UJI HAYATI MIKORIZA Glomus fasciculatum TERHADAP
PATOGEN Sclerotium rolfsii PADA TANAMAN KACANG
TANAH (Arachis hypogaea L. var. Domba)
Onesia Honta Prasasti
(1509100036)
JURUSAN BIOLOGI
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2013 Dosen Pembimbing :
Kristanti Indah Purwani, S.Si., M.Si. Ir. Sri Nurhatika, MP
Dosen Penguji :
Tutik Nurhidayati, S.Si.,M.Si
I. LATAR BELAKANG
Komoditas penting
kedua di Indonesia.
Kebutuhannya terus
meningkat seiring
dengan perkembangan
industri pangan dan
jumlah penduduk.
Produksinya di Indonesia terus menurun dari tahun
2005 – 2009 → dari 0,84 juta ton menjadi 0,77 juta ton (Junaedi, 2011)
Sclerotium
rolfsii
1. Menyebabkanpenurunan hasil dan mutu benih kacang tanah
2. Menyebabkan gagal panen sebesar 25 – 50% (Kartini, 2000)
Permasalahan
• Bagaimana pengaruh pemberian dosis mikoriza Glomus fasciculatum
terhadap infeksi patogen Sclerotium rolfsii pada tanaman kacang tanah
(Arachis hypogaea L. var. Domba).
Batasan Masalah
• Tanaman yang digunakan adalah kacang tanah varietas Domba (Arachis
hypogaea L. var. Domba) yang diperoleh dari BALITKABI Malang.
• Mikoriza yang digunakan dalam bentuk inokulum campuran dari spesies
Glomus fasciculatum yang diperoleh dari jurusan HPT UB Malang.
• Patogen yang diinokulasikan berupa jamur tular tanah Sclerotium rolfsii S.
yang diperoleh dari BALITTAS Malang.
• Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dan green house dengan
kondisi lingkungan yang dianggap sama.
• Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah helai daun, berat
kering tanaman, persentase infeksi mikoriza, persentase infeksi patogen, dan
intensitas serangan penyakit.
Tujuan
• Untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis mikoriza
Glomus fasciculatum terhadap infeksi patogen Sclerotium
rolfsii pada tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.
var. Domba).
Manfaat
• Untuk memberikan informasi mengenai mikoriza Glomus
fasciculatum yang memiliki peranan penting dalam
menghambat pertumbuhan Sclerotium rolfsii pada
tanaman kacang tanah, sehingga dapat mengurangi gagal
panen dan meningkatkan produksi kacang tanah.
• Glomus fasciculatum dapat digunakan sebagai agen
antagonis terhadap patogen Sclerotium rolfsii.
II. METODOLOGI
Taha
pan
K
er
ja
Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah Uji Viabilitas Mikoriza
Perbanyakan Sclerotium rolfsii Persiapan Media Tanam
Persiapan Penanaman dan Inokulasi Mikoriza Inokulasi Sclerotium rolfsii
Pengamatan
• Waktu :
Penelitian ini
dilaksanakan pada
Oktober 2012 – April
2013
• Tempat Penelitian :
- Laboratorium
Botani
- Laboratorium
Mikologi
- Green House milik
DKP Surabaya.
1. Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah
Campuran antara tanah
taman dan pasir dengan
perbandingan 2 : 1 dan
telah disterilisasi
Dianalisis sebanyak 3
kali ulangan, tiap
ulangan 250 gram
Sifat FISIK :
tekstur tanah dan pH tanahSifat KIMIA :
kandungan NPK dan kadar air2. Uji Viabilitas Mikoriza
Glomus fasciculatum
bentuk inokulum campuran dgn kerapatan
spora sebesar 5 spora/gram dari jurusan
HPT Brawijaya Dimasukkan secara bersamaan dgn biji pada kedalaman 2-3 cm dan ditutup kembali dengan tanah Perlakuan dosis : 5 gr, 10 gr, 15 gr, 20 gr, 25 gr, 30 gr, dan 35 gr Dilakukan pengulangan sebanyak 2x dan ditumbuhkan selama 1 bulan
Pencucian akar Pemotongan akar
( ± 1 cm ) Perendaman akar dalam larutan KOH 10%
Akar dioven pada suhu 95oC selama 10 menit
Larutan KOH 10% dibuang Akar dibilas dengan
larutan H2O2
Selanjutnya (1)...
Akar dibilas kembali dengan aquadest
Akar direndam kembali dalam larutan HCl 5 %
selama 5 menit
Larutan HCl 5 % dibuang
Akar direndam dalam larutan LTB
Akar dioven pada suhu 85oC selama 30 menit
Selanjutnya (2)...
Akar dibilas dengan aquadest
Akar dibilas kembali dengan Glycerol Lactic Acid
Akar disusun berjajar diatas kaca obyek
Persen infeksi dihitung dari jumlah akar yang terinfeksi dari 10 potongan akar yang diamati. Akar
yang terinfeksi ditandai adanya hifa, vesikel, spora, atau arbuskula dalam korteks akar tanaman.
3. Perbanyakan Sclerotium rolfsii
Medium PDA yang telah disterilisasi dengan
autoclave pada suhu
1210C dan tekanan 1
atm selama 15 menit Isolat murni dari
BALITTAS Sklerotium diletakkan
dibagian tengah dan diinkubasi dalam suhu ruang selama 4 minggu Media sekam →
sekam 30 gram dan air 30 ml
Disterilisasi dengan
autoclave pada suhu
121oC dan tekanan 1
atm selama 20 menit Media sekam
diinkubasi selama 4 minggu dalam suhu
4. Persiapan Media Tanam
Tanah Taman Pasir Ditimbang dengan perbandingan 2 : 1Formalin 5%
3 kg media tanam diberi 75 mLDibungkus
selama 7
hari
Dihawakan
selama 7
hari
5. Persiapan Penanaman dan
Inokulasi Glomus fasciculatum
G.fasciculatum → bentuk inokulum campuran dari Univ.Brawijaya
Benih kacang tanah var.Domba dari BALITKABI
Dimasukkan dalam media tanam steril secara bersamaan pada kedalaman 2-3
cm dan ditutup kembali dengan tanah (Sastrahidayat, 2010)
Perlakuan dosis mikoriza :
0 gr, 10 gr, 20 gr, 30 gr, 40
gr, dan 50 gr
Ditambahkan pupuk NPK sebanyak 1 gr
6. Inokulasi Sclerotium rolfsii
S.rolfsii yang telah tumbuh di media sekam
Diinokulasi ketika tanaman berusia 4
minggu
Ditaburkan pada lubang disekitar tanaman dan ditutup kembali dengan
pasir steril
7. Pengamatan Parameter
Pengukuran dimulai dari permukaan tanah hingga batas
teratas pertumbuhan kacang tanah. Pengukuran dilakukan setiap minggu selama 13 minggu.
Perhitungan dilakukan pada daun yang sehat dan yang terserang penyakit. Perhitungan dilakukan setiap minggu selama 13 minggu.
c. Berat Kering Tanaman
Dioven pada suhu 70oC
d. Persentase Infeksi Mikoriza
Preparat akar
semi permanen
e. Persentase Infeksi Patogen
Preparat akar
semi permanen
f. Intensitas Serangan Penyakit
Pengamatan didasarkan pada daun tanaman yang
terserang penyakit. Perhitungan dilakukan berdasarkan
rumus :
I = Intensitas serangan penyakitn = Jumlah daun yang memiliki kategori skala kerusakan yang sama
V = Nilai skala kerusakan dari setiap kategori serangan
Z = Nilai skala kerusakan daun yang tertinggi
N = Jumlah daun yang diamati
0 = tidak ada serangan
1 = > 0 – 20 % gejala serangan
2 = > 20 – 40 % gejala serangan
3 = > 40 – 60 % gejala serangan
4 = > 60 – 80 % gejala serangan
5 = > 80 % gejala serangan
Rancangan Penelitian
A = Perlakuan tanpa mikoriza dan patogen
B = Perlakuan tanpa mikoriza, namun diberi patogen C = Perlakuan dosis mikoriza 10 gr dan patogen
D = Perlakuan dosis mikoriza 20 gr dan patogen E = Perlakuan dosis mikoriza 30 gr dan patogen F = Perlakuan dosis mikoriza 40 gr dan patogen G = Perlakuan dosis mikoriza 50 gr dan patogen
Data dianalisis dengan metode eksperimen. Hasil pengamatan dihitung dengan ANOVA one-way
pada taraf kepercayaan 95 % dan dilanjutkan ke uji Duncan.
H0 = Pemberian mikoriza tidak berpengaruh dalam menghambat serangan patogen
Sclerotium rolfsii pada tanaman kacang tanah
H1 = Pemberian mikoriza berpengaruh dalam menghambat serangan patogen
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Sifat Kimia Media Tanam
Parameter
Sebelum
Perlakuan
Setelah Perlakuan
Per.1 Per.2 Per.3 Per.4 Per.5 Per.6 Per.7
pH
6,3
5
3,5
3,6
4
4,6
4,2
4,4
Kelembapan Tanah (%)
21,47
60
70
70
100
80
90
80
N.total (%)
0,013
0,06 0,06 0,07 0,09 0,09 0,10 0,11
P (mg/kg)
9,047
5,54 5,39 6,13 6,18 6,93 7,97 8,04
K (me/100g)
0,23
0,50 0,48 0,50 0,57 0,60 0,61 0,64
3. Pengaruh Mikoriza Terhadap Patogen Pada Tanaman
Kacang Tanah
Infeksi Mikoriza Pada Akar Kacang Tanah
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pemberian mikoriza
berpengaruh terhadap patogen pada tanaman kacang tanah varietas Domba. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun sehat, jumlah daun sakit, berat kering tanaman (akar, polong, dan tajuk), persentase infeksi mikoriza, persentase infeksi patogen, dan intensitas serangan penyakit pada tanaman kacang tanah.
Pada penelitian ini perlakuan dosis mikoriza sebesar 50 gram mampu memberikan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang tanah tertinggi dibandingkan dengan
perlakuan dosis mikoriza yang lain.