• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemiskinan dari Perspektif Sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kemiskinan dari Perspektif Sosial"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Kemiskinan dari Perspektif Sosial

https://drive.google.com/file/d/1aORO2B7Pphx6h8UUG8dPvNNDH_D9LRhO/view?usp=sharing

Kuliah ke 5

Kebijakan Penaggulangan Kemiskinan Rabu, 23 September 2021

Drs. Sudarmo, MA., Ph.D Universitas Sebelas Maret

(2)

Pendahuluan

• Kemiskinan sering gambarkan sebagai kondisi tidak berdaya dan keterbatasasan akses

sumberdaya.

• Ada beragam pendekatan dalam definisi, deskripsi, dan solusi

(3)

lanutan

• Penting memahmi kemiskinan secara empiris • Terlalu berorientasi pada sudut pandang dari

perpektif pertumbuhan ekonomi dan teori modernisasi.

• Permasalahan kemiskinan berada pada dimensi yang jauh melebihi batas angka-angka ekonomi.

(4)

Definisi kemiskinan

• Kemiskinan merupakan masalah kemanusiaan yang telah lama diperbincangkan dibergagai belahan dunia dan kalangan

• Dari dulu sejak Orde Baru sampai sekarang Era Reformasi, definisi kemiskinan relatif hampir sama.

• Ada definisi dasri Panduan Keluarga Sejahtera (1996: 10), kemiskinan sebagai keadaan tidak sanggup memenuhi kebutuhannya.

(5)

Lanjutan definisi

• Panduan IDT (1993: 26), kemiskinan sebagai situasi serba kekurangan

(6)

lanjutan

• John Friedman: kemiskinan sebagai kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan dasar

• Chambers : kemiskinan sebagai kerentanan dan

ketidakberdayaan.

• Kemiskinan: berakar pada terminologi kondisi kekurangan, kelemahan, ketidakberdayaan.

(7)

lanjutan

• Secara ekonomi kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan sumber daya yang dimiliki seseorang atau kelompok orang yang

mengakibatkan tidak dapat terpenuhinya

kebutuhan hidup dan peningkatan kesejahteraan seseoirang atau kelompok orang tersebut.

• Sumber daya dalam konteks ini bisa mencakup aspek finansial dan semua jenis kekayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan para individu anggota masyarakat.

(8)

Dimensi Kehidupan Manusia dari

Perspektif Sosial

• kemiskinan tidak hanya berhubungan dengan kemampuan memenuhi kebutuhan materi

(perspektif ekonomi), tetapi juga dimensi sosial: • Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, dilihat

dari stok pangan yang terbatas, rendahnya asupan kalori penduduk miskin, dan buruknya status gizi bayi, anak balita dan ibu.

(9)

lanjutan

• Terbatasnya akses dan rendahnya kesehatan, • Utilisasi rumah sakit masih didominasi oleh

golongan mamp , sedangkan kaum miskin cukup di puskesmas?

• Demikian juga persalinan oleh tenaga kesehatan

dan asuransi kesehatan sebagai suatu bentuk sistem jaminan sosial pada penduduk miskin.

(10)

lanjutan

• Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan,

(11)

lanjutan

• Terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi.

(12)

lanjutan

• Lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah.

(13)

lanjutan

• Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam, serta terbatasnya akses masyarakat terhadap sumber daya alam. • Lemahnya jaminan rasa aman

(14)

lanjutan

• Lemahnya partisipasi.

• Besarnya beban tanggungan keluarga dan adanya tekanan hidup yang mendorong terjadinya migrasi.

(15)

Hubungan kemiskinan dan pengangguran

• Miskin bisa disebabkan oleh pengangguran

• upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran bisa dilakukan dengan distribusi pendapatan melalui penciptaan lapangan kerja dengan upah memadai bagi

(16)

lanjutan

• Perluasan lapangan kerja dukungan dari berbagai tindakan kebijakan dan regulasi bidang ekonomi & sosial yang berjangkauan luas.

• Masalah ketanaga kerjaan harus diperhitungkan sebagai salah satu unsur pokok dalam setiap

perumusan strategi pembangunan ekonomi nasional.

(17)

lanjutan

• Partisipasi bisa berjalan dengan baik melalui kesadaran dan prakarsa aktif masyarakat.

• Pemberdayaan (empowerment) menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan kapasitas

masyarakat untuk berpartisipasi aktif bukan hanya dimobilisasi.

(18)

Faktor Penyebab Kemiskinan

• Faktor alam: kondisi alam dan wilayahnya tidak mampu mendukung kehidupan warganya

• faktor struktural: kemiskinan timbul dari

bentukan karena struktur masyarakatnya yang penuh ketidakadilan.

(19)

lanjutan

• Aisyah (2001): kekurangan ketrampilan, aset, dan stamina (Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro (2000: 107) sebagai berikut:

• Secara makro: , kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang,

penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah;

• 2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas

sumber daya manusia karena kualitas sumber daya

manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah;

• 3. kemiskinan muncul sebab perbedaan akses dan

(20)

lanjutan

• Ketiga penyebab kemiskinan itu bermuara pada teori lingkaran setan kemiskinan (vicious circle of poverty).

• Adanya keterbelakangan, ketidak-sempurnaan

pasar, kurangnya modal menyebabkan rendahnya produktivitas.

• Rendahnya produktivitas mengakibatkan rendahnya pendapatan yang mereka terima. Rendahnya

pendapatan akan berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi, rendahnya investasi akan berakibat pada keterbelakangan dan seterusnya.

(21)
(22)

lanjutan

• Chamber: 5 hal yang menyebabkan orang selalu miskian

• 1. Kemiskinan (poverty) • 2. Masalah kerentanan

• 3. Masalah ketidakberdayaan. • 4. Lemahnya ketahanan fisik.

(23)

isolasi

• Masalah keterisolasian.

• Dari berbagai teori yang ada bahwa kemiskinan itu adalah mereka yang tak mampu memiliki

penghasilan yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

• Mereka membutuhkan uluran tangan dan bantuan orang lain mencukupi kebutuhannya

(24)

lanjutan

• Seseorang atau sebuah keluarga yang miskin acapkali mampu tetap survive dan bangkit kembali.

• Tetapi, seseorang/keluarga yang jatuh pada

lingkaran setan/perangkap kemiskinan, mereka umumnya sulit untuk bangkit kembali (Suyanto, 1996)

(25)

lanjutan

• Secara empirik, bahwa naiknya penduduk di atas garis kemiskinan tidak otomatis berarti penduduk tersebut hidupnya benar- benar bebas dari

ancaman dan perangkap kemiskinan, melainkan penduduk tersebut sebenarnya hanya berpindah dari satu tahap kemiskinan yang terendah —yaitu tahap destitute— ke tahap apa yang disebut

(26)

lanjutan

• Dibandingkan dengan kelompok kemiskinan

destitue, kelompok near poor hidupnya memang relatif lebih baik, namun belum benar-benar

(27)

lanjutan

• Dalam kenyataan bahkan acap terjadi, kelompok masyarakat yang termasuk cukupan atau kaya — bukan kelompok near poor— tiba-tiba harus

mengalami penurunan status yang drastis, yakni

(28)

lanjutan

• apa yang dialami keluarga/ masyarakat miskin mencakup kekurangan pendapatan/tidak

dimilikinya modal usaha dan perangkap

(29)

Perspektif Sosial

• Masalah kemiskinan tidak akan pernah selesai hanya karena menggunakan cara pandang ekonomi.

• Proses pembangunan telah melahirkan fenomena kemiskinan dengan ciri yang amat kental, misalnya

keterbelakangan, keterpencilan, ketidakberdayaan dan ketersisihan.

• Ciri ini, bahkan seringkali dianggap sebagai derivasi paling buruk dari fenomena kemiskinan. Proses

pembangunan yang terlalu ekonomi-sentris seperti menyebabkan rapuhnya nilai-nilai sosial (social

values) dan memudarnya kohesi sosial (social cohesion) dalam masyarakat.

• Kita dengan mudah dapat menyaksikan berbagai

kerusuhan sosial (social unrest), konflik vertikal dan horizontal, perampasan, kriminalitas, dan seterusnya.

(30)

lanjutan

• Di sisi lain, semangat individualistik dan kehidupan hedonisme semakin menonjol.

• Solidaritas sosial dan sikap empati semakin langka. • sikap hidup sosial yang lebih egaliter penting

ditumbuhkan, dengan menghargai persamaan dan distribusi pendapatan yang lebih merata antar

lapisan masyarakat.

• distribusi pendapatan yang lebih egalitarian perlu ditegakkan.

(31)

lanjutan

• Dikatakan Sir Hugh Dalton bahwa seluruh masyarakat sesungguhnya menghendaki

pemerataan, persamaan hak, dan keadilan sosial

yang lebih baik guna mewujudkan kehidupan sosial yang lebih harmonis.

• Perlunysa perubahan Kerangka konseptual dan metodologi dalam pengukuran kemiskinan

(32)

lanjutan

• Cara pandang baru ini tidak lagi melihat “apa yang tidak dipunyai orang miskin” melainkan lebih

menekankan pada “apa yang dimiliki orang miskin”.

(33)

lanjutan

• Mengalokasikan pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan kesehatan dengan proporsi yang memadai,

(34)

Strategi Penanganan Kemiskinan

• Untuk mengukur kriteria seseorang dapat dikatakan miskin atau tidak diperlukan ukuran yang tepat dan berlaku umum.

• Adanya perbedaan penilaian tentang batas-batas

garis-garis kemiskinan, sehingga masalah kemiskinan menjadi sangat normatif.

• Emil Salim (1984:42-43) bahwa ada 5 ciri kemiskinan yang meliputi: 1) tidak memiliki faktor produksi, 2) tingkat pendidikan rendah, 3) tidak memiliki

kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, 4) kebanyakan tinggal di

desa, dan 5) banyak hidup di kota, berusia muda dan tanpa skill.

(35)

lanjutan

• dimensi terkait kemiskinan bisa mencakup dimensi kesejahteraan material dan kesejahteraan sosial.

• kemiskinan bisa berupa kemiskinan mutlak

(absolute proverty) dan kemiskinan relatif

(36)

lanjut

• Perlunya terhadap masyarakat dalam arah kebijakan pembangunan untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

• kebijakan yang mampu menjawab masalah kemiskinan dengan tetap mempertahankan pertumbuhan

(37)

lanjut

• Sayangnya logika pertumbuhan dari pemikiran neoliberalisme mendasarkan persaingan dan

kekuatan untuk berpartisiapsi dalam pertumbuhan ekonomi.

• Kaum miskin tidak memiliki kekuatan apa-apa (powerless).

• Partisipasi erat kaitannya dengan kemampuan, maka perlu mengembangkan program-program yang di-susun secara bertahap sesuai dengan kondisi si miskin.

(38)

lanjutan

• partisipasi masyarakat paling tidak ada tiga

tahapan mulai dari perencanaan, pelaksaanaan, dan pemanfaatan.

(39)

lanjutan

• Perelu perubahan paradigma pada upaya

penanggulangan kemiskinan dengan memberi peran masyarakat sebagai aktor utama

pembangunan dan pemerintah sebagai fasilitator, membutuhkan partisipasi masyarakat.

• tetapi masyarakat miskin yang masih berkutat pada “persoalan perut” maka akan sangat sulit berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi

(40)

Cara si miskin harus keluar dari kemiskinan: strategi • Pemberdayaan masyarakat

(41)

lanjutan

• Mengembangkan pendekatan pemberdayaan masyarakat akan meningkatkan efektifitas dan

efesiensi penggunaan sumber daya pembangunan. • Pendekatan ini akan meningkatkan relevansi

program pembangunan (pemerintah) terhadap masyarakat lokal dan meningkatkan

kesinambungannya, dengan mendorong rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat.

• Pemberdayaan biisa dimaknai sebagai aktivitas membantu masyakat agar mereka mampu

membantu diri mereka sendiri (help people to help themselves).

(42)

lanjutan

• memberikan ruang dan kapasitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan hak-hak mereka,

• Pemberdayaan tidak sebatas memberikan input materi atau bantuan dana namun memberikan kesempatan dan kemampuan kepada masyarakat untuk mengakses sumberdaya dan

(43)

lanjutan

• pemberdayaan bisa dilakukan mencakup tiga aspek pokok::

• 1. Menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan berkembangnya potensi yang dimiliki masyarakat

(44)

lanjutan

• Memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat melalui pemberian input berupa bantuan dana,

pembangunan prasarana dan sarana fisik dan sosial serta pengembangan lembaga pendanaan,

penelitian dan pemasaran , dan pembukaan akses di berbagai peluang

(45)

lanjutan

• Memberdayakan mengandung pula arti

melindungi masyarakat melalui pemihakan kepada masyarakat yang lemah untuk mencegah

(46)

Lanjut

• Manfaat Pendekatan pemberdayaan berbasis partisipasi :

• 1. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan pemerintah lokal dalam pengelolaan kegiatan pembangunan

• 2. Partisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan bisa meningkat.

• 3. Hasil dan dampaknya, cukup nyata.

• 4. Biaya kegiatan pembangunan relatif lebih murah • 5. Masyarakat terlibat secara penuh.

(47)

Kesimpulan

• Kemiskinan dipengaruhi oleh banyak faktor: ekonomi, sosial, politik, budaya, alam.

• Kemiskinan merupakan suatu kondisi ketidaksamaan untuk mengakumulasikan basis kekuasaaan sosial, • Perlu penanganan secara multi perspektif (ekonomi,

sosial, politik, budaya dan rekayasa alam melalui penerapan teknologi secaqra proporsional, tepat, efektif danm efisien ) dalam mengatasi kemiskinan • Program penanganan jangka pendek dipersiapkan

sebagai dasar dan modal awal bagi langkah

selanjutnya untuk mengatasi kemiskinan secara berkesinambungan

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan yang terjadi adalah semakin baik derajat modified Singh index maka semakin memiliki kecenderungan terjadi fraktur collum femur, dan semakin jelek

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Dalam setiap kemasan produk hasil produksi Auditee yang akan dipasarkan untuk ekspor telah dibubuhi Tand V Legal dengan

[r]

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Dalam proses editing offline, editor tidak sulit untuk melakukan pemotongan gambar yang ada dan menggabungkannya menjadi sebuah film. materi shootinging yang begitu banyak

Setelah peneliti mengadakan penelitian tentang Manajemen Program Evaluasi Kinerja Guru di MTs Ma‟arif Mandiraja dengan mengumpulkan data melalui berbagai sumber,

mirasidium dalam waktu 3 minggu  masuk ke tubuh Siput & tumbuh mjd sporokista  redia  serkaria  serkaria keluar dr siput  berenang mencari H.P.II  berkembang

P.06/VI-Set/2009 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Lestari dan Verifikasi Kayu, telah menetapkan standard kriteria dan indikator penilaian