• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1 Teori Semantik

Dalam ilmu linguistik, kita mengenal istilah semantik. Semantik sendiri berasal dari bahasa Yunani sema atau berarti ‘tanda’. Semantik biasa digunakan agar kita mengetahui makna atau isi kata dan perbedaannya dengan kata lain. Chaer (2009:2) mengatakan bahwa semantik diartikan sebagai ilmu tentang makna, atau arti, yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa: fonologi, gramatika, dan semantik. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, Semantik adalah ilmu tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran arti kata; 2 bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan atau struktur makna suatu wicara. Sehingga dapat dikatakan secara garis besar bahwa semantik merupakan ilmu yang mempelajari makna dari sebuah kata.

2.2 Teori Komponen Makna

Komponen makna merupakan salah satu bagian cabang dari ilmu semantik. Teori komponen makna juga sering disebut sebagai teori ciri semantis atau semantic features theory. Komponen makna sendiri merupakan salah satu ilmu yang mempelajari makna dari sebuah kata. Dengan teori komponen makna, maka dapat diperoleh sejumlah makna dari suatu leksem, sehingga dapat diketahui sifat atau ciri dari leksem tersebut.

Menurut Chaer (2009:114) komponen makna atau komponen semantik (semantic feature, semantic property, atau semantic marker) mengajarkan bahwa setiap unsur leksikal terdiri dari satu kata atau makna unsur leksikal tersebut. Misalnya, kata ayah mengandung komponen makna atau unsur makna: +insan, +dewasa, +jantan, dan +kawin; dan ibu mengandung komponen makna: +insan, +dewasa, -jantan, dan +kawin.

Contoh lainnya adalah kata オス(osu) yang berarti jantan dan メス (mesu) yang berarti betina. Kedua kata tersebut mengandung komponen yang membentuk kata tersebut. Berikut contoh penyusunan analisis komponen maknaオス dan メス menurut Koizumi (1993: 246):

(2)

イェルムスレウは、オスの意味成分を[+男性],メスの意味成分を [-男性]というようにプラスとマイナス記号を使って表している。 また、コの意味成分は[+男性]としている。このように語の意味を 構成する基本的単位を意味成分と言う。

Yerumusureu wa, osu no imi seibun o [+ dansei], mesu no imi seibun o [ - dansei] to iu you ni purasu to mainasu kigo o tsukatte arawashite iru. Mata, kono imi seibun wa [+ dansei] to shite iru. Kono you ni gonoimi o kōsei suru kihonteki tan i o imi seibun to iu.

Terjemahan:

Hjelmslev mengungkapkan bahwa terdapat penggunaan tanda plus dan minus seperti pada komponen makna "jantan" adalah [+laki-laki], dan komponen makna "betina" adalah [-laki-laki]. Hal ini disebut sebagai penyusunan komponen makna dari satuan komposisi arti kata.

Sesuai dengan penjabaran diatas, maka dapat dilihat adanya perbedaan dalam kedua leksem tersebut. Pada leksem オス, dapat dilihat jelas bahwa ciri semantisnya adalah[+男性]yang berarti positif mengandung komponen ‘laki-laki’. Namun sebaliknya, pada leksem メス ciri semantisnya [-男性]yang berarti minus komponen ‘laki-laki’. Sehingga dikatakan bahwa オス bersifat laki-laki sedangkan メ ス bersifat perempuan karena tidak mengandung unsur laki-laki. Koizumi (1993:247) juga menganalisa leksem dari bahasa Inggris yaitu man, woman, boy, dan girl sebagai berikut:

さて、イェルムスレウは[±人間]という意味成分を認めた上 で英語のヒトに関する単語につき、次のような意味成分の分析を行っ ている。 Man [+人間][+男性][+成人] Woman[+人間][-男性][+成人] Boy [+人間][+男性][-成人] Girl [+人間][-男性][-成人] このように、語の内容形式を意味成分を分解する操作を成分分析と呼 んでいる。

Sate, Yerumusureu wa [± ningen] to iu imi seibun o mitometa ue de eigo no hito ni kansuru tango ni tsuki, tsugi no youna imi seibun no bunseki o okonatte iru.

Man [+ningen][+dansei][+seijin] Woman[+ningen][-dansei][+seijin] Boy [+ningen][+dansei][-seijin] Girl [+ningen][-dansei][-seijin]

(3)

Kono you ni, go no naiyou keishiki o imi seibun o bunkai suru sousa o seibun bunseki to yonde iru.

Terjemahan:

Selanjutnya, Hjelmslev mengatakan bahwa setelah mengetahui komponen makna [±manusia], terdapat kata yang berkaitan dengan bahasa Inggris dari "orang". Berikut analisis komponen maknanya.

Man [+manusia][+laki-laki][+dewasa] Woman[+manusia][-laki-laki][+dewasa] Boy [+manusia][+laki-laki][-dewasa] Girl [+manusia][-laki-laki][-dewasa]

Dari analisis komponen makna di atas, dapat disebut sebagai cara untuk menganalisis kata yang dipilih sesuai dengan format dari isi kata sehingga menjadi komponen makna.

Hasil analisis diatas, menunjukan kesamaan dari leksem man, woman, boy, dan girl dimana adanya unsur manusia [+manusia]. Sedangkan kedua unsur lainnya, laki-laki dan dewasa, tidak semua leksem diatas mengandung unsur tersebut. Seperti man dan woman dimana man mengandung unsur pembentuk positif laki-laki, namun pada woman tidak mengandung unsur laki-laki karena adanya tanda minus. Namun keduanya sama-sama mengandung unsur pembentuk positif dewasa. Begitu pula sebaliknya dengan leksem boy dan girl, dimana boy mengandung unsur positif laki-laki dan girl minus, namun keduanya sama-sama mengandung unsur minus dewasa.

2.3 Pengertian Ureshii

Kata Ureshii sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari dan secara harafiah, kata ureshii berarti gembira; senang hati (Chandra 2010:841). Akan tetapi, kata ureshii menurut Shogakukan Jiten Henshuubu dalam Tsukaikata no wakeru ruigo reikai jiten (1994:245) memiliki definisi sebagai berikut:

「嬉しい」は、物事が自分の望んでいるような状態にあると感じたり、 欲求どおりになったりして、明るく快い気持ちになるさまをいう。」 [ureshii] wa, monogoto ga jibun no nozonde iru youna joutai ni aru to kanjitari, yokkyuu-doori ni nattari shite, akaruku kokoroyoi kimochi ni naru sama o iu.

(4)

Terjemahan:

Kata [ureshii] adalah kata yang dapat diartikan yaitu merasakan situasi dan konidisi seperti yang kita harapkan, mengacu pada perasaan yang cerah dan menyenangkan.

2.4 Pengertian Tanoshii

Sama seperti ureshii, kata tanoshii, sering kita jumpai pada percakapan bahasa Jepang sehari-hari. Tanoshii pada umumnya berarti senang; girang; senang/suka hati; gembira; riang; bahagia (Chandra 2010:783).

Kata tanoshii menurut Shogakukan Jiten Henshuubu pada Tsukaikata no wakeru ruigo reikai jiten (1994:245) memiliki makna sebagai berikut:

「楽しい」は心がうきうきするような気持ちであるさまをいう。「嬉 しい」や「喜ばしい」のように、ある状態に対する快い気持ちではな く、多く何かをしているときに伴うその人の心の状態をいう。

[Tanoshii] wa kokoro ga ukiuki suru youna kimochi de aru sama o iu. [Ureshii] ya [yorokobashii] no you ni, aru joutai ni taisuru kokoroyoi kimochi de wa naku, ooku nanika o shite iru toki ni tomonau sono hito no kokoro no joutai o iu.

Terjemahan:

Kata [tanoshii] memiliki arti yang mengacu pada hati yang merasa gembira. Sama seperti [ureshii] dan [yorokobashii], tanoshii tidak terjadi karena adanya situasi tertentu, namun mengacu pada suasana hati dari kegiatan yang terjadi.

2.5 Pengertian Yorokobu

Pengertian Yorokobu secara umum adalah bergembira; bersenang hati; bersuka cita (Chandra 2010:866). Yorokobu sendiri merupakan kata kerja atau verba. Bentuk infinitif dari kata ini sendiri ada yorokobi. Menurut Shogakukan Jiten Henshuubu dalam Tsukaikata no wakeru ruigo reikai jiten (1994:245) yorokobu memiliki arti sebagai berikut:

うれしく思う。快く思う。

Ureshiku omou. Kokoroyoku omou.

Terjemahan:

Merasa senang. Merasa gembira.

Sedangkan makna yorokobi dalam Ruigo・ ruigigo (dougigo) jiten adalah sebagai berikut:

(5)

1. 大いに幸福な気持ち Ooi ni koufuku na kimochi Perasaan bahagia yang besar

2. 非常にうれしく感じること

Hijou ni ureshiku kanjiru koto Merasa sangat senang

3. 正式な表現

Seishikina hyōgen

Ekspresi dalam bentuk formal

4. 定義しにくいが人々が経験したいと思う根本的な感情

Teigishi nikuiga hitobito ga keiken shitai to omou konpon-tekina kanjou Perasaan yang sulit dikatakan, namun orang-orang ingin mecoba merasakannya

5. 幸福の源を提供する何かかだれか

Koufuku no minamoto o teikyou suru nanika ka dareka Sesuatu atau seseorang yang memberikan rasa bahagia

6. 欲望や必要、食欲を満たす行為

Yokubou ya hitsuyou, shokuyoku o mitasu koui

Tindakan untuk memenuhi kemauan, keinginan atau selera

2.6 Pengertian Yorokobashii

Yorokobashii merupakan kata sifat, berbeda dengan yorokobu yang merupakan kata kerja (verba). Namun, kata yorokobashii memiliki arti yang mirip dengan yorokobu, yaitu gembira; senang; girang; riang; sukahati/cita (Chandra 2010:866). Menurut Shogakukan Jiten Henshuubu dalam Tsukaikata no wakeru ruigo reikai jiten (1994:245) kata yorokobashii memiliki arti sebagai berikut:

「喜ばしい」は、相手や他の人にとって喜ぶべき状態であることを、 第三者の立場から歓迎していう場合に使う語。

[Yorokobashii] wa, aite ya hoka no hito ni totte yorokobubeki joutai de aru koto o, daisansha no tachiba kara kangei shite iu baai ni tsukau go.

Terjemahan:

Kata [Yorokobashii] merupakan kata yang digunakan, ketika kondisi dari sisi pandang orang ketiga yaitu pasangan atau orang lain sedang bahagia.

(6)

Arti lain yang ditemukan pada kata yorokobashii dalam Ruigo・ruigigo (dougigo) jiten, yaitu sebagai berikut:

1. 喜びを経験する、または明らかにするさま

Yorokobi o keiken suru, mata wa akiraka ni suru sama Merasakan lalu mewujudkan rasa senang

2. 大いに喜ばせるかまたは楽しませるさま

Ooini yorokoba seru ka mata wa tanoshima seru sama Sangat menyenangkan dan menghibur

3. 気持ちよく適切な方法あるいはスタイルを示すさま

Kimochiyoku tekisetsuna hōhō aruiwa sutairu o shimesu sama Cara untuk menunjukan rasa nyaman

4. 喜び満ちている、または、喜びに特徴づけられる

Yorokobi michiteiru, mata wa, yorokobi ni tokuchudzuke rareru Menandakan rasa gembira atau sukacita

5. 快活で明るい

Kaikatsu de akarui

Referensi

Dokumen terkait

Makna denotatif adalah makna dari sebuah frasa atau kata yang tidak mengandung arti atau perasaan tambahan.. Dalam hal ini seorang penulis yang hanya

Dengan kata lain, kalimat yang mengandung tsumori memiliki makna bahwa ada kemungkinan apa yang menjadi tujuan pembicara bisa saja tidak terjadi..

Makna denotatif adalah makna yang didalamnya mengandung arti sebenarnya dari kata tersebut tanpa ditambahkan nilai apapun, sedangkan makna konotatif adalah makna yang

Makna idiomatikal adalah makna sebuah satuan bahasa (kata, frase, atau kalimat) yang menyimpang dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur- unsur

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, pengertian makna dijabarkan menjadi: (i) arti: memperhatikan makna setiap kata yang terdapat dalam tulisan kuno itu, (ii)

Berdasarkan definisi linguistik di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semantik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang makna kata dan makna kalimat serta sebagai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar” yang ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pembelajaran”, yang

Seperti halnya dengan kamus bahasa yang berfungsi menjelaskan lebih detail suatu kata maupun kalimat, kamus data yang digunakan dalam analisis struktur dan desain