• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “UMKM” (Studi Deskriptif Tingkat Penegtahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”UMKM” di Televisi).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “UMKM” (Studi Deskriptif Tingkat Penegtahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”UMKM” di Televisi)."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN PENGANGGURAN TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT UMKM VERSI BENGKEL (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Pengangguran di Surabaya

Tentang Iklan Layanan Masyarakat UMKM Versi Bengkel Di Televisi)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

Disusun Oleh :

MADE DIANA SUBEKTI

0343310478

YAYASAN KESEJAHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR

PROGRAM STUDI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

(2)

Judul : TINGKAT PENGETAHUAN PENGANGGURAN TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT UMKM VERSI BENGKEL (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Pengangguran di Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat Umkm Versi Bengkel Di Televisi)

Nama :

MADE DIANA SUBEKTI

NPM :

0143010202

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Telah disetujui Pembimbing Utama 1. Penguji I

Juwito, S.Sos, MS Ir. H. Didiek Tranggono, MSi

NPT. 956 700 036 NIP. 030 203 679

Pembimbing Pendamping 2. Penguji II

Drs. Saifuddin Zuhri MSi Zaenal Abidin A, MSi, MEd

(3)

Judul : TINGKAT PENGETAHUAN PENGANGGURAN TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT UMKM VERSI BENGKEL (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Pengangguran di Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat Umkm Versi Bengkel Di Televisi)

Nama : MADE DIANA SUBEKTI

NPM : 0143010202

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Drs. Saifuddin Zuhri MSi NPT. 947 000 035

Mengetahui Dekan

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pedidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Atas karunia-Nya pula penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “Tingkat Pengetahun Masyarakat Tentang Iklan Layanan Masyarakat “UMKM” (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “UMKM” di Televisi).

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Komunikasi, pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa ada dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, MSi., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Juwito, S. Sos., MSi., Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur

3. Bapak Saifudin Zuhri, M.Si., Dosen Pembimbing Utama yang telah mengarahkan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dosen-dosen Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu selama dibangku kuliah ini.

(5)

ii

5. Bapak, Ibu, terima kasih atas kesabarannya semua dukungan moril dan materiil sampai saat ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

6. Orang – orang yang selalu mendukung dalam pembuatan skripsi agar cepat selesai, terimah kasih untuk semuanya

Ahirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAKSI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Landasan Teori ... 8

2.1.1. Tingkat Pengetahuan ... 8

2.1.2. Iklan ... 10

2.1.3. Implikasi Pesan Iklan ... 12

2.1.4. Media Periklanan ... 13

2.1.5. Media Televisi Sebagai Media Periklanan ... 15

2.1.6. Media Televisi ... 17

2.1.7. Teori S-O-R ... 19

2.1.8. Pengangguran ... 21

(7)

2.1.9. Sebab-Sebab Terjadinya Pengangguran ... 23

2.2. Kerangka Berpikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1. Definisi Operasional Pengukuran Variabel ... 28

3.1.1. Definisi Operasional ... 28

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 30

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 32

3.2.1. Populasi ... 32

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 33

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.4. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 36

4.2. Penyajian Data dan Analisa Data ... 37

4.2.1. Identitas Responden ... 37

4.2.2. Penggunaan Media ... 39

4.2.2.1. Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi ... 39

4.2.2.2. Frekuensi Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi ... 40

4.2.2.3. Durasi Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi ... 41

4.2.2.4. Pengetahuan Pengangguran Tentang Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi 41

(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68 5.1. Kesimpulan ... 68 5.2. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Tabel 4.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 37

Tabel 4.3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 38

Tabel 4.4. Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” ... 39

Tabel 4.5. Frekuensi Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi ... 40

Tabel 4.6. Durasi Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi ... 41

Tabel 4.7. Pengetahuan Adanya Tokoh Utama Dalam Iklan Yaitu Seorang Anak Laki – Laki Yang Sedang Mencari Pekerjaan .. 42

Tabel 4.8. Pengetahuan Tentang Adanya Tokoh Utama Dalam Iklan Yaitu Seorang Laki-Laki Pengurus Koperasi Yang Memberikan Keterangan Tentang Program P3KUM ... 43

Tabel 4.9. Pengetahuan Tentang Adanya Tokoh Lainnya Yaitu Seorang Satpam Perusahaan ... 44

Tabel 4.10. Pengetahuan Bahwa Terdapat Sepeda Motor Sebagai Alat Peraga Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM ... 45

Tabel 4.11. Pengetahuan Bahwa Terdapat Bengkel Sebagai Alat Peraga ... 46

Tabel 4.12. Pengetahuan Bahwa Terdapat Perusahaan Sebagai Latar Belakang ... 47

Tabel 4.13. Pengetahuan Bahwa Terdapat Bengkel Sebagai Latar ... 48

Tabel 4.14. Pengetahuan Bahwa Terdapat Kantor Koperasi Sebagai Latar 49

(10)

Tabel 4.15. Pengetahuan Tentang Adanya Slogan ... 50 Tabel 4.16. Pengetahuan Tentang Maksud Dari Slogan ... 51 Tabel 4.17. Pengetahuan Bahwa Terdapat Dialog Percakapan Antara

Tokoh Utama Yang Menjelaskan Program Pemerintah ... 52 Tabel 4.18. Pengetahuan Bahwa Terdapat Gambar Orang Yang

Memperbaiki Sepeda Motor ... 53 Tabel 4.19. Pengetahuan Bahwa Terdapat Gambar Orang Sedang Berada

Di Bengkel ... 54 Tabel 4.20. Pengetahuan Bahwa Terdapat Gambar Pengurus Koperasi

Sedang Memberikan Penjelasan ... 55 Tabel 4.21. Pengetahuan Bahwa Jumlah Pengangguran Di Indonesia Setiap

Tahun Meningkat ... 56 Tabel 4.22. Pengetahuan Bahwa Semakin Banyak Jumlah Pengangguran

Di Indonesia Diakibatkan Badai Krisis Ekonomi ... 57 Tabel 4.23. Pengetahuan Bahwa Saat Ini Ketersediaaan Lapangan Kerja

Semakin Menipis ... 58 Tabel 4.24. Pengetahuan Bahwa Ketersediaan Lapangan Menipis Karena

Banyak Perusahaan Yang Gulung Tikar ... 59 Tabel 4.25. Pengetahuan Bahwa Banyak Masyarakat Yang Mempunyai

Keterampilan ... 60 Tabel 4.26. Pengetahuan Bahwa Banyak Masyarakat Yang Tidak

Mempunyai Modal Untuk Membuka Suatu Usaha Guna Memanfaatkan Keahliannya ... 61

(11)

Tabel 4.27. Pengetahuan Tentang Adanya Program UMKM – Program P3KUM Dari Pemerintah ... 62 Tabel 4.28. Pengetahuan Tentang Keuntungan Menjadi Anggota

Koperasi ... 63 Tabel 4.29. Pengetahuan Bahwa Salah Satu Keuntungan Menjadi Anggota

Koperasi Adalah Memperoleh Bantuan Dana Pinjaman Untuk Membuka Usaha ... 64 Tabel 4.30. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Kategori

Pengetahuan Iklan Layanan Masyarakat “UMKM - Program P3KUM (Program Pembiayaan Produktif Bagi Koperasi Dan Usaha Mikro)“ ... 65

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Gambar Teori Stimulus Organism Respons ... 21 Gambar 2.2. Kerangka Pikir ... 27

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(14)

ABSTRAKSI

MADE D. SUBEKTI, TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “UMKM” (Studi Deskriptif Tingkat Penegtahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”UMKM” di Televisi)

