• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pemodelan Timbunan Dengan Perkuatan Geotekstil Diatas Tanah Lunak Menggunakan Metode Simplified Bishop dan Metode Elemen Hingga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Pemodelan Timbunan Dengan Perkuatan Geotekstil Diatas Tanah Lunak Menggunakan Metode Simplified Bishop dan Metode Elemen Hingga."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PEMODELAN TIMBUNAN DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL DIATAS TANAH LUNAK MENGGUNAKAN

METODE SIMPLIFIED BISHOP DAN METODE ELEMEN HINGGA

BAMBANG YADI JUNIANTO

NRP : 9521075 NIRM : 41077011950336

Pembimbing : Ibrahim Surya, Ir., M. Eng FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ABSTRAK

Jalan raya, merupakan salah satu objek yang mendapatkan beban sangat besar dan terus menerus (load-unload cycles). Karena dari beban yang terus menerus tersebut maka diperlukan perawatan yang lebih khusus dan biaya sangat tinggi. Pengerjaan awal yang terencana dan perhitungan yang sangat akurat akan membuat biaya dan umur rencana proyek bisa ditekan.

Pada tugas akhir ini dilakukan perbandingan antara perhitungan konvensional menggunakan Metode Simplified Bishop dengan Metode Elemen Hingga (Plaxis Versi 7.11). Adapun kedua metode tersebut untuk mencari kestabilan suatu lereng tanah. Perbandingan antara kedua metode tersebut untuk mencari mana metode yang lebih efektif dan lebih akurat untuk perhitungan kestabilan lereng tanah yang tidak menggunakan perkuatan geotekstil ataupun yang menggunakan geotekstil.

Dari hasil perbandingan kedua metode terdapat perbedaan nilai FOS. Dimana nilai yang diperoleh dari Metode Simplified Bishop tanpa perkuatan geotekstil sebesar 1,282. dan yang menggunakan perkuatan geotekstil 1,482. Sedangkan nilai FOS yang dihasilkan menggunakan Metode Elemen Hingga pada timbunan tanpa perkuatan geotekstil kurag dari 1(satu), sedangkan yang menggunakan perkuatan geotekstil nilai FOS sebesar 1,497.

Pada perhitungan Metode Elemen Hingga juga diperoleh nilai total penurunan yang terjadi pada timbunan. Sedangkan dengan metode konvensional harus menggunakan metode lainya untuk mendapatkan nilai penurunan yang terjadi.

(2)

DAFTAR ISI

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... ABSTRAK ………. KATA PENGANTAR ………... DAFTAR ISI ………... DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ………. DAFTAR GAMBAR ………. DAFTAR TABEL ………... DAFTAR LAMPIRAN ………

i

PENDAHULUAN ………. 1.1 Latar Belakang Masalah ……….

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan ….………...

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ………..……….

1.4 Sistematika Pembahasan ………...………...

STUDI PUSTAKA ……… 2.1 Klasifikasi Tanah Lunak ………..…………

2.1.1 Lempung dan Lanau …. ……….

2.1.2 Lempung Organik dan Lanau Organik ………...

2.1.3 Gambut …………..………..

(3)

BAB 3

BAB 4

2.2.1 Metode Simplified Bishop ...

2.2.2 Metode Elemen Hingga ...

2.2.3 Penurunan Tanah ...

2.3 Pengujian Laboratorium ...

2.3.1 Pengujian Indek ...

2.3.2 Pengujian Permeabilitas ...

2.3.3 Pengujian Kuat Geser ...

2.3.4 Pengujian Konsolidasi ...

PELAKSANAAN PENELITIAN ... 3.1 Lokasi Penelitian ……….………

3.2 Parameter Yang Digunakan ……….………

3.3 Interpretasi Kondisi Geoteknik ……….…………...

3.3.1 Uji Lapangan ……….………..

3.3.2 Uji Laboratorium ……….…………...

3.4 Pemodelan Lapisan Tanah Timbunan ……….…

3.5 Pemodelan Pada Program Metode Elemen Hingga ……….…

ANALISA DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN ... 4.1 Hasil Perhitungan Lapangan ...

4.2 Hasil Perhitungan Laboratorium ...

4.3 Hasil Perhitungan Penurunan Tanah ...

4.4 Hasil Perhitungan Metode Simplified Bishop ...

(4)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ……….………

5.1 Kesimpulan ………..………

5.2 Saran ………..………..

DAFTAR PUSTAKA ………...……….

