• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA :Survey padaSiswaKelas XIAkuntansiSMK Bina Warga Bandung Tahun Ajaran 2013/2014:.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA :Survey padaSiswaKelas XIAkuntansiSMK Bina Warga Bandung Tahun Ajaran 2013/2014:."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA

(Survey pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Bina Warga Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh :

Umi Kulsum 1001199

Pembimbing : Dr. Kurjono, M.Pd

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prestasi praktik kerja industri terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI Akuntansi SMK Bina Warga Bandung. Penelitian menggunakan metode survey. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 82 siswa kelas XI Akuntansi di SMK Bina Warga Bandung, sedangkan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 68 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data prestasi praktik kerja industri diperoleh dari studi dokumentasi sedangkan data minat berwirausaha siswa diperoleh dari penyebaran angket dengan skala numerik. Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa prestasi praktik kerja industri siswa kelas XI Akuntansi SMK Bina Warga Bandung termasuk dalam kategori sedang dengan rata-rata 8,93. Sedangkan gambaran minat berwirausaha siswa tergolong sedang dengan persentase 52,94%. Hasil perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi pearson product moment diperoleh � = -0,137. Hasil ini menunjukkan korelasi yang negatif. Artinya kenaikan variabel X akan diikuti dengan penurunan variabel Y dan sebaliknya. Sedangkan koefisien determinasi diperoleh sebesar 1,88%. Artinya prestasi praktik kerja industri berpengaruh sebesar 1,88% terhadap minat berwirausaha siswa sedangkan sisanya sebesar 98,12% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa H0 diterima atau prestasi praktik kerja industri tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI Akuntansi SMK Bina Warga Bandung yang ditunjukkan oleh nilai thitung < ttabel (-1,1236 < 1,6683), maka H0 diterima dan H1 ditolak dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan penelitian ini, diharapkan siswa memiliki rasa senang terhadap kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan kewirausahaan agar dapat meningkatkan minat berwirausaha siswa.

(2)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF ACHIEVEMENT IN INDUSTRIAL WORK PRACTICES TO ENTREPRENEURSHIP INTERESTS OF STUDENTS

(Survey in Class XI Accounting of SMK Bina Warga Bandung Academic Year 2013/2014)

By :

Umi Kulsum 1001199

Counselor : Dr. Kurjono, M.Pd

Abstract

This study aims to determine the influence of achievement in industrial work practices to entrepreneurship interests of students in class XI Accounting of SMK Bina Warga Bandung. This research uses survey method. The number of the population is 82 students in class XI Accounting of SMK Bina Warga Bandung and the number of sample is 68 students who are chosen by using simple random sampling technique. The data of students’ achievement in industrial work practices gathered from documentation study and the data of student’s interest in entrepreneurship gathered from the questioners with numeric scale. The result shows that students’ achievement in industrial work practices in class XI accounting major of SMK Bina Warga Bandung is categorized as sufficient with average 8,93. Similarly, the students’ interest in entrepreneurship is categorized as sufficient with 52,94%. The result of coefficient correlation count using Pearson Product Moment formula, gained = -0,137. This result shows negative correlation. Thus, the increase of X variable will be followed by the decrease of Y variable and vice versa. Whereas, determination coefficient gained 1,88% which means students’ achievement in industrial work practices influences 1,88% in students interest in entrepreneurship and the rest, 98,12 % is influenced by other factors. The result of this study can be concluded that H0 is accepted or

students’ achievement in industrial practical work does not influence the students’ interest in entrepreneurship in class XI Accounting of SMK Bina Warga, Bandung which is shown by the value of tcount < ttable (-1,1236 < 1,6683), therefore H0 is accepted and H1 is rejected with 95% of validity degree. Based on this study, students are expected to have a sense of fun to the activities associated with entrepreneurship in order to increase students’ interest in entrepreneurship.

(3)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

(4)

PENGARUH PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA

(Survey padaSiswaKelas XIAkuntansiSMK Bina Warga Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSebagian SyaratUntuk Memperoleh

GelarSarjanaPendidikanPada Program StudiPendidikanAkuntansi

oleh:

UMI KULSUM

NIM. 1001199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

(5)

PENGARUH PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA

(Survey padaSiswaKelas XI Akuntansi SMK BinaWarga Bandung TahunAjaran 2013/2014)

oleh:

UmiKulsum

DiajukanuntukmemperolehgelarSarjanaPendidikanpada Program StudiPendidikanAkuntansi di FakultasPendidikanEkonomidanBisnis

© UmiKulsum 2014

UniversitasPendidikanAkuntansi

Juli 2014

HakCiptadilindungiundang-undang.

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, dengandicetakulang,

(6)
(7)
(8)

Sesungguhnyasesudahkesulitanituadakemudahan.Makaapabilakamutelahsele sai (darisesuatuurusan), kerjakanlahdengansungguh-sungguh (urusan) yang lain.

(QS. Al-Insyirah (94) : 6-7)

...Allah menghendakikemudahanbagimu,

dantidakmenghendakikesukaranbagimu... (QS. Al-Baqarah (2) : 185)

Tidak ada rahasia kesuksesan, ini adalah hasil dari persiapan, kerja keras, dan belajar dari kegagalan... (Colin Powel)

Raihlah cita-citamu setinggi bintang di langit, Rendahkan hatimu serendah mutiara di lautan

...Barangsiapabertakwakepada Allah

niscayaDiaakanmembukakanjalankeluarbaginya, danDia memberinyarezekidariarah yang tiadadisangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakalkepada Allah niscaya Allah akanmencukupkan (keperluan)nya....

(QS. At-Thalaq (65) : 2-3)

Kupersembahkan karya kecil ini untuk

Ayah dan Ibu tercinta, Kedua kakakku,

dan Adikku serta Sahabat-sahabatku...

