• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (PPPPTK IPA) BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (PPPPTK IPA) BANDUNG."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (PPPPTK IPA) BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh :

ANDI JANUARDI

0906679

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (PPPPTK IPA) BANDUNG

Oleh

Andi Januardi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Andi Januardi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung”. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang jelas terkait pengaruh disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket tertutup yang disebar pada 49 pegawai sebagai sampel penelitian.

Hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan Weighted Mean Scored (WMS), menunjukkan bahwa disiplin kerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung termasuk dalam kategori baik dengan total skor rata-rata 3,53 dan kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung termasuk ke dalam kategori baik dengan total skor rata-rata sebesar 3,66.

Hasil uji normalitas terhadap distribusi data menunjukkan bahwa variabel X dan variabel Y berdistribusi tidak normal, selanjutnya analisis data menggunakan statistik non parametrik. Analisis korelasi menggunakan teknik Spearman Rho, diperoleh koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y sebesar 0,560 ini menunjukkan bahwa korelasi kedua variabel berada pada tingkat hubungan yang sedang. Selanjutnya hasil uji signifikasi yang menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikasi antara variabel X (Disiplin Kerja Pegawai) terhadap variabel Y (Kinerja Pegawai) karena signifikasi yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05 maka disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai.

Kesimpulan penelitian ini adalah adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung, hal tersebut telah dibuktikan secara perhitungan statistik. Adapun saran dari peneliti untuk kemajuan lembaga yang diteliti adalah pimpinan diharapkan lebih menciptakan disiplin kerja pegawai yang kondusif dan para pegawai harus lebih ditingkatkan dalam hal kinerja.

(5)

Abstract

The research entitled “The Effect of Employees’ Discipline towards Their Performance in Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung” is aimed at investigating the effect of employees’ discipline towards their performance. Generally, this research is intended to obtain the clear description about the effect of employees’ discipline towards their performance in PPPPTK IPA Bandung.

A descriptive method was employed in this study with quantitative as the approach. Closed questionnaire were distributed to 49 employees in order to gain the data.The result of the mode from Weighted Mean Scored (WMS), showed that the employees’ discipline of PPPPTK IPA Bandung are considered nice with a total mean score of 3.53. Also,viewing the performance of employees at IPA Bandung included in both categories with a total mean score of 3.66.

The results of normality test on the data distribution showed that the variable X and Y are not normally distributed, and then the non-parametric test is used to analyze the data. The score Spearman Rho correlation showed that the coefficient correlation among variable X and Y is 0.560 which is shows a strong correlation between two variables. Furthermore, the results of significance test showed that there is a positive relation and significance among variable X (Employees’ Discipline) towards variable Y (Employees’ Performance), since the significance score of 0.000 < 0.05. In short, there is a significance relation between employees’ discipline towards their performance.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ……….….. i

KATA PENGANTAR ……….… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iii

DAFTAR ISI ……….... vi

DAFTAR TABEL ……….... ix

DAFTAR GAMBAR ……….……….….… x

DAFTAR LAMPIRAN ………... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...………... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ……….……… 6

C. Tujuan Penelitian ……….……….…. 8

1. Tujuan Umum ………... 8

2. Tujuan Khusus ……….. 8

D. Manfaat Penelitian ..………... 8

E. Asumsi …………. ..………..…...…... 9

F. Struktur Organisasi…………. ..………..…...….. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ….…..……….…...……... 11

1. Konsep Disiplin Kerja Pegawai ...…….………... 11

a. Pengertian Disiplin Kerja Pegawai ………... 11

b. Tujuan Disiplin Kerja ...……….…...……….…. 13

c. Fungsi Fungsi Disiplin Kerja …..…... 14

d. Faktor Faktor yang Mempengaruhi... 15

e. Macam Macam Disiplin Kerja ………... 16

f. Pendekatan Disiplin Kerja ………... 17

g. Bentuk Bentuk Disiplin Kerja ………... 18

h. Indikator Mengukur Disiplin Kerja ………... 18

2. Konsep Kinerja Pegawai...………... 19

(7)

b. Indikator Kinerja ……….…...………... 21

c. Unsur-Unsur Kinerja..….………... 22

d. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 23

e. Aspek-Aspek Kinerja………... 25

f. Standar Penilaian Kinerja ………... 26

3. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja ...………….. 27

B. Kerangka Pemikiran ...……….…….. 28

C. Penelitian Terdahulu ………... 29

D. Hipotesis Penelitian ………..………... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian ………….….…….… 32

B. Desain Penelitian …...………..………... 35

C. Metode Penelitian ……….…. 36

D. Definisi Operasional ……….…. 37

E. Instrumen Penelitian ……..……….………..…. 38

F. Proses Pengembangan Instrumen ……….…. 42

G. Teknik Pengumpulan Data ………...………. 46

H. Analisis Data ………..……….……….. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……... ………..…………...……….……..…. 54

1. Seleksi Data ………... 54

2. Klasifikasi Data ………. 55

3. Hasil Pengolahan Data ...……… 56

a. Hasil Perhitungan Weighted Means Scored ... 56

b. Hasil Uji Normalitas ... 66

c. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 69

B. Pembahasan Hasil Penelitian ..……….….. 72

1. Gambaran Disiplin Kerja Pegawai di PPPPPTK IPA Bandung………... 72

2. Gambaran Kinerja Pegawai di PPPPTK IPA Bandung……….………. 74

(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……… 78

B. Saran ... ……….. 79 DAFTAR PUSTAKA

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan zaman serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju serta tata kehidupan masyarakat yang serba kompetitif sebagai dampak dari arus globalisasi yang telah membawa perubahan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini mengharuskan adanya upaya yang maksimal untuk mampu menyesuaikan diri. Dalam kerangka inilah peranan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pembangunan bangsa ditengah-tengah masyarakat menjadi amat penting.

Untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia yang siap menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat, diperlukan adanya lembaga yang mampu mengembangkan kompetensi sumber daya manusia secara porfesional. Kedudukan dan peranan dari lembaga tersebut menjadi sangat sentral dalam peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia seutuhnya, maka dari itu dibutuhkan lembaga yang diisi oleh pegawai yang mempunyai kinerja tinggi guna melakukan perbaikan kearah yang lebih berkualitas sesuai dengan yang diharapkan masyarakat.

Peningkatan dan perubahan yang dilakukan suatu lembaga semata-mata dilakukan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan peran sumber daya yang optimal dalam segala aspek di dalam lembaga tersebut. Peran sumber daya manusia dalam suatu lembaga sangatlah strategis, dimana fungsi sumber daya manusia itu menjadi suatu kunci dalam pencapaian keberhasilan suatu lembaga.

(10)

Pendayagunaan sumber daya yang tepat dalam mengelola suatu lembaga menjadi penentu keberhasilan dan keberlangsungan lembaga tersebut, karena sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam produktivitas lembaga. Untuk itu dibutuhkan adanya peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia sehingga dengan demikian sumber daya manusia tersebut dapat dengan terus menerus meningkatkan kemampuan dirinya.

Ketergantungan hidup dan keberhasilan suatu lembaga pada masa kini tergantung pada kemampuan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan internal maupun eksternal di organisasi tersebut. Dalam konteks ini lembaga harus mengutamakan beberapa hal yang menjadi pondasi bagi kemajuan lembaga tersebut, salah satunya dengan meningkatkan kinerja pegawai yang ada di dalam lembaga itu. Bisa dikatakan bahwa peran pegawai dalam suatu lembaga sangat sentral dalam usaha pencapaian tujuan sebagai sasaran yang telah ditetapkan.

Seiring dengan dibutuhkanya sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibutuhkan pula lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan sebagai upaya peningkatan mutu sumber daya manusia. Guru selaku pelaksana dari program-program lembaga menjadi sorotan utama yang berperan langsung dalam proses pendidikan. Dalam hal tersebut kinerja guru yang profesional dengan kompetensi serta aspek aspek lainya yang menunjang kinerja guru menjalankan setiap program program pendidikan sangatlah dibutuhkan.

(11)

Pendidikan (BPPSDMPK dan PMP). Salah satu bidang garapannya adalah pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk pendidik (Guru) dan Tenaga Kependidikan (Pengawas, Kepala Sekolah, dan Laboran).

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pengembang dan pemberdayaan guru, PPPPTK IPA Bandung dituntut untuk selalu dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada guru serta terus berinovasi untuk meningkatkan produktifitasnya sebagai penghasil guru yang berkualitas. Berkaitan dengan bidang garapannya, para pegawai PPPPTK IPA Bandung dituntut untuk memiliki kinerja yang optimal, dimana para pegawai harus profesional dalam melaksanakan pekerjaannya serta amanah dan bertanggung jawab. Dengan demikian maka akan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada semua pihak, terutama guru yang menjadi peserta diklat.

(12)
[image:12.595.116.516.111.696.2]

Tabel 1.1 Penilaian Peserta diklat terhadap Kinerja Pegawai

PPPPTK IPA Bandung dalam layanan diklat, 2011-2012

Tahun Aspek

Evaluasi program Evaluasi Layanan

2011 60,72 % 59,21 %

2012 59,27 % 55,82 %

Sumber: Seksi Evaluasi 2012

Penilaian kinerja pegawai pada tabel diatas dapat dijelaskan aspek yang dinilai berupa evaluasi program yang terdiri dari kesesuaian program terhadap peningkatan kompetensi peserta, kesesuaian peserta terhadap pengembangan karir dan profesi, kesesuaian materi diklat dengan kebutuhan peserta diklat, kesesuaian jadwal dengan pelaksanaan diklat, kesesuaian struktur program dengan pelaksanaan diklat, ketercapaian tujuan diklat, efesiensi waktu pelaksanaan program diklat, penggunaan alat bantu pembelajaran. Sedangkan di aspek layanan terdiri dari kualitas pelayanan petugas wisma, pelayanan konsumsi, pelayanan kepanitiaan, pelayanan ruang diklat, dan pelayanan fasilitas ruang diklat.

Dari hasil evaluasi respon peserta diklat terhadap kinerja pegawai yang dilakukan PPPPTK IPA Bandung mengalami penurunan kinerja dalam pelaksanaan program diklat maupun layanan diklat di tahun 2012. Untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai, perlu dikaji faktor-faktor apa yang menjadi penghambat kinerja yang kurang optimal karena peran PPPPTK IPA Bandung adalah melakukan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), yang pada akhirnya dapat memberikan kepuasan pelanggan dibidang penyelenggaraan diklat, sebagai upaya peningkatan mutu lulusan dari diklat tersebut.

