• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sushi dan jenis-Jenis 'Nigirizushi'.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sushi dan jenis-Jenis 'Nigirizushi'."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan ...1

2.2 Tujuan Penulisan ...4

BAB II SUSHI (SEJARAH, JENIS, DAN NILAI GIZI) DAN NIGIRIZUSHI (JENIS DAN KOMPOSISI) 2.1 Pengertian Sushi ...5

2.2 Sejarah Sushi ...6

2.3 Jenis-jenis Sushi ...3

2.4 Nilai gizi Sushi ...20

2.5 Pengertian Nigirizushi...22

2.6 Bahan-bahan dalam Nigirizushi ...23

2.7 Jenis-jenis Nigirizushi ...25

2.8 Cara membuat Nigirizushi ...37

BAB III: KESIMPULAN ...39

LAMPIRAN ...44

(2)

LAMPIRAN

shouyu adalah kecap Jepang

tofu adalah tahu Jepang

miso adalah tauco Jepang

dashi adalah air kaldu

mirin adalah arak manis satou adalah gula

su adalah vinegar (cuka)

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Makanan Jepang adalah makanan yang dimasak dengan cara memasak yang berkembang secara unik, menggunakan teknik yang sangat variatif dan menggunakan bahan makanan yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Salah satunya adalah Robatayaki yang merupakan teknik memasak yang sangat tradisional, yaitu dengan cara memanggang bahan makanan di atas bara api yang berupa berbagai menu mentah sudah dideretkan di sepanjang meja. Pengunjung tinggal duduk dan memilih makanan yang hendak disantap, kemudian koki akan memasak jenis makanan yang dipilih. Robatayaki sekarang lebih kenal dengan

teppanyaki. Sebenarnya Teppanyaki yang merupakan cara memasak yang sama

tetapi semua menu tidak terletak di atas meja melainkan dapat dipesan terlebih dahulu kemudian juru masak akan memasak pesannya, yang kini telah banyak di tawarkan di restoran-restoran Jepang. Dalam melakukan teknik ini, bahan makanan yang dimasak oleh juru masak ditunjukkan secara langsung di depan umum.

(4)

Zen1. Tradisi memasak Jepang pun berubah, yang semula unggas dan daging disantap secara teratur, berubah menjadi banyak berbahan dasar ikan laut seperti ikan kakap, tuna, udang, cumi dan kerang.

Para juru masak Jepang menganut filosofi Zen yang mengatakan ”makan dengan mata dan melihat dengan lidah”, yang mengandung arti bahwa makanan tidak hanya enak di lidah tapi juga indah dipandang. Dalam makanan Jepang terdapat tiga unsur yang juga merupakan bagian dari filosofi Zen. Ketiga unsur tersebut meliputi tradisi, seni dan bahan makanan yang alami.

Sebagai seni, terlihat dari penataan sajian makanan yang indah dan tertata rapi dengan susunan teratur. Dalam penyajiannya makanan Jepang sangat memperhatikan estetika, seperti penggunaan wadah yang beraneka ragam dengan menampilkan karya seni tinggi, seperti mangkuk, cawan, cangkir dan alat perlengkapan memasak lainnya.

Begitupun dengan bahan makanan yang digunakan. Bahan dasar makanan khas Jepang diambil dari aneka jenis ikan laut, kacang kedelai dan sayuran yang banyak mengandung protein dan vitamin. Bahan dasar kacang kedelai berperan sangat dominan dalam masakan Jepang, seperti shouyu, tofu,

miso. Sedangkan bumbu yang sering digunakan untuk menambah cita rasa pada

makanan Jepang, antara lain: bumbu utama, seperti 醤油 shouyu, 出汁 dashi,

mirin, satou, su dan sake.

味醂 砂糖 酒

1

(5)

Makanan Jepang mencapai puncak perkembangannya pada periode Edo (1603-1868). Pada masa itu, makanan Jepang bukan saja mendapat pengaruh dari Cina dan Korea, melainkan juga masakan Eropa, terutama Spanyol, Belanda dan Portugis. Pengaruh dari Eropa terlihat dari adanya bahan-bahan makanan seperti minyak dan kecap dan bahan-bahan makanan lain, begitu juga dengan tata cara makan seperti penggunaan sendok dan garpu.