Televisi merupakan media komunikasi massa dan juga media untuk beriklan. Saat ini, terdapat iklan yang sering ditayangkan di televisi yaitu iklan tentang UMKM yaitu iklan yang berisi tentang pembinaan usaha yang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah, yang melatarbelakangi program UMKM tersebut adalah karena saat ini mayarakat yang tergolong dalam masyarakat menengah ke bawah mengalami kesulitan jika akan membuka suatu usaha sendiri. Menyadari pentingnya program UMKM, maka peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan masyarakat di Surabaya terhadap iklan UMKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang iklan UMKM di televisi.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah S-O-R ( Stimulus-Organism-Response) dengan objek materialnya yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah pengguran di Surabaya yang melihat iklan layanan masyarakat UMKM di televisi. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi hasil penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa tingkat pengetahuan pengangguran Surabaya sebagian besar berada pada kategori tinggi hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang maksud dari iklan layanan masyarakat “UMKM-Program P3KUM (Program Pembiayaan Produktif Bagi Koperasi Dan Usaha Mikro)“ di televisi yang dimiliki oleh masyarakat sudah sepenuhnya mengerti, hal tersebut dikarenakan meskipun terdapat informasi yang secara tidak langsung dimunculkan dalam iklan tersebut, akan tetapi mereka dapat mengerti makna dan maksudnya yang terkandung dalam iklan tersebut, sehingga mereka dapat memperoleh kesimpulan dan jawaban dari informasi yang dibutuhkan bahwa saat ini memang masih banyak pengangguran yang ada di Indonesia, mengingat lahan pekerjaan yang ada tidak seberapa banyak dan banyaknya kelulusan mahasiswa yang mulai sibuk mencari pekerjaan untuk menunjang hidupnya.

Kata kunci: tingkat pengetahuan, iklan layanan masyarakat, isi pesan, unsur iklan, UMKM

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan iklan semakin hari semakin pesat, seiring dengan kemajuan masyarakat yang semakin kompleks dan kemajuan teknologi. Iklan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi yang sangat penting bagi masyarakat.

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkaunya yang luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas.

(16)

Kelebihan iklan televisi adalah lebih banyak informasi yang diberikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih paham dan mengerti tentang isi iklan yang ditayangkan di televisi tersebut. Salah satu iklan televisi yang terus dimunculkan adalah iklan UMKM yaitu iklan yang berisi tentang pembinaan usaha yang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah, yang melatarbelakangi program UMKM tersebut adalah karena saat ini mayarakat yang tergolong dalam masyarakat menengah ke bawah mengalami kesulitan jika akan membuka suatu usaha sendiri. Salah satu kesulitan tersebut adalah mengenai modal usaha yang belum mereka miiki, maka dari itu pemerintah menyelenggarakan program pemberian bantuan melalui progam UMKM.

(17)

dikeluarkan untuk industri besar akan berlaku bagi UMKM. UMKM menunjukkan suatu konsentrasi aktivitas khusus dalam industri. Mereka biasanya memperlihatkan suatu konsentrasi yang lebih sedikit di sekitar pusat kota dibandingkan dengan perusahaan besar. Hanya sebagian kecil UMKM yang dimiliki oleh orang asing (atau pemerintah) dan hanya sedikit yang berorientasi ekspor, paling tidak ekspor langsung. Keempat, pengalaman internasional menyatakan bahwa sektor UMKM kondusif bagi pertumbuhan industri yang cepat dan merupakan struktur industri yang fleksibel. Taiwan sering dijadikan sebagai suatu contoh perekonomian yang dibangun atas dasar sektor UMKM yang efisien.( http://diswandi.ntbblogs.com/2009/10/02/strategi-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm-di-indonesia/)

Program UMKM diselenggarakan karena badai krisis ekonomi yang mulai terjadi di Indonesia pada pertengahan 1997 yang telah menerpa hampir seluruh perusahaan terbukti dengan ditutupnya beberapa perusahaan. Selain berdampak terhadap perusahaan badai krisis juga berdampak langsung pada karyawan yaitu terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga menjadi pengangguran. Kebanyakan jumlah pengangguran sekarang berasal dari lulusan sekolah yang tidak mempunyai pengalaman tapi mereka ingin bekerja, tapi kebanyakan yang dibutuhkan sekarang yang mempunyai pengalaman sehingga kesempatan kerja mereka kecil atau tidak ada sehingga mereka menjadi pengangguran.

(18)

diantaranya adalah menyenggarakan program UMKM yang di sosialisasikan dalam iklan yang ditayangkan di televisi. Melalui program UMKM ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memberikan peluang untuk membuka usaha sendiri.

UMKM mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi. karena tingkat penyerapan tenaga kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil, UMKM bisa dengan fleksibel menyesuaikan dan menjawab kondisi pasar yang terus berubah. Hal ini membuat UMKM tidak rentan terhadap berbagai perubahan eksternal. UMKM justru mampu dengan cepat menangkap berbagai peluang, misalnya untuk melakukan produksi yang bersifat substitusi impor dan meningkatkan pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Karena itu, pengembangan UMKM dapat menunjang diversifikasi ekonomi dan percepatan perubahan struktural, yang merupakan prasyarat bagi pembangunan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan. (http://siap-bos.blogspot.com/2009/05/peran-dan-permasalahan-usaha-mikro.html)

(19)

lebih merata. (http://siap-bos.blogspot.com/2009/05/peran-dan-permasalahan-usaha-mikro.html)

Menyadari pentingnya program UMKM, maka peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan masyarakat di Surabaya terhadap iklan UMKM.. Tingginya tingkat pengetahuan masyarakat, pada awalnya akan menjadi tambahan informasi yang berguna bagi masyarakat. di masa yang akan datang, masyarakat tidak takut jadi pengangguran karena ada UMKM. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang UMKM ini akan diukur berdasarkan pengetahuan masyarakat tentang informasi-informasi yang disajikan oleh media televisi meliputi pengetahuan tentang pengertian dan tujuan iklan UMKM, bagaimana prosedur untuk mendapatkan bantuan UMKM dari pemerintah.

(20)

informasi dapat merupakan salah satu pengetahuan terpenting dalam masyarakat. Informasi dapat menyajikan fakta, mengembangkan perasaan, membentuk dan menentukan arah yang kesemuanya apabila disebarkan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Dengan demikian pengetahuan dapat mempengaruhi sikap individu terhadap suatu obyek tertentu dan faktor penting dalam kehidupan individu. Dalam hal ini peneliti berharap semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang ”UMKM” ini maka akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap berusaha meskipun krisis melanda.

Surabaya dipilih sebagai obyek penelitian karena tingkat pengangguran di Surabaya terbilang cukup tinggi. Jumlah pengangguran yang telah mendapatkan pekerjaan hingga bulan Agustus hanya sekitar 25 persen. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya, pengangguran di Kota Pahlawan ini sebanyak 91.158 orang. Pemerintah menargetkan pengangguran yang mendapatkan pekerjaan tahun 2007 sebesar 2.150 orang. Namun hanya terealisasi 1.357 orang bekerja di dalam negeri dan bekerja di luar negeri sebanyak 164 orang

(21)

f89cc14862c). Sementara masyarakat dalam penelitian ini adalah pemirsa televisi yang bertempat tinggal di Surabaya dan minimal berusia 17 tahun, karena dalam usia tersebut merupakan usia seseorang telah lulus sekolah dan mulai untuk mencari pekerjaan.

1.1. Perumusan Masalah

Menyadari pentingnya masalah ini, maka peneliti menetapkan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang iklan UMKM di televisi?

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang iklan UMKM di televisi.

1.3. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Secara Teoritis

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk memperkaya kajian ilmu komunikasi, khususnya pengaruh media elektronik, dan lebih melengkapi khasanah ilmu pengetahuan.

b. Secara Praktis

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan ( Engel, 1994 : 316 ). John R. Anreson dalam Engel ( 1994 : 316 ) terdapat dua jenis pengetahuan dasar : deklaratif dan procedural. Pengetahuan deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui, sementara pengetahuan procedural mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini bersifat subjektif dalam pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas subjektif.

Menurut Poedjawijantna ( 2004 : 14 ) orang yang tahu disebut mempunyai pengetahuan. Jadi pengetahuan tidak lain dari hasil tahu. Pengetahuan berasal dari kata tahu, bahwa manusia itu sesuatu, rasanya tak disangkal seseorang. Manusia tahu akan dunia sekitarnya, akan dirinya sendiri, akan orang-orang lai, ia tahu akan yang baik dan buruk, yang indah dan tidak indah. Oleh karena itu dalam pengetahuan ada pengakuan sesuatu terhadap sesuatu maka adalah dua sesuatu dalam putusan, sehingga putusan selalu ada bagiannya, yaitu menjadi dasar pengakuan dan yang diakui terhadap dasar itu.

(23)

untuk keperluan sehari-hari. Pengetahuan yang dipergunakan orang, terutama untuk kehidupannya sehari-hari tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya tidak mengetahui sebabnya demikian dan apa sebabnya harus demikian dinamakan pengetahuan biasa ( Poedjwijatna, 2004 : 23 ).

Tingkat pengetahuan disini merupakan proses pemanggilan kembali ingatan individu tentang apa yang dilihat dalam iklan. Tingkat dalam pengetahuan disini adalah variable, pengetahuan adalah konsep yang merupakan salah satu akibat dari kesadaran perubahan yang terjadi dari efek kognitif. Efek kognitif terjadi apabila terjadi perubahan dari apa yang diketahui, dipahami, atau persepsi oleh khalayak serta terkait dengan transmisi pengetahuan ( Rakhmat, 1994 : 219 ). Definisi tingakat pengetahuan mengacu pada apakah seseorang cukup intens mengetahui informasi dari suatu isu tersebut, sehingga ia dapat secara jelas mengambil sikap terhadap isu tersebut ( Eriyanto, 1999 : 239 ). Pada penelitian ini melihat sejauh mana komunikan menerima atau mengingat unsur – unsur iklan layanan masayarakat “ UMKM Program P3KUM versi bengkel “ di televisi versi bengkel “ di telivisi, yang ditangkap oleh panca indera.

(24)

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner, dimana nantinya jawaban responden tersebut diberikan skor sehingga dapat diketahui tinggi, sedang dan rendahnya tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah sejauh mana pemirsa Surabya dalam menirima atau mengingat isi pesan iklan layanan masyarakat UMKM Program P3KUM Departemen koperasi versi “ Bengkel “ di televisi, yang diukur melalui skor jawaban yang diberikan oleh pemirsa di wilayah Surabaya.

2.2.2. Iklan

Iklan adalah struktur informasi dan susunan komunikasi non personal yang biasanya dibiayai dan bersifat persuasive, tentang produk ( barang, jasa dan gagasan ) oleh sponsor yang teridentifikasi, melalui berbagai macam media ( Widyatama, 2007 : 13 ). Menurut Kasali, periklanan itu bertujuan untuk menanamkan informasi atau mengembangkan sikap atau mengharapkan suatu tindakan yang meguntungkan bagi pengiklan ( Kasali, 1992 : 51 ). Karena dari iklan, maka konsumen akan merasakan keberadaan dari produk tersebut.

(25)

Dalam beriklan kita harus menyadari tentang tindakan perilaku konsumen yang biasa disingkat dengan AIDA sebagai berikut ( Tandjung, 2004 : 84 ) :

A : Attention ( perhatian ) I : Interest ( minat ) D : Desire ( keingatan ) A : Action ( tindakan )

Jadi iklan harus dapat menarik perhatian konsumen, menciptakan minat terhadap produk atau jasa, menimbulkan keinginan untuk membeli sampai pada tingkatan untuk melakukan pembelian. Apabila suatu iklan dapat mendorong calon konsumen untuk melakukan pembelian maka dapat dikatakan bahwa iklan tersebut telah berhasil.

Adapun tujuan iklan umumnya mengandung misi komunikasi artinya suatu komunikasi yag harus dibayar untuk menarik kesadaran, mennamkan informasi, mengembangkan sikap atau mengubah sikap khalayak apabila terlebih dahulu mempengaruhi kognisi mereka.

(26)

2.1.3. Iklan Layanan Masyarakat

Iklan layanan masyarakat yaitu jenis iklan yang bersifat tidak mencari keuntungan akibat dari pemasangannya kepada khalayak. Iklan Lyanan Masyarakat tidak terlalu terikat pada penataan yang ketat, perencanaan yang rumit, pemilihan media yang sesuai, sampai pada penentuan khlayak sasaran maupun pemilihan tempat dan waktu yang benar-benar pas ( Liliweri, 1992 : 32 ). Dengan demikian iklan layanan masyarakat bisa muncul sewaktu-waktu tanpa melihat adanya masyarakat ( khlayak ) tertentu yang harus menyaksikan iklan layanan masyarakat tersebut. Dengan munculnya iklan layanan masyarakat di televise ini , menurut Kuswandi ( 1996 : 124 ) terdapat tiga hal pokok yang dapat dilihat , yakni : dapat menggugah kesadaran pemirsa untuk berbuat sesuatu, isi pesannya menggunakan kata himbauan atau anjuran, dan isinya pesannya bersifat umum.

(27)

anjuran dalam iklan tersebut yakni dapat menjadi anggota koperasi dan dengan bantuan modal dapat membuka lapangan kerja sendiri sehingga dapat menguarangi pengangguran.

2.1.4. Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat UMKM Program P3KUM Departemen Koperasi Versi Bengkel

Sebuah iklan tidak akan ada tanpa adanya pesan. Tanpa pesan, iklan tidak akan terwujud. Bila di media cetak, ia hanya ruang kosong tanpa tulisan, gamabar, atau bentuk apapun. Dalam Iklan UMKM versi bengkel yang ditanyangkan di televise berisikan tentang :

1. Meningkatnya jumlah pengagguran

Karena badai krisis ekonomi berdampak langsung pada karyawan yaitu terjadi pemutusan hubungan kerja ( PHK ) sehingga terjadi peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia, peningkatan pengangguran ini juga disebabkan kurangnya perhatian pemerintah mengenai pemberian modal usaha bagi rakyat yang ingin membuka usaha guna mengurangi jumlah pengangguran.

2. Minimnya ketersediaan lapangan kerja

(28)

membangun usaha sendiri sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

3. Keahlian yang dimiliki

Banyak masyrakat yang mempuyai keterampilan tetapi tidak memiliki modal untuk membuka suatu usha guna memanfaatkan keahliannya tesebut. Dengan keahlian dan modal yang dimiliki tersebut seseorang bisa membuka suatu usahasehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran, terutama kriminalitas.

4. Program koperasi

Melalui program UMKM yakni program P3KUM ( Program Pembiayaan Produktif Bagi Koperasi dan usaha Mikro ), pemerintah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usaha mikro, kecil dan menengah melalui koperasi. Dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui koperasi tersebut, masyarakat bisa membuka kesempatan untuk mambangun suatuusaha sendiri.

5. Keuntungan menjadi anggota koperasi

(29)

2.1.5. Unsur-Unsur Iklan

Teknik visualisasi adalah salah satu bagian dari unsure iklan, yang merupakan teknik-teknik pekerjaan yang dipadukan sedemikian rupa dengan merekayasa gambar atau produk yang ingin ditampilkan secara audio visual menjadi sebuah karya seni yang dapat mempengaruhi khalayak. Sehingga gambar dapat menarik perhatian khalayak atau pemirsa.

Unsur-unsur iklan yang dimaksud adalah bagian-bagian dalm iklan yang ditayangkan di televisi, yang terdiri dari suara ( audio), model ( talent ), peraga ( props ), latar ( setting ), gambar ( visual ) ( Menurut Effendi, 1993 : 178 ).

1. Unsur Suara ( Audio )

Unsur suara atau audio dalam iklan di televis, pada dasarnya sama dengan di radio, yaitu dengan memanfaatkan musik, lagu-lagu singkat ( jingle ), atau suara orang ( voice ). misalnya seorang model iklan menyampaikan pesan, langsung kepada khlayak melalui dialog yang terekam dalam kamera.

