• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Usaha Pemeliharaan Sapi Potong Di Kelompok Tani Ternak Rojokoyo Kabupaten Karanganyar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Usaha Pemeliharaan Sapi Potong Di Kelompok Tani Ternak Rojokoyo Kabupaten Karanganyar."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan mengenai pemenuhan akan daging sapi di Indonesia

masih belum teratasi dengan baik. Hal ini disebabkan populasi ternak sapi yang

ada belum dapat memenuhi kebutuhan akan konsumsi daging sapi di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2009), pada tahun 2014 populasi

ternak sapi potong di Indonesia berjumlah 14.726.875 ekor dan meningkat

menjadi 15.494.288 ekor pada tahun 2015. Jumlah ternak yang dipotong pun

meningkat dari tahun ke tahun.Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan

populasi ternak sapi yang diikuti dengan peningkatan kebutuhan akan daging

sapi.

Kebutuhan daging sapi sebagai protein hewani semakin meningkat

sejalan dengan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi yang seimbang,

pertambahan penduduk dan meningkatnya daya beli masyarakat. Salah satu

upaya untuk memenuhi kebutuhan daging tesebut yaitu meningkatkan

populasi, produksi dan produktivitas sapi potong. Bibit sapi potong merupakan

salah satu faktor produksi yang menentukan dan mempunyai nilai strategis

dalam upaya mendukung terpenuhnya kebutuhan daging, sehingga diperlukan

upaya pengembangan pembibitan sapi potong secara berkelanjutan.

Produksi daging sapi nasional dipengaruhi oleh populasi sapi dan

kualitas sapi. Kualitas sapi yang baik akan tercermin dari bobot per ekor dan

persentase karkas yang semakin tinggi. Upaya peningkatan kualitas sapi

identik dengan peningkatan produktifitas daging sapi. Semakin besar populasi dan semakin tinggi produktivitas daging sapi maka kemampuan penyediaan

daging sapi nasional akan cenderung semakin tinggi. Tingkat keberhasilan

pemerintah dalam program peningkatan populasi dan kualitas sapi pada

akhirnya akan menentukan tingkat keberhasilkan program nasional

swasembada daging sapi. Hal ini sesuai dengan pendapat Direktorat Jenderal

(2)

2

tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan di berbagai peternakan sapi dengan

jumlah yang variatif.

Pemeliharaan sapi potong ini harus dilakukan analisis usaha. Analisis

usaha pemeliharaan sapi potong ini untuk mengetahui biaya yang telah

dikeluarkan selama pemeliharaan dan keuntungan yang didapatkan setelah

penjualan. Analisis usaha ini juga bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya

suatu usaha untuk dijalankan dan dikembangkan.

Kelompok Tani Ternak (KTT) Rojokoyo ini merupakan salah satu unit

usaha yang bergerak dalam bidang pemeliharaan sapi potong. Kelompok Tani

Ternak ini berlokasi di Dusun Karangwuni, RT 04/04, Desa Karangmojo,

Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Kelompok Tani Ternak

Rojokoyo ini mempunyai populasi ternak sapi potong sebanyak 50 ekor sapi

potong. Kegiatan tugas akhir mahasiswa ini dilakukan untuk lebih mendalami

usaha pemeliharaan sapi potong pada KTT Rojokoyo.

B. Tujuan Kegiatan Tugas Akhir

1. Tujuan Umum

a. Memperoleh pengalaman yang berharga dengan mengenali kegiatan

kegiatan di lapangan kerja yang berkaitan dibidang peternakan.

b. Meningkatkan pemahaman mengenai hubungan antara teori dan

penerapannya, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

c. Meningkatkan kompetensi kelulusan.

d. Meningkatkan pengalaman dan skill kerja manusia.

2. Tujuan Khusus

a. Mengaplikasikan ilmu dalam praktek kerja lapangan.

b. Meningkatkan pengetahuan tentang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam usaha peternakan.

c. Melatih kepekaan mengidentifikasi permasalahan dan mencari

alternatif solusi yang aplikatif.

d. Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja dalam bidang

pemeliharaan ternak sapi potong yang dilakukan di KTT Rojokoyo

(3)

3

C. Manfaat Kegiatan Tugas Akhir

Manfaat dari kegiatan Tugas Akhir adalah:

1. Mengetahui kesesuaian ilmu yang dipelajari di perkuliahan dan

penerapannya di lapangan secara langsung.

2. Mengetahui faktor-faktor eksternal di lapangan yang mempengaruhi

pengaplikasian teori ilmu.

3. Mampu berkomunikasi dan mengintegrasikan diri dalam lingkungan

perusahaan.

4. Mampu menganalisis permasalahan dan kendala dalam pengelolaan dan

pengembangan usaha peternakan.

5. Menambah pengalaman dan keterampilan kerja.

6. Sebagai bekal pengalaman bagi yang ingin berwirausaha di bidang

peternakan khususnya sapi potong.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem temu kembali informasi ( information retrieval system ) digunakan untuk menemukan kembali informasi (dokumen) yang relevan dengan kebutuhan pengguna ( query )

Machasin, Menyelami Kebebasan Manusia: Telaah Kritis Terhadap Konsepsi Al- Qur‟an, (Cet.. Merujuk pada hakekat khalifah dan konsep amanah yang dibebankan kepada

Gar paused, then nodded like Dave Wilson used to in biology class, trying to look like an innocent three-year-old because he'd just looked the word 'vagina' up in the dictionary

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pendidikan dan pola asuh yang diterapkan bagi anak-anak penyandang cacat di Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya di

Elektrode kemudian direndam dalam larutan garam (NaCl fisiologis) pada suhu 5ºC ketika tidak digunakan, untuk memberikan keadaan yang sama dengan lingkungan sebenarnya, atau

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmatNya saya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi dengan judul “Analisis Varibel Yang Mempengaruhi Tax Avoidance

Kesimpulan pada pemaknaan lirik lagu “Mobil Bergoyang” yang dinyanyikan oleh Lia MJ feat Asep Rumpi ini adalah makna tentang pornografi yang mengarah pada hubungan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ALAT PERAGA MAKET KUDA-KUDA SISTEM BONGKAR PASANG PADA MATA KULIAH KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG III.. Skripsi, Surakarta: