• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIA SOSIAL DALAM MANAJEMEN KOMUNIKASI KELUARGA DI MASA PANDEMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MEDIA SOSIAL DALAM MANAJEMEN KOMUNIKASI KELUARGA DI MASA PANDEMI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 9_ Peran Media Sosial Dalam Manajemen Komunikasi

Keluarga Di Masa Pandemi.

PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MANAJEMEN KOMUNIKASI KELUARGA DI MASA PANDEMI

Sudah terhitung lebih dari satu tahun sejak virus Corona datang berkunjung ke dalam kehidupan kita. Sejak awal mula kemunculannya di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu hingga kini 15 Maret 2021, tercatat kurang lebih terdapat 1,42 juta kasus di Indonesia dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 1,24 juta jiwa dan pasien meninggal sebanyak 38.426 jiwa. Masuknya COVID-19 ke Indonesia memberikan pengaruh besar di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Antara lain dalam aspek kesehatan, ekonomi, perdagangan, budaya, pendidikan, pemerintahan, maupun aspek pangan. Salah satu kebijakan yang dicanangkan oleh pemerintah dalam mengontrol penyebaran virus corona ini adalah Self-Quarantine atau Karantina mandiri.

Kebijakan karantina mandiri ini mengharuskan penduduk untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya tanpa berpergian ke tempat umum dengan bekerja dari rumah atau populer dengan istilah WFH (Work From Home). Sementara itu, para pelajar di tingkat Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi diharuskan untuk

meninggalkan sekolah mereka dan belajar dari rumah (BDR) secara daring (Dalam Jaringan). Tentunya kebijakan ini membuat setiap orang mau tidak mau harus tinggal di rumah bersama dengan anggota keluarganya masing-masing. Selain itu, mereka juga “dipaksa” untuk mengikuti cara baru agar tetap dapat bertahan dalam menjalani aktivitas mereka sehari-hari di masa pandemi ini.

Menjaga jarak, menyemprotkan Hand sanitizer, maupun mencuci tangan setelah memegang benda-benda di tempat umum menjadi kebiasaan baru yang bersifat mutlak untuk dilakukan selama pandemi. Duduk diam menatap layar komputer atau gawai hingga belasan jam dalam sehari turut dilakukan demi memenuhi kebutuhan untuk berinteraksi dengan teman kantor, teman sekolah, bos, dosen, atau sanak saudara yang berada di rumahnya masing-masing. Semua itu tidak lain dan tidak bukan dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona semakin meluas. Tak hanya berdampak dalam cara kita menjalani rutinitas sehari-hari, kebijakan ini juga berdampak terhadap komunikasi dan hubungan dalam keluarga.

(2)

Penelitian yang dilakukan oleh kelompok mahasiswi di Departemen Sains

Komunikasi Pengembangan Masyarakat, IPB University menyatakan bahwa dampak pandemi terhadap manajemen komunikasi dan hubungan dalam keluarga

seakan-akan seperti pisau yang memiliki dua sisi. Selain dapat memudahkan komunikasi antaranggota keluarga, ia juga dapat melunturkan hubungan dan nilai-nilai dalam keluarga. Dampak pandemi terhadap manajemen komunikasi ini turut dipengaruhi oleh adanya peran media sosial yang menjadi alat pamungkas bagi masyarakat dalam berkomunikasi jarak jauh. Keberadaan media sosial ini dapat menjadi alat pemutus sekaligus lem perekat hubungan dan komunikasi dalam keluarga.

Jembatan Komunikasi atau Dinding Pemisah?

Berkat kemajuan teknologi, komunikasi dengan kerabat atau teman yang berada di ujung dunia sekalipun menjadi hal yang mungkin untuk dilakukan. Media sosial menjadi pilihan banyak orang untuk berkomunikasi jarak jauh dengan individu lain khususnya di era pandemi seperti ini. Berbagai fitur dan pelayanan yang terus berkembang memberikan kepuasan lebih bagi para pengguna media sosial. Salah satunya adalah fitur video call. Terdapat sedikit perbedaan peran media sosial

dalam manajemen komunikasi keluarga pada sebelum dan saat pandemi COVID-19.

Sebelum pandemi, media sosial umumnya digunakan untuk mengakses informasi terkini di lingkungan sekitar atau berkomunikasi dengan teman dan keluarga.

Namun, kini media sosial turut memegang peranan penting dalam proses

pembelajaran daring maupun pekerjaan orang dewasa yang mengikuti kebijakan WFH.

