• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Karungut : nyanyian sastra lisan Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah T1 852010029 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Karungut : nyanyian sastra lisan Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah T1 852010029 BAB IV"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

25 BAB IV ANALISIS DATA

Bab IV (empat) memuat analisis data penelitian tentang Karungut yang terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu analisis lirik dan analisis struktural dari komposisi karungut. Analisis lirik merupakan analisis tentang pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi serta merefleksikan hubungan naskah (yang berupa lirik karungut) dengan lingkungan sekitarnya dan para pendengar Karungut, sedangkan analisis struktural dari komposisi Karungut meliputi penulisan melodi Karungut dalam notasi balok, bentuk, pola ritme, dan harmonisasi akor.

Tahap pengumpulan data yang meliputi observasi lapangan, pengumpulan buku-buku, dokumen-dokumen, serta rekaman audio-visual penunjang tentang Karungut, telah terkumpulah sekitar 52 tembang Karungut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Berthy S. Toreh tentang Karungut sebagai karya sastra, juga setelah melewati proses pengolahan data yaitu tahap inventaris dan pemetaan data-data yang sudah didapatkan, dapat disimpulkan bahwa Karungut dapat dibagi menjadi 6 (enam) tema berdasarkan liriknya, yaitu:

a. Karungut tentang cinta.

b. Karungut tentang pembangunan budaya. c. Karungut tentang nasihat atau himbauan. d. Karungut tentang menidurkan anak.

e. Karungut tentang dongeng atau pemujaan terhadap suatu benda, tokoh maupun tempat.

f. Karungut tentang penyambutan dan ungkapan syukur.

(2)

26 A. Karungut Cinta

Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan cinta. Berikut ini merupakan salah satu contoh dari Karungut cinta.

Tabel 4.1 Lirik dan Terjemahan Karungut Cinta

LIRIK TERJEMAHAN

Sahindai aku mambuka suara tabe manyapai je tundah kula

Mangesah panyaku tuntang panyupa Pangalaman belum melai dunia

Metuh aku handak bakesah Akan jarahan kakare itah

Mengesah cinta je nyama-nyamah Haranan pangarang puji nampayah

Ampi nyelu due ribu ije Pikiran bingung atei kapehe Cinta dumah bara kanih kate Uluh bawi manaksir hatue

Amun cinta je jadi dinu

Nanjung hayak sambil marayu

Maja akan ka huma ngguang bapa indu Mikeh tau maimbit je alem minggu

Amun uluh bakas jadi i nenga Maimbit andi blua bara huma Harun manyewut cinta membara Ela sampai uluh beken je tau umba

Metuh mananjung je benteng jalan Lembut kahanyi dengan pasangan Bundaran KB atawa taman Huang hete eka pacaran

Sebelum aku membuka suara Salam sujud sanak saudara Bercerita tentang

Pengalaman hidup dalam dunia Di sini aku hendak bercerita Untuk kita semua

Mengisahkan tentang cinta Yang pengarang pernah lihat Pada tahun 2001

Pikiran bingung hati sakit Cinta datang dari sana-sini Perempuan menyukai laki-laki Kalau cinta menghampiri Jalan-jalan sambil merayu

Bertamu ke rumah bertemu bapak dan ibu

Siapa tahu dapat ijin mengajak bermalam minggu

(3)

27

Sampai hete munduk badue Hatapaya bau hayak imbing lenge

Heka kanih je heka hete Tatekat bubuhit ngaria pehe

Jetuh karungut je asi-asi Mangesah cinta je kawan bawi Haranan cinta ber-ganti-ganti Are uluh hatue sampai kalahi

Haranan bawi cinta mandue

Mananjung hagandeng je himbing lenge Dia paduli kalunen are

Sama kilau tiket dia pamate

Mahi nampayah hatue bakena Sampai babular tapayah mata Dia katawan je kana mama Taluh je bahalap manjadi papa

Mahalau lagu aku manyupa Akan jarahan generasi muda Hati2 dengan ramu harta Awi uluh bawi racun dunia

Haranan cinta je paham nyangit Sungei danau nyewutku bukit Atei baduruh angat bara langit Hatue hancur je lepah duit

Amun cinta je jadi lengket Sama kilau je parmen karet Ibarat nyamuk te je mamepet Nyamuk kamangat tege marapet

Due ribu iji cinta bahaya Bara je bujang sampai ka janda Dia paduli je kana mama Asal duit lancar i nenga

Aku mameteh akan tundah pahari

Sampai di situ duduk berdua Berpandang-pandangan sambil berpegangan tangan

Capek sini capek sana Sampai lelah duduk di taman Karungut ini kasihan sekali

Mengisahkan tentang cinta para wanita Tentang cinta yang datang dan pergi Banyak laki-laki sampai berkelahi Tentang cinta wanita yang mendua Jalan sambil bergandengan tangan Tidak peduli dengan orang banyak Sama seperti amplop dan perangko Jika melihat lelaki rupawan

Sampai-sampai mata berbinar

Sampai tidak tahu kalau itu pria berumur Hal yang baik menjadi buruk

Melalui lagu aku menyapa Untuk kaum generasi muda Hati-hatilah dengan harta

Karena perempuan adalah racun dunia Karena cinta yang terlalu mendalam Sungai danau dikira bukit

Hati sakit seperti jatuh dari langit Para lelaki hancur kehabisan duit Jika cinta telah lengket

Sama dengan permen karet Ibarat nyamuk menghisap darah Nyamuk enak badan gatal

Tahun 2001, cinta yang berbahaya Dari yang bujang sampai ke janda Tidak peduli dengan usia

Asal uang lancar diberi

(4)

28

Akan jalahan je awang bawi Ela ngatumba ampin ka rami Tau pahawen je kula biti

Pahari je sakula tundah jalahan Ela ngatumba parubahan jaman Kahaban kapehe keleh i nahan Mangat ketun lulus ujian

Karungut sampai te katuh helu Akan jalahan je ngawa ngaju Sarita pandang je genteng gentu Ihat mahibur je bujang balu

Sampai hetuh tandas sarita Ngesah cinta anak tabela

Aku mangarang je mahi umba Manyalur bakat kawan tabela

Untuk para kaum wanita Jangan ikut yang ramai

Bisa membuat malu diri sendiri

Untuk saudara-saudari yang bersekolah Jangan ikut perubahan jaman

Rasa sakit bisa ditahan Supaya kalian bisa lulus ujian Karungut ini sampai disini dulu Untuk saudara-saudari dari mana saja Cerita panjang kesana-kesini

Cuma untuk menghibur para bujangan Sampai disini dulu cerita kita

Yang mengisahkan kisah cinta anak muda

Aku mengarang hanya untuk ikut Menyalurkan bakat para orang muda

Karungut Cinta mengisahkan tentang kisah cinta yang dialami langsung oleh pengarungut atau pelagu karungut pada tahun 2001. Percintaan antara muda-mudi dan kesenangan-kesenangan duniawi pada masa muda yang banyak menimbulkan konflik dan sakit hati. Sarat akan pesan-pesan moral dan amanat dari orangtua bagi para muda-mudi terutama generasi sekarang untuk pintar-pintar menjaga diri, hindari cinta yang buta, serta himbauan untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan agar tidak terjatuh dalam jerat harta dan kesenangan-kesenangan masa muda yang sia-sia. Dalam karungut ini para pemuda-pemudi juga dihimbau untuk mengutamakan pendidikan dibandingkan cinta masa muda. Jangan sampai lalai untuk menyelesaikan pendidikan yang sedang ditempuh.

(5)

29

belas merupakan isi dari Karungut yang memuat himbauan-himbauan dan pesan-pesan moral. Dua bait terakhir yaitu bait ketujuh belas dan delapan belas merupakan bagian penutup dari Karungut Cinta. Pada bagian penutup pengarungut pamit mohon undur diri dan memohon maaf kepada para pendengar apabila ada kata-kata yang tidak berkenan. Secara lirik dapat disimpulkan bahwa Karungut Cinta dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :

a. Pendahuluan

Memuat garis besar dari isi karungut cinta. b. Isi

Merupakan pengembangan dan penjabaran lebih mendetail dari bagian pendahuluan.

c. Penutup

Merupakan pengulangan secara garis besar dari sebagian pendahuluan dan isi untuk memperjelas tujuan dari sang pengarungut sekaligus memuat kata-kata penutup dari sang pengarungut.

Pelantunan Karungut Cinta diiringi oleh dua kacapi sebagai instrumen primer (pokok) dan electric bass dalam melantunkan Karungut. Progresi akor yang digunakan dalam lagu Karungut Cintaadalah i-v-i.

Notasi 4.1 Pola Ritme Kacapi Karungut Cinta

(6)

30

Secara struktural kebentukan lagu (song form) dari Karungut Cinta berbentuk

strophic1, menggunakan tanda sukat 4/4 dan dapat dibagi menjadi empat bagian berdasarkan baris per baitnya, yaitu: bagian a, a, b, c yang memuat pengenalan melodi Karungut Cinta.

Notasi 4.3 Empat Bagian Karungut Cinta

Didahului dengan intro dari instrumen pengiring Karungut Cinta yaitu dua

kacapi dan electric bass sebanyak satu birama dan interlude tiap sebelum memasuki dua bait berikutnya.

Jika ditulis dalam penotasian barat, Karungut Cinta menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura yang terletak pada pertengahan kata.

1Strophic

: Bentuk musik sama namun lirik berbeda di setiap baitnya. Leon Stein. Structure &

(7)

31

Notasi 4.4 Teknik acciaccatura Pada Karungut Cinta

Tiap bait Karungut Cinta memiliki dua frase. Tiap frase memiliki pola ritme yang berbeda dan dilantunkan dengan melodi yang berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan a, sedangkan frase kedua meliputi bagian b dan c. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari Karungut Cinta disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.

Notasi 4.5 Frase 1 Karungut Cinta

(8)

32 B. Karungut Pembangunan Budaya

Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan pembangunan budaya. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah.

Tabel 4.2 Lirik dan Terjemahan Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah

LIRIK TERJEMAHAN

Are ampun ba-rata rata Dengan ka kare i tundah kula Kalutuh auh helu sarita

Pembangunan budaya itah mahaga

Hetuh aku handak bakesah Akan jalahan je kula tundah Keleh mambangun je bujur buah Mapalampang utus je ayun itah

Ayu itah kawang tabela Itah mambangun je ela laya Kalute kea seni budaya Manggatang utus sribu sarita

Keleh mahaga budaya itah

Budaya Dayak Kalimantan Tengah Mahalau lagu kesenian daerah Mapalapang sewut je kula kondah

Mudahan belum ruhui rahayu Tolong hadohop jete i nggawu Keleh hapakat mambangun lewu Mangat itah bajeleng dinu

Amun belum ela hakapehe Bakas tabela bawi hatue Are suku bangsa bara hete2 Sampai tepun petak mananas are

Mohon maaf sebesar-besarnya Kepada semua sanak saudara Beginilah dulu ceritanya Pembangunan budaya kita jaga Disini aku hendak bercerita Untuk saudara-saudara sekalian

Marilah kita membangun dengan benar Budaya yang kita punya

Mari kita anak-anak muda Jangan lalai untuk membangun Begitu juga dengan seni budaya Yang mengangkat seribu cerita Mari kita menjaga budaya kita Budaya Dayak Kalimantan Tengah Melalui lagu kesenian daerah

Kita memperkenalkan saudara-saudara kita

Semoga hidup adil dan makmur Yang dicari hidup bergotong royong Marilah bersama-sama membangun desa Supaya kita cepat mendapatkannya Kalau hidup janganlah saling menyakiti Tua muda perempuan laki-laki

Banyak suku bangsa datang dari mana-mana

(9)

33

Itah belum baatei bulat

Mambangun lewu huwang kapakat Ela uluh luar ma keme kamangat Je tepun kajang je bisa kuat

Mahaga lewu keleh buah buah Mangat nihau ampin kasusah Are uluh dumah satar batambah Panatau panuhan i nduan lepah

Manggatang utus ela lah nduen Ela balihi bara uluh beken Mangat pambelum dia mahamen Mapahinje utus keleh badehen

Mangat belum je ela kalah Ela baya je tege kesah

Awang je sanang mandohop je susah Tundah jalahan saling nampayah

Hajambang karungut baku manyupa Akan jalahan je mina mama

Keleh mahaga seni budaya Bara kota sampai ka desa

Sampai hetuh saritai in sanan Akan ku pahari tundah jalahan Palampang sewut budaya te huran Akan pangingat andau harian

Kalau kita hidup dengan hati yang baik Membangun desa dengan bersepakat Jangan orang luar yang merasa nikmat Yang mempunyai semangat yang bisa kuat

Jagalah desa kita sebaik mungkin Supaya hilang kesusahan kita Karena pendatang makin bertambah Harta kekayaan alam kita sampai habis Budaya jangan sampai diambil

Jangan tertinggal dari orang lain

Supaya kehidupan kita tidak memalukan Menyatukan satu dengan yang lain Supaya hidup tidak ketinggalan Jangan hanya bercerita

Jika hidupmu senang bantulah yang susah

Sanak saudara saling memperhatikan Inilah karungut untuk menyapa Untuk bibi dan paman

Marilah memelihara seni budaya Dari kota sampai ke desa

Sampai disini cerita yang dapat saya berikan

Untuk sanak saudara sekalian Tentang budaya kita dahulu

Sebagai pengingat di kemudian hari

(10)

34

ada dalam lingkup masyarakat Dayak Kalimantan Tengah tetaplah dilakukan. Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah juga merupakan himbauan untuk melestarikan budaya gotong-royong, saling menolong dari desa sampai kota, yang tua maupun yang muda, agar ruhuy rahayu, hidup adil dan makmur dapat tercapai walaupun para pendatang dari suku-suku lain ikut tinggal di daerah mereka.

Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah terdiri dari 12 bait dan memiliki rima yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama dan kedua merupakan bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai bagian pengantar dari Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah. Bait ketiga sampai kesebelas merupakan isi dan inti pesan-pesan dalam Karungut ini, sedangkan bait keduabelas sebagai bagian penutup. Pengarungut mohon undur diri dari para pendengar Karungut dengan mengulangi garis besar dari Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah untuk menegaskan dan mengingatkan kembali maksud dan tujuan dari Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah.

Pelantunan Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah diiringi oleh kacapi

sebagai instrumen primer (pokok) dan electric bass dalam melantunkan Karungut. Progresi akor yang digunakan dalam lagu Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah adalah i-v-i.

Notasi 4.7 Pola Ritme Kacapi Mahaga Pembangunan

Notasi 4.8 Pola Ritme BassMahaga Pembangunan

(11)

35

dapat dibagi menjadi empat bagian berdasarkan baris perbaitnya yaitu a, b, c, d yang memuat pengenalan melodi karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah.

Notasi 4.9 Empat Bagian Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah

Didahului dengan intro dari instrumen pengiring yaitu kacapi dan electric bass

sebanyak enam birama dan interlude sebelum memasuki dua bait berikutnya.

Jika ditulis dalam penotasian barat, Mahaga Pembangunan Budaya Itah

menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura dan teknik slide yang terletak pada pertengahan kata.

(12)

36

Notasi 4.11 Teknik slide karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah

Tiap bait Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah memiliki dua frase. Frase pertama dan frase kedua memiliki pola ritme yang dan dilantunkan dengan melodi yang berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua meliputi bagian c dan d. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.

Notasi 4.12 Frase 1 Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah

(13)

37 C. Karungut Himbauan atau Nasehat

Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan himbauan atau nasehat. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Marawei Sakula.

Tabel 4.3 Lirik dan Terjemahan Karungut Marawei Sakula

LIRIK TERJEMAHAN

Tabe salamat je tundah kula Mina mama bakas tabela Kalutuh auh kabar sarita Riwut marawei tu anak sakula

Ayo sakula tu mangat harati Anak tabela tuh hatue bawi Ela ketun sampai balihi Wayah jetuh hung sakula rami

Ketun balajar je tutu tutu Narai bewei ai ajar guru Amun ketun je uras tau

Cakap mandai hung satiap nyelu

Awang ji sampai sakula tamat Awang batitel awang bapangkat Manggau nah gawi saraba mangat Balajar belum bapikir kabuat

Amun lah jatun ku mandinun gawi Pambelum mangat tapi tau harati Narai kahandak uras menjadi Bara kareh kawal dia balihi

Maka jete je tundah kula Ela laya anak tu sakula

Itah hinje bakas malan manana Anak jarian jadi sarjana

Salam sujud dengan sanak keluarga Bibi paman tua muda

Begini yang saya beritakan Angin menghimbau supaya anak sekolah

Ayo sekolah supaya pintar Anak muda laki perempuan

Jangan sampai ada yang ketinggalan Karena saat ramai bersekolah

Belajarlah kalian dengan benar Apa saja yang diajarkan oleh guru Kalau kalian mengetahui segala sesuatu Setiap tahun akan naik kelas

Bagi yang sekolah sampai tamat

Bagi yang memiliki gelar & berpangkat Mencari kerja sangatlah mudah

Belajar tentang kehidupan, berpikir mandiri

Kalaupun tidak mendapatkan pekerjaan Kehidupan jadi mudah karena pintar Apa yang kita inginkan dapat tercapai Tidak akan ketinggalan dari kawan -kawan

(14)

38

Ketun anak aken tabela Ela sampai dia atun sakula Pasi ketun amun dia

Susah pambelum nyangkelang kula

Beken kea amun harati Naharep uluh sama i bahanyi Dia bapilih je ampin gawi Bara je isut tau manjadi

Amun bahanyi dia sakula Dia katawan buah dengan sala Malanggar hukum mahi narima Ampin jaria tame panjara

Narai ketun metuh tabela Tutu-tutu amun intu sakula Ela laya je ngaju ngawa Manyasal rahian dia baguna

Metuh tabela sakula cangkal Huang huma rajin balajar Ela balihi je bara kawal Rahian andau dia manyasal

Awi sakula jete awi mambatang Pahayak dengan katekang huang Angat balajar je dia kurang Rahian andau lampang hagatang

Aluh tuh bewei taluh nyarita Akan ketun anak tabela Tutu-tutu amun sakula Ela bahanyi nukep narkoba

Jadi kalian anak-anak muda Jangan sampai tidak sekolah Kasihan kalau tidak sekolah Miskin kehidupan di antara kawan-kawan

Lain halnya jika kita pintar Menghadapi orang pasti berani

Tidak pilih-pilih apapun jenis pekerjaan Dari yang kecil bisa jadi besar

Kalau berani tidak sekolah Tidak mengerti benar dan salah Kalau melanggar hukum diterima saja Akhirnya masuk penjara

Pada saat kalian masih muda Benar-benarlah kalau di sekolah Jangan lalai pergi kesana kemari Menyesal kemuian tidak berguna Pada saat muda giatlah sekolah Kalau di rumah rajin belajar

Jangan ketinggalan dari kawan-kawan Supaya kemudian hari tidak menyesal Pendidikan itu yang paling utama Bersama dengan semangat yang keras Kalau kita belajar sungguh-sungguh Kehidupan kemudian hari akan terangkat

Ini saja yang saya ceritakan Untuk kalian anak-anak muda Benar-benarlah kalau sekolah Jangan berani mendekati narkoba

(15)

39

layak sebagai bekal hidup, jangan lalai untuk belajar bersungguh-sungguh dan menyelesaikan pendidikan agar tidak ada penyesalan di kehidupan masa mendatang. Generasi muda diharapkan kelak dapat hidup mandiri, membangun daerah, dan ikut memajukan pendidikan untuk generasi muda selanjutnya.

Karungut Marawei Sakula terdiri dari 13 bait dan memiliki rima yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama merupakan bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai bagian pengantar dari Karungut Marawei Sakula. Bait kedua sampai keduabelas merupakan isi dan inti dari himbauan-himbauan karungut ini. Bait ketigabelas merupakan bagian penutup yang berisi permohonan pamit dari pengarungut dengan mengulangi garis besar dari tujuan Karungut Marawei Sakula. Dalam bagian penutup pengarungut menekankan kembali kepada generasi muda agar benar-benar menjalani jenjang pendidikan dengan baik dan menjauhi hal-hal yang dapa merusak diri seperti narkoba.

Pelantunan Karungut Marawei Sakula diiringi oleh kacapi sebagai instrumen primer (pokok), rabab, katambung, dan electric bass sebagai instrumen tambahan dalam melantunkan karungut. Progresi akor yang digunakan dalam Karungut

Marawei Sakula bertahan di akor i.

Notasi 4.14 Pola Ritme Kacapi Marawei Sakula

Notasi 4.15 Pola Ritme Rabab Marawei Sakula

(16)

40

Notasi 4.17 Pola Ritme Bass Marawei Sakula

Progresi akor yang digunakan dalam Karungut Marawei Sakula i-v-i.

Secara struktural kebentukan lagu (song form) dari Karungut Marawei Sakula

berbentuk strophic, menggunakan tanda sukat 4/4 dan dapat dibagi menjadi empat bagian berdasarkan baris per baitnya yaitu a, b, a, b dan diawali dengan intro

sebanyak sepuluh birama.

Notasi 4.18 Empat Bagian Karungut Marawei Sakula

Instrumen pengiring pokok yaitu dua kacapi mendahului dalam tiga birama pertama, kemudian disusul oleh rabab, katambung dan electric bass sebanyak tujuh birama. Interlude dilantunkan sebanyak empat birama sebelum memasuki dua bait berikutnya.

(17)

41

Notasi 4.19 Teknik acciaccatura dalam Karungut Marawei Sakula

Notasi 4.20 Contoh Penggunaan Triul Besar dalam Karungut Marawei Sakula

Tiap bait karungut Marawei Sakula memiliki dua frase. Frase pertama dan frase kedua memiliki pola ritme yang berbeda namun dilantunkan dengan melodi yang sama. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua meliputi bagian a dan b. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari karungut Marawei Sakula disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.

Notasi 4.21 Frase 1 Karungut Marawei Sakula

(18)

42 D. Karungut Menidurkan Anak

Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan menidurkan anak. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Patiruh Anak.

Tabel 4.4 Lirik dan Terjemahan Karungut Patiruh Anak

LIRIK TERJEMAHAN

Lampang isut tandak kandayu Mulih pahayak riwut balemu Manyampai jalan je tukep keiu Patiruh anak je busu tempu

Batiruh anak garing tarantang Panyambung tiang bandera panjang Gulung hai garing tarantang

Akan menyanang je atei huang

Batiruh anak jagau harati Bitim barigas bajeleng hai Indum bapam sanupi nupi Mahaga anak tarantang biti

Batiruh anak je bawi busu Bara halemei sampai hanjewu Hajat niat dia bagetu

Tuh a rajakim malajur dinu

Batiruh anak tajalan atei Bara hanjewu sampai halemei Manunggu bapam buli namuei Manggau akam penyang karuhei

Suni harati je busu tandang Batiruh malis je melai tuyang Capat hai je pating kambang Indum bapam baatei sanang

Iyoh anak je bwi mantuh

Muncul satu nyanyian karungut Mengalir bersama angin seppo-sepoi Membawa kisah ini

Menidurkan anak bungsu tersayang Tidurlah anak tumpuan harapan Menjadi generasi penerus

Cepatlah dewasa hai tumpuan harapan Untuk membahagiakan hati dan rasa Tidurlah anak jagoan pintar

Tubuh sehat tumbuh pesat Ibu ayah serasa bermimpi Mengasuh anak belahan jiwa Tidurlah anak si Putri bungsu Dari petang hingga pagi Tidur tidak putus-putus Itu namanya rejeki pasti dapat Tidurlah anak tambatan hati Dari pagi hingga petang

Menanti ayahmu pulang dari rantau Mencari bagimu bekal hidup Tenang diam si Bungsu

Tidurlah nyenyak dalam ayunan Cepatlah besar si Kuntum Bunga Ibu dan ayah bersuka hati

(19)

43

Ela manangis gulung batiruh Ajarku akam belum sanunuh Dia balihi je bara uluh

Tarantang biti kaleka huang Tarung saritam tau hakunbang Pendeng hada je bauntunggang Nampayah kulam je rami bangang

Sukup kasinta angatku denagm Tajalan atei je indum bapam Asin hatalla harajur akam

Belum batuah nyangkelang kulam

Sinta, katau tuntung kahandak Kalu te kaharap dengan anak Kahai miar tau hakuntak Jajalan sampai angat kahandak

Anak harati je eka sinta Ma rajaki melai dunia Kahanjaku kilau indu bapa Harajur lampang sewut sarita

Tikas tuh helu sarita lampang Patiruh anak ka leka huang Taruna tumang ba umur panjang Bereng salamat je belum sanang

Jangan menangis cepatlah tidur Doaku bagimu belum tercapai Tidak tertinggal dari orang lain Belahan jiwa, tambatan hati

Reputasimu tersohor kemana mana Dirikan pengaman di pintu rumah Menyaksikan teman-teman bermain Terpenuhi rasa kasih sayangku padamu Tumpuan hati ibu ayahmu

Kasih Tuhan selalu melimpah untukmu Hidup sukses di antara sesamamu Cinta, kasih dan sukacita

Demikian harapanku padamu, anak Seiring bertumbuh pandai berkata Demikian tercapai harapan hati Anak pintar, tumpuan kasih Hidup sukses dalam dunia

Kebahagian kami sebagai orang tua Selalu tersohor kehormatanmu Sampai di sini cerita dilantunkan Menidurkan anak tambatan hati Muda cakap berumur panjang Badan selamat, hidup sejahtera

(20)

44

Karungut Patiruh Anak terdiri dari 12 bait dan memiliki rima yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama merupakan bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai bagian pengantar dari Karungut Patiruh Anak. Bait kedua sampai kesebelas merupakan isi dari Karungut ini. Bait keduabelas merupakan bagian penutup Karungut Patiruh Anak.

Pelantunan Karungut Patiruh Anak diiringi oleh kacapi sebagai instrumen primer (pokok), rabab dan electric bass sebagai instrument tambahan dalam melantunkan karungut. Progresi akor yang digunakan dalam Karungut Patiruh Anak bertahan di akor i.

Diawali dengan permainan ad libitum dari instrument suling dayak, dilanjutkan dengan intro sebanyak sembilan birama yang didahului oleh instrumen kacapi dalam empat birama pertama, dan disusul oleh electric bass sebanyak lima birama sebelum pengarungut masuk. Interlude dilantunkan sebanyak empat birama sebelum memasuki bait berikutnya.

Notasi 4.23 Pola Ritme Kacapi Patiruh Anak

Notasi 4.24 Pola Ritme Bass Patiruh Anak

Secara struktural kebentukan lagunya (song form) Karungut Patiruh Anak

(21)

45

Notasi 4.25 Empat Bagian Karungut Patiruh Anak

Dalam penulisan melodi Patiruh Anak terdapat teknik sekuen. Bagian ketiga (c) pada karungut Patiruh Anak merupakan sekuen dari bagian pertama (a).

Notasi 4.26 Bagian a karungut Patiruh Anak

Notasi 4.27 Bagian c karungut Patiruh Anak

(22)

46

Notasi 4.28 Teknik acciaccatura dalam Karungut Patiruh Anak

Notasi 4.29 Teknik mordent dalam Karungut Patiruh Anak

Notasi 4.30 Teknik slide dalam Karungut Patiruh Anak

Tiap bait Karungut Patiruh Anak memiliki dua frase. Frase pertama dan frase kedua memiliki pola ritme yang berbeda dan dilantunkan dengan melodi yang berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua meliputi bagian c dan d. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari Karungut Patiruh Anak disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.

Notasi 4.31 Frase 1 Karungut Patiruh Anak

(23)

47 E. Karungut Dongeng dan Pemujaan

Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan dongeng maupun pemujaan. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang.

Tabel 4.5 Lirik dan Terjemahan Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang

LIRIK TERJEMAHAN

Tege kesah hung jaman huran Asal bara sungei Katingan Ie melai danau payawan

Pahayak karungut aku mansanan

Kayau pulang due pahari Hatue bakena hayak harati Bereng barigas rajin bagawi Tasewut menteng je hayak sakti

Ewendue belum dengan indu Sanang pangkeme ewen batelu Aluh dia bajawet ramu

Tapi ruhui rahayu dengan uluh lewu

Bakesah indu akan pulang ewendue kaka Bahwa tege bawi hung desa

Ie inguwu awi indu bapa Guntu Manyang inyewut ara

Pire-pire pemuda je jadi helu Dia ulih mambuka lawang kuwu Hai syarat ewen balaku

Uka tau mandinun Manyang Guntu

Lepah huang ewen barima Paksa palua sluruh kesaktian Uka lawang kuwu tau imbuka

Ije garakan ewen sampai sapau huma

Duhung nangking melai kahang Mekeh tege taluh je manyarang Tangkas sigap garak Kayau Pulang

Dahulu kala ada cerita Berasal dari sungai Katingan Dia tinggal di Danau Panyawan Saya akan bercerita melalui karungut Dua bersaudara, Kayau Pulang Pria yang tampan dan pintar Badan sehat, suka bekerja Gagah dan juga sangat sakti

Mereka berdua tinggal dengan sang ibu Hidup bertiga dengan senang

Walaupun tidak berlimpah harta Tapi hidup rukun damai dengan warga Berceritalah ibu pada Pulang dan kakaknya Bahwa di desa ada gadis

Yang dipingit oleh ibu dan ayahnya Guntu Manyang nama mereka Beberapa pria sudah lebih dahulu Tidak dapat membuka Lawang Kuwu

Syarat yang diminta sangatlah tinggi Agar bisa mendapatkan Manyang Guntu Oleh rasa penasaran mereka

Terpaksa mengeluarkan seluruh kesaktian Supaya Lawang Kuwu bisa dibuka

Satu gerakan mereka sampai ke atap Senjata Duhung di pinggang dikeluarkan Takut ada yang mau menyerang

(24)

48

Tarewen dahan guntu manyang

Hatue misek syarat narai je nyadia Uka tau bawi narima

Guntu Manyang palus nyarita Kandi undang sarak ems due te kua

Huang kueh eka manggau Kayau Pulang harus mandinu Raja Habehet Kilat Hapanau Liu jete aran je uluh tempu

Tantangan halangan dia paduli Tikat bulat ewndue handi Aluh are jematei jadi

Haranan pahimat paham hai

Tende helu eka Nyai Tamanang

Uka manamba kasaktian Kayau Pulang Indu badoa akan anak tarantang Mangat salamat sampai tujuan huang

Guntu Manyang mandohop kea Mantehau sahabat ayun bapa Mangat umba malindung jalana Manduan panatau je ayun raja

Ije bulan nahalau jadi Ewen duwe hindai buli

Raja Habehet Kilat katawan jadi Pandumah pamuda badue biti

Salenga kaput saluruh kerajaan Karen pangawal uras dia gitan Panik raja dia karuan

Hantun pangawal bagalimpangan

Raja Habehat Kilat dia malawan Ie manyarah palakun kamala intan Kandi undang sarak amas palus induan Kayau Pulang sanang pikiran

Sapandumah Kayau Pulang Inyambut awi ambi tamanang Uluh lewu hanjak rantang

Membuat kaget Guntu Manyang

Mereka bertanya syarat yang harus diikuti Supaya dapat diterima oleh para gadis Guntu Manyang lalu bercerita

Katanya, Kendi Udang dan Sisir Emas Dimana tempat mencarinya?

Kayau Pulang harus mendapatkannya Raja Habehet Kilat Hapanau Liu Itulah nama pemiliknya

Tantangan halangan tidak dipedulikan Tekad bulat berdua sang adik

Walaupun banyak yang sudah meninggal Keinginan mereka sangatlah besar Singga dulu ke tempat Nyai Tamanang Untuk menambah kesaktian Kayau Pulang Ibu berdoa untuk anak-anaknya

Semoga selamat tiba di tempat tujuan Guntung Manyang turut membantu Memanggil teman dari ayah mereka Supaya ikut melindungi perjalanan mereka Mengambil kejayaan milik raja

Satu bulan sudah berlalu

Mereka berdua belum juga pulang Raja Habehet Kilat sudah mengetahui Kedatangan kedua pemuda

Tiba-tiba seluruh kerajaan menjadi gelap Semua pengawal tidak kelihatan

Raja menjadi sangatlah panik Mayat pengawal bergelimpangan Raja Habehet Kilat tidak melawan Menyerahkan yang diminta kamala intan Lalu diambilah Kendi Udang, Sisir Emas Senang pikiran Kayau Pulang

Setibanya Kayau Pulang

(25)

49

Sanang pangkeme bawi Guntu Manyang

Pentas inampa puna rame tutu Mangawin due biti bawi kuwu Kayau Pulang kumi-kumi bau Pesta inampa sampai andau kauju

Senang dirasakan gadis Guntu Manyang Pentas yang dibuat sangatlah ramai Menikahkan dua orang gadis pingitan Kayau Pulang senyum-senyum wajahnya Pesta dibuat sampai tujuh hari

Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang merupakan karungut legenda yang mengisahkan tentang dua saudara laki-laki yaitu Kayau dan Pulang, serta dua saudara perempuan yaitu Guntu dan Manyang yang diambil dari legenda turun-temurun yang ada di lingkup masyarakat Kalimantan Tengah. Karungut ini mengisahkan tentang dua bersaudara sakti yaitu Kayau dan Pulang yang ingin meminang Guntu dan Manyang. Persyaratan yang diberikan tidaklah mudah. Persyaratan yang pertama mereka harus bisa membuka lawang kuwu, sedangkan persyaratan yang kedua mereka harus mengambil kendi udang dan sisir emas dari raja Habehet Kilat Hapanau Liu yang memiliki prajurit-prajurit yang tangkas. Legenda ini berakhir bahagia. Kayau dan Pulang, dengan kesaktian dan keinginan kuat yang mereja miliki, berhasil memenuhi semua persyaratan yang diberikan Guntu dan Manyang. Pesta pernikahan dua pasang muda-mudi ini digelar hingga tujuh hari lamanya.

Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang terdiri dari 17 bait dan memiliki rima yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama merupakan bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai bagian pengantar atau perkenalan dari Karungut

Kayau Pulang Guntu Manyang. Bait kedua sampai ketujuh belas merupakan isi yang memuat alur cerita dari legenda Kayau Pulang Guntu Manyang.

Pelantunan Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang diiringi oleh kacapi sebagai instrumen primer (pokok) dalam melantunkan karungut, keyboard dan triangle

sebagai instrumen tambahan.

Diawali dengan permainan ad libitum dari instrument kacapi dan dilanjutkan dengan intro sebanyak enam birama oleh seluruh instrumen pengiring. Interlude

(26)

50

Notasi 4.33 Pola Ritme Kacapi Kayau Pulang Guntu Manyang

Notasi 4.34 Pola Ritme Keyboard Kayau Pulang Guntu Manyang

Notasi 4.35 Pola Ritme Triangle Kayau Pulang Guntu Manyang

Secara struktural kebentukan lagunya (song form) Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang berbentuk strophic, menggunakan tanda sukat 4/4, dan dapat dibagi menjadi empat bagian berdasarkan baris perbaitnya yaitu a, b, c, d yang memuat pengenalan melodi Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang.

(27)

51

Jika ditulis dalam penotasian barat, Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang

menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura, appoggiatura dan mordent

yang terletak pada pertengahan kata. Penggunaan triul besar juga ditemukan dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang.

Notasi 4.37 Teknik acciaccatura dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang

Notasi 4.38 Teknik appogiatura dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang

Notasi 4.39 Teknik mordent dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang

Notasi 4.40 Contoh Triul Besar dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang

(28)

52

Notasi 4.41 Frase 1 Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang

(29)

53 F. Karungut Penyambutan dan Ungkapan Syukur

Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan penyambutan dan ungkapan syukur. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Pesta Kahanjak.

Tabel 4.6 Karungut Pesta Kahanjak

LIRIK TERJEMAHAN

Wayah karungut lampang sarita Tabe salamat je tundah kula Jalanan tarandang je tulak maja Manalih pesta je tame huma

Kilau tingang nusa je hadurut Kalute jalanang ku bara pahandut Manulak lewun je Tjilik Riwut Sampet nganjuri bahi karungut

Mangguang tewah kambang jalanan Lewu Nyai Balau katika huran Tuh bapa Sri rawei manduan Tumbang lambaing eka nyandehan

Sana sampai je lewu Tewah Hasundan dengan je kula tundah Angat kaharu puna karinah Tahi nyelu bulan dia hatampayah

Te tagal hanjak je buli huma Pahari rupit nampa acara Ulih mangumpul je tundah kula Bawi hatue bakas tabela

Pesta kahanjak ayun bapa Sri Pantis Kahayan yang di segani Tambiku Raya jebara miri

Saat karungut di susun

Salam sejahtera semua kerabat Dalam perjalan pergi bertandang Ketempat syukuran masuk rumah baru Seperti enggang nusa yang beringan Demikian perjalananku dari desa pahandut Meninggalkan kampung halaman Tjilik Riwut

Mencuri waktu menyusun karungut Ke desa tewah tujuan utama

Desa Nyai Balau di zaman dulu Memenuhi undangan bapa Sri

Tumbang lambaing tempat menginap Setibanya di Desa Tewah

Bertemu dengan sanak saudara Rasa rindu tidak terkira

Bertahun tahun tidak berjumpa

Wujud suka cita mamasuki rumah baru Saudara bersaudara membuat acara Mempertemukan seluruh kerabat Wanita pria, tua muda

(30)

54

Kanuah jagau manuk baputi

Kalute kahain kuasaan Tuhan Pahinje miri dengan Kahayan

Hanjak hasundau kula jalahan Kilau kanuah je amas intan

Hajamban pesta ayun bapa Sri Rata hasundau pahari biti Nasai manari barami rami Marung karungut baganti-ganti

Mina indu ika mendeng mansana Dia balihi mina indu raya

Bapa penyang je tege umba Dia nalingau seni budaya

Bapa Ucang je tau marung

Pahari enggeng tinai manyambung Tau manimang bahalap balengkung Ulih manyanang je atei itung

Pahari ihin je bara eka Taharu tutu angatku dengae Pahari saladin je bapa pika Karas pangureh hayak ka jenta

Dia manyangka dia mangira Dengan bapa Pritis aku hasupa Guruku huran metuh sakula Angat kataharu dia langena

Pahari ganis kea atun gitan Kawalku sakula katika huran Kalute ampin kambang jalanan Are hasundau ungkup babuhan

Bapa uming nyusun acara

Nenek ku Raya dari Tumbang Miri Seolah bertemu pusaka “ayam jago putih” Begitu besar kuasa Tuhan

Mempertemukan keluarga Miri dengan Kahayan

Suka ria bertemu sanak saudara Serasa mendapat emas intan

Melalui acara syukuran keluarga bapak Sri Bertemu seluruh sanak saudara

Menari manasai beramai-ramai Melantunkan karungut silih berganti Bibi dan ibu Ika mendendangkan mansana Tidak ketinggalan bibi dan ibu Raya Bapak Penyang juga tampil

Tidak melupakan seni budaya

Bapa Ucang yang mahir mengarungut Saudara Enggeng ikut melanjutkan Pandai meningkahi dan indah suaranya Sanggup untuk menghibur hati

Saudara Ihin yang di panggil bapak Eka Saya rindu sekali padanya

Saudara Saladin yang di panggil bapak Pika Suka bercanda dan juga ramah

(31)

55

Pahari ipul gitan babala Nasai manari ngantiring kula Ngaliling bentuk labehun huma

Are bawei je tundah kula

Dia ulih ku nyewut je sampai lepah Amun tege rajaki tuah

Ngalambang tinai hung beken kesan

Sana jadi kakare gawi Halalian ekaa tunda pahari Jalanangku tinai je mules buli Palangkaraya sandehan hati

Auh kesah je dia panjang Tikas te bewei sarita lampang Tabe salamat je kula nduang Bereng barigas baatei sanang

Saudara Ipul tampak hadir

Menari manasai mengajak semua orang Mengeliling ruang tengah rumah Sungguh banyak sanak keraba Tidak mampu ku sebut seluruhnya Jika ada rezeki tuah

Bertemu lagi di lain kesempatan Setelah selesai semua acara

Kerabat kembali ke tempat masing-masing Aku kembali pulang

Palangkaraya tempat tinggal yang tetap Demikian kisah singkat

Sampai disini cerita di susun Salam sejahtera, semua saudara Badan sehat hati gembira

Karungut Pesta Kahanjak merupakan Karungut ungkapan perasaan bahagia yang diciptakan oleh pengarungut dalam perjalanan ke acara syukuran rumah baru kerabatnya. Mulai dari perjalanan menuju ke tempat acara, waktu pelaksanaan acara, hingga waktu perpisahan ketika tiap orang harus kembali ke rumahnya masing-masing. Rasa syukur dapat berkumpul bersama keluarga bersama keluarga dan kerabat sambil melepas rindu karena sudah lama berpisah tergambar jelas dalam lirik Karungut Pesta Kahanjak.

(32)

56

Pelantunan Karungut Pesta Kahanjak diiringi oleh kacapi sebagai instrumen primer (pokok) dalam melantunkan Karungut, katambung dan bass electric sebagai instrumen tambahan.

Diawali dengan intro sebanyak enam birama oleh seluruh instrumen pengiring.

Interlude dilantunkan sebanyak empat birama sebelum memasuki bait berikutnya.

Notasi 4.43 Pola Ritme Kacapi Pesta Kahanjak

Notasi 4.44 Pola Ritme Bass Pesta Kahanjak

Notasi 4.45 Pola Ritme Katambung Pesta Kahanjak

Secara struktural kebentukan lagunya (song form) Karungut Pesta Kahanjak

(33)

57

Notasi 4.46 Empat Bagian Karungut Pesta Kahanjak

Jika ditulis dalam penotasian barat, Karungut Pesta Kahanjak menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura dan mordent yang terletak pada pertengahan kata.

Notasi 4.47 Teknik acciaccatura dalam Melodi Karungut Pesta Kahanjak

Notasi 4.48 Teknik mordent dalam Melodi Karungut Pesta Kahanjak

(34)

58

Karungut Pesta Kahanjak disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.

Notasi 4.49 Frase 1 Karungut Pesta Kahanjak

Gambar

Tabel 4.1 Lirik dan Terjemahan Karungut Cinta
Tabel 4.2 Lirik dan Terjemahan Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah
Tabel 4.3 Lirik dan Terjemahan Karungut Marawei Sakula
Tabel 4.4 Lirik dan Terjemahan Karungut Patiruh Anak
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bagi warga Desa Betenung untuk tetap melestarikan Upacara Perkawinan. dan menjaga kemurnianya dari pengaruh budaya

Batik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya serta kehidupan.. sosial masyarakat di

Bagian kedua komposisi menggunakan birama 4/4 dengan tempo sedang diawali dengan keyboard kemudian disusul dengan vokal dan semua instrumen di bait kedua lagu.

Untuk menanggapi realitas yang sakral itu dalam kehidupan suku Dayak Ngaju mereka melaksanakan ritual Nyadiri , maka itu merupakan bentuk agama dari suku Dayak Ngaju itu

Sebagian besar suku Dayak Ngaju sekarang masih melaksanakan ketentuan- ketentuan adat seperti yang berlaku dalam surat perjanjian perkawinan tersebut, baik yang

Bagi masyarakat Dayak Ngaju, hadat (adat) adalah kebiasaan yang turun- temurun dalam masyarakat yang berasal dari nenek moyang Ngaju. 83

John Titaley sebagai pembimbing I, terimakasih atas bimbingan, kritik, dan saran yang telah diberikan dan membangun penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

Pada komponen ketiga ini merupakan bagian kontrol yang berfungsi sebagai pengendali utama di mana aplikasi pada smartphone akan memberikan instruksi kepada