapat juga dikatakan sebagai agen

perubahan sosial yang telah memiliki pengalaman dan memiliki kepercayaan oleh

setiap anggota masyarakat. Tugas pelaku pemberdayaan adalah mendorong,

menciptakan individu serta masyarakat untuk mampu melakukan perubahan

perilaku menuju ke arah kemandirian (berdaya) seperti yang dpaparkan oleh

Anwas, 2014 hlm 55). Perubahan perilaku ini baik dari aspek pengetahuan, sikap,

mapun keterampilan yang bergunan utnuk meningkatkan kualitas kehidupan dan

kesejahteraannya. Permendagri RI Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader

Pemberdayaan Masyarakat, dinyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah

suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya

(19)

5

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 1, ayat (8)). Inti pengertian

pemberdayaan masyarakat merupakan strategi untuk mewujudkan kemampuan

dan kemandirian masyarakat, sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga

kemasyarakatan.

Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah dapat membuat masyarakat menjadi

mandiri terutama dari kemiskinan dan ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat

dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum mencukupi.

Kebutuhan dasar itu, mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan,

dan transportasi. Teori pemberdayaan menempatkan partisipasi di dalam konteks

akar rumput (grass root) untuk memahami aset aset yang dimiliki guna mencapai

keinginan, bagaimana mereka sejauh ini menangani permasalahannya, aktivitas

serta sumber daya lain apa yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan mereka, dan

bagaimana keinginan mereka saat ini mampu meningkatkan kemampuannya

dalam menciptakan masa depan.

Lokasi penelitian ini dilakukan di RW 11 Kelurahan Cibangkong Kecamatan

Batununggal. Lokasi ini berada di tempat pemukiman padat penduduk di tengah

kota Bandung, yang terdapat banyak sampah yang menumpuk dengan

mengeluarkan bau tidak sedap dan tidak layak untuk di pandang. Lokasi tersebut

sangat memprihatinkan, dengan kondisi lingkungan fisik yang kurang sedap

dipandang mata. Selain pemukiman yang padat penduduknya, ditambah

banyaknya bangunan yang kurang layak huni, terdapat banyaknya sampah yang

menjadi fokus utama berkurangnya keindahan pemukiman ini. Sampah

berserakan dimana saja, hampir disetiap lahan kosong sampah plastik terlihat

berserakan, bahkan gang kecil pun tidak luput didominasi sampah plastik yang

bertebaran menutupi permukaan jalan, dan juga sungai yang melintas di kawasan

Cibangkong memiliki warna yang sudah tercemar yaitu hitam pekat, air yang

hanya sedikit mengalir, disumbat oleh sampah-sampah keluarga yang banyak

terdapat di bahu sungai maupun di dalam sungainya. Hal ini sangat

memprihatinkan apabila kita melihat disebelah utara dari kawasan Cibangkong

(20)

6

bersebalahan dengan kawasan hiburan dan dapat disebut salah satu mega mall

yang ada di kota Bandung yaitu kawasan terpadu Trans Studio.

Melihat kondisi lingkungan fisik tersebut, muncul kepedulian seorang istri

dari petugas sampah tersebut yang memikirkan nasib lingkungannnya, dengan

diadakannya komunitas My Darling dapat banyak membantu warga dalam

mengurangi sampah yang menumpuk dan menambah penghasilan warga

setempat. Tempat untuk pengolahan sampah berlokasi di tengah rumah warga

setempat. Namun warga tidak merasa risau dengan adanya tempat untuk

pemilihan sampah organik maupun anorganik.

Melihat fakta dan merasakan langsung dampak pencemaran lingkungan

terhadap keberlangsungan hidup masyarakat daerah Cibangkong kota Bandung,

lahirlah komunitas My Darling yang memiliki kepanjangan masyarakat sadar

lingkungan yang memiliki tujuan sesuai dengan namanya. Komunitas ini

dipelopori dan digerakan oleh seorang ibu muda istri dari seorang suami yang

bekerja sebagai pemungut sampah di daerah tersebut. Mantan pengamen jalanan

ini menjadi penggerak warga daerah sekitarnya dalam menyadarkan tentang

kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta dampak yang akan terasa dan terjadi

apabila masalah sampah tidak diperhatikan bersama-sama oleh masyarakat

Cibangkong. Komunitas yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup mulanya

adalah berbentuk bank sampah bagi masyarakat Cibangkong. Upaya yang

dilakukan oleh komunitas My Darling pun berkaitan dengan upaya menyadarkan

masyarakat akan kebersihan lingkungan yaitu dengan cara pemanfaatan sampah

secara langsung. Pemanfaatan sampah secara langsung ini dilakukan oleh ibu-ibu

rumah tangga yang sebelumnya telah diberikan pelatihan oleh pengurus

komunitas My Darling tersebut dalam pemanfaatan sampah. Kegiatan

pemanfaatan yang dilakukan oleh ibu-ibu ini memiliki harga jual sehingga dapat

meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.

Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas My Darling ini adalah konsep yang

sudah di gagas oleh banyak orang. Konsep tersebut itu adalah 3R, yaitu Reuse

(21)

7

Masyarakat RW 11 pun berinisiatif untuk memisahkan sampah organik dan

non-organik. Sampah organik dijadikan pupuk sedangkan yang non-organik dijadikan

berbagai kerajinan tangan seperti tas, bros, dompet, yang mempunyai nilai jual.

Selain bernilai ekonomis, pemilahan sampah ini juga bisa mengurangi bau busuk

yang ditimbulkan oleh sampah tersebut.

Masyarakat sekitar rumah Ibu Dewi kini mulai menyadari bahwa sampah bisa

didaur ulang dan dikelola dengan baik. Perlahan, masyarakat mulai ikut terlibat

dalam pengurusan bank sampah. Dulu sampah menggunung dan menimbulkan

bau tidak sedap di lingkungan Cibangkong ini. Kini, tumpukan sampah berkurang

drastis dengan adanya pemilahan dan pemilihan sampah sesuai dengan jenisnya.

Dan saat ini kegiatan pembuatan kerajinan dari sampah ini tidak hanya terfokus di

RT 07 saja tapi hampir di setiap RT di RW 11 mempunyai kelompok nya

masing-masing dalam pembuatan kerajinan tersebut. Semua kegiatan My Darling dalam

melakukan dan mengembangkan kegiatan ekonomi kreatif dalam membangun

perekonomian warga sekitarnya sesuai dengan konsep ekonomi kratif yang

dipaparkan oleh para ahli, baik nasional maupun internasional.

Komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) ini mempunyai peran

yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup masyarakat di RW 11

Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal. Beberapa pengaruh yang

dirasakan oleh masyarakat di daerah tersebut adalah dapat menambah wawasan

dan ilmu pengetahuan para ibu rumah tangga di RW 11 agar bisa kreatif dan

mempunyai keahlian apalagi disaat-saat sekarang persaingan semakin ketat dan

kebutuhan ekonomi semakin meningkat selain itu juga dapat berperan aktif dalam

melestarikan lingkungan khususnya mengurangi sampah plastik yang kita tahu

sendiri susah sekali penanganannya.

Oleh karena itu peneliti mengangkat tema pemberdayaan masyarakat yang

bergerak dalam bidang lingkungan sebagai salah satu strategi pemberdayaan dan

pembangunan masyarakat, yang berupaya meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Pemberdayaan masyarakat yang peneliti angkat dalam bentuk peran

(22)

8

melalui komunitas My Darling. Berdasarkan paparan diatas, penulis melakukan

penelitian dengan judul “Peran Agent Of Change Pada Komunitas Masyarakat

Sadar Lingkungan (MY Darling) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Komunitas Masyarakat Sadar Lingkungan Di Rw

11 Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Bandung).”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dalam sebuah penelitian perlu adanya identifikasi yang dimaksudkan agar

permasalahan (fakta-fakta) dilapangan bisa diuraikan. Berdasarkan hal tersebut

maka masalah yang telah di identifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

2. Di RW 11 sudah ada tempat pembuangan sampah tetapi luas lahan tempat

pembuangan sampah tersebut tidak sesuai dengan volume sampah yang

dibuang sehingga daya tampung TPS tersebut tidak mencukupi akibatnya

sampah berserakan di pinggir jalan.

3. Sampah yang dibuang bukan hanya berasal dari warga Cibangkong RW 11

saja, melainkan berdatangan dari masyarakat di luar kelurahan Cibangkong

sendiri sehingga volume sampah setiap hari nya semakin bertambah banyak.

4. Terdapatnya aktifitas masyarakat di RW 11 Kelurahan Cibangkong yang

peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya yang dimotori oleh

sekelompok orang sebagai change agent dalam komunitas My Darling.

5. Selain adanya komunitas ini, terdapat juga sekolah ibu yang memberikan

berbagai pengetahuan dan pelatihan terhadap ibu-ibu di sekitar lingkungan

RW 11.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dan pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana peran yang dilakukan oleh agent of change pada komunitas My

(23)

9

Untuk menjabarkan rumusan masalah diatas maka disusun pertanyaan penelitian

sebagai berikut :

1. Bagaimana peran agent of change pada komunitas My Darling yang berada di

masyarakat Cibangkong?