Terimakasih untuk cinta, kasih sayang

(9)
(10)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………... i

UCAPAN TERIMA KASIH ………. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ……… 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ………... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……… 9

1.4 Kegunaan Penelitian ……… 10

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Wirausaha....……….…………... 2.1.1 Pengertian Wirausaha... 2.1.2 Karakteristik Wirausaha... 2.1.3 Manfaat Berwirausaha... 11

2.2.2 Pengertian Minat Berwirausaha... 15

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha... 16

2.2.4 Indikator Minat Berwirausaha... 19

2.3 Konsep Pendidikan Sistem Ganda ... 21

2.3.1 Pengertian Pendidikan Sistem Ganda……….. 21

2.3.2 Bentuk-Bentuk Belajar Pendidikan Sistem Ganda…….. 22

2.3.3 Tujuan Pendidikan Sistem Ganda... 22

2.4 Konsep Praktik Kerja Industri...…... 23

2.4.1 Pengertian Praktik Kerja Industri... 23

2.4.2 Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Industri... 23

2.4.3 Pelaksanaan Praktik Kerja Industri... 24

2.4.4 Prestasi Praktik Kerja Industri... 26

2.4.5 Kompetensi Keahlian Akuntansi... 26

2.4.6 Penelitian Terdahulu... 28

2.5 Kerangka Pemikiran... 29

2.6 Hipotesis... 32

(11)

vii Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1 Desain Penelitian ………. 33

3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis…...…... 42

3.5.1 Teknik Analisis Data... 42

3.5.2 Uji Normalitas... 43

3.5.3 Analisis Korelasi... 45

3.5.4 Koefisien Determinasi ………. 45

3.5.5 Uji Signifikansi (Uji t)...…...………... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 4.1 Gambaran Objek Penelitian ………. 47

4.1.1 Identitas SMK Bina Warga Bandung………... 47

4.2 4.1.2 Sejarah Perkembangan Sekolah... 4.1.3 Visi dan Misi SMK Bina Warga Bandung... 4.2.1 Gambaran Umum Responden……….. 50

4.2.2 Gambaran Umum Prestasi Praktik Kerja Industri.…….. 50

4.2.3 4.2.4 Gambaran Umum Minat Berwirausaha Siswa…....….... Gambaran Minat Berwirausaha Siswa per Indikator... 51 52 4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian…... 60

4.3.1 Uji Normalitas…….. ………...……….. 4.3.1.1 Uji Normalitas Prestasi Prakerin... 60 61 4.3.1.2 Uji Normalitas Minat Berwirausaha………. 61

4.3.2 Analisis Korelasi ………....………. 62

(12)

viii Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

(13)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Untuk menghadapi zaman globalisasi, dimana perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin tinggi seperti sekarang ini, suatu negara

harus mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas. Bangsa Indonesia

sebagai negara berkembang dituntut untuk terus meningkatkan kualitas sumber

daya manusia agar dapat mempertahankan eksistensinya.Sumber daya manusia

yang unggul dan berkualitas merupakan kunci utama yang diperlukan untuk

menghadapi persaingan yang semakin ketat.Oleh karena itu, manusia harus dapat

meningkatkan keterampilan, pengetahuan, nilai-nilai, sikap, dan kompetensi yang

dimilikinya sehingga dapat menyikapi perubahan yang terjadi dalam

lingkungannya dengan baik.

Dengan adanya zaman globalisasi ini menyebabkan persaingan yang

semakin ketat di dalam dunia kerja.Persaingan yang terjadi di dunia kerja

menuntut tenaga kerja yang unggul dan berkualitas.Tenaga kerja yang kalah

dalam bersaing dan tidak dapat terserap oleh dunia kerja menyebabkan terjadinya

pengangguran.Apalagi setelah terjadinya krisis global ini, angka pengangguran

terdidik semakin serius. Seperti yang disebutkan dalam wacana sebagai berikut: “Tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), Indonesia sebenarnya sudah dihadapkan pada ancaman ledakan pengangguran terdidik yang semakin tinggi. Ancaman itu semakin serius dengan adanya krisis global.” (Sumber: Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dapat diciptakan

melalui pendidikan. Karena dalam pendidikan akan terdapat proses pembelajaran

(14)

2

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga akan tercipta sumber daya manusia yang mempunyai kecakapan, kreatif,

dan mandiri sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun

2003 tentang tujuan pendidikan nasional: Pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peran penting dalam

menyiapkan lulusan sebagai tenaga kerja yang siap pakai dalam bidang dan

jenjang pendidikannya.Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan

bahwa masih banyaknya lulusan yang belum bekerja sehingga menyebabkan

terjadinya pengangguran struktural yaitu pengangguran yang disebabkan oleh

penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi

persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.

Banyaknya lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan menyebabkan

angka pengangguran di Indonesia yang cukup tinggi. Berikut ini adalah data

penduduk menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan tahun 2012-2013:

Tabel 1.1

Data Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang DitamatkanTahun 2012-2013

(15)

3

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 Diploma I,II,III/Akademi 3,32 2,72 2,69

8 Universitas 7,12 6,05 5,88

Total 6,32 6,14 5,92

Sumber: Dokumen Badan Pusat Statistik 2013

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa jumlah pengangguran terbuka

pada tahun 2012 bulan Februari sebanyak 7.614.241 orang atau 6,32% dan

padabulan Agustus tahun 2012 terjadi penurunan sebanyak 0,18% menjadi 6,14%,

dan pada tahun 2013 bulan Februari juga terjadi penurunan sebanyak 0,22%

menjadi 5,92%. Sehingga dapat diartikan bahwa tingkat pengangguran terbuka di

Indonesia pada tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami penurunan, namun

angka7.170.523 atau 5,92%masih merupakan jumlah pengangguran yang cukup

tinggi untuk Indonesia. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui pula bahwa

jumlah pengangguran dari lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) pada

bulan Februari 2012 sebanyak 990.325 orang (13,01%). Pada bulan Agustus 2012

terjadi peningkatan sebanyak 50.940 sehingga menjadi 1.041.265 orang (14,37%).

Pada bulan Februari 2013 terjadi penurunan menjadi 847.052 orang (11,81%).

Secara keseluruhan jumlah pengangguran cenderung mengalami penurunan pada

bulan Februari 2013, namun untuk lulusan SMA, SMP, dan SD ke bawah

mengalami peningkatan.

