BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah berdirinya pabrik PT. Ocean Centra Furnindo ini berawal dari usaha keluarga dan turun temurun sampai sekarang. Dimana PT. Ocean Centra Furnindo dibangun dengan modal keluarga pada tanggal 08 Agustus 1972 yang berlokasi di Jl. Medan-Binjai Km 17,5 No: 549 Binjai dan pabrik ini juga dikelola oleh sesama keluarga. Semula pabrik ini hanya memproduksi khusus busa saja, dan awal nama pabrik ini bernama PT. Ocean Foam. Tetapi seiring dengan perjalanan waktu dan ide-ide yang timbul untuk lebih mengembangkan jenis produksi, maka pabrik ini memproduksi spring bed dan busa.
Perkembangan pangsa pasar usaha ini, perusahaan mengembangkan beberapa jenis macam produk ke dalam rangkaian produksi spring bed ini. Dewasa ini PT. Ocean Centra Furnindo merupakan produsen spring bed yang cukup dikenal oleh masyarakat di Sumatera Utara, Aceh, dan Kep. Riau dengan suatu jaringan pabrik produksi dan pengembangan yang cukup baik dan memuaskan.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Ruang lingkup usaha PT. Ocean Centra Furnindo sudah meluas sampai keluar dari kota Medan seiring semakin digemari oleh masyarakat (konsumen). PT. Ocean Centra Furnindo memproduksi produk matras spring bed. Produk PT. Ocean Centra Furnindo ini sudah dipasarkan sampai ke Daerah Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Lokasi kantor pemasaran produk spring bed dan lokasi pabriknya dibedakan. PT. Ocean Centra Furnindo memproduksi produk-produk sebagai berikut :
- Produk spring bed antara lain sebagai berikut : 1. Jenis Helux Spring bed
2. Jenis Ocean Spring bed 3. Jenis Angel Spring bed 4. Jenis Altis Spring bed
PT. Ocean Centra Furnindo juga menyediakan dan melayani pesanan tersendiri bagi para konsumen.
Konsumen yang ingin membeli satu buah spring bed atau membeli banyak (misalnya grosir) harganya tetap sama. Tidak ada perbedaan harga untuk konsumen yang ingin menjual lagi atau konsumen yang langsung menggunakan produk tersebut, hanya saja bagi konsumen yang membeli banyak (misalnya grosir) mendapatkan bonus dari pihak industri. Strategi promosi yang dilakukan oleh PT. Ocean Centra Furnindo ini adalah mempromosikan lewat radio, pemasangan spanduk, pemasangan iklan, pemasangan papan reklame di toko-toko penjualan furniture dan apabila ada acara - acara pameran mereka ikut serta.
2.3. Gambaran Umum PT. Ocean Centra Furnindo
Suatu perusahaan terdapat berbagai aktivitas yang berbeda-beda dan saling terkait satu dengan yang lainnya sehingga harus dikoordinasi sedemikian rupa agar dapat tercapai sasaran dan tujuan perusahaan dengan efisien. Adanya berbagai aktivitas tersebut, maka pengorganisasian perlu dilakukan sebagai salah satu fungsi dari manajemen, agar keharmonisan kerja dapat tercipta dengan baik dalam sebuah perusahaan. Organisasai merupakan wadah kerjasama dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis dari hubungan kerjasama diantara sekelompok orang yang berbeda dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
teratur. Dengan struktur organisasi tersebut diharapkan setiap personil yang ada didalam organisasi dapat diarahkan sehingga mendorong mereka melaksanakan aktivitas masing-masing dengan baik dan mendukung tercapainya sasaran perusahaan.
Organisasi-organisasi baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta selalu menghadapi masalah bagaimana organisasinya dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan orang-orang yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi dengan pemberian tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan jabatan dan kemampuannya.
DIREKTUR
: Hubungan perintah : Hubungan fungsional
Sumber: PT. Ocean Centra Furnindo
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Ocean Centra Furnindo
Pembagian tugas berdasarkan jabatan pada struktur organisasi di PT. Ocean Centra Furnindo adalah sebagai berikut:
1. Direktur
Direktur sebagai pimpinan puncak dari PT. Ocean Centra Furnindo yang bertugas untuk :
a. Bertanggungjawab kepada presiden direktur (pimpinan perusahaan induk) atas jalannya perusahaan.
d. Menyebarkan dan menerapkan kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan produksi serta mengawasi pelaksanaannya.
e. Merencanakan dan mengatur anggaran modal kerja dan modal investasi perusahaan.
f. Melaksanakan kontrak-kontrak perusahaan dengan pihak luar.
Direktur membawahi lima manager yang terdiri dari manager produksi, manager keuangan, manager pemasaran, manager pemasaran, manager personalia, dan manager pembelian.
2. Manager Produksi
Production manager bertanggungjawab langsung kepada bagian direktur. Manager produksi membawahi kepala bagian produksi. Tugas-tugas dari manager produksi adalah sebagai berikut :
a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dalam bagian produksi.
b. Merencanakan dan mengatur produksi perusahaan agar sesuai dengan spesifkasi dan standart mutu yang telah ditentukan.
c. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
d. Merencanakan dan meneliti metoda kerja dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja.
3. Manager Keuangan
Manager Keuangan bertanggungjawab langsung kepada direktur, dalam melaksanakan tugasnya manager keuangan membawahi kasir/accounting. Manager keuangan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akuntansi dari keuangan perusahaan.
b. Membantu direktur dalam melaksanakan anggaran perusahaan. c. Memastikan bahwa transaksi keuangan dilakukan dengan benar.
d. Memeriksa dan menganalisa data dan laporan aliran dana dan biaya perusahaan.
e. Bertanggungjawab atas dana dokumen-dokumen penting yang disimpan dalam perusahaan.
4. Manager Pemasaran
Manager Pemasaran bertanggungjawab kepada direktur. Tugas dan tanggungjawab dari manager pemasaran adalah:
a. Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan dibidang pemasaran. b. Merencanakan kegiatan penelitian pasar guna mendapatkan data tentang
tingkat kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan, sehingga dapat ditentukan rencana volume penjualan kepada target market.
d. Menentukan rencana anggaran biaya pemasaran.
e. Mengkoordinir tenaga ahli yang memberikan pelayanan teknis kepada masyarakat.
5. Manager Personalia
Manager Personalia bertanggung jawab langsung kepada direktur. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Merencanakan dan menerapkan sistem penerimaan pegawai yang dibutuhkan oleh perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan training pegawai.
c. Mengadakan penelitian kepegawaian seperti masalah pengembangan organisasi perusahaan, evaluasi kerja, gaji dan upah karyawan.
d. Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur mengenai persediaan dan pemanfaatan fasilitas seperti komunikasi, perumahan dan transportasi perusahaan.
6. Manager Pembelian
Staf ini bertanggung jawab penuh direktur. Tugas dari bagian ini adalah:
a. Melakukan pemilihan dan evaluasi atas supplier. b. Melaporkan setiap kegiatan pembelian kepada direktur. c. Mengeluarkan Purchasing Order (PO).
7. Kepala bagian Produksi
Kepala bagian produksi bertanggung jawab kepada manager produksi. Kepala bagian produksi membawahi supervisor, adapun tugas-tugas supervisor adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi bagian produksi dan pengolahannya agar pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan rencana.
b. Bekerjasama dengan bagian engineering unutk memeriksa bagian yang mengalami kerusakan sehingga dapat diatur perbaikannya.
c. Memberikan laporan kegiatan produksi secara rutin kepada manager produksi.
8. Kasir/Accounting
Kasir bertanggung jawab kepada manager keuangan. Kasir ini bertugas sebagai berikut :
a. Mencatat biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keperluan perusahaan dengan mencatat di bon tiap pembelian/pengeluaran.
b. Menyusun laporan pengeluaran harian, bulanan maupun tahunan untuk dipertanggung jawabkan kepada manager keuangan.
c. Memastikan bahwa semua transaksi keuangan dilakukan dengan benar.
9. Salesman/Counter Sales
Bagian ini bertanggung jawab kepada manager pemasaran. Tugas dari bagian ini adalah:
a. Mengatur penjualan produk ke konsumen, jumlah dan harga produk. b. Menentukan jumlah produk yang dapat diterima di pasaran.
10. Staf Personalia
Staf Personalia bertanggung jawab penuh kepada manager personalia. Tugas dari staf personalia adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan system penerimaan pegawai yang dibutuhkan oleh perusahaan. b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan training pegawai.
c. Mengawasi kepegawaian seperti masalah pengembangan organisasi perusahaan, mengevaluasi kerja, gaji dan upah karyawan.
d. Menerapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur mengenai persediaan dan pemanfaatan fasilitas seperti komunikasi, perumahan dan transportasi perusahaan.
11. Kepala Gudang Bahan
Kepala Gudang Bahan bertanggung jawab penuh kepada manager pembelian. Tugas dari kepala gudang bahan adalah :
a. Mengawasi gudang bahan produksi.
2.3.1. Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Sistem Pengupahan
Tenaga Kerja merupakan salah satu faktor produksi yang diperlukan untuk menjalankan dan mengendalikan kegiatan guna mencapai tujuan perusahaan. Tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat diperoleh melalui proses recruitment (fungsi penarikan tenaga kerja). Kegiatan utama proses recruitment adalah program penerimaan tenaga kerja, diharapkan dapat memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
2.3.1.1.Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh PT. Ocean Centra Furnindo adalah sebanyak 139 orang seperti pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Ocean Centra Furnindo
No Jabatan Jumlah (Orang)
1 Direktur 1
2 Manajer Produksi 1
3 Manajer Keuangan 1
4 Manajer Pemasaran 1
5 Manajer Personalia 1
6 Manajer Pembelian 1
7 Ka. Bagian Produksi 1
8 Kasir/Accounting 4
9 Counter Sales 5
10 Salesman 15
12 Ka. Gudang Bahan 1
13 Tenaga Kerja Bagian Produksi 57
14 Tenaga Kerja Bagian Keuangan 2
15 Tenaga Kerja Bagian Pemasaran 8
16 Tenaga Kerja Bagian Personalia 5
17 Tenaga Kerja Bagian Pembelian 5
18 Engineering 1
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Ocean Centra Furnindo (Lanjutan)
No Jabatan Jumlah (Orang)
19 Supir 20
20 Security 5
Jumlah 139
Sumber: PT. Ocean Centra Furnindo
2.3.1.2.Jam Kerja
Ketentuan jam kerja di PT. Ocean Centra Furnindo dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu jam kerja pegawai perkantoran dan jam kerja karyawan yang langsung berhubungan dengan proses produksi.
Pengaturan jam kerja di PT. Ocean Centra Furnindo sebagai berikut : a. Karyawan bagian Kantor
- Untuk hari Senin – Kamis
- Untuk hari Jum’at
Pukul 08.30 – 12.00 Wib Kerja aktif Pukul 12.00 – 14.00 Wib Istirahat Pukul 14.00 – 16.30 Wib Kerja aktif - Untuk hari Sabtu
Pukul 08.30 – 12.00 Wib Kerja aktif Pukul 12.00 – 13.00 Wib Istirahat Pukul 13.00 – 16.30 Wib Kerja aktif
b. Karyawan bagian Produksi (khusus untuk divisi spring coil) - Shift I Pukul 07.00 – 12.00 Wib Kerja aktif
Pukul 12.00 – 13.00 Wib Istirahat Pukul 13.00 – 15.00 Wib Kerja aktif - Shift II Pukul 15.00 – 18.30 Wib Kerja aktif
Pukul 18.30 – 19.30 Wib Istirahat Pukul 19.30 – 23.00 Wib Kerja aktif - Shift III Pukul 23.00 – 04.00 Wib Kerja aktif
Pukul 04.00 – 05.00 Wib Istirahat Pukul 05.00 – 07.00 Wib Kerja aktif
Karyawan bagian produksi (untuk divisi yang lainnya) - Shift I Pukul 08.30 – 12.00 Wib Kerja aktif
Pukul 20.00 – 21.00 Wib Istirahat Pukul 21.00 – 23.30 Wib Kerja aktif
Hari Minggu dan hari besar lainnya merupakan hari libur. Namun pada hari libur terkadang pabrik juga beroperasi untuk tujuan tertentu. Pelaksanaan kerja pada hari libur dan di luar ketentuan diatas dikategorikan ke dalam jam kerja lembur. Kerja lembur dilakukan bila order dari konsumen cukup besar dan harus dikirim dalam jangka waktu yang relatif singkat.
2.3.1.3.Sistem Pengupahan
Kesejahteraan merupakan salah satu faktor dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Untuk mencapai hal itu pemenuhan kebutuhan hidup merupakan sarana yang penting. Pemberian upah yang memadai adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Karena setiap pekerja pada PT. Ocean Centra Furnindo adalah merupakan karyawan tetap, maka setiap karyawan menerima gaji pada setiap minggunya yang dihitung dari hari senin sampai dengan hari sabtu pada minggu yang sama. Gaji pekerja pada P.T. Ocean Centra Furnindo berdasarkan pada ketentuan UMR (Upah Minimum Regional), pada karyawan buruh produksi.
Perusahaan juga memberikan upah lain yang dapat berupa :
b. Tunjangan jabatan, yaitu sebagai pelengkap gaji pokok, mengingat adanya pekerjaan-pekerjaan yang memegang peranan dan tanggung jawab serta tuntunan khusus. Tunjangan jabatan ini bisa diberikan untuk tingkat jabatan manajerial.
c. Tunjangan Hari Raya (THR), yaitu tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang telah bekerja lebih dari 3 bulan, dengan besar tunjangan sebagai berikut: 1. Karyawan dengan masa kerja 3-6 bulan memperoleh tunjangan sebesar ¼
kali gaji pokok sebulan.
2. Karyawan dengan masa kerja 6-9 bulan memperoleh tunjangan sebesar ½ kali gaji pokok sebulan.
3. Karyawan dengan masa kerja 9-12 bulan memperoleh tunjangan sebesar 3/4 kali gaji pokok sebulan.
4. Karyawan dengan masa kerja 1-3 tahun memperoleh tunjangan sebesar 1 kali gaji pokok sebulan.
5. Karyawan dengan masa kerja 3-5 tahun memperoleh tunjangan sebesar 1,5 kali gaji pokok sebulan.
6. Karyawan dengan masa kerja diatas 5 tahun memperoleh tunjangan sebesar 2 kali gaji pokok sebulan.
d. Cuti
ditutup dan seluruh karyawan diliburkan, kecuali satuan pengamanan tidak diliburkan tetapi diberi imbalan sebagai pengganti cuti, sedangka cuti individual adalah cuti yang diberlakukan kepada masing-masing karyawan. Cuti individual ini pemanfaatannya tergantung kepada masing-masing karyawan boleh dimbil atau tidak diambil dan tidak dapat diuangkan.
2.4. Proses Produksi
Proses produksi adalah metode atau teknik untuk membuat suatu barang atau jasa bertambah nilainya dengan menggunakan sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong dan dana yang ada.
PT. Ocean Centra Furnindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan matras spring bed yang secara mekanis yaitu selain menggunakan mesin juga memakai tenaga kerja sebagai operator.
2.4.1. Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan matras spring bed adalah sebagai berikut :
2.4.1.1.Bahan Baku
dibandingkan bahan-bahan lainnya. Jadi bahan baku ini dapat juga disebut sebagai bahan utama. Adapun bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Busa
Merupakan bahan baku utama dalam proses produksi perakitan spring bed, karena busa digunakan sebagai alas spring coil. Adapun bahan dasar dalam pembentukan busa ini merupakan dari bahan-bahan kimia seperti Polly Propyline Glykol (PPG), Kapur, Silikon, Cosmos, PS, Melion Clorido (MC), dan Toluena Di Isocyanate (TDI).
- Per
Per merupakan salah satu dasar dari bahan baku. Sebelum per ini dibentuk, per ini awalnya merupakan berupa gulungan kawat. Bahan baku ini didapat dari dalam negeri berupa gulungan kawat, dimana gulungan kawat ini diolah kembali menjadi spring coil (kawat per).
- Kayu
Bahan baku ini digunakan untuk pembentukan divan dan pembentukan sandaran. - Kain
Kain yang terdiri dari kain dasar yang merupakan bahan yang akan dijahit dengan busa yang menjadi kain busa dan kain bermotif yang dijahit untuk melapisi kain busa. Adapun kain yang digunakan yaitu, kain quilting, kain hardpad, kain wofen, kain list, kain motif dan kain rayon
- Paku dan Skrup
- Lateks
Lateks digunakan untuk merekatkan busa pada sandaran dan pada bagian lain
2.4.1.2.Bahan Tambahan
Bahan Tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk dalam rangka meningkatkan mutu produk yang mana komponennya merupakan bagian dari produk akhir. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Benang
Benang yang digunakan untuk menjahit kain. - Kawat
Kawat digunakan sebagai pengikat per yang satu dengan per yang lainnya selain sebagai bahan baku dalam pembentukan per
- Label Produksi
Label ini dapat dilihat pada produk itu sendiri yang ditempel pada matras spring bed.
- Plastik
Plastik berfungsi untuk membungkus produk jadi agar tidak terkena noda.
2.4.2. Mesin dan Peralatan
2.4.2.1.Mesin Produksi
Jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi dimana prinsip kerja dari setiap mesin masing-masing berbeda dalam sistem kerja dan hasil dari mesin produksi yang digunakan. Adapun mesin dan peralatan yang digunakan PT. Ocean Centra Furnindo dalam kegiatan produksi pengolahan spring bed dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Mesin yang Digunakan PT. Ocean Centra Furnindo
No Mesin Jenis
Produk Putaran Putaran Tegangan
Faktor
meter/bulan 1 unit
Menjahit
meter/bulan 1 unit
Menjahit
meter/bulan 1 unit
Menjahit
mattress/bulan 11 unit
Menjahit
mattress/bulan 11 unit
Menjahit
mattress/bulan 14 unit
11 Mesin Jahit Tilam Busa 60 Hp - 380 Volt 0,71 23,6 A
6.000 mattress
4.500
mattress/bulan -
Menjahit
meter/bulan 1 unit
Memotong
Sumber: PT. Ocean Centra Furnindo
2.4.2.2.Peralatan
Peralatan yang digunakan PT. Ocean Centra Furnindo dalam kegiatan produksi pembuatan matras spring bed yaitu dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Peralatan yang Digunakan PT. Ocean Centra Furnindo
No Alat Jumlah
Alat Fungsi
1 Gun Ar C1 22 2 unit Sebagai pengikat kawat per dengan besi spring coil
2 Gun Ar 22 2 unit Sebagai pengikat besi spring coil dengan kawat per
3 Alat
Pemotong 1 unit Untuk memotong busa
Sumber: PT. Ocean Centra Furnindo
2.4.3. Utilitas
Unit pendukung yang digunakan pada PT. Ocean Centra Furnindo yang digunakan untuk kelancaran kegiatan produksi seperti:
1. Genset
Fungsi : Pembantu power listrik atau pembangkit listrik bagi mesin dan peralatan jika arus listrik PLN terputus.
Fungsi : Alat pendistribusian listrik dari PLN ke pabrik. 3. Forklift
Fungsi : Memindahkan bahan-bahan yang mempunyai volume besar dan berat seperti gulungan kawat dan bahan lainnya yang baru tiba atau yang akan dipindahkan dari truk ke gudang bahan baku.
2.4.4. Uraian Proses Produksi
Proses produksi adalah metode atau teknik untuk membuat suatu barang atau jasa bertambah nilainya dengan menggunakan sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku, bahan penolong dan dana yang ada.
Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana mengubah sumber daya(material, tenaga kerja, mesin, dana dan metode) yang ada dirubah untuk memperoleh hasil, sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Dari defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa proses produksi adalah cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya material, tenaga kerja, mesin, dana dan metode yang ada.
1. Proses produksi yang terus menerus (kontiniu) 2. Proses produksi yang terputus-putus (intermittent)
PT. Ocean Centra Furnindo menggunakan jenis-jenis proses produksi yang terus menerus/kontiniu. Hal ini dikarenakan kegiatan produksi dari perusahaan tersebut berlangsung didasarkan atas banyaknya pesanan yang datang setiap harinya dan persediaan untuk permintaan yang datang setiap harinya serta persediaan untuk permintaan yang datang sewaktu-waktu.
Tahapan-tahapan proses produksi pembuatan matras spring bed dapat dijelaskan secara garis besar yaitu :
1. Rangka matras spring bed
a. Kawat yang berdiameter 1,4 mm dibentuk dengan menggunakan mesin pembentuk per (spring coil). Per diatur dan disusun rapi membentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 200 cm dan lebar 180 cm (6 kaki).
b. Setelah disusun, kemudian diikat kawat pada satu persatu spring coil dengan menggunakan Gun Ar Cl 22.
c. Pada sisi pinggir spring coil dilakukan perakitan besi pinggir.
d. Sisi spring coil diikat dengan kawat pada besi pinggir dengan menggunakan peralatan Gun Ar 22.
e. Tiap-tiap sudut spring coil dipasang cotton sheet, agar kain busa tidak mudah robek karena tertimpa langsung dengan spring coil.
a. Busa, kain dasar (kain busa) dan kain bermotif dipotong sesuai dengan ukuran panjang 200 cm dan lebar 180 cm dengan menggunakan alat pemotong busa.
b. Busa yang telah dipotong sesuai ukuran ditimpa keatas spring coil (perakitan busa pada rangka).
c. Busa yang telah dirakit pada rangka selanjutnya dijahit dengan kain dasar (kain busa)
d. Proses selanjutnya kain bermotif. 3. Perakitan matras spring bed.
Setelah proses penjahitan kain selesai maka dilanjutkan dengan menjahit lis pinggiran matras dengan menggunakan corner machine. Pada proses ini, produk yang dirakit telah menjadi matras spring bed.
4. Finishing