(30)

suara sepeda motor. Selain itu juga suara model yang berbicara tentang susahnya mencari modal serta suara orang yang sepeda motornya mogok. Juga suara lelaki yng menjelaskan adanya program pemerintah dalam hal ini departemen koperasi tentang program P3KUM yang memberikan modal bagi calon anggota koperasi.

2. Model ( talent )

Salah satu unsur terpenting dalam iklan di televisi adalah model iklan, yang berperan dalam menyampaikan pesan yang dapat menarik perhatian khlayaknya. Dalam iklan layanan masyarakat UMKM versi bengkel di televisi terdapat beberapa model iklan yaitu juru parker, satpam, orang yang mencari pekerjaan, pengurus koperasi, beberapa orang yang sedang bermain kartu, anak-anak sekolah, seorang wnita yang berjalan dan beberapa orang yang mengajukan pertanyaan kepada pengurus koperasi.

3. Peraga ( props )

Peralatan-peralatan yang digunakan untuk mendukung pengiklan sebuah produk. Fungsi utama alat peraga ini harus merefleksikan karakter, kegunaan dan keuntungan produk, seperti logo, kemasan dan cara penggunaan suatu produk.

(31)

4. Latar ( setting )

Latar adalah tempat atau lokasi dimana pengambilan gambar ( shotting ) ketika adegan tertentu dalam iklan berlangsung. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan tema iklan.

Pada iklan layanan masyarakat UMKM versi bengkel di televisi mengambil lokasi di sebuah perusahaan, perkampungan, tempat bermain kartu, bengkel dan kantor koperasi.

5. Gambar ( visual )

Unsure gambar atau tampilan yang bisa dilihat pada iklan di televisi merupakan stimulus yang merangsang perhatian khlayak dalam menerima kehadiran sebuah proyek, dan diharapkan khlayak akan lebih mudah menerima dan mempersepsikan makna yang disampaikan.

2.1.6. Media televisi

(32)

Televisi juga diyakini sangat berorientasi mengingatkan khlayak sasaran terhadap pesan yang disampaikan.

Televisi merupakan media dari jaringan komunikasi dengan cirri-ciri yang dimilki oleh komunikasi massa. Televisi lahir karena perkembangan teknologi semakin maju. Sebagai media massa yang muncul belakangan dibandingkan media cetak, televisi baru berperan selama tiga puluh tahun. Televisi ini sendiri lahir setelah adanya penemuan teknologi, seperti telepon, telegraf, fotografi serta rekaman suara. Terlepas dari itu, pada kenyataannya media televisi dapat dibahas secara mendalam, baik dari segi isi pesan maupun penggunaannya ( Kuswandi, 1996 : 6 ).

Bukti keefektifan televisi sebagai media beriklan disebabkan oleh beberapa kekuatanyang dimiliki media televisi, sebagaimana dinyatakan oleh Kasali ( 1992 : 121 ) sebagai berikut :

1. Efensiesi Biaya

(33)

2. Dampak yang kuat

Keunggulan lainnya adalah kemampuan menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen atau penonton, dengan tekanan pada sekaligus dua indera, yitu pengelihatan dan pendengaran. Televisi juga mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan-pekerjaan kreatif dengan mengkmbinasikan gerakan, suara, kencantikan , warna, drama dan humor.

3. Pengaruh yang kuat

Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khlayak sasaran. Sebagian besar masyarakat meluangkan waktunya di depan televisi, sebagai sumber berita, hiburan dan sarana pendidikan. Sebagai calon pembeli lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produknya di televisidari pada tidak sama sekali, sebab hal itu merupakan cerminan dari bonafiditas.

(34)

2.1.7. Teori SOR

Teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah teori S – O – R ( Stimuli – organism – Respons ). Menurut teori ini, efek yang di timbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian pesan dan reaksi komunikan. Unsure-unsur dalam model ini adlah :

1. Pesan ( Stimuli ), merupakan pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa lambing atau tanda

2. Kominkan ( Organism ), merupakan keadaan komunikan disaat menerima pesan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator diterima sebagai informasi, dan komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan komunikator. Perhatian disini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan yang disampaikan, melalui tanda dan lambing. Selajutnya, komunikan menciba untuk mengartikan dan memahami setipa pesan yang disampaikan oleh komunikator.

3. Efek ( Respon ), merupakan dampak daripada komunikasi. Efek dari komunikasi adalah perubahan perilaku ( Effendy, 1993 : 253 )

(35)

penting, yaitu : perhatian, pengertian, penerimaan. Secara sistematis digambarkan sebagai berikut

Organisme - Perhatian - Pengertian - Penerimaan

Stimulus Respons

Gambar 2.1 : Gambra Teori S – O – R

Pada gambar diatas menunjukan bahwa perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komuikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan, kemampuan komunikan mengerti tentang stimulus atau pesan ada setelah sebelumnya komunikan menerima dan mengolah pesan tersebut, selanjutnya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.

(36)

2.2. Kerangka Berpikir

Berkembang pesatnya dunia periklanan di Indonesia tidak terlepas dari peran televisi. Munculnya televisi dengan iklan televisinya berhasil menggeser posisi iklan media cetak dan radio. Kelebihan iklan televisi adalah lebih banyak informasi yang diberikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih paham dan mengerti tentang isi iklan yang ditayangkan di televisi tersebut. Salah satu iklan televisi yang terus dimunculkan adalah iklan departemen koperasi yaitu iklan UMKM program P3KUM yitu iklan yang berisi tentang pembinaan usaha yang ditujukan untuk masyarakat menengah kebawa, yang melatar belakangi program P3KUMtersebut adalah karena saat ini masyarakat yang tergolong dalam masyarakat menengah ke bawah mengalami kesulitan jika akan membuka suatu usaha. Salah satu kesulitan tersebut adalah mengenai modal usaha yang belum mereka miliki , maka dari itu pemerintah menyelenggarakan program pemberian bantuan memalui program UMKM yaitu melaui program P3KUM.

(37)

pengangguran sekarang berasal dari lulusan sekolah yang tidak mempunyai pengalaman tapi mereka ingin bekerja, tapi kebanyakan yang dibutuhkan sekarang yang mempunyai pengalaman sehingga kesempatan kerja mereka kecil atau tidak ada sehingga mereka menjadi pengangguran.. Dalam rangka mengatasi dampak yang pengangguran, Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengambil beberapa tindakan, diantaranya adalahan menyelenggarakan program P3KUM yang disosialisasikan dalam iklan yang ditayangkan di televisi. Melalui program P3KUM diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memberikan peluang untuk membuka usaha sendiri.

Dengan adanya tayangan Iklan Layanan Masyarakay di media televisi tersebut mengenanai program P3KUM maka diharapkan membawa dampak bagi masyarakat, yitu :

a. Dampak kognitif, yaitu kemampuan memahami seseorang atau pemeirsa untuk menyerap atau memahami iklan P3KUM melahirkan pengetahuan bagi pemirsa.

b. Dampak peniruan yitu pemirsa diharapkan pada tren actual yang ditayangkan televisi yaitu mampu membuka usaha sendiri dengan bantuan koperasi.

(38)

Tetapi dalam penelitian ini hanya melihat efek kognitifnya saja. Hal ini didasarkan karena media massa lebih besar dan dirasa lebih dapat memberikan pengaruh pada pengetahuan atau kognisi khalayak. Maka dapat ditarik suatu indicator penelitian dalam tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang iklan layanan masyarakat “UMKM - Program P3KUM versi bengkel “ oleh Departemen Koperasi ditelevisi yaitu dari gaya atau dari model iklan, dialog yang disampaikan oleh model iklan, pesan iklan, karakter dari model iklan, alat, gambar yang digunakan, dan setting iklan. Untuk lebih jelasnya, dapat diterangkan melalui bagan dibawah ini :

Masyarakat Surabaya ( pemirsa televisi )

- Perhatian - Pengertian - Penerimaan Stimulus yang berupa isi

pesan iklan layanan masyarakat “ Program P3KUM “ Departemen Koperasi di televisi

Tingkat pengetahuan tentang iklan layanan masyarakat P3KUM versi bengkel di televisi :

(39)
(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui tingkat pengetahuan

pengangguran tentang iklan layanan masyarakat UMKM di televisi.