Untuk mengatasi masalah pengangguran pemerintah sebaiknya menciptakan

lapangan pekerjaan yang lebih banyak danmendirikan tempat-tempat pelatihan

keterampilan, seperti kursus menjahit, kursus elektronik, pelatihan membuat

kerajinan tangan, atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang didirikan di daerah -

daerah selama beberapa bulan. Dengan cara ini orang yang tidak berpendidikan

tinggi nantinyabisa bekerja dengan modal keterampilan yang sudah dapatkan dari

pelatihan tersebut. Selain program dari pemerintah, masyarakat pun diharapkan

dapat berpartisipasi untuk menyerap tenaga kerja yang menganggur dengan cara

(16)

4

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Schumpeter (Alma, 2009: 24), “seorang wirausaha adalah orang

yangmelihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi

untukmemanfaatkan peluang tersebut”. Sedangkan menurut Zimmerer (Kasmir,

2008:17), “kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi

dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan (usaha)”. Dengan berwirausaha maka akan tercipta lapangan kerja baru

yang dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur. Namun, minat untuk

berwirausaha masyarakat Indonesia masih rendah. Ini terlihat dari jumlah

wirausahawan yang tidak begitu tinggi, seperti yang dinyatakan oleh Hendro

(2011:5) di bawah ini:

Perkembangan prosentase jumlah wirausahawan di Indonesia tidak begitu pesat. Padahal jumlah wirausahawan yang mandiri dan sukses akan menjadi lokomotif ekonomi Indonesia yang mampu mengatasi tingkat pengangguran pasif maupun aktif dan pada akhirnya mampu mengatasi tingkat kemiskinan yang absolut atau permanen.

Jumlah wirausahawan yang rendah dikarenakan minat berwirausaha

masyarakat yang masih kurang.Hal ini disebabkan adanya beberapa pendapat

masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap profesi wirausaha.Pada

kenyataannya masyarakat lebih memilih profesi sebagai pegawai baik pegawai

negeri maupun pegawai swasta karena merupakan profesi yang lebih dipandang

dan diminati oleh masyarakat sekitar.Begitupun pandangan sebagian orang tua

yang menyekolahkan anaknya hingga jenjang yang tinggi agar kelak menjadi

pegawai negeri maupun swasta.

Untuk menghadapi masalah pengangguran yang cukup serius, Martanti

(2008:5) yang dikutip oleh Bona Januar juga mengemukakan bahwa:

(17)

5

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu lembaga pendidikan formal tingkat menengah adalah Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK).UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15 menyebutkan bahwa, “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Sedangkan tujuan dari SMK seperti yang tercantum dalam kurikulum SMK Dikmenjur (2008:9) menyatakan bahwa SMK bertujuan untuk

menciptakan siswa atau lulusan:

1. Memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional.

2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mengembangkan diri.

3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha/dunia industri saat ini dan masa yang akan datang.

4. Menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif, dan kreatif.

Namun, melihat pada Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa angka

pengangguran dari lulusan SMK cukup tinggi.Hal ini dikarenakan para lulusan

yang tidak diterima ketika melamar pekerjaan yang mungkin karena belum

memenuhi persyaratan yang diminta oleh dunia kerja.Mereka hanya menunggu

dan berusaha untuk diterima bekerja di dunia usaha/dunia industri saja.Mereka

tidak berminat untuk mendirikan suatu usaha.Minat untuk mendirikan usaha

kecil-kecilan atau berwirausaha dapat dikatakan masih sangat kurang.

Kenyataan yang sama juga terjadi pada salah satu SMK di Kota Bandung.

SMK Bina Warga Bandung adalah sekolah menengah kejuruan swasta kelompok

bisnis dan manajemen, yang mendapatkan akreditasi A dan menjadi salah satu

sekolah swasta unggulan di Kota Bandung. Berikut ini adalah data rekapitulasi

penelusuran tamatan/lulusan SMK Bina Warga Bandung tahun pelajaran

2010-2011:

Tabel 1.2

Rekapitulasi KeterserapanLulusan/Tamatan

(18)

6

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahun Pelajaran 2010/2011

Keterangan Jumlah Persentase

Bekerja 124 47,88 %

Wirausaha 3 1,16 %

Kuliah 16 6,18 %

Tidak Diketahui 116 44,79 %

Jumlah 259 100 %

Sumber: Dokumen SMK Bina Warga Bandung, 2011

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh informasi bahwa sebanyak 55,21% dari

jumlah lulusan telah melapor kepada BKK SMK Bina Warga Bandung. Sisanya

sebanyak 44,79% lulusan belum memberikan informasi ke BKK bahwa yang

bersangkutan telah bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi. Dari data tersebut diketahui bahwa lulusan yang bekerja di

dunia usaha/dunia industri sebanyak 47,88%, berwirausaha sebanyak 1,16%, dan

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebanyak 6,18%. Dapat disimpulkan

bahwa minat berwirausaha para lulusan sangat rendah yaitu sebanyak 1,16%.

Untuk menciptakan lulusan SMK yang berkompeten dan siap kerja,

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyelenggarakan pendidikan dalam

bentuk Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Dalam Pendidikan Sistem Ganda,

dipadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah

dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan belajar

langsung pada bidang pekerjaan yang relevan dan terarah untuk mencapai

penguasaan kemampuan keahlian tertentu.Pendidikan sistem ganda ini

diimplementasikan dalam bentuk programPraktik Kerja Industri (Prakerin).

Dalam buku jurnal praktik kerja industri (2010:2) disebutkan bahwa tujuan

praktik kerja industri adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional.

2. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri

(19)

7

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

SMK Bina Warga Bandung sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan

tenaga kerja dan wirausahawan dituntut untuk menyiapkan lulusan siap kerja dan

mampu berusaha mandiri dengan tingkat intensi berwirausaha yang

tinggi.Menurut Katz & Gartner (dalam Indarti dan Rostiani, 2008:4) intensi

kewirausahaan diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat digunakan

untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha.Berdasarkan Entrepreneurial

Intention Based Models yang digagas oleh Linan, faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha seseorang digambarkan seperti di bawah ini :

Gambar 1.1 Entrepreneurial Intention-Based Models

Sumber: Linan (2005)

Dalam model Entrepreneurial Intention-Based Models, intensi seseorang

untuk berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitusikapnya dalam

memandang kewirausahaan (Personal Attitude) dan persepsinya tentang norma

sosial yang mempengaruhinya dalam memandang kewirausahaan (Perceived

Social Norms) yang merupakan bagian dari persepsi keinginan (Perceived Desirability), serta persepsi tentang kelayakan atau kemampuan dirinya dalam berwirausaha (Perceived Feasibility/ Self Efficacy). Untuk membentuk intensi ini

Entrepreneurial Knowledge

Perceived Desirability

Perceived Feasibility (self-efficacy)

Personal Attitude

Perceived Social Norms

(20)

8

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentunya didahului dengan adanya minat dalam diri seseorang untuk menjadi

wirausaha. Slameto (2003:14) menyatakan bahwa:

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan dunia luar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut semakin besar minat.

