iv
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENIPUAN DENGAN CARA
HIPNOTIS DIKAITKAN DENGAN PASAL 378 KITAB UNDANG–
UNDANG HUKUM PIDANA TENTANG PENIPUAN
ABSTRAK
Kasus kejahatan dengan cara hipnotis, termasuk jenis kejahatan penipuan. Kejahatan ini juga termasuk sulit diungkap. Selain karena minimnya barang bukti, banyak korban kejahatan hipnotis memilih tidak melapor kepada polisi, dengan berbagai alasan, seperti malu, tidak ada saksi, tidak ada bukti, atau pesimis polisi bisa mengungkap kasus yang menimpanya. Kejahatan hipnotis ini perlu dimasukkan ke dalam undang-undang sebagai suatu delik pidana karena kejahatan ini langsung dirasakan oleh masyarakat.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, yaitu penelitian yang melihat efektivitas hukum di dalam masyarakat. Data yang dipergunakan adalah data sekunder yaitu bahan hukum primer.