• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

PENGADILAN NEGERI BUOL KELAS II

KELAS II

JL. Dr.WAHIDIN SUDIROHUSODO NO.13 KEL. LEOK II KEC. BIAU KABUPATEN BUOL – SULAWESI TENGAH

Telp/Fax (0445) 211226 Website : pn-buol.net, email : pnbuol@yahoo.com

B U O L 94653

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunianya sehingga Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Ta hun 2018 sehingga Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Ta hun 2018 Pengadilan Negeri Buol Kelas II dapat diselesaikan dengan baik. LKjIP Tahun 2018 Pengadilan Negeri Buol Kelas II ini disusun mengacu pada Peraturan Presiden Nomor : 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Permenpan Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan SK KMA Nomor : 192/KMA/SK/XI/2016 tentang Penetapan Review Indikator Kinerja Utama Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Ta hun 2018 Pengadilan Negeri Buol Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Ta hun 2018 Pengadilan Negeri Buol ini juga menjadi tindak lanjut dari Surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1385/SEK/OT.01.2/11/2018 tanggal 12 November 2018 perihal Penyampaian LkjIP Tahun 2018 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019, yang kemudian diteruskan oleh Pengadilan Tinggi Sulawesi Tengah dengan surat Nomor W21-U/2053/OT.01.02/XI/2018 perihal Permintaan Dokumen Sakip Tahun 2018.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Ta hun 2018 Pengadilan Negeri Buol ini disusun berdasarkan kebijakan umum peradilan, Visi dan Misi, rencana strategis di dalam pelaksanaan tugas dan fungsi guna mencapai tujuan dan sasaran peradilan umum Pada Pengadilan Negeri Buol selain itu menguraikan capaian kinerja selama satu tahun, juga mengetengahkan beberapa sasaran yang bertolak dari Rencana Strategis (RENSTRA) 2015-2019 yang belum dicapai pada pelaksanaan program Ta hun 2018 sehingga nantinya akan dilanjutkan pada Ta hun 2019, disamping itu pula dimaksudkan agar menjadi pedoman bagi Pengadilan Negeri Buol Kelas II untuk secara terus menerus melakukan pembenahan dan perubahan peradilan.

Akhirnya dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Ta hun 2018 Pengadilan Negeri Buol Kelas II diharapkan dapat menjadi

(3)

suatu bentuk pertanggung jawaban kinerja yang dapat memberi manfaat bagi peningkatan akuntabilitas dan transparansi dilingkungan Pengadilan Negeri Buol Kelas II dan dapat membantu peningkatan kinerja pada lingkungan Pengadilan Negeri Buol Kelas II.

Negeri Buol Kelas II.

Kami menyadari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Ta hun 2018 Pengadilan Negeri Buol Kelas II ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain dalam rangka penyempurnaan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini ke depan dan akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan LKjIP Tahun 2017 yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Buol 7 Februari 2019 Buol 7 Februari 2019

WAKIL KETUA

PENGADILAN NEGERI BUOL KELAS II,

LUKMAN AKHMAD, S.H.

NIP. 197601102002121004 NIP. 197601102002121004

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ...iv

DAFTAR GAMBAR ...v

RINGKASAN EKSEKUTIF ...vi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. LATAR BELAKANG ...1

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ...5

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN ...11

BAB II PERENCANAAN KINERJA ...13

A. RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 ...13

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA ...16

C. PERJANJIAN KINERJA 2018 ...19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...21

A. PENGUKURAN KINERJA ...21

B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ...23

C. REALISASI ANGGARAN ...31

BAB IV PENUTUP ...40

A. KESIMPULAN ...40

A. KESIMPULAN ...40

B. SARAN ...41

LAMPIRAN

(5)

DAFTAR TABEL

1. Indikator kinerja utama 2018 ...16

2. Pengukuran capaian kinerja tahun 2018 ...22

3. Pengukuran capaian kinerja tahun 2018 sasaran pertama ...23

4. Perbandingan sisa perkara pidana dari tahun ke tahun ...25

5. Perbandingan sisa perkara perdata dari tahun ke tahun ...25

6. Perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan dari tahun ke tahun ...26

7. Perbandingan persentase perkara perdata yang diselesaikan dari tahun ke tahun ...26

8. Sasaran peningktan efektifitas pengelolaan penyelesaian 8. Sasaran peningktan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara tahun 2018 ...28

9. Sasaran peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan di tahun 2018 ...29

10. Sasaran peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan di tahun 2018 ...30

11. Pagu dan realisasi DIPA 01 Tahun Anggaran 2018 ...31

12. Pagu dan realisasi DIPA 01 belanja pegawai tahun anggaran 2018 ...32

13. Pagu dan realisasi DIPA 01 belanja barang tahun anggaran 2018 ...33

13. Pagu dan realisasi DIPA 01 belanja barang tahun anggaran 2018 ...33

14. Pagu dan realisasi DIPA 01 belanja modal tahun anggaran 2018 ...35

15. Pagu dan realisasi belanja DIPA 03 Tahun 2018 ...36

16. Kinerja dan realisasi belanja DIPA 03 Tahun 2018 ...36

(6)