LAMPIRAN – LAMPIRAN ……….………

84

84

85

(5)

DAFRTAR NOTASI DAN SINGKATAN

= Luas permukaan

= Interpolasi Matrik Regangan = Indeks kompresi tanah

= Tanah lempung dengan batas cair tinggi = Tanah lempung dengan batas cair rendah = Cell Pressure

= Koefisien konsolidasi tanah = Kohesi

= Effective Cohesion = Recompression Index

= Matrik Elastis Material menurut Hukum Hooke’s = Young’s Modulus

= Oedometer Modulus = Kadar pori

= Factor of Safety = Fungsi Yield = Load Vektor = Shear Modulus = Berat jenis butir = Fungsi Plastis Potensi = Groundwater Head = Tinggi Tanah

= Panjang Aliran Rata-rata Air Pori = Tinggi Tanah

= Flow Index = Toughuess indeks

= Permeability in Vertical direction = Bulk Modulus

(6)

Ko

= Koefisien Lateral Tegangan Tanah

= Rasio Tegangan dalam Normal Konsolidasi

= Matrik Stiffness

= Batas cair

= Liquid indeks

= Parameter untuk KoNC

= Material Stiffnes Matrix

= Gaya Normal

= Hubungan Kekuatan dalam Tegangan Dependent Siffnes

= Porositas

= Perbandingan antara Pc dan Po

= Tanah organik dengan batas cair tinggi

= Tanah organik dengan batas cair rendah

= Pre-Overburden Pressure

= Active Pore Pressure

= Stress State

= Pre-consolidation Stress

= Tegangan Efektif Isotropik

= Tekanan prakonsolidasi

= Batas plastis

= Plasticity Index

= Tekanan vertikal efektif pada saat tanah diselidiki

= Kelebihan Tegangan Pori

= Tegangan sebelum Konsolidasi Isotropik

= Tegangan Deviasi

= Rasio Kesalahan

= Matrik Permeabilitas

= Penurunan Konsolidasi

= Parameter Ketidak Seimbangan

= Vektor tidak Seimbang

= Critical Time Step (Vertical Flow)

(7)

Tallow

= Allow Strength

= Geotekstile Tensile Strength

= Ultimate Strength

= Waktu konsolidasi mencapai 50%

= Waktu konsolidasi mencapai 90%

= Waktu

= Traksi Boundary

= Derajat Konsolidasi

= Besar penurunan saat konsolidasi mencapai 50%

= Besar penurunan saat konsolidasi mencapai 90%

= Komponen Vektor Penurunan

= Pore Water Pressure

= Volume

= Poisson’s Ratio

= Vektor dengan Nodal Penurunan

= Berat contoh tanah

= Kadar air alami

= Berat botol Erlenmeyer, tanah dan aquades

= Berat botol Erlenmeyer dan aquades

= Tinggi ring konsolidasi

= Vertical Coordinate

= Jarak Lapisan Geotekstil ke Titik Keseimbangan

= Tinggi batu pori di tambah pelat pengaku

= Jarak Pengaku ke Tepi Atas Ring Konsolidasi

α = Slope Angle

γ = Berat Jenis Tanah

γxy = Shear Strain

φ = Angle of internal Friction

φr = Angle of internal Friction of The New Material

ϕ = Sudut Geser

(8)

σ’xx = Tegangan Efektif Horizontal

σ’yy = Tegangan Efektif Vertikal

σ’xy = Tegangan Geser

σ’1 = Tegangan Efektif Dasar Terbesar

σ’2 = Tegangan Efektif Dasar Rata-rata

σ’3 = Tegangan Efektif Dasar Terkecil

σp = Tegangan Sebelum Konsolidasi Vertikal

σ = Vektor dengan Komponen Tegangan Cartesian

'

σ

νO

= Tegangan Awal

σ

ν

= Tegangan Tambahan

εp = Plastic Strain

εxx = Regangan Horizontal

εyy = Regangan Horizontal

εzz = Regangan Lateral

ε1 = Regangan Dasar Terbesar

ε2 = Regangan Dasar Rata-rata

ε3 = Regangan Dasar Terkecil

εv = Volume Matriks Regangan

εl = Regangan Lateral

ε

ν

o = Mean Stress

εq = Pembiasan Regangan

ε = Vektor dengan Komponen Regangan Cartesian

Ψ = Dilantancy Angle

K* = Modif dari Swelling Indek

λ* = Modif dari Indek Kompresi

µ* = Modif dari Creep Indek

νur = Poisson’s Ratio for Unloading-reloading

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.10

Gambar 2.11

Gambar 2.12

Gambar 2.13

Gambar 2.14

Grafik Platisitas ………...

