• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG MASYARAKAT DI BANK SYARIAH (STUDI KASUS MASYARAKAT KOTA BANDUNG KELURAHAN TAMANSARI ) JURNAL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG MASYARAKAT DI BANK SYARIAH (STUDI KASUS MASYARAKAT KOTA BANDUNG KELURAHAN TAMANSARI ) JURNAL ILMIAH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG MASYARAKAT DI BANK SYARIAH

(STUDI KASUS MASYARAKAT KOTA BANDUNG KELURAHAN TAMANSARI )

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Robby Akmal 155020501111008

JURUSAM ILMU EKONOMI FAKULTAS ENOMI DAN BISNIS

MALANG 2021

(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG MASYARAKAT DI BANK SYARIAH

(STUDI KASUS MASYARAKAT KOTA BANDUNG KELURAHAN TAMANSARI

Robby Akmal Dr. Drs. Iswan Noor, ME.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Email : akmalrobby97@gmail.com

ABSTRAK

Pengetahuan masyarakat terhadap bank Syariah masih rendah dengan persentase Market Share perbankan hanya 6,42%. Hal ini menyebabkan masyarakat lebih memilih Bank Konvensional di bandingkan dengan Bank Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat menabung masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung khususnya Kelurahan Tamansari. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara melalui koesioner yang dibagikan kepada 100 orang responden dengan analisis data menggunakan analisis logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 5 variabel yang signifikan yang mempengaruhi minat menabung masyarakat di Bank Syariah kususnya Kelurahan Tamansari.

Kata Kunci : Pengetahuan, Produk, Pendapatan, Religiusitas, Lokasi

A. PENDAHULUAN

Menabung juga merupakan kegiatan atau aktivitas yang memerlukan adanya keinginan dalam diri seseorang untuk menyisihkan dan menyimpan uangnya di bank atau Lembaga keuagan lainnya.

Perilaku menabung merupakan kombinasi dari persepsi kebutuhan masa depan, keputusan menabung dan tindakan penghematan. Perilaku menabung merupakan pilihan dari setiap individu untuk menggunakan pendapatannya untuk ditabung atau konsumsi pribadi sehingga perilaku tersebut turut mempengaruhi kesejahteraan setiap individu.

(3)

Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah menyatakan bahwa bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Sistem bank syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan system alternatif yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi investasi dan ber etika, mengedepankan nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi dan mengindari kegiatan spekulasi dalam bertransaksi keuagan. Nilai keadilan tercemin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan pengambilan keuntungan yang disepakati bersama.

Kehadiran bank syariah di tengah perbankan konvensional adalah untuk menawarkan sistem perbankan bagi umat Islam yang membutuhkan atau ingin memperoleh layanan jasa perbankan tanpa harus melanggar larangan riba. Adanya padangan bahwa bunga pada bank konvensional itu hukumnya haram karena termasuk dalam kategori riba yang dilarang oleh agama Islam. Dalam prinsip Islam menyebutkan bahwa terdapat larangan riba seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an sura Al- Rum :29 yang artinya :

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka rib aitu tidak menambah pada sisi Allah. Dan aoa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).”

Perbankan syariah di Indonesia belum mampu menunjukkan eksitensinya banyak masyarakat yang tidak menaruh kepercayaan terhadap perbankan syariah. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman mengenai sistem operasional perbankan syariah dan sistem dalam bank syariah dianggap sama dengan sistem operasional yang ada di bank konvensional. Artinya dalam kesadaran masyarakat untuk bertrasaksi dengan menggunakan jasa perbankan syariah masih kurang.

Menurut Susanto (2011) terdapat faktor yang dapat mempengaruhi minat masyarakat menabung di bank syariah yaitu pengetahuan dimana semakin tinggi tingkat pengetahuan, semakin besar minat menabung di bank syariah. Pengetahuan atau pemahaman dapat disebut juga dengan literasi dalam hal ini literasi yang dimaksud adalah literasi kuangan syariah.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Susanto menyebut indeks literasi keuangan syariah di Indonesia masih rendah, berdasarkan data lembaganya, indeks tersebut tidak mencapai 10 persen atau hanya 8,93 persen.

Wakil Direktur 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk Abdullah Firman Wibowo menyapaikan meskipun Indonesia penduduk muslim terbesar di dunia yakni 87,2 persen populasi tetapi secara market share perbankan syariah yang sampai saat ini masih rendah hanya 6,4 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa minat masyarakat masih kurang untuk bertransaksi di bank syariah sehingga nasabah bank syariah masih rendah dan jauh tertinggal jika dibandingkan dengan bank konvensional.

Salah satu penyebab rendahnya market share bank syariah ini adalah masih kurangnya sosialisasi mengenai perbankan syariah yang menyebabkan masyarakat kurang memahami tentang perbankan syariah sehingga masyarakat lebih mengenal bank konvensional dari pada bank syariah.

Oleh karena itu upaya-upaya pensosialisasian mekanisme dari syariah dirasa perlu agar masyarakat mengetahuai dan memahami tentang perbankan syariah, sehingga masyarakat tidak lagi terjebak dalam transaksi yang tidak Islami dan masyarakat kembali menaruh kepercayaan terhadap transaksi syariah.