2. Bagaimana kegiatan anggota komunitas My Darling dalam pemanfaatan

barang bekas di RW 11 Kelurahan Cibangkong?

3. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam kegiatan pemanfaatan

barang bekas yang dilakukan oleh komunitas ini?

4. Bagaimana tingkat kesejahteraan masyarakat anggota komunitas My Darling di

RW 11 Kelurahan Cibangkong?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran yang

dilakukan oleh agent of change pada komunitas My Darling dalam meningkatan

kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan pertanyaan penelitian diatas, tujuan

khusus dari penelitian ini bertujuan :

1. Mengkaji peran agent of change pada komunitas My Darling yang berada di

masyarakat Cibangkong.

2. Mengetahui kegiatan anggota komunitas My Darling dalam pemanfaatan

barang bekas di RW 11 Kelurahan Cibangkong.

3. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan pemanfaatan

barang bekas yang dilakukan oleh komunitas My Darling.

4. Mendeskripsikan tingkat kesejateraan masyarakat anggota komunitas My

Darling di RW 11 Kelurahan Cibangkong.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berkaitan dengan peran komunitas My Darling dalam

pemanfaatan barang bekas untuk peningkatan kesejateraan masyarakat. Maka

(24)

10

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu

pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang memperngaruhi mengenai

pemanfaatan barang bekas, pengelolaan pendapatan dalam kelompok dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka

penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai

upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua

aspek akademisi sebagai bahan evaluasi juga sebagai motivasi dalam

meningkatkan kualitasnya sebagai manusia yang akan berpengaruh terhadap

pembangunan masyarakat.

F. Struktur Organisasi Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka

berikut ini adalah rencana peneliti membagi pokok-pokok pembahasan yang

terdiri dari :

BAB I Pendahuluan

Terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan struktur organisasi penelitian.

BAB II Kajian Pustaka

Terdiri dari landasan teori dan gambaran umum mengenai dasar penelitian atau

teori yang melandasi penelitian, yaitu konsep peran agent of change yang terdiri

dari pengertian peran, konsep agent of change, dan peran agen perubahan; konsep

pemberdayaan dalam pendidikan nonformal yang terdiri dari pengertian

pemberdayaan, strategi pemberdayaan dan pendidikan nonformal dalam

pemberdayaan masyarakat; konsep kesejahteraan masyarakat yang terdiri dari

(25)

11

sosial: konsep perencanaan sosial.

BAB III Metode Penelitian

Terdiri atas lokasi dan subjek penelitian, variabel dan pengembangan Indikator,

metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses

pengembangan instrumen, tehnik pengumpulan data, prosedur pengumpulan data,

langkah-langkah pengolahan dan analisis data, tehnik pengolahan dan analisis

data.

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, sejarah terbentuknya komunitas

My Darling, analisis identitas subjek dan informan penelitian, deskripsi hasil

penelitiann, dan pembahasan mengenai hasil penelitian.

BAB V Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran mengenai hasil penelitian yang berjudul

peran agent of change pada komunitas My Darling dalam meningkatkan

(26)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini, penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian,

desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,

tehnik pengumpulan data, dan analisis data yang dijadikan sebagai dasar bahan

pedoman dalam melakukan penelitian serta dalam pengolahannya.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di RW 11 Kelurahan Cibangkong Kecamatan

Batununggal. Lokasi ini berada di tempat pemukiman padat penduduk di tengah

kota Bandung, yang terdapat banyak sampah yang menumpuk dengan

mengeluarkan bau tidak sedap dan tidak layak untuk di pandang. Sampah

berserakan dimana saja, hampir disetiap lahan kosong sampah plastik terlihat

berserakan, bahkan gang kecil pun tak luput didominasi sampah plastik yang

beretebaran menutupi permukaan jalan, dan juga sungai yang melintas di kawasan

Cibangkong memiliki warna yang sudah tercemar yaitu hitam pekat, air yang

hanya sedikit mengalir, disumbat oleh sampah-sampah keluarga yang banyak

terdapat di bahu sungai maupun di dalam sungainya. Hal ini sangat

memprihatinkan apabila kita melihat disebelah utara dari kawasan Cibangkong

dapat dilihat gedung mewah, tinggi dan besar berada. Kawasan Cibangkong tepat

bersebalahan dengan kawasan hiburan dan dapat disebut salah satu mega mall

yang ada di kota Bandung yaitu kawasan terpadu Trans Studio.

