• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH K ECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT

PEMAH AMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan

dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi

Progam Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :

Septiana Ayu Dewita Sar i 0713010153/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

2012

(2)

PEMAH AMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

Septiana Ayu Dewita Sar i 0713010153/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

2012

(3)

USULAN PENELITIAN

PENGARUH K ECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT

PEMAH AMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

yang diajukan :

Septiana Ayu Dewita Sar i

0713010153/FE/EA

telah disetujui untuk diseminar kan oleh

Pembimbing Utama

Dr s.Ec.R.Sjar ief Hidayat,MSi

Tanggal : ...

NIP : 196196006141988031001

Mengetahui

Ketua Pr ogdi Akuntansi

Dr . Sr i Tr isnaningsih, SE, MSi.

NIP : 196509291992032001

(4)

PENGARUH K ECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT

PEMAH AMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

yang diajukan :

Septiana Ayu Dewita Sar i

0713010153/FE/EA

telah diseminar kan dan disetujui untuk menyusun skr ipsi oleh

Pembimbing Utama

Dr s.Ec.R.Sjar ief Hidayat,MSi

Tanggal : ...

NIP : 196196006141988031001

Mengetahui

Ketua Pr ogdi Akuntansi

Dr . Sr i Tr isnaningsih, SE, MSi.

NIP : 196509291992032001

(5)

SKRIPSI

PENGARUH K ECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT

PEMAH AMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

yang diajukan :

SEPTIANA AYU DEWITA SARI

0713010153/FE/EA

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Dr s.Ec.R.Sjar ief Hidayat,MSi

Tanggal : ...

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Dr s.Ec.H.R.A.Suwaidi,MS

NIP : 196003301986031003

(6)

PENGARUH K ECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT

PEMAH AMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

USULAN PENELITIAN

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional”Veter an”J awa Timur

Untuk Menyusun Sk r ipsi S-1 Pr ogr am Studi Akuntansi

Oleh:

Septiana Ayu Dewita Sar i 0713010153/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

2012

(7)

SKRIPSI

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN” J AWA TIMUR

Disusun oleh :

SEPTIANA AYU DEWITA SARI 0713010153/FE/EA

telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Pada tanggal 30 Maret 2012

Pemb imb in g Uta m a Tim Pen gu ji Utam a Ketua

Dr s.Ec.Sja r ief Hid a ya t,Msi Dr a.Ec.Sr i Ha stu t i,MSi Sekretar is

Dr s.Ec.Sjarief Hidayat,Msi Anggota

Dr a.Er ry Andaniwati,MAks,Ak

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr.Dhani Ichsanudin Nur,SE,M M

NIP.196309241989031001

(8)

i

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “Pengar uh Kecer dasan Emosional Ter hadap Tingkat Pemaha man Akuntansi Di Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur ”, dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.

Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur,SE,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Drs.Rahman A.Suwaidi , MSi,selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Jawa Timur.

4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 5. Bapak. Drs.Ec.R.Sjarief Hidayat,MSi,selaku Dosen Pembimbing Utama yang

telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan saran untuk penulis.

(9)

ii

6. Ibu Anik Yuliati,Dra,Ec ,selaku Dosen Wali yang selama ini banyak member pengarahan dan waktunya selama di perkuliahan.

7. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

8. Buat Ibunda dan Ayahanda yang tercinta, serta buat saudara – saudaraku yang tersayang, tiada kata yang bisa ananda ucapkan, selain kata terima kasih yang sebanyak - sebanyaknya, karena beliaulah yang selama ini telah memberi dorongan semangat baik material maupun spiritual, dan memberikan curahan kasih sayangnya sampai skripsi ini selesai.

9. Buat Mas Dedi Feriawan orang yang paling special.Terima kasih atas semua semangat,kasih sayang dan Do’a yang diberikan kepada penulis selama ini 10.Buat Mas Marulak Eliang terima kasih selama ini yang sudah banyak membantu

dan memberi semangat.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang telah mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan, memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Sebagai penutup penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat, almamater, dan ilmu pengetahuan.

Surabaya, Maret 2012

Penulis

(10)

iii

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

ABSTRAKSI ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TELAAH TEORI 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 7

2.2. Landasan Teori ... 9

2.2.1. Akuntansi... 9

2.2.1.1. Pengertian Akuntansi... 9

2.2.1.2. Tujuan Akuntansi ... 10

2.2.2. Pemahaman Akuntansi ... 11

2.2.2.1. Pengertian Pemahaman Akuntansi ... 11

2.2.2.2. Tujuan Pemahaman Akuntansi ... 11

2.2.3. Akuntansi Keperilakuan ... 12

(11)

iv

2.2.3.1. Pengertian Akuntansi Keperilakuan ... 12

2.2.3.2. Tujuan Akuntansi Keperilakuan ... 13

2.2.3.3.Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan...13

2.2.4. Belajar ... 14

2.2.4.1. Pengertian Belajar ... 14

2.2.4.2. Teori – Teori Belajar ... 14

2.2.4.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 15

2.2.5. Kecerdasan Emosional (EQ) ... 15

2.2.5.1. Pengertian Kecerdasan Emosional (EQ) ... 15

2.2.5.2. Komponen Kecerdasan Emosional (EQ) ... 17

2.2.6. Motivasi ... 17

2.2.6.1. Pengertian Motivasi ... 17

2.2.6.2. Tujuan Motivasi ... 18

2.2.6.3. Teori Yang Mendasari Pengaruh Motivasi Terhadap Pemahaman Akuntansi ... 19

2.2.7. Ketrampilan Sosial ... 20

2.2.7.1. Pengertian Ketrampilan Sosial ... 20

2.2.7.2. Tujuan Ketrampilan Sosial ... 20

2.2.7.3. Teori Yang Mendasari Pengaruh Ketrampilan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi...21

2.2.8. Minat Belajar ... 22

2.2.8.1. Pengertian Minat Belajar ... 22

2.2.8.2. Teori Yang Mendasari Pengaruh Minat Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi ... 23

2.3. Kerangka Pikir ... .24

2.4. Hipotesis ... .26

(12)

v

3.1. Definisi Operasional Dan Teknik Pengukuran Variabel ... 27

3.1.1. Definisi Operasional ... 27

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 28

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 28

3.2.1. Populasi ... 31

3.2.2. Sampel ... 32

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.3.1. Jenis dan Sumber Data ... 33

