• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah dan Profil Perusahaan

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kod “TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.

Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efesiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas.

Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlibat dari lini bisnis yang terus berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya. Saat in TelkomGroup mengelola 6 produk portofolio yang melayani empat segmen konsumen, yaitu korporat, perumahan, perorangan dan segmen konsumen lainnya. Berikut penjelasan portofolio bisnis TelkomGroup :

a. Mobile. Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value added service, serta mobile broadband. Produk tersebut ditawarkan melalui entitas anak, Telkomsel, dengan merk Kartu Halo untuk pasca bayar dan simpati, Kartu As dan Loop untuk pra bayar.

b. Fixed. Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless technology lainnya, dengan brand IndiHome.

(2)

c. Wholesale & International. Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network service, Wi-Fi, VAS, hubbing data center dan content platform, data dan internet, dan solution.

d. Network Infrastructure. Produk yang ditawarkan meliputi network service, satelit, infrastruktur dan tower.

e. Enterprise Digital. Terdiri dari layanan information and communication technology platform service dan smart enabler platform service.

f. Consumer Digital. Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-commerce (blanja.com), video/TV dan mobile based digital service. Selain itu, kami juga menawarkan digital life service seperti digital life style (Langit Musik dan VideoMax), digital payment seperti TCASH, digital advertising dan solusi mobile banking serta enterprise digital service yang menawarkan layanan Internet of Things (loT).

Dalam perjalanan sejarahnya, Telkom telah melalui berbagai dinamika bisnis dan melewati beberapa fase perubahan, yakni kemunculan telepon, perubahan organisasi jabatan yang merupakan kelahiran Telkom, tumbuhnya teknologi selular, berkembangnya era digital, ekspansi bisnis internasional, serta transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi berbasis digital.

1882 - Kemunculan Telepon, Pada 1882, kemunculan telepon menyaingi layanan pos dan telegraf yang sebelumnya digunakan pada 1856. Hadirnya telepon membuat masyarakat kian memilih untuk menggunakan teknologi baru ini. Kala itu, banyak perusahaan swasta menyelenggarakan bisnis telepon. Banyaknya pemain ini membuat industri telepon berkembang lebih cepat, pada 1892 telepon sudah digunakan secara interokal dan tahun 1929 terkoneksi secara internasional.

1965 – Kelahiran Telkom, Pada tahun 1961 Pemerintah Indonesia mendirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) namun seiring perkembangan pesat layanan telepon dan telex, pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 30 tanggal 6 Juli 1965 untuk memisahkan industri pos dan telekomunikasi dalam PN Postel: PN Pos dan Giro serta PN Telekomunikasi. Dengan pemisahan ini setiap perusahaan dapat fokus untuk mengelola portofolio bisnisnya masing-masing. Terbentuknya PN Telekomunikasi ini menjadi cikal-bakal Telkom saat ini, sejak tahun 2016, manajemen Telkom menetapkan tanggal 6 Juli 1965 sebagai hari lahir Telkom.

(3)

1995 – Tumbuhnya Teknologi Seluler Dalam perjalanannya Telkom Indonesia hampir tidak pernah lepas dari disrupi namun, Telkom Indonesia mampu sustainble dan terus bertumbuh.

Dengan lingkungan kerja dinamis, kreatif diwarnai inovasi berkelanjutan, Telkom memampukan talent terbaik dari seluruh penjuru negeri, memberikan kontribusi lebih & nyata untuk Indonesia. Peran penting kami, perusahaan milik negara terbesar, menjadikan Telkom sebagai sebagai motor penggerak akselerasi digital ekonomi Indonesia.

Telkom Group dengan 72 anak perusahaannya mengelola 6 portfolio bisnis : Mobile, Fixed, Wholesale & International, Network Infrastructure, Enterprise Digital & Consumer Digital, hadir di 11 negara di seluruh dunia : USA, Australia, Arab Saudi, Selandia Baru, Singapore, Hong kong, Timor Leste, Macau, Taiwan, Malaysia & Myanmar. Di Indonesia, melalui keberadaan 7 divisi regional, 60 witel (wilayah telekomunikasi), 535 outlet plasa, Telkom melayani sekitar 200 juta pelanggan seluler, lebih dari 111 juta pelanggan broadband, 11 juta pelanggan fixed wireline, 1500 pelanggan korporat, 1000 pelanggan Institusi Pemerintah & lebih dari 300 ribu pelanggan UKM.

Skala bisnis global kami terus bertumbuh dan berkembang pesat. Telkom merupakan perusahaan sarat tehnologi, namun kami percaya kunci keberhasilan kemajuan perusahaan yang paling utama bukanlah tehnologi tapi sumber daya manusia, talenta-talenta unggul. Kami sebut talenta kami sebagai “Great People”.

Jadilah “Great People”, bintang kehidupan bukan hanya bintang pelajar dengan bergabung bersama kami. Setiap langkah kegemilangan adalah bakti kita turut membesarkan negeri. Telkom Indonesia untuk Indonesia.

(4)

Gambar 1. 1Logo PT Telkom Indonesia Sumber: www.telkom.co.id

Berikut adalah filosofi makna dari warna-warna yang terdapat pada logo baru PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk :

a. Merah yang memiliki arti berani, cinta, energi, ulet mencerminkan spirit Telkomuntuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.

b. Putih yang memiliki arti suci, damai, cahaya, bersatu mencerminkan spirit telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.

c. Kemauan keras. Hitam sebagai warna dasar melambangkan. d. Abu sebagai warna transisi melambangkan teknologi.

Secara keseluruhan, logo baru telkom tetap mengacu pada filosofi telkom corporate, yaitu always the best, sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik.

1.1.3 Visi, Misi Perusahaan dan Struktur Organisasi Perusahaan a. Visis dan Misi Perusahaan

Visi : “Be the king of digital in the region”.

Visi ini mengandung arti bahwa perseroan bertransformasi menuju Digital Telco melalui penguatan broadband connectivity, pengembangan digital mediation platform, dan peningkatan layanan digital services & solution. Perseroan juga melakukan digitasi proses bisnis internal dan mengadopsi budaya digital. Ketiga hal tersebut ditujukan untuk menciptakan customer experience terbaik dan meningkatkan daya saing serta company value guna memantapkan posisi perseroan berada di 10 (sepuluh) besar kapitalisasi pasar perusahaan telekomunikasi di kawasan Asia Pasifik pada Tahun 2020. Misi : “Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization”.

(5)

Deskripsi Lead Indonesian Digital Innovation:

a. Telkom memimpin peran aktif untuk meningkatkan daya saing Indonesia.

b. Menjadi perusahaan digital terkemuka, Telkom harus menjadi teladan dalam mengembangkan ekosistem dan kolaborasi digital untuk melakukan berbagai inovasi.

c. Telkom mempromosikan dan memberdayakan inovasi & pengembangan digital lokal.

b. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Telkom WITEL Bandung

(6)

1.2 Latar Belakang Penelitian

Pengembangan karir dapat dilihat dari peningkatan karir seseorang dari tingkat yang satu ke tingkat yang lainnya. Pengembangan karir adalah salah satu cara agar meyakinkan perusahaan untuk mendapatkan kemampuan terbaik dari pegawainya sehingga mereka mampu untuk melangkah ke jenjang berikutnya agar bisa lebih baik lagi, pengembangan karir adalah tindakan-tindakan perseorangan yang dilakukan oleh seorang untuk melaksanakan suatu rencana karir Menurut Moekijat dalam Parerung (2014)

Peranan manusia sebagai sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan memanglah sangat penting dan dibutuhkan. Melihat kemajuan jaman yang membawa kita pada era globalisasi maka kita dituntut untuk berkompetensi guna merebutkan posisi sebagai penentu perekonomian saat ini. Dengan begitu pertumbuhan sumber daya manusia juga dituntut untuk lebih maju menjadi lebih baik lagi, mengingat kemajuan teknologi yang juga berkembang pesat. MSDM adalah pengembangan dan pemenfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa, dan internasional yang efektif Menurut Moses N. Kiggundu dalam Indah Puji Hartatik (2014). Dunia usaha maupun perdagangan ditentukan oleh para sumber daya manusia selaku penggerak utama dari sebuah usaha, sumber daya manusia adalah pegawai yang siap, mampu dan siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi berdasarkan pendapat dari Werther dan Davis dalam Sutrisno (2013).

Melalui program pengembangan karir, perusahaan akan meningkatkan kinerja dan akan meningkatkan kesempatan promosi bagi karyawan agar mencapai jenjang karir selanjutnya secara terarah. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja karyawan yaitu dengan mengadakan pengembangan karir seperti promosi kerja, pembahasan tentang perencanaan karir dalam rangka manajemen sumber daya manusia bertitik tolak dalam asumsi dasar bahwa seseorang yang mulai bekerja setelah penempatan dalam suatu organisasi akan terus bekerja untuk organisasi tersebut selama masa aktifnya hingga ia memasuki usia pensiun, berarti ia ingin meneliti karir dalam organisasi tersebut Menurut Siagian (2014).

Salah satu gambaran mengenai kinerja karyawan yang dapat ditunjukan oleh PT Telkom adalah melalui penilaian kinerja yang diukur melalui penyelesaian tugas karyawan secara efektif dan efesien. PT Telkom sangat berharap seluruh karyawan mempunyai kineja yang tinggi bahkan karyawan, karena semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi,

(7)

maka kinerja perusahaan secara keseluruhan akan meningkat. Penelitian dlakukan untuk mengetahui apakah pengembangan karir yang di terapkan oleh telkom sudah terpenuhi. Seluruh pegawai diharapkan mampu lebih meningkatkan kinerjanya yang berujung pada pencapaian kinerja perusahaan yang telah ditetapkan jika kita lihat growth parameter pencapaian kinerja PT Telkom.

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PT.TELKOM), merupakan salah satu badan usaha milik negara yang menjalankan usahanya dalam bidang telekomunikasi. Perubahan terjadi pada industri telekomunikasi sejak tahun 1999 di Indonesia yang mengakibatkan perubahan pula pada organisasi ini. Sejak ditetapkannya UU nomor 36 Tahun 1999 tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi. Pemerintah Indonesia membuka kompetisi bebas pada industri telekomunikasi. Sampai saat ini persaingan antar penyedia jasa di Indonesia cukup ketat. Untuk itu PT.TELKOM selalu melakukan perubahan dan pembenahan dalam tubuh organisasinya demi pelayanan yang optimal bagi konsumennya. Perubahan ini tidak lepas dari pengelolaan SDM dalam perusahaan yang mengubah konsep human resource menjadi human capital yang mengutamakan kinerja SDM dari kualitas karyawan.

Menurut Noe dalam Indah Puji Hartatik (2014) pengembangan karir adalah perolehan pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang meningkatkan kemampuan karyawan untun memenuhi perubahan persyaratan pekerjaan, serta tuntutan klien dan pelanggan.

Upaya yang dilakukan PT. Telkom untuk melaksanakan salah satu strategi yang telah ditetapkan adalah dengan melakukan program pengembangan karir meliputi pendidikan karir, pendidikan profesi, keterampilan, berbagai kursus dan latihan. Bentuk pengembangan karir yang dilakukan yaitu melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan, dengan syarat mendapatkan rekomendasi dari manajer setiap unit tertentu dan setiap karyawan boleh mengikuti lebih dari 1 program pelatihan dan pendidikan.

Untuk menghadapi perubahan dalam industri telekomunikasi yang begitu cepat, disamping harus menabah SDM yang kompeten maka PT.TELKOM kini memilih untuk fokus dalam pengembangan SDM internal perusahaan. program pengembangan karir karyawan ini salah satunya melalui manajemen karir karyawan dalam perusahaan. perubahan yang dialami dalam jalur karir PT.TELKOM ini menuntut karyawan pun harus berpikir dalam penyesuaian karirnya secara pribadi di dalam perusahaan. ketika pengembangan karir seseorang tidak berjalan sesuai dengan pengembangan karir organisasinya, maka memungkinkan karyawan

(8)

untuk meninggalkan perusahaan tersebut. Seiring dengan perubahan dalam perusahaan berkaitan dengan jenjang karir, komitmen karir menjadi salah satu konsep penting yang berguna untuk menyelaraskan perubahan jenjang karir di perusahaan guna pencapaian efektivitas karir karyawan.

TABEL 1. 1

PROFIL KARYAWAN BERDASARKAN JABATAN TELKOM WITEL BANDUNG

Nama Divisi Jabatan Jml.

Karyawan % Witel Bandung 1 0,7% DEPUTY GM WITEL 1 0,7% KAKANDATEL 1 0,7% MANAGER 19 13,5% ASMAN 54 38,3% AM 9 6,4% OFFICER 50 35,5% SPV 6 4,3%

Witel Bandung Total 141 100,0%

Berdasrkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden pada Telkom Witel Bandung yang berada di posisi Deputy Gm Witel berjumlah 1 orang atau 0,7% kemudian Kakandatel berjumlah 1 orang atau 0,7% kemudian Manager berjumlah 19 orang atau 13,5% kemudian Asman berjumlah 54 orang atau 38,3% kemudian Am berjumlah 9 orang atau 6,4% kemudian Officer berjumlah 50 orang atau 35,5% kemudian Spv berjumlah 6 orang atau 4,3% jadi sebagian besar responden penelitian ini adalah Asman dan Officer dikarenakan mayoritas karyawan pada posisi jabatan tesebut sangat tinggi.

TABEL 1. 2

PROFIL KARYAWAN BERDASARKAN TINGKAT USIA TELKOM WITEL BANDUNG

(9)

Nama Divisi Jabatan Jml. Karyawan % Witel Bandung 18-25 2 1,4% 26-30 25 17,7% 31-35 8 5,7% 36-40 4 2,8% 41-45 1 0,7% 46-50 13 9,2% 51-55 66 46,8% >55 22 15,6%

Witel Bandung Total 141 100,0%

Berdasarkan tabel di atas dap at diketahui bahwa mayoritas responden pada Telkom Witel Bandung berusia antara 18-25 tahun sebanyak 2 orang atau 1,4%, kemudian 26-30 tahun sebanyak 25 orang atau 17,7% kemudian 31-35 tahun sebanyak 8 orang atau 5,7% kemudian 36-40 tahun sebanyak 4 orang atau 2,8% kemudian 41-45 tahun sebanyak 1 orang atau 0,7% kemudian 46-50 tahun sebanyak 13 orang atau 9,2% kemudian 51-55 tahun sebanyak 66 orang atau 46,8% serta lebih dari 55 tahun sebanyak 22 orang atau 15,6% jadi sebagian besar karyawan Telkom Witel Bandung yang menjadi responen dalam penelitian ini berusia 51-55 tahun, dikarenakan usia 51-55 tahun adalah pada umumnya karyawan sudah matang secara emosional.

(10)

TABEL 1. 3

PROFIL KARYAWAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN TELKOM WITEL BANDUNG

Nama Divisi Jabatan Jml.

Karyawan

%

Witel Bandung Pra Kuliah 43 30,5%

Lulusan Diploma 30 21,3%

Lulusan Universitas 57 40,4% Lulusan Pasca Sarjana 11 7,8%

Witel Bandung Total 141 100,0%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden pada Telkom Witel Bandung memiliki pendidikan pra kuliah sebanyak 43 orang atau 30,5% kemudian lulusan diploma sebanyak 30 orang atau 21,3% kemudian lulusan universitas sebanyak 57 orang atau 40,4% kemudian lulusan pasca sarjana sebbanyak 11 orang atau 7,8%. Jadi sebagian besar karyawan Telkom Witel Bandung yang menjadi responden dalam penelitian ini pendidikan terakhirnya adalah lulusan universitas. Ini dikarenakan Telkom Witel Bandung lebih meningkatkan kualitas pekerjaan maka dibutuhkan pegawai yang professional, terampil, berkualitas, berpengetahuan dan berwawasan luas.

Melihat dari beberapa hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa PT. Telkom merupakan perusahaan yang para karyawan memiliki kinerja tinggi, dalam artian kinerja yang baik. Begitu pula pengembangan karir yang sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawannya sendiri. Untuk mewujudkan komitmen penerapan tata kelola perusahaan yang baik khususnya penerapan prinsip akuntabilitas, telkom mengelola pertanggungjawaban kinerja karyawan dalam sebuah sistem manajeman performansi karyawan sesuai yang diatur pada kebijakan perusahaan Kd.66/2006. Sesuai dengan maksud dan tujuan kebijakan tersebut, maka azz obyektif adil dan transparan diterpakan mengacu pada pedoman pengukuran dan penilaian kinerja yang bertanggung jawab dalam mekanisme kontrak manajemen, penetapan indikator kinerja sesuai ruang lingkup tugas dan peran unit dan individu di organisasi dan penetapan target yang disepakati mengacu pada target kinerja perusahaan yang telah ditetapkan dalam rencana perusahaan.

(11)

Melalui program pengembangan karir, perusahaan akan meningkatkan kinerja dan akan meningkatkan kesempatan promosi bagi karyawan agar mencapai jenjang karir selanjutnya secara terarah. Sebagai perusahaan yang besar Telkom telah mengimplementasikan pengembangan karir. Telkom mendorong seluruh karyawan-karyawan yang ada di dalamnya untuk menjadi orang-orang yang hebat dan dapat membangun telkom menjadi perusahaan yang luar biasa sesuai dengan visi misinya. Sehingga dalam penulisan ini akan diteliti seberapa besar pengaruh pengembangan karir yang telah ditetapkan oleh telkom terhadap kinerja karyawannya. Dengan penerapan pengembangan karir, apakah telkom akan menciptakan suatu lingkungan dan insfrastruktur yang dapat mendukung lahirnya orang-orang yang hebat, khususnya karyawan penempatan Telkom Witel bandung. Karena telkom ini akan melakukan berbagai upaya untuk memelihara dan mengembangkan sumber daya manusianya. Maka pengembangan karir ini dilakukan sebagai misi perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Telkom sangat berharap seluruh karyawan mempunyai kinerja yang tinggi bahkan karyawan yang berada di Telkom Witel Bandung. Karna semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka kinerja perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga dapat didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang baik. Penelitian ini memfokuskan pada karyawan Telkom Witel Bandung, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengembangan karir yang di terapkan oleh telkom sudah berdampak nyata di Telkom Witel khususnya di bandung.

Maka berdasarkan latar belakang tersebut, dan dengan adanya pernyataan-pernyataan juga pengertian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan di Telkom Witel Bandung”

(12)

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka terdapat beberapa masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :

a. Bagaimana pengembangan karir Telkom Witel Bandung? b. Bagaimana kinerja karyawan Telkom Witel Bandung?

c. Seberapa besar pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja karyawan Telkom Witel Bandung?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka tujuan penelitian yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pengembangan karir Telkom Witel Bandung b. Untuk mengetahui kinerja karyawan Telkom Witel Bandung

c. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja karyawan Telkom Witel Bandung

1.5 Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khazanah keilmuan dibidang sumber daya manusia khususnya yang berkaitan dengan pengembangan karir yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Disamping itu beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya.

b. Kegunaan Praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan atau evaluasi bagi pihak manajemen tentang pengembangan karir sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan.

(13)

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada TELKOM WITEL BANDUNG dan dilaksanakan dari September 2018 sampai dengan Maret 2019.

Gambar

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Telkom WITEL Bandung  Sumber : PT. Telkom WITEL (Persero) Bandung cabang Lembong, 2017

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok Tahap pelaksanaan bimbingan kelompok menurut Prayitno (1995: 40) ada empat tahapan, yaitu: Tahap I

Semua responden mengaku bahwa prilaku mereka sangat berubah membaik setelah adanya PKSA, karena mereka telah bisa mematuhi orang tua dan menghargai teman-teman

Fokus penelitian ini adalah mencari efek profil sudu terhadap faktor keamanan agar diperoleh desain yang optimum bila dikenai tegangan gabungan serta mendapatkan aliran yang

filter pasif LC resonansi, dan setelah dianalisis, bentuk gelombang arus harmonisa yang terjadi, maka filter aktif shunt akan dipicu untuk menghasilkan arus kompensasi

DKI Jakarta sebagai ibukota dari Indonesia juga memiliki potensi pariwisata yang dapat bersaing dengan kawasan- kawasan lain yang ada di Indonesia, banyak sekali

Disiplin kerja guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan maupun anak

Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki

Berdasarkan observasi, objek kajian belum memiliki sertifikasi dari Lembaga Ekolabel Indonesia, sehingga hasil yang dicapai dari kriteria kayu bersertifikat adalah