Dalam melaksanakan kegiatan praktik kerja industri siswa belajar

mempraktikkan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah di

dunia industri. Siswa dapat melihat dan memahami kegiatan nyata yang akan

terjadi di dalam dunia usaha/dunia industri yang akan dijalaninya kelak ketika

lulus sekolah. Hal tersebut tentunya dapat menimbulkan minat siswa dalam

berwirausaha nantinya.Alma (2009: 9) menyatakan bahwa “faktor yang dapat

men-dorong untuk membuka usaha atau menjadi seorang wirausaha dipengaruhi oleh

dorongan dari keluarga, pengalaman, keadaan ekonomi, keadaan lapangan kerja dan

sumber daya yang tersedia”.Oleh karena itu, pengalaman yang didapat siswa ketika

melaksanakan praktik kerja industri dan keadaan lingkungan kerja di tempat prakerin

dapat menumbuhkan minat berwirausaha siswa.

Selain itu, untuk menumbuhkan minat berwirausaha siswa tidak hanya

dengan pemberian teori di dalam kelas saja namun ada beberapa tahapan yang

harus dilalui dan diluar lingkungan sekolah sehingga siswa dapat memahami

lingkungan kerja yang sebenarnya yang akan dihadapi, seperti yang dikemukakan

oleh Purwanto (2002:16) berikut ini:

(21)

9

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain yang dilakukan oleh Isky Fadli Fu’adi, dkk (2009). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat hubungan yang signifikan antara minat berwirausaha

dengan prestasi praktik industri siswa kelas XII yaitu sebesar 0,662.Begitu pula

penelitian yang dilakukan oleh Aditya Indra Putra (2009). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari praktik kerja industri

terhadap minat berwirausaha sebesar 43,32%.

Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahardhika Setia

Kusumawardani dan Umi Rochayati (2012) menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara prestasi praktik kerja industri dan prestasi

belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha yang ditunjukkan dengan

nilai korelasi sebesar 0,428 dan sumbangan efektif sebesar 18,4%. Adapun

penelitian yang dilakukan oleh Dewangga(2011) menunjukkan hasil bahwa

prestasi praktik kerja industri berpengaruh sebesar 26,73% terhadap minat

berwirausaha siswa kelas XII di SMK Negeri 11 Bandung.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik

melakukan penelitian yang berjudulPengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri

(Prakerin) terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI AkuntansiSMK Bina

Warga Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran prestasi Praktik Kerja Industri siswa kelas XI

Akuntansi SMK Bina Warga Bandung tahun ajaran 2013/2014

2. Bagaimana gambaran minat berwirausaha siswa kelas XI Akuntansi SMK

(22)

10

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana pengaruh prestasi Praktik Kerja Industri terhadap minat

berwirausaha siswa kelas XI AkuntansiSMK Bina Warga Bandung tahun

ajaran 2013/2014

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka

maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan melakukan kajian secara

ilmiah tentang variabel prestasi Prakerin (Praktik Kerja Industri) dan variabel

minat berwirausaha serta pengaruh antara kedua variabel tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Memperoleh gambaran prestasi Praktik Kerja Industri siswa kelas XI

Akuntansi SMK Bina Warga Bandung tahun ajaran 2013/2014

2. Memperoleh gambaran minat berwirausaha siswa kelas XI AkuntansiSMK

Bina Warga Bandung tahun ajaran 2013/2014

3. Memverifikasi seberapa besar pengaruh prestasi Praktik Kerja Industri

terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI AkuntansiSMK Bina Warga

Bandung tahun ajaran 2013/2014

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu kajian

untuk menambah pengetahuan tentang praktik kerja industri dan minat

berwirausaha serta sebagai kajian bagi peneliti lainnya dan masyarakat luas

dalam mengembangkan bidang kajian yang sejenis.

2. Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

a. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

(23)

11

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berwirausaha siswa yang bermanfaat untuk mengambil kebijakan dalam

pengembangan program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan

peningkatan minat berwirausaha siswa setelah lulus sekolah dalam

mengurangi pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan.

b. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

masukan tentang pentingnya melaksanakan Praktik Kerja Industri

(24)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif.Metode yang

digunakandalam penelitian ini adalah metode survey.Menurut Kerlinger 1996

(Riduwan, 2012:49) penelitian survey adalah penelitian yang digunakan pada

populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel

yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,

distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Dalam

penelitian ini, metode survey bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai

pengaruh prestasi Praktik Kerja Industri terhadap minat berwirausaha siswa kelas

XI Akuntansi SMK Bina Warga Bandung tahun ajaran 2013/2014

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2009:59) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang.Obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulan.

Variabel yang terkandung dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Variabel Independent (Variabel Bebas)

Variabel bebas (independen) adalah variabel yang menyebabkan atau

mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur atau dipilih oleh peneliti untuk

menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati

(Setyosari, 2012: 128).Sesuai dengan pengertian tersebut, maka variabel bebas

(X) dalam penelitian ini adalahprestasi praktik kerja industri. Praktik kerja

industri yaitu suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian

(25)

34

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui praktik

langsung di dunia kerja (Murniati dan M. Nasir Usman, 2009:106).

b. Variabel Dependent (Terikat)

Variabel terikat (dependen) adalah faktor-faktor yang diobservasi dan

diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas(Setyosari, 2012:

128).Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah minat berwirausaha

yaitukesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan

usahanya, kesediaan untuk menanggung macam-macam resiko berkaitan dengan

tindakan berusaha yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru,

kesediaan untuk hidup hemat, kesediaan belajar dari kegagalan yang dialami

(Iskandar, 2001: 9).