Makanan Jepang dengan rasa dan penampilan yang alami sudah lama

dikenal sebagai salah satu makanan popular yang lezat dan sehat. てん ら

’Tempura’, しゃ しゃ ’Shabu-shabu’, すき焼き ’Sukiyaki’ dan 寿司 ’Sushi’

merupakan makanan Jepang yang popular di luar Jepang, termasuk di Indonesia, terlihat dari semakin maraknya restoran atau cafe yang khusus menyajikan makanan Jepang (Japanese Food).

Di antara makanan Jepang yang popular tersebut, penulis tertarik dengan

Sushi. Sushi adalah makanan yang terbuat dari nasi kepal dengan dibumbui cuka,

garam dan gula, kemudian dibungkus dengan irisan ikan laut mentah, udang mentah, dan lain sebagainya.

Menurut sejarah, sushi berasal dari Asia Tenggara pada abad ke-3 SM. Ikan mentah yang sudah dibersihkan ditekan di antara lapisan-lapisan garam dan diberi pemberat batu. Setelah beberapa minggu, batu diangkat dan diganti dengan tutup yang ringan, dan beberapa bulan sesudah itu, ikan dan nasi yang sudah terfermentasi dianggap sudah siap dimakan.

(6)

masakannya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai sushi, baik dari aspek sejarah dan perkembangannya.

Selain membahas mengenai sushi dari segi sejarah, dan nilai gizinya, penulispun akan membahas mengenai jenis dan komposisi pembuatan sushi.

Dengan banyaknya jenis sushi yang ada saat ini, seperti Nigirizushi,

Makizushi, Gunkan-sushi dan Temaki-sushi, dan jenis sushi lainnya, penulis hanya

akan membahas satu jenis sushi, yakni Nigirizushi. Jenis sushi ini terbuat dari bahan dasar nasi dan dihiasi oleh daging ikan di atasnya. Dibentuk dengan mengepalkan bahan dengan tangan. Alasan penulis memilih Nigirizushi sebagai objek penulisan adalah karena Nigirizushi merupakan jenis sushi yang sangat popular di Jepang, baik tua maupun muda gemar menyantap makanan ini. Bahkan di luar Jepang pun jenis makanan ini banyak ditemui di restoran yang khusus menyajikan makanan Jepang.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Membahas sejarah dan jenis Sushi secara umum. 2. Mendeskripsikan nilai gizi sushi.

(7)

BAB III KESIMPULAN

Makanan Jepang adalah makanan yang dimasak dengan cara memasak yang berkembang secara unik di Jepang dan menggunakan bahan makanan yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Masakan seperti Sushi, Sukiyaki,

Tempura, Teriyaki dan lain-lain. Merupakan masakan yang sangat popular di luar

Jepang, terbukti dengan banyaknya restoran-restoran Jepang yang khusus menyajikan makanan Jepang (Japanese food). Salah satunya adalah sushi yang banyak peminatnya karena merupakan masakan khas jepang.

Sushi (鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司 ) adalah makanan Jepang yang

terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (disebut tane atau neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa asam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.

Petama kali sushi datang dari Asia Tenggara pada abad ke-3 SM. Ikan mentah yang sudah dibersihkan ditekan di antara lapisan-lapisan garam dan diberi pemberat batu. Setelah beberapa minggu, batu diangkat dan diganti dengan tutup yang ringan. Beberapa bulan kemudian, ikan dan nasi yang sudah terfermentasi dianggap sudah siap dimakan.

(8)

Pada tahun 718, tulisan ”Sushi” pertama kali muncul dalam Undang-Undang yang disebut Yororituryo sebagai contoh dari pajak yang dibayar dengan benda sebenarnya. Ditulis dengan arti sekitar 64 liter ’zakonosushi atau

zatsunosushi’. Tetapi tidak ada yang mengetahui secara pasti mengenai sushi

bahkan dalam melafalkannya. Pada abad ke-9 dan abad ke-10, sushi dibaca ’Sushi’ atau ’Sashi’.

Sushi diperkenalkan pertama kali sebagai makanan pada jaman Heian

(794-1191), sushi dibuat dari ikan yang dibungkus oleh nasi dan difermentasikan selama hampir satu tahun. Dibuat di Otsu, kota di bagian Barat Daya danau Biwa, Provinsi Shiga. Jenis sushi ini dinamakan 慣れ寿司 ‘Narezushi’. Sejarah lain

menyebutkan bahwa jenis sushi ini adalahフナ寿司 ’Funazushi’. Setelah

(9)

Selama hampir 800 tahun, sampai abad ke-19, sushi lambat laun mulai berubah dan makanan Jepang lainnya pun berubah. Orang Jepang makan tiga kali sehari, nasinya direbus bukan dikukus, dan bahan yang paling penting adalah cuka / vinegar, sehingga diciptakannya cuka beras. Waktu pengawetan lambat laun berkurang dan nasinya pun dapat dimakan. Tidak lama kemudian, 押し寿司

‘Oshizushi’ dibuat dengan menggunakan cuka beras dan tidak melalui proses pengawetan. Proses ini mulai berperan pada periode Muromachi.

Pada periode Azuchi Momoyama, diciptakan 生な 寿司

’Namanarizushi’. Pada tahun 1963, kamus Jepang-Portugis terdapat kata

Namanarizushi yang artinya sushi setengah jadi. Namanarizushi ini adalah hasil.

Pada abad ke-16, yakni pada periode Edo (1603-1868), mulai diciptakan

’sakezushi’, ’barazushi’ dan

酒寿司 バラ寿司 さ 寿司 ’sabazushi’. Sakezushi

dibuat untuk mereka yang mau melihat bunga sakura pada musim semi. Sushi ini menggunakan arak manis dan campuran warna merah jambu yang disatukan ke dalam nasi. Barazushi dibuat pada Festival musim semi. Kedua jenis sushi ini

sekarang dinamakan 散 し寿司 ‘chirashizushi’. Sabazushi adalah ikan tawar

yang diasinkan dengan menggunakan cuka. Kemudian digulung dengan nasi dan cara menggulungnya hanya dengan tangan. Jenis sushi ini menjadi berkembang sampai sekarang dalam hal teknik pembuatan maupun jenis bahan yang digunakan.

(10)

Hasilnya, sushi yang dibuat olehnya memiliki kelezatan dan memerlukan waktu sebentar. Tetapi, sushi tidak langsung dapat dimakan, campuran nasi dan cuka ini dimasukkan dulu ke kotak atau digulung sebelum dimakan. Sehingga jenis sushi

ini dinamakan 早寿司 ‘Hayazushi’ atau 箱寿 ’Hakozushi’ (sushi kotak). Disebut

juga 小坂寿司 ‘Osakazushi’, karena dibuat pertama kali di Osaka.

Pada abad ke-18 diciptakan 海苔巻き寿司 ’Norimakzushi’. Jenis sushi

ini berupa maki atau gulungan (seperti かっ 巻き ’kappamaki’) yang biasa

terdapat di rumah makan. Metode ini menggunakan sehelai alas bambu untuk menekan ikan dan nasi bersamaan di dalam selembar nori.

Perkembangan sushi sampai sekarang masih digemari sebagai makanan khas Jepang, banyak kedai sushi yang menjual sushi dengan jenis khusus, misalnya sushi dengan tane (topping) cumi-cumi saja.

Pada periode Edo (1603-1868), sushi dimakan di kedai sushi dengan duduk di lantai (tatami). Pada tahun 1970 sushi merupakan makanan mewah dan hanya dimakan pada perayaan tertentu. Namun mulai tahun 1980, sushi dapat dinikmati oleh seluruh keluarga di Jepang. Bahkan di luar Jepang pun, sushi sangat diminati masyarakat dunia.

Sushi merupakan makanan yang mayoritas bahannya adalah hasil laut.

(11)

Kandungan Omega 3 banyak terdapat pada Tuna, dan Salmon. Yang paling banyak kandungan Omega 3-nya adalah Toro, bagian perut ikan tuna. Selain Omega 3, rumput laut yang merupakan bahan dasar dari Nori banyak mengandung zat Antioxidant yang dipercayai sebagai zat yang mencegah penyakit kanker.

Juga yang menjadi pertimbangan utama bagi khalayak banyak adalah kolesterol yang terdapat pada seafood. Kolesterol yang terdapat pada seafood adalah kolesterol HDL yang berkhasiat untuk mengurangi risiko terkena serangan jantung.

Salah satu jenis sushi adalah Nigirizushi. Nigirizushi adalah sushi yang dibuat dengan menggunakan tangan tanpa menggunakan alat bantu. Nigirizushi hanya terdiri dari nasi dan seafood, yang terletak diatas nasinya.

Bahan-bahan yang digunakan sebagai pelengkap untuk menikmati

Nigirizushi yaitu: su (cuka yang terbuat dari beras), shouyu (berfungsi sebagai

penyedap rasa ikan mentah tersebut), wasabi (tumbuhan yang rasanya pedas), gari (akar jahe), nori (rumput laut).

Jenis-jenis Nigirizushi yaitu: hon maguro (ikan tuna), maguro toro (ikan

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Harian Umum Kompas/Klasika, Cara Menikmati Sushi, hal 38, edisi Kamis 18 Januari 2007, Jakarta

Http://www.wikibooks.org/wiki/cookbooks: sushi/ 15 Maret 2007 Http://www.imake.com/sushibasic.html / 31 Maret 2006

Http//www.netlencyclo.com/id/sushi / 31 Maret 2006

Indriani, Japanese Food, 2007, Penerbit PT. Gramedia Pustaka, Jakarta

Majalah Asri, Seni Keramik Makazato, hal 49, edisi bulanan No. 38 tanggal 31 Mei 1986, Jakarta

Oumae, Kinjiro dan Tachibana Yuzuru diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Jean Pierre Rampal, The Book of Sushi, 1984, Penerbit Kodansha Int, Tokyo

Richie, Donald, A Taste of Japan, 1985, Penerbit Kodansha Int, Tokyo

Sugawara Makato, ZEN AND ZONI The Culture Behind Japanese Cuisine, 1993 Penerbit The East Japan, Tokyo

http://rinrinjamirianti.multiply.com/journal/item/23

History of Sushi, http://sushi-master.com/usa/whatis/history.html http://homepage3.nifty.com/marry/eng/sushi_history.html

http://sushiorg.com/index_history.html Japan Internasional Cooperation Agency

A Brief History of Sushi,http://www.bluecsushi.com/about/history_of_sushi.shtml http://www.asianartmall.com/originsofsushi.htm

(13)

http://www.sinarharapan.co.id http://www.resepkita.com http://www.republika.co.id http://www.pikiran-rakyat.com

http://www.saneroy.wordpress.com/2005/serba-serbimakandijepang http://www.jasso.or.id

http://www.japan.guide.com/e/e2038.html http://www.thesushibar.com

http://www.everything2.com/index.pl?node=sushi

The Japanese “snack” 1000 Years of History by Jorie Nolen, http://www.eatsushi.com/whatsushi.asp

Sushi cook book, Yukiko Moriyama, http://www.sushiman.net/sushi/history.htm Fresh Wasabi and Real Wasabi Pasta, http://www.freshwasabi.com

http://www.ajlc.waterloo.on.ca/Recipes/Salmon/

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bagian utama (naskah karya tulis) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan bawah dengan

prestasi belajar siswa materi larutan elektrolit dan non-elektrolit pada aspek kognitif, dan ada perbedaan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa materi larutan

Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dari data lapangan yang diperoleh peneliti dan pembahasan mengenai Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pencemaran

Realitas seperti ini belum mampu dicapai oleh pemerintah Kota Singkawang dan berbagai stakeholder kepariwisataan di kota Singkawang karena lama tinggal turis mancanegara di

Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan

Pengukuran infiltrasi selama 1 menit dilakukan di tempat yang memiliki tanah yang tidak jenuh sedangkan tanah yang diukur 5 menit sekali yaitu karena bahan organik yang sedikit

Berkembangnya ekonomi dan keuangan Indonesia yang adil, bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan nilai-nilai