i
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI TERHADAP KEBOCORAN GAS YANG MENGAKIBATKAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN DALAM
RANGKA PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN
Lamtiar Sumarni Nababan
110110110043
ABSTRAK
Salah satu bentuk pencemaran lingkungan yang kerap kali terjadi adalah pencemaran udara, yaitu kebocoran gas yang dialami oleh korporasi dalam menjalankan usaha dan/atau kegiatannya. Korporasi sebagai subjek hukum pidana telah diakui dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kasus kebocoran gas oleh korporasi yang mengakibatkan pencemaran lingkungan tidak pernah diadili di muka pengadilan dan tidak pernah diselesaikan dengan menggunakan sistem peradilan pidana indonesia. Adapun kasus-kasus kebocoran gas tersebut adalah kasus kebocoran gas PT. Indorama Synthetics, PT. Indorama Polychem Indonesia dan PT. South Pasific Viscose. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertanggungjawaban pidana korporasi dalam ketiga kasus diatas dan mengetahui kendala-kendala yang menghambat proses penegakan hukum dalam kasus kebocoran gas.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis–normatif
dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis yang melibatkan penelitian lapangan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data yang terkumpul, dianalisis secara yuridis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus kebocoran gas PT. Indorama Synthetics, PT. Indorama Polychem Indonesia dan PT. South Pasific Viscose dapat dipertanggungjawabkan secara pidana dengan
menggunakan teori Strict Liability dan Doctrine Identification.