Penjelasan variabel-variabel tersebut dapat dilihat dalam tabel

operasional variabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. Item Skala

Prestasi Prakerin (X)

Nilai Prakerin Interval

Minat

Berwirausaha (Y)

1. Perasaan senang dalam mempelajari kewirausahaan

1, 2 Interval

2. Perasaan senang terhadap kegiatan wirausaha

3,4

3. Keinginan untuk lebih mengetahui tentang kewirausahaan melalui belajar

5, 6, 7, 8, 9

4. Keinginan untuk menjadi seorang wirausaha

10, 11, 12

5. Keputusan untuk berwirausaha 13, 14

6. Memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk berwirausaha

(26)

35

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Keberanian dalam menghadapi

resiko dan tantangan

18

8. Kemauan dan kesungguhan untuk menjalankan usaha

19, 20

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sukmadinata (2009:250)populasi adalah kelompok besar dan

wilayah yang menjadi lingkup penelitian.Berdasarkan pengertian tersebut

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMK Bina

Warga Bandung, sebanyak 2 kelas yang terdiri dari 82 siswa, yaitu:

Tabel 3.2 Data Populasi

Sub Populasi Jumlah

Kelas XI Akuntansi 1 39 siswa

Kelas XI Akuntansi 2 43 siswa

Jumlah 82 siswa

Sumber: Daftar siswa kelas XI Akuntansi SMK Bina Warga Bandung

3.3.2 Sampel

Menurut Sukmadinata (2009:250) sampel adalah kelompok kecil yang

secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan dari padanya. Berdasarkan pengertian

tersebut sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh siswakelas XII Akuntansi

SMK Bina Warga Bandung.

Ada dua macam teknik pengambilan sampling yaitu probability sampling

dan nonprobability sampling.Dalam penelitian ini menggunakan probability

samplingyaitu teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Riduwan, 2012:57).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

(27)

36

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

samplingadalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota

populasi tersebut.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus dari Taro

Yamane (dalam Riduwan, 2012:65) sebagai berikut:

=

.

2

+ 1

Dimana:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi d2 = presisi yang ditetapkan

Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel dapat dihitung sebagai

berikut:

Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional yang dapat

dihitung dengan rumus:

=

×

(Riduwan, 2012: 29)

Dimana: ni = Jumlah sampel menurut kelas n = Jumlah sampel keseluruhan Ni = Jumlah populasi menurut kelas N = Jumlah populasi keseluruhan

Perhitungannya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Sampel Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Bina Warga Bandung

No. Kelas Jumlah Siswa

(28)

37

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

Prosedur sampling dalam teknik simple random sampling yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Masyhuri & M. Zainudin, 2008:31):

1) Daftarkan nama satuan sampling

2) Beri nomor urut semua satuan sampling

3) Nomor urut satuan sampling ditulis pada lembaran-lembaran kertas berukuran kecil

4) Gulung-gulung kertas tersebut

5) Ambil gulungan kertas tersebut satu persatu dari kotak sampai mencapai sejumlah akuran sampel yang diinginkan

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, berikut ini adalah sampel terpilih

dari masing-masing kelas:

Tabel 3.4

Sampel Terpilih berdasarkan Nomor Absen Siswa

Kelas No. Absen

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Riduwan (2012:24), teknik pengumpulan data adalah teknik atau

cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode

(29)

38

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui: angket, wawancara,

pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lainnya.

Data dalam penelitian dikumpulkan melalui:

1. Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku ynag relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian (Riduwan,

2012:31).Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk melihat nilai praktek

kerja industri yang telah diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan prakerin.

2. Angket (questionnaire)

Menurut Riduwan (2012:25), angket (questionnaire) adalah daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons

(responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Angket atau kuesioner

digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa tentang pengaruh prestasi praktik

kerja industri terhadap minat berwirausaha.

Adapun angket yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup, yaitu suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati.

Bermacam-macam aspek perbuatan yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek

sehingga pengamat tinggal memberikan cek (v) pada tiap-tiap aspek tersebut

sesuai dengan hasil pengamatannya. (Riduwan, 2012:72).

Angket tertutup ini disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical

scale), yakni skala yang menggunakan pilihan jawaban berupa angka dimulai dari angka 1 sampai dengan angka 5.Menurut Sekaran (2011:33) skala numerik mirip

dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan pemberian skala nomor lima

atau tujuh titik pada setiap ujungnya. Dengan menggunakan skala ini, responden

diminta memberikan penilaian pada objek tertentu.Dimana masing-masing angka

1 menunjukan penilaian terendah dan angka 5 menunjukan penilaian tertinggi.

Tabel 3.5

Penilaian Skala Numerik

(30)

39

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut : 1) Angka 5 pernyataan dengan nilai positif tertinggi.

2) Angka 4 pernyataan dengan nilai positif tinggi.

3) Angka 3 pernyataan dengan nilai positif sedang.

4) Angka 2 pernyataan dengan nilai positif rendah.

5) Angka 1 pernyataan dengan nilai positif terendah.

Sebelum instrumen diberikan pada objek penelitian terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk memastikan bahwa data yang

diperoleh adalah data valid dan reliabel.

3.4.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto(2012:79) menyebutkan bahwa data evaluasi yang baik

sesuai dengan kenyataan disebut data valid.Agar dapat diperoeh data yang valid,

instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid. Dengan kata lain,

instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan

evaluasi valid.Dengan demikian kata valid dapat diartikan tepat, benar, sahih,

absah, sehingga kata validitas dapat diartikan ketepatan, kebenaran, kesahihan,

atau keabsahan dari data.

Cara menentukan tingkat validitas angket adalah dengan menghitung

koefisien korelasi antara alat evaluasi yang akan diketahui validitasnya dengan

alat ukur lain yang telah dilaksanakan dan diasumsikan telah memiliki validitas

yang tinggi.Koefisien validitas butir pernyataan diperoleh dengan menggunakan

rumus korelasi produk moment angka kasar (raw score), yaitu :

= ( )−

2 −( )2 2−( )2

(31)

40

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dimana :

: koefisien korelasi antara variabel X dan Y

: jumlah skor item

: jumlah skor total (seluruh item)

: jumlah responden

Kaidah keputusan :

- Jika > maka valid - Jika maka tidak valid

(Riduwan, 2012: 98)

Angket diujikan kepada 30 responden untuk mengetahui validitas

instrumen. Perhitungan validitas angket uji coba penelitian dalam penelitian ini

dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS Statistics v.20. Berikut ini hasil

perhitungan uji validitas dari setiap item:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Penelitian

No.

