• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAFT BUKU. Oleh : Agus Arwani, M.Ag LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DRAFT BUKU. Oleh : Agus Arwani, M.Ag LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

40

DRAFT BUKU

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERPADU (SIKADU) TERHADAP KUALITAS LAYANAN DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

ISLAM IAIN PEKALONGAN TAHUN 2017

Oleh :

Agus Arwani, M.Ag Ketua

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PEKALONGAN

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN

MENDAPATKAN BANTUAN BIAYA DARI DIPA IAIN PEKALONGAN TAHUN 2018

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian alam yang menurunkan Al- Qur‟an sebagai petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berakal. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada pemuka keturunan Adnan, Nabi Muhammad Saw, yang diberi keistimewaan jawami‟ul kalim oleh Allah dan imam orang-orang yang bertaqwa. Pemimpin umat manusia beserta keluarga, para sahabat dan tabi‟in.

Tak ada kata yang lebih mulia kecuali ungkapan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas segala kekuatan yang telah dilimpahkan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan sebuah buku yang berjudul Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) Terhadap Kualitas Layanan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan Tahun 2017.

Secara garis besar penelitian ini terbagi menjadi 5 bagian: Bagian pertama pendahuluan yang berisi latarbelakang masalah memuat tentang pentingnya penelitian dilakukan dan relevansi penelitian dengan kondisi sekarang. Selanjutnya diuraikan tentang rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bagian kedua berisi kerangka teori meliputi landasan teori yang membahas tentang teori dan konsep dan kerangka berpikir berhubungan teori yang relevan dalam proses menyelesaikan penelitian. Bagian ketiga berisi metode penelitian yang meliputi metode penelitian, wilayah penelitian, populasi dan penentuan sampel, jenis dan sumber data, variabel penelitian, teknik pengukuran variabel, uji instrumen penelitian, uji persyaratan analisis, uji hipotesis. Bagian keempat berisi hasil penelitian yang meliputi hasil ujicoba angket yang terdiri uji validitas, uji reliabilitas. Dilanjutkan hasil pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas, pengujian hipotesis yang terdiri uji t dan perhitungan persamaan regresi sederhana dan koefesien determinasi. Bagian kelima berisi kesimpulan, implikasi, keterbatasan dan saran.

Dalam menyelesaikan penelitian ini tidak lepas bantuan semua pihak. Sehingga tidak berlebihan apabila penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor IAIN Pekalongan

2. Ketua LP2M STAIN Pekalongan

3. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan

4. Dosen dan Pegawai di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.

(3)

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan (contribution of knowledge) bagi semua pihak yang membutuhkan dan kontribusi kebijakan (contribution of policy) bagi IAIN Pekalongan khususnya untuk pengembangan lulusannya.

Sebagai manusia yang berusaha untuk menjauhi sikap takabur, penulis perlu sampaikan bahwa buku ini jauh dari kesempurnaan. Penelitian ini masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, saran dan kritik penelit harapkan dari para pembaca untuk penyempurnaan di kemudian hari. Semuanya akan diterima dengan senang hati dan ucapan terima kasih yang tak terhingga. Perkenankanlah penulis memohon do‟a restu dari para pembaca agar buku ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pengembangan ekonomi Syariah secara umum dalam upaya penguatan daya saing perekonomian umat. Terakhir penulis memohon semoga buku ini bermanfaat dan mendatangkan pahala serta ridha-Nya pada kita semua sebagai suatu pengabdian untuk umat manusia. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pekalongan, Dzulhijah 1439 H September 2018 M Peneliti

(4)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

PROFIL PENELITI ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Sistematika Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori ... 10

B. Telaah Penelitian Sebelumnya ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 27

D. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampling ... 31

C. Metode ... 32

D. Variabel ... 32

E. Analisis Data ... 33

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Responden... 40

B. Deskripsi Variabel Penelitian ... 42

C. Uji Kualitas Data ... 51

1. Uji Reliabiltas ... 51

2. Uji Validitas Data ... 52

D. Uji Asumsi Klasik ... 58

E. Hasil Uji Hipotesis ... 62

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan dan Implikasi ... 66

B. Keterbatasan dan Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi pada dekade terakhir ini meningkat dengan pesat.

Pemanfaatannya dalam kehidupan masyarakat secara luas juga mengalami peningkatan yang sangat besar. Berbagai kepentingan menjadi dasar pertimbangan, dari mulai hanya sebagai life- style atau pelengkap sampai dengan menjadi perangkat dan sarana yang menempati posisi yang vital. Hal ini bukan saja terjadi pada masing - masing individu masyarakat tetapi juga terjadi pada organisasi secara luas.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama bidang komputer dan ilmu komunikasi menyebabkan perubahan sistem dalam suatu organisasi, yang berdampak pada cara kerja untuk mencapai kemajuan pekerjaan. Teknologi informasi diterapkan untuk pengelolaan pekerjaan karena daya efektivitas dan efisiensi pekerjaan yang pada akhirnya meningkatkan keuntungan baik secara finansial maupun jaringan.

Menurut O‟brien dalam buku berjudul Information Technologi Association of America, teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer1. Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengakses, dan pengolah informasi dalam volume besar secara cepat dan akurat. Setiap organisasi atau lembaga pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi dipastikan mempunyai suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang administrasi yang berkaitan dengan kearsipan. Salah satu dampak teknologi informasi yang sangat besar terhadap bidang kearsipan adalah munculnya salah satu jenis arsip yang disebut Arsip Elektronik. Arsip yang dahulunya terbatas pada jenis arsip yang bermedia kertas, sekarang berkembang menjadi arsip yang medianya tersaji dalam media elektronik. Teknologi informasi memungkinkan tercipta suatu otomasi dan digitalisasi dalam bidang kearsipan yang

1 O‟brien Ames A. Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial. Jakarta: Salemba Empat, 2006, hal. 4.

(7)

memudahkan dalam pengelolaan arsip sebagai informasi. Digitalisasi arsip dapat membantu pihak pengelola untuk dapat mengelola secara efektif dan efisien2

Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya3. Salah satu yang memanfaatkan teknologi sistem informasi adalah lembaga perguruan tinggi. Bagi lembaga perguruan tinggi, teknologi sistem informasi telah menjadi kebutuhan untuk menunjang proses pendidikan.

Pemanfaatan teknologi informasi tidak hanya pada organisasi pemerintah ataupun sektor swasta, tetapi juga pada sektor publik. Salah satu instansi sektor publik yang memanfaatkan teknologi sistem informasi adalah lembaga perguruan tinggi. Bagi lembaga perguruan tinggi teknologi sistem informasi telah menjadi kebutuhan untuk menunjang proses pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan di perguruan tinggi4.

Pemanfaatan Teknologi Informasi tidak hanya pada organisasi sektor bisnis, tetapi juga pada sektor publik. Salah satu instansi sektor publik yang memanfaatkan teknologi sistem informasi adalah lembaga perguruan tinggi. Bagi lembaga perguruan tinggi teknologi sistem informasi telah menjadi kebutuhan untuk menunjang proses pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan di perguruan tinggi. Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya5. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi

Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi informasi, antara lain Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES), Accounting Information System (AIS) dan Enterprice Resource

2 Wursanto. Kearsipan. Yogyakarta: Kanisius, 1991, hal. 5.

3 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi diakses tanggal 12 September 2017

4 Nurul Huda Agustiani, “Pengaruh Pemanfaatan SIKADU terhadap Kinerja Individual dengan Kemudahan Penggunaan Variabel Moderating”. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro, 2010, hal. 1.

5 Maharsi, S . “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi Manajemen.” Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, 2000. hal.127 – 137.

(8)

Planning System (ERPS), Bodnar (1998). Saluran komunikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi adalah standard telephone lines, coaxial cable, fiber optics, microwave systems, communications satellites, cellular radio and telephone6. Sedangkan konfigurasi jaringan yang dapat dipakai untuk berkomunikasi adalah Wide Area Network (WAN), Local Area Network (LAN), dan Client/Server Configurations7.

Penelitian Alpar dan Kim8, Barua, at al (1995) serta Brynjolfsson dan Hitt (1996) memberikan bukti empiris bahwa investasi dibidang teknologi informasi dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja individual dan produktivitas perusahaan. Penggunaan teknologi informasi yang canggih berbasis komputer memungkinkan manajemen untuk menerapkan sistem informasi yang dapat memberikan informasi-informasi yang dioerientasikan untuk membantu para manajer membuat keputusan manajerial dan para staff untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan oleh organisasi kepadanya.

Teknologi informasi suatu organisasi digunakan untuk meningkatkan kinerja para individual sebagai anggota organisasi yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Burton, et al (2003) menyatakan bahwa pentingnya pemakaian sistem informasi sebagai mata rantai kinerja dan hasilnya secara luas dikenali pada tingkat analisis dari pendapat Goodhue dan Thompson (1995), kelompok Dennis ( 1993) maupun organisasi pendapat Devaraj dan Kohli (2003). Oleh karena itu, organisasi yang menerapkan teknologi informasi perlu memperhatikan sejauh mana keberhasilan sistem tersebut membawa dampak positif dalam peningkatan kinerja baik individu maupun organisasi secara keseluruhan.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Goodhue dan Thompson (1995) menggunakan model Technology to Performance Chain (TPC) yang menguji komponen tugas, teknologi dan individual, serta interaksi dari tiga hal tersebut ke dampak evaluasi pemakai.

Penelitian Goodhue dan Thompson (1995) memberikan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. Darwin (1999) juga memberikan bukti empiris bahwa komputerisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja individu.

6 George H Bodnar and William S. Hopwood. Accounting Information System. 7th edition.

Upper Saddle River-New Jersey:Prentice-Hall International, Inc. 1998.

7 Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart. Accounting Information System. 8th edition.

Upper Saddle River-New Jersey: Prentice-Hall International,Inc. 2000.

8 Alpar Paul and Kim Moshe. “A Microeconomic Approach to The Measurement of Information Technology Value.“ Journal of Management Information System, 1990. pp. 55 – 56

(9)

Hasil penelitian tersebut didukung oleh Diana (2001) yang membuktikan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan akuntansi.

Penelitian yang dilakukan oleh Goodhue dan Thompson (1995) mempunyai kelemahan karena hanya menekankan pada faktor kesesuaian antara teknologi dengan tugas.

Peningkatan kinerja tidak hanya dipengaruhi oleh hal tersebut, tetapi juga tergantung pada faktor – faktor lain (misal kebiasaan, faktor sosial dan lainnya). Dalam hal ini penelitian terhadap faktor kesesuaian tersebut akan lebih bermanfaat jika dikombinasikan dengan faktor – faktor yang berkaitan dengan sikap dan perilaku pemakai.

Menurut Davis (1986) dalam teori Technology Acceptance Model (TAM) dijelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan TI.

Dalam TAM digambarkan bahwa penerimaan penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use). Kemanfaatan dan kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh ke minat perilaku. Pemakai teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi (minat perilaku) jika merasa sistem teknologi bermanfaat dan mudah digunakan. Pemakai sistem informasi akan lebih banyak memanfaatkan sistem jika sistem informasi tersebut mudah digunakan. Sebaliknya jika sistem informasi tidak mudah digunakan (rumit) pemakai akan lebih sedikit dalam memanfaatkan sistem informasi tersebut.

Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang fungsi untuk utama mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi9.

Menurut Al-bahra bin Ladjamudin sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapi suatu tujaun yaitu menyajikan informasi10.

Penelitian ini akan dilakukan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan dengan sampel mahasiswa dan pegawai pada Fakultas FEBI IAIN Pekalongan.

Penelitian ini dilakukan pada IAIN Pekalongan dengan beberapa pertimbangan. Pertimbangan pertama, bahwa teknologi informasi telah dimanfaatkan secara luas di sektor publik khususnya di IAIN Pekalongan. Pertimbangan kedua, bahwa terjadi pengembangan sistem informasi pada IAIN Pekalongan, sehingga perlu diketahui dampak sistem informasi terhadap layanan.

9 Muhammad Fakhri Husein dan Amin Wibowo, Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : UUP AMP YKPN, 2000, hal. 8.

10 Al-Bahra Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005, hal. 13.

(10)

Pertimbangan ketiga, penelitian tentang pengaruh pemanfaatan sistem informasi akademik terpadu (Sikadu) terhadap kualitas layanan individual dengan kualitas layanan (tangible, keandalan, daya tanggap, jaminan dan kepedulian) kemudahan penggunaan belum banyak dilakukan di sektor publik. Pertimbangan keempat, karena masih terdapat beberapa perbedaan dalam penelitian terdahulu, dalam beberapa penelitian mengungkapkan bahwa pemakaian teknologi (Chidambaram dan Jones, 1993; Torkzadeh dan Doll, 1999) di sisi lain Straub, et al (1985); Szajna, et al (1993) menemukan bahwa pemakaian teknologi akan menurunkan kinerja, bahkan terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa teknologi tidak berpengaruh terhadap kinerja (Gelderman, 1998).

Pada penelitian ini menggunakan studi empiris pada Fakultas Ekonomi dan Bisinis Islam (FEBI). Hal ini dikarenakan di Fakultas FEBI terdapat mahasiswa yang berhubungan dengan Teknologi Sistem Informasi dan banyak mata kuliah yang terintegrasi dengan TI.

Sampel pada penelitian adalah individu yang berhungan Fakultas FEBI IAIN Pekalonga yang terdiri dari mahasiswa, karyawan dan dosen, dengan pertimbangan yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang cukup tentang sistem.

IAIN Pekalongan sebagai salah satu perguruan tinggi negeri telah memanfaatkan teknologi informasi. Teknologi informasi dijadikan alat bantu efisiensi dan efektivitas pengelolaan IAIN Pekalongan. Pemanfaatan teknologi informasi di IAIN Pekalongan telah mengalami perkembangan. Sebelum tahun 2004 penggunaan teknologi informasi di IAIN Pekalongan hanya sebatas menggunakan komputer dengan menggunakan program Microsoft Office (Microsoft Word, Microsoft Exel, Power Point dan lain-lain). Sejak tahun 2010 di IAIN Pekalongan telah membuat sistem informasi akademik terpadu.

Sistem Informasi Akademik Terpadu IAIN Pekalongan atau yang lebih dikenal dengan nama “SIKADU” adalah sebuah sistem informasi berbasis web yang dibangun dengan tujuan untuk pengorganisasian data akademik di IAIN Pekalomngan secara online. Adapun pengorganisasian data yang dimaksud meliputi: pengelolaan sistem registrasi mahasiswa, sistem penjadwalan perkuliahan, pengelolaan Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa, monitoring perkuliahan, pengorganisasian nilai mahasiswa, sampai pada penanganan pendaftaran wisuda. Sikadu dapat diakses secara online melalui jaringan internet dengan alamat: http://sikadu.iainpekalongan.ac.id/

Beberapa fasilitas yang disediakan oleh Sikadu antara lain: informasi registrasi, informasi biodata mahasiswa, jadwal kuliah, informasi kemajuan hasil belajar mahasiswa,

(11)

rekapitulasi nilai akademik, tugas mengajar dosen, serta statistik data lain. Selain itu Sikadu juga menyediakan fasilitas cetak untuk keperluan administrasi akademik yang dapat dipakai oleh seluruh operator baik dari tingkat universitas sampai program studi. Beberapa informasi juga disediakan bagi member pejabat yang dapat dipakai sebagai kontrol terhadap berbagai proses akademik pada semester berjalan, serta sebagai bahan pengambil keputusan atau kebijakan strategis yang diperlukan.

Dengan adanya Sikadu ini, diharapkan proses administrasi akademik yang dulu dilayani dengan sistem stand alone dan melalui jaringan komputer terbatas dapat digantikan dengan sistem informasi berbasis internet, sehingga akses informasi bagi pihak pengguna baik mahasiswa, dosen, karyawan, pejabat, maupun pihak lain yang berkepentingan dapat terlayani dengan cepat, tepat dan akurat.

Berdasarkan perbedaan hasil penelitian terdahulu dan untuk mengetahui keberhasilan sistem informasi akademik terpadu (Sikadu) tersebut membawa dampak positif dalam peningkatan kualitas layanan maka dilakukan suatu penelitian organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan

B. Rumusan Masalah

Teknologi informasi telah membawa perubahan yang sangat mendasar bagi organisasi baik swasta maupun organisasi publik. Dengan adanya teknologi informasi pemrosesan data akan mengalami perubahan dari manual ke otomatisasi.

Berdasarkan uraian di atas yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu (Sikadu) berpengaruh terhadap kualitas layanan?

2. Apakah kualitas Sistem Informasi Akademik Terpadu (Sikadu) memoderasi hubungan antara pemanfaatan Sikadu dengan kualitas layanan.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

1. Mengetahui pengaruh pemanfaatan sistem informasi akademik terpadu terhadap kualitas layanan.

2. Mengetahui pengaruh kualitas sistem informasi akademik terpadu (SIKADU) terhadap kualitas layanan yang dimoderasi oleh pemanfaatan SIKADU.

(12)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang pengaruh pemanfaatan sistem informasi akademik terpadu terhadap kinerja individual yang dimoderasi oleh kemudahan penggunaan dan dapat memperkuat teori-teori tentang pemanfaatan sistem informasi yang telah ada, khususnya Theory of Reasoned Action dan kualitas layanan menurut Parasuraman, Zeithmal dan Berry ada lima dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas layanan untuk membentuk fokus pengguna.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi mahasiswa, dosen dan karyawan IAIN Pekalongan, khususnya untuk meningkatkan pemanfaatan sistem informasi akademik terpadu (Sikadu), sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan serta bermanfaat untuk pengambilan kebijakan dalam perguruan tinggi.

E. Sistematika Penelitian

Dalam penelitian mengunakan sistematika sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II : Kerangka Teori

Bagia ini berisi landasan teori, tinjauan pustaka, dan kerangka berpikir, hipotesis Bab III : Metode Penelitian

Bagian ini berisi metode, wilayah penelitian, populasi dan penentuan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, teknik pengukuran variable, analisis data meliputi instrumen dan teknik pengumpulan data penelitian, teknik pengolahan dan analisis data.

(13)

Bab IV : Hasil Penelitian

Bagian ini berisi gambaran umum responden, deskripsi variabel penelitian, uji kualitas data, uji asumsi klasik, hasil uji hipotesis dan pengujian hipotesis.

Bab V : Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan, implikasi, keterbatasan dan saran

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

1. Teori Dasar Pemanfaatan Teknologi Informasi a. Reasoned Action Theory

Teori ini dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen yang mendasarkan pada psikologi sosial. Menurut Theory of Reasoned Action, kinerja individu dari perilaku yang telah ditetapkan akan ditentukan oleh maksud dari tindakan yang akan dilakukan

(14)

dengan tujuan perilaku secara bersama-sama ditentukan oleh sikap individu dan norma-norma subjektif11.

b. Reasoned Action Theory (TRA)

Fishbein dan Ajzen dalam Jogianto menyatakan:

“Reasoned Action Theory mendasarkan pada psikologi sosial, menurut Reasoned Action Theory, kinerja individu dari perilaku yang telah ditetapkan akan ditentukan oleh maksud dari tindakan yang akan dilakukan dengan tujuan perilaku secara bersama-sama ditentukan oleh sikap individu dan norma- norma subjektif”12.

Tujuan dari perilaku menurut Fishbein dan Ajzen merupakan kekuatan seseorang untuk melakukan tindakan yang ditentukan. Tujuan perilaku tersebut didefinisikan sebagai perasaan positif atau negatif mengenai suatu tindakan. Norma subjektif diartikan sebagai persepsi seseorang bahwa kebanyakan orang adalah penting baginya untuk memperkirakan perlu tidaknya melakukan suatu tindakan.

Ditinjau dari perspektif sistem informasi, aspek yang berguna bagi teori yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen ini terletak pada asersi-asersinya yang menyatakan bahwa faktor-faktor lainnya mempengaruhi perilaku secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh affect, social norm, atau bobot relatifnya. Oleh karenanya, variabel-variabel seperti karakteristik desain sistem, karakteristik pengguna, karakteristik tugas, sifat dasar proses implementasi maupun pengembangan, pengaruh politik, struktur organisasi dan lainnya dimana dikategorikan sebagai variabel eksternal13.

2. Pengertian Sistem Informasi

11 Fishbein, M, & Ajzen, I., „Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to Theory and Research‟, Reading, MA: Addison‐ Wesley, 1975.. Lihat Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, Yogyakarta: Andi Offset, 2007, hal 15.

12 Ajzen, I., dan Fishbein, M., Under standing Attitudes and Predicting Social Behavior, Prentice‐ Hall, Englewood Scliffs, NJ, 1980.. Lihat Jogiyanto, 2007, Sistem Informasi Keperilakuan, Yogyakarta:

Andi Offset, hal. 15-20.

13 Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, Yogyakarta: Andi Offset, 2007. hal. 21-25.

(15)

Sebuah system informasi dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi jika didesain menjadi sistem informasi yang berkualitas, karena dengan sistem informasi yang berkualitas, organisasi akan dapat mencapai tujuannya14. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian system informasi yang dikemukakan oleh

beberapa ahli, secara rinci penulis akan mengemukakan pengertian setiap suku kata yang terdapat di dalam peristilahan sistem informasi, yaitu sebagai berikut:

a. Sistem

Gordon B. Davis dalam Hasibuan mendefinisikan pengertian sistem sebagai berikut15 :

“system can be abstract or physical. An abstract is an orderly arrangement of interdependent ideas or constructs. For example, a system of theology is an orderly arrangement of ideas about God, man, etc. A physical system is a set of elements which operate together to accomplish an objective”16.

Pernyataan Gordon B. Davis menjelaskan bahwa sistem dapat abstrak atau fisis.

Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantungan. Misalnya, sistem teknologi adalah sistem yang teratur dari gagasan-gagasan tentang Tuhan, manusia, dan

sebagainya. Sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

14 Krismiaji, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi , Yogyakarta: UPP STIM YKPN, hal. 12.

15 Hasibuan, Malayu. S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Bumi Aksara. Jakarta, 2014, hal. 252.

16 Gordon B Davis, Margrethe H. Olson, Management information systems: conceptual foundations, structure, and development, New York : McGraw-Hill, 1987-1984, hal. 67.

(16)

Menurut Wikipedia, sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi17.”

Moscove menyatakan bahwa“suatu sitem adalah suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan (disebut subsistem) yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu18.”

Murdick menyatakan bahwa “suatu sistem adalah suatu kumpulan elemen- elemen yang dijadikan satu untuk tujuan umum19.”

Selanjutnya menurut Fauziah bahwa Sistem adalah suatu kerangka yang terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih20

Azhar Susanto menyatakan bahwa sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu21.

Berdasarkan uraian diatas, menunjukan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan dari berbagai susunan perangkat dan elemen yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Informasi

17 https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem, akses 25 Juni 2018, hal. 1.

18 Steven A. Moscove, Accounting Information System, New Jersey: Prentice-Hall, 1981, hal. 4.

19 Zaki Baridwan. Sistem Informasi Akuntansi, edisi kedua. Yogyakarta: BPFE, 2013, hal. 2.

20 Fauziah Fauzian, Accounting Information System, New Jersey: Prentice-Hall, 2000, hal. 1,

21 Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi, Bandung: Lingga Jaya, 2013, hal. 22.

(17)

Azhar Susanto menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat22.” Sedangkan menurut Krismiaji menyatakan Informasi merupakan data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat23”.

Menurut Burgh & Starter menyatakan bahwa Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan24

Menurut Gordon B. Davis dalam Hasibuan mendefinisikan pengertian informasi sebagai berikut: “information is data that has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decisions”25.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis menjelaskan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Berdasarkan uraian diatas, menunjukkan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data yang berguna dan bermanfaat untuk digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan.

Selanjutnya Krismiaji menyebutkan bahwa agar sebuah informasi dapat bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:

1) “Relevan, artinya sebuah informasi bisa menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian,

22 Azhar Susanto. Sistem Informasi …., hal. 38

23 Krismiaji, Sistem Informasi …., hal. 15.

24 Burgh & Starter, Accounting Information Systems P.67 :1982, New Jersey: Prentice-Hall.

25 Hasibuan, Malayu. S.P, Manajemen Sumber …., hal. 254.

(18)

menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspektasi semula.

2) Dapat dipercaya, artinya sebuah informasi harus bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas sebuah organisasi.

3) Lengkap, artinya sebuah informasi tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai.

4) Tepat waktu, artinya sebuah informasi disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.

5) Mudah dipahami, artinya sebuah informasi disajikan dalam format yang mudah dimengerti oleh pemakai.

6) Dapat diuji kebenarannya, artinya sebuah informasi dapat memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.26

c. Sistem Informasi

Dari pengertian-pengertian tersebut di atas kita dapat mengambil pengertian mengenai sistem informasi seperti yang dikemukakan para ahli sebagai berikut:

Menurut Krismiaji, sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan27.”

Menurut Azhar Susanto, Sistem Informasi adalah kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang salingberhubungan dan bekerja

26 Krismiaji, Sistem Informasi …., hal. 15

27 Krismiaji, Sistem Informasi …., hal. 16.

(19)

sama satu sama lain secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolahdatamenjadiinformasi yang berguna28.

Selanjutnya, Wilkinson yang dikutip oleh Abdullah menyebutkan bahwa sistem informasi merupakan suatu kerangka kerja dimana sumber daya (manusia dan komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran organisasi.29

Berdasarkan uraian di atas, menunjukan bahwa sistem informasi merupakan gabungan dari seperangkat komponen yang berbasis komputer dan user yang dibangun untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data serta menghasilkan informasi bagi pengguna untuk mencapai tujuan tertentu.

d. Komponen Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto komponen sistem informasi dapat dikelompokan sebagai berikut30:

3. “Perangkat keras (Hardware) 4. Perangkat lunak (software) 5. Manusia (Brainware) 6. Prosedur (Procedure) 7. Basis data (Database)

8. Jaringan Komunikasi (Communication Network).”

Komponen sistem informasi tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Perangkat Keras (Hardware)

28 Azhar Susanto. Sistem Informasi …., hal. 72

29 Abdullah, M. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.2014, hal.

5.

30 Azhar Susanto. Sistem Informasi …., hal. 58

(20)

Perangkat keras di sini merupakan perangkat fisik yang membangun sebuah teknologi informasi. Contoh perangkat keras disini misalnya, monitor, keyboard, mouse, printer, harddisk, memori, mikroprosessor, CD-rom, kabel jaringan, antena telekomunikasi, dan lain-lain.

2) Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak disini merupakan program yang dibuat untuk keperluan khusus. Perangkat lunak dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a) Perangkat lunak sistem

Perangkat lunak sistem merupakan perangkat lunak yang dibuat khusus untuk dapat mengontrol semua perangkat keras, sehingga semua perangkat keras teknologi informasi dapat berkerja dengan kompak sebagai sebuah sistem yang utuh. Perangkat lunak sistem lebih dikenal dengan sebutan sistem operasi. Misalnya : Sistem Operasi Windows, Linux, Unix, OS/2, dan FreeBSD.

b) Perangkat lunak bahasa pemograman

Perangkat lunak bahasa pemograman merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi maupun perangkat lunak sistem.

Misalnya : Visual Basic, Delphi, Turbo C, Fortran, Cobol, Turbo Assembler, Java. Sementara perangkat lunak aplikasi merupakan program jadi siap pakai yang dibuat untuk keperluan khusus. Misalnya untuk keperluan multimedia ada perangkat lunak JetAudio, Windows Media Player, Winamp, Real Player. Untuk keperluan aplikasi perkantoran ada Microsoft Office dan Open Office yang terdiri atas beberapa program untuk berbagai keperluan seperti pengolahan kata, angka, data dan presentasi.

(21)

c) Perangkat lunak aplikasi

Perangkat lunak aplikasi merupakan program yang didesain untuk membantu pengguna supaya dapat lebih produktif dan membantu dengan tugas-tugas khusus.

3) Manusia (Brainware)

Sementara brainware atau orang merupakan pengguna, pemelihara, pembuat sistem informasi. Sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dari komponen sistem informasi dalam dunia bisnis yang dikenal dengan sistem informasi akuntansi. Komponen SDM ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan komponen lainnya didalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis, perancangan, dan strategi implementasi yang didasarkan kepada komunikasi diantara sumber daya manusia yang terlibat dalam suatu organisasi.

Sumber daya manusia (SDM) sistem informasi atau sistem informasi akuntansi merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.

beberapa kelompok SDM dalam organisasi yang terlibat dalam beberapa aktivitas diatas secara garis besar dikelompokan kedalam pemilik dan pemakai sistem informasi.

1) Pemilik sistem informasi

Pemilik sistem informasi merupakan sponsor terhadap dikembangkannya sistem informasi. Mereka biasanya bertanggungjawab terhadap biaya dan waktu yang digunakan untuk pengembangan serta pemeliharaan sistem

(22)

informasi, mereka juga berperan sebagai pihak penentu dalam menentukan diterima atau tidaknya sistem informasi.

2) Pemakai sistem informasi

Para pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orang-orang yang hanya akan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan seperti operator dan manajer (end user). Para pemakai akhir sistem tersebut menentukan masalah yang harus dipecahkan, kesempatan yang harus diambil, kebutuhan yang harus dipenuhi, dan batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi.

4) Prosedur (Procedure)

Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Sedangkan aktivitas pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi yang dimiliki tentang informasi.

5) Basis data (database)

Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan dalam media penyimpanan suatu organisasi (arti luas) atau dalam komputer (arti sempit).

6) Teknologi jaringan komunikasi (communication network technology) Telekomunikasi atau komunikasi data dapat didefinisikan sebagai penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari satu lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda.

Komunikasi yang terjadi diantara beberapa pihak yang berkomunikasi harus

(23)

difasilitasi dengan infrastruktur berupa jaringan telekomunikasi. Jadi dengan menguasai jaringan telekomunikasi telah menolong persoalan yang disebabkan oleh masalah geografi dan waktu sehingga memungkinkan organisasi untuk mempercepat produksi dan pengambilan keputusan.

e. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi

Tujuan utama sistem informasi adalah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh semua penggunanya, baik internal maupun eksternal.

Wilkinson yang dikutip oleh Abdullah mengemukakan ada tiga sasaran utama yang ingin dicapai organisasi dalam pengembangan system informasi.

Ketiga sasaran tersebut adalah sebagai berikut31:

1) “Menyediakan informasi untuk mendukung operasional harian;

2) Memberikan informasi yang menunjang pengambilan keputusan pihak internal;

3) Menyediakan informasi untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan kekayaan organisasai.”

Berdasarkan uraian di atas, menunjukan bahwa tujuan utama dari sistem informasi adalah untuk menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional organisasi, serta mendukung dalam pengambilan keputusan organisasi. Fungsi utama dari sistem informasi menurut Lilis adalah sebagai berikut32:

1) Fungsi pengumpulan data (data collection) 2) Fungsi pemrosesan data (data processing)

31 Abdullah, M. Manajemen dan Evaluasi ….., hal. 7.

32 Puspitawati, Lilis., Sri Dewi Anggadini, Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011, hal. 34

(24)

3) Fungsi manajemen data (data management) contohnya: storing, updating, retrieving

4) Fungsi pengendalian dan keamanan data (entry barrier) 5) Fungsi penyedia informasi (reporting)”

Berdasarkan uraian di atas, menunjukan bahwa fungsi utama dari sistem informasi diantaranya adalah mengumpulkan, menyimpan, memproses, mengendalikan dan menyediakan informasi bagi organisasi.

f. Pemanfaatan Sistem Informasi

Menurut Amoroso dan Cheney Pemanfaatan dan kepuasan pemakai digunakan secara luas sebagai tolak ukur keberhasilan suatu sistem informasi. Dua variabel tersebut digunakan oleh Schiffman, et al (1992) dan Doll dan Torkzadeh (1998). Para peneliti lain mendasarkan penelitiannya pada teori sikap dan perilaku aspek-aspek teknologi misalnya sistem yang berkualitas tinggi mempengaruhi sikap pemakai, sistem berupa keyakinan dan afeksi terhadap sistem yang bersangkutan33.

Menurut Venkatesh dan Morris (2000) dalam bukunya Jogiyanto, ada dua konsep utama yang dipercaya dalam user acceptance yaitu perceived usefulness dan perceived ease of use. Manfaat (perceived usefulness) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa suatu penggunaan suatu sistem informasi meningkatkan kinerja dalam pekerjaannya. Kemudahan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa penggunaan teknologi sistem informasi akan mudah dan tidak membutuhkan usaha yang keras.

33 R. Kurniawan, “Analisis Pengaruh Teknologi Informasi Pada Kinerja Organisasi Study Empiris PT.

Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk Unit Kantor Cabang Tegal, Kantor Wilayah Semarang.” Tesis Tidak Diplubikasikan, MAKSI UNDIP. 2008.

(25)

Kemudahan (Perceived Ease of Use) menggambarkan dampak atas tingkat perilaku melalui dua penyebab yaitu dampak langsung atas tingkat perilaku dan dampak tidak langsung atas perilaku melalui perceived usefulness34.

Mortense mengemukakan bahwa teknologi informasi telah menjadi suatu komponen yang tidak terpisahkan dari mekanisme kantor. Kemanfaatan teknologi berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas35. Model kemanfaatan teknologi informasi telah banyak diadopsi dari theory of attitudes and behavior yang dikembangkan oleh Triandis pada tahun 1971 dalam bukunya Sunarta tahun 2005 dan theory of reasoned action oleh Fishbein dan Ajzen, 1975, dalam bukunya Jogiyanto 2007.

Davis et al. (1989), Szajna (1996), Venkatesh dan Davis (2000), dan Venkatesh dan Morris (2000) (dalam Jogiyanto 2007) membuktikan bahwa kemudahan berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Iqbaria (1997) membuktikan bahwa kemudahan pemakaian dan kegunaannya mempunyai pengaruh terhadap penerimaan penggunaan PC di perusahaan kecil. Geven dan Sraub tahun 1997) dalam bukunya Jogiyanto tahun 2007 meneliti efek dari perbedaan gender terhadap penerimaan sistem informasi. Hasil penelitian mereka menemukan bahwa laki-laki lebih diakibatkan oleh persepsi kegunaan dan wanita lebih dipengaruhi oleh persepsi kemudahan penggunaan dan norma-norma subjektif dalam menerima sistem informasi.

B. Telaah Penelitian Sebelumnya

34 Jogiyanto. Sistem Informasi Keperilakuan.Yogyakarta: Andi. 2007.

35 R. Kurniawan, “Analisis Pengaruh Teknologi Informasi Pada Kinerja Organisasi Study Empiris PT.

Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk Unit Kantor Cabang Tegal, Kantor Wilayah Semarang.” Tesis Tidak Diplubikasikan, MAKSI UNDIP. 2008j

(26)

Penelitian Nurul Huda Agustiani yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) terhadap kinerja Individualitas dengan Kemudahan Penggunaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sistem informasi akademik terpadu (SIKADU) terhadap kinerja individual dengan kemudahan penggunaan sebagai variabel moderating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan sistem informasi akademik terpadu (SIKADU) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja individual. Sedangkan variabel kemudahan penggunaan tidak memoderasi pengaruh pemanfaatan SIKADU terhadap kinerja individual, sehingga variabel kemudahan penggunaan bukan variabel moderating

Pada 1992, W. DeLone dan E. McLean membuat sebuah model untuk mengukur kualitas sistem informasi yang disebut “DeLone and McLean IS Success Model” atau biasa disebut D&M model. Menurut D&M, terdapat 6 poin yang menentukan kualitas sistem informasi, yaitu36:

1. System Quality 2. Information Quality 3. Use

4. User Satisfaction 5. Individual Impact 6. Organizational Impact

36DeLone, W.H., and McLean, E.R. Information systems success: The quest for the dependent variable.

Information Systems Research, 3, 1 (1992), 60–95. Lihat juga

http://www.fsc.yorku.ca/york/istheory/wiki/index.php/Delone_and_McLean_IS_success_model

(27)

Mortense tahun 1988 mengemukakan bahwa teknologi informasi telah menjadi suatu komponen yang tidak terpisahkan dari mekanisme kantor. Kemanfaatan teknologi berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas.

Model kemanfaatan teknologi informasi telah banyak diadopsi dari theory of attitudes and behavior yang dikembangkan oleh Triandis (1971)37 dan Fishbein dan Ajzen (1975) theory of reasoned action38.

Ives, at al (1984) mengungkapkan bahwa teknologi sistem informasi suatu perusahaan akan membantu penyediaan informasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan manajer dalam pengambilan keputusan. Selain sebagai alat bantu dalam pengolahan data, teknologi sistem informasi juga dapat digunakan untuk mengetahui lebih cepat jika timbul permasalahan dalam organisasi dan memfokuskan pada unsur tertentu guna mengambil tindakan yang tepat39.

Internet merupakan sebuah kumpulan global (mendunia) ribuan jaringan komputer dan jutaan komputer pribadi yang dikelola secara bebas. Internet telah memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan Transmission Control Protocol atau

37 Sunarta, I N,”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual.” Tesis Tidak Dipublikasikan, MAKSI UNDIP, 2005.

38 Jogiyanto. Sistem Informasi Keperilakuan.Yogyakarta: Andi. 2007.

39 Kurniawan, R, “Analisis Pengaruh Teknologi Informasi ….. Tesis, 2008.

(28)

InternetProtocol (TCP/IP) yang didukung media komunikasi, seperti satelit dan paket radio.

Jadi, jarak jangkauannya tidak terbatas40.

SIKADU merupakan sistem informasi yang terintegrasi antar seluruh bagian/komponen yang ada di fakultas. Dari segi sistem tersebut akan menghasilkan data lebih akurat karena diproses oleh sistem komputer, dan efisien waktu dalam Single Database dan data elektronik sehingga memudahkan pencarian dan pengolahan data.

Didalam SIKADU terdapat beberapa pengorganisasian diantaranya meliputi pengelolaan sistem registrasi dan system penjadwalan perkuliahan, pengelolaan Kartu Rencana Studi (KRS), monitoringperkuliahan, pengorganisasian nilai mahasiswa, penanganan pendaftaran wisuda dan masih banyak lagi. Salah satu pengorganisasian yang terdapat dalam SIKADU yaitu pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) yang merupakan kartu untuk pendaftaran mata kuliah yang diisi oleh setiap mahasiswa di awal semester berdasarkan jadwal kuliah yang telah ditawarkan Jurusan agar dapat mengikuti proses pembelajaran.

C. Kerangka Berpikir

1. Kriteria Penilaian Sistem Informasi

Suatu sistem informasi dikembangkan melalui pengamatan sebuah proses kerja, untuk menilai suatu sistem informasi tentu banyak kriteria yang diperhatikan. Kriteria untuk menilai sebuah sistem informasi sebagai beikut:

a. Kegunaan: fasilitas dan aplikasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan serta menghasilkan informasi dengan cepat dan relevan untuk proses pengambilan keputusan.

b. Efisiensi: biaya, tenaga dan waktu yang dikeluarkan untuk mengaplikasikan sistem informasi sebanding dengan hasil yang ditetapkan.

40 Budi Sutedjo Dharma Oetomo, dkk, Pengantar Teknologi Informasi Internet Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: C. V Andi Offset, 2007, hlm. 23.

(29)

7) Keandalan: mampu menangani operasi pekerjaan porsi besar dengan frekuensi yang tinggi dan terus-menerus.

8) Kapasitas: mampu menyimpan data dengan kapasitas besar dan kemampuan temu kembali yang cepat.

9) Sederhana: menu dan navigasi yang disediakan dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif dengan pengguna.

10) Fleksibel: Sistem informasi dapat diaplikasikan dan dioperasikan dalam beberapa jenis sistem operasi serta memiliki potensi untuk selalu dikembangkan.

2. Kualitas Layanan

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan41. Layanan adalah serangkaian kegiatan dalam proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain, oleh karena itu layanan merupakan proses yang berlangsung secara rutin dan berkesinambungan42. Dalam menilai kualitas layanan Parasuraman, Zeithmal dan Berry ada lima dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas layanan untuk membentuk fokus pengguna. Kelima dimensi kualitas layanan tersebut sebagai berikut:

a. Penampilan (tangible).

Penampilan fisik pelayanan (fasilitas fisik, peralatan ), personel dan media komunikasi akan memberikan warna dalam pelayanan. Tingkat kelengkapan peralatan/teknologi yang digunakan dapat berpengaruh pada pandangan pelanggan atau kesiapan perusahaan dalam memberikan pelayanan.

b. Kehandalan (reliability).

41 Tjiptono Fany & Anastasia Diana. Total Quality Management. Yogyakarta: Penerbit. Andi. 2003.

42 Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi. 1995, hlm. 27.

(30)

Kemampuan dalam memenuhi janji, tepat waktu, konsisten dan kecepatan pelayanan merupakan hal yang penting dalam pelayanan.

c. Daya tanggap (responsiveness).

Kepedulian dan kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang baik adalah bagian dari pelayanan. Tingkat kepedulian dan ketanggapan ini dilihat dari sejauh mana pihak perusahaan bersedia membantu pelanggan. Kesediaan menerima kritik, saran dan komentar yang bersifat pertanyaan maupun keluhan, adanya sarana komunikasi yang tersedia dan memudahkan pelanggan mengetahui informasi tentang layanan yang disediakan perusahaan, misalnya: internet (website/on-line service), dan papan informasi.

d. Jaminan (assurance)

Pengetahuan dan sikap (sopan, ramah, tanggap, bersahabat) dari pegawai serta kemampuan mereka dalam menanamkan kepercayaan dan keyakinan.

e. Kepedulian (empathy).

Tingkat kepedulian dan perhatian perusahaan pada pelanggannya secara individu.

Empati pada pelanggan misalnya: tanggap terhadap permasalahan pelanggan berkaitan dengan layanan yang diberikan oleh perusahaan, menyediakan waktu untuk mendengarkan keluhan, memperlakukan pelanggan yang komplain atas layanan dengan baik43.

Secara sederhana kerangka teori dalam penelitian ini adalah :

43 Fandi Tjiptono, Prinsip-prinsip Total Quality Service. Jogjakarta: Andi, 2000, hal. 46-48.

Kualitas Sistem Kualitas Layanan

Pemanfaatan SIKADU

(31)

D. Hipotesis Hipotesis 1

Ho1 : Pemanfaatan Sikadu berpengaruh terhadap kualitas layanan.

Ha1 : Pemanfaatan Sikadu tidak berpengaruh terhadap kualitas layanan Hipotesis 2

Ho2 : Pemanfaatan Sikadu memoderasi berpengaruh kualitas sistem informasi akademik terpadu (Sikadu) terhadap kualitas layanan.

Ha2 : Pemanfaatan Sikadu memoderasi tidak berpengaruh kualitas sistem informasi akademik terpadu (Sikadu) terhadap kualitas layanan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research), merupakan jenis penelitian bertujuan untuk memecahkan masalahmasalah praktis dalam masyarakat.

Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian adalah lapangan, maka yang menjadi fokus perhatian penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang lebih banyak menggunakan logika hipotesis verifikasi yang dimulai dengan berfikir

(32)

deduktif untuk menurunkan hipotesis kemudian melakukan pengujian dilapangan dan kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris44.

B. Populasi dan Sampling.

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.45Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi menurut Joko Subagyo adalah obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data. Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil batasan pengertian bahwa populasi adalah keseluruhan unsur obyek sebagai sumber data dengan karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian. Adapun populasi penelitian ini adalah mahasiswa, dosen dan pegawai fakultas FEBI IAIN Pekalongan.

Non-Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih secara acak. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti.46 Teknik pengambilan sampel adalah strategi yang diterapkan oleh peneliti selama proses pengambilan sampel. Proses ini dilakukan ketika para peneliti bertujuan untuk menarik kesimpulan untuk seluruh populasi setelah melakukan penelitian pada sampel yang diambil dari populasi yang sama.47 Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan sampling aksidental (accidental sampling) adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data48.

C. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian gabungan antara metode kuantitatif. Metode ini dilakukan agar hasil analisis data pada metode kuantitatif serta diinterpretasikan data tersebut dalam bentuk deskripsi secara lebih jelas49.

44 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Yogyakarta: Teras, 2011, hal. 64

45Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hal. 173.

46Asrof Syafi‟i, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: eLKAF, 2005, hal. 137-140.

47Salafudin dan Nalim, Statistik Inferensial, Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2014, hal. 41.

48 Asrof Syafi‟i, Metodologi Penelitian …, hal. 137-140.

49 Muhammad Idrus, 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga, hal. 255.

(33)

D. Variabel

Variabel adalah konsep yang dapat diukur dan mempunyai nilai50. Variabel bebas dalam penelitian adalah kualitas sistem informasi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas layanan. Variabel sistem informasi mempunyai 6 indikator: indikator kegunaan, indikator efisiensi, indikator keandalan, indikator kapasitas, indikator sederhana, dan indikator fleksibel. Variabel kualitas layanan mempunyai 5 indikator:

indikator bukti isik, indikator keandalan, indikator daya tanggap, indikator jaminan dan indikator kepedulian. Variabel moderating adalah pemanfaatan sikadu.

E. Analasis Data

1. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian 1) Instrumen

a) Uji validitas instrumen

Uji validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.51 Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur.

2. Melakukan uji coba pengukur tersebut kepada sejumlah responden.

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitumg korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total.

Nilai korelasi ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment, yaitu:

Dimana:

X = Skor untuk masing-masing pertanyaan

50 Sudjarwo dan Basrowi. 2009. Manajemen Penelitian Sosial. Bandung: Mandar Maju, hal. 169.

51Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking,Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, hal. 123.

(34)

Y = Skor total.

N = jumlah res.52

b) Uji instrument reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas,kemudian kuesioner juga perlu diuji reliabilitasnya.Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen pengukuran.53

Digunakan untuk mengetahui sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten,apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.54

Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan teknik Cronbach dengan menggunakan koefisien alpa (α).

Dimana:

= Reliabilitas instrumen.

K = Banyak butir pertanyaan atau peryataan.

= Varian total

= Jumlah butir pertanyaan atau peryataan.

Dengan rumus varian sebagai berikut:

n = Jumlah responden.

X = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan atau peryataan).

52Husein Umar, Research Methods ...., hal. 132.

53Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT. RajaGarfindo Persada, 2008. hal. 57.

54Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hal. 173.

=

=

(35)

a. Teknik pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Uji yang akan dilakukan adalah uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan merupakan data linier terbaik dan tidak bias atau tidak, sedangkan uji hipotesis dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis berdasarkan data penelitian.

1) Analisis Regresi linear berganda

Persamaan umum regresi yang menggunakan lebih dari dua variabel independen adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 +b3 X3 Keterangan :

Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) α =Konstanta ( nilai Y apabila X1,X2 dan Xn = 0)

b =Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penuruan X1 dan X2 = Variabel independen

2) Uji asumsi klasik

Teknik analisa data yang pertama dilakukan adalah dengan menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian merupakan data linier terbaik dan tidak bias atau tidak.

Dalam penelitian ini akan menggunakan empat uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedasitas.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

Dasar pengambilan keputusannya adalah:

i. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distrbusi normal, makan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

(36)

ii. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribus normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas pada asumsi klasik digunakan, bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel independen satu dengan variabel independen lainnya. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terdapat gejala multikolinearitas. Gejala multikolinearitas pada suatu model regresi dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) dan nilai tolerance.

Dasar pengambilan keputusannya adalah apabila nilai variance inflation factor (VIF) lebih besar dari 10 (VIF>10), maka model regresi memiliki gejala multikolinearitas. Kemudian apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 (tolerance

<0,10), maka model regresi memiliki gejala multikolinearitas.

c) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi gejala autokorelasi. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Waison55 dan uji Run Test.

d) Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari heteroskedastisitas.

Dasar analisisnya adalah:

i. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

55 Agus Arwani, MODUL Praktikum Komputer Keuangan (Pelatihan Analisis Statistik dengan SPSS), Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2016, hal. 36.

(37)

ii. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3) Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan adalah Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) dan Uji Signifikansi secara bersama-sama (Uji Statistik F). Adapun uji yang dilakukan antara lain”

a) Uji t

Korelasi parsial dalam regresi berganda digunakan untuk melihat besarnya hubungan antara dua variabel yang bebas dari variabel lainnya.Yaitu untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X terhadap Y secara terpisah maka digunakan uji t. Rumus yang digunakan :

Dimana:

t = nilai hitung

= nilai koefisien variabel independen (variabel X)

= nilai standard error dari variabel independen (variabel X).

Adapun kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut :

i. Jika signifikan < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima berarti ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

ii. Jika signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel.56

b) Uji F

56Feddy Rangkuti, Marketing Analysis Made Easy, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, hal. 63.

t =

(38)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabelindependen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variable dependen.

Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variable independen yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variable dependen.57. Formula yang digunakan adalah:

Dimana:

k = Banyaknya variabel bebas

= Koefisien determinasi.

n-k-1 = Derajat bebas penyebut.

Kriteria penilaian yang dapat ditetapkan adalah:

(1) Jika F hitung > F tabel maka variable-variabel bebas digunakan dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat.

(2) Dengan membandingkan nilai F hitungdengan F tabel apabila F hitung < F tabel, maka variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

c) Koefesien Determinasi

koefesien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinsi adalah anatara nol dan satu.58Semakin mendekati 0 maka kemapuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen semakin kecil, sedangkan semakin mendekati 1 maka semakin besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam mendeteksi presentase model menerangkan variasi variabel dependen penenliti menggunakan program SPSS Versi 23 pada tabel model summary dengan melihat pada nilai adjusted R Square kemudian diubah kedalam bentuk prsentase.

57Algifari, Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: AMP YKPN, 2003, hal. 231.

58 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IMB SPSS 19,…., hlm. 97.

Gambar

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 122 responden terdapat 46 responden pria  (37,7  %)  dan  76  responden  wanita  (62,3%)
Tabel  4.4  diatas  menunjukkan  jawaban  responden  terhadap  tiga  pertanyaan  atau  indikator  dalam  variabel  kinerja  individual
Tabel 4.5 diatas menunjukkan jawaban responden terhadap enam pertanyaan  atau  indikator  dalam  variabel  kemudahan  penggunaan  Sikadu
Tabel 4.7  Hasil Uji Reliabilitas
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dari eksperimen tersebut adalah apabila Richardson number yang digunakan lebih kecil dari 0,31, pembentukan vortex yang terjadi sama dengan

Kriteria evaluasi yang digunakan pada penelitian ini adalah DeLone &amp; McLean Model merupakan model untuk mengukur kesuksesan implementasi sistem informasi

Setelah melihat permasalahan / kelemahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan pada Toko Blora, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan saat ini dikarenakan

Akad Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan yang disepakati dalam arti penjual harus memberitahu harga pokok yang ia beli dan menentukan tingkat

Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi mahasiswa, dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan bahwa dengan adanya pengaruh yang

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI9. PADANGSIDIPMUAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan respon baik oleh guru maupun siswa terkait dengan sistem pembelajaran full day school. Guru dan siswa yang merespon

teorinya, disain penelitiannya, serta kualitas pelaksanaan dan analisis datanya. Penelitian dengan sampel 50.000 orang tidak otomatis akan lebih baik dari penelitian yang