• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan dan pemanfaatan media video dalam pembelajaran IPA di kelas III Sekolah Dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan dan pemanfaatan media video dalam pembelajaran IPA di kelas III Sekolah Dasar."

Copied!
203
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

Fransisca Agung Pangesti (10134199) Universitas Sanata Dharma

2014

IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari hal-hal yang berada di alam sekitar dan tidak lepas dengan kehidupan sehari-hari. Umumnya, guru menjelaskan materi atau menggunakan media yang mudah untuk dibawa. Media yang biasa digunakan kurang mampu menarik perhatian siswa. Tidak semua media dapat menjelaskan materi dengan baik dan dapat dibawa ke kelas. Media yang kurang menarik menyebabkan tingkat keaktifan siswa kurang terlihat bahkan materi yang disampaikan belum tentu dapat dipahami dengan baik.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Pengembangan media video dilakukan dengan langkah-langkah: 1) analisis kebutuhan, 2) pengembangan produk, 3) produksi media video, 4) validasi, uji coba, dan revisi produk, dan 5) analisis data. Validasi produk media video dilaksanakan oleh dua orang ahli media dan dua orang ahli materi. Subjek uji coba produk adalah siswa kelas III di SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta. Data berupa hasil penilaian kualitas media video dan saran untuk revisi produk yang dianalisis secara deskriptif.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunujukkan bahwa media video yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPA SD Kelas III dan berdampak pada proses pembelajaran dan tingkat pemahaman siswa. Hal ini ditunjukkan dengan: 1)

rekapitulasi penilaian media video oleh ahli media tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,30; 2) rekapitulasi penilaian perangkat pembelajaran oleh ahli materi tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,30; 3) rekapitulasi penilaian

instrumen soal oleh ahli materi tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor

4,65; 4) rekapitulasi uji coba perorangan dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor

4,50; 4) rekapitulasi uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan

rerata skor 4,48; 5) rekapitulasi uji coba lapangan termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,61; 6) hasil penilaian uji pre-test dan post-test meningkat dengan rerata pre-test 48,75 dan skor post-test 71,61; serta 8) penelitian ini berdampak terhadap tingkat pemahaman siswa.

(2)

DEVELOPMENT AND APPLICATION OF VIDEO IN SCIENCE FOR 3RD GRADE OF PRIMARY SCHOOL

Fransisca Agung Pangesti (10134199) Sanata Dharma University

2014

Science is a subject which concern about nature life activity. Mostly, teachers use bringable medias into class, but attention from their students. Not every media can be a good explainer. Uninteresting media cause students’ active level unseen and explained material won’t be understood.

This was a research and development. Video development was being executed in steps like: 1) need analyzed; 2) developed learning program; 3) produced video; 4) validated and product revision; and 5) data analysis. Product validations have done by two media experts and two material experts. Trial subjects were 3rd grade students of Tegalrejo 2 State Primary School, performed in 4 steps: individual trial, narrow-group trial, field trial, and pre-test and post-test. Research data have collected using questioners, observations, and interviews, appearance in video’s quality evaluation and revisions descriptively.

Results from this research showed that video which has developed is suitable in science for 3rd grade of elementary school using and has impacts for learning process. It was shown by: 1) assessment result from media experts was in “good” criteria with average score 4,30; 2) assessment result from material experts was in “ very good” criteria with average score 4,30; 3) assessment result from test instrument by material experts was in “very good” criteria with average score 4,50; 4) assessment result from individual trial was in “very good” criteria with average score 4,50; 5) assessment result from narrow-group trial was in “very good” criteria with average score 4,48; 6) assessment result from field trial was in “very good” criteria with average score 4,61; 7) assessment result from pre-test and post-test was raised with average score for pre-post-test 48,75 and score for post-post-test 71,61, and; 8) this research impacted in student comprehension which was raised and behaviorally changed.

(3)

PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Fransisca Agung Pangesti NIM : 101134199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Fransisca Agung Pangesti NIM : 101134199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Perawan Maria

2. Kedua orang tuaku tersayang yaitu Bapak Yakobus Ponidi dan Ibu Christina Marijah

3. Adik-adikku tersayang yaitu Stephani Anjar Nugraheni dan Maria Tri Kurniawati

4. Kekasihku yaitu Albert Adhe Putera Wijaya 5. Sahabat-sahabat tercinta

(8)

v MOTTO

“Dream, Believe, and Make It Happen”

(Agnes Monica)

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita

baru

yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.”

(Evelyn Underhill)

“Berusaha sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal dan

tujuan yang diinginkan walau godaan terus datang”

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tida memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2014

Penulis

(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fransisca Agung Pangesti

Nomor Mahasiswa : 101134199

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH

DASAR

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 24 Juli 2014 Yang menyatakan

(11)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

Fransisca Agung Pangesti (10134199) Universitas Sanata Dharma

2014

IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari hal-hal yang berada di alam sekitar dan tidak lepas dengan kehidupan sehari-hari. Umumnya, guru menjelaskan materi atau menggunakan media yang mudah untuk dibawa. Media yang biasa digunakan kurang mampu menarik perhatian siswa. Tidak semua media dapat menjelaskan materi dengan baik dan dapat dibawa ke kelas. Media yang kurang menarik menyebabkan tingkat keaktifan siswa kurang terlihat bahkan materi yang disampaikan belum tentu dapat dipahami dengan baik.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Pengembangan media video dilakukan dengan langkah-langkah: 1) analisis kebutuhan, 2) pengembangan produk, 3) produksi media video, 4) validasi, uji coba, dan revisi produk, dan 5) analisis data. Validasi produk media video dilaksanakan oleh dua orang ahli media dan dua orang ahli materi. Subjek uji coba produk adalah siswa kelas III di SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta. Data berupa hasil penilaian kualitas media video dan saran untuk revisi produk yang dianalisis secara deskriptif.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunujukkan bahwa media video yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPA SD Kelas III dan berdampak pada proses pembelajaran dan tingkat pemahaman siswa. Hal ini ditunjukkan dengan: 1) rekapitulasi penilaian media video oleh ahli media tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,30; 2) rekapitulasi penilaian perangkat pembelajaran oleh ahli materi tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,30; 3) rekapitulasi penilaian instrumen soal oleh ahli materi tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,65; 4) rekapitulasi uji coba perorangan dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,50; 4) rekapitulasi uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,48; 5) rekapitulasi uji coba lapangan termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,61; 6) hasil penilaian uji pre-test dan post-test meningkat dengan rerata pre-test 48,75 dan skor post-test 71,61; serta 8) penelitian ini berdampak terhadap tingkat pemahaman siswa.

(12)

ix ABSTRACT

DEVELOPMENT AND APPLICATION OF VIDEO IN SCIENCE FOR 3RD GRADE OF PRIMARY SCHOOL

Fransisca Agung Pangesti (10113499) Sanata Dharma University

2014

Science is a subject which concern about nature life activity. Mostly, teachers use bring able medias into class, but attention from their students. Not every media can be a good explainer. Uninteresting media cause students’ active level unseen and explained material won’t be understood.

This was a research and development. Video development was being executed in steps like: 1) need analyzed; 2) developed learning program; 3) produced video; 4) validated and product revision; and 5) data analysis. Product validations have done by two media experts and two material experts. Trial subjects were 3rd grade students of Tegalrejo 2 State Primary School, performed in 4 steps: individual trial, narrow-group trial, field trial, and pre-test and post-test. Research data have collected using questioners, observations, and interviews, appearance in video’s quality evaluation and revisions descriptively.

Results from this research showed that video which has developed is suitable in science for 3rd grade of elementary school using and has impacts for learning process. It was shown by: 1) assessment result from media experts was in “good” criteria with average score 4,30; 2) assessment result from material experts was in “ very good” criteria with average score 4,30; 3) assessment result from test instrument by material experts was in “very good” criteria with average score 4,50; 4) assessment result from individual trial was in “very good” criteria with average score 4,50; 5) assessment result from narrow-group trial was in “very good” criteria with average score 4,48; 6) assessment result from field trial was in “very good” criteria with average score 4,61; 7) assessment result from pre-test and test was raised with average score for pre-test 48,75 and score for post-test 71,61, and; 8) this research impacted in student comprehension which was raised and behaviorally changed.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan dan Pemanfaatan Media Video Dalam Pembelajaran IPA di Kelas III Sekolah Dasar”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Keberhasilan pembuatan skripsi ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung. Peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.T., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D , selaku Dosen Pembimbing 1 penyusunan

skripsi.

4. Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech., selaku Dosen Pembimbing 2 penyusunan skripsi.

(14)

xi

6. Ibu Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. dan Bapak Ag. Rudatyo H., M.Kom., selaku ahli media.

7. Ibu Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech. dan Ibu Sri Endarwati, S.Pd., selaku ahli materi.

8. Kepala SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

9. Guru Kelas III-A SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian di kelas.

10. Siswa kelas III SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang telah membantu kegiatan penelitian.

11.Kedua orang tuaku tersayang yaitu Bapak Yakobus Ponidi dan Ibu Christina Marijah yang telah membimbing, mendukung, dan memberikan segala yang saya butuhkan selama ini.

12.Adik-adikku tersayang yaitu Stephani Anjar Nugraheni dan Maria Tri Kurniawati yang selalu memberi dukungan dan motivasi.

13.Saudara sepupuku yaitu FX. Wahyu Sigit Laksana yang telah membantu dalam pengembangan media audio visual, memberikan masukan dan petunjuk dalam mengerjakan skripsi, serta memberikan dukungan dan semangatnya yang tiada henti.

(15)

xii

15.Sahabat-sahabatku di Sumatera : Maria Vewilya, Cicilia Wahyu Putri, Avie Febriani, dan Sri Yudah yang selalu memberikan doa dan dukungannya. 16.Teman-teman dalam kelompok Payung: Rudi, Ari, Ganjar, Ika, Desta, dan

Yunita yang telah bekerja sama dalam proses penyusunan skripsi dan memberikan dukungannya.

17. Sahabatku: Fransisca Adelia Chrisnanda, Sartika, Dwi Jayanti, Tri Handayani, dan Christinana Risma yang telah memberikan dukungannya selama penyusunan skripsi.

18. Teman-teman kelas D angkatan 2010 yang sudah berjuang bersama dari semester 1 sampai semester 8, yang sudah bersama-sama menjalani masa-masa kuliah di Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 24 Juli 2014 Penulis

(16)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Definisi Operasional ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 9

1. Media Pembelajaran ... 9

2. Video Pembelajaran ... 12

(17)

xiv

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berpikir ... 21

BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Jenis Penelitian ... 24

(18)

xv

2. Analisis Data Ahli Materi ... 81

a. Analisis Data Ahli Materi I ... 81

b. Analisis Data Ahli Materi II ... 84

3. Analisis Data Uji Coba Terbatas ... 90

a. Uji Coba Perorangan ... 90

b. Uji Coba Kelompok Kecil... 93

c. Uji Coba Lapangan ... 95

4. Analisis Pre-test dan Post-test ... 97

E. Kajian Produk Akhir ... 99

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 104

B. Keterbatasan Penelitian ... 105

C. Saran ... 106

(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran ... 27

Gambar 4.1 Sketsa Produk Video Pembelajaran ... 49

Gambar 4.2 Tampilan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sebelum Revisi ... 58

Gambar 4.3 Tampilan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sesudah Revisi ... 58

Gambar 4.4 Tampilan Rangkuman Sebelum Revisi ... 59

Gambar 4.5 Tampilan Rangkuman Sesudah Revisi ... 59

Gambar 4.6 Tampilan Energi Getaran Sebelum Revisi ... 60

Gambar 4.7 Tampilan Energi Getaran Sesudah Revisi ... 60

Gambar 4.8 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media I... 77

Gambar 4.9 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media II ... 78

Gambar 4.10 Diagram Batang Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media ... 81

Gambar 4.11 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi I ... 82

Gambar 4.12 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi I ... 83

Gambar 4.13 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi II ... 85

Gambar 4.14 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi II ... 86

Gambar 4.15 Diagram Batang Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi ... 88

(20)

xvii

Gambar 4.17 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video Uji Coba Perorangan ... 92 Gambar 4.18 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video Uji

Coba Kelompok Kecil ... 94 Gambar 4.19 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video Uji

Coba Lapangan ... 97 Gambar 4.20 Diagram Batang Rekapitulasi Analisis Data Uji Soal Pre-test dan

(21)

xviii

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 3.1 Instrumen Kuesioner Kualitas Media Video oleh Siswa ... 38

Tabel 3.2 Instrumen Observasi ... 38

Tabel 3.3 Instrumen Wawancara ... 39

Tabel 3.4 Konversi Skala Lima PAP ... 41

Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Siswa berupa Observasi Kelas ... 43

Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan Siswa berupa Wawancara Guru ... 45

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media I ... 52

Tabel 4.4 Pedoman Konversi Data Kualitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5 ... 54