Item r hitung r tabel Keterangan No.

Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,369 0,361 Valid 14 0,765 0,361 Valid

2 0,648 0,361 Valid 15 0,688 0,361 Valid

3 0,119 0,361 Tidak Valid 16 0,825 0,361 Valid

4 0,386 0,361 Valid 17 0,907 0,361 Valid

5 0,673 0,361 Valid 18 0,816 0,361 Valid

6 0,756 0,361 Valid 19 0,250 0,361 Tidak Valid

7 0,628 0,361 Valid 20 0,194 0,361 Tidak Valid

8 0,553 0,361 Valid 21 0,535 0,361 Valid

9 0,593 0,361 Valid 22 0,809 0,361 Valid

10 0,609 0,361 Valid 23 0,798 0,361 Valid

11 0,588 0,361 Valid 24 0,672 0,361 Valid

(32)

41

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 13 0,829 0,361 Valid

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 3.6, diketahui bahwa dalam angket penelitian yang

mengukur minat berwirausaha siswa terdapat tiga item pernyataan yang tidak

valid yaitu item nomor 3, 19, dan 20. Item yang tidak valid akan dihilangkan,

sehingga 22 item yang lain dinyatakan valid akan digunakan dalam penelitian dan

diujikan kepada sampel.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sudjana(dalam Taniredja, 2012:43) pengertian reliabilitas adalah

ketepatan atau keajegan alat penilaian dalam menilai apa yang dinilainya.Dengan

demikian suatu alat pengukur dikatakan reliabel jika alat tersebut memberikan

hasil ukuran yang sama walaupun dilakukan pada situasi yang berbeda-beda.

Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas angket adalah

dengan rumus Alpha sebagai berikut:

11 =

1 1−

( �2)

�2

(Arikunto, 2012:122)

Dengan :

11 : reliabilitas instrumen

: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal �2 : jumlah varians butir

�2: varians skor total

Selanjutnya dibandingkan dengan :

- Jika > maka reliabel - Jika < maka tidak reliabel

(33)

42

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan reliabilitas angket uji coba penelitian dalam penelitian ini

dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS Statistics v.20. Berikut ini hasil

perhitungan uji reliabilitas angket:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel r 11 r tabel Keterangan

Minat Berwirausaha 0,950 0,361 Reliabel

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 3.7, dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas instrumen

penelitian untuk mengukur minat berwirausaha siswa diperoleh nilai r 11 = 0,950

sedangkan nilai r tabel = 0,361 dengan taraf signifikan 5%. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa angket untuk mengukur minat berwirausaha siswa dikatakan

reliabel.

3.5 Teknis Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.5.1 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penilitian ini menggunakan Statistik Deskriptif.

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan

cara mendeskripsikan / menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum/generalisasi (Sugiyono,2010:206).

Statitistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum

mengenai variabel prestasi praktik kerja industri dan variabel minat berwirausaha

siswa. Dibawah ini merupakan langkah-langkah untuk memperoleh gambaran

kedua variabel tersebut baik secara keseluruhan maupun berdasarkan setiap

indikatornya :

1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah diisi

(34)

43

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8

Format Tabulasi Jawaban Responden

No.

Responden

Indikator 1 Indikator 2 Indikator … Skor Total

1 2 3 ∑ 1 2 3 ∑ 1 2 3 ... ∑ 1- …

2. Membuat kriteria penilaian setiap variabel dengan menentukan terlebih

dahulu :

a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah berdasarkan hasil dari

tabulasi jawaban responden untuk setiap indikator maupun secara

keseluruhan

b. Menentukan rentang kelas dengan rumus :

Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah

c. Terdapat 3 kelas interval, yaitu rendah, sedang, dan tinggi.

d. Menentukan panjang kelas interval dengan rumus :

Panjang interval kelas = rentang kelas

e. Menentukan interval untuk setiap kriteria penilaian

3. Membuat distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun

dimensi setiap variabelnya dengan bentuk sebagai berikut :

Tabel 3.9

Distribusi Frekuensi Variabel / Indikator

Kriteria Interval Frekuensi Presentase (%)

(35)

44

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rendah

Sedang Tinggi

3.5.2 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi

data.Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah

data yang berdistribusi normal.Selain itu, untuk mengetahui bahwa sampel yang

dijadikan objek penelitian adalah mewakili populasi, sehingga hasil penelitian

dapat digeneralisasikan pada populasi.

Uji normalitas ini penting untuk menentukan jenis statistik yang digunakan,

jika data tersebut berdistribusi normal maka dapat menggunakan statistik

parametrik.Sedangkan jika data tersebut tidak berdistribusi normal dapat

menggunakan statistik non-parametrik.

Untuk melakukan uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan

distribusi Chi Kuadrat.Berikut langkah-langkah pengujian normalitas data dengan

distribusi Chi Kuadrat (Riduwan, 2012:121) ,yaitu :

1. Mencari skor terbesar dan skor terkecil 2. Mencari nilaiRentangan (R)

R = Skor terbesar−Skor terkecil

3. MencariBanyaknya kelas (BK) �� = 1 + 3,3 log

4. Mencari nilai panjang kelas ( )

=

��

5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

6. Mencari rata-rata (mean)

� =

7. Mencari simpangan baku atau standar deviasi (S)

(36)

45

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu S= .

2( )2

.( −1)

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5

b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

= � � − �

c. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurva Normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi angka baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

9. Menghitung Chi-Kuadrat hitung ( 2 ) dengan rumus:

2 = ( − )

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent).

