• Tidak ada hasil yang ditemukan

ICT FOR EMPOWERMENT OF COUNTRIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ICT FOR EMPOWERMENT OF COUNTRIES"

Copied!
232
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ICT FOR EMPOWERMENT OF COUNTRIES

The Power of Technology on Empowering Human Life

Tim Penulis : Edy Prihantoro

Priyanto Fajar Rizali Rakhman Sabrina Rahma Utami

Diajeng Balqis Aldo Aditya Putra

Riska Fedelia Irma Kusuma Dewi

Ida Lestari Rika Nurismah Safitri Nandita Rafifah Suaib Ayustia Puspita Handayani

Desna Aryana Pratiwi Rizky Wulan Ramadhani.

1

ii

(3)

ICT FOR EMPOWERMENT OF COUNTRIES

The Power of Technology on Empowering Human Life ISBN : 9786020764276

Penulis : Edy Prihantoro dkk

Cetakan Pertama, Februari 2021 Disain cover : Priyanto

Diterbitkan pertama kali oleh Gunadarma

Jl. Margonda Raya No. 100, Pondokcina, Depok 16424 Telp. +62-21- 78881112, 7863819 Faks. +62-21-7872829

e-mail : sektor@gunadarma.ac.id

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak dalam bentuk apapun sebagian atau seluruh isi buku tanpa ijin tertulis dari penerbit.

iii

(4)

Buku ini disusun sebagai bentuk ekspresi kami, dosen dan mahasiswa dalam mempelajari pokok bahasan Teknologi Komunikasi dan masyarakat.

Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat membawa perubahan-perubahan diseluruh aktifitas manusia. Teknologi menjadi sebuah pilihan jika ingin ikut arus perubahan. Seluruh lapisan masyarakat memperhatikan ini dan berusaha untuk selalu mengikutinya. Bagi pemerintah, swasta, industry, instansi merespons ini untuk secepatnya melakukan perubahan-perubahan sesuai perkembangan TIK itu sendiri, perubahan yang sudah digunakan sebagian negara lain, industry lain, instansi dan bidang usaha lainnya.

Revolusi industry 4.0 yang kemudian mengemuka menjadi stimulus yang luar biasa bagi masyarakat untuk cepat berubah. Revolusi industry 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaburasikan teknologi informasi cyber dan teknologi otomatisasi. Konsep penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya. Hal ini berarti bahwa dengan teknologi ini semua menjadi lebih effisien, baik waktu dan biaya produksi.

Teknologi informasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Manusia menciptakan teknologi informasi untuk mempermudah kerja manusia. Teknologi membuat pekerjaan manusia lebih efektif dan effisien. Masyarakat pula yang kemudian akan menggunakan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Buku ini, berisi 14 Chapter yang berisi informasi perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya oleh masyarakat. Informasi perkembangan teknologi informasi yang dapat digunakan masyarakat dunia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, mempermudah kerja manusia, lebih efektif dan efisien.

iv

(5)

Chapter 1 menggambarkan perkembangan Teknologi Digital di negara India.

India mengembangkan perangkat lunak yang akan digunakan untuk memodernisasi seluruh proses di berbagai sektor. Indikator perkembangan yang nyata adalah naiknya penggunaan computer dan internet di negara India, dalam mendukung kehidupan sehari-hari di berbagai bidang.

Chapter 2 menjelaskan bangkitnya teknologi informasi di Tiongkok.

Tiongkok yang semula tidak diperhitungkan terkait dengan teknologi, berubah menjadi diperhitungkan dengan capaian-capaian teknologinya dengan strategi pengembangan industrialisasi dengan mendorong dan membuat keuntungan penuh dari TIK, untuk mewujudkan pengembangan langkah-langkah produktivitas.

Chapter 3 memberikan gambaran superior Jepang dalam pembangunan teknologi informasi yang sudah melewati revolusi industry 4.0 yang sebagian masyarakat dunia masih mengadopsinya, Jepang sudah melakukan pencapaian besar ke revolusi industry 5.0. Teknologi komunikasi society 5.0 bekerja dengan mengintegrasikan peran yang ada di dunia maya dengan dunia nyata (menyatu dengan kehidupan manusia) dalam menjalankan aktivitasnya tanpa harus menggantikan peran manusia itu sendiri.

Chapter 4 membahas Korea Selatan sebagai kekuatan ekonomi baru di Dunia. Dengan dukungan teknologi dan sumber daya manusia yang terampil, merubah Korea Selatan menjadi negara yang disegani di dunia. Korea Selatan mampu mengembangkan ICT dengan cepat, seperti layanan broadband, video games, telekomunikasi wireless, dan smartphone beserta aplikasinya.

Chapter 5 menunjukkan keseriusan negara Singapura dalam mengembangkan Teknologi Informasi sejak tahun 2006 melalui kebijakan yang diambil “The Intelligent Nation, a Global City, Powered by Infocomm” . Singapura melakukan beberapa program melakukan transformasi sektoral pada sektor ekonomi, sosial, dan pemerintahan, membuat infrastruktur informasi dan komunikasi dengan kecepatan yang supercepat, dapat menembus, cerdas dan dapat dipercaya, serta menciptakan tenaga kerja yang cerdas, bekerja keras serta dapat berkompetisi secara global.

Chapter 6 menunjukkan perkembangan negara India yang sangat serius membangun negaranya. Upaya pemerintah India dalam mengembangkan teknologi

v

(6)

dimulai sejak 1997 dengan membentuk gugus tugas National Technology and Software Development Task Force yang terdiri dari berbagai individu dengan kemampuan terbaik dari kalangan pemerintah, industri dan dunia akademik.

Melalui pembentukan gugus tugas ini, pemerintah menegaskan misinya dalam memformulasikan kebijakan nasional terkait informatika untuk membawa India menjadi negara superpower di bidang teknologi informasi dalam jangka waktu sepuluh tahun.

Chapter 7 menggambarkan kemajuan di Uni Emirat Arab dalam bidang Teknologi informasi. Peluncuran satelit KhalifaSat menandai keseriusan UEA untuk mengembangkan teknologi informasi.

Chapter 8 Israel dikenal sebagai negara dengan inovasi-inovasi yang sangat mumpuni dalam hal teknologi. Teknologi persenjataan, kesehatan, pertanian dan teknologi-teknologi lainnya telah diciptakan oleh negara Israel. Karena inovasi teknologinya yang canggih bahkan berbeda dengan negara lain, Jepang pun bekerja sama dalam membuat teknologi-teknologi canggih baru serta merealisasikan konsep Masyarakat 5.0 dengan menggunakan teknologi Israel.

Chapter 9 Pembangunan teknologi informasi di Jerman. Jerman menjadi pelopor perkembangan teknologi, dari mulai Komputer, mobil, pesawat tempur dan lain sebagainya. Teknologi komunikasi 5G di mulai dari penelitian yang dilakukan oleh Michael Lemke di Dresden University of Technology yang dimulai sejak Januari 2016 di Jerman. Teknologi 5G yang kemudian digunakan untuk dasar Internet of Things, Smart City dan Telemedicine.

Chapter 10 memberikan gambaran perkembangan teknologi informasi di Inggris. Berdasarkan idntimes.com yang dikutip dari The Richest Inggris berada diurutan tujuh dengan teknologi paling maju di dunia. Kemudian berdasarkan hasil survei global yang dilakukan usnews.com Inggris menempati peringkat tujuh sebagai Technological Expertise atau keahlian teknologi di dunia.

Chapter 11 menggambarkan kemajuan Finlandia terutama bidang teknologi informasi. Finlandia beserta Korea Selatan, China, dan Amerika Serikat kita tengah melakukan pengembangan jaringan nirkabel 6G. Korea Selatan meneken nota kesepahaman dengan Universitas Oulu dari Finlandia yang akan menggelontorkan dana sekitar 30 miliar won atau US$25,4 juta untuk menggelar proyek 6G yang membuat Finlandia menjadi ujung tombak penelitian 6G.

vi v

(7)

Chapter 12 memberikan bukti kemajuan Amerika Serikat dalam bidang teknologi informasi. Amerika Serikat merupakan negara super power atau negara adidaya hingga saat ini. Negara dengan sistem pemerintahan republik federal ini telah menjadi negara yang memiliki kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki kekuatan politik serta teknologi yang tinggi. Inovasi teknologi di Amerika antara lain ditemukannya google. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada tanggal 4 September 1998. Banyak orang di dunia menggunakan Google sebagai mesin pencari di internet. Google mulai menggeser buku dalam bentuk fisik sebagai pusat informasi. Google adalah mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari informasi di lebih dari 1,9 miliar situs web di jagat maya, dan digunakan oleh lebih dari 90,4 persen pengguna internet dunia.

Chapter 13 Inovasi teknologi informasi di Australia. Negara Australia menggunakan teknologi informasi di semua bidang. Australia menggunakan teknologi digital untuk membantu mengembangkan produk, mengakses pasar baru, bekerja lebih efisien dan meningkatkan hasil preferensi konsumen.

Chapter 14 membahas perkembangan teknologi informasi di Ethiopia, terutama dalam bidang agrikulturan, agro-pastoralism dan pastoralism untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, keamanan makanan berkelanjutan, pengembangan ekonomi, dan konversi sumber alami lingkungan. EIAR membantu masyarakat Ethiopia untuk beradaptasi dan membiasakan diri untuk menggunakan teknologi di bidang agrikultur melalui kerjasama dengan stakeholder, penelitian Farmers Training Center (FTCs) dan berbagai kegiatan lain. EIAR melakukan kerjasama dengan stakeholder dari berbagai sektor seperti Universitas Cornell, Universitas Purdue, Kality Food Complex, Pemerintah China, Pemerintah Belanda, Bank Dunia, Food and Agriculture Organization (FAO) dan petani serta masyarakat Ethiopia.

Jakarta, September 2020

Tim Penulis

vii

(8)

1 1

1

(9)

2

(10)
(11)

Pemerintah India merupakan salah satu pemerintah di dunia yang serius melakukan perubahan, terutama dalam menerapkan teknologi informasi di negaranya. Pertumbuhan pengguna internet di dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Masyarakat global sudah berubah untuk terus bergerak mengikuti perubahan. Berikut ini adalah data pertumbuhan pengguna internet di dunia :

Gambar 1. Data Pengguna Internet di Dunia Tahun 2020 Sumber : We Are Social 2020

Dari data tersebut dapat dilihat total populasi 7,750 milyar dengan pengguna internet sebesar 4,540 milyar. Hootsuite (We Are Social) secara berkala menyajikan data dan tren yang dibutuhkan dalam memahami internet, media social juga perilaku e-comerce setiap tahun. Data tersebut menunjukkan perubahan yang cukup besar terhadap penggunaan internet bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk perubahan yang terjadi pada masyarakat India.

Pertumbuhan pasar teknologi di India dianggap yang tercepat di dunia. Beberapa fakta yang mendukung argumentasi ini adalah naiknya pengguna internet dari 10 juta menjadi 100 juta pengguna, India menjadi salah satu project google yang menyediakan wifi gratis di semua stasiun kereta api, murahnya harga smartphone sehingga India tahun 2015 menjadi pasar smartphone terbesar di dunia setelah Cina.

4

(12)

Teknologi yang dikembangkan oleh Negara India adalah perangkat lunak yang digunakan untuk memodernisasi seluruh proses diberbagai sektor termasuk kegiatan usaha yang tumbuh pesat. Indikator nyata yang dapat menunjukkan perkembangan ini adalah naiknya penggunaan computer dan internet di Negara India.

Pengguna Komputer dan internet di India tahun 2019 adalah 11,100%. Seiring dengan modernisasi di bidang IT ini, Produk Domestik Bruto (PDB) India tahun 2019 naik mencapai 2.6 T dollar AS. Menurut laporan Ericsson Mobility Report Juni 2019 menyebutkan bahwa masyarakat India paling rakus mengkonsumsi kuota data internet seluler. Rata-rata masyarakat India menggunakan 9.8 GB kuota setiap bulan. Peningkatan penggunaan kuota disebabkan oleh penguatan ekonomi, bergulirnya 5G yang cepat, konten dan aplikasi yang semakin inovatif.

Sejumlah perusahaan besar melakukan eksperimen produk- produk dengan teknologi terkini di India. India merupakan pasar yang besar sehingga beberapa perusahaan teknologi berinvestasi di negara ini. Netflix dan Amazon merupakan dua perusahaan raksasa di dunia yang masuk ke India. India lebih terbuka dan ramah terhadap bisnis tanpa batas negara dan memiliki ekosistem startup yang lebih bersemangat dan tenaga kerja yang terampil.

Pemerintah India mulai melakukan gerakan modernisasi IT sejak tahun 1997, dengan membentuk gugus tugas National Technology and Software Development Task Force. Gugus tugas ini memiliki tugas untuk memastikan (1) Akselerasi pembuatan infrastruktur informasi termasuk pembuatan serat optic, komunikasi satelit, dan jaringan nirkabel seperti yang diharapkan; (2) Meningkatkan jumlah eksport Teknologi Informasi; (3) Meningkatkan literasi computer dan teknologi informasi diberbagai bidang, terutama bidang pendidikan.

5

(13)

Pemerintah India juga menerapkan beberap kebijakan terkait dengan penggunaan teknologi informasi, antara lain : (1) Information Act 2000 sebagai dasar hukum untuk terselenggaranya e- governance; (2) Communication Convergence Bill pada tahun 2001, sebagai kerangka regulasi untuk melakukan konvergensi telekomunikasi, internet, dan layanan broadcasting, untuk menjamin akses informasi pemerintah oleh masyarakat dengan mengutamakan keterbukaan, akuntabilitas dalam administrasi pemerintahan; (3) Agenda For E-Governance Policy sebagai panduan proyek dan kebijakan e-Governance.

Panduan ini digunakan untuk mengatur dan memberikan landasan yang kuat dalam mewujudkan infrastruktur dasar dengan standar teknologi, mekanisme pendanaan, dan strategi pengembangan sumber daya manusia.

Penerapan teknologi informasi di India terbukti mampu merubah India menjadi salah satu negara yang diperhitungkan di dunia. Pemerintah India melihat bahwa kunci keberhasilan pembangunan sebuah negara adalah adopsi teknologi informasi, yang ini masih banyak negara yang belum mengikutinya. Di India sendiri belum semua sektor menerapkan teknologi informasi, namun sudah bergerak menuju kearah penggunaan teknologi. Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan jasa keuangan mengalami kemajuan yang pesat. Sedangkan perdagangan dan manufaktur masih agak tertinggal. India melihat peluang besar jika mampu menyerap

India yakin bahwa dengan jumlah penduduk yang besar, no 2 di dunia dan menjadi rumah bagi pasar internet, maka peluang perkembangan akan lebih cepat terjadi. Mereka yakin bahwa penguasaan terhadap teknologi dan informasi akan memberikan peluang dan dampak secara global (Sharma, 2019). Banyak perusahaan international yang mendirikan kantor regional di India

6

(14)

dengan memanfaatkan para professional teknologi di negara tersebut.

Buku Digital India : Technology to transform a connected nation tahun 2019 memuat survey terhadap 664 perusahaan di India, baik yang berskala besar maupun kecil yang sudah menerapkan digitalisasi. Survei ini digunakan untuk menyusun Indeks Digitalisasi Perusahaan MGI India. Survei dilakukan untuk melihat perkembangan perusahaan-perusahaan India dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan di luar India. Hasil survey MGI India dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 1. Data Indeks Digital Perusahaan di India

Sumber : McKinsey India Firm Digitisation survey, May 2017 ; McKinsey Global Institute Analysis.

Indeks MGI India menyoroti perbedaan besar antara perusahaan yang sudah menggunakan teknologi digital dan yang belum menggunakan. Dalam survey dijelaskan bahwa bisnis dengan penyelarasan terkuat dalam strategi digital dan kesiapan organisasi untuk adopsi digital akan lebih mudah menerima perubahan dan berkembang lebih cepat. Kuncinya adalah mau menerima perubahan kearah digitalisasi. Hal ini juga dikemukakan oleh Vijay Shekhar

7

(15)

Sharma (2020) bahwa para pengusaha India memiliki peluang untuk membentuk masa depan teknologi, baik untuk negaranya sendiri maupun secara global.

Gambar 2 dibawah ini menunjukkan variasi yang signifikan terhadap penerapan teknologi digital perusahaan di India :

Gambar 2. Data Hasil Survey Perusahaan India yang menerapkan Digitalisasi

Sumber : McKinsey India Firm Digitisation survey, May 2017 ; McKinsey Global Institute Analysis.

Beberapa sector keuangan, layanan Teknologi informasi, layanan profesional, pendidikan dan kesehatan menunjukkan posisi tertinggi, karena sudah berubah kearah digitalisasi. Survey di India menunjukkan bahwa ada kekuatan baru dalam system digital yaitu munculnya perusahaan-perusahaan yang menjadi perusahaan yang sudah mengadopsi system digital atau yang dalam hal ini disebut dengan pemimpin digital. Para pemimpin digital berbagi setidaknya tujuh sifat melintasi dimensi yang diukur dalam survei, tiga terkait dengan strategi digital dan dua masing-masing dalam organisasi digital dan kemampuan digital.

8

(16)

Strategi Digital

Strategi digital adalah sebuah cara yang dipilih oleh sebuah perusahaan untuk melakukan perubahan dengan menggunakan teknologi digital sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Perusahaan-perusahaan terkemuka di India mengadopsi strategi yang menyebabkan mereka menonjol dari perusahaan luar India. Mereka memusatkan strategi digital, membiarkan teknologi digital membentuk bagaimana mereka terlibat dengan pelanggan mereka, dan berinvestasi lebih banyak dalam digital.

Penggunaan strategi Digital untuk memenuhi perubahan teknologi digital di semua bidang. Perusahaan harus cepat melakukan perubahan ini sehingga dapat merespons perubahan masyarakat dengan cepat pula. Strategi digital yang baik akan bekerja dengan focus pada unit bisnis perusahaan untuk mendapatkan pemahaman yang jelas dan detil mengenai sudut pandang perusahaan dan analisis bisnis. Strategi Digital harus mampu melakukan sinergi antara bisnis, kreatif, teknologi, dan audience.

Perusahaan-perusahaan di India terus melakukan investasi digital, dan menjadi sebuah prioritas. Mereka sadar bahwa digitalisasi di masa depan bukan sebuha pilihan namun sebuah keharusan.

Organisasi digital

Perusahaan-perusahaan besar memiliki sub bagian digital sendiri yang bertugas mengelola dan mengoordinasikan inisiatif digital untuk seluruh perusahaan. Pengorganisasian digital ini penting dilakukan karena responsnya harus cepat. Banyak perusahaan membuat devisi mandiri untuk mengelola digitalisasi ini, sehingga lebih optimal dan lebih luas jangkauannya, tidak hanya nasional tetapi sampai kea rah global.

9

(17)

Kemampuan digital

Hampir secara definisi, pemimpin digital adalah pengadopsi digital, dan mereka menggunakan alat produktivitas digital karena dianggap lebih cepat. Perusahaan India menggunakan perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan untuk mengoordinasikan manajemen operasi bisnis inti mereka dengan menggunakan sistem perencanaan sumber daya perusahaan. Para pemimpin digital juga mengoptimalkan pemasaran digital mereka.

Perusahaan-perusahaan lain yang belum menggunakan digitalisasi tentu kemampuan dan kecepatannya berbeda. Mereka cenderung lebih lambat dalam proses bisnis, termasuk marketingnya. Perbedaan antara perusahaan yang mengadopsi digitalisasi dan yang belum bukan hanya tentang apakah perusahaan berinvestasi dalam teknologi informasi — sebagian besar perusahaan melakukannya. Sebaliknya, kesenjangan mencerminkan sejauh mana aset digital digunakan, bagaimana aset itu digunakan, dan sejauh mana perusahaan mendigitalkan tempat kerja mereka.

Perusahaan berkinerja tinggi memandang digital sebagai peluang untuk menemukan kembali proses inti, menciptakan model bisnis baru, dan menempatkan pelanggan sebagai pusat dari segalanya.

Perusahaan yang sangat digital juga dapat menulis ulang aturan persaingan dengan mengganggu perantara, memecah rantai nilai, dan mengeksploitasi efek jaringan dan biaya marjinal rendah untuk memperoleh hiperskala. Ketika digitalisasi mencapai masa kritis di berbagai industri, hal itu dapat memicu persaingan harga yang sengit, pergeseran keuntungan, dan perubahan kompetitif dalam ekosistem komersial.

10

(18)

Inovasi yang diaktifkan secara digital dapat memiliki efek jaringan yang kuat dengan dinamika "pemenang-ambil-terbanyak", walaupun India mungkin belum di ujung revolusi yang mengubah ekonomi. Lebih dari 85 persen pemimpin digital melihat investasi digital sebagai salah satu prioritas terpenting mereka. Namun, pada banyak dimensi, bahkan para pemimpin masih harus menempuh jalan yang panjang. Demikian pula, sementara perusahaan kuartil teratas jauh lebih mungkin daripada perusahaan kuartil bawah untuk mengatakan CEO mereka mendukung dan secara langsung terlibat dalam inisiatif digital.

Hanya 45 persen pemimpin digital India mengindikasikan bahwa mereka telah menyelaraskan strategi digital mereka dan strategi bisnis menyeluruh. Jawaban untuk menindaklanjuti pertanyaan mengungkapkan bahwa beberapa sisanya fokus pada menghubungkan digital ke unit bisnis tertentu atau fungsi tunggal, seperti pemasaran atau TI, daripada seluruh perusahaan.

Sementara kesenjangan antara perusahaan besar, mereka yang berada di belakang mungkin dapat mulai menutupnya dengan mendigitalkan dengan cara-cara kecil yang relatif sederhana.

Pemasaran melalui media sosial di India menjadi salah satu contoh yang perlu dicermati. Perusahaan dengan kuartil bawah adalah 70 persen lebih kecil kemungkinannya daripada bisnis dengan kuartil teratas untuk menggunakan media sosial untuk menarik dan melayani pelanggan baru, dan kurang dari setengah kemungkinan menggunakan e-commerce atau platform listing.

Namun, saluran penjualan ini murah dan mudah diakses, dan pemilik bisnis dengan smartphone dan koneksi internet berkecepatan tinggi akan menghadapi beberapa hambatan untuk memanfaatkannya.

Pemasaran menggunakan media social pada saat ini menjadi sebuah pilihan yang cerdas untuk dapat mengenalkan perusahaan secara luas dengan biaya murah dan memiliki jangkauan yang sangat luas atau tidak terbatas. Dengan konten yang menarik, pesan

11

(19)

yang cerdas akan mudah memikat perhatian masyarakat maya yang sudah berubah. Banyak pakar menyatakan bahwa pemasaran melalui media social menjadi pilihan yang cerdas untuk bisnis saat ini. Pemanfaatan media social seperti Facebook, Google+, Twitter, Instagram, LinkedIn dapat untuk menginformasikan produk, promosi dan jejaring global.

Masyarakat dunia yang sebagian besar sudah berpindah masuk dalam komunitas media social, menjadi satu target pasar yang potensial yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mempromosikan produk-produknya. Dengan dukungan teknologi dan internet maka ini menjadi sangat efektif.

Pembayaran digital adalah contoh lain. Hanya 18 persen perusahaan yang menerima lebih dari seperempat dari pendapatan mereka melalui sarana elektronik. Aplikasi pembayaran digital yang mudah digunakan dan murah dapat membantu perusahaan. Tetapi hal ini terus disadari perusahaan-perusahaan di India untuk melakukan perubahan serperti yang terjadi secara global. Mereka sadar jika tidak mengikuti perubahan ini maka mereka akan tertinggal dari persaingan di dunia.

(Edy Prihantoro)

12

(20)
(21)

iongkok telah membuat kemajuan pesat dalam bidang teknologi. Bahkan sejak zaman dulu mereka sudah terkenal dengan penemuan-penemuannya seperti seperti pembuatan kertas, percetakan, kompas, dan bubuk mesiu (Empat Penemuan Besar).

Penemuan ini berkontribusi pada perkembangan ekonomi negara- negara lain di Asia Timur, Timur Tengah dan Eropa.

Menurut laporan PBB baru-baru ini, Tiongkok adalah pemilik teknologi tinggi terbesar kesepuluh negara pengekspor di dunia pada 1998 hingga 1999. Pada tahun 2003, ekspor berteknologi tinggi Tiongkok mencapai US $ 110,3 miliar, meningkat lebih dari 41 kali lipat dibandingkan tahun 1991. Dalam meningkatkan kemajuan teknologinya, Tiongkok sudah membuka diri selama 40 tahun. Dalam 20 tahun pertama mereka membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat unggul dan memiliki rasa nasionalisme. sehingga di 20 tahun kemudian dapat menghasilkan kemajuan teknologi yang luar biasa.

Bangkitnya Tiongkok sering dibingkai dalam hal penggabungan global politik, ekonomi, dan kekuatan militer. Namun, pengaruh Tiongkok pada media global kurang mendapat perhatian.

Transformasi infrastruktur ICT (Information and Communication Technology) di dunia masyarakat modern telah mencetak terobosan satu demi satu. Untuk mempercepat pembangunan ekonomi, pemerintah Tiongkok telah mengumumkan serangkaian kebijakan dan peraturan untuk mendorong pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sejak 1980-an.

14

(22)

Sejak 1990-an, dalam menghadapi peluang dan tantangan yang dihasilkan dari ekonomi global dan gelombang informasi, Pemerintah Tiongkok telah mengedepankan strategi pembangunan di waktu yang akan datang. Yaitu, untuk memfasilitasi pengembangan industrialisasi dengan mendorong dan membuat keuntungan penuh dari TIK, untuk mewujudkan pengembangan langkah-langkah produktivitas. Strategi tersebut telah memberikan peran penting dalam proses promosi kemajuan ekonomi dan sosial nasional, dan prestasi luar biasa telah tercipta dengan implementasi strategi.

Penggunaan TIK di Tiongkok sudah menyebar diseluruh pedesaan. Penggunaan TIK di pedesaan terdiri dari hiburan dan komunikasi, seperti menonton TV online, bermain game, dan adanya akses untuk tetap berhubungan dengan kerabat dan teman yang telah bermigrasi. Di negara Tiongkok, penggunaan Internet lebih sering digunakan dalam bidang hiburan dan permainan online, jejaring sosial, dan situs web video dan musik menunjukkan ada beberapa peningkatan yang signifikan dalam hal ini. Dalam laporan terbaru di media Internet Tiongkok, kategori komunikasi (terutama pesan singkat) dan hiburan masih mendominasi penggunaan Internet, meskipun ada peningkatan yang nyata dalam perdagangan dan pemanfaatan untuk bisnis (Laporan Statistik ke-33, 2014). Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran telah tumbuh di bagian tersebut.

Namun masalah yang terjadi di pedesaan adalah kurangnya konten dan antarmuka yang relevan secara lokal yang sulit dinegosiasikan untuk orang-orang dengan pendidikan rendah.

3

15

(23)

Pada periode reformasi ekonomi awal, Tiongkok menawarkan teknologi ICT kepada perusahaan asing dengan imbalan menggunakan teknologi mereka. Selain berkontribusi pada pengembangan yang berorientasi pada ekspor ekonomi dan pembangunan kesenjangan desa-kota, untuk dapat bersaing dengan negara lain, Tiongkok menjadi terlalu fokus memikirkan peralatan teknologi yang ada di luar negeri. Yu Hong dalam Networking China:

The Digital Transformation of the Chinese Economy (2017) mengatakan Tiongkok berfokus pada ambisi Tiongkok untuk mentransformasikan dirinya menjadi pemimpin TIK global.

Sepanjang bukunya, dia menunjukkan dengan bijaksana bagaimana negara memainkan peran aktif dalam membentuk pasar dan bagaimana, pada berbagai waktu, tujuan negara dan sektor swasta bertepatan dan berpisah.

Pada tahun 2005, pemerintah Tiongkok memperkenalkan insentif pajak kepada perusahaan manufaktur TIK dan mendorong mereka untuk pindah dari kota-kota pesisir ke Tiongkok barat.

Kemudian, produsen TIK asing seperti Intel, IBM, Microsoft, dan Dell mulai mengatur jalur perakitan mereka di Tiongkok barat, seperti di provinsi Sichuan. Namun, Hong berpendapat bahwa perkembangan saat ini tentang pemrosesan ekspor TIK di Tiongkok barat tidak banyak mengubah ekonomi politik yang ada kapitalisme transnasional. Karena sektor ini hampir selalu bergantung pada ekspor membuat ekonomi rentan terhadap ketidakstabilan pasar global. Selanjutnya, provinsi barat harus membayar harga untuk hosting kompleks industri global ini. Terutama, ketika pabrik semakin banyak mengkonsumsi lahan pertanian, para petani tidak punya banyak pilihan selain bekerja di pabrik dengan upah minimum.

16

(24)

Tiongkok sangat memperhatikan 3 sektor TIK secara spesifik, yaitu Internet Broadband, seluler 3G komunikasi, dan TV digital.

Tiongkok berupaya agar negaranya tidak selalu bertepatan dengan imperatif pasar. Misalnya, di negara tetangganya yaitu Korea berhasil keluar dari krisis keuangan Asia setelah mengamati bagaimana infrastruktur broadband Korea Selatan berkembang.

Pemerintah China ingin meniru kesuksesan itu. Operator broadband Tiongkok juga mulai membujuk pelanggan individu dan organisasi besar untuk menggunakan koneksi internet berkecepatan lebih tinggi.

Pada tahun 2002, pemerintah Tiongkok mulai memindahkan banyak fungsi administratifnya secara online untuk menambah Minat perusahaan kecil dan menengah, dan biro lokal mulai memberikan panduan kepada masyarakat sekitar perusahaan untuk mengadopsi di seluruh sektor. Namun, pengembangan jaringan broadband serat optik setelah krisis ekonomi 2008 bukan tanpa hambatan. Secara khusus, banyak pengembang real estate Tiongkok memiliki kontrak eksklusif dengan satu penyedia layanan Internet non-negara.

Hasilnya, operator jaringan tidak memiliki kendali penuh atas atau akses ke jaringan, yang membuatnya harus mengganti saluran tembaga dengan kabel serat optik yang semakin mahal.

Gambar 1.0 Infrastruktur Komunikasi dan Jaringan Seluler Tiongkok Sumber: china‘s growth through technological convergence and innovation

17

(25)

Rencana Lima tahun yang baru selesai di tahun ini menyatakan bahwa Tiongkok akan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan sains, teknologi, dan inovasi, yang merupakan tujuan utama rencana. Pada awal 2006, pemerintah mengumumkan Outline of the National Program for Intermediate and Long-Term Development of Science and Technology atau Garis Besar Program Nasional untuk Menengah dan Pengembangan Jangka Panjang Sains dan Teknologi (2006-2020) dimana pilar kuncinya adalah Inovasi dan pengembangan teknologi yang diberi peran sentral dalam FYP ke-12 (2011– 2015), dengan prioritas tertinggi diberikan kepada:

● Industri strategis (hemat energi dan perlindungan lingkungan, teknologi informasi generasi berikutnya, bio-teknologi, manufaktur mutakhir, energi baru, bahan baru dan kendaraan energi bersih). Sejumlah mega proyek dengan fokus pada penelitian dasar disiapkan untuk injeksi besar sumber daya mulai tahun 2011. Dua yang telah dipilih adalah dalam ilmu kehidupan — tentang penemuan obat dan penyakit menular — mencerminkan pandangan itu bahwa penelitian tentang biofarmasi dan sel induk dapat mengarah pada inovasi yang menguntungkan;

● Mempromosikan inovasi yang dipimpin perusahaan;

● Memperkuat layanan pendukung;

● Meningkatkan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan hingga 2,2% persen dari PDB; 43

● Meningkatnya tingkat paten menjadi 3,3 per 10.000 orang.

18

(26)

Teknologi digitalisasi berkembang pesat di negara Tiongkok.

Teknologi ini merambat ke area di luar manufaktur dan gambar 1.1 di bawah ini mencantumkan contoh aplikasi di sektor lain. Salah satu contoh yang menonjol adalah penggunaan teknologi blockchain.

Pabrikan farmasi yang menghadapi masalah obat palsu dapat menggunakan teknologi ledger yang didistribusikan untuk melacak produk selama proses produksi dan pengiriman. Selain dari sektor farmasi, blockchain juga digunakan oleh sektor logistik. Pada bulan Maret, raksasa e-commerce Tiongkok, JD.com mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan teknologi blockchain untuk pelacakan barang. Dengan membiarkan konsumen melacak rute rantai pasokan impor seperti makanan, JD.com menghasilkan jaminan keamanan pangan yang lebih besar.

Gambar 1.1 Aplikasi Digitalisasi Lintas Sektor yang Berbeda Sumber: http://www.gcis.com.cn/

Tiongkok berada di jalur cepat dalam hal digitalisasi, sementara perusahaan harus mengambil strategi yang berorientasi masa depan guna mempersiapkan perubahan terkait.

Mengutip Xinhua, bahwa pada 2025 setidaknya 80 persen dari aplikasi korporat baru Tiongkok akan menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Hal itu dilakukan guna mempermudah dan memperluas aktivitas bisnis di masa mendatang. Pengeluaran perusahaan Tiongkok untuk transformasi digital telah berkembang melebihi ambang batas dengan memperhitungkan 51 persen dari total pengeluaran TIK tahun 2019.

19 7

(27)

Gelombang digitalisasi di Tiongkok saat ini telah berkembang sangat pesat, menduduki peringkat menengah ke atas secara global, sedangkan industri teknologi tinggi dan e-commerce juga telah menjadi yang terdepan di dunia. Hal ini mendorong pemerintah Tiongkok untuk beralih mendigitalisasi perekonomian di negaranya.

Tiongkok akan menjadi negara pertama yang melakukan digitalisasi mata uang lokalnya. Hal ini masuk dalam proyek bernama Digital Currency Electronic Payment atau (DCEP). Kepala bagian mata uang digital bank sentral Tiongkok, Mu Changchun menyebut mata uang digital Tiongkok akan segera diluncurkan pada bank komersial kemudian menyusul ke publik.

Gambar 1.2 Ilustrasi Digitalisasi mata uang China Sumber: republika.co.id

Perusahaan raksasa asal Tiongkok yaitu Alibaba juga mendukung penuh upaya pemerintah negaranya untuk mendigitalisasi seluruh kegiatan perekonomian di negaranya. Salah satu dukungan yang diberikan adalah kerjasama yang digagas Alibaba bersama perusahaan pengembangan perangkat lunak, Aerospace Information Co. Melalui kerja sama tersebut, Alibaba berusaha mewujudkan keinginannya untuk meningkatkan keahlian terkait teknologi komputasi awan (cloud computing), smart industries, blockchain, dan berbagai hal lainnya.

20

(28)

Digitalisasi industri di Tiongkok didukung oleh 2 arahan nasional utama. Pemerintah Tiongkok memperkenalkan inisiatif Made in China 2025 pada 2015 untuk mendorong peningkatan industri komprehensif dan mendorong pengembangan 10 sektor strategis utama. Salah satu pendorong utama adalah penggunaan robotika dan otomasi industri yang lebih besar, yang akan meletakkan dasar dari proses digitalisasi lebih lanjut dari sektor industri China.

Inisiatif Made in China 2025 bertujuan untuk mengatasi perlambatan ekonomi Tiongkok setelah krisis keuangan 2008, melalui perbaikan struktural di sektor manufaktur Tiongkok.

Implementasi dari inisiatif ini, akan meningkatkan keluaran penjualan industri Tiongkok sedikit naik pada tahun 2016. Untuk melaksanakan dua arahan tingkat nasional ini, masing-masing provinsi dan kota telah menghasilkan segudang kebijakan implementasi dan struktur insentif.

Upaya paralel lain dalam digitalisasi industri adalah Internet Plus Plan yang bertujuan mengintegrasikan penggunaan internet ke industri tradisional untuk memodernisasi dan membantu mendorong pertumbuhan. Selain dari subsidi oleh pemerintah Tiongkok, operator seluler Tiongkok juga memainkan peranan penting. Pada bulan April tahun ini, ketiga operator seluler Tiongkok meluncurkan jaringan komersial IoT seluler yang dikenal sebagai Narrowband Internet of Things (NB-IoT). Perkembangan ini dikatakan sebagai bagian penting dalam pengembangan jaringan 5G di Tiongkok.

Jaringan 5G adalah infrastruktur di balik IoT luas (broal IoT), yang selanjutnya akan memungkinkan adanya Smart City, otomasi industri, dan aplikasi lain yang melibatkan sejumlah besar perangkat yang terhubung.

5

21

(29)

Sulit untuk memprediksi apakah digitalisasi industri di Tiongkok akan segera terselesaikan, tetapi dengan dukungan pemerintah yang kuat, ada momentum besar bagi industri untuk tumbuh dalam waktu dekat. Pada akhir permintaan, tingkat keuntungan yang baik adalah awal bagi perusahaan untuk melakukan investasi modal seperti pembelian robot industri atau mesin cerdas. Gambar 1.3 menunjukkan tingkat laba operasi serta tingkat pertumbuhan laba operasi menurut sektor pada 2016.

Berdasarkan statistik dari Biro Statistik Tiongkok, tingkat pertumbuhan laba operasi pada 2016 telah meningkat untuk sebagian besar sektor manufaktur Tiongkok, dibandingkan dengan 2015. Petrokimia dan sektor fabrikasi logam melihat pertumbuhan laba operasi tercepat pada tahun 2016 sebagian karena upaya pemerintah untuk mengurangi kelebihan kapasitas dan penutupan perusahaan yang kurang efisien.

Gambar 1.3 Tingkat Pertumbuhan Laba Operasional 2016 & Laba Operasional Tahunan

Sumber: http://www.gcis.com.cn/

22

(30)

Pada sistem telekomunikasi, Tiongkok telah menggandakan peluncuran jaringan 5G nasionalnya dimana pemerintah pusat memberikan langkah-langkah untuk memajukan pembangunan jaringan 5G secara tegas. Tiga operator telekomunikasi milik negara telah memberikan kontrak 5G senilai hampir 10 miliar USD dan diproyeksikan secara kolektif menghabiskan 25,5 miliar USD untuk peralatan 5G sepanjang tahun 2020 dengan memasang setengah juta stasiun pangkalan yang akan menyediakan jangkauan 5G ke setiap kota di Tiongkok. Sejauh ini hampir 90 persen dari nilai kontrak diberikan kepada perusahaan Tiongkok, yaitu Huawei dan ZTE, dengan Ericsson Swedia dan Nokia Finlandia menerima sekitar 10 persen.

Kegiatan tersebut mendukung berbagai keberhasilan ekonomi nasional dalam mendapatkan nilai dari jaringan seluler 4G, dengan mengorbankan persaingan asing. Ini mungkin akan lebih baik untuk jaringan 5G, karena memungkinkan transisi ke dunia di mana internet memfasilitasi tidak hanya komunikasi, tetapi integrasi menyeluruh teknologi digital dengan dunia fisik. Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang memimpin transisi ini dapat berekspansi ke pasar asing dan mengunci ekonomi asing ke dalam ekosistem teknologi sehingga memperkuat tarikan gravitasi ekonomi Tiongkok yang sudah masif.

Digitalisasi industri di Tiongkok akan terus berkembang.

Terlepas dari upaya pemerintah Tiongkok dalam mendorong investasi struktural, ada minat yang luar biasa dari pengguna akhir industri itu sendiri. Perusahaan memanfaatkan potensi sinergi teknologi digitalisasi dan merambah ke pasar baru. Dalam banyak hal, pengoperasian akan berubah secara signifikan pada masa yang akan datang. Pertama, perusahaan akan menawarkan produk dan layanan yang sangat berbeda. Misalnya, di sektor penerbangan, GE tidak lagi secara langsung menjual mesin pesawat.

23

(31)

Sebagai gantinya, mereka menjual jam terbang mesin, dan menyediakan layanan seperti diagnosis pesawat waktu nyata (real time) dan perawatan dinamis, prediksi kesalahan, dan perencanaan saluran bahan bakar. Secara terpisah, Ali Health (anak perusahaan dari Alibaba) akan memasuki sektor kesehatan dengan menguji coba solusi blockchain untuk perawatan kesehatan di Changzhou. Potensi pasar teknologi digitalisasi, peralatan, serta analitik & solusi keamanan jaringan untuk tumbuh dalam waktu dekat sangat besar.

Sebagai upaya untuk mempersiapkan tahap berikutnya dari informasi dan revolusi digital, perusahaan harus mengeksplorasi relevansi serta manfaat potensial dari digitalisasi untuk bisnis mereka.

Dengan kemajuan ICT yang begitu pesat, Yu Hong dalam Networking China: The Digital Transformation of the Chinese Economy (2017) memberikan evaluasi sumatif atas tindakan dan kebijakan terkait dan implikasinya bagi pengembangan sektor TIK Tiongkok. Pertama, restrukturisasi ekonomi melalui pengembangan sektor TIK telah menciptakan keuntungan ekonomi makro, hal ini menghasilkan banyak pekerjaan tidak tetap dengan gaji rendah, seperti memberikan ruang bagi masyarakat untuk belanja online.

Kedua, meskipun negara telah mendorong sektor manufaktur untuk mengganti komponen yang diproduksi luar negeri dengan yang diproduksi di dalam negeri, perusahaan hulu belum sepenuhnya puas dengan komponen yang diproduksi oleh hilir perusahaan.

Akhirnya, dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok menantang hegemoni Amerika Serikat dan menjadi semakin terlibat dalam tata kelola internet dalam dunia internasional.

24

(32)

Pemerintah sedang membangun jaringan optik global yang berpusat di Tiongkok yang akan menghubungkan Asia, Eropa, dan Pasifik. Perusahaan Tiongkok juga menjadi pusat data utama bagi perusahaan di luar negeri. Selain itu, pemerintah telah mendukung globalisasi layanan Internet Tiongkok. Misalnya, Baidu membeli saham pengendali di perusahaan e-commerce terbesar di Brasil pada tahun 2014.

Kemajuan teknologi dan berkembangnya inovasi di Tiongkok akan menjadi fungsi dari sebuah ekosistem yang kompetitif.

Kebijakan pemerintah akan memberikan sebagian besar dorongan pada tahap pertama tetapi keberhasilan akan bergantung pada kualitas tenaga kerja, inisiatif dan strategi perusahaan, munculnya dukungan layanan dan lingkungan yang mendukung yang disediakan oleh kota. Bakat manusia adalah sebagai sumber inovasi yang tergantung pada infrastruktur penelitian di perusahaan dan tingkat jaringan global. Keunikan sektor bisnis adalah fungsi dari banyak faktor yaitu seperti manajemen, kompetisi dan strategi.

(Penulis: Priyanto)

14

25

(33)
(34)

Jepang merupakan negara yang memiliki kemajuan teknologi yang melingkupi beberapa bidang kehidupannya. Negeri sakura ini menduduki peringkat ke dua di dunia setelah Amerika Serikat dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi menurut IDN times.

Saat ini Jepang tengah mengembangkan teknologi terbarunya yang bernama Society 5.0 dimana teknologi tersebut mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan teknologi, khususnya teknologi komunikasi.

Tujuan utama dibentuknya teknologi ini adalah akibat meningkatnya populasi anak muda di Jepang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Profesor Ryuichi Kaneko, seorang profesor tamu di Universitas Meiji dan mantan Wakil Direktur Jenderal Institut Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial Nasional, populasi Jepang cenderung menyusut dari 127 juta anak muda pada 2015 menjadi 88 juta anak muda pada 2065 dan 59,7 juta anak muda pada pergantian abad berikutnya, sedangkan generasi muda di Jepang memiliki kewajiban untuk menanggung seluruh generasi tua yang telah pensiun ketika mereka bekerja.

Society 5.0 atau Masyarakat 5.0 adalah istilah yang digunakan dalam Rencana Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelima yang ditinjau oleh Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi Pemerintah Jepang. Masyarakat 5.0 mulai diberlakukan oleh Kabinet Menteri Jepang pada Januari 2016. Teknologi ini disebut juga masyarakat intelijen yang mana ruang fisik (nyata) dan dunia maya sangat terintegrasi.

27

(35)

Asal mula lahirnya teknologi Society 5.0 berawal dari adanya Society 1.0, yaitu masyarakat pemburu-pengumpul. Masyarakat pemburu-pengumpul kemudian berkembang menjadi masyarakat pertanian (Society 2.0). Setelah mengenal dunia pertanian, masyarakat kemudian mulai mengenal dunia industri (Society 3.0) dan yang terakhir adalah lahirlah masyarakat informasi (Society 4.0).

Fokus teknologi Society 5.0 adalah menciptakan sebuah masyarakat baru dimana inovasi dalam bidang sains dan teknologi unggul dalam menyelesaikan masalah sosial yang perlu diselesaikan dan pembangunan ekonomi. Gambaran dari teknologi Society 5.0 ini sebagai berikut :

Gambar 1.1 Perkembangan Teknologi Society 5.0 Sumber :

https://www.japan.go.jp/abenomics/_userdata/abenomics/pdf/society_5.0.pdf

28 16

(36)

Bagaimana Teknologi Komunikasi Society 5.0 Bekerja?

Teknologi komunikasi Society 5.0 telah bertransformasi secara digital dengan menggunakan penerapan teknologi berbasis data termasuk IoT, AI, robotika dan blockchains. IoT (Internet of Things) merupakan teknologi yang memungkinkan setiap benda yang ada di dunia nyata dapat terhubung ke Internet. Teknologi ini memungkinkan data yang akurat dari dunia nyata (fisik) dan dikumpulkan secara tepat waktu untuk digunakan di dunia maya.

Kegiatan ini juga akan mengubah dari bentuk fisik (nyata) kedalam dunia maya menjadi digital.

AI (Artificial Intelligence) merupakan kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan untuk mengenali pola yang kompleks, prediksi perilaku untuk sistem yang kompleks, pelaksanaan presisi tinggi operasi sistem fisik, dan tingkat tertentu pengambilan keputusan dan dapat memecahkan masalah yang sangat kompleks jika dirancang dan dioperasikan secara tepat.

Robotik merupakan teknologi yang berasal AI yang memiliki kemampuan tidak hanya di dunia maya, tetapi juga di dunia fisik melalui robot. Saat ini teknologi robotik dikerahkan dalam manufaktur sektor jasa, karena pertumbuhan teknologi robotik yang semakin cepat. Di masa depan, berbagai robot akan memainkan peran penting di mana-mana, termasuk rumah, kantor, dan daerah perkotaan. AI dan robot dapat menggantikan atau mendukung manusia dalam melaksanakan tugas rutin.

Blockchains atau yang dikenal dengan teknologi ledger merupakan teknologi yang terdistribusi untuk melakukan banyak hal dalam meningkatkan efisiensi dan keterlacakan transaksi dalam bidang keuangan, memastikan tingkat transparansi dan keandalan yang tinggi dalam berbagi data saat melakukan transaksi melalui Internet.

29

(37)

Pada intinya teknologi komunikasi Society 5.0 bekerja dengan mengintegrasikan peran yang ada di dunia maya (yang dijalankan oleh teknologi) dengan dunia nyata (yang dijalankan oleh manusia) dan membuatnya menyatu dengan kehidupan manusia dalam menjalankan aktivitasnya tanpa harus menggantikan peran manusia itu sendiri. Dari pemaparan tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Gambar 1.2 Cara Kerja Teknologi Society 5.0

Sumber : https://www8.cao.go.jp/cstp/english/society5_0/index.html

Jepang memiliki keunggulan yang memungkinkan Society 5.0 menjadi seperti :

Gambar 1.3 Keunggulan Teknologi Society 5.0 Sumber :

https://www.japan.go.jp/abenomics/_userdata/abenomics/pdf/society_5.0.pdf

30

(38)

1. Jepang memiliki lingkungan yang kaya dengan data mentah nyata dan dapat digunakan untuk digunakan dalam ekonomi pasar saat ini dan industri

2. Teknologi canggih Jepang dibudidayakan dari "Monozukuri"

(keunggulan Jepang dalam pembuatan segala hal) dan memiliki dasar penelitian dari tahun ke tahun, akan bekerja sebagai keuntungan menciptakan produk dengan menggunakan teknologi informasi seperti Big data dan AI (Artificial Intelligence), yang kemudian dapat dilepaskan ke dalam masyarakat kita.

Penerapan Society 5.0 di Jepang merupakan salah satu usaha untuk mendukung pembangunan ekonomi (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Konsep Society 5.0 untuk SDGs akan terbentuk karena Society 5.0 menghadirkan pemecahan masalah yang kreatif dari berbagai sudut pandang dan mendukung solusi ini dengan transformasi digital. Kontribusi Society 5.0 untuk mendukung Sektor SDGs antara lain :

Gambar 1.4 Penerapan Society 5.0 Mendukung SDGs di Jepang Sumber : https://www.jef.or.jp/journal/pdf/220th_Special_Article_02.pdf

31 19

(39)

Teknologi komunikasi Society 5.0 menjadikan segala aktivitas dikemas dalam bentuk transformasi digital. Transformasi digital berarti kemajuan teknologi digital dan pemanfaatan data secara drastis mengubah aspek masyarakat termasuk kehidupan pribadi, administrasi publik, struktur industri, dan lapangan kerja.

Teknologi Komunikasi Society 5.0 akan merubah dunia ke dalam berbagai aspek kehidupan. Antara lain :

1. Kesehatan

● Permasalahan :

2. Jepang memiliki masyarakat yang lebih tua dibandingkan dengan negara lain.

3. Meningkatnya biaya media untuk merawat orang tua.

● Solusi

1. Jepang membuat sebuah sistem informasi yang menghubungkan antar pengguna data medis, termasuk catatan pemeriksaan medis dan perawatan.

2. Praktek pelayanan dan perawatan medis jarak jauh.

3. Menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan Robot untuk memfasilitasi dan mendorong kemandirian masyarakat.

Gambar 1.5 Penerapan Society 5.0 Bidang Kesehatan Sumber :

https://www.japan.go.jp/abenomics/_userdata/abenomics/pdf/society_5.0.pdf

32

(40)

Dengan menghubungkan data medis yang sekarang tersebar di berbagai rumah sakit dan adanya kemampuan untuk berbagi data medis tersebut, perawatan medis yang efektif berdasarkan data akan tersedia. Perawatan medis jarak jauh memungkinkan manusia lanjut usia (manula) tidak perlu lagi sering mengunjungi rumah sakit.

Selain itu, masyarakat dapat mengukur dan mengelola data kesehatan seperti detak jantung saat di rumah, sehingga dimungkinkan untuk memperpanjang usia harapan hidup orang yang sehat.

2. Mobilitas

Permasalahan :

Penurunan populasi menyebabkan rendahnya penduduk di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses terhadap angkutan umum. Segmen e-commerce yang berkembang pesat telah mengalami kekurangan pengemudi atau kurir untuk mengantar barang.

Solusi

1. Mempromosikan penggunaan taksi dan bus pengemudi otomatis untuk transportasi umum agar transportasi pedesaan lebih mudah tersedia.

2. Tingkatkan efisiensi distribusi dan logistik dengan memperkenalkan inovasi seperti truk kargo pengemudi tunggal dalam konvoi menggunakan sistem kendaraan tak berawak dan dengan menggunakan drone.

33

(41)

Gambar 1.6 Penerapan Society 5.0 Bidang Mobilitas Sumber :

https://www.japan.go.jp/abenomics/_userdata/abenomics/pdf/society_5.0.pdf

Orang di daerah yang kekurangan penduduk merasa kesulitan untuk berbelanja dan mengunjungi rumah sakit karena sedikitnya transportasi umum. Namun, kendaraan otomatis akan memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan lebih mudah dengan memberdayakan pengiriman melalui drone yang akan memungkinkan untuk menerima apa pun yang dibutuhkan seseorang. Kekurangan tenaga distribusi tidak akan mengkhawatirkan.

3. Infrastruktur

Permasalahan :

Memburuknya infrastruktur publik yang dikembangkan selama masa pertumbuhan ekonomi Jepang yang pesat telah menciptakan kekurangan tenaga kerja terampil dan peningkatan beban keuangan untuk inspeksi dan pemeliharaan.

Solusi

Menggunakan Sensor teknologi kecerdasan buatan AI dan robot untuk memeriksa dan memelihara jalan, jembatan, terowongan, dan bendungan.

34

(42)

Gambar 1.7 Penerapan Society 5.0 Bidang Infrastuktur Sumber :

https://www.japan.go.jp/abenomics/_userdata/abenomics/pdf/society_5.0.pdf

Dengan menggunakan teknologi baru seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), robotik, sensor untuk sistem inspeksi dan pemeliharaan infrastruktur yang memerlukan keterampilan khusus, deteksi tempat yang perlu diperbaiki dapat dilakukan pada tahap awal. Dengan demikian, kecelakaan tidak terduga dan durasi yang dihabiskan dalam pekerjaan konstruksi akan berkurang, sementara pada saat yang sama keselamatan dan produktivitas akan meningkat.

4. Fintech

Permasalahan :

Sebagian besar transaksi uang Jepang masih dilakukan secara tunai dan masih adanya prosedur bank rumit.

Penggunaan TI di perusahaan terbatas dan pemasangan pembayaran tanpa uang tunai dan layanan keuangan yang nyaman berjalan lambat.

35

(43)

Solusi

1. Menggunakan teknologi blockchain (penyimpanan digital) untuk transfer uang.

2. Memperkenalkan antarmuka pemrograman aplikasi terbuka (API) ke perusahaan dan bank bersistem FinTech.

3. Promosikan pembayaran tanpa uang tunai.

Gambar 1.7 Penerapan Society 5.0 Bidang Fintech

Sumber : https://www.japan.go.jp/abenomics/_userdata/abenomics/pdf/society_5.0.pdf Sebelumnya, mengirimkan uang ke luar negeri adalah hal yang memberatkan masyarakat karena membutuhkan waktu yang lebih lama dan adanya keharusan untuk membayar biaya bank. Teknologi Blockchain (Penyimpanan digital) akan mengurangi waktu dan biaya dengan adanya jaminan keamanan dalam transaksi bisnis global.

Teknologi Komunikasi Society 5.0 menjadikan aktivitas dalam bentuk transformasi digital yang membawa dampak bagi masyarakat luas. Dampak yang ditimbulkan seperti :

36

(44)

1. Lapangan Kerja dan Meningkatnya kesenjangan

Lapangan pekerjaan baru muncul akibat adanya inovasi-inovasi baru yang bermunculan. Disisi lain, teknologi juga dapat mematikan lapangan pekerja seseorang yang dapat meningkatkan kesenjangan. Hal ini diakibatkan berubahnya cara-cara kerja manual yang menggunakan tenaga manusia, digantikan oleh sebuah mesin atau robot yang dinilai lebih efektif dan efisien serta dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi akibat pekerjaan yang dilakukan. Tenaga manusia dinilai memberatkan dari sisi finansial dibandingkan dengan mesin atau robot.

2. Risiko Keamanan & Sistem Privasi.

Teknologi komunikasi Society 5.0 memungkinkan terjadinya praktik kejahatan yang menyerang database untuk mengambil atau menguasai akses data privasi seseorang. Beberapa praktik kejahatan yang dapat terjadi pada Teknologi Komunikasi Society 5.0 antara lain :

Hacker

Hacker adalah seseorang yang memperingatkan bahwa suatu sistem telah diretas.

Cracker

Cracker adalah seseorang yang merusak, mengambil, dan menjual serta menyebarluaskan data yang dicurinya.

Phising.

Phising adalah kegiatan memancing atau memanipulasi kejahatan di Internet dengan menyerupai sesuatu yang pada dasarnya adalah untuk mengambil data seseorang yang digunakan untuk hal yang tidak baik.

37

(45)

Dan masih banyak praktik kejahatan lainnya yang ada pada Teknologi Komunikasi Society 5.0. Kejahatan tersebut dapat dikategorikan sebagai cybercrime (Kejahatan dunia maya Internet).

3. Memakan Biaya yang Tidak Sedikit

Pembuatan Teknologi Komunikasi Society 5.0 tentu memerlukan biaya yang tak sedikit. Infrastruktur yang digunakannya pun tidak main-main. Dalam teknologi robotika, diperkirakan memakan biaya sebesar $ 87 miliar, dan pasar IoT mencapai $ 6 miliar pada 2019. Maka dari itu, Teknologi Komunikasi Society 5.0 belum sepenuhnya merata dilakukan di dunia.

4. Mengadopsi Teknologi Komunikasi Society 5.0.

Teknologi Komunikasi Society 5.0 garapan Jepang memang membawa dampak bagi seluruh dunia. Dari teknologi yang dibuat oleh Jepang, banyak negara di dunia yang mengembangkannya kembali untuk memperbarui atau sekedar melengkapi teknologi yang sudah ada. Beberapa teknologi Jepang yang diadopsi oleh negara-negara di dunia:

Kereta Cepat.

Kereta cepat awalnya dibuat oleh ilmuwan Jepang pada tahun 1964 dengan kecepatan 200 km/jam. Negara yang mengadopsinya antara lain, kawasan Eropa, Australia, Amerika Serikat, hingga dari kawasan Asia.

Peralatan Rumah Tangga Elektronik.

Tahun 1949 Jepang telah mulai mengekspor secara besar besaran beberapa jenis peralatan elektronik yang pada masa itu dapat dikatakan cukup canggih karena negara lain masih belum dapat memproduksi beberapa peralatan elektronik seperti produk dari Jepang tersebut. Beberapa produk peralatan elektronik yang telah diekspor ke negara-negara lain adalah kipas angin, radio saku, hingga kamera foto.

38

(46)

Mobil Listrik

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengadopsi teknologi mobil listrik yang dari Jepang. Teknologi di bidang transportasi ini hemat energi dan dapat mengurangi angka polusi. Indonesia sendiri negara yang memiliki tingkat polusi yang tertinggi di dunia. Dengan adanya adopsi teknologi ini dapat diharapkan adanya pengurangan efek emisi gas dari kendaraan bermotor.

Mengapa Jepang Sangat Maju di Bidang Teknologi ?

Hal ini tak terlepas dari sejarah panjang yang dialami oleh Jepang.

Kemajuan teknologi Jepang dimulai ketika zaman Restorasi Meiji (Meiji Restoration) pada 1868-1912. Ini adalah awal dari modernisasi Jepang yang mana ini menjadi tonggak menuju negara industri.

Tujuan dari pemerintahan Meiji pada saat itu adalah sebagai berikut :

⇨ Industrialisasi atau modernisasi perekonomian

⇨ Modernisasi sistem politik

⇨ Modernisasi militer

Selain itu, Jepang memiliki prinsip yang dinamakan Monozukuri. Apa itu Monozukuri? Secara etimologis Monozukuri berasal dari kata Mono berarti Produk dan Zukuri berarti pembuatan, penciptaan atau produksi (manufaktur). Secara harfiah Monozukuri adalah semangat menciptakan dan memproduksi produk-produk unggul, diimbangi kemampuan untuk terus menyempurnakan proses dan sistem produksi di dalamnya. Filosofi ini menekankan proses produksi yang penuh ketelitian, ketangguhan, dan kesungguhan.

Disamping itu, Jepang juga terus melakukan inovasi tanpa henti untuk selalu mendatangkan atau membuat teknologi terbaru dengan menerapkan sistem riset yang sangat dalam dan melihat kebutuhan yang sedang dibutuhkan saat ini serta menyempurnakan teknologi yang sudah ada dan menciptakan teknologi yang belum ada.

39

(47)

Dari pembahasan mengenai Teknologi Komunikasi Society 5.0 di Jepang, maka kemajuan teknologi memang diperuntukkan untuk memudahkan segala aspek kehidupan dan aktivitas manusia.

Penerapan Teknologi Society 5.0 di Jepang dengan menggunakan IoT, AI, Robotik dan Blockchain dirasa sudah memenuhi tujuan dari diadakannya teknologi itu tersendiri yakni populasi anak muda yang menggantikan generasi tua yang telah pensiun sehingga ketika saatnya tiba, anak-anak muda harus siap dengan prospek kerja yang ada dengan didukung fasilitas yang mumpuni.

Dengan adanya teknologi, hal-hal yang bersifat konvensional berubah menjadi modern. Pekerjaan manusia semua digantikan oleh mesin sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Jepang sebagai pelopor dari Teknologi komunikasi Society 5.0 memang pantas disebut sebagai negara maju dengan julukan Macan Asia sebab Jepang unggul dalam berbagai bidang teknologi komunikasi maupun teknologi lainnya yang dapat meningkatkan kekuatan ekonomi negaranya.

(Penulis: Fajar Rizali Rakhman)

40

(48)
(49)

Korea Selatan merupakan negara di kawasan Asia Timur yang dikenal karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasinya (information communication technology), yang turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Korea Selatan sejak tahun 2000an. Pada tahun 1960an, Korea Selatan menjadi salah satu negara termiskin di kawasan Asia Timur, dan merupakan negara yang sangat terdampak oleh krisis moneter Asia pada tahun 1997.

Namun, Korea Selatan mampu bangkit dengan inovasi dan teknologi, menjadi negara dengan perekonomian yang di dukung teknologi tinggi serta sumber daya manusia yang memiliki keterampilan tinggi, hingga menjadi negara di urutan ke-13 dengan tingkat perekonomian terbesar pada tahun 2014 berdasarkan Bank Dunia.

Korea Selatan juga merupakan negara yang menempati peringkat satu sebagai negara paling inovatif di dunia, dengan terobosan konsep teknologinya, sehingga saat ini disebut sebagai global leader dalam hal teknologi informasi dan komunikasi. Korea Selatan mengembangkan beberapa bidang ICT dengan cepat, seperti layanan broadband, video games, telekomunikasi wireless, dan smartphone beserta aplikasinya.

Smartphone (telepon pintar) adalah salah satu teknologi mediasi sosial yang paling berpengaruh di abad ke-21. Meskipun terdapat beberapa teknologi media baru lainnya di masa modern- society, namun pengaruh smartphone tampak paling signifikan, dikarenakan fungsi smartphone yang dapat mengonversikan beberapa media dan teknologi, serta memberi kemudahan pada aktivitas di kehidupan sehari-hari. Cepatnya pertumbuhan smartphone di tengah masyarakat, telah mengubah pola komunikasi antar individu.

42

(50)

Smartphone sendiri di definisikan sebagai perangkat yang memiliki bidang yang lebar, memiliki layar sensitif (meskipun BlackBerry merupakan perangkat smartphone yang sempat eksis dengan keyboard), memiliki fitur akses internet, memiliki fungsi Personal Digital Assistant (PDA), berfungsi juga sebagai telepon seluler (BellSouth-IBM Simon, 1994; Jin, 2017).

Pengertian smartphone lainnya juga diutarakan oleh Zheng dan Ni (2006; Jin, 2017), yang menyatakan bahwa kata ’smartphone’

awalnya dibentuk oleh strategis marketing tidak dikenal, yang merujuk pada ‘new-class’ dari telepon seluler yang dapat menghadirkan fasilitas akses data dan pemprosesan seperti komputer.

Smartphone memungkinkan masyarakat terhubung dengan mudah, tidak hanya dapat difungsikan sebagai telepon, namun masyarakat juga dapat berkomunikasi menggunakan beberapa aplikasi pesan instan (instant mobile messenger), seperti WhatsApp, Line, dan Kakao Talk. Smartphone juga berfungsi sebagai sumber daya baru untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang media dan telekomunikasi, yang mengembangkan bisnisnya melalui platform digital seperti Facebook dan Twitter. Smartphone dan aplikasinya telah membentuk budaya baru pada masyarakat dalam berkomunikasi, terhubung, dan mendapatkan hiburan.

Meningkatnya penggunaan smartphone dan aplikasinya, membuat banyak negara, baik negara-negara Barat maupun negara non-Barat mulai menciptakan dan mengembangkan smartphone dan aplikasinya sendiri. Begitupun Korea Selatan yang menjadi pusat teknologi smartphone dan ekonomi digital. Meskipun Korea Selatan pernah tertinggal dalam penetrasi smartphone dan aplikasinya, namun Korea Selatan mampu menjadi salah satu powerhouse pada teknologi informasi dan komunikasi global.

43

Referensi

Dokumen terkait

Bagi penghuni asrama putra USU agar menggunakan dan menjaga fasilitas sanitasi dasar dengan baik agar tercapai kesehatan yang baik?. Bagi pengembangan ilmu kesehatan lingkungan,

Variabel Independen -Gaya kepemimpinan situsional -motivasi kerja, -locus of control Variabel Dependen -Kepuasan kerja -prestasi kerja Penelitian ini menunjukkan

Hasil penelitian Kumais (2018), tentang perbandingan perilaku harian rusa timor (Rusa timorensis) di stasiun penangkaran satwa liar Oilsonbai, individu betina dewasa

pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas VB SD Negeri 37 Pekanbaru Tahun 2018

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II, maka penelitian tentang peran orang tua dalam perkembangan bahasa

dianggap Galileo ah rnedan digabung nghasilkan rnungkin gravitasi ng diukur pad a kenyataannya gaya gravitasi tersebut bekerja ka ena adanya "star" (suatu

(3) Pendidikan non formal adalah jumlah berapa kali anggota SPT mengalami proses belajar mengajar di luar sekolah (pelatihanflrursus) yang berkaitan dengan kegiatan

Kandungan yang terdapat dalam tomat seperti likopen dapat digunakan sebagai antioksidan kuat untuk melawan radikal bebas yang merupakan salah satu penyebab