49
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti
merupakan masalah yang bersifat sosial. Oleh sebab itu
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif
karena di harapkan dapat memahami secara lebih mendalam
mengenai obyek penelitian (Sugiyono, 2013). Sedangkan,
format desain penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang memberi gambaran
atau analisis hasil penelitian (Sugiyono, 2005).
3.2 Unit Analisis
Persepsi pasangan usia muda dalam penggunaan alat
kontrasepsi. Bagaimana pandangan pasangan muda dalam
penggunaan alat kontrasepsi seperti apa itu alat kontrasepsi,
apa saja jenis alat kontrasepsi, bagaimana efek samping yang
dirasakan dari penggunaan alat kontrasepsi tersebut.
3.3 Partisipan Penelitian atau Sumber Data
Populasi dalam penelitian dipilih dengan
menggunakan purposive sampling yang menggunakan teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
memenuhi syarat, maka perlu ditentukan kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi yaitu sebagai berikut (Sugiyono, 2006):
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek
penelitian dari suatu populasi suatu target dan terjangkau
akan diteliti. Adapun kriteria inklusi sampel yang akan
diteliti adalah:
a. Partisipan menikah di usia muda kurang dari 20 tahun
untuk wanita, dan 25 tahun untuk laki-laki
b. Partisipan pernah atau sedang menggunakan alat
kontrasepsi
c. Partisipan bersedia menjadi responden dan mampu
berkomunikasi dengan baik.
d. Keseluruhan partisipan dalam penelitian ini berjumlah
4 orang.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan
subjek memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat diikut
sertakan dalam penelitian, yang meliputi:
a. Partisipan sakit sehingga tidak dapat berkomunikasi
dengan baik.
3.4 Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara
Peneliti menggunakan teknik wawancara dalam
mengumpulkan data penelitian. Metode ini digunakan
untuk mengetahui hal-hal dari partisipan secara lebih
mendalam (Sugiyono, 2013).
Peneliti memilih untuk menggunakan wawancara
terstruktur. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap
responden diberi pertanyaan yang sama, dan peneliti
mencatatnya (Sugiyono, 2013).
2. Observasi
Dalam pengumpulan data, peneliti juga akan
melakukan obrservasi dengan mengamati ekspresi wajah
dan sikap tubuh untuk melihat apakah partisipan
mengatakan yang sebenarnya.
3. Alat pengumpulan data yang digunakan ialah:
a. Menggunakan panduan wawancara. Panduan
wawancara berisi daftar pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada partisipan.
b. Handphone: Camera untuk mengambil gambar dan
voice recorder untuk merekam suara ketika
c. Buku tulis dalam mencatat hal-hal yang penting dalam
proses wawancara.
3.5 Sumber Data dalam Penelitian
a. Data Primer, adalah data yang diperoleh peneliti dari
partisipan secara langsung melalui wawancara (Sugiyono,
2005).
b. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dari teknik
pengumpulan data yang menunjang data primer. Dalam
penelitian ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti dari Bidan setempat, berupa data
pemasangan alat kontrasepsi kepada partisipan.
3.6 Analisis Data
Peneliti menggunakan analisa data model Miles dan
Huberman dalam Sugiyono (2013). Aktivitas dalam analisa
data ini terdiri dari data reduction, data display, dan
conclusion drawing/ verification.
a. Data Reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh di lapangan dicatat secara
teliti dan rinci kemudian peneliti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok dan penting.
b. Data Display (penyajian data)
Data yang telah direduksiakan disajikan dalam
memfokuskan padahal-hal yang penting, selanjutnya
dilakukan analisa mendalam.
c. Conclusion Drawing/ Verification
Langkah yang terakhir adalah menarik
kesimpulan dari data-data yang telah disajikan.
Kesimpulan harus konsisten dan didukung dengan
bukti-bukti yang valid antara kesimpulan pada tahap awal dan
pada saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan
data.
3.7 Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini
yaitu menggunakan member checking. Semua hasil wawancara
yang telah dirubah dalam bentuk penulisan verbatim kemudian
dibawa kembali ke partisipan untuk meminta persetujuan
ataupun adanya penambahan atau klarifikasi terhadap hasil
penulisan wawancara.
3.8 Etika Penelitian
Dalam meneliti, peneliti sangat memperhatikan
aspek etika menurut Milton (1999) dan Polit & Beck (2004)
dalam (Dharma, 2011):
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for
human dignity) peneliti hanya melakukan wawancara
partisipan tanpa paksaan. Peneliti menjelaskan terlebih
dahulu maksud dan tujuan penelitian lalu partisipan bisa
menandatangani informed consent.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for
privacy and confidentiality) peneliti merahasiakan segala
informasi yang diberikan. Namun dari partisipan tidak ditulis