Rumus yang digunakan yaitu Korelasi Pearson Product Moment (PPM):

= ( )−( ). ( )

. 2−( )2 . 2−( )2

(Riduwan, 2012: 138)

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari

(37)

46

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan

arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.10

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 - 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber: Riduwan (2012:138)

3.5.4 Koefisien Determinasi (r2)

Koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya

pengaruh variabel X terhadap Y, rumus koefisien determinasi adalah sebagai

berikut:

Keterangan :

KD : Koefisien determinasi

� � : Nilai koefisien korelasi

3.5.5 Uji Signifikansi (Uji t)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah

(38)

47

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat:

Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara prestasi prakerin dengan minat berwirausaha siswa

Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara prestasi prakerin dengan minat berwirausaha siswa

2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ha: r ≠ 0

Ho: r = 0

3. Membuat tabel penolong untuk menghitung Korelasi PPM: No. X Y X2 Y2 XY

Jumlah

4. Mencari r hitung dengan cara memasukkan angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:

= ( )−( ). ( )

. 2−( )2 . 2−( )2

5. Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap Y dengan rumus:

KD = r2 x 100%

6. Menguji signifikansi dengan rumus t hitung :

t

hitung

=

2

1 − 2 Kaidah pengujian:

Jika t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan, dan thitung t tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan dk = n – 2 sehingga diperoleh ttabel

(39)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dalam

pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Prestasi praktik kerja industri siswa kelas XI Akuntansi SMK Bina Warga

Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 termasuk pada kategori sedang. Namun,

kategori sedang tersebut sudah tergolong prestasi yang sudah baik karena

semua nilai prakerin siswa telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditetapkan yaitu sebesar 7,50dan nilai rata-rata dari 68 responden

sudah mencapai angka 8,93.

2. Minat berwirausaha siswa kelas XI Akuntansi SMK Bina Warga Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014 termasuk pada kategori sedang. Artinya bahwa

sebagian besar siswa merasa senangdalammempelajarikewirausahaan,

senangterhadapkegiatanwirausaha, memiliki

keinginanuntuklebihmengetahuitentangkewirausahaanmelaluibelajar,

berkeinginanuntukmenjadiseorangwirausaha, memutuskan untukberwirausaha,

memanfaatkanpotensi yang dimilikiuntukberwirausaha,

beranidalammenghadapiresikodantantangan, serta memiliki

kemauandankesungguhanuntukmenjalankanusaha.

3. Prestasi praktik kerja industri tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha

siswa kelas XI Akuntansi SMK Bina Warga Bandung Tahun Ajaran

2013/2014.

5.2 Saran

Berdasarkanhasil penelitian yang

(40)

71

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Prestasi praktik kerja industri yang diperoleh siswa tergolong baik sehingga

perlu dipertahankan atau ditingkatkan. Dalam menjalankan kegiatan prakerin

diharapkan siswa dapat mengikuti seluruh program-program prakerin yang

diselenggarakan sekolah dengan dunia usaha/industri dengan

sungguh-sungguh, giat, dan penuh tanggung jawab. Pembelajaran dan pengalaman yang

didapat selama prakerin diharapkan dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa

setelah lulus sekolah nantinya pada saat bekerja di dunia usaha/industri

maupun saat mendirikan usaha sendiri atau berwirausaha.

2. Minat berwirausaha siswa yang sudah ada sebaiknya dapat dipertahankan atau

ditingkatkan. Dari delapan indikator minat berwirausaha siswa terdapat satu

indikator yang masih rendah apabila dibandingkan dengan ketujuh indikator

yang lain yaitu

keinginanuntuklebihmengetahuitentangkewirausahaanmelaluibelajar. Sebagian

siswa belum membacabuku-bukutentangkewirausahaan, sebagian siswa

belummengikuti seminar, pendidikanataupelatihan yang

berkaitandengankewirausahaan dan sebagian siswa

belummembacabiografikisah-kisahpengusahasukses. Untuk itu, pihak sekolah

sebaiknya memfasilitasi siswa agar dapat memperoleh informasi tentang

kewirausahaan dan mengembangkan minat berwirausaha dengan cara

menyediakan buku-bukutentangkewirausahaan, mengadakan seminar dan

pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan kewirausahaan serta

mendatangkan tokoh-tokoh inspiratif atau mengadakan kunjungan

wirausahawan yang telah sukses. Siswa diharapkan agar dapat meningkatkan

perasaan senang dan minat untuk berwirausaha dengan cara mengikuti

kegiatan-kegiatan sekolah yang berhubungan dengan kewirausahaan dan dapat

meningkatkan kreativitasnya.

3. Bagi penelitian selanjutnya disarankan agar jumlah sampel diperbanyak lebih

dari jumlah sampel dalam penelitian ini dan dapat meneliti variabel-variabel

(41)

72

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lain yang mempengaruhi minat berwirausaha yang tidak disebutkan dalam

penelitian ini sehingga penelitian yang dilakukan dapat memberikan wawasan

yang lebih luas lagi dan bermanfaat bagi siswa, sekolah dan masyarakat pada

(42)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

SumberBuku:

Alma, B. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. (2009).ManajemenPenelitian. Jakarta: RinekaCipta . (2012). Dasar-DasarEvaluasiPendidikan.Jakarta :BumiAksara

Basrowi. (2011). Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia

Djamarah, S. (2010).PsikologiBelajar. Jakarta: RinekaCipta

Frinces, Z.H. (2011). Be An Entrepreneur. Yogyakarta: GrahaIlmu

Greene, C. L. (2012). Entrepreneurship Ideas in Action. South-Western Cengage Learning.

Hendro.(2011). Dasar-dasarKewirausahaan. Jakarta: PenerbitErlangga

Iskandar, B. (2001). Kewirausahaan. Bandung: SinarBaru

Ismangil, W.