Pengangguran sendiri adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja yang belum

bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Untuk lebih mempermudah

pengukurannya, maka definisi operasional dari tingkat pengetahuan pembaca

adalah sebagai berikut :

Tingkat pengetahuan merupakan derajat atau tingkat pengetahuan dari

masyarakat Surabaya sebagai pemrisa televisi dalam menerima informasi atau

pesan tentang iklan layanan masyarakat UMKM, yang dinyatakan melalui

pernyataan verbal setelah diberikan pertanyaan meliputi isi pesan dari iklan

tersebut yang terdiri dari:

1. Meningkatnya jumlah penggangguran

Karena badai krisis ekonomi berdampak langsung pada karyawan yaitu terjadi

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga menjadi pengangguran

2. Minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan

Selain banyaknya pengangguran juga semakin meningkatnya perusahaan yang

gulung tikar yang mengakibatkan berkurangnya jumlah ketersediaan lapangan

pekerjaan

(41)

29

3. Keahlian yang dimiliki

Banyak masyarakat yang mempunyai keterampilan tetapi tidak memiliki

modal untuk membuka suatu usaha guna memanfaatkan keahliannya tersebut

4. Program koperasi

Melalui program UMKM tersebut pemerintah memberikan kesempatan bagi

masyarakat untuk membuka usaha mikro, kecil dan menengah melalui

koperasi

5. Keuntungan menjadi anggota koperasi

Banyak keuntungan yang didapat dengan menjadi anggota koperasi salah

satunya adalah memperoleh bantuan dana pinjaman untuk membuka suatu

usaha.

Adapun unsur-unsur iklan yang terdapat dalam iklan UMKM adalah

sebagai berikut :

1. Unsur Suara (Audio)

Adalah suara dari orang belakang layar yang mengisi suara pada iklan

UMKM. Seperti : suara orang-orang yang ditampilkan dalam iklan tersebut.

2. Model (talent)

Adalah model atau orang dari iklan UMKM yaitu juru parkir, satpam, orang

yang mencari pekerjaan, pengurus koperasi, beberapa ibu-ibu yang sedang

berbelanja, seorang satpam dan beberapa orang yang mengajukan pertanyaan

(42)

30

3. Peraga (Props)

Peralatan – peralatan yang digunakan ntuk mendukung pengiklan sebuah

produk. Fungsi utama alat peraga ini harus merefleksikan karakter, kegunaan

dan keuntungan produk, seperti logo, kemasan dan cara penggunaan suatu

produk.

Dalam iklan layanan masyarakat UMKM di televisi, seperti motor, bengkel,

koran, pulpen serta kartu.

4. Latar (setting)

Latar adalah tempat atau lokasi dimana pengambilan gambar (shotting) ketika

adegan tertentu dalam iklan berlangsung. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan

tema iklan.

Pada iklan layanan masyarakat UMKM versi bengkel di televisi mengambil

lokasi di sebuah perusahaan, bengkel dan kantor koperasi.

5. Gambar (visual)

Unsur gambar atau tampilan yang bisa dilihat pada iklan di televisi merupakan

stimulus yang merangsang perhatian khalayak dalam menerima kehadiran

sebuah proyek dan diharapkan kahalayak akan lebih mudah menerima dan

mempersepsikan makna yang disampaikan.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang iklan

layanan masyarakat UMKM di media televisi diukur dengan alternatif pilihan

(43)

31

1. Tahu skor 2

2. Tidak tahu skor 1

Maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar

interval dari pertanyaan yang akan dijawab yaitu tinggi, sedang, dan rendah

dengan menggunakan rumus :

diinginkan

1. Skor terendah diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor dengan

nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah keseluruhan item yang terdapat dalam

kuesioner

2. Skor terendah diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor dengan

nilai terendah dikalikan dengan jumlah keseluruhan item yang terdapat dalam

kuesioner

3. Jenjang yang diinginkan sebanyak 3, yang selanjutnya dijadikan dalam bentuk

tingkat pengetahuan yaitu tinggi, sedang, rendah. Jadi jenjang yang

ditemukan disini yang digunakan untuk melihat bagaimana tingkat

pengetahuan masyarakat Surabaya tentang iklan layanan masyarakat

”UMKM” di televisi.

Jumlah pertanyaan yang terkait dengan tingkat penegtahuan masyarakat

Surabaya tentang iklan layanan masyarakat ”UMKM” di televisi, maka dalam

(44)

32

Jadi batasan skor dalam lebar interval tingkat pengetahuan adalah rendah,

sedang, dan tinggi yaitu :

a. Kategori penilaian rendah bila jumlah skor antara 23 - 29

b. Kategori penilaian sedang bila jumlah skor antara 30 - 37

c. Kategori penilaian tinggi bila jumlah skor antara 38 - 46

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Surabaya yang

menganggur, berKTP dan bertempat tinggal di Surabaya. Sementara masyarakat

dalam penelitian ini adalah pemirsa televisi yang bertempat tinggal di Surabaya

dan pada usia produktif. Populasi dalam penelitian berjumlah 91158 orang (Data

BPS 2008).

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel dalam penelitian ini

adalah sebagian dari masyarakat minimal berusia 17 tahun yang bertempat

tinggal di kota Surabaya. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik accidental sampling

yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

(45)

33

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data (Sugiyono, 2003:60)

Jumlah sampel akan dihitung dengan menggunakan rumus Yamane

yaitu sebagai berikut :

1

d = Presisi (derajat ketelitian 10%).

1 = angka konstan

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka jumlah responden yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang responden.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari

responden berdasarkan data primer dan data sekunder. Yang dimaksud data

primer adalah data yang berupa jawaban dari kuisioner yang diberikan

kepada para responden sedangkan data sekunder merupakan data yang

(46)

34

3.4. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap iklan

layanan masyakarat UMKM, maka peneliti akan menggunakan tabel

frekuensi untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil penyebaran

kuesioner yang diisi oleh responden.

Selanjutnya, data yang diperoleh dari hasil kuesioner akan diolah

untuk dideskripsikan. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan terdiri

dari: mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi

data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang

diajukan. Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan

menggunakan rumus :

100  

N F P

Keterangan :

P : Persentase Responden

F : Frekuensi Responden

N : Jumlah Responden

Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang

diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya

(47)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Setelah krisis ekonomi dan pemulihan berjalan selama tujuh tahun, beberapa studi telah menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tidak hanya mengandalkan peranan usaha besar, dan UMKM terbukti mempunyai ketahanan relatif lebih baik dibandingkan usaha dengan skala lebih besar. Tidak mengherankan bahwa baik pada masa krisis dan masa pemulihan perekonomian Indonesia saat ini, UMKM memiliki peranan yang sangat strategis dan penting ditinjau dari berbagai aspek. Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Kedua, potensinya yang besar dalam menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha dengan skala lebih besar. Ketiga, kontribusi UMKM dalam pembentukkan PDB cukup signifikan. Keempat, memiliki sumbangan kepada devisa negara dengan nilai ekspor yang cukup stabil.

Untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi, telah diupayakan perbaikan dan pengembangan di berbagai sektor, terutama sektor UMKM (apalagi

dicanangkannya tahun 2005 sebagai tahun micro banking). Usaha ini dikerjakan

bersama-sama antara pemerintah dan Bank Indonesia sebagai bank sentral. Meskipun

menurut UU 23/1999 (dan dirubah dengan UU No 3/2004) BI tidak diperkenankan

berperan sebagai financing agent, BI masih tetap berperan aktif sebagai konsultan,

promotor dan fasilitator bagi pemberdayaan UMKM.