3.3.2. Metode Pengumpulan Data ... 33

3.4. Uji Kualitas Data ... 34

3.4.1. Uji Validitas... 34

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 34

3.4.3. Uji Normalitas ... 35

3.5. Asumsi Klasik ... 35

3.6. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 37

3.6.1. Teknik Analisis ... 37

3.6.2. Uji Hipotesis ... 38

3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model ... 38

3.6.2.2. Uji Parsial ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian... 41

4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur ... 41

(13)

vi

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi, Dan Tujuan

Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur ... 42

4.1.3. Visi, Misi, Dan Tujuan Fakultas Ekonomi ... 43

4.1.4. Riwayat Progdi Akuntansi...44

4.1.5. Visi, Misi, Dan Tujuan Progdi Akuntansi ... 45

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 46

4.3. Uji Kualitas Data ... 53

4.3.1. Uji Validitas ... 53

4.3.2. Uji Reliabilitas... 56

4.3.3. Uji Normalitas ... 57

4.4. Uji Asumsi Klasik ... 57

4.5. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda ... 60

4.5.1. Persamaan Regresi...60

4.5.2. Uji Hipotesis ... 62

4.5.2.1. Uji Kesesuaian Model ... 62

4.5.2.2. Uji Parsial ... 64

4.6. Pembahasan ... 67

4.6.1. Implikasi ... 67

4.6.2. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya ... 70

4.6.3. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat ... 70

4.6.4. Keterbatasan Penelitian ... .71

(14)

vii

5.1. Kesimpulan ... .72 5.2. Saran ... .73

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(15)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel. 1.1.1 Hasil Survei Pendahuluan Tingkat Pemahaman Akuntansi

Mahasiswa Jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timar

Angkatan 2008... 3

Tabel. 4.1 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi ... 47

Tabel. 4.2 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Ketrampilan Sosial ... 48

Tabel. 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Minat Belajar (X3) ... 50

Tabel. 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Tingkat Pemahaman Akuntansi ... 52

Tabel. 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi ... 54

Tabel. 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Ketrampilan Sosial……….. 54

Tabel. 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Belajar…….………. 55

Tabel. 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman Akuntansi..……… 55

Tabel. 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 56

Tabel. 4.10 Hasil Uji Normalitas ... 57

Tabel. 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas… ... 58

Tabel. 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas… ... 59

Tabel. 4.13 Hasil Estimasi Koefisien Regresi … ... 60

Tabel. 4.14 Hasil Uji F… ... 62

Tabel. 4.15 Nilai Koefisien Determinasi (R Square ) … ... 63

(16)
(17)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar. 2.3.1.Diagram Kerangka Pikir ... 26

(18)

xi

PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

Septiana Ayu Dewita Sar i

ABSTRAK

Salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan pendidikan tinggi akuntansi adalah sikap dan mental mahasiswa dalam mengembangkan kepribadiannya yang dikenal dengan istilah Emotional Quatient atau kecerdasan emosional. Dari hasil survei terhadap 25 mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan 2008, diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa sudah cukup memperoleh pemahaman akuntansi terhadap materi pengetahuan akuntansi sebagai hasil kegiatan belajar mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh dari motivasi, ketrampilan sosial dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur, serta mengetahui mana di antara motivasi, ketrampilan sosial dan minat belajar yang berpengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Responden penelitian adalah mahasiswa akuntansi pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan 2008 dan telah menempuh mata kuliah pengantar akuntansi, akuntansi keuangan menengah, akuntansi keuangan lanjutan, auditing dan teori akuntansi, dengan jumlah responden sebanyak 55 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan motivasi dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur, sedangkan ketrampilan sosial tidak pengaruh signifikan. Disimpulkan pula bahwa variabel kecerdasan emosional yang berpengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur adalah minat belajar.

Key W ord : motivasi, k etr ampilan sosia l, minat belajar , pemahaman akuntansi

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Perkembangan masyarakat Indonesia sekarang ini telah membawa pengaruh yang besar dalam sistem pendidikan akuntansi. Negara kita adalah negara yang sedang berkembang yang memerlukan tenaga yang terampil dan memiliki keahlian untuk membangun negara, oleh karena itu pendidikan merupakan prioritas utama yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan dan kemajuan bangsa.

Salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan pendidikan tinggi akuntansi adalah sikap dan mental mahasiswa dalam mengembangkan kepribadiannya, kemampuan untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa pada masa sekarang ini lebih dikenal dengan istilah Emotional Quatient (EQ) atau kecerdasan emosional.

Kecerdasan emosional (Goleman, 2000) merupakan kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi, dengan kemampuan ini maka mahasiswa akan mampu untuk mengenal siapa dirinya, mengendalikan dirinya, memotivasi dirinya, berempati terhadap lingkungan sekitarnya dan memiliki keterampilan sosial yang akan meningkatkan kualitas pemahaman mereka tentang akuntansi karena adanya proses belajar yang didasari oleh kesadaran mahasiswa itu

(20)

sendiri.

Sundem (1993) dalam Machfoedz (1998) mengkhawatirkan akan ketidakjelasan industri akuntansi yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi akuntansi. Pendidikan tinggi tidak sanggup membuat anak didiknya menguasai dengan baik pengetahuan dan keterampilan “Hidup” (karena yang diajarkan hanya menghafal) sekolah elitpun tidak mampu membekali murid-muridnya dengan pengetahuan dan pegangan yang memadai untuk menghadapi tantangan zaman ini. Kelemahan tersebut diperparah karena peserta didik kurang mendapat pendidikan yang memadai dalam keterampilan intelektual, komunikasi serta interpersonal (Trisniwati dan Suryaningrum, 2003)

Seorang akuntan selain harus memiliki kemampuan intelektual juga harus memiliki kemampuan komunikasi organisasional, dan interpersonal, maka dalam hal ini pendidikan tinggi akuntansi bertanggung jawab mengembangkan ketrampilan mahasiswanya untuk tidak hanya memiliki kemampuan dan pengetahuan dibidang akuntansi tetapi juga kemampuan lain yang diperlukan untuk berkarier dilingkungan yang selalu berubah - ubah mengikuti perkembangan zaman.

Akuntansi sebagai bisnis, sangat membantu dunia usaha dalam mengukur, mengkomunikasikan dan menginterprestasikan informasi aktivitas keuangan. Akuntansi banyak disalahartikan, sebagai bidang studi yang banyak menggunakan angka-angka untuk menghasilkan laporan keuangan. Kesalahan dalam pendekatan pengajaran akuntansi sering

(21)

3

menyebabkan adanya persepsi dan pemahaman yang keliru tentang akuntansi.Padahal akuntansi tidak hanya memfokuskan pada masalah perhitungan semata, namun lebih pada penalaran yang membutuhkan logika berfikir. Mengenalkan sesuatu yang baru kepada pemula bukan pekerjaan yang mudah, termasuk mengenalkan pengetahuan akuntansi kepada mereka yang belajar di perguruan tinggi.

Dari hasil survei pendahuluan dengan jumlah responden 25 mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Angkatan 2008, mengenai tingkat pemahaman akuntansi, dapat disajikan pada tabel 1.1.1, sebagai berikut :

Table 1.1.1 Hasil Survei Pendahuluan Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa Jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timar Angkatan 2008

Mata kuliah Mata Kuliah % J umlah Pengantar Akuntansi A 64 16

B 36 9

C 0 0

100 25 Akuntansi Keuangan A 12 3

Menengah B 88 22

C 0 0

100 25 Akuntansi keuangan A 24 6

Lanjutan B 72 18

C 4 1

100 25 Pemeriksaan Akuntansi A 12 3

B 56 14

C 32 8

100 25 Teori Akuntansi A 56 14

B 40 10

C 4 1

100 25

Sumber : FE J ur usan Akuntansi, UPN ”Veter an” J atim

(22)

Berdasarkan hasil survei terhadap 25 orang mahasiswa akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur khususnya angkatan 2008 yang mendapatkan nilai baik (nilai B) sebesar 36% dan nilai baik sekali (nilai A) sebesar 64%. Hasil survei yang mendapatkan nilai baik (nilai B) sebesar 88% dan nilai baik sekali (nilai A) sebesar 12%. Hasil survei yang mendapatkan nilai C untuk mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan sebesar 4%, mahasiswa yang memperoleh nilai baik (nilai B) sebesar 72% dan nilai baik sekali (nilai A) sebesar 24%. Hasil survei yang mendapatkan nilai C untuk mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi sebesar 32%, mahasiswa yang memperoleh nilai baik (nilai B) sebesar 56% dan nilai baik sekali (nilai A) sebesar 12%. Hasil survei yang mendapatkan nilai C untuk mata kuliah Teori Akuntansi sebesar 4%, mahasiswa yang memperoleh nilai baik (nilai B) sebesar 40% dan nilai baik sekali (nilai A) sebesar 56% . Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa sudah cukup memperoleh pemahaman akuntansi terhadap materi pengetahuan akuntansi sebagai hasil kegiatan belajar mandiri dalam hal ini adalah materi mata pokok akuntansi.

Penelitian yang dilakukan oleh Trisniwati dan Suryaningsum (2003) ditemukan bahwa kecerdasan emosional yang terdiri dari motivasi, dan keterampilan sosial secara bersama – sama berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budhiyanto dan Nugroho (2004) yang juga membuktikan bahwa kecerdasan emosional memberikan pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Dan variabel motivasi mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Penelitian Anggrawati (2007) juga membuktikan bahwa ada pengaruh kecerdasan emosional yang diukur dengan motivasi terhadap tingkat

(23)

5

pemahaman akuntansi.

Berdasarkan dari fenomena tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” J AWA TIMUR”

1.2.

Per umusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman

akuntansi?

2. Dari variabel – variabel kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar, variabel manakah yang berpengaruh

paling dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi?

1.3.

Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh dari kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

(24)

2. Untuk menganalisis dari variabel – variabel kecerdasan emosional yang

meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar, variabel

manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap tingkat pemahaman

akuntansi.

1.4.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil manfaat antara lain :

1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi serta melatih berfikir secara ilmiah dan menerapkan ilmu pengetahuan yang selama ini diperoleh di universitas.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perguruan tinggi dalam meningkatkan tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa terutama mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

3. Bagi Pihak Lain.

Penelitian ini memberikan masukan dalam rangka mengembangkan kecerdasan emosional dan kepercayaan diri untuk memperoleh tingkat pemahaman akuntansi yang lebih baik dan sempurna.

(25)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Ter dahulu

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat digunakan sebagai bahan masukan dan bahan pengkajian yang berkaitan dengan penelitian ini, telah dilakukan oleh :

1.Budhiyanto dan Nugroho (2004) a.Judul :

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi.

b.Perumusan Masalah :

Apakah kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi dan seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi terhadap tingkat pemahaman akuntansi ?

c.Kesimpulan :

Variabel motivasi dan keterampilan sosial mempunyai hubungan yang positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

(26)

2.Nuraini (2007).

a.Judul :

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Mahasiswa Akuntansi Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi.

b.Perumusan Masalah :

Apakah kecerdasan emosional dan minat belajar mahasiswa akuntansi mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi

c.Kesimpulan :

Pengaruh kecerdasan emosional yang terdiri dari motivasi, keterampilan sosial dan minat belajar dalam penelitian ini secara simultan mempunyai pengaruh positif terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

3.Melandy, dkk (2007)

a.Judul :

Sinkronisasi Komponen Kecerdasan Emosional dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi dalam Sistem Pendidikan Tinggi Akuntansi.

b.Perumusan Masalah :

Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

(27)

9

c.Kesimpulan :

Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa secara simultan komponen kecerdasan emosional saling memiliki pengaruh, namun bila dilihat secara parsial hanya variabel motivasi yang berpengaruh. Sedangkan untuk empati dan keterampilan sosial tidak memiliki pengaruh yang signifikan. terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

2.2. Landasan Teor i

2.2.1. Akuntansi

2.2.1.1.Pengertian Akuntansi

American Accounting Association dalam Sumarso S.R (2002) mendefinisikan akuntansi sebagai proses mendefinisikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan kepurusan tersebut.

Komite teknologi AICPA (The Committee on terminologyof the American Institute of Certified Public Accountants) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengiktisaran transaksi serta kejadian yang bersifat keuangan, dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, serta interprestasi dari hasil proses tersebut (Iksan Ishak, 2005 : 5).

Menurut suwarjono dalam (Melandy dkk, 2006) pengetahuan

(28)

akuntansi dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi keahlian yang di praktekkan di dunia nyata sekaligus sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan yang diajarkan diperguruan tinggi. Akuntansi sebagai obyaek pengetahuan di perguruan tinggi, akademisi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktek dan teori. Bidang praktek berkepentingan dengan masalah bagaimana praktek dijalankan sesuai prinsip akuntansi. Bidang teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan argument yang dianggap melandasi praktek akuntansi yang sempurna dicakup dalam suatu pengetahuan yang disebut teori akuntansi.

2.2.1.2.Tujuan Akuntansi

Menurut Iksan dan Ishak (2005 : 6) informasi melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari informasi keuangan memiliki tujuan, yaitu

1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan

keputusan dan pemberian kredit.

2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukkan sumber-sumber ekonomi perusahaan serta

asal dari kekayaan tersebut.

(29)

11

3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya.

5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pendanaan perusahaan.

6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan.

2.2.2.Pemahaman Akuntansi

2.2.2.1.Pengertian Pemahaman Akuntansi

Paham dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti pandai atau mengerti benar, sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan, hal ini berarti orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi, dalam hal ini pemahaman akuntansi diukur dengan menggunakan nilai mata kuliah akuntansi yaitu pengantar akuntansi. Akuntansi keuangan menengah, akuntansi keuangan lanjutkan, auditing dan teori akuntansi. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah yang menggambarkan unsur-unsur akuntansi secara umum (Melandy dan ziza, 2006).

2.2.2.2.Tujuan Pemahaman Akuntansi

Akuntansi banyak disalah artikan, sebagai bidang studi

(30)

yang banyak menggunakan angka-angka yang menghasilkan laporan keuangan. Padahal akuntansi tidak hanya menfokuskan pada masalah perhitungan semata penghitungan semata, namun lebih pada penalaran yang memburuhkan logika berfikir (Lusia, 2005)

Menurut suwardjono (1999) tujuan pemahaman akuntansi, yaitu sebagai berikut :

1. Memahamkan pengetahuan tanpa menimbulkan kekeliruan tentang arti akuntansi, artinya jangan sampai mahasiswa mempunyai wawasan yang sempit mengenai ruang lingkup akuntansi baik sebagai pengetahuan maupun sebagai bidang pekerjaan.

2. Menanamkan sikap positif terhadap pengetahuan akuntansi yang cukup luas lingkupnya, khususnya untuk mereka yang tidak mengambil jurusan akuntansi.

3. Memotivasi agar pengetahuan akuntansi dimanfaatkan dalam praktik bisnis atau organisasi lainnya yang keberhasilannya sebenarnya ditentukan oleh informasi keuangan.

2.2.3. Akuntansi Keprilakuan

2.2.3.1. Pengertian Akuntansi keprilakuan

Akuntansi merupakan suatu sistem yang menghasilkan laporan keuangan yang dapat di gunakan untuk pengambilan keputusan para pemakainya, sedangkan ilmu keprilakuan

(31)

13

adalah merupakan bagian dari ilmu sosial yang membahas tentang perilaku manusia. Jadi akuntansi keprilakan dapat didefinisikan ilmu yang menghubungkan manusia dengan sistem akuntansi (Iksan dan Ishak, 2005 : 1-26)

2.2.3.2.Tujuan Akuntansi keprilakuan

Akuntansi keprilakuan memfokus pada hubungan antara manusia dan sistem akuntansi, akuntansi keprilakuan menyadari bahwa mereka dapat merancang sistem informasi untuk mempengaruhi sistem motivasi individu, moral dan produktivitas.

2.2.3.3.Ruang Lingkup Akuntansi Keprilakuan

Akuntansi keprilakuan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi, ruang lingkup akuntansi keprilakuan meliputi :

1. Aplikasi dari konsep ilmu kepribadian terhadap desain.

2. Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi 3. Cara dengan mana informasi diproses untuk membantu dalam

pengambilan keputusan.

4. Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku para pemakai data.

(32)

5. Pengembangan strategi untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku, cita-cita, serta tujuan dari orang-orang yang

menjalankan organisasi. (Ikhsan dan Ishak, 2005).

2.2.4.Belajar

2.2.4.1.Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaruan dalam tingkah laku atau kecakapan. Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Tingkah laku mengandung pengertian yang luas, meliputi segi jasmaniah dan rohaniah keduanya saling berinteraksi satu sama lain. Jadi tingkah laku itu sesungguhnya sangat luas, bukan hanya terdiri atas pengetahuan saja seperti yang dikemukakan oleh pandangan tradisional (Slameto, 1991: 78)

Menurut Slameto (1991 : 78) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai suatu hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2.2.4.2. Teori - Teori Belajar

Menurut teori belajar Gesalt dapat diterangkan sebagai berikut. Pertama, dalam belajar pemahaman atau

(33)

15

pengertian (insight) merupakan faktor yang penting untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pengalaman. Kedua, dalam belajar pribadi atau organisme memegang peranan yang sangat sentral. Belajar itu tidak hanya dilakukan secara reaktif saja tetapi dilakukan dengan sadar, bermotif dan bertujuan (Purwanto, 2006 : 101).

2.2.4.3.Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi belajar

Menurut Purwanto (2006 : 102) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu : Faktor individual adalah faktor yang ada diluar individu yang termasuk dalam faktor individual antara lain : kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi, sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain : suasana rumah, metode mengajar, pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, alat pengajaran.

2.2.5.Kecerdasan Emosional (EQ)

2.2.5.1.Pengertian Kecerdasan Emosional (EQ)

Menurut kamus Bahasa Indonesia kontemporer mendefinisikan emosi sebagai keadaan yang keras yang timbul dari hati, perasaan jiwa yang kuat sedih, luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu cepat.

(34)

Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khasnya, suatu keadaan yang biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosional adalah hal-hal yang berhubungan dengan emosi (Trisniwati dan Suryaningsum, 2003).

Menurut Mayor, Kecerdasan Emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual ( Hamzah 2005 : 69 )

Menurut Goleman (2003), Kecerdasan Emosional adalah kemampuan untuk mengenal perasaan diri sendiri dan orang lain untuk memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi dengan kemampuan akademis murni, yaitu kemampuan kognitif murni yang diukur dengan kecerdasan intelektual (Trisniwati dan Suryaningsum, 2003).

Menurut Mu’tadin (2002) terdapat tiga unsur penting kecerdasan emosional yang terdiri dari : kecakapan pribadi (Mengelola diri sendiri), kecakapan sosial (menangani suatu hubungan), dan keterampilan sosial (kepandaian menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain), (Azizah, 2006).

(35)

17

2.2.5.2.Komponen Kecerdasan Emosional (EQ)

Menurut Goleman (2003) dalam (Melandy dan Aziza, 2007) terdapat lima dimensi atau komponen emosional yaitu :

1. Pengenalan diri (self awareness) yaitu mengetahui

kondisi diri sendiri, kesukaan, sumberdaya dan intuisi.

2. Pengendalian diri (self regulation) yaitu mengelola

kondisi, implus, dan sumberdaya diri sendiri.

3. Motivasi (Motivation) yaitu kecenderungan emosi yang

mengantar atau memudahkan peraihan sasaran.

4. Empati (Empathy) yaitu kesadaran terhadap perasaan,

kebutuhan, dan kepentingan orang lain.

5. Keterampilan sosial (Social Skills) yaitu kepintaran

dalam menggugah tanggapan yang di kehendaki pada

orang lain.

2.2.6.Motivasi

2.2.6.1.Pengertian Motivasi

Menurut Purwanto (2006: 71) motivasi adalah pendorong suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Menurut Duncan dalam bukunya organizational Bahaviour, mengemukakan bahwa didalam konsep

(36)

manajemen, motivasi berarti setiap usaha yang didasari untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuannya maksimal untuk mencapai tujuan organisasi (Purwanto, 2006: 72).

Menurut kebanyakan definisi, motivasi mengandung 3 komponen pokok yaitu :

1. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada

individu, memimpin seseorang untuk bertindak cara

tertentu.

2. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku.

3. Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan

sekitar harus meguatkan intensitas dan dorongan-dorongan

dan kekuatan individu (Purwanto, 2006: 72).

2.2.6.2.Tujuan Motivasi

Menurut Purwanto (2006: 73), motivasi mempunyai tujuan untuk menggerakkan atau meggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang mahasiswa motivasi mempunyai tujuan untuk memacu diri sendiri agar timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.

(37)

19

2.2.6.3.Teori Yang Mendasari Pengaruh Motivasi terhadap Pemahaman Akuntansi

Menurut teori Hedonisme menyatakan bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan. Oleh karena itu, setiap menghadapi persoalan yang perlu dipecahkan, manusia cenderung memilih alternatif Pemecahan yang dapat mendatangkan kesenangan daripada mengakibatkan kesukaran, kesulitan, penderitaan. (Purwanto, 2006: 74).

Menurut Teori Reaksi yang Dipelajari menyatakan bahwa tindakan manusia tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan ditempat orang itu hidup. Orang belajar banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu teori ini apabila seorang pemimpin ataupun seorang pendidik akan memotivasi anak buahnya atau anak didiknya pemimpin atau pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinya.(Purwanto,2006:75)

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi. Seorang mahasiswa yang termotivasi untuk berprestasi akan lebih jeli menemukan cara-cara untuk belajar lebih baik, berusaha, membuat inovasi, atau menemukan keunggulan kompetitif.

(38)

2.2.7.Ketrampilan Sosial

2.2.7.1.Pengertian Ketrampilan Sosial

Menurut Risyomelandy (2007) Ketrampilan sosial dapat diartikan kemahiran dalam meggugah tanggapan yang dikehendaki oleh orang lain. Diantaranya adalah kemampuan persuasi, medengar dengan terbuka dan memberi pesan yang jelas, kemampuan menyelesaikan pendapat, semangat leadership, kolaborasi dan kooperasi, serta team building.

Menurut Jones (1996) dalam Melandy dan Aziza (2006) kemampuan membina hubungan dengan orang lain adalah serangkaian pilihan yang dapat membuat Anda mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain yang berhubungan dengan Anda atau orang lain yang ingin Anda hubungi.

2.2.7.2.Tujuan Ketrampilan sosial

Menurut Goleman (2003: 158-170) dalam Lusia (2005) tujuan dari keterampilan sosial antara lain :

a. Menjadi orang-orang yang terampil dalam kecerdasan sosial

dapat menjalin hubungan dengan orang lain secara lancar, peka

membaca reaksi dan perasaan orang lain, mampu

mengorganisir dan memimpin, pintar menangani perselisihan

yang muncul dalam setiap kegiatan manusia.

(39)

21

b. Menjadi orang yang mampu menyuarakan perasaan kolektif

serta merumuskannya dengan jelas sebagai panduan bagi

kelompok untuk meraih sasaran.

c. Menjadi orang yang disukai banyak oramg sekitarnya karena

secara emosional mereka menyenangkan, mereka membuat

orang lain merasa nyaman.

2.2.7.3.Teori Yang Mendasari Pengaruh Ketrampilan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi

Teori X yang dikemukakan oleh McGregor (1957) mengatakan bahwa orang-orang umumnya tidak suka bekerja dan akan berusaha menghindari apabila mungkin, kurang bertanggung jawab, kurang berambisi dan lebih mementingkan rasa aman (Davis, Newstrom, 1996: 162).

Selanjutnya menurut teori Y yang dikemukakan oleh McGregor (1947) mengatakan bahwa bekerja pada hakekatnya sama dengan bermain-main dan beristirahat. Orang-orang pada dasarnya malas, mereka menjadi malas sebagai akibat dari pengalaman, orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan suatu tujuan (Davis, Newstrom, 1996: 162-163).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keterampilan sosial mempunyai pengaruh terhadap pemahaman akuntansi. Mahasiswa dengan kemampuan

(40)

tinggi dapat diprediksi mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan dengan perasaan senang dapat memacu mahasiswa belajar lebih giat untuk mencapai pemahaman akuntansi yang lebih baik

2.2.8.Minat Belajar

2.2.8.1.Pengertian Minat Belajar

Minat belajar dalam diri individu (mahasiswa) sangat penting bagi kesuksesan yang akan dicapai dimasa datang, dalam hal ini yang diukur adalah tingkat pemahaman akuntansi.

