• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kreatif Public Relations Best Western Star Hotel Dalam Penyelesaian Konflik T1 362008033 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kreatif Public Relations Best Western Star Hotel Dalam Penyelesaian Konflik T1 362008033 BAB I"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) telah menjadi semacam

kebutuhan dalam manajemen di Indonesia, dengan berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat dari

dibentuknya ”bagian” atau ”divisi” PR dalam banyak perusahaan, profit maupun non profit. PR

juga berkembang dengan analogi yang beragam, tergantung bagaimana orang mempersepsinya.

Ada yang mendeskripsikan tugas PR sebagai protokoler, fotografi, tugas mengatur dan

menservis wartawan, menjawab berita, mengkliping koran, mengelola buletin, event organizer

sampai dengan analog sebagai ”penyelamat” organisasi dari citra buruk di mata masyarakat.

(Ruslan Roesady 2003:12 )

Public relations, hadir menjadi sebuah divisi penting di dalam sebuah perusahaan.

Demikian juga halnya, sebuah Hotel biasanya memiliki Divisi PR di dalamnya. Dalam kinerja

yang nyata, tidak jarang PR diharapkan sebagai sebuah divisi yang bisa meredam dan menjadi

media penyelesaian konflik. Public relations sebagai fungsi manajemen yang membangun dan

mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang

mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.

Dalam perjalanan sebuah manajemen seringkali dihadapkan dengan konflik. Terkadang

penyelesaian dengan berbagai cara, dianggap belum dapat membantu menyelesaikannya. Untuk

itu di kenallah sebuah action penting, yaitu mediasi. Mediasi adalah sesuatu yang

memungkinkan untuk dijadikan sebagai faktor penting, dalam dunia PR, dimana mediasi

diperlukan dalam sebuah penyelesain konflik.

PR bertanggung jawab terhadap fungsinya yang telah ditentukan, semuanya ditulis secara

nyata dari awal perencaan sampai dengan evaluasi secara detail. Dapat dikatakan bahwa PR

terlibat dan bersifat integratif dalam manajemen perusahaan. PR memberi identitas organisasi

dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh

(2)

demikian pihak lain mau dan tertarik, serta merasa puas membangun relasi maupun

menggunakan produk atau jasa perusahaan.

Pada kajian bidang yang akan penulis amati dalam hal ini adalah kinerja PR di dunia perhotelan,

khususnya Hotel Best Western Semarang.

Pada prakteknya Public relations yang ada di perhotelan hampir sama dengan kinerja PR

di perusahaan-perusahaan lain. Secara garis besar, berikut ini uraian Beberapa konsep Public

Relations perhotelan yang mengarahkan pada tugas-tugas PR yang cukup signifikan dalam

sebuah organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, Rumanti (2005:39) mengelompokkan tugas

Public Relations menjadi lima bagian yaitu :

1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan,

tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang

benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.

2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat.

Di samping itu, menjalankan dan bertanggungjawab terhadap kehidupan kita bersama

dengan lingkungan.

3. Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations, menyadari citra yang baik tidak

hanya terletak pada bentuk gedung, persentasi, publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak

pada tanggung jawab sosial.

4. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua

kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik

sendiri, publik internal, dan pers.

5. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi

timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya,

komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan

kepemimpinan, struktur organisasi.

Adapun Tugas spesifik dari PR di Best Western Hotel antara lain menulis news letter,

menulis in house journal, menulis news release, menulis feature, bekerja sama dengan

divisi lain, seperti divisi marketing dan promosi, misalnya mengadakan kerjasama dalam

(3)

Social responsibility), memberikan solusi atau pemecahan masalah yang terjadi di

perhotelan berkaitan dengn image mulai dari resepsionist sampai divis-divisi yang lain.

Best Western Star Hotel merupakan salah satu hotel bintang 4 yang menawarkan fasilitas

kenyamanan baik untuk bisnis maupun berwisata di Semarang. Hotel ini dibangun pada tahun

2012, Best Western Star Hotel memiliki 258 kamar, dan 140 kamar di antaranya dijual dalam

bentuk kondominium hotel (kondotel) kepada sejumlah investor.

Best Western Star Hotel merupakan Hotel Internasional yang memiliki 4100 cabang di

seluruh dunia. Memiliki jaringan terkuat di dunia, dan memiliki sistem penjualan dan pemesanan

online (Kuta,Kompas.com, Sabtu, 26 Februari 2011). Manajaemen Hotel ini memiliki beberapa

divisi penting didalamnya, antara lain PR, E-commers, Sales Marketing, GRO, HRD, HRM, RM,

Front Desk, dan Front Office Manager. Best Western Star Hotel merupakan chain hotel terbesar

di dunia dengan aturan pendirian yang sangat mudah dan tidak kaku, bisa menyesuaikan dengan

adat dan tradisi dimana hotel itu akan dibangun (Katalog Best Western Hotel; 2013).

Best Western Star Hotel Semarang didirikan pada tahun 2012. Sebagai hotel yang

tergolong baru, hotel ini tidak kalah dengan hotel-hotel bintang empat lainnya yang ada di Kota

Semarang. Tahun 2013, diusianya yang baru setahun, Best western Hotel Semarang memperoleh

Penghargaan Best Brand Identity terbaik se-Asia dan Timur Tengah. Menurut Artikel Investor

Daily Indonesia (Kamis 13 Desember, 2012), penghargaan itu di berikan oleh Best Western

International Regional Asia & Middle East. Penganugerahan ini dinilai dari prestasi dalam

kelengkapan fasilitas, standar yang diwajibkan, serta tanda dari hotel/signed hotel. Tentu saja itu

menjadikan nilai lebih bagi Best Western Semarang. Karena ditahun yang sama, Hotel Best

Western di lain kota, belum tentu mendapatkan penghargaan serupa seperti yang diraih oleh Best

Western Semarang. Acara penganugerahan ini, dilaksanakan bersamaan dengan Best Western

International operation Asia Middle East Meeting, yang diselenggarakan di Best Western Sunset

Road, Bali beberapa waktu yang lalu. Acara ini, dihadiri oleh ratusan owner hotel dan general

manager (GM) se-Asia dan Timur Tengah (Press Release suara merdeka 10 Oktober). Belum

lagi ditambah dengan daya tarik lain dari Best Western Star Hotel adalah pada kolam renangnya

yang berada di lantai 30 dengan ketinggian 97 meter dari permukaan tanah, oleh sebab itu

(4)

rekor baru Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai kolam renang terbuka tertinggi di hotel

Indonesia (Artikel Investor Daily Indonesia, Kamis 13 Desember, 2012).

Dalam perjalanannya melayani pelanggan dari berbagai tamu yang beragam, tentu Best

Western Star Hotel pernah menemui konflik, entah itu internal ataupun eksternal. Untuk itulah,

dalam hal ini peran PR dipandang sangat penting, mengingat kinerja PR salah satunya adalah

untuk mengatasi konflik. Salah satu konfliknya adalah saat Best Western Star Hotel mengadakan

acara musik yang mana menuai protes ddari masyarakat sekitar akibat suara musik yang dinilai

terlalu keras sehingga terdengar sampai radius kurang lebih 5 kilometer.

Sebuah kasus atau konflik yang dialami oleh sebuah perusahaan atau layanan jasa, tentu

saja akan mendatangkan image yang kurang baik bagi pelanggan dan masyarakat luas pada

umumnya (Rhenald Khasali, Manajemen Public Relations:35). Dengan demikian, PR sebagai

divisi dari hotel, dalam hal ini, diharapkan untuk mampu memberikan strategi yang paling baik

agar konflik tersebut berujung baik bagi kedua belah pihak. Dari kasus inilah, penulis ingin tahu

bagaimana Best Western Star Hotel melakukan strategi kreatifnya untuk mengatasi konflik

tersebut sekaligus memperbaiki image Best Western Hotel.

1.2Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut.

1. Strategi kreatif apa yang digunakan untuk penyelesaian konflik dan apa saja

tahapan-tahapan strategi kreatif itu dalam penanganan kasus yang dihadapi Best Western Star Hotel

pada acara musik tahun 2013?

1.3 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui strategi kreatif yang digunakan Best Western Hotel dalam penyelesaian

konflik pada kasus yang terjadi.

2. Untuk menjelaskan tahapan-tahapan strategi kreatif dalam penyelesaian konflik.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberi sumbangan ilmu komunikasi khususnya

(5)

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Best Western Star hotel dimana

tempat peneliti akan melakukan penelitian mengenai strategi kreatif PR dalam menyelesaikan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Jelaskan pokok-pokok dasar yang dilakukan Rasulullah SAW dalam mengawali hijrahnya.. Jelaskan sebab kekalahan pasukan muslim dalam

Pengaruh Pemanfaatan media audio visual terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran gambar dasar teknik di smkn 1 cilaku cianjur.. Universitas Pendidikan Indonesia

 Mawardi adalah penulis al-ahkam al-sulthaniyyah , yang merupakan pakar dari kubu syafi’iyyah yang menyatakan bahwa institusi negara dan pemerintahan bertujuan.. untuk

Sebuah skripsi yag diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas. Pendidikan Bahasa

- Kemampuan Customer Service dalam menangani keluhan pelanggan - Kejelasan informasi yang diberikan oleh Customer Service - Kejelasan dalam memberikan jawaban terhadap

maka saya Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2017 menetapkan Pemenang pada Paket tersebut di atas

Penelitian ini menyimpulkan bahwa tindakan penelantaran anak bagaimanapun alasannya, baik Hukum Islam maupun UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, tidak dibenarkan