Maka seseorang terbuka terhadap informasi dan mengetahui tentang bank syariah dengan baik cenderung akan tetap menjadi nasabah bank syariah. Seorang nasabah akan menentukan Tindakan pengambilan keputusan atau minat membeli setelah mempelajari produk, pelayanan dan juga lokasi.

(4)

B. KAJIAN PUSTAKA

Landasan teori

Kebutuhan sebuah penelitian dibutuhkan sebuah teori-teori sebagai landasan berpikir dalam menganalisis suatu permasalahan. Maka dari itu penelitian ini membutuhkan bahan dan tinjawan Pustaka yang memuat teori-teori yang mendasari serta berkaitan dengan penelitian penulis.

a) Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen menurut Schiffman dan Kanuk 2008. Perilaku konsumen menggambarkan bagaimana cara individu untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa dengan tujuan memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.

Perilaku konsumen penting dalam kehidupan setiap hari. Setiap keputusan yang diambil oleh konsumen pasti didasarkan pada alas an tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses pengambilan keputusan konsumen sangat terkait dengan masalah kejiwaan dan faktor eksternal.

Dengan memahami perilaku konsumen, pemasar akan mudah untuk menggambarkan bagaimana proses keputusan itu dibuat.

b) Minat Menabung

Dalam KBBI minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu gairah atau keinginan. Sedangkan minat beli adalah bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap konsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kinner dan Taylor,1995)

Menurut Prof Dr. Iskandar wasid minat ialah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang. Minat merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam mempengaruhi preferensi nasabah dalam menabung. Terdapat tiga batas minat yang pertama, suatu sikap yang dapat mengikat perhatian seseorang ke arah objek tertentu secara selektif. Kedua, suatu perasaan bahwa aktvitas dan kegemaran terhadap objek tertentu sangat berharga bagi individu. Ketiga sebagai bagian dari motivasi atau kesiapan yang membawa tingkah laku ke suatu arah atau tujuan tertentu.

Menabung tindakan yang dianjurkan oleh agama, karena dengan minat menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan, dalam ayat Al-Qur’an terdapat ayar-ayat yang secara tidak langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik.

“Apakah ada seorang diantaramu yang ingin mempunyai kebur kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah- buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedangkan dia mempunyai keturunan yang masih kecil. Demikianlah Allah menerapkan ayat-ayat nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya.”(QS.Al Baqarah:266).

Ayat tersebut memerintahkan untuk bersiap-siap dan mngeatisipasi masa depan keturunan, baik secara rohani maupun secar ekonomis harus dipikirkan langkah perencanaan. Salah satu langkah perencanaannya adalah dengan menabung. Salah satu dengan menabung di perbank sayriah dengan adanya simpanan pihak ketinga kepada bank yang penariknua dapat dilakukan menurut syarat- syaratm yang dilakukan antara bank dengan nasabah.

Hubungan antara Variabel 1) Pengetahuan

Menurut Suwarman (2011) Ketika konsumen memiliki pengetahuan lebih banyak, maka akan terjadi lebih baik mengambil keputusan, ia akan lebih efisien dan lebih tepat dalam mengolah informasi dengan baik. Pengetahuan sangat penting bagi manusia dengan pengetahuan yang dimilikinya, manusia akan tahu mana yang benar mana yang salah, semakin luas pengetahuan manusia maka semakin luas pula pemikiran seseorang tentang suatu hal. Konsumen memilih tingkatan pengetahuan produk yang berasal yang berbeda, yang dapat dipergunakan untuk menerjahkan informasi baru dan membuat pilihan keputusan.

2) Informasi Produk

(5)

Seseorang yang aktif mencari informasi tentang suatu produk biasanya mempunyai minat yang lebih tinggi terhadap produk tersebut dari pada orang yang pasif mencari informasi. Informasi dalam penelitian ini meliputi pengalaman, pengetahuan, dan pemberitaan media masa. Hubungan antara informasi dengan intensi menabung di bank syariah merupakan hubungan yang sifatnya berbanding lurus. Seseorang yang mempunyai informasi tentang bank syariah lebih banyak atau seseorang yang lebih aktif mencari informasi mengenai bank syariah biasanya mempunyai keinginan untuk menabung di bank syariah lebih tinggi dari pada orang yang tidak. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa informasi berpengaruh positif terhadap intensi menabung di bank syariah.

3) Pendapatan

Keynes berpendapat bahwa tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak berkonsumsi pada pariode yang sama. Dalam ilmu ekonomi, tabungam dapan dituliskan dengan rumus S=Y-C, yang berarti tabungan dapat dicari dengan cara mengurangkan pendapatan dengan konsumsi.

Dari teori ekonomi tersebut, dapat dinyatakan semakin tinggi pendapatan maka hastrat atau keinginan untuk menabung akan semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatan berpengaruh positif dengan intensi menabung. Sejalan dengan penjelasan teori di atas, permintaan untuk menabung di bank syariah juga dipengaruhi oleh besarnya pendapatan. Semakin besar pendapatan maka permintaan untuk menabung di bank syariah akan semakin tinggi. Hal ini berarti pendapatan berpengaruh positif terhadap menabung di bank syariah.