(2005).KewirausahaanManajemendanPengembanganKoperasi.Jakarta: The Jakarta Consulting Group

Kasmir.(2008). Kewirausahaan. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada

Kartono, K. (2009). PsikologiUmum. Bandung: SinarBaruAlgies

Masyhuri & Zainudin, M. (2008). Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama

Mulyati.(2004). PsikologiBelajar. Yogyakarta: Andi Publisher

Murniati&Usman, M.N. (2009). ImplementasiManajemenStrategikdalamPemberdayaan

SMK.PenerbitCitaPustaka Media Perintis

Priyatno, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: CV Andi Offset

Program StudiPendidikanAkuntansi. (2013). PedomanOperasionalPenulisanSkripsi (POPS). Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia

(43)

73

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan.(2012). SkalaPengukuranVariabel-variabelPenelitian.Bandung: Alfabeta

Saraswati, M. & Ida Widaningsih. (2008). Be Smart IlmuPengetahuanSosial. Jakarta: PenerbitGrafindo Media Pertama

Schunk, D. H et al. (2010). Motivasi dalam Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Aplikasi. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Shaleh, A. R, et al. (2004). PsikologiSuatuPengantardalamPerspektif Islam.Jakarta: Penada Media

Sekaran, U. (2011).Research Methods for Business.2nd Ed, John Willey & Sons Inc

Setyosari, P. (2012). MetodePenelitianPendidikandanPengembangan.Jakarta: Kencana

Slameto.(2003). BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT RinekaCipta

Soemanto, W.(2002).PendidikanWiraswasta. Jakarta: BumiAksara

Sugiyono. (2009). MetodePenelitianBisnisPendekatanKuantitatif, Kualitatifdan R & D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suharyadi, dkk. (2007). Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta: Salemba Empat

Sukmadinata, N.S. (2009). MetodePenelitianPendidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya

Syah, M. (2006).PsikologiPendidikandenganPendekatanBaru.Bandung: PT RemajaRosdaKarya

Taniredja, T&Mustafidah, H. (2012).PenelitianKuantitatif. Bandung: Alfabeta

Wena, M. (1996).PendidikanSistemGanda. Bandung: Tarsito

SMK Pasundan 1 Kota Bandung. (2010). Buku Jurnal Praktik Kerja Industri. Bandung: SMK Pasundan 1 Kota Bandung

SumberJurnal:

(44)

74

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Costa, F.J.D et al. (2009). Factor Of Influence On The Entrepreneurial Interest: An Analysis With Student Otomotif Related Practice Industry

Fu’adi, I.F, dkk. (2009).

HubunganMinatBerwirausahadenganPrestasiPraktikKerjaIndustriSiswaK

elas XII TeknikOtomotif SMK Negeri 1

AdiwernaKabupatenTegalTahunAjaran 2008/2009.Jurnal PTM. Vol. 9 No. 2 p. 92-98

Indarti&Rostiani. (2008). IntensiKewirausahaanMahasiswa :StudiPerbandinganAntara Indonesia, JepangdanNorwegia.The best paper award CFP JEBI, Jurnalekonomidanbisnis Indonesia,Vol.23,No.4

Linan, F. Et al (2005). Factors Affecting Entrepreneurial Intention Levels. 45th Congress of The European Regional Science Association, Amsterdam. 23-27 August p.1-17

Putra, A.I, dkk. (2009). PengaruhPengalamanPraktikKerjaIndustriterhadapMinatBerwirausahapa daSiswaKelas XII Program KealianTeknikMekanikOtomotif SMK TexmacoPemalang.Jurnal PTM. Vol. 9 No. 1 p. 1-6

Wibowo, M. (2011).PembelajaranKewirausahaandanMinatWirausahaLulusan SMK.Ekplanasi. Vol. 6 No. 2 p. 109-122

SumberSkripsi:

Dewangga. (2011).

PengaruhPrestasiPraktikKerjaIndustriterhadapMinatBerwirausahaSiswa Kelas XII padaJurusanAkuntansi di SMK Negeri 1 Bandung TahunAjaran

2010/2011.Skripsi. Bandung:

FakultasPendidikanEkonomidanBisnisUniversitasPendidikan Indonesia

Januar, B. (2010). PengaruhDiklatterhadapMinatBerwirausahaSiswa.Skripsi FPEB UPI: Tidakditerbitkan

Kusumawardani, M.S.&Rochayati, U.M.T. (2012).PengaruhPrestasiPraktikKerjaIndustridanPrestasiBelajarKewirau sahaanterhadapMinatBerwirausahaSiswaKelas XII Teknik Audio Video

SMK Muhammadiyah 1 SukoharjoTahunAjaran

2011/2012.Skripsi.Yoyakarta: FakultasTeknikUniversitasNegeri Yogyakarta

(45)

75

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahmi, A. 2013. Pengaruh Latar Belakang Ekonomi Keluarga dan Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha Siswa Program Studi Bisnis Manajemen SMK N 2 Bukittinggi. Padang: Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang

Saputro, S.T & Pardiman. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Sofiyaningsih, G. (2013). PengaruhPraktikKerjaIndustriterhadapKreativitasdanImplikasinyapadaM

inatBerwirausahaSiswa.Skripsi. Bandung:

FakultasPendidikanEkonomidanBisnisUniversitasPendidikan Indonesia

SumberUndang-Undang:

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 TentangSistemPendidikanNasional.Tersedia: http: //www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf.[6 Februari 2014]

Sumber Internet:

Ahira, A. (2013). Cara MengatasiPengangguran di Indonesia. [Online].Tersedia:

http://www.anneahira.com/cara-mengatasi-pengangguran.htm. [28Maret 2014]

BadanPusatStatistik. (2013). [Online].Tersedia: www.bps.go.id. [6 Januari 2014] DirektoratJenderalPendidikanMenengahKejuruan. (2008). Kurikulum

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.1 Entrepreneurial Intention-Based Models
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Data Populasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan Masalah: Bagaimana proses pelayanan Antenatal care, komunikasi terapeutik yang dilakukan bidan kepada pasien ibu hamil dan apa saja faktor pendukung dan

Kanker bisa menyerang bagian tubuh manapun, karena kanker adalah sejumlah sel yang bisa beradaptasi pada tempat manapun. Efek dari kanker sangat

Secara khusus temuan lain dalam penelitian ini adalah terdapatnya subjek KI 29 (SS) dan subjek KI 30 (SN) yang memperoleh tingkat perbedaan prosentasi self confidence

dengan melakukan penelitian yang diberi judul “ Analisis Perbandingan Tingkat Kepercayaan Diri Dan Agresivitas Antara Atlit Pencak Silat Kategori Tanding Tunggal Ganda

[r]

Metode merupakan suatu cara yang digunakan oleh peniliti untuk memperoleh suatu hasil kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam

Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda (X) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi yang bapak/ibu rasakan berdasarkan skala 1 sampai

Formulir BOP 03 ( Surat pernyataan pengiriman rekening ) 4.. Formulir BOP 10 ( Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan