PSIKOLOGI SOSIAL 1 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 06

MODUL PERKULIAHAN

PSIKOLOGI

SOSIAL 1

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Psikologi Psikologi

06

MK10230 Irfan Aulia, M.Psi. Psi

Abstract

Kompetensi

Persepsi sosial

Pengertian persepsi sosial, faktor yang mempengaruhi persepsi sosial, macam-macam persepsi sosial

Mampu menjelaskan dan

mengkomunikasi kan Pengertian persepsi sosial, faktor yang

mempengaruhi persepsi sosial, macam-macam persepsi social

Persepsi Sosial

Tema dalam persepsi sosial adalah mempersepsikan dan memahami orang lain. Ilustrasi sederhana sebelum memulai pembahasan ini adalah cobalah rekam suara anda saat menyanyi atau sedang berbicara, lalu dengarkan dan simak baik – baik, ada beberapa bagian yang ada pahami bahwa itu anda dan ada bagian yang anda ragu benarkah itu anda. Ilustrasi lain, coba anda rekam perjalanan anda mengendarai mobil dari satu tempat ke tempat lain, cukup rekam suara anda, setelah sampai, coba anda dengarkan suara anda kembali. Ada bagian bagian yang akan membuat anda terkejut, kok saya lembut sekali, kok saya kasar sekali. Nah itu lah diri anda, yang bisa membuat anda terkejut saat mengulang fakta tentang diri anda.

Memahami bagian dari diri sendiri adalah hal yang sulit dan seringkali butuh waktu, maka memahami orang lain adalah hal yang sulit dan seringkali butuh waktu. Makalah ini mulai dengan memperlihatkan bahwa sebagai manusia memahami diri sendiri adalah hal yang membutuhkan usaha dan bisa saja mendapatkan penilaian yang tidak tepat, maka memahami orang lain kurang lebih berada dalam proses yang sama. Namun manusia perlu memahami orang lain, karena manusia tidak berada di dalam ruang hampa sendirian, ia bertemu dengan orang lain dan oleh karena itu ia memahami dan mempersepsikan orang lain. Ini sebabnya kita belajar persepsi sosial.

Definisi persepsi sosial adalah :

the process through which we seek to know and understand other people

Belajar memahami persepsi sosial

Untuk dapat memahami orang lain, maka para psikolog sosial belajar memahami tingkah laku non verbal dari manusia. Tingkah laku non verbal adalah

information provided not by their words, but by their facial expressions, eye contact, body movements, postures, and even changes in their body chemistry, which are communicated through tiny amounts of substances released into the air (e.g., Ekman, 2003; Miller & Maner, 2010)

definisi diatas bila diterjemahkan adalah segala informasi yang disampaikan tidak melalui kata tetapi melalui bahasa wajah, kontak mata, gerakan tubuh, bahkan dengan kemistri tubuh, yang dengannya manusia berkomunikasi.

Dari tingkah laku verbal, psikolog sosial belajar mengenali atribusi. Atribusi adalah proses dibalik tingkah laku sosial orang lain. Ada alasan seseorang memperlihatkan tingkah laku tertentu. Psikolog sosial mencoba melihat dan memahami proses tersebut.

Dari mengenali atribusi, psikolog sosial belajar memahami bagaimana manusia melakukan pengenalan informasi melalui impresi dan bagaimana mereka mengelola impresinya. Hal ini disebut sebagai impression formation dan impression management (self presentation).

Impression formation mempunyai definisi proses terbentuknya kesan terhadap orang lain. Impression Management mempunyai definisi usaha yang dilakukan individu untuk membuat

Komunikasi Non verbal

Darimana kita tahu apa yang orang lain rasakan? Jawabannya bisa dengan menduga atau melakukan pertanyaan. Anda bisa mengajukan pertanyaan kepada orang tertentu untuk melihat kondisi hatinya atau kondisi psikologis dirinya, namun orang tidak mudah untuk menyampaikan isi hati atau pikirannya. Oleh sebab itu bagi psikolog sosial penting untuk mellihat tanda tan non verbal yang disampaikan oleh orang tersebut. Tanda tanda non verbal sulit untuk dikontrol dan dengan memperhatikan dan memahami tanda-tanda nonverbal psikolog sosial bisa lebih tepat dalam mempersepsikan dan memahami tingkah laku orang lain.

Tingkah laku non verbal

Tingkah laku non verbal ada banyak sekali bentuknya, namun ada beberapa yang utama untuk bisa dilihat dan diperhatikan yaitu:

1. Raut wajah 2. Postur tubuh 3. Kontak mata 4. Gerakan tubuh 5. Sentuhan Raut wajah

Raut wajah merupakan jendela kepada emosi manusia. Hal ini diungkap lama sekali oleh filsuf Yunani Cicero. Hal ini memperlihatkan bahwa raut wajah manusia memperlihatkan emosi seseorang , namun raut wajah ini sangat luas sekali, sehingga dalam kondisi tertentu bisa memperlihatkan sebaliknya. Penelitian mengenai raut muka atlit peraih medali berikut mungkin bisa memperlihatkan bagaimana raut wajah memperlihatkan emosi seseorang.

Gambar 1.1 Penelitian tentang Raut Muka Peraih Medali Olimpiade (Matsumoto dan Willingham, 2006)

Dari gambar 1.1 diperlihatkan bahwa raut muka seseorang bisa mencermikan emosi yang terkandung didalam diri individu tersebut.

Kontak mata

Dalam interaksi sosial kontak mata merupakan bagian yang penting. Dengan melihat kontak mata, anda bisa menentukan apakah percakapan dengan orang tersebut hangat, dingin, menyenangkan dan sebagainya. Kontak mata juga menentukan orang untuk melihat emosi yang terkandung didalamnya. Penelitian Ellsworth dan Carlsmith (1973) mengenai tatapan dingin menunjukkan tatapan dingin dimaknakan oleh orang sebagai marah dan mengganggu. Dari penelitian ini memperlihatkan bahwa kontak mata mempunyai peran penting dalam komunikasi non verbal.

Bahasa tubuh; gestur, postur dan gerakan

Aronoff, Woike, dan Hymaan (1992) memperlihatkan penelitian mengenai dua kelompok balet, satu kelompok memerankan tokoh yang menakutkan dan satu lagi memerankan tokoh yang tenang, kalem. Kedua kelompok ini memperlihatkan dua bentuk bahasa tubuh yang berbeda. Penelitian yang dilakukan ini ingin memperlihatkan bahwa emosi dan kondisi psikologis yang ada di dalam diri manusia bisa terekspresikan dari bahasa tubuh tokohnya. Untuk memudahkan, anda bisa melakukan eksperimen sebagai berikut, coba anda rekam gambar anda sedang mengingat kejadian yang menyenangkan dan lihat bahasa tubuh anda. Pada percobaan kedua anda coba ingat kejadian yang membuat anda marah dan jengkel, lalu coba lihat bahasa tubuh anda. Dari kedua rekaman tersebut akan terlihat perbedaan bahasa tubuh antara kondisi marah dan kondisi nyaman menyenangkan.

Sentuhan

Sentuhan adalah bahasa non verbal. Bahasa ini menurut penelitian Levav dan Argo (2010) dalam penggunaan yang tepat dapat menimbulkan reaksi positif meningkatkan hubungan. Namun dalam penggunaan yang kurang tepat bisa menimbulkan reaksi negatif bagi yang disentuh.

Salah satu bentuk sentuhan yang lazim digunakan dalam berinteraksi adalah berjabat tangan. Berjabat tangan merupakan reaksi sentuhan yang lazim digunakan sebagai komunikasi non verbal.

Bau sebagai bahasa sosial

Penelitian dari Miller dan Manner (2010) menjelaskan mengenai efek baju yang dipakai oleh perempuan yang sedang mengalami masa subur. Baju perempuan yang sedang mengalami masa ovulasi di taruh di plastik lalu laki laki diminta untuk mencium baju perempuan yang sedang mengalami masa subur. Laki-laki yang mengalami mencium masa subur mengalamai peningkatan testoteron. Kelompok kedua adalah mencium baju perempuan yang sedang tidak mengalami masa subur, laki – laki yang mencium baju perempuan tidak di masa subur tidak mengalami peningkatan testoteron. Kedua kelompok laki laki mengakui ada perbedaan antara baju dari perempuan yang mengalami masa subur dan yang tidak mengalami masa subur. Dari penelitian ini perubahan kimiawi bisa menjadi bahasa non verbal dalam interaksi sosial.

Deception ; Berbohong dalam komunikasi non verbal

Dalam komunikasi, penelitian De Paulo dan Kashy (1998) menunjukkan orang paling sedikit satu kali berbohong dalam interaksi sosial. Ada banyak faktor orang berbohong salah satunya adalah tidak ingin menyampaikan sesuatu apa adanya atau tidak ingin menyakiti orang lain. Dalam komunikasi hal itu bisa saja terjadi, namun dengan memahami bahasa nobn verbal seseorang, ada beberapa cara untuk melihat kebohongan:

1. Mikro ekspresi

2. Ketidak sesuaian gerakan tubuh 3. Kontak mata

4. Menggerakkan muka secara berlebihan/tidak biasa

Paul ekman seorang pakar gestur mengatakan jika anda melihat tanda tanda diatas dengan baik anda bisa memahami apakah orang tersebut sedang mengatakan hal yang sebenarnya atau tidak.

Kesimpulan

 Persepsi sosial memainkan peran yang sangat penting dalam tingkah laku sosial dan pikiran sosial.

 Persepsi sosial merupakan upaya untuk memahami orang lain

 Upaya untuk memahami orang lain adalah dengan memahami komunikasi non verbal yang disampaikan oleh orang

 Gestur muka merupakan salah satu hal penting dalam membaca komunikasi non verbal

 Komunikasi non verbal juga mempengaruhi mood seseorang

 Dengan membaca tanda tanda non verbal bisa dilihat apakah orang ini jujur atau tidak

 Emosi dalam komunikasi dipengaruhi oleh kultur tempat ia berada

Daftar Pustaka

Aronson, Elliot., Timothy D. Wilson, Robin M. Akert. (2010). Social Psychology 7th edition. Prentice Hall

Baron, Robert A., Nyla R. Branscombe. (2012). Social Psychology. New Jersey: Pearson Education Bronfenbrenner, U. (1994). Ecological Models of Human Development. In international Encyclopedia

of Education, Vol. 3, 2nd. Ed. Oxford: Elseveir. Reprintedi in: Gauvain, M.& Cole, M (Eds.), Readings on the development of childern, 2nd Ed. (1993, hal. 37-43). NY : Freeman

Myers, David. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Humanika Salemba

Shaffer, David R. (2009). Social and Personality Development 6th edition. Wadhsworth: Cangage Learning.