DAFTAR GAMBAR

1. Gedung Pengadilan Negeri Buol Kelas II ...1 2. Peta wilayah hukum Pengadilan Negeri Buol Kelas II ...2

(7)

RINGKASAN EKSEKUTIF

LkjIP Tahun 2018 ini merupakan laporan kinerja yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Negeri Buol Kelas II selama Tahun Anggaran 2018 Satuan Kerja Pengadilan Negeri Buol Kelas II selama Tahun Anggaran 2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Pertama dan sesuai dengan VISI : “TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI BUOL YANG AGUNG”

Visi tersebut dijabarkan dalam sebuah Rencana Strategis Tahun 2015 -2019, disertai dengan penyampaian Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2019 yang kesemuanya terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018 pada Pengadilan Negeri Bu ol Kelas II.

Selama tahun 2018, Pengadilan Negeri Buol Kelas II telah berupaya untuk melaksanakan misi yang diemban dalama rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Negeri Buol Kelas II ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pada tahun 2018, Pengadilan Negeri Buol Kelas II menetapkan 4 (empat) sasaran program/kegiatan dan sasaran tersebut diukur menggunakan target kinerja pada 14 (empat belas) indikator kinerja.

Sasaran Starategis Ke – 1 : Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

No. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE CAPAIAN

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Pidana

Perdata

100 % 100 %

100 % 100 %

100 % 100 % b. Persentase

dan akuntabel b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

Pidana 100% 100% 100%

(8)

Perdata 100% 86% 86%

c. Persentase penurunan sisa perkara :

perkara :

Pidana

Perdata

100%

100%

-100%

-100%

100%

100%

d. Persentase

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

Banding

Kasasi

PK

100% 88% 88%

e. Persentase e. Persentase

perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

100% 13% 13%

f. Index responden pencari keadilan yang puas

terhadap layanan peradilan

100% 78% 78%

Sasaran Starategis Ke – 2 : Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.

No. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE CAPAIAN

2. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

100% 100% 100%

perkara waktu

b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi

100% 11% 11%

(9)

c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding,

Kasasi, dan PK

100% 100% 100%

Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu.

d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara

100% 100% 100%

diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

Sasaran Starategis Ke – 3 : Meningkatkan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

No. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE CAPAIAN

3. Meningkatkan akses

a. Persentase perkara prodeo akses

peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

perkara prodeo yang

diselesaikan

100% 0% 0%

b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan

100% 10% 10%

c. Persentase pencari keadilan

golongan 100% 100% 100%

golongan tertentu yang mendapat layanan

bantuan hukum

(10)

(Posbakum)

Sasaran Starategis Ke – 4 : Meningkatkan kepatuhan terhadap putusan pengadilan

No. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE CAPAIAN

4. Meningkatkan kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase putusan perkara perdata yang ditindak lanjuti

100% 0% 0%

(11)

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Sebelum berdirinya Pengadilan Negeri Buol Kelas II, wilayah hukumnya merupakan wilayah hukum Pengadilan Negeri Tolitoli. Kemudian Pengadilan Negeri Buol didirikan Sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2007 tanggal 7 Januari 2007 tentang Pembentukan Pengadilan Negeri Sambas, Pengadilan Negeri Bengkayang dan Pengadilan Negeri Buol, dan diresmikan oleh Ketua Mahkamah Agung, Yang Mu lia Prof. Dr. Bagir Manan, diresmikan oleh Ketua Mahkamah Agung, Yang Mu lia Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., MCL. Pada tanggal 24 Juni 2008.

Gambar 1 (Gedung Pengadilan Negeri Buol Kelas II)

Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Buol Kelas II meliputi seluruh wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten Buol di Sulawesi Tengah yang terdiri dari 11 (sebelas) Kecamatan, sebagai berikut :

(12)

2. Kecamatan Momonu 3. Kecamatan Karamat 4. Kecamatan Bokat 5. Kecamatan Tiloan 6. Kecamatan Bukal 7. Kecamatan Bunobogu 8. Kecamatan Gadung 9. Kecamatan Lakea 9. Kecamatan Lakea

10. Kecamatan Paleleh Barat 11. Kecamatan Paleleh

Gambar 2. Peta Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Buol Kelas II Gambar 2. Peta Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Buol Kelas II

(13)

II yang berdiri diatas Areal lahan seluas 6,771 m2 dan terletak dijalan DR.

Wahidin Sudirohusodo No.13, Kelurahan Leok 2, Kecamatan Biau, Kabupaten Buol, Propinsi Sulawesi Tengah , telah mencatat 5 ( l i ma ) kali pergantian Ketua Pengadilan Negeri, masing-masing Ketua Pengadilan Negeri tersebut sebagai berikut :

1. H. MUHAMMAD NUR, S.H., M.H. (Periode 2008-2010) 2. FREDERIK FRANS SAMUEL DANIEL, S.H. (Periode 2010-2012) 3. R. BERNADETTE SAMOSIR, S.H. (Periode 2013-2014) 3. R. BERNADETTE SAMOSIR, S.H. (Periode 2013-2014) 4. Ir. ABDUL RAHMAN KARIM, S.H. (Periode 2014-2015) 5. BAMBANG CONDRO WASKITO, S.H., M.H. (Periode 2015-2018)

Sepeninggal Bapak Bambang Condro Waskito, S.H., M.H. yang mutasi ke Pengadilan Negeri Balikpapan Pada Tahun 2018 Pengadilan Negeri Buol dipimpin oleh Wakil Ketua yaitu Bapak Lukman Akhmad, S.H. dikarenakan Pengadilan Negeri Buol belum memiliki Ketua. Per tanggal 31 Desember 2018 jumlah pegawai berdasarkan jabatan di Pengadilan Negeri Buol sebanyak 18 (delapan belas) orang dengan rincian sebagai berikut :

Ketua: (Kosong)

Wakil Ketua: 1 Orang

Hakim: 2 Orang

Panitera: 1 Orang

(14)

Panmud Pidana: 1 Orang

Panmud Hukum: 1 Orang

Panmud Perdata: 1 Orang

Kasubag. Umum dan Keuangan: 1 Orang

Kasubag. Kepegawaian, Organisasi dan Tata Lakasana : 1 Orang

Kasubag. Perencanaan, Te knologi Informasi dan Pelaporan: 1 Orang Kasubag. Perencanaan, Te knologi Informasi dan Pelaporan: 1 Orang

Panitera Pengganti: 2 Orang

Juru Sita Pengganti: 1 Orang

CPNS Cakim: 4 Orang

Sebagai instansi pemerintah menurut Instruksi Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja , Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencari keadilan. Untuk itulah Pengadilan kewenangan dalam melayani pencari keadilan. Untuk itulah Pengadilan Negeri Buol menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Ta hun 2018.

(15)

yang berisi gambaran perwujudan Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Agar LKjIP dapat terwujud dengan baik, harus dipenuhi persyaratan - persyaratan sebagai berikut :

1. Beranjak dari sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang konsisten dengan asas-asas umum penyelenggaraan Negara;

2. Komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi yang bersangkutan;

3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan 4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan mafaat yang 4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan mafaat yang

diperoleh;

5. Jujur, obyektif, transparan dan akurat;

6. Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, setiap Lembaga Publik berkewajiban menyediakan, memberikan, dan/atau menerbitkan informasi informasi publik yang berada di bawah kewenangannya serta menyediakan informasi publik yang akurat dan benar.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pengadilan Negeri Buol Kelas II adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Kabupaten Buol berdasarkan Pancasila, dengan tugas dan fungsi

(16)

perkara pidana maupun perdata yang diajukan. Sedangkan dalam bidang administrasi yang diselenggaarakan oleh Kepaniteraan Pengadilan dibawah pimpinan Panitera mempunyai tugas pelayanan dibidang teknis administrasi perkara dan administrasi Peradilan lainnya dengan fungsi menjalankan manajerial dan operatif pada sebuah Peradilan.

Pengadilan Negeri sebagai badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman, adalah merupakan Pengadilan Tingkat Pertama, dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh luar lain sesuai tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh luar lain sesuai Undang-Undang Nomor 4 tahun 2004 yang telah ubah 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Pengadilan Negeri sebagai lembaga peradilan tingkat pertama mempunyai fungsi utama yaitu :

1) Fungsi Peradilan (Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang 1) Fungsi Peradilan (Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang

Kekuasaan Kehakiman)

a. Menerima, memeriksa, mengadili dan memutus perkara.

b. Mengajukan berkas perkara yang mengajukan upaya hukum ke Tingkat Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK).

c. Melaksanakan putusan (eksekusi) terhadap putusan yang telahmempunyai kekuatan hukum tetap.

(17)

a. Pengadilan Negeri dapat memberi nasehat atau pertimbangan pertimbangan dalam bidanghukum kepada lembaga pemerintah daerah lembaga lain yang meminta (undang- Undang No. 4 tahun 2004).

b. Melakukan pengawasan terhadap para narapidana yang menjalani pidana di rutan / lembaga pemasyarakatan di wilayah hukumnya.

3) Fungsi Administratif 3) Fungsi Administratif

Pengadilan Negeri wajib mempertanggung jawabkan secara organisatoris, administratif dan finasial kepada Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung R.I.

