• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAMPADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAMPADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAMPADA PERUSAHAAN

SEKTOR PERTAMBANGAN

Luh Dien Sandra, Wayan Cipta, I Wayan Suwendra

Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

E-mail: diensandra90@gmail.com, ycgede@yahoo.co.id, cipta1959@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untukmemperolehtemuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) Rasio Solvabilitas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham, (2) Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham, (3) Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham, (4) Rasio Solvabilitas terhadap Profitabilitaspada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2014. Desain penelitian yangdigunakan adalah kausal. Penelitian ini merupakan penelitian populasi.Data dikumpulkan menggunakan teknik pencatatan dokumen, kemudian data dianalisis dengan analisis jalur.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif dari Rasio Solvabilitas dan Profitabilitas Terhadap Harga Sahamdengan sumbangan pengaruh sebesar82,8%, (2) ada pengaruh positif Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Sahamdengan sumbangan pengaruh sebesar79,2%, (3) ada pengaruh positif Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Sahamdengan sumbangan pengaruh sebesar77,1%, (4) ada pengaruh negatif Rasio Solvabilitas terhadap Profitabilitasdengan sumbangan pengaruh sebesar24,6%.

Kata Kunci: Rasio Solvabilitas, Profitabilitas dan Harga Saham

ABSTRACT

This research is aimedtofind the tested explanative finding of the impact of (1) Solvable Ratio and Profitability on Stock Price, (2) Solvable Ratio on Stock Price. (3) Profitability Ratio on Stock Price, (4) Solvable Ratio on Profitability in The Mining Sector Companies Listed on the Indonesian Stock Exchange Period 2014. Research design used in this study was causal. This research was a type of population research. The data were collected using the technique of recording documents, then the data were analyzed by path analysis.

The results of this study indicate that (1) there was a positive effect of the ratio of solvable and profitability with a contribution to the stock priceof 82,8%, (2) there was a positive effect on the solvableratio influence the stock price with a contribution of 79,2%, (3) there was a positive effect on the profitability ratio influence the stock price with a contribution of 77,1%, (4) there was a negative effect on the solvable ratio influence the profitability with a contribution of 24,6%.

Keywords: solvency ratio, profitability ratio and stock price.

(2)

PENDAHULUAN

Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara.Dalam Undang-Undang Pasar Modal Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 butir 13 menyebutkan bahwa

“Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan potensi yang berkaitan dengan efek. Saham merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Tujuan perusahaan melakukan investasi saham adalah untuk memperoleh modal usaha yang akan digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.Salah satu hal yang harus menjadi fokus pertimbangan seorang investor adalah harga saham. Harga saham yang diharapkan oleh investor adalah harga saham yang stabil dan mempunyai pola pergerakan yang cenderung naik dari waktu ke waktu. Penentuan harga saham salah satunya didasarkan pada kinerja perusahaan yang bisa dilihat dari laporan keuangannya.Salah satu analisis laporan yang paling umum dilakukan yaitu analisis rasio keuangan.Bentuk-bentuk rasio keuangan menurut J. Fred Weston (dalam Kasmir, 2013: 106) adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio penilaian. Namun pada penelitian ini, rasio yang digunakan adalah rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.

Berdasarkan studi pendahuluan, ditemukan bahwaterjadi peningkatan rata- rata rasio solvabilitas pada perusahaan sektor pertambangan periode 2013 hingga 2014 sebesar 2,6% (dari 48,3% menjadi 50,9%). Hal tersebut diikuti dengan terjadinya penurunan harga saham pada periode yang sama sebesar Rp 485 (Rp 2.210 menjadi Rp 1.725). Fenomena tersebut tidak sesuai dengan teori Modligiani dan Miller (dalam Husnan: 2001)