2. Subjek Penelitian

Agar penelitian dapat dilakukan secara mendalam maka subjek penelitian yang

diteliti dibatasi jumlahnya. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 299) mengemukakan

(27)

40

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa lembaga pendidikan tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada

orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Penentuan

sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu

dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Berdasarkan pertimbahan

tersebut maka subjek penelitian primer yang diteliti ini sebanyak lima orang

anggota komunitas My Darling. Pemilihan subjek penelitian secara purposive

tersebut dipilih dengan kriteria :Salah satu dari mereka adalah penggagas

terdirinya komunitas My Darling itu sendiri dan merupakan key person dari

komunitas tersebut.

1. Orang yang diberi amanat menjadi pengelola dalam komunitas masyarakat

sadar lingkungan (My Darling) ini.

2. Orang yang diberi amanat menjadi tutor atau fasilitator dalam kegiatan di

komunitas My Darling.

3. Orang yang tergolong masih dan sedang aktif serta terlibat dari kegiatan di

komunitas My Darling.

Selain pemilihan kriteria yang secara purposive tersebut, pemilihan sumber

data ini didasarkan kepada keunggulan yang dimiliki oleh responden dalam hal

yang mempunyai pengaruh di masyarakat, dalam unsur perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi dalam kelompok komunitas masyarakat sadar lingkungan ini.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini memiliki desain penelitian yang dapat dijelaskan ke dalam

beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelapran, yang

akan dijelas sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam penelitian ini. Tahap ini juga

dikatakan sebagai tahapan menemukan dan mengenali kondisi dan situasi tempat.

Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi awal untuk melihat kondisi dan

(28)

41

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemilihan subjek penelitian ini adalah kelanjutan dari penelitian yang dilakukan

untuk penuntasan mata kuliah sebelumnya. Setelah mengkaji lebih dalam

mengenali permasalahan ini, peneliti melakukan bimbingan dengan dosen

pembimbing skripsi dan memulai menyusun proposal penelitian. Proposal

penelitian ini disetujui oleh dosen pembimbing dan di revisi oleh peneliti. Setelah

itu, peneliti melakukan proses perizinan dengan membuat surat perizinan di

jurusan yaitu surat keputusan (SK) yang akan diserahkan kepada tingkat

kelurahan. Kemudian setelah alur perizinan tersebut, selanjutnya dikirim ke pihak

RW yang bersangkutan yaitu RW 11 dan dengan begitu dapat segera melakukan

penelitian. Peneliti juga menyiapkan pedoman instrumen wawancara dan

observasi yang sebelumnya telah dibimbing dengan dosen pembimbing untuk

pengumpulan data yang dijadikan sample penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini merupakan tahapan penggalian informasi secara

mendalam kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian. Dalam tahapan ini

disebut juga sebagai tahapan klimaks dari penelitian karena peneliti memperoleh

dan mengumpulkan data melalui pedoman wawancara yang telah dipersiapkan

dan telah mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing. Pedoman wawancara

berisi mengenai hal-hal yang ingin ditanyakan dan diamati kepada narasumber

sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah data diperoleh oleh peneliti maka

selanjutnya peneliti melakukan analisis data, dengan mengdeskripsikan hasil fakta

di lapangan dengan gambaran bahwa bagaimana peran Agent of change sehingga

terbentuk komunitas My Darling dan melakukan kegiatannya yang dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

3. Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan ini merupakan tahapan pengecekan daan pemeriksaan data

yang telah diperoleh di lapangan. Pada tahapan ini dikatakan sebagai tehnik

(29)

42

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengolahan data yang sifatnya triangulasi, juga melakukan bimbingan dan

melaporkan hasil temuannya di lapangan dengan dosen pembimbing. Hasil

temuan di lapangan merupakan hasil observasi dan wawancara selama proses

penelitian berlangsung.

C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 6) mengemukakan bahwa metode penelitian

pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu

pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan pendekatan kualitatif.

Dengan pendekatan kualitiatif ini diharapkan dapat menghasilkan gambaran

tentang objek yang diteliti secara utuh sebagaimana diungkapkan oleh Basrowi

dan Suwandi (2008, hlm. 21) mendefinisikan sebagai berikut :

Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada alur dan individu tersebut secara holistik (utuh).

Dalam pelaksanaannya penelitian deskriptif ini tidak terbatas hanya pada

pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi

tentang arti data itu. penelitian ini dapat diwujudkan juga sebagai usaha

memecahkan masalah dengan membandingkan persamaan dan perbedaan gejala

yang ditemukan, mengukur dimensi suatu gejala, menetapkan suatu standar,

menetapkan hubungan antar gejala yang ditemukan dan lain-lain.