Bentuk organisasi Pengadilan Negeri diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang Nomor : 2 tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 dan Undang Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum dan telah diubah sesuai dengan PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan adalah sebagai berikut :

1. Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri :

Adalah pimpinan Pengadilan Negeri yang melaksanakan tugasnya berdasarkan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo. Undang UndangNomor 48 tahun 2009 dan PERMA Nomor 7 Tahun 2015

(18)

Adalah pejabat Fungsional Pengadilan dan melaksanakan tugasnya sesuai perintah pimpinan Pengadilan berdasarkan Uang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo.

perintah pimpinan Pengadilan berdasarkan Uang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo.

Undang UndangNomor 48 tahun 2009.

3. Panitera :

Adalah Pejabat Struktural yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

dan Kesekretariatan Peradilan.

4. Sekretaris :

Adalah Pejabat Struktural yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

5. Panitera Muda Perdata : 5. Panitera Muda Perdata :

Adalah pejabat Struktural yang bertugas membantu Hakim dalam persidangan dan koordinator pelaksanaan tugas administrasi perkara perdata berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepanitera an Mahkamah Agung dan PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

(19)

Adalah pejabat Struktural yang bertugas membantu Hakim dalam persidangan dan koordinator pelaksanaan tugas administrasi perkara pidana persidangan dan koordinator pelaksanaan tugas administrasi perkara pidana berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung dan PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

7. Panitera Muda Hukum :

Adalah pejabat Fungsional yang bertugas membantu Hakim dalam Adalah pejabat Fungsional yang bertugas membantu Hakim dalam persidangan dan koordinator pelaksanaan tugas administrasi dokumentasi perkara (Pelaporan perkara dan arsip perkara) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung da n PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

8. Juru Sita Pengganti :

Adalah Penjabat fungsional umum yang bertugas melaksanakan perintah Ketua Pengadilan untuk menyampaikan surat-surat Putusan, panggilan, pemberitahuan, pengumuman-pengumuman dan mewakili Panitera untuk melaksanakan Eksekusi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang dan sesuai PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

(20)

Adalah pejabat Fungsional umum yang tugasnya ada membantu pekerjaan Hakim dalam proses administrasi perkara dan persidangan sesuai dengan PERMA Hakim dalam proses administrasi perkara dan persidangan sesuai dengan PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

10. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan :

Adalah pejabat Struktural yang bertugas sebagai koordinator pelaksana administrasi umum dan administrasi keuangan sesuai dengan PERMA Nomor 7 administrasi umum dan administrasi keuangan sesuai dengan PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

11. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi dan Informasi dan Pelaporan :

Adalah pejabat Stuktural yang bertugas sebagai koordinator pelaksana Adalah pejabat Stuktural yang bertugas sebagai koordinator pelaksana administrasi Perencanaan, teknologi informasi dan administrasi pelaporan sesuai dengan PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

12. Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana :

Adalah pejabat Struktural yang bertugas sebagai koordinator pelaksana Adalah pejabat Struktural yang bertugas sebagai koordinator pelaksana administrasi Kepegawaian, Organisasi dan administrasi Tata Laksana berdasarkan PERMA Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan

(21)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) tahun 2018 ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Buol Kelas II selama tahun 2018 sebagai pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Buol Kelas II selama tahun 2018 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang.

Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini diuraikan ringkasan / Ikhtisar perjanjian kinerja.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA

Pada sub bab ini disajikan peraturan dan pola pengukuran kinerja.

B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

(22)

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

(23)

PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Buol Kelas II 2015-2019 merupakan perencanaan jangka menengah Pengadilan Negeri Buol Kelas II yang berisi gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Pengadilan Negeri Buol Kelas II, beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.

yang diamanahkan.

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Buol 2015- 2019 mengacu pada blue print (cetak biru) Mahkamah Agung R.I. dan renstra peradilan negeri 2010-2035 yang telah menjadi kebijakan dan tekad segenap unsur pimpinan Mahkamah Agung R.I., pimpinan Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama seluruh Indonesia dari empat lingkungan peradilan.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Buol Kelas II diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung R.I. yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005-2025, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015-2019.

(24)

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Buol Kelas II. Visi Pengadilan Negeri tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Buol Kelas II. Visi Pengadilan Negeri Buol Kelas II mengacu pada Visi Mahkamah Agung R.I. adalah sebagai berikut :

“Terwujudnya Pengadilan Negeri Buol Yang Agung”

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Negeri Buol Kelas II mengacu pada Misi Mahkamah Agung baik. Misi Pengadilan Negeri Buol Kelas II mengacu pada Misi Mahkamah Agung R.I. , adalah sebagai berikut:

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Buol

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Buol 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri Buol

2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai visi dan misi Pengadilan Negeri Buol Kelas II. Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Buol Kelas II adalah sebagai berikut :

dicapai Pengadilan Negeri Buol Kelas II adalah sebagai berikut :

a. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan

(25)

c. Meningkatnya akses peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

d. Meningkatnya kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan

3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK

Empat sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Buol Kelas II untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

a. Program dan kegiatan penyelesaian sisa perkara Pidana dan Perdata b. Program dan kegiatan penyelesaian perkara Pidana dan Perdata yang

tepat waktu

c. Program dan kegiatan penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana c. Program dan kegiatan penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana d. Program dan kegiatan penurunan pengajuan upaya Hukum banding,

kasasi dan PK

e. Program dan kegiatan peningkatan penyelesaian perkara pidana anak dengan Diversi

f. Program dan kegiatan peningkatan Kepuasan para Pencari Keadilan g. Program dan kegiatan peningkatan isi putusan yang diterima para pihak g. Program dan kegiatan peningkatan isi putusan yang diterima para pihak

tepat waktu

h. Program dan kegiatan peningkatan penyelesaian perkara melalui

(26)

i. Program dan kegiatan pengajuan perkara Banding, Kasasi dan PK lengkap dan tepat waktu

j. Program dan kegiatan peningkatan publikasi perkara yang menarik perhatian masyarakat

k. Program dan kegiatan penyelesaian perkara Prodeo

l. Program dan kegiatan penyelesaian perkara di luar gedung pengadilan m. Program dan kegiatan peningkatan layanan bantuan hukum

(Posbakum) (Posbakum)

n. Meningkatkan Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan, terdiri dari Program dan kegiatan peningkatan pelaksanaan Eksekusi Putusan Perkara Perdata

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan Indikator kinerja utama digambarkan sebagai berikut :

NO KINERJA UTAMA

INDIKATOR

KINERJA PENJELASAN

PENANGG UNG JAWAB

SUMBER DATA

1 Terwujudnya Proses Peradilan

a. Persentase Sisa Perkara yang

Jumlah Perkara yang diselesaikan x 100%

Jumlah Sisa Perkara yang harus diselesaikan

Panitera Laporan bulanan dan Peradilan

yang pasti, Transparan dan Akuntabel

yang diselesaikan :

- Perdata - Pidana

dan tahunan

(27)

b. Persentase Perkara yang diselesaikan

Jumlah Perkara yang diselesaikan tahun berjalan x 100%

Jumlah Perkara Yang Ada

Panitera Laporan Bulanan diselesaikan

tepat waktu : - Perdata

- Pidana

Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk)

Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya

Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan

dan Tahunan

c. Persentase Penurunan Sisa Perkara :

- Perdata

Tn.1 – Tn x 100%

Tn.1

Tn = Sisa Perkara tahun berjalan

Panitera Laporan Bulanan dan Tahunan - Pidana Tn.1 = Sisa Perkara tahun sebelumnya

Catatan :

Sisa Perkara adalah perkara yang belum diputus pada tahun berjalan

d. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum:

Banding

Kasasi

PK

Jumlah Perkara yang tidak mengajukan

Upaya Hukum x 100%

Jumlah Putusan Perkara

Catatan :

Upaya Hukum = Banding, Kasasi dan PK

Panitera Laporan Bulanan dan Tahunan

PK

Upaya Hukum = Banding, Kasasi dan PK

Secara hukum semakin sedikit mengajukanupaya Hukum, maka semakin puas atas putusan Pengadilan e. Persentase

Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

Jumlah Perkara Pidana Anak

yang diselesaikan secara Diversi x 100%

Jumlah Perkara Pidana Anak

Catatan :

Diversi : anak pelaku kejahatan tidak dianggap sebagai pelaku kejahatan, melainkan sebagai korban

Panitera Laporan Bulanan dan Tahunan

f. Index Responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan

Panitera Laporan Bulanan dan Tahunan Index Kepuasan Pencari Keadilan

(28)

PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Te rhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik

2 Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase isi Putusan yang diterima Oleh Para Pihak Tepat Waktu

Jumlah Isi Putusan yang diterima tepat waktu x 100%

Jumlah Putusan

Panitera Laporan Bulanan dan Tahunan

b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi

Jumlah Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi x 100%

Jumlah Perkara yang dilakukan mediasi

Catatan:

PERMA No.1 Tahun 2016 tentang prosedur Mediasi di Pengadilan

Panitera Laporan Bulanan dan Tahunan

Pengadilan

c. Persentase berkas perkara yang diajukan banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

Jumlah Berkas Perkara yang diajukan banding

kasasi dan PK secara lengkap x 100%

Jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding kasasi dan PK

Panitera Laporan Bulanan dan Tahunan

d. Persentase Putusan Perkara yang menarik perhatian masyarakat

Jumlah Putusan Perkara Tipikor yang

diupload dalam website x 100%

Jumlah perkara Tipikor yang diputus

Panitera Laporan Bulanan dan Tahunan masyarakat

yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus 3 Meningkatnya

Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan

Jumlah Perkara Prodeo yang diselesaikan x 100%

Jumlah Perkara Prodeo

Catatan :

PERMA No.1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan

Panitera Laporan Bulanan dan Tahunan

b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar gedung Pengadilan

Jumlah Perkara yang diselesaikan di luar Gedung

Pengadilan x 100%

Jumlah Perkara ya ng seharusnya diselesaikan di luar gedung Pengadilan

Panitera Laporan Bulanan dan Tahunan

(29)

Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan

Di luar gedung pengadilan adalah perkara yang diselesaikan di luar kantor pengadilan ( Zetting Plaatz, sidang keliling maupun gedung-gedung lainnya)

c. Persentase Jumlah Pencari Keaadilan Golongan tertentu yang Panitera Laporan c. Persentase

Pencari Keadilan Golongan tertentu yang mendapat Layanan Batuan Hukum (Posbakum)

Jumlah Pencari Keaadilan Golongan tertentu yang mendapatkan layanan Bantuan Hukum x100%

Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu

Catatan :

PERMA No.1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan

Golongan tertentu yakni masyarakat miskin dan terpinggirkan (marjinal)

Panitera Laporan Bulanan dan Tahunan

4 Meningkatnya Kepatuhan Terhadap

Persentase Putusan Perkara Perdata yang

Jumlah Putusan Perkara yang ditindaklanjuti x 100%

Jumlah Putusan Perkara yang sudah BHT

Panitera Laporan Bulanan dan Terhadap

Putusan Pengadilan

Perdata yang Ditindaklanjuti (Dieksekusi)

Catatan :

BHT : Berkekuatan Hukum Tetap

dan Tahunan

Tabel 1 ( Indikator Kinerja Utama 2018)

C. PERJANJIAN KINERJA 2018

Perjanjian kinerja tahun 2018 merupakan kinerja pokok yang akan dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Buol dalam tahun 2018 berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2018 dan menyesuaikan dengan DIPA Tahun Anggaran 2018 yang diterima oleh Pengadilan Negeri Buol, sebagaimana tertuang dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018 (Dokumen Terpisah).

Perjanjian kinerja tahun 2018 berpedoman pada Rencana Strategis Pengadilan Negeri Buol 2015-2019 (Dokumen terpisah), yang pelaksanaan Pengadilan Negeri Buol 2015-2019 (Dokumen terpisah), yang pelaksanaan beracuan pada Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 hasil reviu sesuai Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Buol Nomor : W21-U6/275/KP.10.10/2/2018

(30)

Pengadilan Negeri Buol Kelas II (Dokumen Terpisah).

(31)

AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.

Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

memperbaiki kinerja organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Buol Kelas II tahun 2018, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa Target yang belum tercapai dalam tahun 2018 ini.

(32)

dalam tabel dibawah ini:

PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018 PENGADILAN NEGERI BUOL KELAS II

No Sasaran Program /

Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi 1. Terwujudnya Proses

Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntable

a. Persentase sisaa perkara yang diselesaikan :

- Pidana

- Perdata 100%

100%

100%

100%

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu : - Pidana

- Perdata

100%

100%

100%

86%

- Perdata 100% 86%

c. Persentase penurunan sisa perkara :

- Pidana - Perdata

100%

100%

-100%

-100%

d. Persantase Perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK :

100% 88%

e. Persentase Perkara Pidana Anak

yang diselesaikan dengan Diversi 100 % 13%

yang diselesaikan dengan Diversi 100 % 13%

f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan

peradilan 100% 78%

2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan

Penyelesaian Perkara

a. Persentase Isi Putusan yang diterima oleh para pihak tepat

waktu 100% 100%

b. Persentase Perkara yang

diselesaikan melalui Mediasi 100% 11%

c. Persentase berkas perkara yang

diajukan banding, Kasasi, dan PK 100% 100%

diajukan banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu

100% 100%

d. Persentase putusan perkara yang

menarik perhatian masyarakat 100% 100%

(33)

3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi

Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan

100% 0%

Terpinggirkan

b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar gedung Pengadilan

100% 10%

c. Persentase Pencari Keadilan Golongan tertentu yang mendapat layanan Bantuan Hukum

(Posbakum)

100% 100%

4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata

yang ditindaklanjuti (Dieksekusi) 100% 0%

Putusan Pengadilan

Tabel 2 (Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2018)

B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Buol Kelas II Tahun 2018 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2018, Pengadilan Negeri Buol Kelas II telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

1. SASARAN TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL

Pencapaian sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel pada tahun 2018 sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

- Pidana 100% 100% 100%

- Perdata 100% 100% 100%

(34)

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

- Pidana 100% 100% 100%

- Perdata 100% 86% 86%

- Perdata 100% 86% 86%

c. Persentase penurunan sisa perkara

- Pidana 100% -100% -100%

- Perdata 100% -100% -100%

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

- Banding 100% 88% 88%

- Kasasi - PK

e. Persentase perkara pidana anak yang

diselesaikan dengan diversi 100% 13% 13%

Index responden pencari keadilan f. Index responden pencari keadilan

yang puas terhadap layanan peradilan 100% 78% 78%

Tabel 3 (Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2018 Sasaran Pertama)

Tabel 4 (Sasaran Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, transparan dan akuntable)

Capaian = Realisasi X 100%

Target

a) Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Pada tahun 2018 realisasi sisa perkara perdata yang diselesaikan sebesar 1 perkara perdata dan jumlah sisa perkara perdata yang harus diselesaikan sebesar 1 perkara perdata, hal ini berarti target penyelesaian sisa perkara perdata pada tahun 2018 dapat terpenuhi sebesar 100 % . Sedangkan perkara pidana tidak terdapat sisa perkatra pada tahun 2017.

tidak terdapat sisa perkatra pada tahun 2017.

(35)

Perbandingan Sisa Perkara Yang Diselesaikan Dari Tahun ke Tahun

� Pidana

� Pidana

No. Jenis

Perkara

2016 2017 2018

1 Pidana 13 8 -

Tabel 4 (Perbandingan Sisa Perkara Pidana dari Tahun ke Tahun )

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2018 tidak terdapat sisa perkara dari tahun sebelumnya yang harus diselesaikan. Sedangkan pada tahun 2016 menjadi tahun dengan beban perkara dari tahun sebelumnya yang terbanyak dengan jumlah 13 perkara yang harus diselesaikan.

� Perdata

No. Jenis

Perkara

2016 2017 2018

1 Perdata 4 2 1

Tabel 5 (Perbandingan Sisa Perkara Perdata dari Tahun ke Tahun )

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sisa perkara perdata yang terselesaikan di tahun 2016 menjadi yang terbanyak dengan jumlah 4 perkara sedangkan pada tahun 2018 menjadi yang paling sedikit dengan hanya 1 perkara.

b) Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu b) Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu

Perkara perdata yang ada pada tahun 2018 sebanyak 22 perkara perdata dan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan 2018 sebanyak 20 perkara

(36)

jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan 2018 sebanyak 113 perkara sehingga terdapat 11 sisa perkara ditahun 2018 yang harus diselesaikan pada tahun 2019 .

Perbandingan Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dari Tahun Ke Tahun

� Pidana

No. Tahun Masuk Putus (%)

1. 2016 558 550 98,57%

2. 2017 1066 1066 100%

3. 2018 695 684 88,41%

Tabel 6 (Perbandingan Persentase Perkara Pidana Yang Diselesaikan dari Tahun ke Tahun)

Apabila dilihat dari tabel perbandingan, tahun 2016 sampai sampai tahun 2018, persentase penyelesaian perkara pidana mengalami perubahan kenaikan 2018, persentase penyelesaian perkara pidana mengalami perubahan kenaikan maupun penurunan. Pada tahun 2018 menjadi persentase penyelesaian perkara terkecil dengan hanya mencapai 88,41% dan pada tahun 2017 menjadi capaian tertinggi dengan persentase 100%.

� Perdata

No. Tahun Masuk Putus (%)

No. Tahun Masuk Putus (%)

1. 2016 26 24 92,31%

2. 2017 8 7 87,5%

(37)

Tabel 7 (Perbandingan Persentase Perkara Perdata Yang Diselesaikan dari Tahun ke Tahun )

Apabila dilihat dari tabel perbandingan, tahun 2016 sampai sampai tahun 2018, persentase penyelesaian perkara perdata mengalami perubahan kenaikan maupun penurunan. Pada tahun 2017 menjadi persentase penyelesaian perkara terkecil dengan hanya mencapai 87,5% dan pada tahun 2016 menjadi capaian tertinggi dengan persentase 92,31%

c) Persentase Penurunan Sisa Perkara

Pada tahun 2018 pada perkara pidana terdapat 11 perkara sisa tahun berjalan dan tidak terdapat sisa perkara pidana tahun sebelumnya, sedangkan pada perkara perdata sisa perkara tahun sebelumnya sebanyak 1 perkara dan sisa perkara perdata tahun 2018 sebayak 2 perkara.

d) Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum d) Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

Jumlah putusan perkara pidana sebanyak 113 putusan dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 100 perkara sedangkan putusan perkara perdata sebanyak 20 perkara perdata dan 17 perkara perdata yang tidak mengajukan upaya hukum.

(38)

Di Tahun 201 8 jumlah perkara pidana anak sebanyak 8 perkara sedangkan jumlah perkara pidanan anak yang diselesaikan secara diversi hanya 1 perkara jumlah perkara pidanan anak yang diselesaikan secara diversi hanya 1 perkara pidana anak disebabkan yang tidak diversi ancaman pidananya 7 tahun

f) Index Responden Pencari Keadilan Yang Puas Terhadap Layanan Peradilan

Tahun 201 8 realisasi index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan sebesar 78% hal ini disebabkan kualitas sarana dan prasarana di Pengadilan Negeri Buol Kelas II belum memadai.

di Pengadilan Negeri Buol Kelas II belum memadai.

2. SASARAN PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN

PENYELESAIAN PERKARA

Pencapaian sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara di tahun 2018 sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian a. Persentase isi putusan yang diterima

oleh para pihak tepat waktu 100% 100% 100%

oleh para pihak tepat waktu

b. Persentase perkara yang diselesaikan

melalui mediasi 100% 11% 11%

c. Persentase berkas perkara yang diajukan banding, kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu

100% 100% 100%

d.

Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

100% 100% 100%

Tabel 8 (Sasaran Peningkatan Efetivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Tahun 2018)

Capaian = Realisasi X 100%

Target

(39)

Putusan yang diterima para pihak tepat waktu sebanyak 133 putusan.

Jumlah perkara yang dilakukan mediasi ditahun 2018 sebanyak 9 perkara Jumlah perkara yang dilakukan mediasi ditahun 2018 sebanyak 9 perkara sedangkan jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi sebanyak 1 perkara.

Di tahun 2018 jumlah perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK sebanyak 16 perkara dan perkara tersebut telah diajukan banding, kasasi dan PK.

Pada Pengadilan Negeri Buol Kelas II saat ini tidak menangani perkara Tipikor oleh karena itu tidak ada perkara yang menarik perhatian masyarakat di Tipikor oleh karena itu tidak ada perkara yang menarik perhatian masyarakat di tahun 2018 ini.

3. SASARAN PENINGKATAN AKSES PERADILAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN TERPINGGIRKAN.

Pencapaian sasaran peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan di tahun 2018 sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 100% 0% 0%

b. Persentase perkara yang diselesaikan

di luar gedung pengadilan 100% 10% 10%

c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum

100% 100% 100%

Tabel 9 (Sasaran peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan di tahun 201 8)

Capaian = Realisasi X 100%

Target

(40)

perkara Prodeo yang masuk.

Pengadilan Negeri Buol Kelas II memiliki zetting plaatz yang terletak jauh dari kota kabupaten yaitu di Kecamatan Paleleh dan Kecamatan Bonobogu dan di tahun 2018 persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan sebayak 10 %.

Layanan bantuan hukum Posbakum telah disiapkan di Pengadilan Negeri Buol Kelas II yang mana saudara Idris Lampedu sebagai pengacara advokat dan di tahun 2018 persentase pencari keadilan golongan tertentu advokat dan di tahun 2018 persentase pencari keadilan golongan tertentu yang menggunakan layanan bantuan hukum tersebut sebesar 100%.

4. SASARAN PENINGKATAN KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN

Pencapaian sasaran peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan di tahun 2018 sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase putusan perkara perdata yang

ditindaklanjuti (Dieksekusi) 100% 0% 0%

Tabel 10 (Sasaran peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan di tahun 2018)

Pada tahun 2018 di Pengadilan Negeri Buol Kelas II tidak terdapat Capaian = Realisasi X 100%

Target

Pada tahun 2018 di Pengadilan Negeri Buol Kelas II tidak terdapat permohonan Eksekusi yang harus dilakukan oleh Pengadilan Negeri Buol Kelas II.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana penilaian atas good corporate governance pada KSPPS BMT

Konsentrasi subletal moluskisida niklosamida berpengaruh nyata terhadap penurunan pertumbuhan terjadi mulai pada konsentrasi 0,03 mg.L -1 dan mengakibatkan kerusakan

Yang dimaksud dengan “asas partisipasi” adalah bahwa menempatkan masyarakat hukum adat di Indonesia sebagai warga Negara Indonesia, yang menjadi subjek utama dalam politik

Dengan memiliki ketrampilan literasi informasi, diharapkan para pendidik mampu mencari informasi secara kritis dan tidak mudah percaya pada informasi yang

Dengan proses verifikasi peserta yang lebih kuat, diharapkan mereka yang menjadi peserta Kartu Prakerja 2021 adalah kelompok masyarakat 40 persen terbawah atau masyarakat

utama lainnya seperti bangunan dan konstruksi, maka akan makin besar pula pengaruhnya dalam perkembangan wilayah (Hidayat, 2011). Kemudian selanjutnya pada tahun 2012 pada

pelaksanaan pengelolaan Keuangan Haji kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Ralryat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh badan pelaksana paling lambat

Hal tersebut dapat dilihat dari persentase yang didapatkan pada saat uji coba pengguna dengan persentase sebesar 83,33% dan untuk persentase respons mahasiswa