4) Religiusitas

Religiusitas adalah kedalaman seseorang dalam meyakini suatu agama dengan disertai tingkat pengetahuan terhadat agamanya yang diwujudkan dalam pengalaman nilai-nilai agama yakni dengan mematuhi aturan dan menjalankan kewajiban dengan keiklasan hati dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan ibadah.

Setiap individu berbeda-beda tingkat religiusitasnya dan dipengaruhi oleh dua macam faktor secara garis besarnya yaitu internal dan eksternal. Faktor internal di sini seperti adanya pengalam keagamaan, kebutuhan individu yang mendesak untuk dipenuhi seperti kebutuhan akan rasa aman,harga diri, cinta dan sebagainya. Sedangkan pengaruh eksternalnya seperti Pendidikan, Pendidikan agama dalam keluarga, tradisi sosial yang berlandaskan nilai keagamaan, tekanan-tekanan lingkungan sosial dalam kehidupan individu.

5) Lokasi

Menurut Lupiyoadi (2011) Lokasi adalah tempat dimana suatu jenis usaha akan dilaksanakan.

Lokasi adalah aspek penting bagi strategi saluran, lokasi yang bagus memudahkan akses ke tempat usaha menarik banyak konsumen.

Lokasi menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian desktiptif kuantitatif yang bersumber pada primer. Penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. (Arikunto,2010). Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti melakukan penelitian untuk mencari data dan informasi lengkap yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung Kelurahan Tamansari. Menurut Sugiono (2016) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objekj/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Masyrakat Kota Bandung Kelurahan Tamansari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik random sampling. Teknik pengambiilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan Teknik random sampling penggunaan Teknik random sampling karena peneliti sudah menentukan terlebih dahulu sampel yang digunakan.

Teknik untuk menentukan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dalam Mustofa dengan tingkat kepercayaan 90% dengan nilai e=10%.

Rumus : n= 1+𝑁𝑒𝑁 2

(6)

n = Jumlah sampel N= Jumlah Populasi`

e= Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel sebesar 10% sampel yang dapat ditolelir atau diinginkan sebanyak 10% jadi :

n= 22.553

1+22.553(0,1)2=99,6 = 100

sehingga berdasarkan perhitungan menggunakan rumus di atas didapatkan hasil besaran responden sebanyak 99.6 dan dibulatkan menjadi 100 orang responden.

Dalam menganalisis data yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini, penulis menggunakan metode Regresi Logistik (LOGIT) yaitu analisis yang mengkaji hubungan pengaruh peubah-peubah penjelas (X) terhadap peubah respon (Y) melalui model persamaan matematis tertentu. Secara umum, peubah penjelasnya dapat berupa peubah kategorik maupun peubah numerik, untuk menduga besarnya peluang kejadian tertentu dari kategori peubah respon. Analisi regresi logistic merupakan suatu teknik untuk menerangkan peluang kejadian tertentu dari kategori peubah respon ( Firdaus,2011).

Oleh karena data yang diperoleh daro peneliti bersifat kualitatif, maka data yang bersifat kualititatif itu diberi skala sehingga menjadi data-data yang bersifat kuantitatif. Kategori yang digunakan berdasarkan skala likers, dimana responden diminta untuk menjawab pertanyaan dengan nilai yang telah ditetapkan sebagai berikut :

1) Sangat Setuju (SS) diberi 5 2) Setuju (S) diberi nilai 4 3) Ragu – ragu (N) diberi nilai 3 4) Tidak Setuju (ST) diberi nilai 2

5) Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

Untuk pertanyaan yang negative (*) penilaian dilakukan dengan cara sebaliknya, seperti pertanyaan untuk arternatif jawaban sangat paling penting diberi nilai 1 dan untuk sangat tidak penting diberi nilai 5. Method Of Succesive Interval merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data interval. Data ordinal harus diubah interval disebabkan data kualitatif atau bukan angka sebenarnya. Dalam banyak prosedur statistic seperti regresi, ujit t dan lain sebagainya mengharuskan data berskala interval. Beberapa langkah dalam proses pengubahan data berskala ordinal menjadi data berskala interval menurut Sarwono (2014) adalah :

1) Menghitung frekuensi 2) Menghitung proporsi

3) Menghitung proporsi kumulatif 4) Menghitung nilai z

5) Menghitung nilai densitas fungsi z 6) Menghitung scala vakue

7) Menghitung penskalaan

Tahapan pengujian Regresi Logistik adalah sebagai berikut : a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana variabel-variabel independent dalam persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan) erat satu sama lain. Tujuannya adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent.

b. Uji Kelayakan Model Regresi (Hosmer-Lemeshow)

Uji ini digunakan untuk menguji apakah data empiris sesuai dengan model, sehingga tidak ada perbedaan antara model dengan data dan model dapat dilakukan dikatakan fit.jika nilai signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi (Nagalkerke R Square)

(7)

R2 digunakan untuk mengukur seberapa kekuatan variabel independent menjelaskan variabel dependen. Nilai dari koefisien deteminasi adalah 0 sehingga 1. Nilai R2 yang lebih kecil menandakan kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas.

d. Uji Tabel Klasifikasi

Table klasifikasi berguna untuk menentukan tingkat keakuratan dari analisi regresi logistik dalam mengklasifikasikan prediksi model dibandingkan datasebenernya. Tabel klasifikasi ini mengkonfirmasi bahwa tidak ada perbedaan yang sangat signifikan antara prediksi model dengan data observasi

e. Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independent di dalam regresi logistic secara serentak atau simultan mempengaruhi variabel dependen sebagai uji F di dalam regresi linear.