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media II... 55

Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media ... 56

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi I ... 61

Tabel 4.8 Hasil Penilaian Instrumen Soal oleh Ahli Materi I ... 63

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi II ... 64

Tabel 4.10 Hasil Penilaian Instrumen Soal oleh Ahli Materi II ... 65

Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi ... 67

Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi ... 67

Tabel 4.13 Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan ... 70

Tabel 4.14 Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 72

Tabel 4.15 Contoh Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 74

Tabel 4.16 Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 75

Tabel 4.17 Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media I ... 76

(22)

xix

Tabel 4.19 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media ... 79 Tabel 4.20 Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli

Materi I ... 81 Tabel 4.21 Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi

I ... 83 Tabel 4.22 Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli

Materi II ... 84 Tabel 4.23 Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi

II ... 85 Tabel 4.24 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat

Pembelajaran oleh Ahli Materi ... 86 Tabel 4.25 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh

(23)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN Lampiran 1 Storyboard Media Video Pembelajaran Kelas III ... 110 Lampiran 2 Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa (Observasi) ... 114 Lampiran 3 Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa (Wawancara) ... 115 Lampiran 4 Instrumen Penilaian Kualitas Media Audio Visual untuk Ahli

Media ... 116 Lampiran 5 Instrumen Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran untuk Ahli

(24)

xxi

(25)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Perkembangan pendidikan diatur oleh Departemen Pendidikan Nasional dengan menetapkan kurikulum yang menjangkau seluruh pelosok negri sehingga pelaksanaan kegiatan belajar diharapkan untuk mencapai hasil yang maksimal dan sesuai dengan standar nasional. Kurikulum yang masih dipergunakan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP dianggap sesuai oleh guru karena KTSP memberi guru kebebasan untuk mengembangkan suasana yang nyaman di kelas sehingga dapat mengembangkan pengetahuan, bakat, dan kemampuan peserta didik.

(26)

cara-cara untuk yang dapat membantu siswa untuk memahami dan mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar.

Guru adalah seorang fasilitator, pengarah, motivator, dan pembimbing siswa selama pembelajaran di kelas. Idealnya, seorang guru yang menyampaikan materi pelajaran dapat menggunakan metode, model pembelajaran, ataupun media yang menarik agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Pelajaran IPA mempunyai materi dan banyak melakukan percobaan baik di luar kelas ataupun di dalam kelas. Materi yang cukup banyak dapat diatasi dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik, sehingga guru dapat menghemat waktu dalam menjelaskan materi. Media pembelajaran IPA dapat berupa media video karena dapat membangkitkan semangat, motivasi, dan keinginan siswa untuk mempelajari materi tersebut. Pembelajaran IPA yang menggunakan media akan jauh lebih bermanfaat dan menarik bagi siswa.

(27)

memberikan siswa tugas di rumah seperti mengerjakan tugas dari buku paket, mencari peralatan sehari-hari yang berhubungan dengan materi bersangkutan, atau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Peneliti melakukan kegiatan wawancara setelah kegiatan pembelajaran usai untuk mengetahui proses kegiatan yang telah berlangsung. Guru menjelaskan alasan mengapa tidak mempergunakan media pembelajaran karena membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan, kesulitan dalam menemukan bentuk media yang sesuai, dan merasa lebih nyaman dengan metode pembelajaran yang selama ini sudah beliau gunakan.

Walaupun guru mengakui tidak ada masalah selama proses pembelajaran, namun selama kegiatan belajar berlangsung siswa terlihat lebih asyik berbicara dengan teman sebangku, menggambar di buku, melamun, tiduran, bermain dengan kotak pensil, berpindah tempat duduk, bernyanyi, menghentakkan kaki, dan mengikuti kelas tari yang berada di sebelah, berjalan, bermain dengan kerudungnya, dan lain sebagainya.

(28)

berupa video pada mata pelajaran IPA. Peneliti menganggap bahwa media video dapat menarik ketertarikan siswa selama pembelajaran, menumbuhkan semangat siswa, dan meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran. Alasan peneliti mengambil topik ini adalah untuk membantu para pendidik dalam menjelaskan materi yang sulit dibawa ke dalam kelas dengan cara yang menarik dan berbeda. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yaitu observasi kelas dan wawancara, media video dapat membantu pendidik menjelaskan materi dengan cara yang menarik dan siswa menjadi lebih aktif selama pembelajaran. Analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti bertujuan untuk memilih media pembelajaran jenis media apa yang dapat menarik perhatian siswa baik secara visual dan audio, meningkatkan pemahaman siswa melalui gambar dan suara, meningkatkan keaktifan siswa selam pembelajaran, dan tidak menemui kendala dalam mempergunakannya.

Peneliti berharap media pembelajaran yang akan dikembangkan bermanfaat untuk proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi, minat, semangat, dan pemahaman pada siswa. Materi yang akan dikembangkan dalam media video adalah materi yang terdapat di program semester genap, yaitu pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari. Materi tersebut dipilih oleh peneliti karena materi tersebut sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa dan hanya sedikit media yang mampu menjelaskan pengaruh energi dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil penelitian dengan judul: “Pengembangan dan Pemanfaatan

(29)

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimanakah kualitas video yang dikembangkan pada mata pelajaran IPA materi pengaruh energi kelas III sekolah dasar?

2.Bagaimanakah dampak pemanfaatan video dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi pengaruh energi kelas III sekolah dasar?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah bertujuan agar penelitian dapat dilakukan secara terarah dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti membatasi hal-hal sebagai berikut:

1. Standar Kompetensi yang digunakan adalah 4 Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi, dan sumber energi.

2. Kompetensi Dasar yang digunakan adalah 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari.

3. Produk yang dikembangkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah media video tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehiduan sehari-hari.

D. Tujuan Penelitian

(30)

1. Untuk mengetahui kualitas video yang dikembangkan pada mata pelajaran IPA materi pengaruh energi kelas III sekolah dasar.

2. Untuk mendeskripsikan dampak pemanfaatan video dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi pengaruh energi kelas III sekolah dasar.

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang akan dikembangkan memiliki spesifikasi antara lain:

1. Media video yang dikembangkan memiliki karakteristik tertentu antara lain: (a) dapat mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, (b) menyampaikan pesan lebih cepat dan mudah diingat, (c) mengembangkan imajinasi siswa, (d) mampu menunjukkan rangsangan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dan (e) menumbuhkan minat dan motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Media video yang dikembangkan oleh peneliti telah divalidasi oleh dua orang ahli media dengan tujuan untuk mencapai indikator yang terdapat dalam perangkat pembelajaran.

(31)

F. Manfaat Penelitian

Pengembangan media video yang dilakukan oleh peneliti memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Melalui penelitian ini, peneliti dapat memperoleh pengetahuan serta pengalaman dalam melakukan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) untuk menghasilkan media video untuk pembelajaran di kelas III.

2. Bagi guru

Penelitian ini dapat memberikan inspirasi bagi guru-guru SD untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan menggunakan media video untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

3. Bagi siswa

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman baru yang lebih mudah dimengerti dengan penggunaan media video pada pembelajaran IPA kelas III.

4. Bagi Sekolah

(32)

G. Definisi Operasional

Berikut definisi operasional yang digunakan agar terdapat kesatuan pemahaman yang mempermudah memahami penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Media

Media merupakan suatu alat, peralatan fisik, atau sarana yang dapat digunakan untuk menyempurnakan dan membantu proses pembelajaran terutama mencapai tujuan pembelajaran dan memperjelas materi pelajaran yang telah dirancang oleh pengajar.

2. Video

Video adalah media yang menampilan gambar sekaligus suara dalam waktu yang bersamaan dan berisi tentang fakta atau fiktif.

3. Ilmu Pengetahuan Alam

IPA adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian yang ada di sekitar manusia yang dikemukakan dengan cara yang sistematis dan tepat sehingga pengetahuan yang ditemukan berguna bagi kehidupan sehari-hari.

4. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)

(33)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai kajian teori, penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, dan kerangka berpikir.

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran a.Pengertian

Hamalik dalam Kustandi (2001:7) menyatakan bahwa media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Gerlach & Ely dalam Kustandi (2001:7) menjelaskan bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual. Kustandi (2001:9) menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

(34)

belajar yang mengandung berbagai materi di lingkungan sekitar siswa yang dpat membantu merangsang siswa untuk belajar.

b. Manfaat Media

Sudjana & Rivai dalam Arsyad (2010:24-25) mengemukakan manfaat media adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran

3. Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

c. Pemilihan Media

(35)

dipelajari. Arsyad (2010:75-76) menyatakan bahawa ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media yaitu:

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. 3. Praktis, luwes, dan bertahan. Media yang dipilih sebaiknya dapat

digunakan dimana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

4. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apapun medianya, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran.

5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan.

(36)

2. Video

a. Pengertian

Sukiman (2012:187) mengatakan bahwa secara empiris kata video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa Inggris yaitu visual dan audio. Kata Vi adalah singkatan dari Visual yang berarti gambar, kemudian pada kata Deo adalah singkatan dari Audio yang berarti suara. Sadiman, Raharjo, dan Aming (2009:74) mengungkapkan bahwa video adalah media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin popular dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita) maupun fiktif (seperti ceritera), bisa bersifat informatif, edukatif, maupun instruksional.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa video adalah media yang menampilan gambar sekaligus suara dalam waktu yang bersamaan dan berisi tentang fakta atau fiktif.

b. Penggunaan Video

(37)

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

c. Karakteristik Video

Munadi (2010:127) menyebutkan karakteristik video, antara lain: 1.Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu

2.Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan 3.Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat 4.Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa 5.Mengembangkan imajinasi peserta didik

6.Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik

7.Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang

8.Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan; mampu menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan dari siswa

9.Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang kurang pandai

10.Menumbuhkan minat dan motivasi belajar

(38)

d. Kelebihan Penggunaan Video

Sadiman (2009:74-75) mengemukakan kelebihan video, antara lain:

1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar lainnya

2. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis

3. Demonstrasi ynag sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya

4. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang 5. Kamera TV bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang

bergerak atau objek yang berbahaya seperti harimau

6. Keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar

7. Gambar proyeksi bisa di-“beku”-kan untuk mengamati dengan seksama. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut, kontrol sepenuhnya di tangan guru

(39)

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) a. Pengertian IPA

Iskandar (1996:2) mengatakan bahwa lmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan di sekolah dasar (SD). Kata-kata “Ilmu Pengetahuan Alam” adalah terjemahan dari Bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut pada alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi, IPA atau science secara harfiah disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

Iskandar (2001:1) menambahkan bahwa IPA adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Ilmu pengetahuan menawarkan cara-cara untuk yang dapat membantu siswa untuk memahami dan mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar dan menemukan cara yang sistematis sehingga pengetahuan tersebut berguna bagi kehidupannya.

b. Hakikat Pembelajaran

(40)

1. IPA sebagai Produk

IPA sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip, disiplin, serta teori-teori.

2. IPA sebagai Proses

IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan atau kumpulan fakta-fakta tetapi juga mencakup cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.

c. Materi Ajar

Materi yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Kurikulum KTSP 2004 standar kompetensi memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi, dengan kompetensi dasar mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari. Materi pembelajarannya adalah pengaruh energi terhadap kehidupan sehari-hari.

(41)

Sumber energi yang dipelajari ada tiga yaitu energi panas, energi gerak, dan energi getaran. Energi panas alami didapat dari matahari dan energi panas yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah kompor, alat penanak nasi, lampu, dan setrika. Energi gerak alami berasal dari arus air dan gerak angin. Arus air dan gerak angin dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar dan dapat dijadikan sebagai pembangkit tenaga listrik. Energi getaran berasal dari benda-benda yang bergetar dan akan menghasilkan sebuah bunyi yang dapat didengar. Contoh energi getaran adalah pita suara manusia yang menghasilkan suara, senar gitar yang dipetik, biola yang digesek, dan lain-lain.

Manusia membutuhkan sumber energi untuk melakukan segala aktivitas. Manusia mendapatkan energi dari makanan. Apabila energi tidak ada, maka kehidupan dan aktivitas manusia dapat terganggu. Pengaruh energi dalam kehidupan sehari-hari sangat memberikan dampak positif dan dipergunakan orang banyak. Energi tidak dapat diciptakan atau dihilangkan namun energi dapat diubah bentuknya.

(42)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Peneliti memaparkan beberapa hasil penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti lain.

1. Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Materi Bentuk Bumi di Kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang T.A 2011/2012

Penelitian dilakukan oleh Hetti T Simanjuntak pada tahun 2011/2012 dengan judul penelitian “Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Materi Bnetuk Bumi di Kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang T.A 2011/2012”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui (1) peningkatan aktivitas siswa dengan menggunakan media audio visual pada pembelajaran materi bentuk muka bumi di Kelas VII-A SMP Swasta Pembangunan Galang, (2) peningkatam hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual pada pembelajaran materi bentuk muka bumi di Kelas VII-A SMP Swasta Pembangunan Galang.

(43)

sikulus I diperoleh nilai rata-rata 73,52 % menjadi 82, 06 % pada sikuls II. Sedangkan hasil belajar siswa yang menggunakan media audiovisual meningkat sebesar 15,15 % dari siklus I diperoleh nilai rata-rata 84,85 % menjadi 100 % pada siklus II dan telah tuntas secara klasikal. Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran materi bentuk bumi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sisiwa kelas VII-A Pembangunan Galang.

2. Pengaruh Media Audio Visual terhadap Keterampilan Menulis Cerpen untuk Kelas VII di SMPN 19 Padang

Penelitian dilakukan oleh Subur Maroha pada tahun 2013 dengan judul penelitian “Pengaruh Media Audio Visual terhadap

(44)

Berdasarkan hasil data penelitian, kelas eksperimen lebih terampil dan dapat berimajinasi dalam menggambarkan alur, penokohan, dan latar cerita karena menggunakan media audio visual. Sedangkan kelompok kontrol kurang terampil menulis cerpen karena daya imajinasi kurang dan belum terbiasanya menulis cerpen. Perbedaan rata-rata dalam menullis cerpen dengan atau tanpa menggunakan media audio visual, peneliti menganggap bahwa media audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan menulis cerpen saat pembelajaran.

Hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa (1) kelas/kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual dapat menulis dengan baik dan memenuhi KKM, (2) kelas/kelompok kontrol yang tidak menggunakan media audio visual masih mengalami kesulitan dalam menulis cerpen dan belum memenuhi KKM, dan (3) terdapatnya pengaruh yang signifikan dari uji-t karena thitung > ttabel. Pembelajaran yang menggunakan media audio visual dapat meningkatkan suasana yang menyenangkan, tidak monoton, dan siswa menjadi lebih aktif selama pembelajaran.

(45)

tetapi juga berperan penting dalam memberikan variasi pembelajaran agar siswa tidak bosan.

C. Kerangka Berpikir

Seorang anak dapat memperoleh pengetahuan melalui pengamatan, pengalaman langsung ataupun bertanya kepada seseorang. Umumnya seorang anak memperoleh pengetahuan melalui pendidikan di sekolah. Proses pembelajaran di sekolah menuntut siswa untuk aktif bertanya dan mengalami pembelajaran yang bermakna. Proses pembelajaran perlu menggunakan metode atau media yang bervariasi agar dapat menarik perhatian siswa selama pembelajaran. Salah satu media adalah media video, karena media video dapat menjelaskan materi pembelajaran yang berada jauh dari sekolah dan tidak dapat dibawa ke kelas.

Media video adalah sarana pembelajaran yang efektif dan efisien bukan hanya sekedar alat untuk menggantikan guru dalam menjelaskaan materi pembelajaran. Makna penggunaan video harus berdampak kepada hakikat IPA sebagai produk dan proses dalam pembelajaran. Video bukan hanya satu-satunya media yang dapat membantu proses pembelajaran, banyak media lain yang dapat dikembangkan.

(46)

melakukan observasi kelas untuk menilai teknik mengajar yang digunakan oleh guru untuk menarik minat dan semangat siswa selama pembelajaran. Setelah melakukan observasi kelas, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas seperti persiapan sebelum mengajar, kendala yang ditemui, media apa yang sering digunakan selama pembelajaran, dan apakah minat atau semangat siswa terlihat dengan media yang digunakan.

Guru kelas menyatakan bahwa tidak semua media dapat menjelaskan materi yang berada jauh dari sekolah. Guru harus menjelaskan bagaimana bentuknya, prosesnya, daerahnya, dan lain-lain. Untuk menggunakan media elektronik, guru membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan peralatan yang digunakan. Peneliti memberikan solusi kepada guru untuk menggunakan media video yang akan dikembangkan oleh peneliti untuk membawa materi yang sulit dijangkau ke dalam kelas dan dapat membuat siswa lebih paham dan tertarik dalam mengikuti pelajaran.

(47)

Pinnacle. Untuk menjelaskan materi atau gambar yang terdapat dalam media video, peneliti merekam suara sesuai dengan teks yang telah dibuat. Media video telah berhasil dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa sekolah dasar.

Sebelum video ini diperlihatkan kepada subyek penelitian, media video terlebih dahulu divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Media video harus divalidasi agar sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat menarik perhatian siswa selama pembelajaran tanpa adanya gangguan. Video ini berisi materi sumber-sumber energi dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. Video ini terdapat berbagai pengaruh sumber energi (energi panas, gerak, dan getaran) yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

(48)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

(49)

Borg dan Gall merinci tahapan penelitian dan pengembangan sebagai berikut:

1. Memunculkan ide atau gagasan awal dan melaksanakan studi pendahuluan.

Gagasan penelitian dan pengembangan muncul karena hasil refleksi. Pada tahap ini dilakukan survei pendahuluan yang dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang ide atau gagasan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Pengembangan produk

Tahapan ini merupakan penyempurnaan produk awal sebagai hasil produk studipendahuluan menjadi produk yang dapat meningkatkan kualitas proses atau kualitas kinerja.

3. Melakukan uji coba

Uji coba merupakan tahapan mencobakan produk pendidikan hasil pengembangan yang bertujuan untuk menemukan efektivitas produk dilihat dari sisi hasil belajar serta kesulitan yang dirasakan guru dalam mengelola pembelajaran.

4. Uji validitas dan deminasi

(50)

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta pada siswa kelas III-A yang berjumlah 28 orang siswa pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 2 yang beralamat di Jalan Wiratama No. 27 Kota Yogyakarta.

3. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 28 Maret 2014.

C. Prosedur Pengembangan

Research and Development (R&D) dalam konteks pendidikan dapat membantu guru memecahkan masalah yang terdapat di dalam kelas, memperbaiki proses pembelajaran dengan menghasilkan produk baru mengenai materi pembelajaran mata pelajaran tertentu, dan mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan produk pengembangan ini adalah untuk memperbaiki media yang digunakan, meningkatkan pemahaman siswa, menumbuhkan semangat belajar siswa, memperbaiki sikap siswa selama proses pembelajaran.

(51)

Luther dalam Sutopo (2012:128-129). Berikut diagram langkah-langkah penelitian R&D:

(52)

Secara garis besar dalam melakukan penelitian dan pengembangan terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti, antara lain: 1. Analisis Kebutuhan untuk Menentukan Mata Pelajaran

Peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis kebutuhan dalam penelitian yang digunakan adalah wawancara dan observasi kelas Berdasarkan hasil wawancara, guru sudah mempersiapkan bahan ajar, tugas, dan media yang digunakan untuk proses pembelajaran. Guru nyaman dengan metode menjelaskan di depan kelas. Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi berupa tanya jawab terhadap materi yang telah dipelajari. Guru menggunakan media apabila media tersebut mudah untuk dibawa ke kelas dan mampu dijelaskan kepada siswa.

Sedangkan berdasarkan hasil observasi, guru menggunakan media daun untuk membantu siswa memahami berbagai bentuk tulang daun, lembar daun, dan jenis-jenis tanamannya. Namun suasana kelas sangat tidak kondusif dimana siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan. Bahkan siswa sibuk dengan aktivitas masing-masing.

2. Mengidentifikasi Kompetensi dan Materi

(53)

dan materi pembelajaran IPA tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari.

3. Melakukan Pengembangan Program Pembelajaran

Analisis kebutuhan ini merancang konsep media video agar sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan menarik bagi siswa dalam lingkup individual, kelompok kecil, kelompok besar, maupun kelas.

Penyajian materi bahan ajar berupa video harus didesain semenarik mungkin agar siswa dapat termotivasi dan terlibat aktif selama proses pembelajaran. Materi yang disajikan dalam video dikombinasikan dengan menggunakan komponen media seperti teks, video, dan suara sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung lebih baik dan menarik bagi siswa.

Pengembangan program pembelajaran dilaksanakan dengan langkah- langkah sebagai berikut:

a. Menganalisis Standar Kompetensi dan Karakteristik Mata Pelajaran. b. Menetapkan Kompetensi Dasar dan materi pembelajaran.

c. Menganalisis sumber- sumber belajar. d. Menganalisis karakteristik siswa.

(54)

4. Memproduksi Media Pembelajaran

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah pengembangan video pembelajaran yang dapat digunakan secara individu maupun kelompok. Materi pembelajaran disampaikan melalui video dengan menggunakan teks, video, dan narasi yang telah dikembangkan oleh peneliti. Peneliti menggunakan soal evaluasi berupa pre-test dan post-test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan video.

Dalam proses produksi video pembelajaran, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun konsep b. Menyusun storyboard c. Pengumpulan bahan d. Pembuatan video

Secara garis besar, video pembelajaran yang dibuat berisi komponen-komponen sebagai berikut:

1) Judul video pembelajaran 2) Standar Kompetensi

Energi dan Perubahannya

(55)

3) Kompetensi Dasar

4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari

4) Materi pembelajaran

Pada bagian materi ini berisi tentang penjelasan yang singkat mengenai materi yang dijelaskan melalui video pembelajaran yang dikembangkan. Materi dinarasikan oleh peneliti yang disertai video yang sesuai. Materi yang dipelajari melalui video adalah pengertian energi, jenis-jenis energi, dan pengaruh energi dalam kehidupan sehari-hari.

(56)

5. Uji Coba dan Revisi Produk

Produk yang telah dikembangkan akan dievaluasi terlebih dahulu oleh ahli media 1 dan 2 dan perangkat psembelajaran yang telah disesuaikan dengan produk akan divalidasi oleh ahli materi 1 dan 2. Validasi media dan materi dilakukan sebelum melaksanakan uji coba yang akan digunakan untuk kegiatan belajar di kelas. Melalui proses validasi ini akan dinilai, apakah video pembelajaran yang dibuat dapat diuji coba pada perorangan, kelompok kecil, dan lapangan. Melalui proses validasi materi yang dilakukan oleh ahli materi akan dinilai, apakah perangkat pembelajaran dan instrumen soal yang dibuat sudah dapat dilaksanakan di lapangan.

Setelah divalidasi oleh ahli media dan materi, peneliti merevisi produk yang telah dikembangkan dan perangkat pembelajaran tersebut. Media video, perangkat pembelajaran, dan instrumen soal yang telah direvisi akan dilaksanakan pada uji coba di lapangan yaitu SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.

D. Uji Coba Produk

(57)

(instructional criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria). Dalam melaksanakan uji coba harus dilakukan sebanyak tiga kali yaitu antara lain:

1.Uji-ahli (expert judges) untuk menguatkan dan meninjau ulang produk awal serta memberikan masukan perbaikan.

2.Uji-coba terbatas yang dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk.

3.Uji-lapangan (field testing), uji coba mutu produk yang telah dikembangkan benar-benar teruji secara empiris dan dapat dipertanggungjawabkan.

Cara untuk memberikan penilaian adalah dengan melakukan kegiatan uji coba terhadap perorangan, kelompok kecil, dan lapangan. Tujuan dari pelaksanaan uji coba ini adalah untuk mengetahui apakah video yang telah dibuat serta direvisi sudah layak untuk dipergunakan atau masih memerlukan perbaikan lagi sebelum dipergunakan pada tahap selanjutnya.

E. Desain Uji Coba

(58)

telah dikembangkan oleh peneliti. Berikut pemaparan uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan:

1.Uji coba perorangan

Uji coba perorangan merupakan uji coba tahap pertama dalam penggunaan video pembelajaran kepada sampel penelitian yang berjumlah 2 (dua) orang siswa di kelas III-A. Hasil penilaian dari uji coba perorangan akan dianalisis datanya dan merevisi produk sesuai dengan masukan dari subyek penelitian. Hasil penilaian ini disebut dengan revisi produk tahap II. Hasil penilaian akan digunakan sebagai pedoman untuk uji coba kelompok kecil.

2.Uji coba kelompok kecil

Uji coba kelompok kecil dilaksanakan setelah hasil penilaian dan revisi dari uji coba perorangan. Jumlah uji coba kelompok kecil adalah 4 (empat) orang siswa. Hasil penilaian dari uji coba kelompok kecil akan dianalisis datanya dan merevisi produk sesuai dengan masukan dari subyek penelitian. Hasil penilaian ini disebut dengan revisi produk tahap III. Hasil penilaian akan digunakan sebagai pedoman untuk uji coba lapangan.

3.Uji coba lapangan

(59)

coba lapangan ini menjadi acuan untuk kelayakan produk yang dibuat sebelum digunakan dan diproduksi masal (jika diperlukan).

F. Subjek Uji Coba

Pada penelitian ini, subjek uji coba produk adalah siswa kelas III-A di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Siswa yang terlibat sebagai subjek uji coba terdiri dari tiga bagian yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan (kelas). Subjek uji coba memiliki karakteristik gaya belajar yang berbeda-beda, kemampuan prestasi yang berbeda-beda, tingkat pemahaman yang berbeda-beda, dan jumlah siswa yang proposional sehingga pengelolaan uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

G. Jenis Data

(60)

H. Instrumen Pengumpulan Data

Pengukuran variabel tidak didapat dilakukan secara langsung melainkan harus melalui indikator yang dapat dengan mudah diamati oleh peneliti. Pengukuran variabel dalam penelitian ini membahas mengenai tingkat pemahaman, sikap siswa selama pembelajaran melalui media video, dan kualitas media serta perangkat pembelajaran. Untuk menghasilkan produk pembelajaran yang berkualitas diperlukan instrumen yang berkualitas dan mampu menghasilkan data yang diperlukan untuk proses pengembangan media video. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, observasi, dan wawancara. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Tes

Supratiknya (2012:25-26) mengemukakan bahwa tes merupakan salah satu jenis asesmen yang menggunakan aneka prosedur spesifik untuk memperoleh informasi dan mengkonversikan atau mengubah informasi tersebut ke dalam skor atau bilangan. Tes yang baik harus mampu berperan sebagai sampel periaku presentatif, yaitu mengndung item-item yang benar-benar mencerminkan pengetahuan, keterampilan atau sifat kepribadian sebagai hasil belajar yang hendak diukur tau diungkap dari testi.

(61)

tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, dimana suatu tujuan dapat dicapai. Sebenarnya evaluasi juga merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi keperluan pengambil keputusan.

Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan melalu media video yang telah dikembangkan oleh peneliti. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan beberapa hari sebelum penelitian dilakukan, sedangkan post-test dilakukan setelah penelitian. Jenis soal yang terdapat dalam tes adalah isian singkat dan dibuat berdasarkan kompetensi yang digunakan oleh peneliti.

2. Kuesioner

(62)

Tabel 3.1 Instrumen Kuesioner Kualitas Media Video oleh Siswa

No Komponen penilaian Skor Komentar

4 3 2 1

1 Gambar dalam video menarik

bagi saya

2 Huruf dalam video bisa saya baca

3 Warna hurufnya bagus

4 Suara narator terdengar dengan jelas oleh saya

5

Kecepatan narator berbicara sesuai dengan gambar/video yang ditampilkan

6 Bahasa yang digunakan narator dapat saya mengerti dengan jelas

7 Music dalam video tidak mengganggu suara narator

8 Materi dalam video dapat saya pahami dengan baik

9 Gambar dalam video berkualitas bagus atau tidak pecah

10 Gambar yang digunakan sesuai dengan materi yang dipelajari

Jumlah skor Total skor

3. Observasi pembelajaran

Observasi pembelajaran dilaksanakan secara terbuka dan membahas tentang tingkat pemahaman dan sikap siswa sebelum penelitian dengan menggunakan medua video.

Tabel 3.2 Instrumen Observasi

Aspek Ya Tidak Keterangan

Guru

Guru menggunakan media pada pembelajaran. Guru menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar.

Guru menggunakan sumber belajar yang bervariasi.

(63)

Aspek Ya Tidak Keterangan

Siswa

Ketertarikan siswa saat mengikuti pembelajaran.

Partisipasi siswa terhadap pembelajaran yang diberikan guru.

Suasana dalam kelas saat pembelajaran.

Kondisi kelas

Ruang kelas.

Lingkungan sekitar.

Sarana dan prasarana.

4. Wawancara

Wawancara dilaksanakan kepada guru kelas. Wawancara dilakukan sebelum dan sesudah uji coba produk. Penggumpulan data melalui wawancara digunakan untuk mengetahui kelayakan, pemahaman materi, dan pengaruh bagi siswa dari video pembelajaran. Sebelum melaksanakan wawancara, peneliti harus menyiapkan instrumen wawancara yang disebut angket. Syaodih (2008:217) menyatakan bahwa angket hanya berupa pertanyaan pokok tidak lebih dari 7 atau 8 pertanyaan.

Tabel 3.3 Instrumen Wawancara

Aspek Item Keterangan

Pengajaran Persiapan apa yang ibu lakukan sebelum mengajar? Kapan ibu mempersiapkan materi pembelajaran? Apa kendala ibu waktu pembelajaran di kelas? Metode pembelajaran yang digunakan?

(64)

Aspek Item Keterangan Apakah dengan menggunakan media, materi dapat

tersampaikan?

Darimana sumber media diperoleh?

Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi?

Hal-hal apa saja yang ibu pertimbangkan dalam penggunaan media?

Bagaimana perbedaan pembelajaran yang

menggunakan media dan tidak menggunakan media?

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan jenis data yang akan dikumpulkan selama penelitian yaitu kuisioner, observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa kualitatif dan kuantitatif. Data ini selanjutnya digunakan sebagai masukan untuk penyempurnaan produk melalui tahap revisi sebelum menuju ke tahap selanjutnya. Data kualitatif diperoleh melalui komentar, kritik, dan saran dari ahli media, ahli materi, dan siswa yang diminta untuk memberi penilaian langusng terhadap produk yang telah dikembangkan. Data kuantitatif diperoleh dari lembar kuesioner dengan menggunakan skala Likert,yang dianalisis secara statistik melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Pengumpulan data kasar

2. Pemberian skor untuk analisis kualitatif

(65)

Tabel 3.4 Konversi Skala Lima PAP

Kategori Nilai

Sangat Baik x > Xi+1,80 SBi

Baik Xi+0,60 SBi < x ≤ Xi+1,80 Sbi

Cukup Baik Xi-0,60 SBi < x ≤ Xi+0,60 Sbi

Kurang Baik Xi-1,80 SBi < x ≤ Xi-0,60 Sbi

Sangat Kurang Baik x ≤ Xi-1,80 SBi

Keterangan: Xi (rerata ideal) =

2 1

(skor maksimal ideal + skor minimal ideal) SBi (simpangan baku ideal) =

6 1

(66)

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai data analisis kebutuhan, deskripsi produk awal, pengumpulan bahan, pembuatan dan pemograman, data uji coba dan revisi produk, analisis data, dan kajian produk akhir.

A. Data Analisis Kebutuhan

Peneliti menggunakan teknik observasi kelas, wawancara dengan guru, dan tes sebagai analisis kebutuhan yang diperlukan selama penelitian. Teknik observasi dan wawancara dengan guru dilakukan sebelum penelitian untuk mendapatkan permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa. Sedangkan tes dilakukan sebelum dan sesudah penelitian untuk mengetahui dan membuktikan bahwa media video dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

(67)

Dari hasil observasi diketahui bahwa guru dalam menyampaikan materi pembelajaran mata pelajaran IPA masih menggunakan teknik menjelaskan, tanya jawab, pemberian tugas, dan menggunakan media apabila media tersebut dapat dibawa ke kelas. Sumber belajar yang digunakan oleh guru adalah buku paket dan lembar kerja siswa (LKS) yang telah disediakan oleh sekolah. Metode pembelajaran tersebut membuat siswa merasa bosan dan sering tidak fokus dengan penjelasan yang disampaikan oleh guru.

