• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Sistem Alur Dokumen Untuk Penerapan Job Order Costing Dengan Mengaplikan Multiple Cost Deiver Dalam Perhitungan Kos Produksi (Studi Kasus Pada PT Koike Cermin Indonesia - Bekasi).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain Sistem Alur Dokumen Untuk Penerapan Job Order Costing Dengan Mengaplikan Multiple Cost Deiver Dalam Perhitungan Kos Produksi (Studi Kasus Pada PT Koike Cermin Indonesia - Bekasi)."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Gagal memenangkan tender, kesalahan strategi penetapan harga jual, kerugian karena tingginya penjualan produk undercosted, merupakan beberapa akibat dari tidak akuratnya informasi mengenai kos produksi yang diperoleh manajemen. Keakuratan informasi mengenai kos produksi sangat penting, karena hal ini meningkatkan daya kompetitif perusahaan, dan merupakan dasar pertimbangan bagi manajemen ketika akan mengambil suatu keputusan. Informasi yang tidak akurat dapat berakibat fatal dan mengancam kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memilih job order costing dalam perhitungan kos produksinya, karena kesesuaian karakteristik perusahaan, dan metoda ini dapat memberikan informasi mengenai kos produksi dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi. Penelitian dilakukan pada PT. Koike Cermin Indonesia, salah satu perusahaan pemotongan kaca cermin yang bertempat di Cikarang-Bekasi. Penulis melakukan wawancara dan mengumpulkan data dengan bantuan dari pihak auditor perusahaan. Setelah data terkumpul penulis menganalisis dan mulai menghitung kos produksi dengan mengacu pada buku referensi dari Horngren.

Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa informasi kos produksi yang dihasilkan oleh PT. Koike Cermin Indonesia kurang akurat. Salah satu penyebab ketidakakuratan tersebut adalah perusahaan hanya menggunakan satu dasar alokasi dalam pengalokasian kos overhead pabrik hal ini menyebabkan terjadinya undercosted untuk produk 2021-MT2 sebesar Rp 690,828 dan overcosted untuk produk 2030-1,6mm sebesar Rp 158,330 dan 2036-MT2 sebesar Rp 1,379,066. Penulis menyarankan penggunaan multiple cost pools (menggunakan lebih dari satu dasar alokasi) ketika mengalokasikan kos overhead pabrik. Dengan tujuan memberikan informasi yang lebih akurat mengenai penggunaan sumber daya oleh suatu produk (kos produksi).

(2)

DAFTAR ISI

halaman

ABSTRAK ………..………... i

KATA PENGANTAR ……….……….... .ii

DAFTAR ISI ………..…. .vi

DAFTAR TABEL ……….xi

DAFTAR GAMBAR ………...……….………..xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……….……...xv

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang ……….…….... 1

1. 2 Identifikasi Masalah ……….... 4

1. 3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……….... 4

1. 4 Kegunaan Penelitian ……… 5

1. 5 Rerangka Pemikiran ……… 6

1. 6 Metoda Penelitian ………... 9

1. 7 Lokasi dan Waktu Penelitian ……….… 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Pemanufakturan………….……….….. 12

2. 2 Karakteristik Pemanufakturan………...……..12

2. 3 Hubungan Akuntansi Kos dan Akuntansi Manajemen ……….…..14

2. 4 Akuntansi Manajemen 2.4.1 Pengertian Akuntansi Manajemen ………15

(3)

2.4.2 Rerangka Konseptual Akuntansi Manajemen …………...17

2. 5 Pengertian Kos ……….………...17

2.5.1 Klasifikasi Kos………...…..……….….18

2.5.2 Alokasi Kos ……….……. ………....22

2. 6 Kos Produksi Barang 2.6.1 Pengertian Kos Produksi ………...………....23

2.6.2 Unsur-unsur Kos Produksi………...…..25

2. 7 Metoda Akumulasi Kos Produksi………30

2.7.1 Metoda Akumulasi Kos Proses………...…...30

2.7.2 Metoda Akumulasi Kos Pesanan ……….….32

2.7.2.1 Karakteristik Job Order Costing ………….….32

2.7.2.2 Dokumen Yang Digunakan Dalam Job Order Costing………....34

2.7.2.3 Job Order Cost Sheet …………..………….…..35

2. 8 Kos Produksi………39

2.8.1 Pengertian Kos Produksi………39

2.8.2 Tujuan Penetapan Kos Produksi ………...……39

2. 9 Sistem 2.9.1 Pengertian Sistem………..……….40

2.9.2 Karakteristik Sistem ………...…………...……41

2. 10 Informasi………42

(4)

2. 12 Sistem Akuntansi………..46

2.12.1 Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan……...48

2.12.1.1 Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen..48

2.12.1.2 Dokumen yang Digunakan ………....49

2.12.1.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan …….…..49

2.12.1.4 Fungsi yang Terkait ………..…..50

2.12.2 Sistem Akuntansi Kos ………...51

2.12.2.1 Sistem Pengawasan Produksi………..52

2.12.2.2 Fungsi Terkait ………....54

2.12.2.3 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem...55

2.12.2.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan…………56

2. 13 Sistem Informasi Akuntansi ………...……….57

2.13.1 Tujuan dan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi…....59

2. 14 Pembangunan Sistem Informasi………..……….62

2. 15 Permodelan Sistem………...63

2.15.1 Flowchart………63

2.15.2 Simbol-simbol yang Digunakan pada Flowchart…...63

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3. 1 Objek Penelitian ………...………….…..67

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ...………...………... 67

3.1.2 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting………..68

3.2 Metoda Penelitian ………....69

3.2.1 Pendekatan Penelitian...69

(5)

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data...69

3.2.3 Subjek dan Objek Penelitian………...70

3.2.4 Teknik Analisis Data………....71

3.2.5 Penarikan Kesimpulan……….….75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Hasil Penelitian 4.1.1 Jenis-jenis Kos dan Klasifikasi Kos pada Perusahaan...76

4.1.1.1 Jenis-jenis Kos pada Perusahaan...76

4.1.1.2 Klasifikasi Kos pada PT. KCI...80

4. 2 Perhitungan Kos Produksi pada PT. Koike Cermin Indonesia…...89

4.2.1 Kos Bahan Baku………...……… 93

4.2.2 Kos Tenaga Kerja………...………...96

4.2.3 Kos Produksi tidak langsung...97

4. 3 Perhitungan Kos Produksi dengan Menggunakan JOC...120

4. 3.1 Perhitungan Kos Produksi...103

4.3.1.1 Kos Bahan Baku………...103

4.3.1.2 Kos Tenaga Kerja………...105

4.3.1.3 Kos Produksi tidak langsung...108

4. 4 Pembahasan Perhitungan Kos Produksi...118

4. 5 Sistem Akuntansi Job Order Costing...120

4.5.1 Dokumen Pemakaian Bahan Baku Langsung…………..121

4.5.2 Dokumen Pemakaian Tenaga Kerja Langsung...…..126

(6)

4.5.4 Gambar Flowchart Yang Dibuat Oleh Perusahaan…….135

4.5.4.1 Keterangan Flowchart………..135

4.5.4.2 Analisis Flowchart………...136

4.5.5 Gambar Flowchart Yang Dibuat Oleh Penulis...…….137

4.5.5.1 Aliran Dokumen Material Requisition...137

4.5.5.1.1 Keterangan Flowchart ……….138

4.5.5.2 Aliran Dokumen Kartu Jam Kerja...139

4.5.5.2.1 Keterangan Flowchart ……….140

4. 6 Analisis Perbandingan Flowchart...141

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Simpulan ………...143

5. 2 Saran ………...……….144

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Tabel Basis Klasifikasi dan Contoh Klasifikasinya..……… 20

Tabel 2.2 : Dasar Alokasi Kos dan Contoh Klasifikasinya....………..23

Tabel 4.1 : Anggaran Kos Produksi PT. KCI Tahun 2004 (Perusahaan)...81

Tabel 4.2 : Klasifikasi Kos-kos Yang Terjadi Pada PT. KCI...82

Tabel 4.3 : Anggaran Kos Produksi PT. KCI Tahun 2004 (Penulis)...90

Tabel 4.4 : Klasifikasi Kos-kos Yang Terjadi Pada PT. KCI (Penulis)...91

Tabel 4.5 : Jumlah Unit Pesanan bulan Januari-Maret 2004...92

Tabel 4.6 : Anggaran bahan baku kaca cermin produk pesanan 2021-MT2 (Perusahaan)...95

Tabel 4.7 : Anggaran bahan baku kaca cermin produk pesanan 2030-1,6mm (Perusahaan)...95

Tabel 4.8 : Anggaran bahan baku kaca cermin produk pesanan 2036-MT2 (Perusahaan)...95

Tabel 4.9 : Anggaran Kos Produksi Tidak Langsung Tahun 2004 Untuk 5,810,600 Unit Produk...98

Tabel 4.10: Kos Produksi Pesanan 2021-MT2 (Perusahaan)...101

Tabel 4.11: Kos Produksi Pesanan 2030-1,6mm (Perusahaan)...101

Tabel 4.12: Kos Produksi Pesanan 2036-MT2 (Perusahaan)...102

(8)

Tabel 4.14: Anggaran bahan baku kaca cermin produk pesanan 2030-1,6mm

(Penulis)……….104

Tabel 4.15: Anggaran bahan baku kaca cermin produk pesanan 2036-MT2 (Penulis)……….105

Tabel 4.16: Data Penggunaan Waktu Untuk Satu Lembaran Kaca Cermin...107

Tabel 4.17: Cost Pool I...112

Tabel 4.18: Perhitungan pengalokasian KPTL Cost Pool I Per Pesanan...113

Tabel 4.19: Cost Pool II...113

Tabel 4.20: Jumlah Jam Tenaga Kerja Per Pesanan...114

Tabel 4.21: Perhitungan Pengalokasian KPTL Cost Pool II Per Pesanan...115

Tabel 4.22: Cost Pool III...115

Tabel 4.23: Anggaran Jumlah Jam Mesin...116

Tabel 4.24: Perhitungan pengalokasian KPTL Cost Pool III Per Pesanan...116

Tabel 4.25: Total Pengalokasian Kos Produksi Tidak Langsung Per Pesanan (Rp)...117

Tabel 4.26: Perhitungan Kos produksi Per Pesanan (Rp) (Penulis)...117

Tabel 4.27: Perbandingan Kos Produksi Menurut PT. Koike Cermin Indonesia Dengan Kos Produksi Menurut Penulis...118

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Klasifikasi kos operasi secara fungsional ……….…... ..21

Gambar 2.2 : Komponen Sistem Informasi………..….45

Gambar 2.3 : Simbol Proses………..64

Gambar 2.4 : Simbol Manual Operation………...64

Gambar 2.5 : Simbol Input/Output………64

Gambar 2.6 : Simbol Temporary file……….65

Gambar 2.7 : Simbol Permanent file……….65

Gambar 2.8 : Simbol Document………65

Gambar 2.9 : Simbol Start/End……….65

Gambar 2.10 : Simbol Annotation/Comment………..66

Gambar 3.1 : Analogi penerapan multi driver dalam pengalokasian kos overhead...72-73 Gambar 4.1 : Surat Order Produksi ………....121

Gambar 4.2 : Daftar Kebutuhan Bahan Baku………..…122

Gambar 4.3 : Bukti Permintaan Material ………....123

Gambar 4.4 : Bukti Pengembalian Barang Gudang ………....124

Gambar 4.5 : Laporan Produk Selesai ………….………....125

Gambar 4.6 : Kartu Jam Hadir...126

Gambar 4.7 : Kartu Jam Kerja...127

Gambar 4.8 : Daftar Upah………....128

(10)

Gambar 4.10 : Surat Pernyataan Gaji dan Upah………...…130

Gambar 4.11 : Model Kartu Kos Pekerjaan (Job Cost Sheet)...132

Gambar 4.12 : Aliran Dokumen Dalam Sistem Job-Order Costing...133

Gambar 4.13 : Flowchart yang Dibuat Perusahaan...135

Gambar 4.14 : Flowchart Mengenai Aliran Dokumen Material Requisition...137

Gambar 4.15 : Flowchart Mengenai Aliran Dokumen Job Time Ticket...139

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

(12)
(13)

Struktur Organisasi PT. Koike Cermin Indonesia

Direktur Utama

Manajer Penjualan

Manajer Pembelian

Manajer Administrasi &

Keuangan

Manajer Produksi

21 Orang Tenaga Kerja (Tetap dan Tidak Tetap)

Keterangan:

Struktur organisasi perusahaan adalah satu direktur utama (sebagai pengambil

keputusan jumlah yang akan diproduksi, otorisasi uang keluar, penentuan harga

jual, pembelian assets perusahaan) membawahi manajer penjualan

(bertanggungjawab atas jumlah penjualan yang harus dilakukan setiap bulan,

mendapatkan konsumen baru, negosiasi harga dengan konsumen), manajer

pembelian (bertanggungjawab atas pembelian bahan baku, negosiasi harga dengan

supplier), manajer administrasi & keuangan (pencatatan akuntansi, penagihan,

bertanggungjawab atas biaya-biaya yang keluar), manajer produksi

(bertanggungjawab atas produksi baik kualitas dan kuantitas). Manajer produksi

(14)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Eggy Pandiana

Tempat dan tanggal lahir : Bandung,07 Agustus 1984

Nrp : 0251165

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah pekerjaan saya sendiri. Bila terbukti tidak

demikian, saya bersedia menerima segala akibatnya, termasuk pencabutan

kembali gelar Sarjana Ekonomi yang telah saya peroleh.

Bandung, Agustus 2006

Eggy Pandiana

(15)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Eggy Pandiana

Alamat : Jl. Holis no 70, Bandung

Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 07 Agustus 1984

Riwayat Pendidikan : - SD Swadaya , Bandung

- SLTP Bina Bakti 2 , Bandung

(16)
(17)

BAB I - PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk mendapatkan informasi yang akurat dalam perhitungan kos

produksi, perusahaan dapat menggunakan berbagai macam cara perhitungan.

Misalnya dengan menggunakan process costing system, job order costing system

atau menggunakan activity based costing system. Sistem job order dirancang

untuk perusahaan manufaktur yang memproduksi bermacam-macam produk

dengan serangkaian pekerjaan atau keahlian tertentu. Perbedaan antarproduk

terjadi karena produk dibuat atas dasar permintaan atau spesifikasi tiap konsumen

secara individual (customized atau built-to-order products). Berdasarkan hasil

survey pada perusahaan manufaktur di Australia (Horngren 10th edition: 2002)

sistem job order costing umumnya diterapkan oleh perusahaan furniture,

perakitan komputer, dan elektronik.

Food Textiles Primary Metals

Adapted from M. Joye and P. Blayney, “Cost and Management Accounting Practices.”

Beberapa karakteristik perusahaan yang cocok menggunakan sistem job order

costing, adalah sebagai berikut;

• Perusahaan memproduksi berbagai macam produk atas dasar order

(18)

BAB I - PENDAHULUAN

• Perusahaan menggunakan metoda perpetual untuk menurut aliran kos

produksi berserta dokumen pendukungnya.

• Perusahaan menggunakan akun pembantu untuk tiap pekerjaan dalam

bentuk kartu kos pekerjaan (Job cost sheet).

Banyak perusahaan manufaktur di Indonesia yang memiliki karakteristik seperti

diatas, salah satunya adalah PT. Koike Cermin Indonesia, oleh karena itu

penerapan perhitungan kos produksi dengan metoda job order costing dapat

dilakukan. Manfaat yang diperoleh perusahaan yang menghitung kos dengan

menggunakan sistem job order costing adalah, informasi berupa alokasi kos

produk yang tepat untuk dibebankan kepada suatu produk, sehingga penentuan

harga jual akan semakin tepat.

Sistem informasi yang terpadu dan terkoordinasi akan menyediakan

informasi yang diperlukan oleh setiap manajer. Guna mencapai tujuan ini, sistem

tersebut harus dirancang untuk memberikan informasi yang tepat waktu.

Selanjutnya, informasi ini harus dikomunikasikan secara efektif. Sistem informasi

yang baik harus dirancang sedemikian rupa sehingga mencerminkan suatu

campuran antara kecanggihan (sophistication) dan kesederhanaan yang paling

efisien dan ekonomis bagi organisasi tertentu. Dalam merancang sistem informasi

akuntansi kos diperlukan pemahaman yang menyeluruh atas struktur organisasi

perusahaan dan jenis informasi kos yang dibutuhkan oleh semua tingkatan

manajemen.

Seperti juga halnya dalam perhitungan kos produksi, data-data yang

dibutuhkan oleh bagian akuntansi berasal dari sistem akuntansi yang ada dalam

Universitas Kristen Maranatha

(19)

BAB I - PENDAHULUAN

perusahaan. Semakin baik suatu sistem akuntansi maka aliran data untuk bagian

akuntansi akan tersedia dengan baik dan lengkap. Karena itu sistem akuntansi

dalam suatu perusahaan harus dirancang dengan baik, sehingga mampu

memberikan informasi yang diperlukan oleh bagian akuntansi.

Dalam pelaksanaan sistem job order, data kos yang telah diperoleh dapat

digunakan untuk mengevaluasi ketetapan kos taksiran dengan kos yang

sesungguhnya terjadi. Data kos pekerjaan secara individual bermanfaat bagi

manajemen untuk:

ƒ Penetapan harga jual produk pada saat perusahaan menerima sales inquiry

atau order khusus.

ƒ Mengajukan proposal tender untuk pekerjaan serupa di masa datang. ƒ Membandingkan kualitas dan kos pekerjaan dengan pekerjaan perusahaan

lain untuk pengembangan strategi pemasaran.

ƒ Membandingkan pekerjaan yang sedang berjalan dengan pekerjaan serupa

yang pernah dikerjakan untuk evaluasi kinerja pegawai dan efisiensi.

ƒ Menganalisis waktu penyelesaian produk untuk penentuan taksiran

tanggal selesainya pekerjaan tiap kali ada order serta untuk tujuan

perencanaan dan penjadwalan produksi.

Karena pentingnya informasi dalam menghitung kos produksi, penulis tertarik

untuk menghitung kos produksi pada PT. Koike cermin Indonesia dengan

menggunakan metoda job order costing, dan mengevaluasi sistemnya dengan

tujuan agar bagian produksi dapat memberikan data-data yang dibutuhkan bagian

(20)

BAB I - PENDAHULUAN

1.2. Identifikasi Masalah

Semakin tepat perusahaan menghitung kos produksi, maka manajemen

akan semakin tepat dalam menentukan harga jual. Namun seringkali terdapat

kendala dalam perhitungan kos produksi, diantaranya data untuk diolah di bagian

akuntansi ternyata kurang. Dikarenakan pentingnya ketepatan dalam menghitung

kos produksi dan kesulitan yang timbul untuk menghitung kos produksi secara

tepat maka penulis tertarik untuk membahas masalah-masalah:

♦ Bagaimana perusahaan menghitung kos produksinya, dan berapa

besarnya perbedaan kos produksi dengan menggunakan single driver dan

multi driver.

Bagaimana perusahaan menetapkan driver dalam menghitung kos

overhead pabrik.

Bagaimana data kos produksi tersedia dan sampai ke bagian akuntansi.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian secara garis besar adalah sebagai berikut :

♦ Untuk mempelajari cara perusahaan dalam menghitung kos produksinya,

dan mengetahui besarnya perbedaan kos produksi dengan menggunakan

single driver dan multi driver.

Untuk mengetahui cara perusahaan menetapkan driver dalam menghitung

kos overhead pabrik.

♦ Untuk mengetahui proses tersedianya data kos produksi dan

penyampaiannya ke bagian akuntansi.

Universitas Kristen Maranatha

(21)

BAB I - PENDAHULUAN

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna bagi :

1. Perusahaan

Diharapkan penulis dapat memberikan informasi dan masukan yang berguna

mengenai perhitungan kos produksi, sehingga dapat membantu pihak

manajemen dalam pengambilan keputusan.

2. Universitas Kristen Maranatha

Sebagai referensi, sebagai bahan pembanding maupun penelitian lebih lanjut,

serta menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai perhitungan kos

produksi dengan sistem Job order costing.

3. Kantor Akuntan Publik Armandias

Memberikan informasi yang akurat mengenai perhitungan kos produksi,

sehingga dapat membantu KAP Armandias dalam menyelesaikan auditnya.

4. Pembaca

Menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca terutama tentang

perhitungan kos produksi dengan sistem job order costing, dan memberikan

(22)

BAB I - PENDAHULUAN

Pemicu yang paling dominan

Pasti terdapat suatu hubungan antara overhead pabrik yang terjadi dan dasar yang dipilih untuk membebankannya.

(23)

BAB I - PENDAHULUAN

Asumsi perhitungan kos overhead dengan menggunakan multi drive, adalah kos

overhead yang muncul tidak bisa dialokasikan hanya dengan menggunakan satu dasar. Karena pemicu kos lebih dari satu, maka sebaiknya menggunakan multi

drive, sehingga perhitungan kos overhead akan lebih tepat.

Perusahaan dapat menghitung kos produksinya dengan mengetahui setiap

elemen pembentuk kos produksi. Elemen pembentuk kos produksi tersebut

adalah, kos bahan baku langsung, kos tenaga kerja langsung, dan kos overhead

pabrik. Pemilihan dasar yang paling tepat untuk menerapkan overhead merupakan

suatu hal yang sangat penting karena sistem kos harus menyediakan data kos yang

cukup tepat dan karena manajemen harus mendapat data yang berarti dan bernilai.

Oleh sebab itu, tujuan utama dalam memilih suatu dasar adalah untuk memastikan

bahwa, dalam kaitan manfaat atau hubungan kausal, pembebanan overhead pabrik

sebanding dengan produk, atau pekerjaan yang dilaksanakan.

Biasanya dasar yang dipilih harus berkaitan erat dengan fungsi overhead

yang diterapkan tersebut. Misalnya, unsur overhead pabrik itu sebagian besar

berorientasi pada pekerja, maka dasar yang tepat adalah kos pekerja langsung dan

jam kerja langsung. Jika overhead berorientasi pada operasi mesin, maka dasar

yang tepat adalah jam pemakaian mesin. Jika overhead berorientasi pada bahan,

maka kos bahan merupakan dasar penerapan yang paling tepat. Pemilihan suatu

dasar bertujuan untuk memperkecil kos dan pekerjaan administrasi.

Untuk menghitung kos produksi, bagian akuntansi harus mendapatkan

data data mengenai bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan kos

(24)

BAB I - PENDAHULUAN

permintaan bahan baku, data mengenai tenaga kerja dapat diperoleh melalui kartu

jam pekerjaan. Jika semua data sudah diperoleh maka kos produksi dapat dihitung

dengan menjumlahkan kos bahan baku langsung, kos tenaga kerja langsung dan

kos overhead pabrik. Setelah kos produksi diketahui maka pihak manajemen

dapat menentukan harga jual, dengan memperhitungkan tingkat laba yang

diharapkan. Manajemen membutuhkan informasi yang akurat mengenai kos

produksi, sehingga penentuan harga jual tidak terlalu rendah dan tidak terlalu

tinggi. Alokasi kos overhead yang tepat pada suatu produk, akan meningkatkan

keakuratan informasi mengenai perhitungan kos produksi.

Pusat perhatian penentuan kos adalah pekerjaan, sehingga setiap pekerjaan

harus dilekati dengan kos bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead yang

diserap oleh tiap pekerjaan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan perangkat

sistem akuntansi yang mendukung. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,

catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan. Oleh karena itu, selain dokumen permintaan material,

kartu jam pekerjaan, serta ketetapan tarif overhead, media penting lain dalam Job

order costing system adalah Job cost sheet (kartu kos pekerjaan)

Universitas Kristen Maranatha

(25)

BAB I - PENDAHULUAN Kartu Kos Pekerjaan

Bagian Akuntansi

1.6. Metoda Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan studi kasus (case

study research) yaitu penelitian yang dilakukan pada satu objek penelitian saja dan metoda penelitian deskriptif analitis yaitu suatu metoda yang berusaha untuk

mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga diperoleh suatu

gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan diolah untuk ditarik

kesimpulan atasnya.

Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara :

1. Penelitian lapangan (Field research),

yaitu penelitian langsung mengunjungi perusahaan dengan tujuan memperoleh

data primer yang relevan tentang perhitungan kos produksi di PT. Koike

(26)

BAB I - PENDAHULUAN

a. Wawancara,

yaitu suatu cara memperoleh informasi melalui pertanyaan secara

langsung kepada bagian akuntansi maupun pada karyawan perusahaan

mengenai masalah yang diteliti.

b. Observasi,

yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung sumber

data yang dianalisis kemudian diuraikan dalam data tertulis.

c. Dokumentasi,

yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bukti-bukti

yang diperlukan sehubungan dengan penelitian berupa

peraturan-peraturan, pedoman-pedoman, bahan-bahan dan formulir-formulir yang

dipakai perusahaan.

2. Studi Kepustakaan (Library Research),

yaitu suatu penelitian untuk mendapatkan data sekunder yang dilakukan

dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi, catatan-catatan kuliah

dan sumber data lain di perpustakaan.

Universitas Kristen Maranatha

(27)

BAB I - PENDAHULUAN

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Koike Cermin Indonesia Jl. Jababeka II

Blok C15 O-P Kawasan Industri Jababeka Cikarang-Bekasi. Penyelesaian skripsi

kurang lebih selama tiga bulan setengah dengan perincian sebagai berikut:

Keterangan April Mei Juni Juli

Minggu ke- I II III IV I II III IV I II III IV I

Membuat rancangan skripsi

Membuat BAB I - III

Mengambil data ke perusahaan

Bimbingan BAB I - III

Wawancara dengan auditor

perusahaan

Membuat BAB IV - V

Bimbingan BAB IV - V

Membuat draft skripsi dan

(28)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap perhitungan kos produksi

ketiga produk (2021-MT2, 2030-1,6mm, 2036-MT2), maka kesimpulan yang dapat

diambil adalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi yang diterapkan perusahaan kurang baik dan

dokumen yang digunakan PT. Koike Cermin Indonesia sifatnya sederhana

dan kurang lengkap misalnya perusahaan tidak menggunakan informasi

dari job cost sheet saat menghitung kos produksi. Hal ini mempengaruhi

kelengkapan informasi dan mutu pengendalian internal perusahaan.

2. Setelah membandingkan perhitungan kos produksi yang dibuat

perusahaan dan yang dibuat oleh penulis, terdapat distorsi antara kos

produksi tiap-tiap produk. Produk yang undercosted (pembebanan kos

terlalu kecil dari yang seharusnya) yaitu 2021-MT2 sebesar Rp. 690,828,

sedangkan produk yang overcosted (pembebanan kos lebih besar dari yang

seharusnya) yaitu 2030-1,6mm sebesar Rp 158,330 dan 2036-MT2

sebesar Rp 1,379,066.

(29)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN

3. Manfaat penerapan metoda job order costing antara lain:

ƒ Pertanggungjawaban penggunaan sumber daya caranya dengan

membandingkan anggaran semula dengan realisasi. Hal ini

mencerminkan efisiensi penggunaan sumber daya di

perusahaan.

ƒ Membantu manajer ketika melakukan tender, manajer dapat

mengetahui kos produksi sebelum melakukan proses produksi.

Semakin manajer mengetahui informasi mengenai kos

produksi, kesempatan untuk bernegosiasi dan memenangkan

tender akan semakin besar.

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, penulis memberikan saran kepada PT. Koike

Cermin Indonesia, semoga saran ini dapat bermanfaat bagi perusahaan terutama

dalam pembebanan kos overhead yang lebih tepat dan akurat. Pembebanan overhead

yang akurat akan mempengaruhi perhitungan kos produksi, sehingga ketepatan

informasi yang disajikan akan sangat membantu manajemen dalam pengambilan

keputusan. Saran tersebut antara lain:

1. Pengalokasian kos overhead dengan menggunakan multiple driver sebaiknya

(30)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN

2. Perbaikan sistem di perusahaan sebaiknya dilakukan karena bermanfaat bagi

semua pihak perusahaan. Pengadaan dokumen permintaan bahan baku dan

kartu jam kerja sebaiknya dibuat oleh perusahaan, karena hal ini menjadi

salah satu cara untuk mengamankan assets perusahaan dan tentu saja akan

meningkatkan mutu pengendalian internal perusahaan.

3. Penerapan sistem baru ini membutuhkan dukungan dari semua pihak

terutama dari top manager dan pemilik perusahaan, misalnya dengan

melakukan sosialisasi sistem baru di perusahaan, dengan tujuan semua pihak

yang terlibat di perusahaan dapat memahami dan melaksanakan sistem ini

dengan baik.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A.; and Lobbecke, James K., Auditing: An Integrated Approach, 10th Edition, Prentice Hall International Inc, New Jersey, 2000.

Bodnar, George H.; and Popwood, William S., Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M Tambunan, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 1996.

Garrison,R. H.; Eric W, Noreen. Managerial Accounting Concepts for Planning Control and Decision Making, 10th edition, USA: McGraw Hill, Inc. 2003. Hammer, L. H.; William K. Carter.; and Milton F. Usry. Cost Accounting, 13th

edition. Cincinnati, Ohio: Dame, a division of Thomson Learning. 2002.

Hansen, D. R.; Maryanne M. Mowen. Management Accounting, 6th edition. Cincinnati: South-Western, Ohio: Thompson Learning. 2003.

Horngren, C. T.;Gary L.Sundem.; William O. Stratton. Introduction to Management Accounting, 12th edition, New Jersey: Prentice Hall International, Inc. 2002.

Horngren, C. T.; George Foster.; and Srikant M, Datar. Cost Accounting A Managerial Emphasis, 11th edition: Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall International, Inc. 2003.

Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi Kelima. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. 1999.

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Yogyakarta: Penerbit STIE YKPN, 1993.

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001.

Supriyono, R. A., Akuntansi Biaya, Edisi Kedua – Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan. Yogyakarta: BPFE, 1992.

Suwardjono, Pengantar Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya Lelang Sederhana dengan metode pascakualifikasi secara elektronik (e-procurement) pada website LPSE Kabupaten

Permukaan koordinat adalah permukaan yang dibentuk dengan mengambil satu variabel sumbu koordinat sebagi konstanta.. Pada

VIII Tata Cara Evaluasi Kualifikasi, serta hasil evaluasi terhadap Dokumen Isian Kualifikasi untuk pekerjaan sebagaimana subyek tersebutd. Direktur/pimpinan perusahaan;

VIII Tata Cara Evaluasi Kualifikasi, serta hasil evaluasi terhadap Dokumen Isian Kualifikasi untuk pekerjaan sebagaimana subyek tersebut di atas, maka dengan ini kami mengundang

[r]

Jika menggunakan jarak antar baris yang lebih besar, maka yang digunakan adalah panjang baris A5 (C 1 ) karena ukurannya lebih kecil dibandingkan panjang baris A4 (C 0

belum dilakulan dengan standar acuan yangielas 3. Dokumen program pengadaan sumber daya di unit keria. dilata*an dengan standor acuan, tetapi belum

Pedoman utama yang telah tersusun berisi hal-hal pokok sebagai berikut: bahasa masih disesuaikan dengan kebiasaan mahasiswa berbahasa, bahan cerita dapat berupa asal-usul