(13)

tersebut diantaranya, banyak pegawai PPPPTK IPA yang mangkir dalam bekerja, tidak tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, datang dan pulang tidak sesuai dengan ketetapan lembaga, dan tidak dapat mengoptimalkan jam kerja. Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai karena pegawai PPPPTK IPA Bandung mempunyai peranan yang terkait dengan fungsi (1) penyusunan program pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan (2) Pengelolaan data dan informasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (3) Fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (4) Evaluasi program dan Fasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (5) Pelaksanaan urusan administrasi PPPPTK IPA. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut tentu saja dibutuhkan disiplin yang tinggi dari para pegawainya sehingga diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang optimal.

Kinerja sumber daya manusia akan tidak optimal jika tidak diiringi dengan kepatuhan pada norma dan peraturan yang berlaku dalam organisasi tersebut. Dengan kata lain diperlukan disiplin kerja yang tinggi harus ada pada setiap pegawai dalam suatu lembaga. Disiplin kerja pegawai merupakan hal penting dalam peningkatan produktifitas lembaga, dengan adanya disiplin kerja yang baik maka tujuan lembaga yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Peraturan Pemerintah tentang disiplin pegawai diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No53 Tahun 2010 yang menyebutkan disiplin Pegawai Negri Sipil ( Pasal 1 ) yang berbunyi :

Disiplin Pegawai Negri Sipil adalah kesungguhan Pegawai Negri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam perundang undangan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin.

(14)

jawabnya dengan baik. Kebijakan pelaksanaan disiplin kerja mempengaruhi setiap pegawai untuk berprestasi dalam bekerja.

Menurut Hasibuan (2005:193) mendefinisikan bahwa “kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku”. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, serta kinerja guna terwujudnya tujuan lembaga.

Pada akhirnya pelaksanaan disiplin kerja yang baik secara tegas dan jelas akan banyak mempengaruhi kinerja pegawai, dengan kata lain disiplin berpengaruh besar dalam pengoptimalan sumber daya manusia yang ada sehingga kinerja pegawai semakin meningkat. Dengan demikian, jelaslah bahwa untuk mengefektifkan pencapaian tujuan lembaga, maka sangat penting melaksanakan disiplin kerja yang tegas dan jelas. Sebagai wujud nyata dalam melaksanakan disiplin kerja dengan baik adalah mentaati semua peraturan yang telah ditetapkan di PPPPTK IPA baik secara individu sebagai pegawai maupun sebagai bagian dari organisasi secara profesional tanpa adanya paksaan dan menjadikanya sebagai suatu kebiasaan.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian didalam lingkungan PPPPTK IPA khusunya dalam hal disiplin kerja dan kinerja pegawai yang berjudul : “Pengaruh Disiplin Kerja Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

(15)

mengelola lembaga dengan baik sehingga bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Banyak persoalan yang menyebabkan kinerja pegawai kurang optimal, hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang dibatasi ruang lingkup disiplin kerja pegawai sebagai variabel X dan kinerja pegawai sebagai variabel Y.

2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini masalah pokok yang dibahas adalah Pengaruh Disiplin Kerja Pegawai Terhadap Kinerja Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah disiplin kerja pegawai memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung. Oleh karena itu berdasarkan rumusan masalah diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran disiplin kerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung?

2. Bagaimana gambaran kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja pegawai terhadap kinerja

(16)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh disiplin kerja pegawai dengan kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan penelitian ini adalah :

a. Mengetahui bagaimana disiplin kerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung.

b. Mengetahui bagaimana kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung. c. Mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin kerja pegawai

terhadap kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung.

D. Manfaat Penelitian

1. Segi Teoritis

Manfaat penelitian ini dilihat dari segi teoritis adalah agar dapat mengembangkan ilmu Administrasi Pendidikan terkait tentang pengaruh disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung.

2. Segi Praktis

Berdasarkan dari perumusan masalah, pada dasarnya penulis mengharapkan dari hasil penulisan penelitian ini pada nantinya akan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan :

a. Bagi Lembaga

Dengan diadakanya penelitian ini dapat berguna sebagai masukan untuk meningkatkan kinerja pegawai sebagai peningkatan lembaga sendiri dan sebagai bahan perbaikan untuk PPPPTK IPA Bandung.

b. Bagi Penulis

(17)

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi suatu masukan bagi mahasiswa atau pembaca guna menambah wawasan dan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

E. Asumsi

Asumsi merupakan suatu titik tolak pemikiran yang kebenaranya tidak diragukan lagi oleh peneliti dalam hubunganya dengan permasalahan yang diteliti. Arikunto (2002: 58) mengatakan bahwa asusmi dasar adalah “Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik”. Adapun anggapan dasar yang dijadikan pijakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini mencakup :

1. Pelaksanaan disiplin kerja yang teratur dan patuh akan membentuk budaya lingkungan kerja yang kondusif sehingga dapat mendorong pegawai mempunyai kinerja yang lebih baik sesuai yang diharapkan oleh lembaga.

2. Dengan kinerja yang optimal dan memuaskan akan dapat memudahkan lembaga untuk mencapai tujuan dari lembaga itu sendiri.

3. Apabila dilaksanakannya disiplin kerja yang jelas, adil, dan konsisten akan berpengaruh besar terhadap kinerja ke arah yang lebih baik karena mempunyai standar yang dapat mengontrol kinerja yang dilakukan sehingga meningkatnya produktivitas kerja dan optimalnya semua pekerjaan yang dilakukan sebagai upaya pencapaian dari tujuan organisasi yang lebih efektif dan efisien.

F. Struktur Organisasi Skripsi

(18)

tujuan dan manfaat dari penelitian ini dilakukan, dan selanjutnya adalah asumsi yaitu dimana penulis menyertakan anggapan dasar dari beberapa istilah yang ada dalam penelitian ini, dengan maksud akan lebih mudah dimengerti oleh pembaca. Struktur organisasi skripsi yang ada disini adalah dengan maksud untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang keseluruhan dari isi penelitian ini. Kemudian BAB II tentang Kajian Pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. BAB ini mengurai tentang landasan teori sebagai dasar dan acuan penelitian ini dibuat, kemudian dilanjutkan membahas tentang kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III adalah tentang Metode Penelitian yang dimana dalam BAB ini mencakup preses penelitian yang dimulai dari metode penelitian dan definisi operasional penelitian. Dalam BAB ini, metode yang akan digunakan dalam penelitian ini dijelaskan satu per satu untuk memperoleh sebuah data yang valid dan hasil penelitian yang benar. Setelah itu dilanjutkan dengan BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, BAB ini berisi tentang uraian tentang analisis mengenai gambaran umum objek penelitian yang memuat hasil penelitian. Metode penelitian yang sudah digunakan akan dirumuskan dalam hasil penelitian ini dan dibahas untuk mengetahui hasil yang diperoleh.

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah tempat peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai. Penelitian dilakukan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung di Jalan Diponegoro No. 12 Bandung.

2. Subyek Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2010:117) mengemukakan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

[image:19.595.117.511.216.745.2]

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf administrasi yang ada di PPPPTK IPA Bandung yang berjumlah 95 pegawai. Untuk lebih jelas mengenai data jumlah staf bidang di PPPPTK IPA dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No Bidang / Bagian Populasi

1. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga 31 2. Subbagian Tatalaksana dan Kepegawaian 9

3. Subbagian Keuangan 14

4. Seksi Data dan Informasi 10

5. Seksi Program 6

6. Seksi Penyelenggaraan 17

7. Seksi Evaluasi 8

Jumlah 95

(20)

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2010:118). Dalam menentukan sampel penelitian tidak dapat dilakukan secara sesukanya, tetapi harus representatif (mewakili).

Sampel penelitian diperlukan karena penulis memiliki banyak keterbatasan dari segi waktu, dana maupun tenaga untuk mempelajari dan mengolah populasi yang begitu besar jumlahnya, maka dari itu pengambilan sampel penelitian sangat diperlukan. Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2010:118) berpendapat “Bila populasi besar, dan penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penulis dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi”.

Dalam menentukkan jumlah sampel dari populasi, peneliti berpijak pada pendapat Taro Yamane yang dikutip oleh Akdon dan Riduwan (2008:249) sebagai berikut:

Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d2 = presisi yang ditetapkan

Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 95 orang dimasukan ke dalam rumus di atas dengan tingkat persisi yang ditetapkan yaitu 10%. Jadi dijabarkan sebagai berikut :

=

n = 48,72 dibulatkan menjadi 49

Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka jumlah sample yang ditetapkan penelitian ini yaitu 49 pegawai. Adapun untuk menentukkan

(21)

sampel dari masing-masing bidang digunakan teknik sampling, Sugiyono (2010:118) “ Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik Proporsionate Stratified Random Sampling atau pengambilan sampel berstrata secara proporsional karena

populasi yang ada di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) heterogen atau tidak sejenis. Pendapat Akdon dan Riduwan (2008:242), “Proporsionate Stratified Random Sampling ialah pengambilan sampel dari anggota secara

acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis)”. Adapun untuk menentukan sampel dari masing-masing bagian digunakan rumus Proporsionate Stratified Random Sampling (Akdon, 2008:250), yaitu sebagai berikut:

Ni = Jumlah populasi secara stratum n = jumlah sampel seluruhnya ni = jumlah sampel menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya

(22)
[image:22.595.117.519.157.550.2]

Tabel 3.2

Jumlah Sampel

No Bidang / Bagian Jumlah

Populasi

Perhitungan

Sampel

Jumlah

Sampel

1. Subbagian Tata Usaha

dan Rumah Tangga 31

16

2. Subbagian Tatalaksana

dan Kepegawaian 9 5

3. Subbagian Keuangan

14

7

4. Seksi Data dan Informasi

10

5

5. Seksi Program

6

3

6. Seksi Penyelenggaraan

17

9

7. Seksi Evaluasi

8

4

Jumlah 49

Sumber: Penulis, Pengolahan Data 2013

B. Desain Penelitian

Desain penelitian tergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Sebagai suatu model perencanaan, desain penelitian ini bertujuan untuk memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Menurut Nasution (2009:23) mengemukakan bahwa: “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.” Sedangkan menurut Umar (2008:6) memberikan pengertian tentang desain penelitian sebagai berikut:

(23)

2. Desain merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan-hubungan antara variabel yang terkait dalam kajian tesebut.

3. Desain juga merupakan metode, yaitu cetak biru yang berupa prosedur-prosedur secara garis besar mulai dari hipotesis sampai kepada anilisis data.

Desain penelitian bertujuan untuk memberi pegangan yang jelas dan terstruktur kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Peneliti melakukan studi pendahuluan untuk merumuskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah apa yang akan diteliti menjadi sebuah penelitian.

2. Peneliti mengumpulkan data-data di lapangan yang dapat menunjang proses penelitian.

3. Peneliti mencari teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti.

4. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan, maka selanjutnya peneliti membuat kerangka berpikir, dengan kerangka berpikir ini selanjutnya peneliti dapat menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah.

5. Setelah hipotesis diajukan, maka langkah berikutnya adalah menentukan bagaimana agar hipotesis tersebut dapat teruji secara empirik. Untuk itu diperlukan tahapan-tahapan seperti menentukan populasi dan sampel, menyusun instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, pengolahan data, dan menentukan teknis analisis data.

C. Metode Penelitian

Sugyono (2012: 14) mengungkapkan bahwa:

Metode penelitian dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

(24)

Sedangkan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang artinya data yang dikumpulkan berupa angka-angka yang berasal dari instrumen (angket) dan disertai data penunjang dari hasil wawancara, pengamatan langsung (observasi) ataupun study dokumentasi. Menurut Arikunto (2006:86) “Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian dengan cara mengukur indikator-indikator variabel sehingga dapat diperoleh gambaran umum dan kesimpulan masalah penelitian”.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka penulis akan menjelaskan pengertian dan maksud yang terdapat dalam judul tersebut.

1. Pengertian Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh merupakan daya yang ada atau timbul dari sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut, pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan yang memiliki variabel X yaitu disiplin kerja pegawai terhadap variabel Y yaitu kinerja pegawai. Jadi dalam penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung.

2. Pengertian Disiplin Kerja Pegawai

Menurut Davis (1985:366) yang dikutip oleh Mangkunegara (2011:129) berpendapat bahwa “Dicipline is management action to enforce

organization standarts”. Berdasarkan pendapat tersebut disiplin dapat

diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.

Sedangkan menurut Hasibuan (2000:190) mengemukakan bahwa:

(25)

dan masyarakat. Oleh karena itu setiap manajer selalu berusaha agar bawahannya mempunyai disiplin yang baik.

Yang dimaksud disiplin kerja pegawai dalam penelitian ini merupakan suatu keadaan yang tercipta karena ketataan, kepatuhan dan keteraturan pegawai terhadap aturan atau norma yang berlaku dalam suatu organisasi

3. Pengertian Kinerja Pegawai

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000: 67), “Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.” Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003: 223), “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.”

Prawirosentono (Husaini Usman, 2008:457) menyatakan, “Kinerja atau performance adalah usaha yang dilakukan dari hasil kerja yang dapat dicapai

oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hokum, dan sesuai dengan moral ataupun etika.”

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kinerja pegawai adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan seorang pegawai guna memenuhi semua tanggung jawabnya sebagai pegawai sesuai dengan apa yang diharapkan lembaga.

E. Instrumen Penelitian

(26)

Dengan demikian dapat diartikan bahwa instrumen penelitian merupakan alat ukur atau alat bantu bagi peneliti untuk digunakan dalam pengukuran variabel dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen penelitian ini adalah :

1. Menentukan variabel yang akan diteliti yaitu variabelX (Disiplin Kerja Pegawai) dan variabel Y (Kinerja Pegawai)

2. Menentukan indikator dan sub indikator dari setiap variabel 3. Menyusun kisi-kisi instrumen dari setiap variabel

4. Membuat daftar pernyataan dari setiap variabel dengen disertai alternatif jawaban dan petunjuk cara menjawab agar tidak terdapat kekeliruan dalam menjawab

(27)
[image:27.595.114.507.166.756.2]

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

Variabel X DISIPLIN KERJA PEGAWAI Kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan

1. Menyetujui ketentuan jam kerja

1, 2 2. Datang dan pulang tepat

waktu

3 3. Waktu bekerja sesuai

dengan jam kerja

4 4. Melaksanakan aturan

yang berlaku dalam pelaksanaan tugas

5

5. Kepatuhan pegawai pada instruksi

7, 8 6. Kepatuhan pegawai

terhadap standar mutu

9 7. Menjalankan pekerjaan

sesuai arahan pimpinan

10, 11 Ketertiban

dalam pelaksanaan

tugas

1. Melaksanakan kerja secara tertib sesuai standar operasi

11, 12

2. Memelihara dan menjaga kelengkapan kerja

13, 14 3. Menjaga lingkungan kerja 15, 16 4. Melaksanakan perawatan

fasilitas pekerjaan 17 Keteraturan terhadap prosedur kerja

1. Menjalankan tugas-tugas kerja sesuai dengan mekanisme kerja

18

2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawabnya

19, 20

3. Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat dalam melaksanakan pekerjaan

21

4. Berkoordinasi dengan pimpinan dalam pelaksanaan kerja

(28)

Variabel Y

KINERJA

PEGAWAI

Kuantitas kerja

1. Mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan target

1, 2 2. Mampu menyelesaikan

pekerjaan melebihi target

3, 4 3. Bersedia bekerja lembur 5, 6 Kualitas

Kerja

1. Menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan tepat

7, 8

2 . Ketelitian 9, 10

Pemanfaatan Waktu

1. Kehadiran sesuai dengan ketentuan

11 2. Ketepatan waktu

menyelesaikan tugas

12, 13 , 14 Kerja Sama 1. Bekerja sama dengan

rekan kerja

15, 16, 17, 18 2. Mampu membantu

pekerjaan rekan kerja 3. Mampu bekerja secara tim

19, 20

Kisi-kisi instrumen lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran, instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat, sehingga setiap instrumen harus mempunyai skala. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009:105) bahwa:

(29)
[image:29.595.117.510.177.647.2]

Setiap alternatif jawaban setiap item menggunakan skor penilaian yang berkisar dari 1 sampai 5 dengan perincian pada tabel berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor

Selalu 5

Sering 4

Kadang-kadang 3

Jarang 2

Tidak Pernah 1

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum melakukan kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya pada objek penelitian, angket akan diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba angket ini bertujuan agar angket penelitian dapat diukur validitas dan reabilitasnya. Setelah data uji coba angket terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reabilitas intrumen tersebut.

1. Pengujian Validitas

Sugiyono (2011:173) menjelaskan bahwa “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang dapat digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Dapat disimpulkan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dari suatu instrumen penelitian.

Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini adalah Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144) sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien korelasi

(30)

n = jumlah responden

i i = jumlah perkalian X dan Y i = jumlah skor item

i = jumlah skor total (seluruh item) 1

2 = jumlah skor-skor X yang dikuadratkan i

2 = jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan. Hasil koofisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden

Hasil dari nilai thitungdikonsultasikan dengan Distribusi (tabel t) untuk = 0,05 dan dk = 11 – 2 = 9, dengan uji satu pihak, maka diperoleh ttabel = 1,833.

Kaidah keputusan: Jika thitung>ttabel berarti valid dan thitung<ttabel berarti tidak valid

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas (rincian terlampir) dan juga dengan menggunakan bantuan program Microsoft Exel 2007 untuk variabel X terdapat 22 item dan variabel Y 20 item.

(31)
[image:31.595.118.508.140.695.2]

Tabel 3.5

HASIL UJI VALIDITAS

VARIABEL X DISIPLIN KERJA PEGAWAI

No.

Item

Koefisien

Korelasi

Harga

thitung

Harga

ttabel

Keterangan Keputusan

1. 0,523 1,841 1,833 Valid Diambil

2. 0,29 0,909 1,833 Tidak Valid Dihapus

3. 0,762 3,529 1,833 Valid Diambil

4. 0,676 2,749 1,833 Valid Diambil

5. 0,822 4,322 1,833 Valid Diambil

6. 0,614 2,332 1,833 Valid Diambil

7. 0,532 1,886 1,833 Valid Diambil

8. 0,709 3,016 1,833 Valid Diambil

9. 0,680 2,786 1,833 Valid Diambil

10. 0,564 2,049 1,833 Valid Diambil

11. 0,719 3,101 1,833 Valid Diambil

12. 0,567 2,064 1,833 Valid Diambil

13. 0,777 3,698 1,833 Valid Diambil

14. 0,601 1,770 1,833 Valid Diambil

15. 0,508 1,941 1,833 Tidak Valid Dihapus

16. 0,776 3,690 1,833 Valid Diambil

17. 0,706 2,990 1,833 Valid Diambil

18. 0,589 2,187 1,833 Valid Diambil

19. 0,627 2,414 1,833 Valid Diambil

20. 0,612 2,322 1,833 Valid Diambil

21. 0,651 2,571 1,833 Valid Diambil

22. 0,762 3,526 1,833 Valid Diambil

(32)
[image:32.595.120.508.195.733.2]

yang baik yaitu item nomor 2 dan 15. Item yang dinyatakan tidak valid, peneliti memutuskan untuk menghapusnya saja, karena masih ada item lain yang sudah mewakili indikatornya.

Tabel 3.6

HASIL UJI VALIDITAS

VARIABEL Y KINERJA PEGAWAI

No.

Item

Koefisien

Korelasi

Harga

thitung

Harga

ttabel

Keterangan Keputusan

1. 0,584 2,161 1,833 Valid Diambil

2. 0,579 2,129 1,833 Valid Diambil

3. 0,784 3,794 1,833 Valid Diambil

4. 0,713 3,051 1,833 Valid Diambil

5. 0,771 3,630 1,833 Valid Diambil

6. 0,799 3,981 1,833 Valid Diambil

7. 0,583 2,152 1,833 Valid Diambil

8. 0,799 3,981 1,833 Valid Diambil

9. 0,807 4,099 1,833 Valid Diambil

10. 0,622 2,383 1,833 Valid Diambil

11. 0,881 5,600 1,833 Valid Diambil

12. 0,63 2,435 1,833 Valid Diambil

13. 0,752 3,417 1,833 Valid Diambil

14. 0,925 7,293 1,833 Valid Diambil

15. 0,645 2,535 1,833 Valid Diambil

16. 0,599 2,241 1,833 Valid Diambil

17. 0,777 3,698 1,833 Valid Diambil

18. 0,836 4,572 1,833 Valid Diambil

19. 0,694 2,892 1,833 Valid Diambil

(33)

Setelah dilakukan uji validitas angket variabel y, dapat disimpulkan bahwa dari 20 item yang diujikan, semua item yang dinyatakan memiliki validitas konstruksi yang baik.

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali. Arikunto (2006:178) memaparkan bahwa “Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Rumus yang digunakan sebagaimana dikemukakan Akdon (2008: 161) sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai Reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total = Jumlah item

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data bertujuan untuk menjadi alat dan cara yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Peneltian ini menggunakan teknik komunikasi tidak langsung, yaitu komunikasi dengan subjek penelitian dilakukan melalui perantara suatu instrumen. Adapun instrumen yang digunakan adalah angket atau kuesioner.

Menurut Sugiyono (2011:199) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

(34)

Penelitian ini menggunakan angket tertutup agar menjaga kerahasiaan isi angket yang diisi oleh responden. Responden diberikan kesempatan untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pernyataan yang ada.

H. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2011:207) menerangkan bahwa analisis data sebagai berikut:

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jeni reponden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyaikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah terkumpul memiliki arti dan selanjutnya dapat diambil kesimpulannya sebagai jawaban dari permsalahan yang diteliti.

Berdasarkan paparan di atas, maka untuk membuat data harus dilakukan langkah-langkah secara sistematik, adapun langkah-langkah yanng digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Angket

Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan untuk menyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut.

2. Klasifikasi Data

Setelah langkah seleksi angket, kemudian langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data berdasarkan variabel penelitian untuk variabel X dan Y sesuai dengan sampel penelitian. Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan menggunaka skala likert.

Adapun alasan peneliti menggunakan angket tertutup seperti yang telah dijelaskan di atas adalah sebagai berikut:

(35)

2. Responden lebih mudah mengisi jawaban karena peneliti telah mencantumkan alternatif jawaban.

3. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

4. Memudahkan dalam perhitungan dan analisis dari jawaban-jawaban yang terkumpul.

3. Pengolahan Data

a. Menghitung Kecenderungan Umum Skor Responden

Masing-masing Variabel dengan rumus Weighet Means Score (WMS)

Adapun rumus dari Weight Means Score (WMS) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

̅ = Rata-rata skor responden

= Jumlah Skor dari jawaban responden n = Jumlah Responden

Langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS ini adalah sebagai berikut:

1) Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunkan skala Likert.

2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih.

3) Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom.

5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS di bawah ini:

(36)
[image:36.595.79.536.136.730.2]

Tabel 3.7

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 – 5,00 3,01 – 4,00 2,01 – 3,00 1,01 – 2,00 0,01 – 1,00

Sangat Baik Baik Cukup Rendah Sangat Rendah Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD) Hampir Tidak Pernah (HTP)

Tidak Pernah (TP)

Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD) Hampir Tidak Pernah (HTP)

Tidak Pernah (TP)

b. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunkan analisis data parametrik atau non parametrik. Dalam penelitian ini untuk perhitungan uji normalitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kolmogrov-Smirnov. Adapun dasar pengambilan keputusan teknik pengujian normalitas yang dicontohkan adalah teknik Liliefors (Wijaya, 2000:42) dengan hipotesis pengujian sebagai berikut:

Ho: Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal. Ha: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalahdengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan,kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

1) Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya = 0.05; 2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh; 3) Jika signifikansi yang diperoleh > , maka sampel berasal dari

populasi yangberdistribusi normal;

(37)

Adapun langkah-langkah untuk mencari uji normalitas dengan bantuan SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut:

1) Buka program SPSS;

2) Masukan data mentah variabel X dan variabel Y; 3) Pilih analyze;

4) Pilih Descriptive Statistics;

5) Pindahkan kedua veriabel ke kolam Dependent List; 6) Pilih Plots;

7) Pilih (Checklist)Normality Plots with Test, lalu Continue; 8) Terakhir Ok.

4. Teknik Hipotesis Penelitian

Setelah pada tahap pengolahan data selesai, kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis penelitian untuk menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabael yaitu sebagai berikut:

a) Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Berdasarkan hasil uji normalitas data, bahwa menghasilkan data variabel X dan variabel Y berdistribusi tidak normal sehingga ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik non parametrik dengan teknik Korelasi Spearman Rho dan dalam pengujian koefisien korelasi ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

1) Mengajukan hipotesis yaitu:

Ho : Tidak ada pengaruh yang postif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.

(38)

Untuk mendapatkan hasil hasil analisis korelasi, di bawah ini diuraikan langkah-langkahnya, sebagai berikut:

a) Buka file data SPSS;

b) Pada halaman Data View ketikan nilai-nilai variabel X dan Y;

c) Pada kolom Name ketikan simbol dari variabel X dan Y, pada kolom Label kerikan nama variabel X dan Y;

d) Kemudian klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate;

e) Sorot dan pilih variabel X dan Y lalu pindahkan ke kotak variabel;

f) Pilih (Checklist) pada kotak Spearman;

g) Klik Option dan tandai pilihan pada kotak Mean and Standart Deviation. Klik Continue;

h) Klik Ok, maka hasilnya akan muncul.

[image:38.595.116.515.143.679.2]

i) Kemudian lihat output dan konsultasikan dengan melihat tabel interpretasi koefisien korelasi.

2) Pengambilan keputusan

(39)
[image:39.595.117.512.111.615.2]

Tabel 3.8

Kriteria Harga Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah

b) Uji Signifikansi

Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X dan variabel Y, yang dimaksud dalam penelitian ini variable X adalah disiplin kerja pegawai dan yang dimaksud dengan variabel Y adalah kinerja pegawai. Uji signifikansi dalam penelitian ini bermaksud untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara variabel X dan Y yaitu disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 184) berikut: isi rumus di ganti

Membandingkan dengan dngan tingkat signifikasi 5% Jika ≥ , maka Ho ditolak artinya signifikan, dan Jika

≤ , maka Ho diterima artinya tidak signifikan.

(40)

c. Uji Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 188) sebagai berikut:

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Diterminan r2 =Nilai Koefisien Korelasi

(41)

KESIMPULAN DAN REKOMENDSI

Pada bab V ini penulis memaparkan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data yang diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap perumusan masalah dan tujuan dilakukannya penelitian ini. Disamping itu penulis mencoba memberikan beberapa saran pada pihak lembaga, pegawai, dan peneliti selanjutnya.

A. Kesimpulan

Pada bagian akhir skripsi ini, penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan yang dapat diambil dan saran yang didasarkan pada temuan hasil penelitian. Secara umum penulis menyimpulkan bahwa disiplin kerja pegawai berpengaruh sedang terhadap kinerja pegawai di PPPPTK, sehingga Ha yaitu : “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara dari disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung”, terbukti. Secara lebih khusus penulis dapat menari kesimpulan sebagai berikut :

1. Disiplin kerja yang di laksanakan oleh pegawai di PPPPTK IPA Bandung dalam kondisi baik, dilihat dari aspek-aspeknya yaitu kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan, ketertiban dalam pelaksanaan tugas, serta keteraturan terhadap prosedur kerja.

2. Kinerja pegawai di PPPPTK IPA Bandung tergolong dalam kriteria yang baik ini berdasar pada jawaban responden yaitu pegawai PPPPTK IPA Bandung itu sendiri, dilihat dari aspek-aspeknya yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, pemanfaatan waktu, dan kerja sama.

(42)

maka penulis bermaksud memberikan rekomendasi yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi lembaga maupun bagi peneliti yang selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Lembaga

Hasil penelitian terkait disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai secara umum sudah menunjukkan kondisi yang baik. Namun secara khusus perlu adanya peningkatan yang lebih baik lagi, diantaranya:

a. Berdasarkan hasil temuan peneliti terkait disiplin kerja pegawai ada indikator yang memiliki nilai kecenderungan rata-rata yang paling rendah, yaitu ketertiban dalam pelaksanaan tugas. Dalam hal ini pimpinan diharapkan dapat lebih baik dalam meningkatkan disiplin kerja yang baik dan kondusif terutama proses ketertiban dalam pelaksanaan tugas, dalam hal tersebut ketegasan pimpinan sangatlah dibutuhkan sebagai upaya peningkatan kinerja pegawai atau bawahanya dengan maksud untuk mencapai tujuan dari lembaga itu sendiri. b. Ada indikator yang memiliki kecenderungan nilai rata-rata paling rendah, yaitu

kuantitas kerja sehingga perlu pengoptimalan secara berlanjut. Hal tersebut hendaknya dapat dilakukan dengan mengkondisikan setiap pegawai untuk lebih meningkatkan kinerjanya dalam memenuhi target kerja yang sudah ditetapkan lembaga sebagai upaya peningkatan produktivitas pegawai guna mencapai tujuan bersama.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang kajian disiplin kerja pegawai dan kinerja pegawai adalah: a. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun

referensi yang terkait dengan disiplin kerja pegawai maupun kinerja pegawai agar dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi yang dijadikan rujukan peneliti. Dalam proses pengambilan dan pengumpulan data diharapkan ditunjang pula dengan wawancara dengan sumber yang kompeten dalam disiplin kerja pegawai maupun kinerja pegawai.

(43)
(44)

Akdon. (2008) Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi Pendidikan dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta; Rineka Cipta

Handoko, T.hani.(2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi2. Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, Malayu S.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gunung Agung.

Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Husein, Umar. (1997). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hopipah, Novi. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Semangat Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Husniah, Rosmiyati. (2010).Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan. Mangkunegara, Anwar Prabu. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara. (2006). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

(45)

Mathis dan Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama, Cetakan pertama. Yogyakarta: Salemba Empat

Muchdarsyah. (2003). Produktivitas: Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, S. (2009). Metode Research (penelitian ilmiah). Jakarta: PT. Bumi Aksara Nurjanah, Dini. 2008. Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Disiplin Kerja Guru

SMK Pada UPTD Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (BPTP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Peraturan Pemerintah (PP) no 53 Tahun 2010 (2010). Bandung. Sinar Grafika. Prijodarminto, Soegeng. (1994). Disiplin: Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Pradnya

Pramita

Rivai. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rivai. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: Index

Rosminingsih. (2007). Kontribusi Disiplin Kerja Terhadap Kualitas Kinerja Pegawai di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Skripsi FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Sastrohadiwiryo, Siswanto. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sedarmayanti. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Rifeka Aditama.

(46)

Sudjana (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Tim Tetap Penulis Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.

Usman, Husaini. (2008). Manajemen : Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Vietzhel Rivai dan Ella Jauvani. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Wibowo (2009). Manajemen Kinerja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Wijaya. (2000). Analisis Statistik dengan Program SPSS. Bandung: Rajawali Pers. Winarni, Wina. (2008). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di

Gambar

Tabel 1.1 Penilaian Peserta diklat terhadap Kinerja Pegawai
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Jumlah Sampel Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Siswa mengidentifikasi makna kata, frase, dan kalimat dalam hiwar/teks lisan yang diperdengarkan oleh guru.  Siswa menjelaskan makna kata, frase, dan kalimat dalam hiwar/teks

4.2.2 Kamampuh Nulis Aksara Sunda Siswa Kelas X-C SMA Laboratorium- Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia Taun Ajaran 2012-2013 Sabada Ngagunakeun

Selanjutnya dilakukan pengukuran dengan skala laboratorium dan dilanjutkan analisis dengan menggunakan program, untuk itu dianalisis permasalahan yang meliputi:

Sedangkan rasio profitabilitasnya, menunjukkan keadaan yang baik karena selalu terjadi peningkatan angka rasio di setiap periode walaupun pada beberapa periode sempat terjadi

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pelatihan tabata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan aerobik.. Populasi

Dari penganalisaan diatas Mayan Excellent belum bisa menerapkan metode Just In Time dalam proses produksinya secara keseluruhan, yang baru bisa diterapkan hanya dalam hal tata

Pengaruh penerapan pelatihan tabata terhadap peningkatan kemampuan aerobik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Hasil dari analisis diketahui bahwa penyebab turunnya cos phi adalah akibat jarak yang terlalu jauh antara trafo pada sumber pembangkit listrik pusat dengan Chiller