Bagan Alir yang Disederhanakan untuk Mengklasifikasikan

Lempung dan Lanau Inorganik ………...

Bagan Alir yang Disederhanakan untuk Mengklasifikasikan

Lempung dan Lanau Organik ...

Potongan pada Metode Mimplified Bishop (Nash, 1987) …...

Skema Ditail Perhitungan Tanpa Perkuatan Geotekstil dengan

Cara Simplified Bishop ...

Pemakaian Geotekstil untuk Timbunan pada Tepi Pantai ……

Pemodelan Timbunan dengan Menggunakan Geosintetik ……

General three-dimensional coordinat system and sign

convention ...

Hasil Tegangan Total yang Dihasilkan oleh Soft Soil Model

dalam Principal Stress Space ...

Hubungan Tegak Lurus Antara ln p’ dengan εν ...…..

Definisi untuk parameter Eoedref didalam oedometer test result .

Hubungan Garis Parabola antara Tegangan Regangan untuk

Drained Triaxial Test ...

Overconsolidated Stress State Obtained From Primary

Loading and Subsequent Unloading ...

Kurva Dilatancy Cut-Off ...

Koordinat Node Pada Metode Elemen Hingga Yang

(10)

Gambar 2.15

Gambar 2.16

Gambar 2.17

Gambar 3.1

Gambar 3.10

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Menghasilkan Titik Kritis atau Nilai FS Terkecil ...

Nomor Lokal dan Posisi Node Lokal ………

Besar Tekanan Prakonsolidasi ………...

Lokasi Daerah Permasalahan ...

Ditail Lokasi Proyek dan Permasalahan ………

Pemodelan yang dilakukan pada program Plaxis versi 7.11 ...

Memasukkan Parameter yang Diperlukan Plaxis ...

Memperkirakan opsi-opsi yang memungkinkan untuk

mendapatkan hasil yang maksimal ...

Memasukkan Nilai-nilai yang akan dianalisa oleh Plaxis ...

Program Plaxis sedang menganalisa dari parameter-parameter

yang diinputkan dan dari opsi-opsi yang telah ditentukan ...

Hasil yang didapat dari perhitungan Plaxis versi 7.11 ...

Contoh Grafik yang dihasilkan oleh perhitungan Plaxis ...

Jendela Untuk mengetahui hasil nilai FOS yang telah dianalisa

oleh Plaxis ...

Contoh Statifikasi Lapisan Tanah Didapat dari Hasil

Pengujian Lapangan ...

Contoh Statifikasi Lapisan Tanah Didapat dari Hasil

Pengujian Lapangan (lanjutan) ... ...

Pemodelan Lapisan Tanah Pada Zona 9 Dengan Pendekatan

Sesuai Dengan Hasil Pengeboran Pada Lapangan, Hasil

Laboratorium dan Buku CUR ...

(11)

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Gambar 4.9

Gambar 4.10

Gambar 4.11

Gambar 4.12

Simplified Bishop ...

Sketsa Bidang Runtuh Untuk Perhitungan FOS Menggunakan

Metode Simplified Bishop Menggunakan Perkuatan Geotekstil

Pemodelan Timbunan diatas Tanah Lunak Berdasarkan

Parameter-parameter Yang Didapat Dari Test Lapangan,

Laboratorium Dan Pendekatan-pendekatan Berdasarkan Buku

Acuan ……….

Pembentukan Node-node Untuk Dilakukannya Perhitungan

Oleh Metode Elemen Hingga Pada Kondisi Ini dilakukan Oleh

Program Plaxis Versi 7.11 ……….

Salah Satu Opsi Tanah Luank Asli Dengan Tanah Timbunan

Tanpa Perkuatan Geotekstil Sebagai Perkuatan Setiap Lapisan

Tanah Timbunan ………

Penurunan yang Terjadi Dihitung dengan MEH (Plaxis 7.11)

Tanpa Perkuatan Geotekstil ………..

Incremental Shear Strains tanpa penguat geotekstil yang dihasilkan oleh perhitungan MEH ……….

Total Displacementsyang dihasilkan oleh perhitungan Metode Elemen Hingga (Plaxis 7.11) dengan nilai displacements

21,09m ………...

Horizontal Displacements Timbunan Tanpa Perkuatan

Geotekstil Diatas Tanah Lunak ……….

Vertical Displacements TimbunanTanpa Perkuatan Geotekstil 70

71

72

73

74

75

75

76

(12)

Gambar 4.13

Gambar 4.14

Gambar 4.15

Gambar 4.16

Gambar 4.17

Gambar 4.18

Gambar 4.19

Gambar 4.20

Gambar 4.21

Gambar 4.22

Total Strains Timbunan Tanpa Perkuatan Geotekstil ………… Effective Stresses Timbunan Tanpa Perkuatan Geotekstil …… Opsi pada timbunan diatas tanah lunak dengan menambahkan

perkuatan geotekstil pada setiap lapisannya ………..

Deformed Mesh dengan penguat geotekstil yang dihasilkan oleh perhitungan MEH ………..

Vertical Desplacement Dengan Perkuatan Geotekstil ………... Incremental Shear Strains Timbunan Dengan Perkuatan Geotekstil ……….

Total Displacementsyang dihasilkan oleh perhitungan Metode Elemen Hingga ………..

Grafik yang dihasilkan dari perhitungan MEH untuk

penurunan di titik B ………..

Pergerakan Horizontal dapa titik A ……….. 77

78

78

79

80

80

81

82

82

(13)

DAFTAR TABEL

Tipe Tanah Berdasarkan Kadar Organik ...

Klasifikasi Tanah Gambut berdasarkan Kadar Serat ...

Parameter Desain yang Dibutuhkan ...

Faktor Keamanan untuk Analisis Stabilitas ……….

Batas-batas Penurunan untuk Timbunan pada Umumnya (dari

Pusat Litbang Prasarana Transportasi) ……….

Hasil rangkuman dari Pengeboran di lapangan ………

Hasil Rangkuman Perhitungan Laboratorium ………..

Resume Hasil Pengujian Laboratorium ………

Resume Hasil Pengujian Laboratorium (lanjutan) …………...

Resume Hasil Pengujian Pemadatan ……….

Parameter Desain yang Digunakan untuk Soft Soil Model …..

Parameter Desain yang Digunakan untuk Mohr Coulomb

Model ………

Hasil Perhitungan Didapat dari Perhitungan Konvensional

Tarzagi ………..

Hasil Perhitungan Dengan Cara Coba-coba untuk Mencari

(14)

Tabel 4.10

Tabel 5.1

Hasil Perhitungan dengan Cara Pembagian Slice pada Bidang

Runtuh (Koordinat Titik Pusat Keruntuhan 29;27) Tanpa

Perkuatan Geotekstil ……….

Perbedaan Hasil Perhitungan Metode Simplified Bishop

dengan Metode Elemen Hingga (Plaxis versi 7.11)

71

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

L

M

N

O

Resume Data Pengujian

Pengujian Berat Isi

Pengujian Kadar Air

Atterberg Limit Test

Bengujian Berat Jenis

Analisis Hidrometer

Pengujian Permeabilitas

Triaxial Unconsolidated Undrained (UU)

Consolidated Undrained (CU)

Direct Shear Test

Pengujian Konsolidasi

Percobaan Pemampatan

Tabel Hasil Perhitungan Plaxis Timbunan Diatas Tanah

Lunak Tanpa Perkuatan Geotekstil

Tabel Hasil Perhitungan Plaxis Timbunan Diatas Tanah

Lunak Dengan Perkuatan Geotekstil

(16)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Didalam pelaksanaan suatu proyek struktur membutuhkan ketepatan dan

kecepatan dalam menganalisa kondisi tanah pada lokasi yang akan dibangun

tersebut, banyaknya keanekaragaman jenis dan kondisi tanah pada suatu wilayah

proyek sangat menyulitkan dalam pengerjaan, ini bisa membuang waktu dan

kemungkinan dapat juga membuat pembengkakan biaya yang sudah

diperhitungkan.

Pembangunan dan peningkatan struktur-struktur di Indonesia sebagian

besar berada pada daerah persisir pantai dan pada daerah tepian sungai. Pada

(17)

2

pembangunan dan pengembangan struktur-struktur akan ditemukan permasalahan

dalam pelaksanaan pengerjaan proyek. Permasalahan tersebut dikarenakan daya

dukung tanah yang sangat kecil untuk memikul beban yang berada diatasnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut biasanya dilakukan dengan cara

melakukan penimbunan diatas tanah lunak tersebut. Dengan cara penimbunan ini

maka timbul masalah baru, karena dalam pelaksanaan penimbunan pada tanah

lunak tidak bisa dilakukan secara langsung untuk mendapatkan ketinggian

timbunan yang diinginkan dikarenakan kestabilan dan penurunan tanah timbunan

dan disekitarnya perlu diperhatikan.

Dalam kenyataan sebenarnya dalam pengerjaan penimbunan tidak sederhana yang

seperti dilihat, masalah-masalah yang timbul sudah disebutkan diatas, seperti

kestabilan dan penurunan dari timbunan tersebut. Maka pada tanah timbunan

tersebut juga dihitung menggunakan jenis tanah apa pengisinya dan berapa tinggi

tanah timbunan tersebut serta dapatkah tanah tersebut ditimbun secara langsung

atau dengan cara bertahap. Karena itu digunakanlah berbagai macam metode

untuk analisa kestabilan lereng, yang diantaranya adalah Metode Simplified

Bishop atau Metode Elemen Hingga.

Metode simplifikasi Bishop tergolong metode limit equilibrium. Metode

ini sangat populer karena memberikan hasil perhitungan yang relatif mendekati

metode-metode lain yang dianggap lebih akurat

Metode elemen hingga (MEH) merupakan metode yang sampai saat ini

dipandang efisien untuk memecahkan masalah material tanah non linear. Lebih

dari itu, MEH mampu untuk memecahkan masalah-masalah rumit seperti

(18)

3

kompleks dan perhitungan tegangan awal (in-situ stress). Metode elemen hingga

mengandung beberapa kelebihan dibandingkan metode limit equilibrium.

Karena stabilitas pada tanah timbunan diatas tanah lunak sangat

diperhitungkan, maka pada tugas akhir ini dilakukan analisis mana yang lebih

efisien atas penggunaan geotekstil untuk perkuatan timbunan diatas tanah lunak

dengan menggunakan Metode Simplified Bishop maupun Metode Elemen Hingga,

atau juga apakah kedua Metode tersebut saling mendukung satu dengan lainnya.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud dan tujuan penulisan disini adalah :

- Menganalisis stabilitas timbunan diatas tanah lunak dengan

menggunakan Metode Simplified Bishop dan Metode Elemen

Hingga.

- Menganalisa penggunaan geotekstil sebagai perkuatan timbunan

diatas tanah lunak dengan menggunakan Metode Simplified Bishop

dan Metode Elemen Hingga.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Pembatasan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Pemodelan timbunan diatas tanah lunak.

2. Penggunaan geotekstil sebagai perkuatan pada timbunan dengan Metode

Simplified Bishop.

(19)

4

1.4 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Merupakan penjelasan yang berisi mengenai latar belakang

masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian,

pembatasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB 2 : STUDI PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan

dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan ini,

dimana teori ini digunakan sebagai landasan dan penjelasan

mengenai metode-metode yang dipakai serta hubungannya

dengan metode-metode yang digunakan.

BAB 3 : PELAKSANAAN PENELITIAN

Pada Bab ini mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

dan menjelaskan parameter-parameter apa saja yang akan

digunakan pada penghitungan-perhitungan dengan

menggunakan Metode Simplified Bishop dan bagaimana

memulai dan mengoprasikan Metode Elemen Hingga pada

pembahasan Tugas Akhir ini menggunakan program Plaxis

versi 7.11.

BAB 4 : ANALISA DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi uraian data-data yang dikumpulkan,

pengolahan data-data dan analisa-analisa sehubungan

(20)

perhitungan-5

perhitungan baik dari Metode Simplified Bishop maupun

dengan metode pembandingnya Metode Elemen Hingga

yang menggunakan program Plaxis versi 7.11.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini berisi kesimpulan mengenai kelebihan

dan kekurangan dari kedua metode yang digunakan yaitu

Metode Simplified Bishop dan Metode Elemen Hingga,

serta beberapa saran yang perlu dipertimbangkan untuk

(21)

84

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari analisa hasil pengujian dan perhitungan yang telah dilakukan dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perbedaan hasil perhitungan antara Metode Simplified Bishop dengan

MEH (Plaxis versi 7.11) adalah :

Tabel 5.1. Perbedaan Hasil Perhitungan Metode Simplified Bishop dengan MEH (Plaxis 7.11)

Timbuan Metode Simplified Bishop

Metode Elemen Hingga (Plaxis versi 7.11)

Tanpa Geotekstil 1,282 < 1

Dengan Geotekstil 1,482 1,497

Pengujian atau perhitungan dengan menggunakan Metode Elemen

(22)

85

dibandingkan dengan menggunakan Metode Simplified Bishop.

Walaupun kedua metode tersebut mempunyai hasil yang tidak terlalu

berbeda.

2. Pada Metode Elemen Hingga dapat diketahui langsung berapa lama

dan besar penurunan yang terjadi. Dengan menggunakan Metode

konvensional (Simplified Bishop) hanya dapat diketahui nilai dari

stabilitas timbunan itu sendiri sedangkan untuk mengetahui

penurunannya harus digunakan metode konvensional lainnya.

3. Menggunakan Metode Elemen Hingga (Plaxis) dengan melakukan

kombinasi secara cepat dapat langsung mengetahui hasil yang akan

dicari dan kalau melakukan kesalahan dalam mendisain akan diketahui

secara cepat pula.

5.2. Saran

1. Sebelum melakukan penggunaan Metode Elemen Hingga sebaiknya

kumpulkan sebanyak-banyaknya data yang diperlukan, jadi tidak

memerlukan nilai pendekatan untuk data-data yang tidak ada.

2. Untuk menguji ketelitian dari penurunan dan stabilitas timbunan agar

terlihat lebih teliti dan efektif dengan menggunakan Metode Elemen

Hingga dibandingkan dengan Metode Konvensional dapat digunakan

(23)

86

DAFTAR PUSTAKA

1. Baker, K. J, P.G. Bonnier, P. J. W. Brand, H. J. Brad, R. J. Termat, Finite

Element Code for Soil and Rock Analyses, A.A. Balkema, 1998,

2. Barnes, G. E, Soil Mechanics (Principles and Practice) Second Edition, Palgrave, 2000

3. Bowles J E, Teknik Fondasi dan Desain (Foundation Engineering and

Design), McGraw Hill, 1996.,

4. CUR, Building On Soft Soil (Design and construction of earthstructures both on and into highly compressible subsoil of low bearing capacity), A.A. Balkema, 1996

5. Das, Braja M. (1985), Mekanika Tanah – Prinsip-Prinsip Rekayasa Geotekstil, Jilid I, Terjemahan : Noor Endah Mochtar, Ir., M.Sc., Ph.D, dan Indra Surya B. Mochtar, Ir., M.Sc., Ph.D. Principle of Geotechnical Enginnering, Penerbit Erlangga, Jakarta

6. Hiltz R D & Kovacs W D, Pengantar Rekayasa Geoteknik (An

Introduction to Geotechnical Engineering), Prentice Hall Inc, New Jersey,

1981.,

7. Modul Perencanaan Konstruksi Jalan di Atas Tanah Lunak, Pusat Litbang Prasarana Transportasi Volume IV, 2004

8. Smith G N, Dasar-dasar Mekanika Tanah untuk Ahli Teknik Sipil dan Pertambangan (Elements of Soil Mechanics for Civil and Mining

Engineers), Granada, 1982.,

9. Suryolelono K Basah, Geosintetik Geoteknik, NAFIRI, Yogyakarta (ISBN 979-8611-22-5), 2000.,

Gambar

Tabel 5.1. Perbedaan Hasil Perhitungan Metode Simplified Bishop dengan MEH (Plaxis 7.11)

Referensi

Dokumen terkait

Masuknya bahasa daerah lain (akulturasi budaya) Masuknya bahasa multilingual (bahasa gaul) Berkurangnya penutur bahasa daerah di kalangan remaja Hilangnya tanda-tanda

Seperti uraian Karmaphala yang dijelaskan oleh Subagiasta (2007) bahwa manusia dalam kehidupannya akan selalu berbuat ( karma ) dan juga akan mendapatkan hasilnya ( Phala ) baik

Sebuah daerah luar yang dikelilingi oleb daerah sendiri; da­ lam penelitian mengenai negara ber­ kembang dan sekarang sudah dalam babasa politik, enklave telah

Self Comp Compactin acting g Concr Concrete ete at atau au yan yang g um umum um di disin singka gkat t den dengan gan istilah SCC adalah campuran beton segar yang

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa antibodi maternal anak babi dari induk yang telah divaksin hog cholera secara teratur dan divaksinasi pada umur 7 hari,

Lebih jelasnya, berdasarkan angket yang diberikan pada orang tua siswa kelas awal SDN Cipicung, didapatkan data bahwa tingkat penerapan literasi keluarga disana adalah

Skripsi ini adalah hasil dari sebuah penelitian yang di dalamnya menjelaskan tentang peran guru pendidikan agama Islam dan bimbingan konseling dalam

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian perencanaan bangunan pemecah gelombang dengan membandingkan material batu pecah bersudut kasar dengan material batu