Jenis dan Intensitas penggunaan media sosial saat pandemi juga turut mengalami perubahan seiring berubahnya peran media sosial itu sendiri. Penggunaan Google meet dan Zoom meeting sebagai media dalam melakukan meeting conference menjadi alternatif untuk menyiasati pertemuan tatap muka saat pandemi. Adanya platform untuk meeting conference ini juga meningkatan intensitas penggunaan media sosial saat pandemi, khususnya bagi pelajar dan pekerja kantoran. Perasaan bosan dan kesepian dalam diri akibat semua aktivitas dilakukan di rumah juga meningkatkan intensitas penggunaan media sosial, khususnya yang memiliki fungsi penghiburan seperti YouTube dan Instagram.

(3)

Tinggal di rumah bersama keluarga dan tidak berpergian kemana-mana dalam waktu lama tentu dapat membuat komunikasi dengan keluarga mengalami

beberapa perubahan. Dari data hasil penelitian kelompok mahasiswi Departemen Sains Komunikasi & Pengembangan Masyarakat, IPB University, disebutkan bahwa mayoritas narasumber merasakan adanya perubahan komunikasi yang terjadi pada sebelum dan saat pandemi. Mereka merasakan komunikasi yang terjadi

antaranggota keluarga saat pandemi menjadi lebih intens karena seluruh anggota keluarga berada pada waktu dan tempat yang sama selama pandemi. Namun, hal itu bukan berarti sama sekali tidak ada gesekan dan masalah komunikasi yang terjadi. Miskomunikasi atau kesalahpahaman dalam berkomunikasi dengan keluarga memegang posisi tertinggi dalam kategori masalah komunikasi saat pandemi. Kesalahpahaman banyak terjadi saat ada anggota keluarga khususnya anak, tidak mendengar jelas panggilan atau perintah orangtua karena selalu

memakai earphone (pelantang suara) di rumah. Masalah lain yang terjadi yaitu saat lupa berkabar jika ada yang ke luar rumah dan kurangnya keterbukaan antar anak dan orang tua.

Penggunaan media sosial turut memberikan dampak terhadap manajemen

komunikasi dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga. Lunturnya nilai moral, nilai agama, ataupun nilai budaya dalam keluarga secara tidak langsung disebabkan oleh lemahnya komunikasi langsung yang terjadi akibat besar intensitas

penggunaan media sosial yang berlebihan. Contohnya adalah ketika salah satu anggota keluarga baik orangtua atau anak tidak langsung merespon ketika diajak berbicara karena masih sibuk dengan gawainya. Contoh lain adalah hilangnya kebiasaan beribadah, atau makan bersama. Dibutuhkan manajemen komunikasi yang baik di dalam keluarga selama pandemi agar masalah cepat terselesaikan dan keharmonisan tetap terjaga. Beberapa cara keluarga dalam melakukan manajemen komunikasi antara lain adalah berdiskusi atau mengobrol santai saat waktu luang, menikmati quality time bersama keluarga, dan saling memberi kabar saat

bepergian keluar rumah.

_____________________________________________________________________________________

_____

THE ROLE OF SOCIAL MEDIA IN FAMILY COMMUNICATION MANAGEMENT IN THE PANDEMIC COVID-19

(4)

It has been counted more than one year since the Coronavirus came to visit us.

Since the beginning of its appearance in Indonesia on March 2, 2020, until now March 15, 2021, there have been approximately 1.42 million cases in Indonesia, with 1.24 million recovered patients and 38,426 patients who died. The entry of COVID-19 to Indonesia has had a significant impact on various aspects of people's lives. Among other things, in health, economy, trade, culture, education,

government, and aspects of food. One of the policies launched by the government to control the spread of the coronavirus is Self-Quarantine or self-quarantine.

This self-quarantine policy requires residents to make ends meet without travelling to public places by working from home or popularly known as WFH (Work From Home). Meanwhile, students at Kindergarten to College level must leave their school and study from home (BDR) online (Online). Of course, this policy makes everyone inevitably have to live at home with their respective family members. In addition, they are also "forced" to follow new ways in order to survive in carrying out their daily activities during this pandemic.

Keeping your distance, spraying hand sanitizers, or washing your hands after handling objects in public places are new habits that are absolutely essential to do during a pandemic. Sitting quietly staring at a computer screen or device for up to a dozen hours a day is also done to meet the need to interact with work friends,

school friends, bosses, lecturers, or relatives who are in their respective homes. All of this is nothing but done in order to prevent the spread of the corona virus from becoming more widespread. Not only does this have an impact on how we go about our daily routine, this policy also has an impact on communication and relationships in the family.

Research conducted by a group of female students at the Department of

Communication Science for Community Development, IPB University stated that the impact of the pandemic on communication and relationship management in the family is like a two-sided knife. Besides being able to facilitate communication between family members, it can also diminish relationships and values ​​in the family. The impact of the pandemic on communication management is also influenced by the role of social media which is the ultimate tool for people to communicate over long distances. The existence of this social media can act as a means of breaking and as the glue that binds relationships and communication within the family.

(5)

Communication Bridge or Wall?

Thanks to technological advances, it is possible to communicate with relatives or friends even at the end of the world. Social media is the choice of many people to communicate remotely with other individuals, especially in an era of pandemics like this. Various features and services that continue to develop provide more

satisfaction for social media users. One of them is the video call feature. There is a slight difference in the role of social media in the management of family

communication before and during the COVID-19 pandemic. Before the pandemic, social media was generally used to access the latest information in the surrounding environment or communicate with friends and family. However, now social media plays an important role in the online learning process and the work of adults who follow WFH policies.

The type and intensity of social media use during a pandemic also changes along with the changing role of social media itself. The use of Google meet and Zoom meetings as media in conducting conference meetings is an alternative to get around face-to-face meetings during a pandemic. The existence of a platform for this conference meeting also increases the intensity of the use of social media during a pandemic, especially for students and office workers. Feelings of boredom and loneliness in oneself due to all activities carried out at home also increase the intensity of social media use, especially those with entertainment functions such as YouTube and Instagram.

Living at home with your family and not traveling anywhere for a long time can certainly make communication with your family experience some changes. From the research data from the student group of the Department of Communication Science & Community Development, IPB University, it was stated that the majority of informants felt that there was a change in communication that occurred before and during the pandemic. They feel that the communication that occurs between family members during a pandemic becomes more intense because all family

members are at the same time and place during the pandemic. However, that does not mean that there is absolutely no friction and communication problems

occurring. Miscommunication or misunderstanding in communicating with family holds the highest position in the category of communication problems during a pandemic. Many misunderstandings occur when family members, especially

children, do not clearly hear calls or orders from parents because they always wear earphones (loudspeakers) at home. Other problems that occur are when you forget to speak when someone leaves the house and the lack of openness between

children and parents.

(6)

The use of social media also has an impact on communication management and values ​​that apply in the family. The fading of moral values, religious values, or cultural values ​​in the family is indirectly caused by weak direct communication which occurs due to the large intensity of excessive use of social media. An example is when a family member, either parent or child, does not immediately respond when asked to talk because he is still busy with his device. Another example is the loss of the habit of worshiping, or eating together. It takes good communication management within the family during a pandemic so that problems are quickly resolved and harmony is maintained. Some ways for families to do communication management include discussing or chatting casually during their spare time, enjoying quality time with family, and giving each other the news when traveling outside the house.

Sumber Sitasi :

Jessica Mayrissa Veronica, J.M., Melati, L.M., Apriani, L.P., Ariefa, K.H., Amalia, K.H., Aryani, N. (2021).  Peran Media Sosial Dalam Manajemen Komunikasi Keluarga Di Masa Pandemi. Seri Kuliah Manajemen Sumberdaya Keluarga. Bogor : Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam panduan ini, akan dibahas tentang supervisi akademik jarak jauh, tugas kewirausahan, pembuatan kebijakan di masa pandemi, komunikasi dengan orangtua, merencanakan

Dampak dari gambaran ideal kehidupan di media sosial pada realitas dunia nyata, tentulah menyulitkan para generasi muda untuk memilah informasi yang sesuai

a) Akidah, mad’u yang memiliki kebutuhan mengenai akidah yang meliputi enam Rukun Iman, diantaranya yaitu Iman kepada Allah, Iman Kepada Malaikat Allah, Iman kepada

Keberadaan media sosial yang relatif lebih terjangkau dan hanya dalam genggaman membuat komunikasi dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Komunikasi dapat

Dengan demikian karya tersebut memiliki tingkat kerumitan dalam proses pengerjaannya mulai dari proses pembuatan motif hias, sampai proses pewarnaannya selain itu juga siswa

Fenomena ini menunjukan bahwa jika kita memperbanyak data penelitian maka hal yang terjadi adalah galat tersebut akan memiliki pola kecenderungan untuk melambat, melambat maksudnya

KODE WARNA HTML... KODE

Berangkat dari penjabaran masalah diatas maka peneliti akan melakukan penelitian tentang “Analisis Bahan Kimia Obat dalam Sediaan Jamu Cair Pegal Linu Tanpa Merek