yang menyatakan bahwa “semakin besar rasio hutang (DER), harga saham semakin naik, yang menunjukkan bahwa sejauh mana pembayaran bunga bisa dipergunakan untuk mengurangi beban pajak, maka penggunan hutang memberikan manfaat bagi pemilik perusahaan”. Teori tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Feni Pebriana (2013), yang memperoleh hasil bahwaDER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Feni mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan harga saham maka perusahaan dapat meningkatkan DER-nya, namun perusahaan harus sangat berhati- hati terhadap pergerakan DER karena jika salah memanajemen DER maka akan memberikan sentimen negatif bagi perusahaan. Namun, hasil penelitian dari Gadang Ganggas Rakasetya (2013) sejalan dengan kenyataan, yaitu DER berpengaruh negatif terhadap harga saham. Dimana, jika perusahaan menggunakan hutang semakin banyak, maka semakin besar beban tetap yang berupa bunga dan angsuran pokok pinjaman yang harus dibayar. Hal tersebut akan meningkatkan pengeluaran perusahaan dan menurunkan laba perusahaan yang akan mengakibatkan menurunnya prospek perusahaan dimata investor, lalu dapat menyebabkan turunnya harga saham.

Periode 2013 hingga 2014 rata-rata rasio profitabilitas mengalami penurunan sebesar 1,7% (dari 3,5% menjadi 1,8%), yang diikuti dengan penurunan rata-rata harga saham sebesar Rp 485 (dari Rp 2.210 menjadi Rp 1.725). Fenomena yang terjadi pada perusahaan sektor pertambangan tersebut tidak sesuai dengan harapan, sebab rasio profitabilitas dan harga sahamnya mengalami penurunan.

Teori yang dikemukakan oleh Ang (1997:

18) menyatakan bahwa, ”semakin besar ROA menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat pengembaliannya semakin besar. Dengan semakin tingginya ROA meningkatkan daya tarik investor sehingga harga saham meningkat”.Hasil

(3)

penelitian yang dilakukan Zuliarni (2012) menemukan bahwa variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, hal ini berarti tidak sesuai dengan fenomena yang terjadi.

Berdasarkan teori dan fakta yang terjadi pada perusahaan sektor pertambangan, maka dipandang perlu melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Rasio Solvabilitas dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014”.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hal-hal sebagai berikut (1) pengaruh rasio solvabilitas dan profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan sektor pertambangan periode 2014, (2) Pengaruh rasio solvabilitas terhadap harga saham pada perusahaan sektor pertambangan periode 2014, (3) Pengaruh rasio profitabilitasterhadap harga saham pada perusahaan sektor pertambangan periode 2014, (4) Pengaruh rasio solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor pertambangan periode 2014.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu dalam bidang Manajemen Keuangan yang berkaitan dengan rasio solvabilitas, profitabilitas dan harga saham serta sebagai referensi bagi penelitian yang sejenis di masa yang akan datang.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai masukan pengambilan kebijakan bagi perusahaan perihal rasio solvabilitas, profitabilitas dan harga saham serta sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan dan memilih sumber dana yang digunakan (modal sendiri atau pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya) dalam membiayai aktivitas operasional perusahaan. Di samping itu,

bagi investor dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menanamkan dananya.

Menurut Kasmir (2013: 151), rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).Dalam penelitian ini, ukuran rasio solvabilitas yang digunakan adalah Debt to Asset Ratio(DAR). Peneliti menggunakan DAR, karena DAR menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai setiap aktiva perusahaan. Sehingga dapat diketahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Selain itu, DAR dapat mengindikasikan tingkat keamanan dana melalui jaminan dari total aktiva yang dibiayai dari modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini digunakan untuk melihat besarnya aset perusahaan yang didanai dari hutang.

