• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN (AUDIO VISUAL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN (AUDIO VISUAL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN (AUDIO VISUAL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Senam Lantai di SMK Negeri 3 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: SURYA IRAWAN

1001730

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

▸ Baca selengkapnya: senam lantai kelas 2 sd

(2)

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN

(AUDIO VISUAL) TERHADAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM

LANTAI

Oleh

Surya Irawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Asaretkha Adjane 2012

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

▸ Baca selengkapnya: senam lantai kelas 8 semester 2

(3)

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN (AUDIOVISUAL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. Hendi Suhendi NIP. 195803011985111002

Pembimbing II

Arif Wahyudi, S.Pd NIP. 197405202001121001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

(4)

v Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

2. Penggunaan dan Pemilihan Media Pembelajaran ... 12

3. Fungsi Media Pada Pembelajaran ... ... 13

4. Jenis Media Pembelajaran ... 13

5. Media Audio-Visual ... 14

6. Pengertian Media Audio-Visual Dalam Pendidikan ... ... 21

B. Hakikat Senam ... 21

1. Pengertian Senam ... 21

2. Pengertian Senam Lantai ... 24

C. Kerangka Berfikir ... 30

(5)

vi Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

b. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... .... 46

2. Perencanaan Penelitian ... 46

3. Hasil Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi Siklus I Tindakan I ... ... 47

a. Hasil Pelaksanaan Tindakan I ... 47

b. Hasil Analisis dan Reflksi Tindakan I ... 48

4. Perencanaan Tindakan II ... ... 49

a. Hasil Pelaksanaan Tindakan II ... 49

b. Hasil Analisis dan Refleksi Tindakan II ... .. 50

5. Hasil Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi Siklus II Tindakan III ... 51

a. Hasil Pelaksanaan Tindakan III ... .... 51

b. Hasil Analisis dan Refleksi Tindakan III ... ... 52

6. Perencanaan Tindakan IV ... 53

a. Hasil Perencanaan Tindakan IV ... ... 53

b. Hasil Analisis dan Refleksi Tindakan IV ... .... 55

c. Hasil Wawancara ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A.Kesimpulan ... 62

(6)

vii Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 64

DAFTAR LAMPIRAN ... 67

DAFTAR TABEL 3.1 Format Observasi ... 39

3.2 Kriteria Persentase Keberhasilan Siswa ... 43

4.1 Data Tes Hasil Belajar Rangkaian Gerak Senam Lantai Siklus 1 ... 49

4.2 Data Tes Hasil Belajar Rangkaian Gerak Senam Lantai Siklus 2 ... 53

(7)

viii Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

2.1 Film ... 17

2.2 Peserta Didik Yang Sedang Melihat Video ... 19

2.3 Televisi ... 20

2.4 Matras ... 26

2.5 Gerakan Roll Depan ... 27

2.6 Gerakan Roll Belakang ... 28

2.7 Sikap Lilin ... 29

2.8 Sikap Kayang ... 30

(8)

ix Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Grafik

(9)

ii

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Nama : Surya Irawan. NIM : 1001730. Judul : Penerapan Media Pembelajaran (Audio-visual) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung). Tahun 2014, Jurusan Pendidikan Olahraga, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Universitas Pendidikan Indonesia. Pembimbing I Drs. Hendi Suhendi dan Pembimbing II Arif Wahyudi S.Pd

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah tentang penerapan media pembelajaran (audio-visual) terhadap hasil belajar rangkaian gerak senam lantai dengan tujuan apakah penerapan media pembelajaran ini berdampak terhadap peningkatan hasil belajar senam lantai.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitiannya menggunakan siklus dimana peneliti menerapkan 2 siklus. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X PM 5 SMK Negeri 3 Bandung dengan jumlah 35 orang dan penulis menggunakan teknik sampling jenuh dan padat yaitu melibatkan semua siswa kelas X PM 5 SMK Negeri 3 Bandung. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah observasi, tes hasil belajar dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menekankan pada tes hasil belajar ditambah dengan hasil observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat peningkatan hasil terhadap tingkat penguasaan materi pada pembelajaran senam lantai dikelas X PM 5 SMK Negeri 3 Bandung dan adanya manfaat bagi guru dan siswa dalam menerapkan media pembelajaran (audio-visual) ini untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(10)

iii

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Name: Surya Irawan. Student’s Number: 1001730. Title: The Implementation of Audio Visual Learning Media in Increasing Students’ Gymnastic Learning Result of (Vocation School 3 Bandung). 2014. Physical Education. Faculty of Physical Education and Recreation. Indonesia University of Education. Lecturer I Drs. Hendi Suhendi and Lecturer II Arif Wahyudi S.Pd

This classroom action research entitled the implementation of audio visual learning media toward students’ learning result of gymnastic. It aimed to find out whether the implementation of visual learning media affected the increasing of students’ learning result in learning gymnastic. The methodology in this research used classroom action research while the research design applied two cycles. Population in this research was tenth grade students of PM 5 Vocational School 3 Bandung with total 35 students. Meanwhile it used total sampling technique involving all students of this class. The instruments used in this research were observation, students’ learning result, and interview. The research result pointed out on students’ learning result as well as observation result and interview as complement. The result showed that there was an increasing of students’ mastery level in learning gymnastic for tenth grade students of PM 5 Vocational School 3 Bandung and there was benefit both for students and teacher in implementing audio visual learning media in order to obtain learning objectives.

(11)

1 Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses untuk membantu individu untuk tumbuh dan

berkembang secara optimal. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20

tahun 2003 pasal 3 yaitu tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan

potensi peserta didik supaya menjadi manusia yang beriman, bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia Indonesia, dengan pendidikan yang baik maka rakyat

Indonesia akan berkembang dengan baik pula. Tujuan pendidikan pada dasarnya

adalah untuk mendewasakan manusia itu sendiri, merubah dari yang tidak tahu

menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti, dan yang tidak baik

menjadi baik. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pendidikan formal maupun

non formal.

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

secara keseluruhan, pendidikan jasmani merupakan upaya agar dapat

mengaktualisasikan seluruh potensi manusia dalam aktivitasnya berupa sikap,

tindakan dan karya yang diberi berbentuk isi dan arah menuju kebulatan pribadi

sesuai dengan cita-cita kemanusiaan. Selain itu pendidikan jasmani dapat juga

diartikan pendidikan melalui aktifitas jasmani, permainan atau olahraga yang

terpilih untuk mencapai tujuan dalam pendidikan jasmani. Menurut Supandi

(1990, hlm. 29) mengemukakan, bahwa “Pendidikan jasmani adalah suatu

aktivitas yang menggunakan fisik atau tubuh sebagai alat untuk mencapai tujuan

melalui aktivitas-aktivitas jasmani”.

Pendidikan jasmani merupakan program pendidikan yang mempunyai

tujuan untuk merubah siswa dalam 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor,

(12)

2

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan

gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas

emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan

bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang

direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

nasional. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

seumur hidup, pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah memiliki peranan

sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat

langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani.

Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik

dan pengembangan psikis yang lebih baik.

Pendidikan jasmani penting dilakukan karena di antaranya dapat memenuhi

kebutuhan anak akan gerak, mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi

dirinya, menanamkan dasar keterampilan dan merupakan proses pendidikan

secara keseluruhan baik fisik, mental maupun emosional. Oleh karena itu

pendidikan jasmani sangat penting sekali diberikan pada siswa di sekolah.

Pendapat Arsyad (2007, hlm. 07), menyatakan bahwa “Pendidikan jasmani

merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan, sehingga

tujuan pendidikan jasmani selaras dengan tujuan yang ingin dicapai dalam dunia

pendidikan di Indonesia.” Pendidikan jasmani merupakan media untuk

mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

penalaran, dan pembiasaan pola hidup sehatyang bermuara untuk merangsang

pertumbuhan sserta perkembangan yang seimbang. Hal ini sesuai dengan apa

yang diungkapkan oleh Sadiman (2008, hlm. 04), bahwa “Pendidikan jasmani

pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik

untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam fisik,

mental serta emosional”.

Melalui pendidikan jasmani seorang pendidik mempunyai tugas dan

tanggung jawab yang besar dalam merubah seorang siswa kearah yang lebih baik,

kewajiban itulah yang harus selalu tertuang dalam setiap pembelajaran pendidikan

(13)

3

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,

pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai

(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang

seimbang.

Pendidikan jasmani yang diajarkan disekolah mencakup kedalam beberapa

standar kompetensi yang harus dicapai yaitu, atletik, aquatik, senam, permainan,

uji diri, pendidikan luar sekolah (outdoor education), dan kesehatan. Maka dari

itu, senam merupakan standar kompetensi yang harus di ajarkan oleh guru kepada

siswa dan dengan tujuan tertentu yang harus dicapai.

Dalam kurikulum pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga disekolah,

senam merupakan salah satu materi ajar yang harus diberikan kepada siswa.

Pembelajaran senam yang diberikan disekolah merupakan bagian dari senam

kependidikan yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Hal ini

mengisyaratkan bahwa yang paling penting dari pembelajaran senam sendiri

adalah perkembangan dan pertumbuhan anak atau peserta didik.

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen

yang saling berhubungan. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode,

dan evaluasi. Keempat komponen tersebut harus diperhatikan oleh seorang

pengajar contohnya dalam memilih media yang harus digunakan dalam

pembelajaran. Dalam proses belajar tujuan yang diharapkan tidak hanya satu

aspek yang berkembang, melainkan menyeluruh baik terkait dengan pengetahuan

sikap ataupun tingkah laku.

Pembelajaran menurut Corey dalam Sagala (2003, hlm. 61) menjelaskan

bahwa: ‘Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseoarang secara

disengaja dikelola untuk memungkinkan dia turut serta dalam tingkah laku

tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi

tertentu’.

Penggunaan media pembelajaran memiliki berbagai peran dalam

pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga.

(14)

4

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan dalam hal ini pula guru akan bergantung pada penggunaan media.

Penggunaan media dan teknologi dalam situasi pengajaran adalah untuk

memberikan dukungan tambahan bagi guru agar lebih hidup didalam maupun

diluar kelas. Media juga dapat digunakan secara efektif dalam situasi pendidikan

formal dimana guru tidak berfungsi atau bekerja dengan siswa-siswanya.

Efektifitas penggunaan media pembelajaran bukan ditentukan oleh seberapa

canggih dan modernnya alat yang tersedia, melainkan kesesuaian media dengan

materi (contain) pelajaran yang diajarkan. Bisa saja guru memberikan materi

tanpa menggunakan materi dikarenakan materi bisa dijelaskan secara verbal. Guru

dalam menggunakan media pembelajaran harus memperhatikan secara cermat

berbagai prinsip dan aturan yang harus dipatuhi dalam penggunaan media

pembelajaran. Agar penggunaan media pembelajaran sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh guru yaitu mempermudah pemberian materi kepada siswa.

Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan

perkembangan anak. Gerakan yang tercipta dari pembelajaran senam sangat

sesuai untuk membantu siswa dalam perkembangan dan pertumbuhannya,

terutama dalam tuntutan fisik yang harus dilakukan siswa, seperti kekuatan dan

daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Selain itu, senam juga menyumbang

besar pada perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi aktifitas

fisik terutama dalam hal bagaimana mengatur tubuh scara efektif dan efisien..

Mengenai hal ini Mahendra (2007, hlm. 7), mengemukakan bahwa “kata

gymnastiek tersebut dipakai untuk menunujukkan kegiatan-kegiatan fisik yang

memerlukan keleluasaan gerak sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau

setengah telanjang”. Begitu juga Hidayat (1995) dalam Mahendra (2001, hlm. 8)

mengatakan bahwa senam merupakan:

....suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.

Salah satu jenis senam yang dipelajari di sekolah adalah senam lantai.

(15)

5

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari mengguling, melompat, meloncat, berputar diudara, menumpu saat meloncat.

Senam lantai (floor exercise) adalah salah satu dari rumpun senam. Sesuai dengan

istilahnya, maka gerakan-gerakan senam dilakukan diatas lantai yang beralaskan

matras atau permadani. Senam lantai juga sering disebut senam bebas, sebab pada

waktu melakukan gerakan tidak membawa alat atau menggunakan alat.

Senam lantai merupakan suatu cabang olahraga yang menggunakan

kelenturan (flexibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), koordinasi

(coordination), kecepatan (speed), dan kekuatan (power). Oleh karena itu dalam

perkembangan gerak perlu ditelaah dan diteliti setiap perkembangan geraknya.

Pembelajaran senam khususnya senam lantai di SMK Negeri 3 Bandung

dengan siswa yang mayoritas perempuan menjadi salah satu masalah tersendiri

bagi guru Pendidikan Jasmani dikarenakan kemampuan perempuan dalam aspek

psikomotor yang sangat rendah, tingkat keterampilan yang cukup tinggi dalam

pembelajaran senam lantai menjadi salah satu masalah yang penting bagi siswa

disekolah tersebut. Dengan cara mengajar yang konvensional bukan menjadi

solusi yang baik bagi siswa dalam meningkatkan keterampilan siswa terutama

dalam pembelajaran senam lantai.

Berdasarkan hal diatas penulis menganggap bahwa pembelajaran senam

merupakan pembelajaran yang sulit bagi siswa dalam mengikuti setiap geraknya,

dengan keterampilan yang cukup tinggi yang harus dimiliki oleh siswa maka

pembelajaran senam harus menggunakan media pembelajaran yang tepat agar

siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan optimal. Dengan bantuan media

pembelajaran yang tepat pembelajaran yang membutuhkan keterampilan yang

tinggi bisa teratasi, contohnya senam lantai.

Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini sangatlah

penting untuk dilaksanakan oleh seorang penulis, karena penelitian ini

mempunyai keuntungan bagi guru sebagai feed back dalam mengajar dan bagi

siswa dalam menjadi individu yang lebih baik lagi.

(16)

6

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran senam khususnya senam lantai sangat memfokuskan pada

keterampilan pada saat melakukannya, dengan hanya mendemonstrasikan gerakan

yang dilakukan oleh guru secara keseluruhan siswa sulit untuk mengikutinya

dengan cepat, maka dari itu dengan memanfaatkan penerapan media pembelajaran

(audio visual) siswa lebih mudah dalam mengikuti setiap gerakan-gerakan senam

lantai, seperti dengan manfaat media pembelajaran sebelumnya bahwa media

pembelajaran bermanfaat untuk mempermudah seorang guru menyampaikan

materi.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis

menganggap masalah ini menarik untuk diteliti, sehingga penulis merumuskan

masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah penerapan media pembelajaran (audio

visual) terhadap hasil peningkatan hasil belajar rangkaian gerak senam lantai .”

D.Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tujuan yang akan dicapai, adapun tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Mengoptimalkan kinerja guru dalam penggunaan media pembelajaran

(audio-visual) terhadap peningkatan hasil belajar rangkaian gerak senam lantai .

2. Memperoleh data yang tepat dan objektif tentang peningkatan hasil belajar

rangkaian gerak senam lantai dengan penggunaan media pembelajaran

(audio-visual).

E.Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil beberapa

manfaat dari hasil penelitian ini, seperti :

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan

penggunaan media pembelajaran (audio-visual) dalam meningkatkan hasil belajar

(17)

7

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru

1) Untuk menambah dan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran

(audio-visual) dalam meningkatkan hasil belajar rangkaian senam lantai.

2) Untuk mengefektifkan pemberian materi yang akan di berikan kepada siswa.

3) Menjadikan guru yang profesional

b. Bagi siswa

1) Untuk mempermudah siswa memahami tugas gerak yang harus dilakukan

dalam pembelajaran rangkaian gerak senam lantai.

2) Untuk mengefektifkan penerimaan materi ajar yang disampaikan oleh guru.

(18)

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai untuk

membantu memecahkan masalah yang akan dikaji kebenerannya, penggunaan

metode dalam penelitian ini harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan

penelitiannya, maka dari itu metode penelitian mempunyai kedudukan yang

sangat penting dalam pelaksaaan pengumpulan dan analisis data. Metode

penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu Sugiyono (2008, hlm. 3).

Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan,

sedangkan tujuan dari suatu penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan,

dan menyimpulkan hasil pemecahan melalui cara-cara terentu sesuai dengan

prosedur penelitian. Ada beberapa macam metode yang digunakan dlam

penelitian, diantaranya metode historis, deskriptif, dan eksperimen. Metode yang

penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.

1. Tempat dan waktu pelaksanaan

a. Tempat : SMK Negeri 3 Bandung

b. Pelaksannan : Dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2014-2015

2. Populasi dan sampel

Untuk menyusun sampai dengan menganalisis data sehingga mendapatkan

gambaran sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini diperlukan

sumber data. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan

sampel penelitian. Sudjana dan Ibrahim (1989, hlm. 84) menjelaskan tentang

populasi sebagai berikut: ‘Populasi maknanya berkaitan dengan elemen, yakni

unit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut dapat berupa individu,

keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi dan lain-lain.’

Arikunto (1998, hlm. 102) menjelaskan, ‘Populasi adalah keseluruhan subyek

(19)

34

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian tempat diperolehnya informasi

yang dapat berupa individu maupun kelompok. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah siswa kelas X PM 5 SMK Negeri 3 Bandung.

Dalam penelitian ini dapat menggunakan semua anggota populasi dan dapat

pula menggunakan sebagian dari populasi yang disebut sampel. Seperti yang

dikemukakan oleh Arikunto (2002, hlm. 104) bahwa, ‘Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti.’ Sedangkan tentang jumlah sampel penelitian

penulis berpedoman pada pendapat Arikunto (2002, hlm. 107) sebagai berikut:

“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya

jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau

lebih.” Oleh karena jumlah anggota populasi terbatas dan kurang dari 100 orang,

maka dalam penelitian ini semua anggota populasi dijadikan sumber data yaitu

sebanyak 35 orang. Pengambilan sampel dilakukan melalui sampling jenuh dan

padat. Mengenai sampel jenuh dan padat dijelaskan oleh Nasution (1991, hlm.

133) sebagai berikut: ‘Sampling itu dikatakan jenuh bila seluruh populasi

dijadikan sampel. Sampling itu dikatakan padat bila jumlah sampel lebih dari

setengah populasi.’

3. Desain penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan serta hasil belajar

siswa setelah menggunakan media audiovisual dengan menggunakan video

pembelajaran senam lantai. Berdasarkan tujuan tersebut maka penelitian ini

menggunakan desain penelitian Siklus, penelitian ini merupakan penelitian yang

dilakukan oleh guru penjas dikelas melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menunjukkan

peningkatan yang signifikan.

Penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR) yaitu

suatu kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Ada tiga pengertian yang dapat

(20)

35

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penelitian, yaitu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara

atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informai dalam

meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan, yaitu suatu gerak yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.

Dalam penelitian ini bentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

c. Kelas, yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari guru yang sma pula.

Dalam konteks pendidikan PTK mempunyai makna bahwa PTK adalah

sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan

dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan

tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka, tentang

praktik-praktik tersebut dan (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut

dilaksanakan.

PTK termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa

saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersifat deskriptif dalam pengumpulan

data, proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian penelitit diarahkan kepada

pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu

tindakan.

PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran

serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran

disekolah. Pada sisi lain, PTK akan mendorong para guru untuk memikirkan apa

yang mereka lakukan sehari-haridalam menjalankan tugasnya. Mereka akan kritis

terhadap apa yang merka lakukan tanpa tergantung pada toeri-teori yang

muluk-muluk yang bersifat niversal yang ditemukan oleh para pakar peneliti yang sering

kali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas.

Karakteristik PTK adalah sebagai berikut:

a. An inquiry of practise from within (peneliti berawal dari kerisauan guru akan

kinerjanya).

b. Self-reflective inquiry (metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar,

tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian.

(21)

36

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Tujuannya adalah memperbaiki pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan penelitian tindakan kelas ini, dilakukan proses

pengkajian berbaur (cyclical) terdiri ata beberapa siklus. Siklus pada kesempatan

ini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari:

a. Perencanaan (Planning)

b. Tindakan (Acting)

c. Observasi (Observating)

d. Refleksi (Reflecting)

Adapun siklusnya dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar I: Siklus Penelitian Tindakan Kelas

4. Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Observasi

Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan

keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan Perencanaan

Pengamatan

Refleksi Pelasanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II

(22)

37

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan

sasaran pengamatan.” Dalam penelitian ini, observasi dilakukan oleh peneliti dengan melakukan pengamatan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan

menggunakan audiovisual.

Marshall dalam (Sugiyono, hlm. 310) menyatakan bahwa “through

observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to

those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna

dari perilaku tersebut. Observasi dapat digolongkan menjadi 3, Sugiyono (2008,

hlm. 310) yaitu:

1. Observasi Partisipatif

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil

melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber

data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan obsevasi partisipan ini, maka data

yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat

makna dari setiap perilaku yang tampak.

Observasi ini dapat digolongkan kedalam empat, yaitu:

a. Partisipasi pasif (passive participation): means the research presenti at the

scene of action but does not interact or participate. Jadi dalam hal ini peneliti

datang ditempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam

kegiatan tersebut.

b. Partisipasi moderat (moderate participation): means that the researcher

maintains a balance between being insider and being outsider. Dalam

observasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam

dengan orang luar. Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi

partisipatif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.

c. Partisipasi aktif (active participation): means that the researcher generally

does what others in the setting do. Dalam observasi ini peneliti ikut melakukan

apa yang dilakukan oleh nara sumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.

d. Partisipasi lengkap (complete participation): means the researcher is a natural

(23)

38

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang

dilakukan sumber data. Jadi suasananya sudah natural, peneliti tidak terlihat

melakukan penelitian. Hal ini merupakan keterlibatan peneliti yang tertinggi

terhadap aktivitas kehidupan yang diteliti.

2. Observasi Terus Terang atau Tersamar

Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan

terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi

mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas

peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak berterus terang atau tersamar

dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari

merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan

terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi.

3. Observasi Tak Berstruktur

Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur,

karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama

kegiatan observasi berlangsung. Kalau masalah penelitian sudah jelas seperti

dalam penelitian kuantitatif, maka observasi dapat dilakukan secara berstruktur

dengan menggunakan pedoman observasi.

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara

sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti

tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan

pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya

berupa rambu-rambu pengamatan.

b. Interview atau wawancara

Secara umum, yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun

bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab lisan

secara sepihak, berhadap muka, dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan.

Wawancara ini dilakukan pada guru Penjas untuk mengetahui proses

pembelajaran yang terjadi. Wawancara juga dilakukan kepada beberapa siswa

(24)

39

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai media yang dipergunakan dalam proses pembelajaran yaitu media audio

visual.

c. Pretest dan Post-test

Tes ini digunakan untuk mengungkapkan peningkatan hasil belajar siswa,

tes yang dilakukan dengan pengumpulan kemampuan awal siswa (pre-test) dan

pengukuran kemampuan akhir siswa (post-test). Pre-test digunakan untuk

mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapat perlakuan, sedangkan

post-test digunakan untuk mengkur kemampuan siswa setelah mendapat

perlakuan.

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis,

seperti arsip-arsip dan ternasuk juga buku-bku tentang pendapat, teori, dalil, atau

hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah-maslah

penelitian.” Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari

sesorang.

5. Instrumen Penelitian

Sesuai dengan variabel yang akan diukur, maka beberapa alat ukur atau

instrumen yang akan digunakan dalam PTK ini, yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Jenis instrumen yang akan digunakan adalah observasi partisipasi pasif,

yaitu peneliti datang ditempat kegiatan yang diamati tersebut tapi tidak ikut dalam

kegiatan tersebut. Disini peneliti hanya datang ketempat pengamatan dan

mengamati pembelajaran yang sedang berlangsung.

Format observasi hasil belajar rangkaian gerak senam lantai :

Tabel 3.1

No Jenis pembelajaran Nilai Jumlah

1 2 3 4 5

1. Roll depan

(25)

40

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Sikap mengguling

c. Sikap akhir

2. Roll belakang

a. Sikap awal

b. Sikap mengguling

c. Sikap akhir

3. Sikap lilin

a. Sikap kedua tangan

b. Sikap kedua kaki

4. Kayang

a. Posisi kaki

b. Posisi lengan

c. Arah pandangan

5. Meroda

a. Sikap awal

b. Sikap meroda

c. Sikap akhir

2. Self-Report

Dua bentuk laporan diri yang paling banyak digunanakan adalah kuesioner

dan wawancara. Laporan yang digunakan dalam penleitian ini adalah wawancara.

Wawancara ini dilakukan pada guru Pendidikan Jasmani dan beberapa siswa kelas

X PM 5 SMK Negeri 3 Bandung.

3. Tes Keterampilan Hasil Belajar

Tes yang dimaksud adalah tes rangkaian gerak senam secara keseluruhan

yaitu yang dimulai dari roll depan, roll belakang, sikap lilin, kayang dan terakhir

meroda. Siswa akan secara bergantian melakukan rangkaian gerak senam senam

ini dengan dibagi kedalam 2 kelompok dengan 2 matras yang digunakan.

(26)

41

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur penelitian yang akan dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut:

a. Siklus I

1. Perencanaan (planning)

Penelitian ini bersifat kolaboratif atau observasi partisipasi pasif, yakni

peneliti bersama-sama guru merencanakan tindakan. Guru bertindak sebagai

pelaksana dan peneliti sebagai observer.

Adapun rincian kegiatan pada tahap perencaan adalah sebagai berikut:

a. Bersama guru, peneliti merencanakan pembelajaran Pendidikan Jasmani

dengan menggunakan media audiovisual.

b. Menetukan hari dan tanggal penelitian

c. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu tentang

materi yag akan diajarkan mengenai penggunaan media audiovisual pada

pembelajaran Pendidikan Jasmani.

d. Persiapan media audiovisual yang akan digunakan dalam pembelajaran

e. Menyiapkan lembar observasi, pedoman wawancara, dan persiapan pertanyaan

yang diajukan kepada siswa disetiap pembelajaran dan setiap siklus

berlangsung.

f. Bersama guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani peneliti menyiapkan tes

untuk mengevaluasi hasil belajar siswa setelah selesai siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada pelaksanaan tindakan ini, guru melaksanakan desain pembelajaran

Pendidikan Jasmani yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya dan telah

dikonsultasikan dengan guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Jasmani.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan dalam tiap siklus terdiri dari dua

pertemuan.

3. Pengamatan (Observating)

Kegiatan pengamatan merupakan waktu dimana proses pengumpulan data

dilaksanakan. Proses pengumpulan data ini dengan cara mengamati seluruh

(27)

42

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran, suasan kelas, guru dalam menyampaikan materi, interaksi antara

guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa, dan hal-hal yang terjadi pada

saat proses pembelajaran menggunakan lembar observasi yang sudah disusun.

4. Refleksi ( Reflection)

Refleksi ini dilaksanakan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan baik yang

bersifat positif maupun negatif. Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara guru

Pendidikan Jasamni dan peneliti. Dalam refleksi ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan serta mengidentifikasi data yang diperoleh peneliti selama

observasi. Kemudian peneliti merumuskan perencanaan untuk siklus berikutnya.

b. Siklus II

Tahap-yahap yang dilaksanakan pada pembelajaran siklus II ini mengikuti

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I, dalam hal ini rencana

siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Adapun kegiatan yang

dilakukan pada siklus ini sebagai penyempurnaan terhadap pelaksanaan

pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan menggunakan media audiovisual pada

siklus I.

7. Metode analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan bahan-bahan lain sehingga

mudah dipahami. Penelitia ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif,

yakni menggambarkan data menggunakan angka dan kalimat untuk memperoleh

keterangan yang jelas dan terperinci.

Proses analisis data pada dasarnya melalui beberapa tahap analisis yaitu:

a. Reduksi Data

Tahap ini merupakan tahap memilih data yang akan dipergunakan dlam

peneltian. Data yang dalam penelitian ini berupa data hasil observasi tentang

pembelajaran siswa. Dan data tambahan, seperti wawancara dengan beberapa

siswa tentang proses pembelajaran. Data-data tersebut dikelompokkan untuk

memudahkan analisis.

(28)

43

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yaitu proses dimana data yang telah diperoleh, diidentifikasi dan

dikategorisasi kemudian disajikan dengan cara mencari kaitan antara suatu

kategori dengan kategori lainnya.

c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan tahapan mencari benda-benda, mencatat

keteraturan, pola-pola, pemjelasan konfigurasi-konfigurasi yang mungkin alur

sebab akibat dan proporsi. Sedangklan verifikasi merupakan tahap untuk menguji

kebenaran, kekokohan, dan kecocokkan.

Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan data

mudah dibaca dan dipahami. Hasil belajar siswa akan dilihat dari nilai rata-rata

kelas, KKM, nilai tertinggi dan nilai terencah. Untuk menghitung nilai rata-rata

hasil belajar dapat dihitung dengan rumus :

P=F/N x 100%

Keterangan : P= Persentase keberhasilan produk

F= Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N= Jumlah siswa

Adapun kriteria persentase keberhasilan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Persentase Keberhasilan Siswa

Persentase Kriteria

86% - 100% Sangat baik

76% - 85% Baik

66% - 75% Cukup

55% - 65% Kurang

(29)

44

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil apabila hasil belajar

siswa mendapatkan nilai tes mencapai ketuntasan diatas KKM Pendidikan

Jasmani. Adanya peningkatan hasil belajar Pendidikan Jasmani yaitu apabila

persentase dari data hasil evaluasi siswa mencapai ketuntasan diatas KKM 80%.

Persentase yang dijadikan indikator keberhasilan inidilihat dari tes yang telah

dilakukan siswa dan wawancara dengan guru mata pelajaran yang didukung dari

hasil observasi. Persentase ini diambil atas kesepakatan peneliti dengan guru mata

(30)

62 Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan penelitian mengenai “Penerapan Media Pembelajaran

(Audio-visual) Terhadap Hasil Belajar Rangkaian Gerak Senam Lantai”. Terdapat

beberapa hasil dan peneliti menyimpulkan beberapa sebagai berikut :

1. Dengan penerapan media pembelajaran (audio-visual) pada pembelajaran

Pendidikan Jasmani khususnya senam lantai memberikan dampak terhadap

pemahaman siswa juga keterampilan siswa yang terlihat pada peningkatan

tingkat penguasaan materi di siklus II.

2. Peningkatan kinerja guru dalam proses pemberian materi melalui penerapan

media pembelajaran (audio-visual) dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani

khususnya senam lantai, berdampak pula terhadap keaktifan siswa dalam

memahami setiap gerak yang ditampilkan melalui media audio-visual.

3. Menciptakan situasi belajar yang kondusif juga aktif dalam memahami setiap

gerak yang ditampilkan oleh peraga dalam media auido-visual baik pada saat

dikelas maupun setelah terjun kelapangan.

B.Saran

Dengan berpedoman pada data yang diperoleh oleh peneliti, juga dalam

membantu meningkatkan proses pembelajaran dan mengatasi masalah-masalah

dalam kegiatan belajar mengajar, pada pembelajaran Pendidikan Jasmani

khususnya senam lantai si SMK Negeri 3 Bandung. Maka penulis menungkapkan

beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu sebgai berikut :

1. Penerapan media pembelajaran (audio-visual) pada pembelajaran Pendidikan

Jasmani seharusnya terus dilaksanakan apalagi terhadap materi ajar yang

(31)

63

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Guru Pendidikan Jasmani diharapkan membuka wawasan terhadap penerapan

media pembelajaran (audio-visual) dijaman modern ini agar mendapatkan

tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

3. Guru Pendidikan Jasmani diharapkan bisa menciptakan situasi belajar yang

kondusif, menarik serta aktif melalui penerapan media pembelajaran

(audio-visual)

4. Kepada rekan mahasiswa, disarankan untuk menguji kembali terhadap

penerapan media pembelajaran (audio-visual) ini dengan langkah-langkah yang

benar dan sistematika agar proses kegiatan belajar mengajar disekolah lebih

baik lagi.

5. Penelitian ini harus dikembangkan dan disempurnakan lagi karena hasil dari

penelitian ini belum sepenuhnya berhasil atau sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

6. Penelitian tentang proses belajar mengajar ini perlu diteliti dan dikembangkan

(32)

64

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak dan Harun Djaenudin (2003).Media

pembelajaran,Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

Anonimos (2007) pemilihan dan pengembangan media untuk

pembelajaran, Jakarta : Universitas Terbuka dan Pusat Antar

Universitas.

Arief, Sadiman. (2008). Media pendidikan, pengertian, pengembangan,

danpemanfaatannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi

Aksara.

Arsyad, Azhar.(2007). Media pembelajaran,Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Daryanto. 1990. Media pembelajaran. Yogyakarta. PT Rieneke Cipta.

Hamalik, Oemar. 1994. Bandung. Citra Aditya Bakti.

Mahendra, Agus. (2001). Pembelajaran Senam Disekolah Dasar, Jakarta

Direktorat Jendral Olahraga, DEPDIKNAS.

Mahendra, Agus. (2007). Senam Artistik dan Metode Pembelajaran Untuk

Mahasiswa FPOK_UPI.

Mahendra, Agus. (2003). Pembelajaran Senam departemen pendidikan

nasional direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah.

Muhadi S.1991/1992, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung

:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Musfiqin. 2012. Media dan sumber belajar. Jakarta : PT. Prestasi

Pustakaraya.

Rayad, Aminudin, Darhi. 1997. Media pengajaran. DPAG

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:

Alfabeta.

Schembri, gene (1983).Gym Skills.DingleyVic : the australian gymnastics

(33)

65

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2010). Metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung

(34)

66

Surya Irawan, 2014

Penrapan Media Pembelajaran (Audio Visual) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Senam Lantai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

m+dan+infokus&gs_l=img.3...3201.5973.1.6776.12.9.0.0.0.0.0.0..

0.0....0...1c.1.55.img..40.0.0.S4BqwP_yHlA1

https://www.google.com/search?es_sm=93&biw=1366&bih=677&noj=1

&tbm=isch&sa=1&q=televisi&oq=televisi&gs_l=img.3...41899.46

407.0.47215.30.14.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.55.img..30.0.0.lyjEgvl

kn9Q

https://www.google.com/search?es_sm=93&biw=1366&bih=677&noj=1

&tbm=isch&sa=1&q=matras&oq=matras&gs_l=img.3...13009.156

58.0.16230.13.8.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.55.img..13.0.0.lrqAH5j1

Gambar

Gambar I: Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.1 Nilai
Tabel 3.2 Kriteria Persentase Keberhasilan Siswa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi

[r]

Pembelajaran konsep sistem pernapasan manusia dengan menggunakan media video animasi dapat memudahkan siswa untuk memahami berbagai proses yang terjadi selama berlangsungnya

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK.. (Studi Kasus di MTs Negeri Kota Blitar)

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Mohon kesediaan Saudara untuk mengisi angket dalam rangka untuk pengumpulan data penelitian tentang “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Staf Kantor Perpustakaan Arsip

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR