Kemiskinan dari Perspektif Sosial
https://drive.google.com/file/d/1aORO2B7Pphx6h8UUG8dPvNNDH_D9LRhO/view?usp=sharing
Kuliah ke 5
Kebijakan Penaggulangan Kemiskinan Rabu, 23 September 2021
Drs. Sudarmo, MA., Ph.D Universitas Sebelas Maret
Pendahuluan
• Kemiskinan sering gambarkan sebagai kondisi tidak berdaya dan keterbatasasan akses
sumberdaya.
• Ada beragam pendekatan dalam definisi, deskripsi, dan solusi
lanutan
• Penting memahmi kemiskinan secara empiris • Terlalu berorientasi pada sudut pandang dari
perpektif pertumbuhan ekonomi dan teori modernisasi.
• Permasalahan kemiskinan berada pada dimensi yang jauh melebihi batas angka-angka ekonomi.
Definisi kemiskinan
• Kemiskinan merupakan masalah kemanusiaan yang telah lama diperbincangkan dibergagai belahan dunia dan kalangan
• Dari dulu sejak Orde Baru sampai sekarang Era Reformasi, definisi kemiskinan relatif hampir sama.
• Ada definisi dasri Panduan Keluarga Sejahtera (1996: 10), kemiskinan sebagai keadaan tidak sanggup memenuhi kebutuhannya.
Lanjutan definisi
• Panduan IDT (1993: 26), kemiskinan sebagai situasi serba kekurangan
lanjutan
• John Friedman: kemiskinan sebagai kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
• Chambers : kemiskinan sebagai kerentanan dan
ketidakberdayaan.
• Kemiskinan: berakar pada terminologi kondisi kekurangan, kelemahan, ketidakberdayaan.
lanjutan
• Secara ekonomi kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan sumber daya yang dimiliki seseorang atau kelompok orang yang
mengakibatkan tidak dapat terpenuhinya
kebutuhan hidup dan peningkatan kesejahteraan seseoirang atau kelompok orang tersebut.
• Sumber daya dalam konteks ini bisa mencakup aspek finansial dan semua jenis kekayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan para individu anggota masyarakat.
Dimensi Kehidupan Manusia dari
Perspektif Sosial
• kemiskinan tidak hanya berhubungan dengan kemampuan memenuhi kebutuhan materi
(perspektif ekonomi), tetapi juga dimensi sosial: • Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, dilihat
dari stok pangan yang terbatas, rendahnya asupan kalori penduduk miskin, dan buruknya status gizi bayi, anak balita dan ibu.
lanjutan
• Terbatasnya akses dan rendahnya kesehatan, • Utilisasi rumah sakit masih didominasi oleh
golongan mamp , sedangkan kaum miskin cukup di puskesmas?
• Demikian juga persalinan oleh tenaga kesehatan
dan asuransi kesehatan sebagai suatu bentuk sistem jaminan sosial pada penduduk miskin.
lanjutan
• Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan,
lanjutan
• Terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi.
lanjutan
• Lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah.
lanjutan
• Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam, serta terbatasnya akses masyarakat terhadap sumber daya alam. • Lemahnya jaminan rasa aman
lanjutan
• Lemahnya partisipasi.
• Besarnya beban tanggungan keluarga dan adanya tekanan hidup yang mendorong terjadinya migrasi.
Hubungan kemiskinan dan pengangguran
• Miskin bisa disebabkan oleh pengangguran
• upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran bisa dilakukan dengan distribusi pendapatan melalui penciptaan lapangan kerja dengan upah memadai bagi
lanjutan
• Perluasan lapangan kerja dukungan dari berbagai tindakan kebijakan dan regulasi bidang ekonomi & sosial yang berjangkauan luas.
• Masalah ketanaga kerjaan harus diperhitungkan sebagai salah satu unsur pokok dalam setiap
perumusan strategi pembangunan ekonomi nasional.
lanjutan
• Partisipasi bisa berjalan dengan baik melalui kesadaran dan prakarsa aktif masyarakat.
• Pemberdayaan (empowerment) menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan kapasitas
masyarakat untuk berpartisipasi aktif bukan hanya dimobilisasi.
Faktor Penyebab Kemiskinan
• Faktor alam: kondisi alam dan wilayahnya tidak mampu mendukung kehidupan warganya
• faktor struktural: kemiskinan timbul dari
bentukan karena struktur masyarakatnya yang penuh ketidakadilan.
lanjutan
• Aisyah (2001): kekurangan ketrampilan, aset, dan stamina (Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro (2000: 107) sebagai berikut:
• Secara makro: , kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang,
penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah;
• 2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas
sumber daya manusia karena kualitas sumber daya
manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah;
• 3. kemiskinan muncul sebab perbedaan akses dan
lanjutan
• Ketiga penyebab kemiskinan itu bermuara pada teori lingkaran setan kemiskinan (vicious circle of poverty).
• Adanya keterbelakangan, ketidak-sempurnaan
pasar, kurangnya modal menyebabkan rendahnya produktivitas.
• Rendahnya produktivitas mengakibatkan rendahnya pendapatan yang mereka terima. Rendahnya
pendapatan akan berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi, rendahnya investasi akan berakibat pada keterbelakangan dan seterusnya.
lanjutan
• Chamber: 5 hal yang menyebabkan orang selalu miskian
• 1. Kemiskinan (poverty) • 2. Masalah kerentanan
• 3. Masalah ketidakberdayaan. • 4. Lemahnya ketahanan fisik.
isolasi
• Masalah keterisolasian.
• Dari berbagai teori yang ada bahwa kemiskinan itu adalah mereka yang tak mampu memiliki
penghasilan yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Mereka membutuhkan uluran tangan dan bantuan orang lain mencukupi kebutuhannya
lanjutan
• Seseorang atau sebuah keluarga yang miskin acapkali mampu tetap survive dan bangkit kembali.
• Tetapi, seseorang/keluarga yang jatuh pada
lingkaran setan/perangkap kemiskinan, mereka umumnya sulit untuk bangkit kembali (Suyanto, 1996)
lanjutan
• Secara empirik, bahwa naiknya penduduk di atas garis kemiskinan tidak otomatis berarti penduduk tersebut hidupnya benar- benar bebas dari
ancaman dan perangkap kemiskinan, melainkan penduduk tersebut sebenarnya hanya berpindah dari satu tahap kemiskinan yang terendah —yaitu tahap destitute— ke tahap apa yang disebut
lanjutan
• Dibandingkan dengan kelompok kemiskinan
destitue, kelompok near poor hidupnya memang relatif lebih baik, namun belum benar-benar
lanjutan
• Dalam kenyataan bahkan acap terjadi, kelompok masyarakat yang termasuk cukupan atau kaya — bukan kelompok near poor— tiba-tiba harus
mengalami penurunan status yang drastis, yakni
lanjutan
• apa yang dialami keluarga/ masyarakat miskin mencakup kekurangan pendapatan/tidak
dimilikinya modal usaha dan perangkap
Perspektif Sosial
• Masalah kemiskinan tidak akan pernah selesai hanya karena menggunakan cara pandang ekonomi.
• Proses pembangunan telah melahirkan fenomena kemiskinan dengan ciri yang amat kental, misalnya
keterbelakangan, keterpencilan, ketidakberdayaan dan ketersisihan.
• Ciri ini, bahkan seringkali dianggap sebagai derivasi paling buruk dari fenomena kemiskinan. Proses
pembangunan yang terlalu ekonomi-sentris seperti menyebabkan rapuhnya nilai-nilai sosial (social
values) dan memudarnya kohesi sosial (social cohesion) dalam masyarakat.
• Kita dengan mudah dapat menyaksikan berbagai
kerusuhan sosial (social unrest), konflik vertikal dan horizontal, perampasan, kriminalitas, dan seterusnya.
lanjutan
• Di sisi lain, semangat individualistik dan kehidupan hedonisme semakin menonjol.
• Solidaritas sosial dan sikap empati semakin langka. • sikap hidup sosial yang lebih egaliter penting
ditumbuhkan, dengan menghargai persamaan dan distribusi pendapatan yang lebih merata antar
lapisan masyarakat.
• distribusi pendapatan yang lebih egalitarian perlu ditegakkan.
lanjutan
• Dikatakan Sir Hugh Dalton bahwa seluruh masyarakat sesungguhnya menghendaki
pemerataan, persamaan hak, dan keadilan sosial
yang lebih baik guna mewujudkan kehidupan sosial yang lebih harmonis.
• Perlunysa perubahan Kerangka konseptual dan metodologi dalam pengukuran kemiskinan
lanjutan
• Cara pandang baru ini tidak lagi melihat “apa yang tidak dipunyai orang miskin” melainkan lebih
menekankan pada “apa yang dimiliki orang miskin”.
lanjutan
• Mengalokasikan pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan kesehatan dengan proporsi yang memadai,
Strategi Penanganan Kemiskinan
• Untuk mengukur kriteria seseorang dapat dikatakan miskin atau tidak diperlukan ukuran yang tepat dan berlaku umum.
• Adanya perbedaan penilaian tentang batas-batas
garis-garis kemiskinan, sehingga masalah kemiskinan menjadi sangat normatif.
• Emil Salim (1984:42-43) bahwa ada 5 ciri kemiskinan yang meliputi: 1) tidak memiliki faktor produksi, 2) tingkat pendidikan rendah, 3) tidak memiliki
kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, 4) kebanyakan tinggal di
desa, dan 5) banyak hidup di kota, berusia muda dan tanpa skill.
lanjutan
• dimensi terkait kemiskinan bisa mencakup dimensi kesejahteraan material dan kesejahteraan sosial.
• kemiskinan bisa berupa kemiskinan mutlak
(absolute proverty) dan kemiskinan relatif
lanjut
• Perlunya terhadap masyarakat dalam arah kebijakan pembangunan untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
• kebijakan yang mampu menjawab masalah kemiskinan dengan tetap mempertahankan pertumbuhan
lanjut
• Sayangnya logika pertumbuhan dari pemikiran neoliberalisme mendasarkan persaingan dan
kekuatan untuk berpartisiapsi dalam pertumbuhan ekonomi.
• Kaum miskin tidak memiliki kekuatan apa-apa (powerless).
• Partisipasi erat kaitannya dengan kemampuan, maka perlu mengembangkan program-program yang di-susun secara bertahap sesuai dengan kondisi si miskin.
lanjutan
• partisipasi masyarakat paling tidak ada tiga
tahapan mulai dari perencanaan, pelaksaanaan, dan pemanfaatan.
lanjutan
• Perelu perubahan paradigma pada upaya
penanggulangan kemiskinan dengan memberi peran masyarakat sebagai aktor utama
pembangunan dan pemerintah sebagai fasilitator, membutuhkan partisipasi masyarakat.
• tetapi masyarakat miskin yang masih berkutat pada “persoalan perut” maka akan sangat sulit berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Cara si miskin harus keluar dari kemiskinan: strategi • Pemberdayaan masyarakat
lanjutan
• Mengembangkan pendekatan pemberdayaan masyarakat akan meningkatkan efektifitas dan
efesiensi penggunaan sumber daya pembangunan. • Pendekatan ini akan meningkatkan relevansi
program pembangunan (pemerintah) terhadap masyarakat lokal dan meningkatkan
kesinambungannya, dengan mendorong rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat.
• Pemberdayaan biisa dimaknai sebagai aktivitas membantu masyakat agar mereka mampu
membantu diri mereka sendiri (help people to help themselves).
lanjutan
• memberikan ruang dan kapasitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan hak-hak mereka,
• Pemberdayaan tidak sebatas memberikan input materi atau bantuan dana namun memberikan kesempatan dan kemampuan kepada masyarakat untuk mengakses sumberdaya dan
lanjutan
• pemberdayaan bisa dilakukan mencakup tiga aspek pokok::
• 1. Menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan berkembangnya potensi yang dimiliki masyarakat
lanjutan
• Memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat melalui pemberian input berupa bantuan dana,
pembangunan prasarana dan sarana fisik dan sosial serta pengembangan lembaga pendanaan,
penelitian dan pemasaran , dan pembukaan akses di berbagai peluang
lanjutan
• Memberdayakan mengandung pula arti
melindungi masyarakat melalui pemihakan kepada masyarakat yang lemah untuk mencegah
Lanjut
• Manfaat Pendekatan pemberdayaan berbasis partisipasi :
• 1. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan pemerintah lokal dalam pengelolaan kegiatan pembangunan
• 2. Partisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan bisa meningkat.
• 3. Hasil dan dampaknya, cukup nyata.
• 4. Biaya kegiatan pembangunan relatif lebih murah • 5. Masyarakat terlibat secara penuh.
Kesimpulan
• Kemiskinan dipengaruhi oleh banyak faktor: ekonomi, sosial, politik, budaya, alam.
• Kemiskinan merupakan suatu kondisi ketidaksamaan untuk mengakumulasikan basis kekuasaaan sosial, • Perlu penanganan secara multi perspektif (ekonomi,
sosial, politik, budaya dan rekayasa alam melalui penerapan teknologi secaqra proporsional, tepat, efektif danm efisien ) dalam mengatasi kemiskinan • Program penanganan jangka pendek dipersiapkan
sebagai dasar dan modal awal bagi langkah
selanjutnya untuk mengatasi kemiskinan secara berkesinambungan