Hurlock (1986) mengartikan minat sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang pada apa yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan untuk memilihnya. Bila mereka melihat sesuatu itu mempunyai arti bagi dirinya, maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu yang pada akhirnya nanti akan menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan minat adalah minat dalam hal belajar akuntansi.

Menurut Nuraini, (2007 : 151) minat belajar adalah merupakan kecenderungan hati yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang tertentu.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah merupakan keterlibatan perasaan seseorang terhadap suatu objek atau perasaan seseorang yang tidak dapat

(41)

23

dipisahkan dengan objek atau aktivitas, karena adanya kaitan antara individu dengan aktivitas yang disukai.

2.2.8.2.Teori Yang Mendasari Pengaruh Minat Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi

Selain kecerdasan emosional, minat belajar juga sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi, hal ini disebabkan karena semua tindakan – tindakan yang dilakukan dalam proses belajar akan dipengaruhi kecenderungan – kecenderungan terhadap berbagai aspek prospek bejalar antara lain keinginan, kecenderungan hati, kemauan dan perhatian terhadap suatu bidang studi (Nuraini, 2007 : 151)

Berdasarkan teori “Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer (2001), menyatakan bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap objek, subjek, atau aktivitas tersebut, maka individu akan menerimanya. Jika individu tidak suka terhadap objek, subjek atau aktivitas tersebut maka ia akan menolaknya.

Minat ini mempunyai kecenderungan mempengaruhi perilaku individu dalam aktivitas tertentu Penelitian yang dilakukan oleh Nuraini (2007) membuktikan bahwa minat belajar mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat pemahaman

(42)

akuntansi mahasiswa.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa minat belajar dalam diri individu (mahasiswa) sangat penting bagi kesuksesan yang akan dicapai juga dalam pemahaman akuntansi. Mahasiswa yang mempunyai minat belajar terhadap suatu objek berarti ia telah menetapkan tujuan yang berguna bagi dirinya sehingga ia akan cenderung untuk menyukainya. Dari sana kemudian, segala tingkah lakunya menjadi terarah dengan baik dan tujuan pun akan tercapai,

2.3.Kerangka Pikir

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka untuk memudahkan analisis, serta untuk pendukung hasil penelitian maka diajukan beberapa premis, sebagai berikut :

Pr emis 1

Menurut teori Hedonisme menyatakan bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan.(Purwanto, 2006: 74).

Pr emis 2

Menurut teori Acceptance Rejection yang dikemukakan Fryer

(2001), menyatakan bahwa keberadaan minat itu berdasarkan

pada orientasi suka dan tidak sukanya individu terhadap objek,

subjek atau aktivitas.

(43)

25

Pr emis 3

Menurut teori belajar Gesalt diterangkan sebagai berikut

Pertama, dalam belajar pemahaman atau pengertian (insight) merupakan faktor yang penting untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pengalaman. Kedua, dalam belajar pribadi atau organisme memegang peranan yang sangat sentral. Belajar itu tidak hanya dilakukan secara reaktif saja tetapi dilakukan dengan sadar, bermotif dan bertujuan (Purwanto, 2006 : 101).

Pr emis 4

Menurut teori Y yang dikemukakan oleh McGregor (1947) mengatakan bahwa bekerja pada hakekatnya sama dengan bermain-main dan beristirahat. Orang-orang pada dasarnya malas, mereka menjadi malas sebagai akibat dari pengalaman, orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan suatu tujuan (Davis, Newstrom, 1996: 162-163).

Sesuai dengan landasan teori dan fakta-fakta pendukung yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disusun sebuah diagram kerangka pikir seperti ini disajikan pada gambar 2.3.1, sebagai berikut :

(44)

Gambar. 2.3.1 : Diagram Kerangka Pikir

2.4.Hipotesis

Atas dasar perumusan masalah maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Diduga bahwa ada pengaruh kecerdasan emosional yang meliputi

motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar terhadap tingkat

pemahaman akuntansi.

2. Diduga bahwa minat belajar yang berpengaruh paling dominan

terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Motivasi

(X1)

Minat Belajar (X3)

Pemahaman Akuntansi (Y)

Ketrampilan Sosial (X2)

Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

(45)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Oper asional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak variabel tersebut (Nazir, 2005 : 126)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 3 (tiga) variabel bebas (X) yaitu Motivasi (X1), Ketrampilan Sosial (X2), dan Minat Belajar (X3), dan satu variabel terikat (Y) yaitu Tingkat pemahaman akuntansi

Adapun definisi operasional dari masing – masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :

1. Var iabel bebas (X), yang ter dir i dar i : a. Motivasi (X1)

Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi individu (mahasiswa akuntansi) untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan.

b. Ketr ampilan Sosial (X2)

Merupakan kecakapan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain.

(46)

c. Minat Belajar (X3)

Merupakan kecenderungan hati yang agak menetap untuk tertarik pada bidang tertentu. Dalam hal ini usaha penerimaan materi bidang studi akuntansi.

2. Var iabel Ter ikat (Y)

Tingkat Pemahaman Akuntansi

Merupakan tingkat kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi yang dapat diukur berdasarkan nilai mata kuliah pengantar akuntansi, akuntansi keangan menengah, akuntansi keuangan lanjutan, auditing, dan teori akuntansi.

3.1.2.Pengukur an Var iabel

Adapun pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Motivasi (X1)

Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7

Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan mengenai adanya faktor yang memotivasi dalam mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk melaksanakan

Sangat tidak setuju Sangat setuju

(47)

29

kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangatsetuju dengan pernyataan mengenai adanya faktor yang memotivasi dalam mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang digunakan dalam penelitian Nuraini (2007) dan Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 (empat) item pertanyaan.

2. Ketr ampilan Sosial (X2)

Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7

Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan mengenai adanya kecakapan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan mengenai adanya kecakapan soial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan

Sangat tidak setuju Sangat setuju

(48)

dengan orang lain.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang digunakan dalam penelitian Nuraini (2007) dan Variabel ini diukur dengan menggunakan 7 (delapan) item pertanyaan.

3. Minat Belajar (X3)

Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7

Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan mengenai mahasiswa akuntansi mempunyai minat belajar yang tinggi dalam mempelajari bidang akuntansi, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan mengenai mahasiswa akuntansi mempunyai minat belajar yang tinggi dalam mempelajari bidang akuntansi.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang digunakan dalam

Sangat tidak setuju Sangat setuju

(49)

31

penelitian Nuraini (2007) dan Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 (lima) item pertanyaan.

4. Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y)

Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7

Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan mengenai kemampuan mahasiswa dalam memahami Akuntansi, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan mengenai kemampuan mahasiswa dalam memahami Akuntansi,

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang digunakan dalam penelitian Nuraini (2007) dan Variabel ini diukur dengan menggunakan 8 (delapan) item pertanyaan.

3.2.Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

Sangat tidak setuju Sangat setuju

(50)

atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002 : 72).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2008. dan telah menempuh mata kuliah pengantar akuntansi, akuntansi keuangan menengah, akuntansi keuangan lanjutan, auditing, dan teori akuntansi, tercatat 120 mahasiswa

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2002 : 73). Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling (penarikan sampel secara acak) yaitu setiap anggota populasi memiliki peluang yang besarnya sudah diketahui untuk terpilih sebagai sampel dan peneliti bisa memperkirakan besarnya kesalahan penarikan sampel (sampling error). Sedangkan metode yang digunakan adalah sampel random sampling yaitu setiap populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel (Sumarsono, 2004 : 46).

Untuk mengetahui jumlah responden yang akan dijadikan sampel digunakan rumus slovin, yaitu sebagai berikut :

n = 2

1 Ne N

+

(Umar, 2008 : 78) Dimana :

(51)

33

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi (120Mahasiswa)

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang masih dapat ditolelir atau diinginkan (e = 10%).

Cara Perhitungan :

Berdasarkan dari perhitungan di atas, maka jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 55 Mahasiswa.

3.3.

Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. J enis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data primer yaitu merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli pihak pertama (Ikhsan dan Ishak, 2005 : 109). Sedangkan sumber data berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 55 Mahsiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2008 dan yang dijadikan sampel.

3.3.2. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, ini yaitu meliputi :

(52)

1. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pembagian lembar pertanyaan yang harus diisi oleh responden guna melengkapi data (Nazir, 2005 : 203).

2. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung pada obyek yang diteliti.(Nazir, 2005 : 212).

3.4.

Uji Kualitas Data

3.4.1. Uji Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006 : 135)

Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso (2002: 227) yaitu sebagai berikut.

1. Jika r hasil positif, serta r hitung > r tabel maka butir atau variabel

tersebut valid

2. Jika r hasil positif, serta r hitung < r tabel maka butir atau variabel

tersebut tidak valid

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

(53)

35

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006 : 132).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka konstruk atau variabel tersebut adalah reliabel (Nunnally, 1960 dalam Ghozali, 2006: 46).

3.4.3. Uji Nor malitas

Merupakan pengujian yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, dapat diuji dengan menggunakan metode Kolmogorov Smirnov

Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah (Sumarsono, 2004: 43)

1. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5% maka distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5% maka distribusi adalah normal.

3.5.

Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji regrasi ini tidak biasa (Sesuai dengan tujuan untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh persamaan tersebut, yaitu (Gujarati, 1999 : 153)

1. Autokor elasi

(54)

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). (Gujarati, 1999 : 128). Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, dapat digunakan uji Durbin Watson

Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso (2002 : 218) yaitu sebagai berikut :

a. Angka D-W di bawah - 2, hal ini berarti ada Autokolerasi positif. b. Angka D-W diantara -2 sampai +2, hal ini berarti tidak ada

Autokolerasi. 2. Multikoliner itas

Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji apakah pada model persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolikieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas (Ghozali, 2006 : 57-59)

3. Heter osk edastisitas

Maksud dari penyimpangan heteroskedastisitas adalah jika nilai residual tidak konstan atau berada untuk setiap nilai tertentu variabel

(55)

37

bebas, dan Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank spearman

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) > 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas (Santoso, 2002 : 161)

3.6.

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.6.1. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, dengan model persamaan yang digunakan ebagai berikut :

Y = β 0 + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + e (Anonim, 2009: L-21)

Keterangan :

Y = Tingkat Pemahaman Akuntansi β 0 = Konstanta

X1 = Motivasi

X2 = Ketrampilan Sosial X3 = Minat Belajar β 1…3 = Koefisien regresi e = Standart Error

(56)

3.6.2. Uji Hipotesis

3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model

Uji Kesesuaian Model atau Uji F ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh dari kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Hipotesis Statistik

1. Ho : β 1 = 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh dari kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

H1 : β 1 ≠ 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh dari kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05. 3. Kriteria keputusan

i. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh dari kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat

(57)

39

pengaruh dari kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

3.6.2.2. Uji Par sial

Uji t ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar secara parsial terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Hipotesis Statistik

1. Ho : β 1 = 0, menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari kecerdasan emosional yang meliputi motivasi,

ketrampilan sosial, dan minat belajar secara parsial terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

H1 : β 1 ≠ 0, menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar secara parsial terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05. 3. Kriteria keputusan

i. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh dari kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar secara parsial terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

(58)

ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh dari kecerdasan emosional yang meliputi motivasi, ketrampilan sosial, dan minat belajar secara parsial terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

(59)

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejar ah Singkat Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur dmerupakan salah satu lembaga tinggi swasta di Indonesia yang berdiri pada tanggal 5 Juli 1959.

Selama kurun waktu beberapa tahun ,UPN”Veteran’Jawa Timur telah mengalami berbagai perubahan status yaitu:

1. Sejak Juli 1959 s/d 1965 Administrasi Perusahaan “Veteran’Cabang Surabaya

2. Pada 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional(PTPN)”Veteran”Cabang Jawa Timur dengan 3 Fakultas (Ekonomi,Pertanian dan Teknik Kimia),berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Transmigrasi ,Urusan Veteran dan Demobilisasi No.062/Kpts/MENTRANVED/68.

3. Periode 1976-1994,terjadi peralihan status PTPN”Veteran’Cabang Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Departemen Pertahanan Keamanan RI.

(60)

4. Periode tahun1977,terjadi perubahan PTPN”Veteran” Cabang Jawa Timur menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Cabang Jawa Timur.

5. Sejak tahun akademik 1994/1995 penyelenggaraan dilakukan secara mandiri sebagai Perguruan Tinggi Swasta.

6. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditas Naional Perguruan Tinggi No.001/BAN-PT/AK-1/VII/1998 telah memperoleh status terakreditasi penuh untuk semua Progdi(Program Studi).

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Falsafah

Mencerdaskan sumber daya manusia indonesia melalui wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ adalah sebagian dari perbuatan mulia, dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Visi

UPN “Veteran“ Jawa Timur mempunyai cita – cita ke depan yang dituangkan dalam visi yaitu, sebagai Perguruan Tinggi terdepan dalam pengembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Sumber Daya Manusia yang dilandasi nilai dan semangat kejuangan.

Misi

1. Menghasilkan SDM yang memiliki nilai-nilai moralitas,dan intelektualitas serta jasmani yang sehat.

(61)

43

2. Mengembangkan ilmu Pengetahuan,Teknologi,dan Seni menuju Research University.

3. Mengembangkan system pemberdayaan masyarakat.

4. Meningkatkan kerjasama dalam bidang akademik dan non akademik dengan perguruan tinggi lain ,pemerintah dan swasta. • Tujuan

Menunjang dan memberikan kontribusi yang nyata pada Pembangunan Nasional di bidang Pendidikan Tinggi dalam rangka terciptanya sarjana yang cakap, profesional, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap Pembangunan Nasional di dalam nilai-nilai sesanti “Widya Mwat Yasa”.

4.1.3. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Ekonomi Visi

Menjadi Fakultas Ekonomi terdepan yang dilandasi semangat ketahanan Nasional di Jawa Timur pada tahun 2020

Misi

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan bersaing di bidang ilmu ekonomi,manajemen dan akuntansi.

2. Mengembangkan dan menerapkan ilmu ekonomi dan bisnis berbasis penelitian.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis pada kemanfaatan.

(62)

Tujuan

Mendidik mahasiswa peserta didik menjadi tenaga-tenaga yang professional baik secara konseptual maupun partikal ,yang memacu intelegasi ,berfikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ekonomi.

4.1.4. Riwayat Pr ogdi Akuntansi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran”Jawa Timur .Alasan pendirian Progdi Akuntansi adaalah:

a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.

b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa Timur mendirikan Progdi Akuntansi.

c. Perkembangan industri,perdagangan,perbankan dipropinsi Jawa Timur khususnya Surabaya sangat pesat.

d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin tinggi.

Pada awalnya Jurusan memiliki status Negeri kedinasan di bawah pengelolaan Departemen Pertahanan.Pada tahun 1994 berdasarkan Keputusan bersama Mendikbud No:Kep/0307/U/1994 dan Menhankam No:Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah menjadi swasta.

Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditas pertama dengan nilai “B’ berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:00177/Ak-I.I/UPIAKt/VIII/1998.Pada tahun 2003 memperoleh akeditas kedua dengan nilai “B” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT

(63)

45

Dirjen Dikti Depdiknas Nomor : 06170/Ak-VII-SI-004/UPIAKT/2003. Selanjutnya pada tahun 2009 Prodi Akuntansi memperoleh akreditasi dengan nilai “A” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:039/BAN-PT/Ak-XI/S1/1/2009.

4.1.5. Visi, Misi dan Tujuan Pr ogdi Akuntansi Visi Pr ogdi Akuntansi

Sebagai pusat keunggulan (centre of excellence)dalam proses belajar mengajar bidang ilmu akuntansi dengan reputasi terpuji bagi dunia akademik dan praktis dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan teknologi dan perusahaan global.

Misi Pr ogdi Ak untansi

1. Menyiapkan dan mencetak tenaga professional dibidang akuntansi yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan kemampuan intelektual yang tinggi dan mampu berkaya pada jenjang professional.

2. Menyiapkan dan mencetak tenaga professional dibidang akuntansi yang siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan yang memerlukan penataan diri secara terus menerus guna meningkatkan kinerjanya.

3. Menyiapkan dan mencetak tenaga professional yang mempunyai komitmen terhadap nilai etika,budaya,kewirausahaan dan berorientasi global.

(64)

• Tujuan Pr ogdi Ak untansi

Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang profesionl baik secara konseptual maupun praktikal,yang memacu intelegensi ,berfikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu akuntansi,guna menunjang pembangunan nasional.

4.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian

Responden pada penel

Gambar

Table 1.1.1 Hasil Survei Pendahuluan Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa Jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timar Angkatan 2008
Tabel  4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pokja Pengadaan Bar ang ULP Pemer intah Pr ovinsi Jaw a Barat Tahun Anggaran 2015, akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi secar a elektr onik

Setelah proses spotfacing selesai, program menjalankan tahap penggantian ukuran diameter pahat (dari 18 mm menjadi 4,5 mm) untuk melaksanakan proses center drilling yaitu tepat

M. Nejatullah Siddiqie, Partnership and Profit Sharing in Islamic Law, Terj. Fakhriyah Mumtihani, Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil Dalam Hukum Islam ,Dana Bhakti Prima

Simpanan Karbon Serta Peran Masyarakat Dalam Konservasi Hutan Mangrove Karanggandu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.. Tesis : Program Studi Ilmu Lingkungan,

Kesimpulan dari penelitian yang berjudul Studi Kuantitatif Deskriptif Tentang Gambaran Dukungan Sosial Dari Teman Sebaya Pada Remaja Yang Mengikuti Kegiatan Organisasi

Pentingnya dukungan dari keluarga dan dukungan pada keluarga maupun orang terdekat pada Odapus akan membantu Odapus dalam menjalankan fungsi-fungsi yang dimiliki

Because the network receives location and type concepts in its two motor areas as part of lifetime expe- rience and the network programming doesn’t use any meaning of such

Dari data penulis pada bagian Administrasi Korporat di PT Bukit Asam (Persero) Tbk, maka ditemukan bahwa yang menyebabkan sistem penyimpanan arsip melalui