• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

Wahdaniah

Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe, JL. Banda Aceh- Medan, Km.280 Buketrara, PO Box 90 Lhokseumawe

Email: wahdaniahpnl@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia (Tata Tulis Laporan) tentang penerapan metode pemberian tugas guna meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa Jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Lhokseumawe. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia ( Tata Tulis Laporan) terutama subpokok bahasan menulis paragraf sudah membaik dengan penerapan metode pemberian tugas. Hasil tes pada siklus I dan siklus II terjadi perubahan.

Setelah dilakukan pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa diperoleh persentase sebesar 82,53% pada siklus I dan sebesar 95,2% pada siklus II. Persentase ini menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran terjadi peningkatan keaktifan mahasiswa. Pada siklus I mahasiswa lebih senang mengobrol dengan temannya dan mereka sulit menentukan tema.

Pada siklus II terjadi perubahan yang cukup baik. Nilai rata-rata kemampuan mahasiswa D-3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam menulis paragraf adalah 61,76. Nilai rata-rata kemampuan mahasiswa D-3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam menulis paragraf pada siklus II adalah 70,09. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan dan penilaian di kelas.

Kata Kunci: metode pemberian tugas, menulis paragraf, paragraf ABSTRACT

The aim of this research is to increase result of in learning Indonesia language in aplication methods of assignment to increase students ability in writing Polytechnic Country Lhokseumawe. The aproach used in this research is combine between qualitative and quantitative methods the result of this research is to show in learning proces of Indonesia language expecially in writing paragraph become better by using giving methods of assignment. The result of tes in the first cyclus and second cyclus is changed. After observation to the students activty there geted the percented are 82,5% in the first cyclus and 95,2% in the second cyclus. The percented is shown if among teaching learning process going on the increasing of students activation. In the first cyclus the students choosed to speak each other and get many difficult in choosing theme. In the second cyclus has many changed. The average value of the mechanic D-3 students Polytechnic Country Lhokseumawe capability in writing paragraph are 61,76. The average value of the mechanic D-3 students Polytechnic Country Lhokseumawe capability in second cyclus 70,09 it shown from the result of observation and scoring in the classroom.

Keywords: methods of assignment, writing a paragraph, paragraph

(2)

PENDAHULUAN

Pembelajaran keterampilan menulis diarahkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa tulis. Mahasiswa diharapkan mampu menuangkan gagasan atau idenya secara tepat sehingga dapat menghasilkan tulisan yang berkualitas dan menghasilkan paragraf yang efektif.

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 1983:21). Menurut Suparno dan Yunus (2007:13) menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan berbagai bahasa tulis sebagai alat atau medianya.

Tujuan pembelajaran menulis adalah agar mahasiswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, dan pesan secara lisan maupun tulisan (Depdikbud, 1994:2).

Tujuan pembelajaran menulis di universitas menurut M.Atar Semi (1989) adalah: (1) mampu menyusun pikiran, perasaan, dan pengalaman ke dalam susunan atau komposisi yang baik, (2) merangsang daya pikir dan imajinasi mahasiswa, (3) mampu menggunakan perangkat kaidah menulis dan kaidah kebahasaan sewaktu menulis, dan (4) mampu menyusun berbagai tulisan (surat, laporan, artikel, karya ilmiah secara fungsional)

Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak mahasiswa yang belum berkompeten dalam menulis. Pengalaman penulis ketika melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia atau Tata Tulis Laporan di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe banyak mahasiswa yang belum mampu menulis paragraf dengan baik. Ketika di awal semester setiap tahun ajaran baru, penulis memberikan tes menulis paragraf (pre test). Ternyata 90%

mahasiswa tidak mampu menulis paragraf dengan baik. Padahal, mahasiswa tersebut sudah 12 tahun belajar bahasa Indonesia (6 tahun di SD, 3 tahun di SMP, dan 3 tahun di SMA).

Ketika proses pembelajaran berlangsung, penulis memberi tugas kepada mahasiswa menulis paragraf. Berdasarkan pengamatan penulis banyak mahasiswa yang bingung dalam memulai menulis. Mereka seperti tidak mengetahui apa yang harus ditulis. Walaupun ada yang bisa, ternyata paragraf yang dibuat mahasiswa pun banyak terdapat kesalahan.

Kesalahan itu antara lain, ketidakselarasan kalimat topik dengan kalimat penjelas, tidak adanya kaitan kalimat penjelas yang satu dengan lainnya, kesalahan diksi, dan gaya bahasa.

(3)

Masalah-masalah di atas yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas. Khusus dalam pembelajaran bahasa Indonesia (Tata Tulis laporan), teridentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: (1) sebagian besar mahasiswa (63,34%) dari jumlah mahasiswa 90 orang tidak menaruh perhatian penuh terhadap proses pembelajaran yang berlangsung, (2) tugas yang diberikan tidak bisa diselesaikan secara maksimal, (3) hampir semua mahasiswa tampak kesulitan menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, (4) kurangnya latihan menulis menyebabkan mahasiswa merasa terbebani apabila mendapatkan tugas menulis, (5) sebagian besar mahasiswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menuangkan ide dan gagasannya, dan (6) hasil tulisan mahasiswa belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan kata lain, mereka masih banyak yang mengalami kendala ketika menulis.

Penyebab lain dari terbatasnya mahasiswa dalam kemampuan menulis adalah guru atau dosen kurang kreatif dalam memilih bahan ajar, metode, dan media pembelajaran. Di sini kreativitas guru atau dosen sangat dibutuhkan dalam memilih media dengan metode yang tepat untuk siswa. Pendekatan tradisional masih digunakan guru atau dosen dalam pembelajaran menulis. Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini hanya berkisar penyampaian materi dengan ceramah dan mencatat. Dengan demikian, mahasiswa kurang mendapatkan praktik secara langsung. Hal tersebut membuat mahasiswa cenderung pasif dan merasa bosan dengan proses pembelajaran.

Berdasarkan pengalaman tersebut, penulis mencari solusi yang setidaknya mampu meminimalkan masalah yang penulis hadapi. Solusi tersebut adalah dengan melakukan Penelitian dengan judul, ”Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf pada Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Lhokseumawe.”

Sehubungan dengan latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah dengan penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf pada mahasiswa Jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam menulis paragraf? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia (Tata Tulis Laporan) tentang penerapan metode pemberian tugas guna meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa Jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi sebagai berikut: (1) bagi guru atau dosen bahasa Indonesia diharapkan memiliki kontribusi sebagai salah satu alternatif pemilihan model atau strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan

(4)

pembelajaran, (2) bagi mahasiswa, penerapan metode ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa untuk saling bekerja sama dan saling membantu dalam mendalami materi pembelajaran. Selain itu, penerapan metode ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan dalam menulis paragraf khususnya pada pembuatan laporan tugas akhir, dan (3) bagi peneliti, penelitian ini berguna bagi peneliti untuk dapat mengembangkan peningkatan profesi dan dapat digunakan sebagai angka kredit kenaikan pangkat. Penelitian ini juga dapat mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh dalam penelitian.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik tes, pengamatan, dan implementasi kelas. Cara pengambilan data menurut Depdiknas (2003: 83) adalah: (a) data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada mahasiswa, (b) data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan, diambil dengan menggunakan lembar observasi, (c) data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan didapat dari rencana pembelajaran dan lembar observasi. Data penelitian ini terdiri atas data yang berbentuk angka-angka dan data yang berbentuk deskripsi kata-kata. Data yang berbentuk angka diperoleh dari hasil tes yang diolah untuk mendapatkan nilai rata-rata (mean).

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data kuantitatif tersebut sebagaimana disarankan oleh Sudijono (2005:51) adalah sebagai berikut:

(1) menentukan range (2) menentukan jumlah kelas (3) menetukan lebar kelas (4) menyusun tabel distribusi

(5) menghitung nilai rata-rata dengan rumus

fx = hasil perkalian antara f dan x

N = jumlah subjek

(5)

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode PTK yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dua kali pembelajaran dengan masing-masing satu SAP (Satuan Acara Perkuliahan). Pada akhir pembelajaran, penulis melaksanakan pengukuran atau tes hasil pembelajaran.

Garis besar tahap penelitian ini dapat dilihat pada ilustrasi berikut.

Berhasil Belum

Bagan 3.2; Tahap-tahap penelitian (diadaptasi dari Kemmis dan Taggart, 1988:13) HASIL DAN PEMBAHASAN

Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2012. Siklus I ini dilaksanakan sesuai jadwal mata kuliah bahasa Indonesia (Tata Tulis Laporan). Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, penulis mempersiapkan rencana jadwal pembelajaran, SAP, materi/bahan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan, lembar penilaian hasil belajar, dan lembar lainnya yang diperlukan. Instrumen yang digunakan dalam siklus ini adalah lembar penilaian mahasiswa.

Siklus I ini diikuti oleh 63 mahasiswa (dari 90 mahasiswa ada 27 yang berhalangan hadir) yang dilaksanakan di ruang kelas. Pada kegiatan menulis paragraf ini, mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih tema yang ditentukan oleh dosen dan berkreativitas dalam mengembangkan ide-ide yang mereka miliki. Pada saat kegiatan belajar menulis paragraf berlangsung, banyak mahasiswa yang keberatan untuk menulis dengan berbagai alasan yang dilontarkan oleh mereka. Sebagian besar mahasiswa menyatakan sulit untuk menentukan tema, menyusun kerangka, dan mengembangkannya untuk menjadi paragraf yang baik.

Berdasarkan hal di atas, dapat dilihat berbagai kendala pada saat kegiatan menulis paragraf berlangsung, yaitu mahasiswa masih mengobrol sendiri dengan temannya,

Pelaksanaan Perencanaan

Pendahuluan

Observasi Refleksi

Kesimpulan

(6)

mahasiswa sulit menulis paragraf berdasarkan tema-tema yang ditampilkan. Menghadapi hal seperti itu, dosen memberikan pengarahan kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat menulis dengan lancar. Mahasiswa diminta menulis paragraf setelah dosen menjelaskan dengan rinci unsur-unsur yang harus ada dalam paragraf. Selanjutnya, penulisan paragraf akan diselesaikan oleh mahasiswa di rumah. Namun, sebelum dilanjutkan di rumah, penulisan paragraf yang belum selesai itu ditandai oleh peneliti pada akhir kalimat terakhirnya. Penanda ini dilakukan untuk menjamin bahwa yang dibuat mahasiswa adalah kelanjutan dari penulisan paragraf yang dikerjakan di kelas.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini dilakukan tanpa menerapkan metode pemberian tugas. Pelaksanaan ini dilakukan dalam siklus I. Mahasiswa diberikan tes menulis paragraf dengan beberapa tema yang diberikan oleh dosen. Mahasiswa memilih salah satu dari tema tersebut untuk mengembangkan menjadi paragraf yang baik. Mahasiswa dituntut dapat menulis paragraf dengan memenuhi syarat-syarat pengembangan paragraf yang meliputi, kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.

Nilai rata-rata pada siklus I ini adalah dengan rumus berikut.

x=

x=70,09

Berdasarkan nilai statistik di atas, diperoleh nilai rata-rata kemampuan mahasiswa D- 3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam menulis paragraf adalah 61,76.

Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahawa hasil belajar mahasiswa belum mencapai kriteria.

Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan pada 21 November 2012. Seperti halnya pada siklus I, tahap perencanaan pada siklus II ini dihasilkan perangkat pembelajaran berupa rencana jadwal pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, materi/bahan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan, lembar penilaian hasil belajar, dan lembar lainnya yang diperlukan.

Instrumen yang digunakan dalam siklus II ini sama dengan siklus I, yaitu lembar penilaian mahasiswa. Rata-rata nilai pada siklus II ini dapat digunakan rumus.

(7)

x=

x=70,09

Berdasarkan nilai statistik di atas, diperoleh nilai rata-rata kemampuan mahasiswa D- 3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam menulis paragraf pada siklus II adalah 70,09. Siklus II sudah ada perbaikan. Sebagian besar sudah memiliki minat untuk menulis dan termotivasi. Hal ini dapat dilihat dari lembar observasi mahasiswa yang tertera pada lampiran.

PENUTUP Simpulan

Meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia pada aspek menulis paragraf melalui metode pemberian tugas mahasiswa D-3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe dilakukan dengan cara berikut.

a. Mengembangkan SAP yang disusun sesuai dengan langkah-langkah pada metode pemberian tugas. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut.

 membimbing mahasiswa

 memberi tugas di kampus dan di rumah

 memperbaiki tugas mahasiswa

 memberi penilaian

b. Setelah dilakukan pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa diperoleh persentase sebesar 82,53% pada siklus I dan sebesar 95,2% pada siklus II.

c. Respon mahasiswa terhadap kegiatan belajar dengan metode pemberian tugas sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari tingkat atau perbandingan persentase mahasiswa yang aktif dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajarnya pun meningkat.

d. Efektivitas pembelajaran menulis paragraf dapat dilihat dari proses, tingkat kualitasparagraf, dan tingkat keberagaman tema yang dipilih.

Saran

Sehubungan dengan simpulan dan temuan di atas, penulis dapat mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

(8)

 Dapat menggunakan metode pemberian tugas sebagai salah satu metode pembelajaran di kampus dan dapat melanjutkan dengan penelitian tindakan kelas ini dengan sebaik mungkin.

 Dosen membiasakan diri membuat perangkat pembelajaran sendiri tidak hanya menggunakan perangkat yang sudah jadi.

 Sebaiknya dosen mencoba melakukan penelitian tindakan kelas dengan berkolaborasi dengan teman sejawat. Kegunaannya untuk dapat dijadikan wawasan ditetapkan kebijakan-kebijakan dalam upaya peningkatan penjaminan mutu di satuan pendidikan.

 Kepada Dinas Pendidikan, Penelitian Tindakan Kelas ini yang telah terbukti sangat bermanfaat bagi dosen/guru sehingga disarankan kepada Dinas Pendidikan untuk dapat menetapkan kebijakan dan pembinaan-pembinaannya sehingga dosen/guru-guru dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ini.

 Kepada peneliti yang tertarik dengan penelitian ini untuk mengembangkan penelitian ini dari sudut pandang yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Depdikbud. 1994. Kurikulum Bahasa Indonesia untuk SLTP. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Finoza, Lamuddin. 2006. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Kemmis, S dan R.Mc. Taggart. 1988. The Action Research Planner. Victoria: Deakin University.

Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Salamun, M. 2002. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren. Tesis. Tidak diterbitkan.

Semi, M. Atar. 1989. Rancangan pengajaran Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia.

Jakarta: Depdiknas.

Suparno dan Yunus, Mohamad. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tarigan, H. G. 1983. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

(9)
(10)

Referensi

Dokumen terkait

Kelebihan homeschooling yaitu: 1) sesuai kebutuhan serta kemampuan pserta didik dan keadaan pada suatu keluarga, 2) memberikan lebih banyak kemungkinan peserta

Oleh karena itu dengan teori diatas, penulis meneliti tingkat teknologi informasi yang seperti apa yang dapat dipakai oleh suatu perusahaan manufaktur rakitan dalam

Penerapan metode pemberian tugas berbantuan media gambar dengan teknik mozaik untuk meningkatkan kemampuan motorik halus yang menggunakan capaian perkembangan

Perbedaan karakteristik airtanah diketahui dengan melakukan analisis perbedaan sifat dari masing-masing kelompok berdasarkan unsur kimia dominan.2. Parameter Fisik

Buah-buahan merupakan salah satu produk hortikultura yang mudah rusak dan membusuk pada saat panen maupun setelah panen. Kerusakan buah- buahan diawali dengan adanya proses

Pada tahap ini penulis menuju lapangan yakni Bumi Perkemahan Kiarapayung untuk mengumpulkan data mengenai pengaruh komitmen organisasi dan social capital terhadap

Hasil penelitian ini menunjukkan, meskipun tingkat pengetahuan dan sikap sudah baik namun tidak diikuti dengan tindakan dalam pencegahan dan pengen- dalian DBD,

pembangunan fizikal semata-mata tetapi juga diukur pada kemajuan intelektual rakyatnya. Rakyat yang berilmu mencerminkan kemajuan sesebuah negara dan mempunyai rakyat yang