BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN MINAT KAJIAN A. Kajian Pustaka
1. Televisi
1.1 Pengertian Televisi
Televisi adalah paduan audio dari segi penyiarannya (broadcast) dan video dari segi gambar bergeraknya. Sejak ditemukannya televisi untuk pertama kalinya orang dapat mengetahui dari dekat sebuah tampilan gambar yang bergerak dan disertai suara yang dibuat oleh orang lain di suatu tempat. Mulai saat itu orang lain berlomba ingin menampilkan segala macam sesuatu dengan tujuan agar dilihat oleh orang lain memalui media televisi. (Effendy, 1984 : 24)
Selain itu pengertian televisi juga dijabarkan oleh Ilham Zoebazary dalam bukunya yang berjudul “Kamus Istilah Televisi dan Film”. Television atau televisi berasal dari bahasa Yunani tele (jauh) dan vision (melihat). Jadi secara harfiah televisi berarti ‘melihat jauh’, karena pemirsa berada jauh dari studio TV. (Ilham Zoebazary, 2010 : 255)
Pemirsa bisa menikmati kombinasi antara gambar hidup (bergerak) dan suara seperti berhadapan langsung dengan objek yang ditayangkan. Meskipun televisi berbeda dengan film, namun keduanya memiliki kesamaan yaitu moving picture (gambar bergerak). Artinya saat pemirsa menikmati acara televisi sebenarnya yang tampak adalah gerakan-gerakan gambar yang terangkai dalam satu pengertian sebagaimana halnya suatu proses komunikasi. Sehingga karakter televisi yang paling utama ialah televisi mengutamakan bahasa gambar.
1.2 Fungsi Televisi
Di dalam Undang-Undang Penyiaran Nomor 24 tahun 1997 Bab II pasal 5 meyebutkan jika “penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan, pendidikan dan hiburan, yang memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.
a. Fungsi Informasi dan Penerangan
Fungsi ini berarti untuk menginformasikan. Jurnalisme memiliki peran sangat penting. Informasi diberikan sebagai bentuk penerangan akan wawasan pemirsanya berupa gambar-gambar yang tentunya faktual, video, opini, dan lain sebagainya yang bersifat realitas.
b. Fungsi Pendidikan
Televisi menjadi sarana dan prasarana yang memberikan pengaruh atau nilai baik kepada masyarakat luas melalui program tayang yang sudah dikemas sehingga menjadi tontonyan yang mempunyai nilai edukasi.
c. Fungsi Hiburan
Sebagian besar stasiun televisi mempunyai program hiburan dan beberapa stasiun televisi yang mengalokasikan waktu-waktu siarannya untuk program hiburan.
1.3 Jenis Stasiun Televisi
Menurut Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002, jasa penyiaran atau stasiun televisi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Lembaga Penyiaran Publik
Lembaga penyiaran publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara. Lembaga penyiaran publik bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberukan layanan untuk kepentingan masyarakat. Contoh lembaga penyiaran publik di Indonesia adalah Televisi Republik Indonesia (TVRI).
b. Lembaga Penyiaran Swasta
Lembaga penyiaran swasta didirikan dengan modal awal yang seluruhnya dimiliki oleh warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia.
c. Lambaga Penyiaran Komunitas
Lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan tidak komersial.
Lembaga penyiaran komunitas memilik daya pancar yang rendah, luas jangkauan wilayahnya terbatas, dan memiliki fungsi untuk melayani kepentingan komunitasnya.
d. Lembaga Penyiaran Berlangganan
Lembaga penyiaran berbentuk badan hukum Indonesia yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan dan wajib terlebih dahulu memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran berlangganan 1.4 Format Acara Televisi
Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi ke dalam bebagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Menurut Naratama dalam bukunya yang berjudul
“Menjadi Sutradara Televisi” bahwa ada tiga bagian dari Format Acara Televisi yaitu drama, nondrama, dan berita. (Naratama, 2013 : 70)
a. Fiksi (drama)
Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan diciptakan melalui proses imaginasi kreatif dan kisah-kisah drama atau fiksi yang direkaya dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dala sejumlah adegan.
Adegan-adegan tersebut akan menggabungkan realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imaginasi khayalan para kreatornya. Contoh format acara fiksi adalah drama percintaan, horor, komedi, legenda, aksi, dan sebagainya. (Naratama, 2013 : 71)
b. Nonfiksi (nondrama)
Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan diciptakan melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari- hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Format program acara nondrama merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi oleh gaya, aksi, dan musik. Contohnya format acara nondrama diantaranya adalah:
Musik
Format acara televisi ini menyajikan pertunjukan musik dari satu atau beberapa penyanyi beserta pemain musik yang diselenggarakan di lokasi indoor maupun outdoor. (Naratama, 2013 : 206)
Variety Show
Format acara variety show mengkombinasikan berbagai format lainnya seperti talk show, game show, music concert, drama, dan sitkom. Variasi acara tersebut dipadukan dalam sebuah pertunjukan dalam siaran langsung maupun siaran rekaman.
(Naratama, 2013 : 212)
Game Show
Sebuah acara permainan yang mengadu kemampuan, keterampilan, keuletan, dan kesabaran setiap peserta. Untuk dapat memenangkan permainan, para peserta diuji untuk melalui jebakan dan rintangan dengan sesekali diselipkan pertanyaan tentang ilmu pengetahuan umum dan talk show ringan untuk mengetahui realsi setiap peserta.
(Naratama, 2013 : 183)
Reality Show
Jenis tayangan yang menampilakan aktivitas nyata dari pembawa acara dan segala aspek pendukung acara seperti talent, objek, lokasi, situasi, dan dramatika. (Set, 2008 : 185)
Kuis
Kuis merupakan program acara permainan tanya-jawab mengenai wawasan dan ilmu pengetahuan. Dalam program acara kuis, para peserta akan diadu kepintaran, kemampuan berpikir cepat, dan kemampuan untuk berani mengambil resiko untuk bisa menang.
(Naratama, 2013 : 175) c. Berita dan Olahraga
Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai
faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu yang membutuhkan sifat liputan yang independen. Contoh format acara ini adalah berita ekonomi, liputan siang, dan laporan olahraga. (Naratama, 2013 : 71)
2. Berita
2.1 Pengertian Berita
Setiap stasiun televisi memiliki program berita dan divisi news atau divisi berita yang bertugas dan bertanggung untuk memproduksi dan menayangkan program berita pada stasiun televisi tersebut. Divisi berita ini akan memproduksi berita yang bersisi tentang berbagai macam informasi yang berasal dari dalam daerah, luar daerah, hingga luar negeri.
Berita memiliki banyak pengertian dan definisi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berita diartikan sebagai cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa hangat. Selain itu beberapa definisi berita juga dijelaskan oleh Kustadi Suhandang dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Jurnalistik”
(2016 : 111) antara lain:
a. Menurut Hornby
Berita adalah laporan tentang apa saja yang terjadi paling mutakhir (sangat-sangat baru), baik peristiwanya maupun faktanya.
b. Menurut Curtis D. Macdougall
Berita adalah laporan tentang fakta yang terlibat dalam suatu peristiwa, namun bukan hakiki dari peristiwa itu sendiri.
c. Menurut Dr. Williard G. Bleyer
Berita adalah segala sesuatu yang hangat dan menarik perhatian sejumlah pembaca, dan berita yang terbaik adalah berita yang paling menarik baji jumlah pembaca yang besar.
d. Menurut Paul De Massener
Berita adalah informasi yang penting dan menarik minat khalayak.
e. Menurut Chamley dan James M. Neal
Berita adalah laporan tentang suatu kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru, dan secepatnya harus disampaikan kepada khalayak.
f. Menurut Sumadiria
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik atau penting bagi sebagian khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet.
2.2 Aspek Berita
Berita adalah informasi tetapi tidak semua informasi adalah berita. Berita adalah informasi yang penting dan/atau menarik bagi khalayak audien (Morrisan, 2008 : 8). Namun dalam hal ini penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain. Oleh karena itu kita membutuhkan tolak ukur atau standar yang sama untuk menentukan sebuah berita sebenarnya penting dan menarik atau tidak.
Menurut Morrissan, M.A. dalam bukunya yang berjudul “Jurnalistik Televisi Mutakhir” informasi yang dapat kita pilih sebagai berita harus memenuhi 2 aspek, yaitu aspek penting dan aspek menarik.
a. Aspek Penting
Informasi yang memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada penonton adalah informasi yang bernilai berita. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih berita adalah menilai seberapa luas dampak suatu berita kepada penonton. Semakin banyak pemirsa yang terkena dampaknya maka semakin penting berita tersebut. Semakin langsung dampaknya bagi pemirsa maka akan semakin besar pengaruh yang dimiliki berita tersebut. Berita terbaik biasanya adalah berita yang bersentuhan langsung dengan kehidupan pemirsa. (Morrisan, 2008 : 8)
Ada sejumlah patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berita seperti apa yang memiliki dampak paling besar, yaitu:
Nyawa manusia.
Berita yang paling kuat adalah berita yang memberikan informasi kepada penonton bahwa nyawa orang atau sekelompok terancam.
Segala informasi yang menyangkut ancamman terhadap nyawa manusia, baik yang telah terjadi maupun berpotensi untuk terjadi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat menjadi berita penting.
Uang.
Berita yang memiliki pengaruh terhadap kondisi keuangan masyarakat adalah berita yang sangat penting. Uang membuat dunia berputar. Pemirsa akan mengikuti secara serius dan mencatat bila mendengar bahwa harga beras naik dua kali lipat atau harga BBM melonjak. Berita-berita semacam ini akan memperlemah daya beli mereka, dan mereka sangat concern dengan berita semacam ini.
Gangguan.
Penonton juga akan terpengaruh dengan berita tentang hal-hal yang dapat mengganggu pikiran dan aktivitas kehidupan mereka.
Pemirsa akan memperhatikan secara serius berita yang membuat hidup mereka tidak nyaman atau memengaruhi kelancaran hidup.
Berita mengenai kekurangan air, demonstrasi yang mengganggu kelancaran lalu lintas, atau pemogokan guru akan mengganggu kenyamanan hidup pemirsa. Pengertian pengguan juga mencakup gangguan terhadap perasaan masyarakat, misalnya gangguan terhadap rasa keadilan.
b. Aspek Menarik
Berita yang menarik adalah jika informasi yang disampaikan itu mampu membangkitkan rasa kagum, lucu/humor atau informasi mengenai pilihan hidup dan informasi mengenai sesuatu atau seseorang yang bersifat unik dan/atau aneh. (Morrisan, 2008 : 9)
2.3 Nilai Berita
Nilai berita adalah kadar atau kualitas suatu berita. Nilai berita akan menentukan kualitas sebuah berita. Dan kualitas sebuah berita ditentukan dengan adanya aktualitas, daya tarik, dan kegunaan sebuah berita bagi khalayak. (Harahap, 2018 : 47)
Nilai-nilai di dalam sebuah berita diantaranya adalah:
a. Aktual
Aktual berarti baru, sedang ramai menjadi pembicaraanm atau sedang hangat-hangatnya sebuah kabar atau informasi bagi penonton. Berita
aktual atau berita yang baru terjadi akan lebih menarik perhatian penonton daripada berita yang sudah lama, atau dapat juga dengan disebut berita basi. Jurnalis biasanya akan berlomba-lomba untuk menyajikan berita yang aktual.
Aktualitas sebuah berita dapat diukur dengan jarak antara terjadinya sebuah peristiwa dengan waktu penayangan berita. Semakin cepat kejadian atau peristiwa yang terjadi disiarkan maka akan semakin aktual pula berita tersebut. Selain itu aktualitas sebuah berita juga dapat ditentukan jika berita tersebut sebelumnya belum diketahui masyarakat walaupun peristiwanya sudah lama terjadi.
b. Menarik
Ukuran daya tarik suatu berita dapat dilihat dari keunikan di dalam isi berita itu sendiri. Seperti misalnya apakah berita tersebut dapat membuat penonton sedih, marah, ataupun kagum. Selain itu unsur menarik juga dapat diukur dengan seusatu yang diluar kebiasaan atau “keanehan” yang dapat membuat orang-orang merasa tertarik untuk menyaksikan berita tersebut.
c. Berguna
Berguna atau tidaknya suatu berita akan bergantung pada manfaat yang didapatkan pemirsa setelah menyaksikan berita tersebut. Semakin besar manfaat yang diperoleh dari berita tersebut maka semakin besar pula kegunaan berita tersebut bagi pemirsa.
Selain itu nilai berita juga sangat ditentukan oleh beberapa faktor (Harahap, 2018 : 47) diantaranya seperti:
a. Kedekatan (proximity)
Kedekatan hubungan sebuah berita dengan pemirsa dapat diukur dengan jarak lokasi periwtiwa dengan tempat tinggal, profesi, hobi, dan psikologis pemirsa. Hal ini dikarenakan setiap orang akan lebih tertarik menonton berita yang terjadi di dekat mereka dan sesuai dengan keadaan mereka.
b. Kepopuleran (prominent)
Kepopuleran atau ketertarikan ini tidak hanya menyangkut orang saja melainkan juga tempat tinggal maupun benda. Semakin terkenal orang,
tempat, atau benda yang dijadikan berita, maka akan semakin menarik pula berita tersebut. Ukuran ukuran keterkenalan ini dapat digolongkan menurut skala wilayah, regional, nasional dan internasional. Dari penggolongan tersebut dapat menentukan apakah berita tersebut memiliki nilai berita yang tinggi atau tidak.
c. Pertentangan (conflict)
Segala sesuatu yang bersifat pertentangan atau konflik akan lebih menarik untuk diberitakan karena konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia. Media akan lebih memilih berita yang mengandung konflik atau perseteruan daripada berita yang tanpa mengandung konflik.
Berita yang bersisi konflik atau perseteruan antara dua pihak atau lebih merupakan berita yang bagus dan menarik perhatian audien. Konflik ini dapat menyangkut perorangan, organisasi massa, partai politik penduduk daerah yang satu dengan yang lain atau konflik yang menyangkut masalah ekonomi, politik, dan lainnya.
d. Kemanusiaan (human interest)
Berita berisikan kisah yang dapat membangkitkan emosi manusia baik sedih, lucu, ataupun dramatis akan menarik perhatian masyarakat. Karena dengan menonton berita tersebut pemirsa seakan-akan merasakan apa yang diarasakan oleh orang yang ada di dalam berita tersebut.
2.4 Jenis Berita
Jenis program televisi pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian besar yaitu program hiburan dan program informasi. Program informasi di televisi, sesuai dengan namanya, memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton akan suatu hal. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). (Morissan, 2008 : 25)
a. Berita Keras
Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya.
Hard news disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai dari beberapa menit saja hingga program berita berdurasi 30 menit, bahkan satu jam. Suatu program berita terdiri atas sejumlah berita keras atau dengan kata lain suatu program berita merupakan kumpulan dari berita keras. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: Straight news, features, dan infotaiment.
Straight news
Straight news berarti berita langsung, maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan infromasi terpenting saha yang mencakup 5W+1H terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita seperti ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien.
Feature
Feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian “menarik”
di sini adalah infromasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Pada dasarnya berita-berita seperti ini dapat dikatakan sebagai soft news karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena surasinya singkat (kurang dari 5 menit) dan ia menjadi bagian dari program berita maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Namun demikian ada kalanya suatu feature terikat dengan suatu peristiwa penting, aau dengan kata lain terikat dengan waktu, dan karena itu harus segera disiarkan dalam suatu program berita. Feature semacam ini disebut dengan news feature yaitu sisi lain dari suatu berita straight news yang biassanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita.
Berita adalah informasi yang penting dan/atau menarik bagi khalayak audien. Dan secara sederhana informasi yang dapat kita pilih sebagai berita harus memenuhi dua aspek yaitu aspek penting dan aspek menarik.
Infotainment
Kata ‘infotaiment’ berasal dari dua kata yaitu information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan, namun infotainment bukanlah berita hiburan atau berita yang memberikan hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan seperti pemain film/sinetron, penyanyi dan sebagainya maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment. Infotainment adalah salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan.
b. Berita Lunak
Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk dalam kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita. Program yang masuk ke dalam ketegori berita lunak adalah: megazine, current affair, dokumenter, dan talk show.
Current Affair
Pengertian current affair adalah “persoalan kekinian.” Current affair adalah program yang menyajikan informasi terkait dengan suatu program berita penting yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Dengan demikian current affair, cukup terikat dengan waktu dalam hal penayangannya namun tidak seketat hard news. Batasannya adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak maka current affair dapat disajikan.
Megazine
Diberi nama megazine karena topik atau tema yang disajikan mirip dengan topik-topik atau tema yang terdapat dalam suatu mejalah (megazine). Megazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain megazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Megazine ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dari program berita. Megazine lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya.
Dokumenter
Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.
Gaya atau cara penyajian dokumenter sangat beragam dalam hal teknik pengambilan gambar, teknik editing dan teknik penceritaannya, mulai dari yang sederhana hingga yang tersulit.
Suatu program dokumenter adakalanya dibuat seperti membuat sebuah film sehingga sering disebut dengan film dokumenter.
Talk Show
Talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipadu oleh seorang pembawa acara (host). Kemudian mereka mengundang orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.
Program informasi dalam ketegori berita keras atau hard news dapat dibedakan dengan berita lunak atau soft news berdasarkan sifatnya sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:
Hard News Soft News
Harus ada peristiwa terlebih dahulu Tidak mesti ada peristiwa terlebih dahulu
Peristiwa harus aktual (baru terjadi) Tidak mesti aktual
Harus segera disiarkan Tidak bersifat segera (timeless) Mengutamakan informasi terpenting
saja
Menekankan pada detail
Tidak menekankan sisi human interest Sangat menekankan segi human interest
Laporan tidak mendalam (singkat) Laporan bersifat mendalam
Teknik penulisan piramida tegak Teknik menulisan piramida terbalik Ditayangkan dalam program berita Ditayangkan dalam program lainnya
Tabel 2.1
Sumber: Jurnalistik Televisi Mutakhir (Morissan, M.A) Perbedaan soft news dan hard news
2.5 Unsur Berita
Seorang reporter berita harus mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam membuat sebuah berita dengan baik. Unsur-unsur tersebut ialah 5W + 1H. Unsur- unsur berita ini dapat dijabarkan sebagai berikut: (Junaedi, 2013 : 13)
a. What (Apa)
What berarti apa yang terjadi atau yang akan terjadi, berkaitan dengan hal apa yang diberitakan. Dalam jurnalisme, what menunjukkan tema apa yang diangkat salam berita tersebut.
b. Who (Siapa)
Who berarti siapa yang terlibat atau siapa yang melakukan sebuah peristiwa yang diberitakan. Who harus berkaiitan dengan what sehingga mampu memberikan informasi yang cukup kepada khalayak dengan
mendekatkan berita dengan khalayak. Who dapat mencakup nama, alamat, asal, gelar, dan sebagainya yang dapat memperkaya informasi.
c. Where (Dimana)
Where menunjukkan dimana lokasi atau tempat peristiwa yang diberitakan terjadi. Unsur where adalah unsur penting dalam sebuah berita agar khalayak tidak salah dalam memastikan informasi yang diberikan.
d. When (Kapan)
When memberi informasi tentang kapan peristiwa terjadi. Jika tidak ada unsur ini dalam sebuah berita, khalayak akan kebingungan kapan peristiwa yang diberitakan terjadi, apakah peristiwa terjadi saat diberitakan, atau kemarin, atau seminggu yang lalu, atau satu bulan yang lalu, atau bahkan satu tahun yang lalu.
e. Why (Mengapa)
Why memberikan keterangan tentang mengapa peristiwa yang diberitakan terjadi. Dalam unsurr ini penulis berita harus mampu untuk menggali informasi mengenai alasan terjadinya sebiah peristiwa yang dijadikan berita secara detail sehingga dapat menjadikannya sebagai sebuah berita.
f. How (Bagaimana)
How menjelaskan bagaimana peristiwa yang diberitakan terjadi. Dalam unsur ini, dijelaskan mengenai proses atau kronologi persitiwa yang diberitakan. Selain itu unsur how juga menginformasikan runtutan kejadian dalam berita beserta detail-detail lainnya sehingga peristiwa tersebut dapat tersaji dengan utuh dan lengkap.
2.6 Format Berita
Dalam program berita televisi dikenal sejumlah istilah yang terkait dengan format yang digunakan dalam menyajikan suatu berita. Dalam program berita televisi dikenal beberapa format berita yaitu cara bagaimana suatu berita itu ditampilkan dan disajikan. Terdapat sejumlah kriteria atau persyaratan untuk menentukan suatu format berita dalam suatu program berita televisi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Reader (RDR)
Reader merupakan format berita singkat yang disampaikan presenter tanpa didukung gambar atau video. Format ini biasanya digunakan untuk melaporkan peristiwa penting dan mendadak yang belum ada video pendukung untuk berita tersebut. Kriteria untuk menentukan format reader diantaranya adalah: (Morissan, 2008 : 32)
Reporter di lapangan mendapatkan berita yang sangat penting, namun belum ada gambar yang dapat dikirim ke stasiun televisi.
Informasi penting yang didapatkan dari sumber lain telah dikonfirmasi kebenarannya namun reporter dan juru kamera belum dapat turun langsung ke lokasi peristiwa.
Berita yang tidak diliput namun namn masih ada kaitannya dengan berita yang dilaporkan stasiun televisi dan dapat melengkapi rangkaian berita dalam rundown.
Durasi maksimal reader adalah 30 detik.
b. Voice Over (VO)
VO adalah format berita dengan video yang keseluruhan narasinya mulai dari intro atau lead hingga kalimat terakhir dibacakan oleh presenter yang tampil di depan kamera (on-came) setelah itu muncul gambar berita dan suara presenter tetap terdengar mengiringi gambar yang ditayangkan.
Kriteria penentuan VO diantaranya adalah:
Berita-berita yang sangat terbatas data dan videonya
Berita-berita yang diperoleh menjelang deadline atau waktu tayang.
Berita-berita yang karena waktu yang tersedia terpaksa dipotong durasinya sehingga berita tersebut hanya cukup disiarkan dalam format VO.
Durasi VO antara 40 hingga 60 detik.
VO sebaiknya disertai dengan natural sound (natsot).
c. Reader Sound on Tape (RDR SOT)
Format berita Reader Sound on Tape (RDR SOT) terdiri dari presenter yang muncul membacakan intro kemudian muncul soundbite on tape
(SOT) dari narasumber berita. SOT adalah cuplikan suara atau cuplikan wawancara panjang dari narasumber. Kriteria untuk menentukan ormat berita reader SOT adalah:
Keterangan narasumber sangat penting dan perlu diketahui masyarakat secara utuh.
SOT dapat diedit agar lebih pendek tapi tidak boleh sampai mempengaruhi makna SOT.
Pada akhir SOT dapat diberikan tag on-cam presenter mengenai latar belakang atau persektif dari hal-hal yang diungkapkan dalam SOT.
Format SOT bisa terdiri lebih dari satu SOT, baik yang saling mendukung maupun yang saling bertentangan jika terdapat lebih dari satu narasumber.
Durasi format berita SOT maksimal 60 detik.
Redaktur ataupun produser berhak menolak SOT yang mengandung pernyataan tidak didasari fakta.
d. Voice Over- Sound on Tape (VO/SOT)
Voice over-SOT merupakan format berita gabungan antara format VO dan SOT, dimana VO mengenai peristiwa atau isu yang relevan atau berkaitan dengan apa yang diungkapkan dalam SOT. Sedangkan SOT adalah bagian pernyataan dari sumber yang penting atau berkaitan dengan peristiwa atau berkaitan dengan isu bersangkutan. Kriteria penentuan format VO-SOT adalah:
Gambar yang terbatas namun ada bagian dari pernyataan narasumber yang sangat penting dan perlu diketahui pemirsa secara utuh untuk menambah kedalaman dan aktualitas berita.
Narasi yang terdapat pada VO yang menjadi pengantar sebelum VOT tidak boleh sama dengan SOT.
Sesudah SOT, sering diikuti tag on-cam presenter untuk mengakhiri berita tersebut.
Durasi VO-SOT adalah maksimal 90 detik yang terdiri dari durasi VO selama 50 detik dan durasi SOT selama 40 detik.
e. Reader- Grafis (RDR-GRF)
Format berita reader-grafis biasanya digunakan jika sebuah berita penting baru saja terjadi dan stasiun televisi belum mendapatkan akses untuk mengambil gambar dan merekam berita tersebut. Untuk menggantikan gambar video yang belum ada maka digunakan ilustrasi berupa grafis.
f. Paket (packege/PKG)
Paket adalah laporan berita lengkap dengan narasi atau VO yang direkam dan menjadi satu kesatuan dengan gambar. Narasi dalam paket dibacakan oleh seorang pengisi suara (dubber) yang biasanya adalah reporter atau penulis berita.
Format berita paket adalah format berita yang komprehensif dengan intro yang dibacakan presenter sedangkan naskah dibacakan atau dinarasikan oleh reporter atau dubber. Hal ini berbeda dengan format VO dimana narasi dibacakan oleh presenter di studio. Biasanya rata-rata durasi sebuah paket dalam suatu program berita adalah 1,5 menit hingga 2,5 menit.
Namun ada juga paket yang berdurasi lebih lama, misalnya 5 menit ata bahkan 30 menit untuk sebuah laporan khusus.
g. Laporan Langsung (live)
Jika suatu peristiwa yang mengandung nilai berita masih berlangsung sementara program berita masih on-air maka stasiun televisi dapat menyampaikan berita dengan format laporan langsung (live report). Dalam format seperti ini presenter akan langsung berbicara dengan reporter yang berada di lokasi dan sedang meliput suatu peristiwa. Format seperti ini disebut juga sebagai format dua arah (two way).
h. Breaking News
Breaking news adalah berita yang sangat penting dan harus segera disirkan bila memungkinkan bersamaan dengan terjadinya peristiwa tersebut. Breaking news merupakan berita tidak terjadwal karena dapat terjadi kapan saja seperti berita kecelakaan besar, bencana alam yang
mengancam keselamatan jiwa, kerusuhan massa yang berdampak luas, dan lain-lain. Durasi breaking news mulai dari 2 menit hingga tidak terbatas.
i. Laporan Khusus
Laporan khusus adalah berita dengan format paket, lengkap dengan narasi dan soundbite dan sejumlah narasumber yang memberikan pendapat dan analisis mereka. Laporan khusus biasanya merupakan laporan panjang yang komprehensif mengenai berbagai peristiwa atau isu seperti politik, hukum, kriminal, dan bencana (current affair). Laporan khusus biasanya disajikan dalam program tersendiri di luar program berita karena memiliki durasi panang selama 30 menit atau lebih.
2.7 Ragam Berita
Pada dasarnya penonton televisi suatu program berita ingin mengetahui tentang semua masalah yang berpengaruh pada hidup mereka. Perlu diingat bahwa penonton tidak hanya tertarik pada masalah politik. Penonton menginginkan suatu program berita yang menyajikan menu berita yang beragam. Terdapat beberapa tipe atau jenis berita yang dapat disiarkan dalam suatu program berita: (Morissan, 2008 : 29)
a. Keadaan Darurat
Berita-berita seperti gempa bumi, perang, kerusuhan, kejahatan, kebakaran, atau kecelakaan merupakan berita yang masuk dalam tipe atau jenis keadaan darurat. Tipe berita seperti ini memperlihatkan bahaya atau petualangan dan akan menarik perhatian serta menimbulkan kekhawatiran pemirsa. Keadaan darurat akan menciptkan drama dan emosi. Berita seperti ini akan menimbulkan emosi penonton dan mereka ingin tahu lebih banyak tentang para korban, penyelamat, dan hasilnya.
b. Pengadilan
Kejahatan besar akan berujung pada sidang yang besar. Jika kejahatannya menarik, maka sidang pengadilannya akan ikut menarik pula.
c. Pemerintahan
Keputusan pemerintah yang dapat memengaruhi hidup masyarakat merupakan berita. Namun demikian, harus dijelaskan kepada pemirsa
bagaimana tepatnya keputusan itu mempengaruhi mereka. Bila tidak ada pengaruhnya maka tidak ada berita.
d. Ekonomi
Krisis ekonomi memberikan implikasi yang luas kepada masyarakat.seperti kenaikan biaya hidup, susahnya mencari pekerjaan dan lain sebagainya. Berita-berita yang terkait dengan hal-hal semacam ini diperlukan oleh pemirsa, dan bila keadaan mulai membaik maka masyarakat juga ingin mengetahuinya.
e. Pendidikan
Berita apa pun mengenai sekolah akan menyentuh sebagian besar pemirsa televisi. Seperti misalnya, pemirsa akan khawatir jia terdapat berita mengenai pemogokan guru.
f. Tren dan Musim
Stasiun televisi harus mencermati tren atau pola perubahan yang terjadi pada masyarakat. Hal ini dapat berupa angka penganguran, tingkat kejahatan, dan pola hidup.
g. Perayaan
Perayaan khusus seperti Idul Fitri, Natal atau upacara keagamaan dan kebudayaan lainnya sangat penting bagi komunitas masyarakat tertentu dan harus ditampilkan dalam program berita televisi karena juga merupakan sumber gambar yang bagus.
h. Cuaca
Cuaca dapat memengaruhi cara hidup kita. Seperti misalnya musim hujan yang dapat menimbulkan perubaan besar yang beresiko banjir atau pun badai.
i. Kesehatan
Kesehatan merupakan masalah hidup dan mati. Karena itulah berita mengenai kesehatan menarik bagi semua pemirsa. Program berita televisi harus memperingatkan masyarakat bila timbul suatu penyakit, bagaimana menghindari penyakit tersebut, bagaimana cara penyembuhannya, serta bagaimana pelayanan kesehatan yang ada apakah berfungsi dengan benar sehingga penanganan suatu penyakit dapat dilakukan.
j. Lingkungan
Sebuah stasiun televisi seharusnya mengangkat berita mengenai lingkungan seperi misalnya polusi, kebakaran hutan, dan konservasi sumber daya alam. Hal ini akan membuat masyarakat lebih peduli dan lebih menjaga lingkungan untuk keberlangsungan hidup bersama.
k. Olahraga
Berita olahraga pada umumnya telah memiliki pemirsanya sendiri dan sebagian stasiun televis telah membuat program khusus berita olahraga.
Namun demikian berita olahraga tetap perlu dimasukkan dalam program berita umum sehingga penonton akan mendapatkan informasi akhir tentang klub olahraga favorit mereka.
l. Berita Ringan
Banyak program berita yang berakhir atau diakhiri dengan berita ringan untuk membantu penonton pindah dari suatu yang serius ke program hiburan yang biasanya mengikuti suatu program berita. Berita- berita ringan ini biasanya berupa sesuatu yang lucu atau aneh. Berita ringan juga dapat berupa kehidupan atau hasil yang telah dicapai orang terkenal atau pun selebriti.
2.8 Sumber Berita
Stasiun TV tidak dapat hanya menunggu berita yang datang. Sebuah stasiun TV harus selalu mengejar berita dan untuk itu mereka harus memiliki reporter TV.
Namun selain berita, stasiun TV juga membutuhkan gambar untuk ditampilakan di layar televisi. Oleh karena itu diperlukan seorang juru kamera (camera person) pada setiap pengambilan berita.
Sebuah berita yang ditayangkan oleh stasiun televisi diperoleh dari beberapa sumber seperti antara lain:
a. Reporter
Reporter dan juru kamera dapat dikatergorikan sebagai sumber berita jika mereka melihat langsung atau menjadi saksi mata dari suatu peristiwa bernilai berita. Stasiun televisi juga memperoleh berita dari reporter dan juru kamera freelance. Sebuah stasiun televisi juga dapat memperoleh bahan berita dari juru kamera amatir yang keberulan menyaksikan suatu peristiwa dan meliputnya.
b. Pelayanan Darurat
Stasiun televisi harus memiliki kontak dengan berbagai unit pelayanan darurat seperti: Polisi, Pemadam Kebakaran, Rumah Sakit Gawat Darurat, Pusat Informasi Cuaca, Badan SAR dan lain-lain. Informasi yang didapat dari unit pelayanan darurat tersebut dapat menjadi sumber berita bagi televisi.
c. Kontak Publik
Kontak publik adalah orang-orang atau narasumber yang dapat dihubungi oleh semua orang (publik) untuk dimintakan keterangan terkait dengan organisasi atau profesi mereka. Narasumber ini dapat berasal dari organisasi pemerintah, nonpemerintah, serikat buruh, kelompok-kelompok oposisi atau pengamat, dan kalangan perguruan tinggi.
d. Kontak Pribadi
Seorang reporter biasanya memiliki kontak pribadi dengan sumber- sumber berita yang terdiri dari para pejabat, tokoh masyarakat, atau juga orang-orang yang bekerja di berbagai lembaga pemerintah dan nonpemerintah. Narasumber yang menjadi kontak pribadi ini memungkin reporter untuk mendapatkan suatu petunjuk awal atau peringatan dini atau memberikan latar belakang informasi yang penting.
e. Kantor Berita
Stasiun televisi membeli berita dengan cara berlangganan dengan satu atau beberapa kantor berita. Bahkan kebanyakan stasiun televisi menjadikan kantor berita sebagai sumber berita paling penting dan paling utama bagi program beritanya.
f. Siaran Pers
Siaran pers (press release) adalah informasi atau pernyataan yang dikirimkan ke media massa dengan tujuan dapat dipublikasikan. Siaran pers dapat datang dari berbagai lembaga seperti: organisasi lokal dan internasional, lembaga pemerintahan, kantor-kantor asing, kelompok oposisi, lembaga non pemerintah dan lain-lain. Siaran pers yang disebarkan biasanya merupakan hal-hal positif dari lembaga yang megeluarkannya.
g. Jumpa Pers
Jumpa pers atau konferensi pers biasanya mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan yang akan mengguntungkan lembaga yang mengadakan jumpa pers tersebut. Jumpa pers dapat menjadi sumber beruta yang bagus namun merupakan sumber gambar yang buruk. Reporter dan juru kamera harus mengambil gambar penunjang lainnya yang terkait dengan tema atau topik yang dibicarakan di dalam jumpa pers.
h. Pemirsa
Banyak pemirsa televisi yang suka menghubungi stasiun televisi untuk memberikan informasi mengenai suatu peristiwa. Namun informasi yang berasal dari masyarakat perlu diperiksa kembali. Informasi yang berasal dari pemirsa ini penting bagi stasiun televisi karena biasanya informasi cepat disampaikan.
i. Saksi Mata
Saksi mata dapat menjadi sumber informasi yang sanagt baik karena saksi mata dapat memberikan keterangan dengan cepat sehingga menambah kredibilitas berita yang dibuat.
j. Media lainnya
Stasiun televisi sudah seharusnya berlangganan surat kabar daerah dan luar daerah terbaik. Berita-berita penting yang dimuat dan diperoleh surat kabar dapat disiarkan oleh televisi. Selain itu siaran televisi dan radio dari berbagai daerah baik lokal maupun internasional juga dapat menjadi berita suatu stasiun televisi.
B. Minat Kajian 1. Produser
1.1 Pengertian Produser a. Effendy
Produser televisi adalah seseorang yang bekerja di sebuah stasiun televisi siaran yang berfungsi sebagai organisator bagi penyelenggaraan suatu acara yang akan ditayangkan. (Effendy, 1993 : 79)
Menurut Effendy perbedaan tugas produser dapat diklasifikasikan berdasarkn beberapa jenis acara:
1. Produser drama 2. Produser aneka ria 3. Produser wicara 4. Produser siaran luar b. Tommy Suprapto
Produser adalah seseorang yang ditunjuk mewakili produser pelaksana (executive producer) untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh produser pelaksana. (Suprapto, 2013 : 54)
Menurut Suprapto “Peran dan Tanggung Jawab Produser”, adalah:
Menciptakan atau mengembangkan ide untuk produksi acara televisi.
Membuat desain produksi.
Menentukan tim kreatif.
Menentukan satuan kerja produksi.
Bersama dengan pengarah acara menentukan dan memilih pengisi acara.
Menyusun anggaran biaya produksi.
Melakukan evaluasi terhadap acara yang ditangani.
1.2 Peran Produser dalam Produksi Program Berita
Pada produksi program informasi khususnya dalam program berita, produser bertanggung jawab terhadap suatu program berita. Produser akan memutuskan berita-berita apa saja yang akan disiarkan, berapa lama durasi suatu program berita dapat disiarkan, format berita yang akan digunakan, apakah voice over (VO), paket, reader, dan lain-lain. Produser juga harus menyusun bagaimana urutan berita dan apa saja berita yang akan ditapilkan pertama dan berita yang akan dikeluarkan terakhir. Atau singkatnya produser bertugas membentuk program beritanya. Jika dirinci lagi maka terdapat beberapa jenis produser:
a. Produser Acara (Show Producer).
Produser acara atau sering juga disebut dengan istilah line producer bertanggung jawab untuk mempersiapkan penayangan suatu program berita. Produser acara harus mempersiapkan susunan berita (rundown) yang berisikan berbagai format berita yang akan ditampilan. Produser acara harus memperhitungkan waktu tayang dari masing-masing format berita, dan mengurutkan berita yang akan tampil pada segmen pertama, kedua, dan seterusnya.
b. Produser Rekanan (Associate Producer).
Tugas associate producer antara lain adalah mengorganisir personel prduksi, mengedit naskah, dan menulis item berita. Associate producer juga bertanggung jawab untuk memastikan jika segmen video atau pun audio suatu program berita berada dalam urutan yang benar.
c. Produser Lapangan (Field Producer).
Produser lapangan bertugas melakukan koordinasi pada saat peliputan.
Fungsi produser lapangan menjadi sangat penting ketika stasiun televisi melakukan liputan langsung (live). Produser lapangan akan mengarahkan juru kamera dan reporter di lapangan, termasuk mempersiapkan wawancara, membantu masukan kepada reporter menganai materi wawancara atau siapa narasumber yang dapat diwawancarai. Produser lapangan membantu reporter melakukan riset guna mendapatkan informasi suatu liputan. Selain itu produser lapangan juga harus mempersiapkan rencana perjalanan jika tim liputan harus berangkat ke daerah lain.
1.3 Proses Produksi Program Berita
Dalam proses produksi program berita dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Idelanya, setiap tahapan produksi harus dikerjakan secara berurutan. Namun dalam program berita, produksi harus dilakukan dengan cepat bahkan pada kondisi tertentu, tahapan satu dengan yang lainnya harus dikerjakan secara bersamaan tidak perlu menunggu tahapan satu selesai untuk mengerjakan tahapan selanjutnya.
(Morissan, 2008 : 18)
Berikut adalah tahapan Produksi Acara Berita Televisi menurut Morrissan M.A dalam bukunya yang berjudul “Jurnalistik Televisi Mutakhir”. (2008 : 65)
a. Pra-produksi
Tahap Perencanaan (planning)
Mencari atau mendata informasi yang masuk dari berbagai sumber berita dari media cetak ataupun audio visual dari dalam dan luar negeri. Informasi berasal dari fakta peristiwa dan pendapat realita yang disekitarnya atau dari narasumber yang dapat dipercaya.
Rapat Redaksi (production planning)
Rapat redaksi berita biasanya diadakan pagi dan sore hari atau setiap hari atau juga beberapa jam sebelum on air untuk membacakan atau membahas informasi yang masuk sebagai bahan berita liputan, antara lain:
1. Mendata dan membahas seluruh informasi berita yang masuk ke ruang produksi.
2. Membicarakan nilai berita (news value) yang akan diliput.
3. Menentukan jenis-jenis berita yang akan diliput.
Penugasan kru peliputan (program planning)
Mendata dan membahas seluruh informasi berita yang masuk ke ruang produksi. Membicarakan nilai berita (news value) yang akan diliput. Menentukan jenis-jenis berita yang akan diliput.
1. Menentukan atau memerintahkan petugas reporter maupun camera person berita yang akan melaksanakan liputan di lapangan.
2. Mengadakan evaluasi berita yang telah ditayangkan dan disiarkan sehingga dapat mengetahui dan juga menentukan berita manakah yang harus diikuti perkembangan isi berita selanjutnya.
b. Produksi
Persiapan Produksi
Sebelum melaksanakan tugas, kru diharuskan melakukan persiapan, diantaranya:
1. Reporter beserta kru lainnya mengadakan koordinasi dan membehas materi yang akan diliput.
2. Menyiapkan peralatan shooting.
3. Menyiapkan transportasi.
4. Checking peralatan khususnya kamera dan microphone.
Pelaksanaan Produksi
1. Melaksanakan shooting sesuai dengan persiapan produksi sebelumnya.
2. Sekembalinya dari lokasi shooting di lapangan, reporter dan camera person wajib melakukan preview atau checking hasil shooting.
c. Pasca Produksi
Setelah melakukan shooting di lapangan, kru selanjutnya mempersiapkan pekerjaan:
Camera person dan reporter menyertakan kaset/card hasil shooting kepada news editor dengan dta shooting (shooting list).
Proses editing.
Membuat grafik untuk mendukung materi berita.
Reporter membuat naskah berita yang disesuaikan dengan gambar atau suara yang dishooting (disinkronisasi).