(48)

37

4.2. Penyajian Data dan Analisa Data 4.2.1. Identitas Responden

Identitas responden yang dimaksud adalah data-data yang diperoleh berdasarkan karakteristik responden yang meliputi : jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan, selengkapnya tertera pada tabel berikut :

Tabel 4.1.

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (n=100)

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini mempunyai jenis kelamin laki – laki dengan jumlah sebanyak 73 orang atau sebesar 73% dan sisanya juga terdapat responden yang mempunyai jenis kelamin perempuan dengan jumlah sebanyak 27 orang atau sebesar 27%. Hal ini dikarenakan memang kaum laki – laki sangat susah untuk mencari pekerjaan, selain itu dengan banyaknya waktu dirumah mereka bisa menimati iklan tersebut di sela – sela kesibukannya.

Tabel 4.2.

(49)

38

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berusia 23 hingga 28 tahun dengan jumlah sebanyak 35 orang atau sebesar 35%. Selanjutnya juga terdapat responden yang berusia 29 hingga 34 orang dengan jumlah sebanyak 25 orang atau sebesar 25% dan sisanya adalah responden yang berusia > 34 tahun dengan jumlah sebanyak 21 orang atau sebesar 21% dan responden yang berusia 17 hingga 22 tahun dengan jumlah sebanyak 19 orang. Banyaknya responden yang berusia 23 hingga 28 tahun tersebut dapat disebabkan karena pada usia ini seseorang telah memiliki kemampuan berpikir yang lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis terhadap lingkungannya disamping itu juga karena pada usia tersebut seorang pengangguran kebanyakan sudah mempunyai anak sehingga apa yang telah untuk mendapatkan pekerjaan sangat sulit, dan mereka juga sudah kebanyakan berada dirumah.

Tabel 4.3.

Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir (n=100)

No Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

1 SLTP 39 39

2 SLTA 42 42

3 S1 19 19

Total 100 100

Sumber : Kuesioner Responden

(50)

39

sebesar 19% responden. Banyaknya responden yang berpendidikan SLTA karena banyak masyarakat yang berjenis kelamin perempuan setelah lulus dari jenjang pendidikan SLTA mereka tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan banyak pula yang menikah sehingga menyebabkan jumlah pengangguran yang berpendidikan SLTA semakin bertambah.

4.2.2. Penggunaan Media

Media televisi menyediakan informasi dan kebutuhan manusia keseluruhan, seperti berita cuaca, informasi finansial dan sebagainya. Pemirsa akan selalu terdorong untuk mencari sesuatu yang tidak diketahui melalui media televisi.

4.2.2.1. Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi Tabel 4.4.

Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” (n=100)

(51)

40

sengaja melihat disebabkan informasi tersebut mengandung pengetahuan tentang program produktif bagi koperasi dan usaha mikro, sehingga dengan melihat iklan “UMKM (Program P3KUM)” mereka bisa mengetahui bahwa dengan adanya pengetahuan tersebut mereka bisa mendapatkan pinjaman dana untuk kelangsungan usahanya yang memang sudah produktif akan etatpi masih kekurangan modal untuk memnuhi kebutuhan permintaan.

4.2.2.2. Frekuensi Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi Tabel 4.5.

Frekuensi Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi (n=100)

(52)

41

4.2.2.3. Durasi Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi Tabel 4.6.

Durasi Melihat Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi (n=100)

Sesuai dengan tabel di atas dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang menjawab antara 13 s/d 20 detik dalam melihat “UMKM (Program P3KUM)” di televisi tersebut yakni sebanyak 61 orang atau sebesar 61%, hal ini dikarenakan menurut responden memang iklan “UMKM (Program P3KUM)” ini ditayangkan hampir tiap hari dan banyak mengandung informasi yang mungkin sangat membantu responden. Kemudian untuk responden yang melihat iklan “UMKM (Program P3KUM)” di televisi selama 7 s/d 12 detik yakni sebanyak 26 orang atau sebesar 26% dan selama 1 s/d 6 detik yakni sebanyak 13 orang atau sebesar 13%.

4.2.2.4. Pengetahuan Pengangguran Tentang Iklan “UMKM (Program P3KUM)” Di Televisi

(53)

42

dimana tingkat pengetahuan tersebut dibedakan menjadi 23 (dua puluh tiga) pertanyaan dengan perincian sebagai berikut :

1. Pengetahuan Adanya Tokoh Utama Dalam Iklan Yaitu Seorang Anak Laki – Laki Yang Sedang Mencari Pekerjaan

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.7.

Pengetahuan Adanya Tokoh Utama Dalam Iklan Yaitu Seorang Anak Laki – Laki Yang Sedang Mencari Pekerjaan

(n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 71 71,00

2 Tidak Tahu 29 29,00

Jumlah 100 100,00

Sumber : Pertanyaan no. 9

(54)

43

tidak memahami mengenai definisi tentang model itu sendiri sehingga mereka menganggap tidak semua dari tokoh yang terdapat dalam iklan tersebut merupakan model iklan, karena mereka memiliki pemikiran bahwa yang dikatakan model adalah seseorang yang cantik atau mempunyai kelebihan dalam bidang akting serta menjadi bintang dari sebuah iklan dan terkenal, yang mungkin pantas menjadi seorang model.

2. Pengetahuan Tentang Adanya Tokoh Utama Dalam Iklan Yaitu Seorang Laki-Laki Pengurus Koperasi Yang Memberikan Keterangan Tentang Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.8.

Pengetahuan Tentang Adanya Tokoh Utama Dalam Iklan Yaitu Seorang Laki-Laki Pengurus Koperasi Yang Memberikan

Keterangan Tentang Program P3KUM (n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 73 73,00

2 Tidak Tahu 27 27,00

Jumlah 100 100,00

Sumber : Pertanyaan no. 10

(55)

44

sebagai pengurus koperasi menurut mereka dapat membuat orang lain ikut dalam program tersebut, dan program ini memang dibutuhkan oleh orang – orang pengangguran untuk membuat pekerjaannya sendiri, sedangkan sebanyak 27 orang atau sebesar 27% yang menyatakan tidak mengetahui adanya adanya tokoh utama dalam iklan yaitu seorang laki-laki pengurus koperasi yang memberikan keterangan tentang program P3KUM yang menjadi model dalam iklan “ UMKM ( Program P3KUM ) “ di televisi, hal ini dikarenakan menurut responden mereka tidak terlalu memperdulikan model yang ada dalam iklan tersebut akan tetapi mereka lebih melihat kepada pesan yang nantinya disampaikan oleh model yang memiliki banyak pengetahuan tersebut.

3. Pengetahuan Tentang Adanya Tokoh Lainnya Yaitu Seorang Satpam Perusahaan Yang Terdapat Pada Iklan UMKM – P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.9.

Pengetahuan Tentang Adanya Tokoh Lainnya Yaitu Seorang Satpam Perusahaan

(n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 60 60,00

2 Tidak Tahu 40 40,00

Jumlah 100 100,00

Sumber : Pertanyaan no. 11

(56)

45

televisi, responden menyatakan demikian karena menurut mereka artis atau model yang digunakan dalam sebuah iklan pada dasarnya hanya bertujuan sebagai daya tarik dan tuangan ide – ide dari creative team sehingga digunakannya seorang satpam perusahaan dianggap hanya sebagai kreasi lain dari creative team untuk menciptakan iklan yang menarik dan berbeda dari iklan – iklan layanan masyarakat sejenis lainnya, dan menunjukkan bahwa memang saat ini untuk mencari pekerjaan sangatlah susah hal itupun juga harus berhadapan dengan seorang satpam dahulu sebelum masuk ke dalam sebuah perusahaan, sedangkan sebanyak 40 orang atau sebesar 40% menyatakan tidak mengetahui adanya seorang satpam perusahaan yang terdapat pada iklan UMKM – P3KUM di televisi karena mereka memang tidak pernah terlalu memperhatikan sejauh itu, sebab bagi mereka hal tersebut bukan merupakan suatu hal yang penting dan tidak terlalu menarik minat dari penonton.

4. Pengetahuan Bahwa Terdapat Sepeda Motor Sebagai Alat Peraga Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.10.

Pengetahuan Bahwa Terdapat Sepeda Motor Sebagai Alat Peraga Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

(n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 74 74,00

2 Tidak Tahu 26 26,00

Jumlah 100 100,00

(57)

46

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 74 orang atau sebesar 74% menyatakan bahwa mereka mengetahui maksud dari adanya alat peraga yang berupa sepeda motor dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi maksud dengan adanya penggunaan alat peraga dalam iklan tersebut, hal ini dikarenakan menurut responden alat peraga dalam iklan tersebut hanya berusaha untuk menarik minat dari responden, serta untuk memperlihatkan keadaan lingkungan yang sesuangguhnya dari kalangan menengah kebawah. Untuk 26 orang atau sebesar 26% yang menyatakan tidak mengetahui tentang maksud dari adanya alat peraga dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi karena mereka tidak pernah memikirkan apa yang menjadi alat peraga dalam iklan tersebut apakah alat peraga tersebut untuk memancing minat penonton dan seakan – akan di dalam iklan tersebut adalah dirinya, menurutnya hal itu tidak terlalu menarik minat dari responden karena memang mereka dari awal tidak pernah menyukai untuk melihat iklan tersebut secara detail.

5. Pengetahuan Bahwa Terdapat Bengkel Sebagai Alat Peraga Yang Ditampilkan Sebagai Alat Peraga Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.11.

Pengetahuan Bahwa Terdapat Bengkel Sebagai Alat Peraga (n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 79 79,00

2 Tidak Tahu 21 21,00

Jumlah 100 100,00

(58)

47

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 79 orang atau sebanyak 79% menyatakan bahwa mereka mengetahui maksud dari penggunaan bengkel sebagai alat peraga dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi, karena mereka menyimpulkan bahwa dengan penggunaan bengkel sebagai alat peraga menurut responden dapat membawa dampak positif bagi para pengangguran agar mereka tetap semangat untuk selalu membuka usaha untuk kepentingan orang lain agar dimasa yang akan datang tidak membawa dampak buruk bagi mereka. Sedangkan sebanyak 21 orang atau sebesar 21% responden yang menyatakan tidak mengetahui maksud dari penggunaan bengkel sebagai alat peraga dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi hal tersebut dikarenakan karena menurut responden mereka tidak pernah melihat iklan tersebut secara detail tentang alat peraga yang ada dan yang digunakan, karena itu tidak penting dan menurutnya isi dari sebuah iklan yang menarik adalah kualitas dari informasi yang akan diberikan.

6. Pengetahuan Bahwa Terdapat Perusahaan Sebagai Latar Belakang Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.12.

Pengetahuan Bahwa Terdapat Perusahaan Sebagai Latar Belakang

(n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 76 76,00

2 Tidak Tahu 24 24,00

Jumlah 100 100,00

(59)

48

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 76 orang atau sebesar 76% menyatakan mereka mengetahui tentang adanya penggunaan perusahaan sebagai latar belakang dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi, hal tersebut menurut responden perusahaan tersebut adalah tempat untuk bekerja sehingga dengan adanya latar balakang perusahaan tersebut dapat digambarkan bahwa memang sebagian orang memang ingin bekerja di sebuah perusahaan daripada haru membuat lapangan usaha sendiri dan sebanyak 24 orang atau sebesar 24% menyatakan tidak mengetahui tentang adanya penggunaan perusahaan sebagai latar belakang dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi, hal tersebut dikarenakan dengan adanya tambahan latar belakang perusahaan menurut responden perusahaan tersebut tidak ada maknanya dan menurutnya iklan tersebut tidak ada ceritanya sehingga tidak menarik responden untuk selalu mengingat iklan tersebut.

7. Pengetahuan Bahwa Terdapat Bengkel Sebagai Latar Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.13.

Pengetahuan Bahwa Terdapat Bengkel Sebagai Latar (n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 72 72,00

2 Tidak Tahu 28 28,00

Jumlah 100 100,00

(60)

49

Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 72 orang atau sebesar 72% menyatakan bahwa mereka mengetahui bahwa terdapat bengkel sebagai latar dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi. Kondisi diatas dapat dikarenakan dengan adanya bengkel tersebut bisa menunjukkan bahwa bengkel merupakan sebuah lapangan usaha yang menurutnya tidak terlalau membutuhkan modal banyak akan tetapi hanya membutuhkan sedikit keahlian yang mungkin sudah banyak dimiliki oleh anak laki – laki. Sedangkan sebanyak 28 orang atau sebesar 28% menyatakan tidak mengetahui tentang adanya bengkel sebagai latar dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi, hal tersbut dikarenakan mereka tidak terlalu memperhatikan setiap scene yang ditampilkan oleh iklan tersebut, menurutnya penggunaan bengkel memang menurutnya tidaklah terlalu berguna, karena yang dibutuhkannya hanyalah sebuah informasi yang jelas.

8. Pengetahuan Bahwa Terdapat Kantor Koperasi Sebagai Latar Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.14.

Pengetahuan Bahwa Terdapat Kantor Koperasi Sebagai Latar (n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 76 76,00

2 Tidak Tahu 24 24,00

Jumlah 100 100,00

Sumber : Pertanyaan no. 16

(61)

50

koperasi sebagai latar dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi, maksud dari penggunaan kantor koperasi tersebut memang sangat berkaitan dengan pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut yang merupakan sebuah modal usaha yang diberikan oleh koperasi, dan dengan adanya kantor koperasi tersebut diharapkan responden bisa dengan cepat menjadi anggota koperasi dan mendapatkan modal untuk menjalankan usaha mikronya. Sedangkan sebanyak 24 orang atau 24% menyatakan tidak mengetahui tentang adanya penggunaan kantor koperasi sebagai latar dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi, karena jangankan mengetahui maksudnya, bahkan penggunaan kantor koperasi tersebut tidak berkaitan dengan pesan yang nantinya menjadi perhatian dari penonton dan mereka pun mereka tidak ingin mengetahuinya.

9. Pengetahuan Tentang Adanya Slogan Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.15.

Pengetahuan Tentang Adanya Slogan (n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 61 61,00

2 Tidak Tahu 39 39,00

Jumlah 100 100,00

Sumber : Pertanyaan no. 17

(62)

51

slogan dalam iklan UMKM – Program P3KUM karena mereka menyaksikan iklan tersebut secara seksama dan secara berulang – ulang sehingga mereka mengetahui tentang adanya slogan dalam iklan UMKM – Program P3KUM yang menurutnya sangat berhubungan karena memang iklan yang ditampilkan memuat informasi yang berkaitan dengan koperasi. Sedangkan sebanyak 39 orang atau sebesar 39% menyatakan tidak mengetahui tentang adanya slogan dalam iklan UMKM – Program P3KUM sebab kebanyakan dari mereka tersebut tidak serius memperhatikan iklan UMKM – Program P3KUM sehingga mereka hanya dapat melihat dan mnendengarkan tanpa mengetahui apa yang dimaksud dalam iklan tersebut karena mereka lebih menanti acara yang akan ditayangkan setelah iklan tersebut.

10. Pengetahuan Tentang Maksud Dari Slogan Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.16.

Pengetahuan Tentang Maksud Dari Slogan (n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 81 81,00

2 Tidak Tahu 19 19,00

Jumlah 100 100,00

Sumber : Pertanyaan no. 18

(63)

52

memang ditunjukkan untuk pengusaha mikro yang sedang membutuhkan bantuan modal, sehingga dapat dimaknai iklan ini memang mempunyai slogan untuk memberikan yang terbaik untuk pengusaha mikro dan sebanyak 19 orang atau sebesar 19% responden yang menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui tentang maksud dari slogan dalam iklan UMKM – Program P3KUM, karena memang mereka tidak memikirkan adanya slogan tersebut, yang mereka pikirkan hanyalah isi dari informasi yang diberikan karena memang sangat dibutuhkan oleh kebanyakan pengangguran untuk membuka lapangan usaha sendiri.

11. Pengetahuan Bahwa Terdapat Dialog Percakapan Antara Tokoh Utama Yang Menjelaskan Program Pemerintah Dalam Hal Ini Departemen Koperasi Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.17.

Pengetahuan Bahwa Terdapat Dialog Percakapan Antara Tokoh Utama Yang Menjelaskan Program Pemerintah

(n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 74 74,00

2 Tidak Tahu 26 26,00

Jumlah 100 100,00

Sumber : Pertanyaan no. 19

(64)

53

dalam iklan tersebut memang ditujukan agar masyarakat mengerti tentang informasi yang disediakan sehingga tidak telalu bingung dengan informasi yang ada dalam iklan. Kemudian sebanyak 26 orang atau sebesar 26% responden yang menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui bahwa terdapat dialog percakapan antara tokoh utama yang menjelaskan program pemerintah dalam hal ini departemen koperasi dalam iklan UMKM – Program P3KUM, karena responden dalam menyaksikan iklan UMKM – Program P3KUM hanya melihat kelebihan yang dimiliki oleh informasi tersebut tanpa menyaksikan percakapan yang digunakan karena itu tidak menambah dampak perubahan dalam minat mereka untuk mengikuti anggota koperasi tersebut.

12. Pengetahuan Bahwa Terdapat Gambar Orang Yang Memperbaiki Sepeda Motor Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.18.

Pengetahuan Bahwa Terdapat Gambar Orang Yang Memperbaiki Sepeda Motor

(n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 72 72,00

2 Tidak Tahu 28 28,00

Jumlah 100 100,00

Sumber : Pertanyaan no. 20

(65)

54

menunjukkan bahwa bukti yang ada dewasa ini juga mendukung adanya perluasan bidang usaha yang nantinya akan digeluti oleh pengangguran yang memang sudah sangat banyak di negeri ini dan kemudian sebanyak 28 orang atau sebesar 28% responden yang menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui bahwa terdapat gambar orang yang memperbaiki sepeda motor dalam iklan UMKM – Program P3KUM, karena menurut responden dalam menyaksikan iklan UMKM – Program P3KUM tersebut latar belakang yang disajikan tidak terlalu menarik minat dari responden karena dalam iklan tersebut banyak menampilkan latar belakang bengkel yang dinilai sangat monoton.

13. Pengetahuan Bahwa Terdapat Gambar Orang Sedang Berada Di Bengkel Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.19.

Pengetahuan Bahwa Terdapat Gambar Orang Sedang Berada Di Bengkel

(n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 75 75,00

2 Tidak Tahu 25 25,00

Jumlah 100 100,00

Sumber : Pertanyaan no. 21

(66)

55

sehingga kapanpun responden melihat atau menyaksikan iklan tersebut mereka dapat melihatnya dan pada akhirnya mereka akan mengikuti untuk membuat usahanya sendiri, sehingga dapat membuat responden selalu ingat untuk mengaplikasikannya di dalam kehidupannya. Sedangkan sebanyak 25 orang atau sebesar 25% menyatakan tidak mengetahui bahwa terdapat gambar orang sedang berada di bengkel dalam iklan UMKM – Program P3KUM, karena hal yang mereka sukai dari iklan tersebut adalah keaktifan dari model dalam menggunakan mempraktekkan membuat usaha yang sebenarnya dalam iklan tersebut dengan apa sehingga mereka kurang memperhatikan secara seksama tampilan dari iklan UMKM – Program P3KUM tersebut dan membuat mereka tidak mengetahui gambar orang sedang berada di bengkel tersebut.

14. Pengetahuan Bahwa Terdapat Gambar Pengurus Koperasi Sedang Memberikan Penjelasan Terntang Program Tersebut Dalam Iklan UMKM – Program P3KUM

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.20.

Pengetahuan Bahwa Terdapat Gambar Pengurus Koperasi Sedang Memberikan Penjelasan

(n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 73 7300

2 Tidak Tahu 27 27,00

Jumlah 100 100,00

(67)

56

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat sebanyak 73 orang atau sebesar 73% menyatakan bahwa mereka mengetahui bahwa terdapat gambar pengurus koperasi sedang memberikan penjelasan terntang program tersebut dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi, karena memang model tersebut cukup jelas maknanya dimana dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi merasa perlu untuk menggunakan penjelasan yang lebih detail untuk mengangkat minat dari masyarakat, karena memang yang dituju dalam hal ini adalah masyarakat kalangan menengah kebawah. Sedangkan sebanyak 27 orang atau 27% menyatakan tidak mengetahui bahwa terdapat gambar pengurus koperasi sedang memberikan penjelasan terntang program tersebut dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi, karena menurutnya mereka hanya memperhatikan keterangan penggunaan dan kelebihan terntang program tersebut dalam iklan UMKM – Program P3KUM di televisi.

15. Pengetahuan Bahwa Jumlah Pengangguran Di Indonesia Setiap Tahun Meningkat

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.21.

Pengetahuan Bahwa Jumlah Pengangguran Di Indonesia Setiap Tahun Meningkat

(n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 64 64,00

2 Tidak Tahu 36 36,00

Jumlah 100 100,00

(68)

57

Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 64 orang atau sebesar 64% menyatakan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia setiap tahun meningkat. Hal ini dikarenakan menurut responden memang saat ini pengangguran yang ada di negeri ini sangat sudah untuk dikurangi mengingat lahan pekerjaan yang ada sangat sedikit serta adanya orang yang membutuhkan pekerjaan sangat banyak, sehingga tidak mencukupi untuk menampung semuanya. Sedangkan sebanyak 36 orang atau sebesar 36% menyatakan tidak mengetahui bahwa jumlah pengangguran di Indonesia setiap tahun meningkat, karena menurut mereka, saat ini mereka sedang menjalankan sebuah pekerjaan sehingga mereka tidak merasa menjadi pengangguran meskipun pekerjaan tersbeut hanyalah usaha dari kemampuannya atau keahliannya.

16. Pengetahuan Bahwa Semakin Banyak Jumlah Pengangguran Di Indonesia Diakibatkan Badai Krisis Ekonomi

Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 4.22.

Pengetahuan Bahwa Semakin Banyak Jumlah Pengangguran Di Indonesia Diakibatkan Badai Krisis Ekonomi

(n=100)

No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Tahu 79 79,00

2 Tidak Tahu 21 21,00

Jumlah 100 100,00

Gambar

Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah ada perbedaan sikap terhadap empty nest ditinjau dari jenis kelamin orangtua. Metode penelitian yang digunakan adalah

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu data-data yang diperoleh, dikumpulkan dan dianalisa

Hasil analisis dari contoh kasus ini, jumlah tenaga kerja yang diperlukan adalah sebanyk enam orang tenaga kerja dengan tiga shift setiap harinya, dan juga memerlukan waktu

dan pajak hotel di kabupaten semarang pada tahun 2011 sampai dengan 2015. Pada tahun 2012 pertumbuhan jumlah wajib pajak

Hal ini sangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pendidikan itu merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi-potensinya (bakat, minat

Untuk menghadapi krisis dan kesulitan secara efektif, keluarga harus menggerakan dan mengatur sumber daya mereka, menahan tekanan, dan mengatur kembali submber

Dalam kaitannya dengan Desain komunikasi visual, dapat berperan untuk menyampaikan perancangan promosi galeri Nu Art sebagai ikon seni di Bandung dengan cara

Universitas Kristen Maranatha xi... Universitas Kristen