Dari hasil wawancara diketahui bahwa guru sudah berusaha untuk mempersiapkan bahan ajar dan media pembelajaran. Metode yang digunakan sudah cukup bervariasi. Guru menemukan banyak kendala selama menjelaskan materi pembelajaran. Tidak semua materi pembelajaran mempunyai media yang dapat dibawa ke kelas. Berikut adalah hasil observasi kelas dan wawancara dengan guru kelas

Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Siswa berupa Observasi Kelas

Aspek Penilaian Keterangan

Ya Tidak

Guru menggunakan daun sebagai media pembelajaran untuk mempelajari berbagai bentuk-bentuk daun, tulang daun, dan tanamannya.

Guru menggunakan beberapa metode yaitu metode ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, dan pemberian tugas.

Guru menggunakan sumber belajar yang

bervariasi. √

(68)

Aspek Penilaian Keterangan Ya Tidak

Interaksi guru dengan siswa.

Interaksi yang dilakukan guru dan siswa terjadi dengan baik. Siswa selalu bertanya kepada guru apabila siswa belum paham. Siswa

memperhatikan guru selama menjelaskan materi pembelajaran. Terjadinya kontak mata antara guru dan siswa.

Siswa

Ketertarikan siswa saat mengikuti

pembelajaran. √

Ketertarikan siswa saat pembelajaran cukup antusias karena setiap siswa membawa media yang diperintahkan oeh guru. Siswa

mempelajari bentuk lembaran daun, tulang daun, dan tanamannya berasal dari daun yang siswa bawa.

Partisipasi siswa terhadap

pembelajaran yang

diberikan guru.

Partisipasi siswa cukup baik. Siswa selalu mengajukan pertanyaan kepada guru apabila siswa belum paham dengan materi

pembelajaran.

Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang sedang dibahas. Suasana dalam kelas

saat pembelajaran.

Suasana di kelas cukup gaduh karena beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru tetapi mengikuti kelas tari yang ada di sebelahnya, siswa sibuk dengan aktivitas masing-masing, dan lain-lain. Suasana yang gaduh membuat guru selalu menegur siswa. Suara guru tidak dapat terdengar dengan jelas karena suasana kelas yang ramai.

Kondisi kelas

Ruang kelas.

Kondisi kelas sempit dikarena bentuk kursi dan meja yang bergabung dan cukup tinggi bagi siswa. Susunan meja dan kursi yang digunakan sangat tidak efektif bahkan mengganggu aktivitas siswa selama pembelajaran Lingkungan sekitar.

Sekolah terletak di pinggir jalan raya. Di samping kiri dan kanan sekolah adalah perumahan penduduk.

(69)

Aspek Penilaian Keterangan Ya Tidak

Sarana dan prasarana.

Sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah cukup lengkap dari fasilitas teknologi seperti komputer, LCD Projector, screen, CD pembelajaran, dan Laptop. Buku pelajaran sangat banyak di perpustakaan dan siswa atau guru selalu menggunakan buku tersebut sebagai tambahan sumber belajar.

Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan Siswa berupa Wawancara Guru

Aspek Item Keterangan

Pengajaran

Persiapan apa yang ibu lakukan sebelum mengajar?

Saya mempersiapkan bahan ajar yang akan dipelajari untuk pembelajaran esok harinya seperti materi yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan diberikan, dan

Kapan ibu

mempersiapkan materi pembelajaran?

Saya mempersiapkannya sehari sebelum pembelajaran dimulai.

Apa kendala ibu waktu pembelajaran di kelas?

Kendala yang saya temui cukup banyak yaitu materi pembelajaran belum tentu dipahami oleh semua siswa, saya harus menjelaskan materi yang sulit secara berulang-ulang, siswa yang sulit untuk diatur selama saya menjelaskan, materi yang cukup banyak.

Metode pembelajaran yang digunakan?

Saya sangat nyaman menggunakan metode ceramah karena saya bisa memanfaatkan waktu untuk pengerjaan tugas atau mengulang kembali materi yang menurut siswa masih belum paham. Selain ceramah, saya juga menggunakan metode tanya jawab untuk membantu pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Media

Apakah setiap materi IPA, ibu menggunakan media?

Tidak semua materi, saya menggunakan media. Karena ada beberapa materi yang sulit untuk dicari medianya. Saya juga tidak terlalu sering menggunakan media pembelajaran. Saya

menggunakan media pembelajaran apabila media tersebut mudah dijumpai oleh siswa setiap harinya. Saya juga menyuruh siswa untuk membawa media yang telah saya perintahkan kepada siswa.

Gambar

Gambar 3.1 Langkah- Langkah Pengembangan Media Pembelajaran
Gambar dalam video menarik
Tabel 3.3 Instrumen Wawancara
Tabel 3.4 Konversi Skala Lima PAP
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut ditunjukkan dengan dimensi interaction at school, mahasiswa mengaku kadang-kadang tidak berani berpartisipasi dalam diskusi di kelas, merasa

Makin tersedia air bersih yang cukup untuk keluarga serta makin dekat jangkauan keluarga terhadap pelayanan dan sarana kesehatan, ditambah dengan pemahaman ibu tentang

Berdasarkan penelitian Kajian Etnobotani Jenis Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Desa Cibenda Kecamatan Cipongkor Kabupaten bandung Barat berkaitan dengan salah

Desparesi (2015) telah melakukan penelitian pembuatan hidroksiapatit meng- gunakan metode hidrotermal suhu rendah untuk menentukan model kinetika reaksi dengan

Peningkatan suhu dan penambahan jumlah katalis terhadap proses pirolisis menghasilkan bahan bakar cair yang terbaik yaitu rasio Katalis PP:Karbon Aktif; 10:2 pada

Menimbang, bahwa oleh karena objek terperkara tidak pernah disita oleh Pengadilan Tingkat Pertama maka gugatan Rekonpensi menyangkut sita jaminan atas tanah yang menjadi

Dalam upaya untuk mengendalikan biaya produksi untuk menjaga harga produk yang kompetitif di pasar yang ketat seperti saat ini kita perlu suatu pedoman atau acuan yang

Adapun hasil uji antimakan larva kumbang kepik setelah perlakuan berbagai tingkat konsentrasi ekstrak daun jure menggunakan fraksi metanol, etil asetat dan N-Heksan