Tujuan penelitian deskriptif ialah untuk membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat dan hubungan

antar fenomena yang diteliti. Dalam hal ini digunakannya penelitian deskriptif

(30)

43

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peran agent of change pada Komunitas My Darling dalam meningkatan

kesejahteraan masyarakat.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam menafsirkan

istilah-istilah dalam penulisan, maka diperlukannya definisi operasional yang berkenaan

dengan judul dan fokus penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Peran Agen Perubahan (agent of change) merupakan seseorang individu atau

kelompok yang membantu terlaksananya perubahan sosial atau suatu inovasi

yang berencana. Individu atau kelompok tersebut yang mempelopori,

menggerakkan, menyebarluaskan proses perubahan dan mengawasi bahwa

proses perubahan tersebut tetep berjalan sesuai dengan aa yang diharapkan

baik oleh individu tersebut maupun masyarakat sebagai subjek perubahan.

2. Menurut Priyono dan Pranaka dalam Roesmidi dan Riza (2008, hlm. 2)

menyatakan bahwa proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan

yaitu Pertama yang menekankan kepada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada

masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya, yang merupakan makna

kecenderungan primer. Kedua (sekunder) menekankan pada proses

menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai

kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan

hidupnya melalui proses dialog.

Dari pengertian diatas jelas bahwa pemberdayaan adalah upaya untuk

mengubah keadaan individu atau kelompok agar menjadi lebih berdaya, dan

merupakan unsur dasar yang memungkinkan suatu masyarakat bertahan, dalam

(31)

44

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kesejahteraan sosial dapat di definisikan sebagai kegiatan-kegiatan yang

terorganisir bagi peningkatan kesejahteraan sosial melalui menolong orang

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dalam beberapa bidang seperti

kehidupan keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian waktu sosial,waktu

senggang, standar-standar kehidupan dan hubungan-hubungan sosial.

Pelayanan kesejahteraan sosial memberi perhatian terhadap individu-individu,

kelompok-kelompok, komunitas-komunitas dan kesauan penduduk yang lebih

luas. Pelayanan-pelayanan ini meliputi perawatan, penyembuhan, dan

pencegahan.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualittatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian. Peneliti kualitatif berperan sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,

menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan embuat kesimulan atas

temuannya.

Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, namun

selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan

dikembangkan instrumen penelitian sederhan, yang diharapkan dapat melengkapi

data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi

dan wawancara. Jadi dalam penelitian ini, peneliti berperan secara langsung dalam

interaksi dengan sumber informan dalam bentuk wawancara dan mengamati

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Penyusunan Kisi-Kisi

Penyusunan kisi-kisi Penelitian merupakan pedoman dalam pembuatan alat

(32)

45

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kisi-kisi penelitian peran Agent of Change pada komunitas masyarakat sadar

lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terdiri

atas beberapa kolom yaitu: aspek yang diteliti, indikator, sub-indikator, nomor

item, instrumen dan sumber data.

2. Penyusunan Pedoman Wawancara

Pertanyaan-pertanyaan mengenai indikator-indikator dan sub indikator

tersebut dirumuskan kedalam pedoman wawancara yang diuji cobakan kepada

pengelola dan anggota aktif komunitas masyarakat sadar lingkungan (My

Darling).

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian

diperlukan tehnik pengumpulan data yang relevan dengan permasalahan

penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 308) memaparkan bahwa tehnik

pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui

tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan.

Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam memperoleh

data, yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Nasution dalam Sugiyono (2013, hlm. 310) menyatakan bahwa, observasi

merupakan dasara semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui

observasi. Observasi sebagai tehnik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan tehnik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner.

(33)

46

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

310) bahwa observasi diklasifikasikan menjadi observasi berpartisipasi

(participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar,

dan observasi yang tak berstruktur. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah observasi berpartisipasi (participant observation)yang berarti bahwa

peneliti ikut serta dalam kegiatan yang diadakan oleh komunitas My Darling

dalam pemanfaatan barang bekas agar peneliti dapat mengetahui secara mendalam

tentang proses pemanfaatan barang bekas tersebut.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai tehnik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, tetapi apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. Wawancara dilakukan dalam bentuk tanya jawab dan diskusi yang

mengarah kepada fokus penelitian ini. Dalam wawancara subjek penelitian

diminta memberikan informasi yang sesuai dengan apa yang dirasakan dan

dialami, dipelajari yang mengarah kepada pemberdayaan yang dilakukan oleh

komunitas My Darling ini.

Agar terfokus kepada permasalahan penelitian yang dihadapi, maka digunakan

pedoman wawancara yang merupakan pokok-pokok pertanyaan yang diangkat

dari fokus penelitian. Fokus dari wawancara yang dilakukan mengarah kepada: 1)

peran agent of change pada komunitas My Darling, 2) kegiatan komunitas My

Darling dalam pemanfaatan baran bekas, 3) faktor pendukung dan penghambat

pada kegiatan yang dilakukan oleh komunitas, 4) tingkat kesejahteraan

masyarakat anggota komunitas My Darling. Wawancara ini dilakukan kepada

pengelola komunitas dan masyarakat anggota komunitas My Darling.

Tehnik wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara tidak

berstruktur. Wawancara tidak berstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam

penelitian yang menginginkan sesuatu yang mendalam tentang objek yang diteliti.

(34)

47

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

namun tetap dalam fokus yang diteliti, responden pun tidak merasa dipaksa atau

diarahkan karena jawaban yang diberikan bersifat bebas dan sesuai dengan

keyakinannya sendiri.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan usaha penelahaan terhadap beberapa dokumen

(tertulis) dari kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh komunitas My Darling.

Studi dokumentasi ini merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian. Studi dokumentasi ini merupakan arsip dari

kegiatan pemanfaatan barang bekas yang dilakukan oleh komunitas masyarakat

sadar lingkungan.

4. Triangulasi

Menurut Sugiyono (dalam bukunya 2013, hlm. 330) mengemukakan dalam

tehnik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai tehnik pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan dari berbagai tehni pengumplan data dan sumber

data yang telah ada. Peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji

kredibilitas data yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai tehnik

pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Dalam triangulasi, peneliti dapat menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Tujuan dari

tiangulasi bukan mencari kebenaran tentang bebrapa fenomena, tetapi lebih pada

peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara tidak terstruktur

namun mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara

serempak. Dalam hal ini penggunaan tehnik pengumpulan data triangulasi

diharapkan data yang diperoleh dapat konsisten dan pasti.

H. Analisis Data

(35)

48

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2013, hlm. 336) menyatakan bahwa “Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi

pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”.

Analisis data dalam penelitian ini lebih difokuskan selama proses di lapangan

bersamaan dengan pengumpulan data.

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti mernagkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak

perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas dan mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data

selanjutnya. (Sugiyono 2013, hlm. 338)

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan

mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja slanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.

(Sugiyono 2013, hlm. 341)

3.Conclusion Drawing/ verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Namun jika didukung bukti yang valid dan

konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan yang dikemukakan merupakan jawaban smentara dari rumusan

(36)

49

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(37)

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai analisis sebagai hasil dari

penelitian ini yaitu peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar

lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka

pada bab ini peneliti mencoba membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian.

Kesimpulan ini berdasarkan pengolahan data hasil wawancara dan observasi yang

merupakan kristalisasi hasil penelitian yang berkaitan dengan bagaimana peran

agent of change pada komunitas My Darling, kegiatan anggota komunitas dalam

pemanfaatan barang bekas, faktor pendukung dan penghambat serta tingkat

kesejahteraan masyarakat anggota komunitas My Darling.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang penulis ungkap di bab-bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran Agent of Change Pada Komunitas My Darling

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan terbagi

dalam beberapa fungsi yaitu sebagai yang menggerakan masyarakat untuk mau

melakukan perubahan, sebagai pemberi pemecahan masalah, dan sebagai

penghubung.

Peran agent of change sbagai penggerak masyarakat untuk melakukan

perubahan. Sebagai bentuk penggerak untuk membantu perubahan, agen

perubahan selalu mengajak masyarakat melalui musyawarah dan memberikan

contoh langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian

(38)

103

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan yang ada di komunitas masyarakat sadar lingkungan.

Peran agen perubahan sebagai pemberi pemecahan terjadi saat anggota

komunitas berkumpul dan melakukan proses pembelajaran di sekolah ibu yang

merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh komunitas My Darling.

Perannya sebagai pemberi pemecahan masalah juga terjadi saat proses evaluasi

berlangsung. Agen perubahan berperan sebagai seorang pemecah masalah yang

memberikan solusi dalam memecahkan masalah yang terjadi di dalam

masyarakat. Agen perubahan tidak berperilaku sebagai pemimpin atau ketua

dalam komunitas masyarakat sadar lingkungan ini, mereka berperan layaknya

teman bagi anggota masyarakat. Peran agen perubahan sebagai penghubung

terjadi saat proses pemasaran hasil kerajinan yang dihasilkan melalui proses

pemanfaatan barang bekas. Penghubung tersebut berarti agen perubahan berusaha

mencari mitra untuk memasarkan hasil dari pemanfaatan barang bekas yang

dilakukan oleh anggota komunitas. Selain itu juga perannya sebagai penghubung

yaitu mencari mitra yang berhubungan dengan lingkungan agar kelestarian dan

perubahan yang sudah terjadi tidak hilang begitu saja.

2. Kegiatan Anggota Komunitas My Darling Dalam Pemanfaatan Barang Bekas

Salah satunya kegiatan yang paling sering dilakukan dan menjadi prioritas di

komunitas My Darling adalah kegiatan pemanfaatan barang bekas menjadi hasil

kerajinan yang mempunyai nilai jual. Kegiatan pemanfaatan barang bekas tersebut

sebagai salah satu strategi dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat

yang melibatkan masyarakat secara langsung. Sebuah proses dalam membangun

dan memberdayakan masyarakat dapat dilakukan dengan melalui penetapan

sebuah program yang telah dirancang melalui tahapan yang telah disepakati.

Pembahasan mengenai kegiatan anggota komunitas My Darling dalam

(39)

104

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan evaluasi, tindak lanjut.

Pada indikator perencanaan terbagi dalam beberapa sub indikator yaitu

merancang dan menentukan analisis kebutuhan masyarakat, merumuskan tujuan

dan menentukan sumber bahan yang akan digunakan pada kegiatan pemanfaatan

barang bekas tersebut. Pada indikator pelaksanaan terdapat sub indikator antara

lain adalah prosedur, waktu kegiatan, tahapan pelaksanaan kegiatan, partisipasi

anggota dan peran yang dilakukan oleh agent of change.

Evaluasi yang dilaksanakan dalam kegiatan pemanfaatan barang bekas ini

adalah evaluasi kegiatan. Pada evaluasi kegiatan terdapat beberapa hal yang

dilihat oleh pengelola yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor anggota

komunitas masyarakat sadar lingkungan. Pengelola juga melakukan monitoring

dan evaluasi kepada anggota komunitas dengan cara melakukan komunikasi pada

setiap kegiatan pemanfaatan barang bekas yang dilakukan secara continue, hal ini

dilakukan sebagai bentuk kontroling terhadap kegiatan yang dilaksanakan.

3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Kegiatan Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Bekas

Pada faktor pendukung pelaksanaan kegiatan pemanfaatan barang bekas

terbagi kedalam dua aspek yaitu kekuatan dan peluang. Kekuatan yang dimiliki

adalah kekuatan internal yaitu, dukungan yang besar dari kepala daerah yaitu

ketua Rukun Warga 11 dan Kelurahan Cibangkong yang memberikan kesempatan

bagi pagen perubahan beserta teman-teman masyarakat untuk membentuk

komunitas masyarakat sadar lingkungan ini. Sedangkan faktor pendukung

eksternal yaitu dukungan masyarakat serta tokoh masyarakat di sekitar RW 11

kelurahan Cibangkong, bentuk partisipasi yang sukarela dari masyarakat baik

tenaga, moril serta materil. Berdasarkan hasil yang telah ada, masyarakat pun

mulai mengikuti dan berperan serta terutama dalam menjaga kelestarian

(40)

105

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain terdapat faktor pendukung, terdapat pula peluang dalam kegiatan

pemanfaatan barang bekas ini adalah memanfaatkan keunggulan yang dihasilkan

oleh komunitas masyarakat sadar lingkungan dalam membuat kerajinan dengan

memanfaatkan barang bekas atau sampah. Dengan berbagai inovasi yang

diciptakan oleh anggota komunitas My Darling, berhasil membuat kerajinan yang

berbeda dengan yang lainnya yaitu membuat tas dan dompet dari plastik bercorak

sehingga kebutuhan pasar pun dapat dipenuhi sesuai dengan keinginan konsumen.

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat terdapat dua aspek yaitu

kelemahan dan ancaman. Faktor kelemahan yaitu kemampuan proses menjahit

dan ketersediaan alat menjahit yang sedikit. Dalam penyatuan pola yang telah

disusun agar menjadi sebuah kerajinan maka pola tersebut harus dijahit, dan

proses penjahitan tersebut masih digunakan secara manual oleh tangan anggota

masyakat dan kemampuan menjahit tidak seluruh mempunyai kemampuan

tersebut. Ada hal yang menjadi ancaman adalah cukup banyak dikarenakan sudah

banyaknya organisasi atau home industri yang memproduksi kerajinan dari

pemanfaatan barang bekas atau sampah.

4. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Anggota Komunitas My Darling

Kegiatan pemanfaatan barang bekas yang mempunyai nilai jual ini memberi

dampak terhadap kesejahteraan masyarakat anggota komunitas. Dapat dilihat dari

peningkatan pendapatan yang terjadi terhadap anggota komunitas masyarakat

sadar lingkungan atau My Darling ini yang membuat terpenuhinya kebutuhan

sehari-hari, kebutuhan pendidikan anak, bertambahnya modal untuk wirausaha.

Peningkatan pendapatan yang terjadi terhadap anggota komunitas rata-rata

bertambah 10 – 30% dari pendapatan awal sebeum mengikuti kegiatan di

komunitas My Darling. Kebutuhan sehari-hari yang dapat terpenuhi oleh anggota

diantaranya pemenuhan kebutuhan dapur untuk pemenuhan pangan selain itu juga

(41)

106

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan terdiri dari pemenuhan bukudan peralatan sekolah lainnya. Selain itu

juga terdapat beberapa anggota yang menjadi mempunyai kebiasaan menabung,

kebiasaan tersebut dapat digunakan sebagai modal untuk berwirausaha.

Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas My Darling juga memberikan

dampak positif dalam perbaikan lingkungannya dengan menjaga kelestarian dan

kebersihan lingkungan. Masyarakat menjadi peduli dalam menjaga dan

melestarikan lingkungan dan melakukan kegiatan daur ulang sampah sehingga

masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan mengenai peran agent of

change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan atau My Darling dalam

meingkatkan kesejahteraan masyarakat, maka berikut adalah terdapat beberapa

saran untuk semua pihak yang diharapkan berguna, sebagai berikut :

1. Pengelola Komunitas

Bagi pihak pengelola komunitas masyarakat sadar lingkungan atau My

Darling perlu adanya pemberian pembelajaran mengenai kewirausahaan pada

setiap kegiatan yang dilaksanakan karena kegiatan yang dilaksanakan oleh

komunitas sudah cukup baik untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat

dan dapat dijadikan bekal untuk kehidupan mereka selanjutnya. Perlu adanya

jalinan mitra yang kuat karena jika hanya mengandalkan pameran atau bazzar

yang diadakan maka dapat dipastikan hasil kerajinan yang dibuat oleh anggota

masyarakat tidak dapat dilihat oleh masyarakat luas.

2. Anggota Komunitas

Bagi anggota komunitas masyarakat sadar lingkungan atau My Darling harus

dapat mengembangkan lebih jauh akan pemasaran produk hasil pemanfaatan

barang bekas ke ruang lingkup yang lebih luas, namun tetap dibimbing oleh

(42)

107

Pertiwi Muslim, 2015

Peran agent of change pada komunitas masyarakat sadar lingkungan (My Darling) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki wirausaha yang lebih baik agar dapat memnuhi kebutuhan kesejahteraan

anggota tersebut.

3. Masyarakat RW 11 Kelurahan Cibangkong

Bagi masyarakat RW 11 Kelurahan Cibangkong harus lebih termotivasi

dengan adanya komunitas masyarakat sadar lingkungan atau My Darling ini agar

dapat dengan semangat dan peduli menjaga kelestarian lingkungan tempat

tinggalnya. Harusnya ada kegiatan gotong royong yang dilakukan secara rutin

agar menjadi kebiasaan yang sudah melekat pada diri masyarakat dalam menjaga

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Undang-undang Perpajakan No.36 tahun 2008 pasal 4 ayat (1) penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomi yang diterima atau diperoleh wajib pajak,

There is no one size its all solution, tidak ada satu solusi yang dapat mengatasi semua permasalahan, namun setidaknya penerapan biosekuriti dapat mengurangi kerugian ekonomi

Data nilai atau hasil belajar siswa ini dipeoleh melalui tes berupa tes yang dilakukan sebelum KBM dimulai ( pre-test ) dan tes yang diberikan setelah guru

Jumlah saham yang ditawarkan 151.854.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham. Penjamin Pelaksana

• EIS adalah sistem berbasis komputer untuk mendukung manajer puncak dalam mengakses informasi (dalam dan luar) secara mudah dan relevan dengan CSF (Critical Success Factor)

Kajian yang dilakukan oleh Lauer dan Lauer (1986) dalam Parker, 2002), mendapati bahawa daripada 351 responden yang telah berkahwin seramai 300 orang pasangan yang kedua-

sistem yang digunakan oleh manajemen yang dapat menyediakan informasi. yang diperlukan oleh manajemen sehingga dapat membantu

remaja memandang diri sendiri dengan cara yang tetap sama, tidak memandang.. diri hari ini berbeda dengan hari