Pengertian profitabilitas menurut Moeljadi (2006:52), “rasio profitabilitas adalah rasio yang berusaha mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan menggunakan modal sendiri”. Menurut Kasmir (2008:196) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

Menurut Werner H. Murhadi (2013:

63),bahwa ”rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio laba umumnya diambil dari laporan keuangan

(4)

laba rugi”.Dalam penelitian ini, ukuran rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA). Penulis menggunakan ROA karena rasio ini dinilai sangat berguna didalam mengukur efektivitas penggunaan aset suatu perusahaan.Para analis dan investasi sering membandingkan Return On Asset suatu perusahaan dengan perusahaan lain sejenis yang merupakan kompetitor utamanya untuk mengetahui efektivitas dari manajemen puncak. Rasio ini dikenal sebagai ukuran kinerja terbaik kedua dan signifikansinya tidak dapat dibantah lagi.

Signifikansi tersebut adalah sebagai: (1) salah satu penggerak Return On Equity yang baik, (2) ukuran efisiensi operasi utama, (3) rasio yang paling dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan.

Harga saham merupakan salah satu indikator pengelolaan perusahaan.

Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan kepuasan bagi investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan, yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan bagi manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan. Harga saham menurut Sartono (2001:70), bahwa “harga pasar saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal.” Harga saham mengalami perubahan naik turun dari satu waktu ke waktu yang lain.

Perubahaan tersebut tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran.

Apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham akan cenderung naik. Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran, maka harga saham cenderung turun. Menurut Irham Fahmi (2013: 276-277), ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan suatu saham itu akan mengalami naik dan turun/ fluktuasi, yaitu: (1) kondisi mikro dan makro ekonomi, (2) kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluasan usaha), seperti membuka kantor cabang (brand office), kantor cabang pembantu

(sub brand office) baik yang dibuka di domestik maupun luar negeri, (3) pergantian direksi secara tiba-tiba, (4) adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan, (5) kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap waktunya, (6) risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat, (7) efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal jual beli saham.

METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kausal (hubungan sebab akibat).Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014.

Obyek dalam penelitian ini adalah Rasio Solvabilitas (X1), Profitabilitas (X2), dan Harga Saham (Y) pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian populasi.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 yang berjumlah 39 perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pencatatan dokumen.Teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil penelitian pada uji statistik analisis jalur (Path Analysis) menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS)16.0 For Windows, maka diperoleh hasil perhitungan SPSS seperti nampak pada Tabel 1 dan Tabel 2.

(5)

No Parameter Koefisien p- value

Alpha (α)

Keputusan Kesimpulan

1 Ryx1x2 0,910 0,000 0,05 Menolak Ho

Ada hubungan pengaruh Rasio Solvabilitas (X1) dan

Profitabilitas(X2) Terhadap Harga Saham (Y)

2 R2yx1x2 0,828 0,000 0,05 Menolak Ho

Besar sumbangan

pengaruh Rasio Solvabilitas (X1) dan Profitabilitas(X2) Terhadap Harga Saham (Y) adalah 82,8%

3 Pyx1 0,890 0,000 0,05 Menolak Ho

Ada hubungan pengaruh Rasio Solvabilitas (X1) terhadap Harga Saham (Y)

4 P2yx1 0,792 0,000 0,05 Menolak Ho

Besar sumbangan

pengaruh Rasio Solvabilitas (X1) terhadap Harga Saham (Y) adalah 79,2%

5 Pyx2 0,878 0,000 0,05 Menolak Ho

Ada hubungan pengaruh Rasio Profitabilitas(X2) terhadap Harga Saham (Y)

6 P2yx2 0,771 0,000 0,05 Menolak Ho

Besar sumbangan pengaruh Rasio

Profitabilitas(X2) terhadap Harga Saham (Y) adalah 77,1%

7 Px2x1 -0,496 0,001 0,05 Menolak Ho

Ada hubungan pengaruh Rasio Solvabilitas (X1) terhadap Profitabilitas (X2)

8 P2x2x1 0,246 0,001 0,05 Menolak Ho

Besar sumbangan

pengaruh Rasio Solvabilitas (X1) terhadap Profitabilitas (X2) adalah 24,6%

9 Px2ɛ 0,754 - - - Besar pengaruh dari faktor lain terhadap Profitabilitas

(X2)adalah 75,4%

10 Pyɛ 0,172 - - - Besar pengaruh dari faktor lain

terhadap Harga Saham (Y) adalah 17,2%

Sumber: Lampiran Output SPSS

(6)

Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap Y

Keterangan Besar

Sumbangan Presentase Besar pengaruh langsung X1terhadap Y 0,792 79,2%

Besar pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y

melalui X2 -0,388 -38,8%

Besar pengaruh total X1 terhadap Y 0,404 40,4%

Besar pengaruh langsung X2 terhadap Y 0,771 77,1%

Besar pengaruh total X1 danX2 terhadap Y 0,828 82,8%

Besar pengaruh faktor lain terhadap Y 0,172 17,2%

1,000 100,00 % Sumber: Hasil Output SPSS

Gambar 1 Struktur Hubungan Rasio Solvabilitas (X1) dan Profitabilitas (X2) Terhadap Harga Saham (Y)

Berdasarkan hasil penelitian uji statistik analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel 1 menunjukkan bahwa rasio solvabilitas (X1) dan profitabilitas (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham (Y) pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena p-value R2yx1x2 = 0,000 < alpha 0,05. Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari rasio solvabilitas (X1) dan profitabilitas (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham (Y) pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 bahwa besar koefisien determinasi R2yx1x2 adalah sebesar 0,828, hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 82,8% harga saham (Y) dipengaruhi oleh rasio solvabilitas (X1) dan profitabilitas (X2) secara bersama-sama

(simultan) sedangkan sisanya sebesar 0,172 atau 17,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian uji statistik analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel 1 menunjukkan bahwa rasio solvabilias (X1) berpengaruh terhadap harga saham (Y), karena p-value Pyx1 = 0,000 <alpha 0,05.

Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari rasio solvabilitas terhadap harga saham. Pada Tabel 1 menunjukkan pengaruh dari rasio solvabilitas (X1) terhadap harga saham (Y) dengan koefisien Pyx1 sebesar 0,890 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan rasio solvabilitas memiliki peranan dalam upaya meningkatkan terjadinya harga saham. Tabel 4.2 menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh total dari rasio solvabilitas (X1) X1

X2 Px2x1 = -0,496 Y

Px2

ɛ

1 = 0,504

Pyx1 = 0,890

Pyx2 = 0,878

Py

ɛ

2 = 0,090

Ryx1x2 = 0,910

ɛ

1

ɛ

2

(7)

terhadap harga saham (Y) yaitu sebesar 0,404 atau 40,4%, artinya sebesar 40,4%

harga saham dipengaruhi oleh variabel rasio solvabilitas.

Berdasarkan hasil penelitian uji statistik analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel 1 menunjukkan bahwa rasio profitabilitas (X2) berpengaruh terhadap harga saham (Y) pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena p-value Pyx2 = 0,000 <alpha 0,05.

Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari rasio profitabilitas (X2) terhadap harga saham (Y). Pada Tabel 1 menunjukkan pengaruh dari rasio profitabilitas (X2) terhadap harga saham (Y) dengan koefisien Pyx2 sebesar 0,878 dan bertanda positif, yang menunjukan bahwa setiap peningkatan rasio profitabilitas memiliki peranan dalam upaya meningkatkan terjadinya harga saham. Tabel 4.2 menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh total dari rasio profitabilitas terhadap harga saham yaitu sebesar 0,771 atau 77,1%, artinya sebesar 77,1% harga saham dipengaruhi oleh variabel rasio profitabilitas.

Berdasarkan hasil penelitian uji statistik analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel1 menunjukkan bahwa rasio solvabilitas (X1) berpengaruh terhadap rasio profitabilitas (X2) pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena p-value Px2x1 = 0,001

<alpha 0,05. Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari rasio solvabilitas terhadap rasio profitabilitas. Pada Tabel 1 menunjukkan hubungan dari rasio solvabilitas (X1) terhadap rasio profitabilitas (X2) dengan koefisien Px2x1 sebesar 0,496 dan bertanda negatif(-0,496), yang menunjukkan bahwa bentuk hubungan rasio solvabilitas terhadap rasio profitabilitas adalah berbanding terbalik. Artinya bahwa setiap peningkatan rasio solvabilitas memiliki peran dalam upaya mengurangi rasio profitabilitas pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tabel 4.1 menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh dari rasio

solvabilitas (X1) terhadap rasio profitabilitas (X2) yaitu sebesar 0,246 atau 24,6%, artinya sebesar 24,6% tingkat rasio profitabilitas dipengaruhi oleh variabel rasio solvabilitas.

Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan bantuan Statistical Package for Social Science (SPSS)16.0 For Windows, maka diperoleh hasil bahwa variabel rasio solvabilitas (X1) dan profitabilitas (X2) berpengaruh positif terhadap harga saham (Y) pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Ema Novasari, bahwa secara simultan terdapat pengaruh PER, EPS, profitabilitas (ROA), DER, terhadap harga saham pada perusahaan Textile yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2011. Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andri Prasetyo menyatakan bahwa Debt Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Gross Profit Margin secara simultan atau bersama-sama berpengaruh secara signifikan positif terhadap Harga Saham.

Penelitian mengenai pengaruh dari variabel rasio solvabilitas (X1) terhadap harga saham (Y) menunjukkan bahwa rasio solvabilitas (X1) secara positif berpengaruh terhadap harga saham (Y) pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil tersebut didukung oleh kajian empirik dari penelitian yang dilakukan oleh Feni Pebriana (2013), yang memperoleh hasil bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Feni mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan harga saham maka perusahaan dapat meningkatkan DER-nya, namun perusahaan harus sangat berhati- hati terhadap pergerakan DER karena jika salah memanajemen DER maka akan memberikan sentimen negatif bagi perusahaan. Penggunaan hutang hendaknya dijadikan sebagai modal sehingga dapat menghasilkan keuntungan

(8)

bagi perusahaan sehingga pada akhirnya perusahaan dapat menjaga kelancaran kas sehingga tidak membuat sentimen negatif.

Penelitian mengenai pengaruh dari variabel rasio profitabilitas (X2) terhadap harga saham (Y) menunjukkan pengaruh yang positif terhadap harga saham pada perusahaan sektor pertambangan. ROA digunakan sebagai alat ukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan total aktiva yang tersedia di dalam perusahaan (Syamsuddin, 2009:63). Manajer dan investor sering mengukur kinerja perusahaan dengan rasio laba bersih terhadap total aktiva. Peningkatan rasio ini menunjukkan semakin baik keadaan suatu perusahaan, yang nantinya mempengaruhi harga saham.

Selanjutnya hasil penelitian mengenai pengaruh dari variabel rasio solvabilitas(X1) terhadap profitabilitas (X2) menunjukkan bahwa solvabilitas berpengaruh secara negatif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitri Linda Rahmawati menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini berarti bahwa apabila debt to equity ratio mengalami kenaikan maka, akan menurunkan jumlah ROA, sebaliknyaapabila debt to equity ratio mengalami penurunan maka akan menaikkan jumlahROA.Hal ini mengindikasikan bahwa hutang berbanding terbalik dengan ROA. Pada saat debt to equity ratio rendah, hutang rendah maka meningkatkan profit karena perusahaan tidak harus menanggung beban bunga dan mengurangi resiko financial distress.

Keterbatasan pada penelitian ini adalah meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa, namun masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu dimana dari model penelitian yang digunakan, diketahui bahwa variabel penelitian yang digunakan hanya dapat menjelaskan sebesar 82,8% sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain sebesar 17,2% yang tidak dimasukan dalam

penelitian ini. Sehingga variabel penelitian yang digunakan kurang dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap profitabilitas.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut (1) Rasio solvabilitas(X1) dan profitabilitas(X2) berpengaruh positifterhadap harga saham (Y) pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014. (2) Rasio solvabilitas (X1) berpengaruh positif terhadap harga saham (Y) pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014. (3) Rasio profitabilitas (X2) berpengaruh positif terhadap harga saham (Y) pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014. (4) Rasio solvabilitas (X1) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (X2) pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014.

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut.

(1) Bagi perusahaan sektor pertambangan sebaiknya lebih memperhatikan rasio solvabilitas jika rasio ini tinggi karena penggunaan hutang hendaknya dijadikan sebagai modal agar dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan sehingga pada akhirnya perusahaan dapat menjaga kelancaran kas dan tidak membuat sentimen negatif.

Meningkatkan rasio profitabilitasnya serta memperhatikan perubahan harga saham agar semakin meningkat pada periode berikutnya.

(2) Bagi investor yang akan melakukan investasi dalam perusahaan agar memilih pergerakan harga saham yang stabil dan mempunyai pola pergerakan yang cenderung naik dari waktu ke waktu. Apabila terjadi

(9)

penurunan harga saham, akan menjadi risiko tersendiri bagi investor.

Investor harus memahami hal apa saja yang dapat mempengaruhi penurunan harga saham suatu perusahaan.

DAFTAR RUJUKAN

Andri, Prasetyo. 2013. “Pengaruh Leverage dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011”.

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang: Skripsi.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Ema Novasari. 2013. “Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011”. Universitas Negeri Semarang (hlm. 56): Skripsi.

Fitri Linda Rahmawati. Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return On Assets (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa EfekIndonesia tahun 2007- 2009). Universitas Negeri Malang:

Skripsi.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas Edisi Ketiga. Yogyakarta: AMP YKPN.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.

Jakarta: Rajawali Pers.

---. 2013. Analisis Laporan Keuangan.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

Pebriana, Feni. 2013. “Analisis EPS, ROA, dan DER Terhadap Harga Saham Perusahaan–Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks Sri Kehati di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2013”. Universitas Esa Unggul (hlm.14-15).

Rakasetya, Gadang Ganggas dkk. 2013.

“Pengaruh Faktor Mikro dan Faktor Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Mining And Mining Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2011”. Malang: Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 6, Nomor 2 (hlm.10).

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori Dan Aplikasi. Edisi Keempat. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: BPFE.

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi dalam : Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pemilihan media dilihat dari target audience dan consumer journey yaitu pada tahapan awareness, dimana orang tua belum mengenal scoliosis dan media yang

Uji regresi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan paket program SPSS (Statistical Package for Social Science) 22.0 for Windows. Hasil analisis

Melakukan pengamatan pada sampel cabai merah dengan berbagai variasi sampel, sampel tertutup didalam lemari pendingin, sampel tertutup didalam ruang kaca dan sampel

Adapun selisih rata-rata hasil belajar dari keduanya adalah 10,29 dan rata-rata hasil belajar matematika siswa pada materi lingkaran yang diperoleh dengan

Keberadaan pemimpin dalam instansi sangat penting karena memiliki peranan yang strategis dalam mencapai tujuan instansi, sebab tanpa kepemimpinan yang baik dan berkualitas,

Uji reliabilitas terhadap ketiga alat ukur menggunakan tehnik uji reliabilitas Alpha Cronbach dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for Windows release

Hasil penelitian ini menunjukkan data dengan menggunakan perhitungan statistik melalui Statistical Package For the Social Science (SPSS) versi 21 mengenai analisis

Analisis ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer Ststistical Package for Social Science (SPSS) for Windows. Pengaruh Umur, Status Perkawinan, Kesehatan,