f. Uji Signifikan Parsial

Uji signifikansi pada model logit menggunakan uji Wald. Regresi Logistik Wald digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari tiap-tiap variabel independen terhadap variabel dependen.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Karakteristik Responden

Tabel 1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pilihan Bank dan Umur

Pilihan Bank

Umur

Jumlah %

>25 18-25 tahun

Konvensional 5 56 61 61%

Syariah 7 32 39 39%

Jumlah 12 88 100 100%

Menurut hasil penelitian dari tabel di atas, responden pada rentang usia >25 tahun lebih memilih bank syariah dibandingkan bank konvensional. Hal ini disebabkan oleh perbedaan rentang usia >25 cenderung lebih memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya menggunakan jasa bank Syariah.

Tabel 2 : Profil Responden Berdasarkan Pilihan Bank dan Jenis Kelamin

Pilihan Bank Jenis kelamin

Jumlah % Laki-

laki Perempuan

Konvensional 32 29 61 61%

Syariah 18 21 39 39%

Jumlah 50 50 100 100%

Responden berdasarkan jenis kelamin dipilih secara acak pada saat penelitian berdasarkan pada data tabel 2 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah responden perempuan dan laki-laki yang memilih bank syariah dan yang tidak memilih bank syariah. Responden berjenis kelamin perempuan dan jenis kelamin laki-laki dengan total sebanyak 50 responden dari total 100 responden. Yang mana diantaranya responden perempuan yang memilih bank konvensional sebanyak 29 responden dan untuk yang memilih bank syariah sebanyak 21 responden . Sedangkan total responden laki-laki

(8)

sebanyak 50 responden dari total 100 responden. Yang mana diantaranya sebanyak 32 responden memilih bank konvensional dan sebanyak 18 responden memilih bank syariah.

Tabel 3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pilihan Bank Pendidikan Terakhir

Jumlah % SD SMP SMA D3 S1 S2

Konvensional 0 0 26 7 26 2 61 61%

Syariah 0 0 21 2 15 1 39 39%

Jumlah 0 0 47 9 41 3 100 100%

Berdasarkan tabel diatas responden dengan latar belakang pendidikan terakhir SMA berjumlah 47 responden, terdapat 26 responden yang menabung pada bank konvensional dan 21 responden yang menabung pada bank syariah. Pendidikan terakhir D3 berjumlah 9 responden, 7 responden menabung pada bank konvensional dan 2 responden menabung pada bank Syariah. Pendidikan terakhir S1 berjumlah 41 responden, terdapat 26 responden yang menabung pada bank konvensional dan 15 responden menabung pada bank Syariah. Sedangkan pada latar belakang pendidikan terakhir S2 berjumlah 3 responden, 2 responden menabung pada bank konvensional dan 1 responden menabung pada bank Syariah.

Tabel 4 : Hasil Uji Validitas

Item R hitung R table Signifikasi Keterangan

Pengetahuan (X

1

)

1 0,358 0,197 0,000 Valid

2 0,673 0,000 Valid

3 0,321 0,000 Valid

4 0,627 0,000 Valid

Produk (X

2

)

1 0,860 0,000 Valid

2 0,757 0,000 Valid

3 0,851 0,000 Valid

4 0,787 0,000 Valid

Pendapatan (X

3

)

1 0,378 0,000 Valid

2 0,209 0,037 Valid

3 0,756 0,000 Valid

4 0,629 0,000 Valid

Religiusitas (X

4

)

1 0,664 0,000 Valid

2 0,796 0,000 Valid

3 0,741 0,000 Valid

4 0,720 0,000 Valid

Lokasi (X

5

) 1 0,702 0,000 Valid

2 0,612 0,000 Valid

(9)

3 0,550 0,000 Valid

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa semua item penelitian dari tiap variabel Pengetahuan (X1), Produk (X2), Pendapatan (X3), Religiusitas (X4), dan Lokasi (X5) dinyatakan valid. Hal ini dapat dibuktikan dangan membandingkan nilai-nilai r-tabel dengan r-hitung. Karena nilai r-hitung selalu lebih besar dari pada r-tabel senilai 0,197 pada taraf signifikansi 5%. Maka semua pernyataan tersebut valid.

Tabel 5 : Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Croanbach’s Alpha Batas Reliabilitas Keteranga

Pengetahan (X

1

) 0,603 0,600 Reliabel

Produk (X

2

) 0,820 Reliabel

Pendapatan (X

3

) 0,606 Reliabel

Religiusitas (X

4

) 0,792 Reliabel

Lokasi (X

5

) 0,702 Reliabel

Dari hasil pengujian pada tabel 5 dapat dilihat bahwa koefisien croanbach alpha kelima variabel dalam penelitian yaitu variabel Pengetahuan (X1), Produk (X2), Pendapatan (X3). Religiusitas (X4), dan Lokasi (X5) berada lebih besar dibandingkan nilai 0.6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelima variabel dinyatakan reliabel.

Tabel 6 : Hasil Uji Multikolinearitas

No Variabel Collinearity Statustuc Tolerance VIF 1 Pengetahuan (X

1

) 0,899 1,112 2 Produk (X

2

) 0,581 1,1722 3 Pendapatan (X

3

) 0,925 1,081 4 Religiusitas (X

4

) 0,608 1,643

5 Lokasi (X

5

) 0,985 1,015

Pada tabel 6 di atas hasil yang didapatkan adalah nilai Tolerance dari masing-masing variabel lebih besar dari > 0.10 dan nilai VIF dari masing-masing variabel lebih kecil dari < 10. Maka kesimpulannya adalah tidak adanya multikolinearitas antar variabel independen dalam penelitian ini.

Tabel 7 : Hasil Uji Klasifikasi (Classification Tabel) Block 0

Classification Tabel Block 0

Predicted

Y Percetege

Correct Konvensional Syariah

Step 0 Y Konvensional 61 0 100,0

Syariah 39 0 0,0

Overall Percentage 61.0

Pada tabel 7 diatas diperoleh hasil bahwa dari total 100 responden terdapat 61 responden memilih bank konvensional dan 39 responden lainnya memilih bank Syariah.

Sehingga didapat nilai overall percentage sebelum dimasukan variabel independennya

(10)

dimasukkan adalah sebesar 39/100=39.0% dan untuk yang bank konvensional sebesar 61/100=61.0%.

Tabel 8 : Hasil Uji Klasifikasi (Classification Tabel) Block 1 Classification Tabel Block 1

Predicted

Y Percetege

Correct Konvensional Syariah

Step 0 Y Konvensional 55 6 90,2

Syariah 7 32 82,1

Overall Percentage 87,0

Pada tabel 8 diatas merupakan hasil yang didapatkan setelah memasukkan variabel independent. Dapat dilihat bahwa dari total 100 responden sebelumnya pada table 4.10 sebanyak 39 responden memilih bank Syariah. Setelah diprediksi dengan analisis regresi logistik, sebanyak 7 responden berpindah lebih memilih bank konvensional dari pada bank Syariah, dengan kata lain sebesar 82,1% responden lebih memilih bank Syariah dibanding bank konvensional dari total 39 responden yang memilih bank Syariah. Kemudian dari total 61 responden yang memilih bank Syariah sebelumnya pada table 4.10 sebanyak 6 responden berpindah lebih memilih bank Syariah dari pada bank konvensional, atau dengan kata lain sebesar 90,2% responden lebih memilih bank konvensional dibanding bank Syariah dari total 61 responden yang memilih bank konvensional. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka secara umum model yang diperoleh dapat diandaikan dalam memprediksi responden sebesar 87.0%.

Tabel 9 : Hasil Uji Keseluran Model

No -2LL Nilai

1 Awal (Block 0) 133.750 2 Akhir (Block 1) 67.011

Pada tabel 9 diatas diperoleh nilai -2LL awal (Block 0) adalah sebesar 133.750. setelah dimasukkan kelima variabel independent maka nilai -2LL akhir (Block 1) mengalami penurunan menjadi 67.011 dengan adanya penurunan Likelihood (-2LL) ini diartikan bahwa dengan masuknya kelima variabel independent dapat memperbaiki model regresi logistik data pada penelitian ini atau menunjukkan model regresi yang lebih baik.

Tabel 10 : Hasil Pengaruh Simultan

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 66,738 5 0,000

Block 66,738 5 0,000

Model 66,738 5 0,000

Pada tabel 10 diatas diperoleh nilai signifikansi sebsar 0,000 yang mana kurang dari > 0.05.

maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independent dalam penelitian ini secara Bersama- sama memiliki pengaruh secara simultan terhadap preferensi minat menabung masyarakat di bank Syariah studi kasus pada kelurahan tamansari atau dengan kata lain hipotesis yang diajukan penelitian ini terbukti diterima.

Tabel 11 : Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary

Step 2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

(11)

1 67.011

a

0,487 0,660

Dari tabel 11 di atas hasil dari Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,660 yang berarti kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependen dalam penelitian ini sebesar 66%

sisanya dapat dijelaskan oleh variabel-variabel diluar model penelitian.

Tabel 12 : Hasil Uji Hosmer-Lemeshow Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 1,772 8 0,987

Dari hasil Uji Hosmer-Lemeshow pada tabel 12 diatas hasilnya adalah nilai sig sebesar 0,987 yang mana lebih besar >0,05 maka kesimpulannya adalah model mampu memprediksi nilai observasinya atau model fit (layak) dengan data observasi.

Tabel 13 : Hasil Uji Signifikansi Parsial Variables in the Equation

B S.E Wald Df Sig.

Pengetahuan

(X

1

) -0,834 0,239 12,130 1 0,000 Produk (X

2

) 0,524 0,169 9,579 1 0,002 Pendapatan (X

3

) -0,697 0,221 9,934 1 0,002 Religiusitas (X

4

) 0,564 0,175 10,373 1 0,001 Lokasi (X

5

) -0,990 0,282 12,334 1 0,000 Constant 13,843 4,922 7,910 1 0,005

Jika hasil dari uji signifikansi parsial pada tabel 13 dimasukkan ke dalam model, akan menjadi seperti berikut:

In() = α + βX1 + βX2 + βX3 + βX4 + βX5 + e Sehingga dapat dijabarkan sebagai berikut :

ln() = 13,843 + (-0,834 faktor pengetahuan) + 0,524 faktor produk + 0,697 faktor pendapatan+

0,564 faktor religiusitas + (-0,990 faktor lokasi) + e

Pembahasan

Pengaruh Faktor Pengetahuan (X

1 Terhadap Minat Menabung Masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung Kelurahan Tamansari

Variabel Pengetahuan (X1) memiliki nilai signifikan sebesar 0,000 yang mana lebih kecil dari pada 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel pengetahuan terhadap minat menabung masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung. Dengan nilai koefisien yang negative sebesar -0,834 artinya masyarakat yang kurang mengetahui tentang Bank Syariah akan terjadi penurunan sebesar -0,834 terhadap minat menabung masyarakat di Bank Syariah.

Menurut Suwarman (2011) Ketika konsumen memiliki pengetahuan lebih banyak, maka akan terjadi lebih baik mengambil keputusan, ia akan lebih efisien dan lebih tepat dalam mengolah informasi dengan baik. Pengetahuan sangat penting bagi manusia dengan pengetahuan yang dimilikinya, manusia akan tahu mana yang benar mana yang salah, semakin luas pengetahuan manusia, maka semakin luas pula pemikiran seseorang tentang suatu hal.

Peran media tentunya menjadi sangat penting dalam meningkatkan literasi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan Syariah. Memperbanyak informasi dan pemberitaan terkait ekonomi dan

(12)

keuangan Syariah. Sehingga kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan syariah terjadi karena pengetahuan masyarakat tentang bank syariah yang juga kurang. Oleh karena itu edukasi publik dan sosialisasi tentang perbankan syariah tentunya perlu kita tingkatkan untuk menambah pengetahuan tentang perbankan syariah baik itu produk, mekanisme maupun konsepnya agar masyarakat semakin berminat menabung di bank Syariah (medeka.com)

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yang dapat dilihat dari jawaban responden yakni masyarakat kelurahan tamansari. Dengan total 100 warga kelurahan tamansari yang menjadi sampel, Sebanyak 44 responden 44% menyatakan setuju, 26 responden 26% menyatakan sangat setuju bahwasannya responden cenderung tidak menabung di bank Syariah karena belum terlalu mengetahui konsep dan mekanisme bank Syariah. Pengetahuan masyarakat tentang bank Syariah sangat berpengaruh terhadap minat menabung di bank Syariah sedangkan sumber informasi tentang bank Syariah merupakan sangat penting karena dari sumber tersebut masyarakat akan mendapat pengetahuan tentang perbankan syariah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang mengetahui tentang bank syariah akan mempertimbangkan untuk menggunakan bank syariah ketika mereka mengetahui dan mendapat sumber informasi yang dapat memberikan mereka edukasi baik itu konsep bank maupun mekanisme dalam bank syariah.

Pengaruh Faktor Produk (X2) Terhadap Minat Menabung Masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung Kelurahan Tamansari

Variabel Produk (X2) memiliki nilai signifikan sebesar 0,002 yang mana lebih kecil dari pada 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel produk terhadap minat menabung masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung. Dengan nilai koefisien yang positif sebesar 0,524 yang artinya bahwa masyarakat yang mengetahui tentang produk Bank Syariah akan mempertimbangkan untuk menggunakan produk Bank Syariah maka akan terjadi peningkatan sebesar 0,524 terhadap minat menabung masyarakat di Bank Syariah.

Menurut Ferdinand (2002 minat menabung dapat didefinisikan melalui indikator-indikator sebagai berikut:

1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

3. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif produk tersebut.

Dari teori tersebut sangat jelas bahwa minat menabung seseorang itu sangat dipengaruhi oleh produk yang ditawarkan, apabila produk tersebut menarik maka nasabah atau konsumen akan menggunakan produk tersebut. Bahkan nasabah atau konsumen akan memiliki kecenderungan untuk mencari tahu serta berbagi informasi mengenai produk tersebut. Begitupun sebaliknya jika produk yang ditawarkan oleh suatu instansi/perusahaan kurang menarik maka sebagian besar masyarakat akan berpaling bahkan tidak tahu sama sekali tentang kualitas produk tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yang dapat dilihat dari jawaban responden yakni masyarakat kelurahan tamansari. Dengan total 100 warga kelurahan tamansari yang menjadi sampel.

Tentang mengetahui variasi produk tabungan yang ditawarkan oleh Bank Syariah Sebanyak 38 responden (38%) menyatakan setuju, lalu sebanyak 35 responden (35%) menyatakan ragu-ragu, sebanyak 13 responden (13%) menyatakan tidak setuju, sebanyak 12 responden (12%) menyatakan sangat setuju dan 2 responden (2%) menyatakan sangat tidak setuju.

Dari penelitian ini produk memanglah begitu penting serta menjadi hal mendasar bagi masyarakat dalam memilih bank syariah sebagai tempat untuk melakukan transaksi keuangan dalam hal menabung. Dengan produk yang menampakkan inovasi teknis sebagai hal yang memiliki pengaruh lebih besar. Dapat menjadi acuan untuk berbagai instansi perbankan terkhusus perbankan syariah untuk menarik minat menabung masyarakat serta membuat masyarakat simpati bahkan dalam hal kecil setidaknya bank syariah lebih dikenal dikalangan masyarakat pada umunya juga terkhusus pada masyarakat kelurahan tamansari.

(13)

Hal ini sejalan dengan penelitian Mita Susilawati (2019) menjelaskan bahwa variabel produk berpengaruh signifikan dengan nilai sig 0,003 atau lebih kecil dari 0,05 bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel produk terhadap minat nasabah untuk menabung.

Pengaruh Faktor Pendapatan (X3) Terhadap Minat Menabung Masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung Kelurahan Tamansari

Diketahui variabel Pendapatan (X3) memiliki nilai signifikan sebesar 0,002 yang mana lebih kecil dari pada 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pendapatan terhadap minat menabung masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung. Dalam nilai koefisien yang negative sebesar -0,697 yang artinya jika semakin rendahnya pendapatan maka akan terjadi penurunan sebesar -0,697 terhadap minat menabung masyarakat di Bank Syariah.

Dengan total 100 warga kelurahan tamansari yang menjadi sampel. Tentang pendapatan rutin setiap bulan dari pekerjaan utama sebanyak 43 responden (43%) menyatakan setuju, 23 responden (23%) menyatakan ragu-ragu, 17 responden (17%) menyatakan sangat setuju, sebanyak 10 responden (10%) menyatakan tidak setuju, dan sebanyak 7 responden (7%) menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini sesuai dengan teori ekonomi dengan rumus S=Y=C yang berarti tabungan dapat dicari dengan cara mengurangkan pendapatan dengan konsumsi. Maka dapat dinyatakan semakin tinggi pendapatan maka keinginan untuk menabung akan semakin tinggi.

Pengaruh Faktor Religiusitas (X4) Terhadap Minat Menabung Masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung Kelurahan Tamansari

Menurut Glock dan Stark ( Dedi Iskamto: 2017) ada lima dimensi religiusitas yaitu : a. Dimensi keyakian/ ideology

Dimensi ini menunjukan pada seberapa tingkat keyakinan muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agama, terutama yang bersifat dundamental dan dogmatic.

b. Dimensi praktik

Dimensi ini berkaitan dengan komitmen dan ketaatan terhadap agama yang dianutnya, yang diwujudkan dalam ritual atau peribadahan. Dimensi ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Ritual, mengacu pada seperangkat Tindakan keagamaan formal dan praktok-

raktik suci yang mengharapkan pemeluknya melaksanakan.

2. Ketaatan, ketaatan dan titual bagaikan ikan dan air. Ketika seseorang sudah mengetahui ritual yang harus dilakukan, maka semaksimal mungkin ritual itu dilakukan dengan taat.

c. Dimensi pengalaman

Dimensi ini berkaitan dengan seberapa besar tingkat seseorang dalam melaksanakan pengalaman-pengalaman religinya

d. Dimensi pengetahuan agama

Dimensi ini menunjukan pada tingkat pengetahuan dan pemahaman muslim pada ajaran-ajaran agamanya, terutama ajaran-ajaran pokok yang termuat dalam Al-Quran.

e. Dimensi konsekuensi

Dimensi ini menunjukan seberapa besar perilaku muslim dipengaruhi oleh ajaran- ajaran agama.

Berdasarkan hasil analisis pada 4.18 diketahui variabel religiusitas (X4) memiliki nilai signifikan sebesar 0,001 yang mana lebih kecil dari pada 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dimana variabel religiusitas terhadap minat menabung masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung. Dalam nilai koefisien yang positif sebesar 0,564 yang artinya semakin tinggi tingkat religiusitas seseorang maka akan terjadi peningkatan sebesar 0,564 terhadap minat menabung masyarakat di Bank Syariah.

Dengan tingkat religiusitas yang meningkat maka semakin tinggi pula masyarakat untuk menabung di bank Syariah. Prinsip Syariah yang dijadikan dasar untuk menabung di bank Syariah.

Layanan dan produk yang diterapkan oleh bank Syariah tidak hanya untuk mencari keuntungan semata namun juga sebagai wujud beribadah kepada Allah SWT dan mendapatkan ridho-Nya. Hal ini didukung dengan hasil tabulasi silang profil responden antara agama dan minat menabung pada table

(14)

4.8. Dijelaskan bahwa dari total 100 warga kelurahan tamansari yang menjadi sampel. Tentang religiusitas mematuhi dan menjalankan norma-norma islam dalam berbudaya,berekonomi (bertransaksi halal non riba), sebanyak 44 responden (44%) menyatakan setuju, lalu sebanyak 30 responden (30%) menyatakan sangat setuju.

Hal ini juga sejalan dengan peneliti Desy Fatmawati (2015) menjelaskan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.005 atau lebih kecil dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa variabel religiusitas berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel niat menabung di bank Syariah.

Pengaruh Faktor Lokasi (X5) Terhadap Minat Menabung Masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung Kelurahan Tamansari

Menurut Lupiyoadi (2011) Lokasi adalah tempat dimana suatu jenis usaha akan dilaksanakan.

Lokasi adalah aspek penting bagi strategi saluran, lokasi yang bagus memudahkan akses ke tempat usaha menarik banyak konsumen.

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yang dapat dilihat dari jawaban responden yakni minat menabung di bank Syariah Kota Bandung. Dengan total 100 warga tamansari yang menjadi sampel. Sebanyak 35 responden (35%) menyatakan setuju bawasannya responden cenderung memilih bank Syariah dengan lokasi yang dekat dengan pusat kota serta dengan fasilitas umum. Hal ini diperkuat dengan hasil dari penelitian ini yang menunjukkan bahwa variabel lokasi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap masyarakat dalam memilih menabung di bank Syariah di kota Bandung. Berdasarkan pada table 4.18 menghasilkan nilai signifikan variabel lokasi (X5) adalah sebesar 0,000 yang mana lebih kecil dari pada nilai 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung. Dengan nilai koefisien yang negative sebesar -0,990 yang artinya jika lokasinya kurang strategis dari Bank Syariah tersebut maka akan terjadi penurunan sebesar -0,990 terhadap minat menabung masyarakat di Bank Syariah Kota Bandung.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Irmawati (2019) yang menyatakan bahwa variabel lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di bank syariah dengan nilai signifikan = 0,028. Pemilihan lokasi mempunyai sifat yang strategis karena ikut menentukan tercapainya badan usaha. Salah satu kunci suksenya usaha adalah lokasi. Lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Penentuan lokasi suatu bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak di lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank.

E. Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik dari responden adalah sebagian besar usia responden 18-25 tahun. Mayoritas pendidikan terakhir dari responden adalah Sekolah Menengah Atas dan Sarjana

2. Variabel pengetahuan, produk, pendapatan, religiusitas dan lokasi berpengaruh terhadap keputusan masyarakat Kota Bandung untuk menabung di Bank Syariah.

Saran

Berdasarkan penulisan penelitian ini, peneliti menyadari masih terdapat banyak kekurangan di dialamnya. Untuk itu, peneliti memberikan beberapa saran untuk bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian serupa. Beberapa saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas penelitian sehingga informasi yang lebih lengkap tentang Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat menabung masyarakat di perbankan Syariah. Mengingat dalam penelitian ini hanya menggunakan 5 faktor yaitu pengetahuan, produk, pendapatan, religiusitas dan lokasi. Penambahan variabel atau indikator baru perlu dilakukan dalam penelitian yang akan datang agar

(15)

dapat menghasilkan gambaran yang lebih luas tentang masalah penelitian yang sedang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Kota Bandung

Ferdinand. 2002. Metode Penelitian Manajamen. Pedoman penelitian untuk Skripsi, Tesis, dan Desertasi Ilmu Manajamen, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gusmail Emmang. 2016. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kurangnya Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah (Studi pada Masyarakat di Kecamatan Rappocini Kota Makasar).

Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Irmawati Indi. 2019. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Pada Kecamatan Rappocini Kota Makassar). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar

Khanif Rahmanto 2016. Pengaruh Tingkat Religiusitas, Kualitas Pelayanan, dan Promosi Terhadap Minat Masyarakat Desa Sraten Kab. Semarang untuk Menabung Di Bank Syariah

Lupiyoadi, R. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik. Jakarta : Penerbit Salemba Empat Larasati, F., 2017. Pengaruh Religiusitas Syariah di Indonesia. Economic: Journal of Economic and

Islamic Law,

Mohammad Irsyad Tarmidzi 2018. Analisis Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Aksebilitas, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Menabung Di Bank Umum Syariah ( Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Ekonomi Angkatan 2015-2018 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya)

Muhammad Dayyan, Fahriansah, Juprianto. Analisis Minat Masyarakat Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi Kasus di Gampong Pondok Kemuning).Junal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Vol 1 No 1, Tahun 2017

Otoritas Jasa Keuangan. (2020, Juni). Snapshot Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: OJK Otoritas Jasa Keuangan.(2020). Statistik Perbankan Syariah

Otoritas Jasa Keuangan. Presentase Literasi dan Inklusi Keuangan Responden Tahun 2019

Rositasari, Zhenty. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keinginan Konsumen Untuk Menabung Pada Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Syariah di Surakarta). Skripsi Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sirine, H. dan Utami, D.S., 2016. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perilaku Menabung di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,

Sugiono. 2007. Metode Penilitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:CV Alfabeta

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Uniyati. 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menabung di Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa UIN Alauddin Makassar). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Unisversitas Islam Negeri Alauddin Makassar

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat elektrode Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil.. Skema Sistem

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecerdasan emosional dan hasil belajar seni musik antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan strategi

Sumbangan Pihak Ketiga adalah pemberian Pihak Ketiga kepada Daerah secara ikhlas dan tidak mengikat, serta tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang- undangan

Berangkat dari sini diharapkan terbangun hubungan informal antara mahasiswa dengan dosen sehingga akan tercipta pola hubungan yang harmonis dan mahasiswa bisa terbuka

Kewenangan pangkal sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (2) huruf a Peraturan Daerah ini, sebagai kewenangan dasar pembentukan Kabupaten Murung Raya adalah kewenangan

Dengan mendasarkan pada kualitas karya ilmiah yang dihasilkan oleh lulusan S3 pada pascasarjana penyelenggara BPPS, program peningkatan publikasi internasional mahasiswa S3

(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Kesehatan Keluarga dan Penyuluhan Kesehatan

[r]