ABSTRAK
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh
Bertalia Kartika NIM : 122114025 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh bila diukur dengan menggunakan metode Balanced
Scorecard. Latar belakang penelitian adalah adanya persaingan antar bank
sehingga bank dituntut untuk menciptakan strategi baru. Bank memerlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui keberhasilan strateginya. Pengukuran kinerja yang baik tidak hanya menilai dari sektor keuangan saja melainkan dari sektor-sektor lainnya. Oleh sebab itu bank memerlukan pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Uji kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio, analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Perspektif keuangan (ROA, ROE, NIM, BOPO dan LDR) adalah sangat baik; 2). Perspektif pelanggan: retensi nasabah adalah sangat baik, akuisisi nasabah adalah baik, market share (pangsa pasar) adalah baik, dan kepuasan nasabah adalah sangat puas; 3). Perspektif bisnis internal: proses operasi adalah sangat baik dan tingkat inovasi adalah baik; dan 4). Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan; kepuasan karyawan adalah sangat puas, pelatihan karyawan adalah baik dan produktivitas karyawan adalah sangat baik.
ABSTRACT
ANALYSIS PERFORMANCE MEASUREMENT OF COMPANY USING THE BALANCED SCORECARD
A Case Study at PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh
Bertalia Kartika NIM: 122114025 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2016
The aim of research is to determine the performance of PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh when measured using the Balanced Scorecard method. The research background is the competition between banks there for that bank is required to formulate a new strategy. Bank requires performance measurements to determine achievement of strategy. The performance measurement is balanced scorecard because it can assess performance from various sectors
This research is a case study. Data collection methods used were questionnaire, interview and documentation. The writer used validity and reliability tests to know the quality of data. Data analysis technique used is the ratio analysis, descriptive analysis and quantitative analysis.
The results showed that: 1). Financial perspective: ROA, ROE, NIM, ROA and LDR are very good. 2). Customer Perspective for customer retention is very good. Customer acquisition and market share are good. The customer satisfaction is very satisfying. 3). Internal business process perspective for the operation process is very good and the rate of innovation is good. 4). Learning and growth perspective for employee satisfaction is very satisfying. The employee training is good and the productivity of employee is very good.
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Bertalia Kartika NIM: 122114025
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Bertalia Kartika NIM: 122114025
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
Halaman Persembahan
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekukurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang (Mazmur 23: 1-2).
Jangan seorang pun menggangap engkau rendah karena engkau muda (1 Timotius 4: 12a).
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi
seorang saudara dalam kesukaran (Amsal 17: 17).
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat,
orang yang memperoleh kepandaian, karena
keuntungannya melebihi perak, dan hasilnya
melebihi emas (Amsal 3:13-14).
Kupersembahkan untuk:
Papaku Wilten E. Gasan dan Mamaku Shinta
Kakakku Teshi Elita dan keluarga, Adikku Frans Tegas
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam penyelesaian skripsi penulis tidak lepas dari bantuan, bimbingan,
dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kpribadian kepada penulis.
2. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., QIA., CA selaku Dosen MPT
dan Dosen Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Lisia Apriani., S.E., M.Si., Ak., QIA., CA dan Ilsa Haruti Suryandari, S.E.,
S.IP., Ak., M.Sc., CA selaku Dosen Penguji Skripsi
4. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta atas didikan, pengetahuan dan pengalaman yang telah diberikan
kepada penulis selama kuliah.
5. Kedua orang tua terkasih penulis, Bapak Wilten E. Gasan dan Ibu Shinta
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv
E. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
A. Pandangan Umum Tentang Bank... 6
B. Pengukuran Kinerja ... 9
C. Balanced Scorecard ... 11
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
A. Jenis Penelitian ... 19
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 19
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 19
D. Jenis dan Sumber Data ... 20
E. Metode Pengumpulan Data ... 21
F. Populasi dan Sampel ... 23
G. Uji Kualitas Data ... 24
H. Alat Analisis ... 25
I. Rangkuman Hasil Pengukuran ... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 36
A. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng ... 36
B. Perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh ... 37
C. Arti Logo, Visi, Misi, Motto dan Budaya PT. Bank Pembangunan Kalteng ... 38
D. Struktur Organisasi ... 41
x
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Uji Kualitas Data ... 55
B. Analisis Data dan Pembahasan ... 58
C. Rangkuman Hasil Pengukuran ... 83
BAB VI PENUTUP ... 86
A. Kesimpulan ... 86
B. Keterbatasan Penelitian ... 86
C. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 89
xi DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Hasil Pengukuran Keseluruhan ... 35
Tabel 5.1. Pengujian Validitas Kepuasan Nasabah ... 56
Tabel 5.2. Pengujian Validitas Kepuasan Karyawan ... 57
Tabel 5.3. Pengujian Reliabilitas Kepuasan Nasabah dan Kepuasan Karyawan ... 58
Tabel 5.4. Return On Asset ... 58
Tabel 5.5. Return On Equity ... 59
Tabel 5.6. Net Interest Margin ... 61
Tabel 5.7. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional ... 62
Tabel 5.8. Loan to Deposit Ratio ... 63
Tabel 5.9. Market Share ... 65
Tabel 5.10. Retensi Nasabah ... 66
Tabel 5.11. Akuisisi Nasabah ... 67
Tabel 5.12. Urutan Atribut Penting Menurut Nasabah ... 68
Tabel 5.13. Bobot Atribut... 68
Tabel 5.14. Perhitungan Kuesioner Kepuasan Nasabah (Belief)... 70
Tabel 5.15. Perhitungan Kuesioner Kepuasan Nasabah (Ideal) ... 71
Tabel 5.16. Selisih Mutlak Rata-Rata Belief dan Ideal ... 72
Tabel 5.17. Net Growth Ratio ... 73
Tabel 5.18. Proses Operasi Pelayanan... 74
Tabel 5.19. Urutan Atribut Penting Menurut Karyawan ... 76
Tabel 5.20. Bobot Atribut... 77
Tabel 5.21. Perhitungan Kuesioner Kepuasan Karyawan (Belief) ... 78
Tabel 5.22. Perhitungan Kuesioner Kepuasan Karyawan (Ideal) ... 79
Tabel 5.23. Selisih Mutlak Rata-Rata Belief dan Ideal ... 80
Tabel 5.24. Tingkat Pelatihan Karyawan ... 81
Tabel 5.25. Tingkat Produktivitas Karyawan ... 82
xii DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1. Logo PT. Bank Pembangunan Kalteng ... 38 Gambar 4.2. Struktur Organisasi PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN I ... 93
Surat Keterangan Magang dan Penelitian di PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh ... 93
LAMPIRAN II ... 94
Kuesioner untuk Mengetahui Kepuasan Nasabah ... 94
Kuesioner untuk Mengetahui Kepuasan Karyawan ... 97
LAMPIRAN III ... 100
Data Belief (Sesungguhnya) Nasabah ... 100
Data Ideal (yang Diharapkan) Nasabah ... 102
Data Belief (Sesungguhnya) Karyawan ... 104
Data Ideal (yang Diharapkan) Karyawan ... 105
LAMPIRAN IV ... 106
Output Correlations Belief Kepuasan Nasabah (Validitas) ... 106
Output Correlations Ideal Kepuasan Nasabah (Validitas) ... 109
Output Correlations Belief Kepuasan Karyawan (Validitas) ... 112
Output Correlations Ideal Kepuasan Karyawan (Validitas) ... 115
LAMPIRAN V ... 118
Output Belief Kepuasan Nasabah (Reliabilitas) ... 118
Output Ideal Kepuasan Nasabah (Reliabilitas)... 118
Output Belief Kepuasan Karyawan (Reliabilitas) ... 119
Output Ideal Kepuasan Karyawan (Reliabilitas) ... 119
LAMPIRAN VI ... 118
Tabel Nilai r Product Moment ... 120
LAMPIRAN VII ... 120
Ikhtisar Data Keuangan ... 121
Laporan Ekuitas ... 122
Aktiva Produktif ... 122
Biaya ... 123
Pendapatan Bank Nasional ... 123
Pendapatan Bunga Bersih ... 124
Nasabah... 125
Delta Unit Kerja ... 125
xiv ABSTRAK
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh
Bertalia Kartika NIM : 122114025 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh bila diukur dengan menggunakan metode Balanced
Scorecard. Latar belakang penelitian adalah adanya persaingan antar bank
sehingga bank dituntut untuk menciptakan strategi baru. Bank memerlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui keberhasilan strateginya. Pengukuran kinerja yang baik tidak hanya menilai dari sektor keuangan saja melainkan dari sektor-sektor lainnya. Oleh sebab itu bank memerlukan pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Uji kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio, analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Perspektif keuangan (ROA, ROE, NIM, BOPO dan LDR) adalah sangat baik; 2). Perspektif pelanggan: retensi nasabah adalah sangat baik, akuisisi nasabah adalah baik, market share (pangsa pasar) adalah baik, dan kepuasan nasabah adalah sangat puas; 3). Perspektif bisnis internal: proses operasi adalah sangat baik dan tingkat inovasi adalah baik; dan 4). Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan; kepuasan karyawan adalah sangat puas, pelatihan karyawan adalah baik dan produktivitas karyawan adalah sangat baik.
xv ABSTRACT
ANALYSIS PERFORMANCE MEASUREMENT OF COMPANY USING THE BALANCED SCORECARD
A Case Study at PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh
Bertalia Kartika Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh when measured using the Balanced Scorecard method. The research background is the competition between banks there for that bank is required to formulate a new strategy. Bank requires performance measurements to determine achievement of strategy. The performance measurement is balanced scorecard because it can assess performance from various sectors
This research is a case study. Data collection methods used were questionnaire, interview and documentation. The writer used validity and reliability tests to know the quality of data. Data analysis technique used is the ratio analysis, descriptive analysis and quantitative analysis.
The results showed that: 1). Financial perspective: ROA, ROE, NIM, ROA and LDR are very good. 2). Customer Perspective for customer retention is very good. Customer acquisition and market share are good. The customer satisfaction is very satisfying. 3). Internal business process perspective for the operation process is very good and the rate of innovation is good. 4). Learning and growth perspective for employee satisfaction is very satisfying. The employee training is good and the productivity of employee is very good.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini terjadi persaingan yang kompetitif di dunia perbankan.
Persaingan tersebut menuntut bank selalu memperbaiki strateginya agar
mampu bertahan di tengah persaingan. Jika setiap bank mampu memperbaiki
strateginya maka persaingan antar bank akan semakin ketat. Bank perlu
membuat strategi baru agar dapat bertahan ditengah persaingan tersebut.
Dalam melaksanakan persaingannya tersebut, bank memerlukan pengukuran
kinerja untuk menilai keberhasilan strategi tersebut.
Selama ini pengukuran kinerja yang sering digunakan adalah secara
tradisional dimana sektor keuangan yang menjadi bagian utamanya. Hal ini
berarti pengukuran kinerja yang digunakan hanya menilai untuk jangka
pendeknya saja. Padahal penilaian juga dapat dilakukan pada harta-harta tak
tampak, sumber daya manusia, serta sektor eksternal sebagai jangka
panjangnya agar kinerja menjadi lebih baik .
Pengukuran kinerja yang diperlukan untuk bank adalah pengukuran
kinerja yang dapat menilai dari berbagai perspektif, oleh sebab itu penerapan
pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan metode balanced scorecard.
Metode balanced scorecard diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan David
P. Norton. Balanced scorecard dipilih karena metode ini tidak hanya
mengukur secara keuangan saja tetapi juga mengukur nonkeuangan. Terdapat
keuangan, perspektif pelanggan/konsumen, perspektif proses bisnis internal
serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Penerapan balanced scorecard dapat dilakukan pada semua bank, baik
itu Bank Perkreditan Rakyat, milik negara, milik swasta maupun milik
daerah. PT. Bank Pembangunan Kalteng merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) yang melakukan pengukuran kinerjanya secara
tradisional. PT. Bank Pembangunan Kalteng sendiri memiliki cabang
seKalimantan Tengah. Salah satu cabangnya terdapat di Kabupaten Barito
Utara, yaitu PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.
PT. Bank Pembangunan Kalteng cabang Muara Teweh memerlukan
pengukuran kinerja balanced scorecard untuk mengetahui peningkatan dan
perkembangan bank dalam mengelola keuangan daerah. Berdasarkan latar
belakang tersebut maka akan dilakukan penelitian dengan mengambil judul
“Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Metode
Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng
Cabang Muara Teweh)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarakan uraian latar belakang maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja PT. Bank Pembangunan Kalteng
Cabang Muara Teweh bila diukur dengan menggunakan metode Balanced
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian adalah untuk
mengetahui kinerja PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh
bila diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan memberikan manfaat,
antara lain:
1. Bagi PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi PT. Bank
Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh untuk mempertahankan
bahkan meningkatkan kinerja bank agar dapat bertahan di tengah
persaingan.
2. Bagi Mahasiswa/i
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan
bagi mahasiswa/i mengenai Balanced Scorecard khususnya untuk
perusahaan yang bergerak di lembaga keuangan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaaat menambah wawasan penulis dalam penerapan
4. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai pengukuran kinerja bank yang dapat menjadi
bahan pertimbangan berinvestasi di bank.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan secara singkat mengenai latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini memaparkan teori-teori yang berkaitan dengan
penelitian. Teori-teori ini digunakan sebagai dasar untuk
memecahkan masalah dalam penelitian. Bab ini juga berisi
mengenai kerangka pemikiran.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan secara singkat tentang jenis penelitian,
tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, jenis
dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel,
uji kualitas data, serta alat analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai sejarah dan perkembangan PT.
Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh, arti logo, visi, misi,
motto, dan budaya PT. Bank Pembangunan Kalteng, struktur
organisasi PT. Bank Pembangunan Kalteng Kantor Cabang Muara
Teweh, serta jenis produk/jasa dan teknologi informasi pada PT.
Bank Pembangunan Kalteng Kantor Cabang Muara Teweh.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan tentang hasil analisis dan pembahasan
mengenai pengukuran kinerja menggunakan metode balanced
scorecard di PT. Bank Pembangunan Kalteng Kantor Cabang
Muara Teweh dengan alat analisis data yang sudah disiapkan.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini dijelaskan tentang kesimpulan dari penelitian,
keterbatasan penelitian, serta saran untuk perusahaan yang
diharapkan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan
6 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pandangan Umum Tentang Bank 1. Definisi Bank
Menurut Subagio, et.al. (2002), dalam Latumaerissa (2012: 135), bank
didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang kegiatan utamanya
menerima simpanan dari masyarakat dan/atau pihak lainnya, kemudian
mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta
menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, bank
merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Menurut Kasmir (2012: 12), Bank adalah lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
jasa lainnya. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, bank merupakan lembaga
yang bergerak pada bidang keuangan dalam memberikan jasa keuangan
2. Jenis-Jenis Bank
Menurut undang-undang nomor 10 tahun 1998, bank dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat. Selain itu, jenis-jenis
bank dalam Latumaerissa (2012: 137-138) dibagi menjadi beberapa, yaitu
berdasarkan fungsi, status kepemilikan, kegiatan operasional, penciptaan uang
giral, dan sistem organisasi.
a. Berdasarkan Fungsi
1) Bank Sentral adalah bank yang merupakan badan hukum milik negara
yang tugas pokoknya membantu pemerintah.
2) Bank Umum adalah bank yang sumber utama dananya berasal dari
simpanan pihak ketiga, serta pemberian kredit jangka pendek dalam
penyaluran dana.
3) Bank Pembangunan adalah bank yang dalam pengumpulan dananya
berasal dari penerimaan simpanan deposito serta commersial paper.
4) Bank Syariah adalah bank yang dilaksanakan berdasar pada hukum
Islam.
5) Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melayani pengusaha mikro,
kecil dan menengah. Bank ini pada umumnya dekat dengan masyarakat
yang membutuhkan.
b. Berdasarkan Status Kepemilikan.
1) Bank Milik Negara adalah bank yang seluruh modalnya berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan dan pendiriannya di bawah
2) Bank Milik Swasta Nasional adalah bank milik swasta yang didirikan
dalam bentuk hukum perseroan terbatas, dimana seluruh sahamnya
dimiliki oleh WNI atau badan-badan hukum di Indonesia.
3) Bank Swasta Asing adalah bank yang didirikan dalam bentuk cabang
bank yang sudah ada diluar negeri atau dalam bentuk campuran antara
bank asing dengan bank nasional yang ada di Indonesia.
4) Bank Pembangunan Daerah adalah bank yang pendiriannya berdasarkan
peraturan daerah provinsi dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
pemerintah kota dan pemerintah kabupaten di wilayah yang bersangkutan
dan modalnya merupakan harta kekayaan daerah.
5) Bank campuran adalah bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak
asing dan pihak swasta nasional.
c. Berdasarkan Kegiatan Operasional.
1) Bank Devisa adalah bank yang mempunyai hak dan wewenang yang
diberikan oleh Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing
dan lalu-lintas devisa serta hubungan koresponden dengan bank asing di
luar negeri.
2) Bank Nondevisa adalah bank yang dalam operasionalnya hanya
melaksanakan transaksi di dalam negeri, tidak melakukan transaksi
valuta asing dan tidak melakukan hubungan dengan bank asing di luar
d. Berdasarkan Penciptaan Uang Giral
1) Bank Primer adalah bank yang kegiatan operasionalnya tidak sekedar
menghimpun dan menyalurkan dananya, tetapi juga melaksanakan semua
transaksi yang berhubungan langsung dengan kas.
2) Bank Sekunder adalah bank yang kegiatan operasionalnya hanya sekedar
melaksanakan transaksi kas secara langsung.
e. Berdasarkan Sistem Organisasi
1) Unit Banking System adalah bank yang kegiatan operasionalnya hanya
mempunyai satu kantor saja dan melayani masyarakat di sekitar wilayah
itu
2) Branch Banking System adalah bank yang kegiatan operasionalnya di
beberapa wilayah dan memiliki beberapa kantor cabang, dimana sistem
organisasi, keuangan dan sumber daya manusia terkait dengan kantor
pusat.
B. Pengukuran Kinerja
1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Menurut Mulyadi (2007: 337), kinerja adalah keberhasilan
personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik
yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan.
Menurut Stephen Robbins dalam Rai (2008), kinerja merupakan hasil
evaluasi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dibandingkan dengan
kinerja merupakan sebuah penggambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan dalam suatu
perencanaan strategis suatu organisasi.
Menurut Moeheriono (2012: 96), pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian tentang kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan
sasaran dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk menghasilkan
barang dan jasa, termasuk informasi atas efisiensi serta efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Lohman (2003),
dalam Mashun (2006: 25-26), pengukuran kinerja merupakan suatu
aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari
tujuan strategis organisasi.
2. Manfaat Pengukuran Kinerja
Menurut Lynch dan Cross (1993) dalam Yuwono, et.al. (2006:
29-30), manfaat pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:
a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan
membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat
seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi
kepuasan kepada pelanggan.
b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari
c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong
upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of
waste).
d. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi
lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.
e. Membangun konsesus untuk melakukan suatu perubahan dengan
memberi reward atas perilaku yang diharapkan tersebut.
C. Balanced Scorecard
1. Konsep Dasar Balanced Scorecard
Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi
dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja ke dalam empat perspektif,
yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Hansen dan
Mowen, 2009: 336).
Menurut Kaplan dan Norton (1996) dalam Yuwono, et.al. (2006: 7),
balanced scorecard merupakan:
“... a set of measures that gives top manager a fast comprehensive view of business....includes financial measures that tell the result of actions already taken....complements the financial measures with operational measures on customer satisfaction, internal processes, and the organization’s innovation and improvement activities-operational measures that are the drivers of future financial performance.”
Menurut Yuwono, et.al. (2006: 8), balanced scorecard merupakan
cepat, tepat, dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada
manajer tentang performance bisnis.
2. Perspektif-Perspektif Dalam Balanced Scorecard
Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strateginya ke dalam
berbagai tujuan dan ukuran yang tersusun dalam empat perspektif.
Menurut Yuwono, et.al. (2006: 31-43), keempat perspektif balanced
score sebagai berikut:
a. Perspektif Keuangan
Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan perencanaan dan
pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang mendasar bagi
keuntungan perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan membagi
dalam tiga tahapan siklus kehidupan bisnis, yaitu:
1) Bertumbuh (Growth)
Tahapan ini merupakan tahapan awal siklus kehidupan perusahaan
di mana perusahaan memiliki produk dan jasa yang secara
signifikan memiliki potensi pertumbuhan terbaik. Pada tahap
pertumbuhan, perusahaan beroperasi dengan arus kas negatif dalam
tingkat pengembalian modal yang rendah. Dengan demikian, tolok
ukur kinerja yang cocok untuk tahap ini adalah tingkat
pertumbuhan pendapatan atau penjualan dalam segmen pasar yang
2) Bertahan (Sustain)
Tahap kedua adalah sustain di mana perusahaan masih melakukan
investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat
pengembalian terbaik. Pada tahap ini, perusahaan berusaha
mempertahankan pangsa pasar yang ada bahkan
mengembangkannya. Investasi yang dilakukan biasanya untuk
menghilangkan penundaan (kemacetan), mengembangkan
kapasitas, dan meningkatkan perbaikan operasional secara
konsisten. Tolok ukur yang cocok untuk tahap ini adalah besarnya
tingkat pengembalian investasi yang dilakukan, yang sering
digunakan adalah ROI, ROCE dan EVA.
3) Menuai (Harvest)
Harvest merupakan tahapan yang terakhir untuk siklus kehidupan
perusahaan. Pada tahap ini, perusahaan memanen (menuai) hasil
invetasi dari tahap-tahap sebelumnya. Tidak ada lagi investasi
besar, baik ekspansi maupun pembangunan kemampuan baru.
Pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan hanyalah
pemeliharaan dan perbaikan fasilitas. Tolok ukur dalam tahap ini
adalah memaksimumkan arus kas masuk dan pengutangan modal
kerja.
b. Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan merupakan leading indicator, sehingga jika
mencari produsen lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam
Perspektif pelanggan di kelompokkan menjadi dua, yaitu customer
core measurement (pengukuran inti pelanggan) dan customer value
propotions (proposisi nilai pelanggan).
1) Customer Core Measurement
Seperangkat indikasi yang mengukur:
a) Market Share, pengukuran ini mencerminkan bagian yang
dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang
meliputi jumlah pelanggan, jumlah penjualan, dan volume unit
penjualan.
b) Customer Retention (retensi Pelanggan), mengukur tingkat di
mana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan
konsumen.
c) Customer Aquisition (Akuisisi Pelanggan), mengukur tingkat di
mana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau
memenangkan bisnis baru.
d) Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan), menaksir tingkat
kepuasan pelanggan terkait kinerja spesifik dalam value
proposition.
e) Customer Profitability (Keuntungan Pelanggan), mengukur laba
bersih dari seorang pelanggan atau segmen setelah dikurangi
biaya yang khusus diperlukan untuk mendukung pelanggan
2) Di Luar Kelompok Utama: Customer Value Proposition
(Mengukur Proposisi Nilai Pelanggan).
Customer value propositons merupakan pemicu kinerja yang
terdapat pada core value proposition. Berikut ini adalah atribut dari
customer value proposition:
a) Produk/Services Attributes ( Atribut Produk/Jasa)
Meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga dan kualitas.
Pelanggan memiliki prefensi yang berbeda atas produk yang
ditawarkan. Ada yang mengutamakan fungsi, kualitas atau harga
dari produk tersebut. Perusahaan harus mengidentifikasikan
keinginan pelanggan atas produk.
b) Customer Relationship (Hubungan Pelanggan)
Aribut ini menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses
pembelian produk yang ditawarkan perusahaan. Perasaan
konsumen ini dipengaruhi oleh responsivitas dan komitmen
perusahaan terhadap pelanggan berkaitan dengan masalah waktu
penyampaian. Waktu merupakan komponen yang penting.
Konsumen menganggap penyelesaian order yang cepat dan tepat
waktu sebagai faktor yang penting bagi kepuasan pelanggan.
c) Image and Reputation (Citra dan Reputasi)
Pada atribut ini menggambarkan faktor intangible yang menarik
citra dan reputasi dapat dilakukan melalui iklan dan menjaga
kualitas seperti yang telah dijanjikan perusahaan.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Analisis proses bisnis internal perusahaan dilakukan dengan
menggunakan analisis value-chain. Manajemen mengidentifikasi
proses internal bisnis yang kritis untuk diunggulkan perusahaan.
Dalam perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui
seberapa baik bisnis perusahaan berjalan dan mengetahui apakah
produk dan jasa perusahaan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Kaplan dan Norton membagi model ini terdiri dari tiga proses bisnis
utama yaitu:
1) Proses Inovasi
Dalam proses ini, unit bisnis menggali pemahaman tentang
kebutuhan laten dari pelanggan untuk menciptakan produk dan jasa
yang pelanggan butuhkan.
2) Proses Operasi
Proses operasi merupakan merupakan proses untuk membuat dan
menyampaikan produk/jasa. Aktivitas dalam proses operasi terdiri
dari proses pembuatan produk dan proses penyampaian produk
kepada pelanggan. Pengukuran kinerja yang terkait pada proses
3) Proses Pelayanan Purna Jual
Proses ini merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah
penjualan produk/jasa dilakukan. Aktivitas yang terjadi misalnya
penanganan garansi dan perbaikan penanganan atas barang rusak
yang dikembalikan serta pemrosesan pembayaran pelanggan.
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan bersumber dari faktor
sumber daya manusia, sistem dan prosedur organisasi. Dalam
perspektif ini terdapat tiga pengukuran. Ketiga pengukuran tersebut
adalah:
1) Mengukur Kepuasan Pekerja
Kepuasan pekerja merupakan faktor yang sangat penting untuk
perusahaan. Dengan puasnya pekerja akan dianggap memberikan
dampak yang positif bagi perusahaan. Pekerja yang puas akan
meningkatkan produktivitas, mutu serta layanan kepada nasabah.
2) Pelatihan Karyawan
Pelatihan karyawan merupakan pengembangan sumber daya
manusia dengan cara pelatihan atau training. Dengan memberikan
pelatihan kepada karyawan maka akan meningkatkan kompetensi
dari karyawan itu sendiri, sehingga akan memperngaruhi
3) Mengukur Produktivitas Pekerja
Produktivitas pekerja merupakan ukuran hasil dari usaha
perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawan, mutu,
inovasi, proses internal serta menciptakan kepuasan pelanggan.
Dengan efektifnya per pekerja dalam menjual produk dan jasa
19 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus di salah satu Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang
Muara Teweh.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada:
Waktu : 04 Januari 2016 s/d 05 Februari 2016
Tempat : PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh
Jalan Yetro Sinseng No. 75, Barito Utara, Kalimantan Tengah.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian ini adalah karyawan dan nasabah dari PT. Bank
Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.
2. Obyek dari penelitian ini, antara lain:
a. Laporan Keuangan PT. Bank Pembangunan Kalteng Kantor Pusat dan
PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh tahun 2013
sampai dengan 2015,
b. Jumlah karyawan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara
c. Jumlah nasabah PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara
Teweh tahun 2013 sampai dengan 2015,
d. Informasi dari nasabah PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang
Muara Teweh,
e. Informasi dari karyawan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang
Muara Teweh,
f. Informasi mengenai delta unit kerja PT. Bank Pembangunan Kalteng
Cabang Muara Teweh,
g. Informasi mengenai produk dan jasa yang ditawarkan PT. Bank
Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.
D. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder.
1. Data primer adalah data yang dapat diperoleh secara langsung. Data ini
diperoleh dengan cara pembagian dan pengisian kuesioner oleh subyek
penelitian. Kuesioner dibagikan kepada 35 orang karyawan dan 100
orang nasabah PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang telah ada. Data
ini dapat diperoleh melalui laporan keuangan tahunan bank. Dalam
penelitian ini akan menggunakan laporan keuangan tahunan untuk tiga
E. Metode Pengumpulan Data
Pada penilitian ini, data yang dikumpulkan menggunakan metode
kuesioner, dokumentasi dan wawancara.
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data secara langsung
dengan mengajukan daftar pernyataan kepada responden. Ada dua jenis
kuesioner yang digunakan, yaitu:
a. Kuesioner untuk konsumen (nasabah) bertujuan untuk mengetahui
derajat kualitas pelayaan yang diberikan oleh pihak bank. Kuesioner
yang dibagikan mengacu pada penelitian Ade Gustika pada tahun 2011
dan Jurnal Akuntansi milik Murtiwiyati.
b. Kuesioner untuk karyawan bertujuan untuk mengetahui pandangan
karyawan tentang bank di mana mereka bekerja. Kuesioner dibagikan
kepada seluruh karyawan yang berjumlah 35 orang. Kuesioner mengacu
pada penelitian Dhika Pratiwi Putri pada tahun 2008 dan Meirdania
Zudia tahun 2010.
Menghitung kuesioner kepuasan pelanggan dan kepuasan karyawan
akan dihitung menggunakan skala likert. Skala likert berisi lima tingkat
jawaban dengan pilihan berupa angka 1-5, yaitu pada faktor belief (yang
sesungguhnya) adalah 1 untuk sangat tidak setuju; 2 untuk tidak setuju; 3
untuk kurang setuju; 4 untuk setuju; dan 5 untuk sangat setuju. Pada faktor
tidak berharap; 3 untuk cukup berharap; 4 untuk berharap; dan 5 untuk
sangat berharap.
2. Dokumentasi
Data yang dikumpulkan meliputi data keuangan PT. Bank
Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh tahun 2013-2015, data
nasabah tahun 2013-2015, data karyawan tahun 2013-2015, serta
gambaran umun tentang PT. Bank Pembangunan Kalteng dan PT. Bank
Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.
3. Wawancara
Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006: 86), wawancara merupakan
komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh pewawancara
dan responden untuk menggali informasi yang relevan dengan tujuan
penelitian. Pada penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur,
yaitu pertanyaan yang diajukan tidak terikat dengan pedoman wawancara.
Wawancara dilakukan kepada Pemimpin Seksi Pelayanan dan Pemimpin
Seksi Adminitrasi dan Personalia PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang
Muara Teweh. Data yang diperoleh dengan teknik ini berupa informasi
nasabah, informasi karyawan, dan informasi tentang perkembangan PT.
Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh baik dari keuangan
F. Populasi dan Sampel
Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006: 69-70), populasi adalah
keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik terbatas
maupun tidak terbatas. Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi.
Populasi dan sampel untuk penelitian ini adalah karyawan dan nasabah
PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh. Pemilihan sampel
dengan cara non probabilitas. Teknik yang digunakan adalah accidental
sampling, karena pemilihan sampel berdasarkan kebetulan dan dianggap cocok
sebagai sumber data. Sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin
dengan tingkat kesalahan 10%. Tingkat kesalahan 10% dipilih karena adanya
keterbatasan waktu untuk melakukan penelitian dan ukuran sampel dengan
tingkat kesalahan 10% sudah dianggap mampu untuk memperoleh data yang
diinginkan. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rumus Slovin sebagai berikut (Sugiyono, 2006: 57):
n = + NeN
Keterangan: n: Ukuran sampel N: Ukuran populasi
e: Batas kesalahan yang diinginkan
Maka ukuran sampel:
n = + .9 4.9 4 nasabah%
G. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2006).
Suatu indikator pernyataan dikatakan valid jika korelasi antara
masing-masing indikator menunjukkan hasil yang signifikan. Pengujian instrumen
penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson dengan tingkat
signifikan sebesar 1 %.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil (Ghozali, 2006: 41).
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot, yaitu
pengukurannya hanya sekali kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Untuk
mengukur relabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
H. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan untuk mengimplementasikan metode
Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan,
pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan
pertumbuhan.
1. Perpektif Keuangan
Ketentuan pengukuran perspektif keuangan diatur dalam Peraturan
Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 dan Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 13/24/DPNP 2011. Pengukuran kinerja dari perspektif keuangan
diukur dengan menggunakan rasio rentabilitas (ROA, ROE, NIM, dan
BOPO) dan rasio likuiditas (LDR)
a. Rasio Rentabilitas (Rasio Profitabilitas)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal.
1) ROA (Return On Asset)
Rasio ini menggambarkan kemampuan bank memperoleh laba
dari seluruh aktiva yang dimiliki. Berdasarkan Surat Edaran Bank
Indonesia Nomor 13/24/DPNP 2011, ROA dikatakan sangat baik
jika ROA ≥ 2%, ROA antara 1,25%-2% dikategorikan baik, ROA
antara 0,5%-1,25% dapat dikategorikan cukup baik, ROA antara
0%-0,5% dikategorikan kurang baik, ROA ≤ 0% dapat dikategorikan
tidak baik. Rumus untuk mencari rasio ROA adalah sebagai berikut :
2) ROE (Return On Equity)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal disetor
bank untuk menghasilkan laba bersih. Berdasarkan Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP 2011, ROE dikatakan baik jika
berada diatas 12,5%, ROE dikatakan cukup baik jika berada di
5%-12,5%, dan ROE dikatakan tidak baik jika berada dibawah 5%.
Semakin tinggi ROE maka kemampuan modal disetor bank
menghasilkan laba untuk pemegang saham semakin besar. Untuk
mencari rasio ROE adalah sebagai berikut:
ROE = ℎ %
3) NIM (Net Interest Margin)
Rasio ini digunakan mengukur kemampuan bank dalam
mengelola aktiva produktif dalam menghasilkan pendapatan bunga
bersih. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
13/24/DPNP 2011, NIM dikatakan baik atau sehat jika berada diatas
2%, NIM dikatakan cukup baik jika berada di 1,5%-2%, dan
dikatakan tidak baik jika berada dibawah 1,5%. Rumus untuk
mencari NIM sebagai berikut:
NIM = − ℎ %
4) BOPO (Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi)
BOPO adalah rasio membandingkan biaya operasioanal
seberapa efektif dan efisiennya perusahaan mengendalikan biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Berdasarkan Surat
Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP 2011 menetapkan rasio
BOPO yang cukup baik sebesar 92%-94%, BOPO diikatakan tidak
baik jika berada diatas 94%, dan dikatakan baik jika berada dibawah
92%. Rumus untuk mencari BOPO adalah:
BOPO = %
b. Rasio Likuiditas
LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah rasio yang digunakan menilai
likuiditas suatu bank dengan cara membagi seluruh jumlah kredit yang
diberikan oleh bank dengan dana yang diterima oleh bank. Berdasarkan
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP 2011 standar terbaik
LDR (Loan to Deposit Ratio)adalah <75%. Jika berada diantara
75%-85% dikatakan baik dan dikatakan tidak baik jika diatas 75%-85%. Dengan
Rumus:
LDR =∑ ∑ ℎ %
2. Perspektif Pelanggan
a. Pangsa Pasar (Market Share)
Market Share digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan
Share maka semakin baik, karena bank mampu menguasai segmen
pasar dengan baik. Dengan rumus (Laksmita dan Januarti, 2011: 13):
ℎ = ∑ ∑ ℎ %
b. Retensi Nasabah
Retensi nasabah adalah kondisi dimana bank mampu
mempertahankan nasabahnya. Semakin tinggi tingkat retensi pelanggan
maka semakin baik, karena bank dianggap mampu mempertahankan
nasabah lama. Untuk mengukur retensi nasabah dengan
membandingkan jumlah nasabah lama dalam suatu periode dengan total
nasabah. Tolak ukurnya (Tahaka: 2013)
ℎ = ∑ ℎ ℎ
c. Akuisisi Nasabah
Akuisisi nasabah merupakan kondisi bank mampu memenangkan
nasabah baru dari pesaingnya. Semakin tinggi tingkat akuisisi
pelanggan maka semakin baik, karena bank dianggap mampu
memenangkan nasabah baru dari pesaing. Tolak ukur ini dilihat dengan
rumus (Tahaka: 2013):
ℎ = ∑ ℎ ℎ %
d. Kepuasan Nasabah (Customer Satisfaction)
Kepuasan Konsumen digunakan untuk mengukur dan mengetahui
Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh. Data kepuasan nasabah
diperoleh dengan mengisi kuesioner kepuasan nasabah.
Tingkat kepuasan konsumen dapat diketahui dengan menggunakan
analisis model sikap multiatribut (multiattribute attitude models).
Dalam model atribut ini, sikap keseluruhan terhadap suatu objek adalah
fungsi dua faktor, yaitu: kekuatan kepercayaan menonjol yang
diasosiasikan dengan objek dan evaluasi atas kepercayaan tersebut
(Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson 2013: 138). Langkah-langkah analisis
MAM adalah sebagai berikut:
1) Menentukan atribut yang menjadi pertimbangan responden.
2) Menentukan bobot masing-masing atribut (Wi) berdasarkan urutan
kepentingan. Bobot atribut dihitung dengan rumus:
Wi = ∑ − %
3) Menghitung rata-rata ideal dan belief dalam skala.
Ideal merupakan kondisi atau keadaan yang diharapkan oleh
responden, sedangkan belief merupakan kondisi atau keadaan yang
dipercaya responden. Untuk menghitung ideal dan belief dengan
menggunakan rumus:
Rata − rata Ideal = ℎ
Rata − rata Belief = ℎ
4) Memasukan hasil data ideal dan belief ke dalam tabel, kemudian
5) Menghitung sikap nasabah dengan menggunakan rumus:
Ab = ∑ Wi �
�=
|Ii − xi|
Dimana:
Ab: Sikap terhadap objek
Wi: Bobot terhadap atribut
Ii: Nilai rata-rata ideal dari responden untuk atribut i
xi: Nilai rata-rata belief dari responden untuk atribut i
n: Jumlah atribut
6) Hasil perhitungan dari langkah sebelumnya diinterprestasikan
menggunakan skala likert, dengan:
Sikap (x-1) x 100 maka hasilnya adalah (5-1) x 100 = 400
0 80 160 240 320 400
Keterangan:
0 – 80% : sangat puas
81 – 160% : puas
161 – 240% : cukup puas 241 – 320% : tidak puas 321 – 400% : sangat tidak puas
Menurut skala tersebut, jika hasil perhitungan semakin mendekati
angka nol maka sikap responden semakin positif. Jika hasil semakin
positif menunjukan nasabah semakin puas atas produk dan layanan
bank. Tetapi jika hasil menunjukkan semakin tinggi menunjukkan
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
a. Tingkat inovasi Bank
Tolak ukur ini untuk mengukur kemampuan dalam menciptakan produk
baru yang dapat ditawarkan oleh bank. Hal ini dapat dilakukan dengan
peningkatan jumlah unit kerja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
terutama nasabah. Unit kerja sendiri merupakan jaringan-jaringan bank yang
terdiri dari kantor cabang pembantu, layanan ATM, kantor kas, dan lain-lain
Cara pengukurannya dengan membandingkan unit kerja periode
tertentu terhadap total unit kerja. Semakin meningkat rasio NGR (Network
Growth Ratio) maka semakin baik, karena bank dianggap mampu untuk
mengembangan inovasi bank. Dengan rumus (Laksmita dan Januarti, 2011:
13-14):
NGR = ∑ %
b. Proses Operasi Pelayanan
Proses operasi pelayanan digunakan untuk mengukur tingkat kualitas
pelayanan yang diberikan kepada nasabah. Pengukuran menggunakan rasio
Administrative Expense to Total Revenue (AETR) untuk mengetahui
efisiensi dan efektivitas serta ketepatan waktu proses atas transaksi yang
dilakukan PT. Bank Kalteng Cabang Muara Teweh. Menurut Rangkuti
(2011: 105), AETR dikatakan sangat baik adalah 8,5%-10%, dikatakan baik
jika < 8,5%, dikatakan cukup baik jika berada di 10%-12% dan dikatakan
tidak baik jika > 12%. Maka perhitungan AETR menggunakan rumus
AETR = ∑ %
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
a. Tingkat Kepuasan Karyawan
Kepuasan karyawan digunakan untuk mengukur dan mengetahui
seberapa besar tingkat kepuasan karyawan selama bekerja di PT. Bank
Kalteng Cabang Muara Teweh dengan mengisi kuesioner. Tingkat kepuasan
karyawan dapat diketahui dengan menggunakan analisis model sikap
multiatribut (multiattribute attitude models). Langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1) Menentukan atribut yang menjadi pertimbangan karyawan.
2) Menentukan bobot masing-masing atribut (Wi) berdasarkan urutan
kepentingan. Bobot atribut dihitung dengan rumus:
Wi = ∑ − %
3) Menghitung ideal dan belief dalam skala.
Ideal merupakan kondisi atau keadaan yang diharapkan oleh responden
(karyawan), sedangkan belief merupakan kondisi atau keadaan yang
dipercaya responden. Untuk menghitung ideal dan belief dengan rumus:
Rata − rata = ℎ
4) Memasukan hasil data ideal dan belief ke dalam tabel, kemudian dihitung
ke dalam model
5) Menghitung sikap responden dengan menggunakan rumus:
Ab = ∑ Wi
Wi: Bobot terhadap atribut
Ii: Nilai rata-rata ideal dari responden untuk atribut i
xi: Nilai rata-rata belief dari responden untuk atribut i
n: Jumlah atribut
6) Hasil perhitungan dari langkah sebelumnya kemudian diinterprestasikan
menggunakan skala likert, dengan:
Sikap (x-1) x 100 maka hasilnya adalah (5-1) x 100 = 400
Menurut skala tersebut, jika hasil perhitungan semakin mendekati
angka nol maka sikap karyawan semakin positif. Jika sikap karyawan
semakin positif berarti menunjukan responden semakin puas bekerja di PT.
Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.
b. Tingkat Pelatihan Karyawan
Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur seberapa sering bank
sehingga menghasilkan karyawan yang terampil. Semakin tinggi tingkat
pelatihan karyawan maka semakin baik, karena bank dianggap mampu
menghasilkan karyawan yang terampil untuk meningkatkan kinerja bank.
Karyawan terampil dapat dihitung dengan rumus (Laksmita dan Januarti,
2011: 14):
Karyawan Terampil =∑ ∑ ℎ ℎ
c. Tingkat Produktivitas Karyawan
Tolok ukur ini digunakan untuk mengetahui dan mengukur
produktivitas kerja karyawan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang
Muara Teweh untuk periode tertentu. Semakin tinggi tingkat produktivitas
karyawan maka semakin baik, karena karyawan dianggap mampu
menghasilkan laba bersih yang tinggi. Produktivitas karyawan dihitung
dengan rumus (Zudia, 2010: 45):
I. Rangkuman Hasil Pengukuran
Tabel 3.1 Hasil Penilaian Keseluruhan
Rasio Hasil Perhitungan Analisis
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Perspektif Keuangan
1. ROA 2. ROE 3. NIM 4. BOPO 5. LDR
Perspektif Pelanggan
1. Pangsa Pasar 2. Retensi Nasabah 3. Akuisisi Pelanggan 4. Kepuasan Nasabah
Perspektif Bisnis Internal
1. Tingkat Inovasi 2. Proses Operasi
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 1. Kepuasan Karyawan
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah didirikan pada
tanggal 28 Oktober 1961 dengan Akta Notaris Njoo Sio Liep Nomor 24
dengan nama BPD Kalimantan Tengah. Dalam akta pendirian tersebut PT
BPD Kalimantan Tengah menjalankan usaha bank di Provinsi Kalimantan
Tengah, berkedudukan di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu
Palangka Raya. Selanjutnya berdasarkan izin usaha Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor BUM 9-1-3/II tanggal 22 Januari 1962.
Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 14 tahun 1967 tentang
Pokok-pokok Perbankan menyebabkan Peraturan Daerah tersebut perlu
disesuaikan kembali, dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun
1976 Nomor 19 tahun 1978 Nomor 18 tahun 1981, yang disahkan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 973.97-42-1277 tanggal 30
September 1982.
Pada tahun 1981 semua saham milik swasta dibeli oleh pemerintah
sehingga Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sepenuhnya
menjadi milik Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah.
Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 1999 tanggal 17 Juli 1999 menetapkan
perubahan bentuk badan hukum bank dari Perusahaan Daerah (PD) Bank
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan sebutan PT. Bank
Pembangunan Kalteng yang dimiliki oleh Pemda Provinsi Kalimantan
Tengah dan Pemda Kota dan Kabupaten seKalimantan Tengah.
(sumber: http://www.bankkalteng.co.id)
B. Perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh
PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh merupakan
Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak dibidang perbankan.Tujuan PT.
Bank Pembangunan Kalteng sendiri sebagai berikut:
1. Menghimpun dana dari pihak ketiga
2. Menyalurkan dana dari pihak ketiga dalam bentuk pinjaman
3. Mengelola keuangan daerah
PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh berdiri pada
tanggal 5 Mei 1984. Pada awalnya PT. Bank Pembangunan Kalteng dapat
berkembang dengan baik. Perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng
Cabang Muara Teweh diikuti dengan meningkatnya persaingan di dunia
perbankan. Banyaknya bank-bank swasta di Muara Teweh menciptakan
persaingan tersebut.
Selain persaingan antar bank, pada tahun 2002 terjadi peningkatan kredit
bermasalah. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan laba yang cukup
besar pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.
Peningkatan kredit bermasalah tersebut juga menjadi faktor penurunan
Pada tahun 2007 mulai terjadi penurunan kredit bermasalah yang diikuti
dengan peningkatan laba. Hal ini berarti PT. Bank Pembangunan Kalteng
dapat meningkatkan kinerja bank. PT. Bank Pembangunan Kalteng selalu
berusaha untuk meningkatkan kinerja, misalnya dengan membuka unit
pelayanan kas, menambah unit ATM, setoran pajak, dan setoran SAMSAT.
Pelayanan yang diberikan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara
Teweh adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya untuk
nasabah bank itu sendiri.
C. Arti Logo, Visi, Misi, Motto dan Budaya Bank Pembangunan Kalteng.
Gambar 4.1. Logo Bank Pembangunan Kalteng 1. Deskripsi Logo Bank Pembangunan Kalteng
Citra budaya Kalimantan Tengah disampaikan melalui citra simbolik
Perahu. Perahu merupakan alat transportasi sungai yang dipergunakan
oleh sebagian besar masyarakat di sekitar daerah aliran sungai.
Elemen-elemen budaya ini ditampilkan sebagai identitas Bank Kalteng yaitu
lembaga perbankan yang bersifat bisnis serta memiliki inisial kedaerahan.
a. Lingkaran. Menggambarkan Bank Kalteng sebagai Bank Sentral di
Kalimantan Tengah yang memiliki peran dominan dalam pembangunan
perekonomian. Bentuk lingkaran atau bulat mencerminkan sifat usaha
perbankan yang dinamis dan global.
b. Perahu. Di antara elemen-elemen warna merah, hijau dan kuning
terdapat garis putih berbentuk kepala perahu. Perahu menggambarkan
gerak usaha yang dinamis dan sebagai gambaran citra visual daerah
Kalimantan Tengah.
c. Warna Merah (Neon Red). Warna Merah (Neon Red) mencerminkan
keceriaan, semangat sportivitas dan pandangan modern.
d. Warna Hijau. Warna hijau memiliki arti hidup, kemakmuran dan
harapan masa depan baik.
e. Warna Kuning. Warna kuning keemasan mempunyai arti sukses dan
kejayaan.
2. Visi Bank Pembangunan Kalteng
Visi: Kokoh, Terpercaya dan Dinamis.
Kokoh menjadikan Bank Kalteng sehat, kuat dan tahan uji.
Terpercaya adalah jaminan, saling mempercayai dan dipercayai.
Dinamis adalah tumbuh, maju dan berkembang secara wajar
3. Misi Bank Pembangunan Kalteng
Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan
pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber
4. Motto Bank Pembangunan Kalteng
Mitra terpercaya meraih sukses
5. Budaya Bank Pembangunan Kalteng
Budaya perusahaan bank adalah sikap dan perilaku para pegawai
dalam mencapai visi dan misinya. Sikap dan perilaku tersebut merupakan
pencerminan dari nilai-nilai, dan norma-norma yang ada di lingkungan
bank. Penjabaran lebih lanjut atas pilar utama atau Pernyataan Budaya
Perusahaan Bank Kalteng yaitu “Mitra Terpercaya Meraih Sukses”
sebagai acuan pokok bagaimana perilaku semua pejabat dan pegawai
dalam Bank Kalteng dalam mengelola bisnisnya. Sehingga dapat memiliki
hal-hal sebagai berikut :
a. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan/Nasabah.
b. Meningkatkan ketrampilan dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM)
Bermutu Tinggi.
c. Meningkatkan keuntungan kepada Pemegang Saham.
Manajemen bank bertekad untuk menerapkan Intisari dari Butir
Perilaku Budaya Perusahaan yaitu :
a. Bekerja keras dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berdisiplin
sebagai wujud dari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
b. Bersikap sebagai pemasar bagi bank dan produk-produknya.
c. Bekerja sebagai wirausahawan, inovatif, kreatif, dinamis dan proaktif.
e. Memberikan layanan secara cepat, teliti (akurat) dan ramah
f. Memperluas wawasan, pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan
bank.
g. Peduli terhadap masalah yang muncul dan menyelesaikannya secara
tepat dan cepat.
h. Bersikap tertib, selalu tampil rapi, tepat waktu, tepat janji dan
menjunjung tinggi etika pergaulan.
i. Berfikir, bersikap, dan bekerja secara profesional yang didasari
penguasaan dan sesuai sistem dan prosedur yang berlaku.
j. Bersikap terbuka, rasa kebersamaan, toleran, dan menjaga
keharmonisan antar sesama pegawai.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dibentuk untuk menentukan hubungan antar posisi
dalam suatu organisasi. PT. Bank Pembangunan Kalteng menetapkan struktur
organisasinya untuk mempermudah proses kegiatan di dalam bank. Berikut
ini uraian tugas jabatan di PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara
Teweh:
1. Pemimpin Cabang
a. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas
Cabang dalam usaha memasarkan produk dan jasa bank,
b. Melaksanakan seluruh tugas pokok Cabang secara efektif dan efisien
dalam upaya menunjang kelancaran tugas operasional dan
mengamankan kepentingan Cabang,
c. Melakukan pengembangan, pengendalian dan pengelolaan administrasi
secara efisien,
d. Mengendalikan dan meningkatkan kualitas usaha/bisnis di daerah
kerja/operasinya dalam upaya memberikan konstribusi laba yang nyata
terhadap laba bank secara keseluruhan serta memberikan kontribusi
terhadap program pemberdayaan ekonomi daerah,
e. Bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan fungsi manajemen
secara utuh, konsisten dan kontinyu,
f. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam melaksanakan kepatuhan
terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan
perundang-undangan lainnya yang berlaku,
g. Bertanggung jawab sepenuhnya untuk membina dan mengembangkan
Sumber Daya Manusia dalam usaha meningkatkan prestasi dan mutu
kerja para pegawai,
h. Menyusun, mengusulkan dan menerima penetapan Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan Cabang dari Kantor Pusat,
i. Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif terhadap unit-unit kerja
2. Pemimpin Seksi Pemasaran
a. Melaksanakan seluruh tugas pokok pada unit kerja yang berada di
bawah penyeliaan Pemimpin Bidang Pemasaran secara efektif dan
efisien sesuai dengan batasan dan wewenang yang ditetapkan Direksi,
b. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak baik intern
maupun ekstern, yang dapat menunjang kelancaran tugas Bidang
Pemasaran,
c. Membantu Pemimpin Cabang dalam merumuskan dan menyusun
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Cabang serta mengevaluasi
perkembangan pencapaiannya.
3. Account Officer
a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Unit serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bank,
b. Memasarkan produk dan jasa bank kepada nasabah/bukan nasabah,
c. Melakukan penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis dana
dan Jasa Bank di daerah kerja cabang.
4. Analis Kredit Ritel
a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Unit serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bank,
b. Memproses permohonan dan mengelola kredit komersial segmen ritel,
c. Memproses permohonan dan mengelola kredit standar/konsumtip,
d. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dan jasa bank,
f. Melakukan penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis dana
dan Jasa Bank di daerah kerja cabang.
5. Asisten Kredit Pogram
a. Memproses permohonan dan mengelola kredit program
b. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dan jasa bank.
6. Analis Penyelamat Kredit
a. Merencanakan serta mengelola penyelamatan dan penyelesaian Kredit
Bermasalah, Kredit Macet dan Kredit Hapus Buku Segmen Ritel,
b. Memproses permohonan penyelesaian Kredit Bermasalah, Kredit Macet
dan Kredit Hapus Buku Segmen Ritel,
c. Mengusulkan Penghapusbukuan Kredit Macet Segmen Ritel,
d. Melakukan pembinaan kepada debitur Kredit Bermasalah Segmen Ritel
7. Asisten Satuan Tugas Khusus
a. Melakukan penagihan langsung kepada debitur kredit bermasalah,
kredit macet dan kredit hapus buku segmen ritel,
b. Melakukan koordinasi dengan KP2LN, Pengadilan Negeri dan Instansi
terkait lainnya dalam upaya Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit,
c. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan Kantor Pusat dalam upaya
penyelamatan dan penyelesaian kredit.
8. Asisten Pengendalian Kredit
a. Mengkaji aspek hukum hubungan antara bank dengan Debitur,
b. Melakukan penilaian atas barang agunan yang diserahkan oleh debitur