• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sektor pariwisata merupakan sektor yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu sumber pendapatan suatu daerah. Selain menjadi sumber pendapatan bagi daerah, sektor pariwisata juga dapat membuka lapangan kerja pada sektor perdagangan bagi masyarakat untuk mengurangi terjadinya pengangguran. Pariwisata merupakan salah satu dari industri gaya baru, yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan membangkitkan sektor produksi lain di negara penerima wisatawan (Wahab, 2003). Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat secara ekonomis, sosial dan budaya. Namun, jika pembangunannya tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik, maka dapat menciptakan berbagai permasalahan yang dapat menyulitkan atau merugikan masyarakat.

Era otonomi telah banyak mendukung daerah untuk lebih memperhatikan nilai-nilai yang berguna untuk mencapai kesejahteraan masyarakatnya serta menciptakan kemandirian daerah guna meningkatkan pendapatan Asli Desa dan peningkatan kehidupan yang lebih baik dalam bidang ekonomi,sosial maupun politik. Otonomi yang memberikan kewenangan sepenuhnya kepada daerah untuk menjalankan pemerintahan yang mandiri dan kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat didaerah. Dalam Undang-Undang No 6 Tanun 2014 bahwa desa disarankan untuk memiliki suatu badan usaha yang berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,terutama kebutuhan pokok dan tersedianya

(2)

sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan,dan tersedianya sumberdaya manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai asset penggerak perekonomian masyarakat. Dalam era otonomi juga perlu diberlakukan kebijakan yang memberikan akses dan memberikan kesempatan kepada desa untuk dapat menggali potensi baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia yang berada dalam wilayah desa tersebut yang nantinya digunakan sebagai sumber pendapatan desa.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APBDesa adalah Rencana Keuangan Tahunan pemerintah Desa. Pemerintah Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia.

Landasan hukum yang melandasi berdirinya BUMDes ini antara lain adalah UU No 6 Tahun 2014 tentang desa, serta PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No 6 Tahun 2014 tentang desa. Sedangkan maksud dari pendirian BUMDes tersebut adalah sebagai usaha desa yang dimaksud untuk menampung seluruh peningkatan pendapatan desa, baik yang berkembang menurut adat istiadat maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk

(3)

dikelola oleh masyarakat dari program proyek pemerintah dan pemerintah daerah.

Sedangkan tujuan dari pendirian BUMDes adalah sebagai upaya untuk peningkatan pendapatan asli daerah dan pedesaan dengan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merencanakan dan mengelola pembangunan perekonomian desa. Disamping itu pendirian BUMDes ini mempunyai sasaran yaitu terlayaninya masyarakat desa dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif serta tersedianya beragam media usaha dalam mengurangi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BUMDes mempunyai 4 (empat) tujuan utama yaitu:

1. Meningkatkan perekonomian desa 2. Meningkatkan pendapatan asli desa

3. Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan Masyarakat.

4. Meningkatkan pembangunan desa, pemberdayan Masyarakat Desa, pemberian bantuan untuk Masyarakat Miskin melalui hibah, bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan melalui APBD.

Pendirian BUMDes adalah merupakan perwujudan dari pengelolaan ekonomi produktif desa yang dilakukan secara kooperatif, partisifatip, emansifatif, transparasi, akuntabel, sustainable. Oleh karana itu perlu upaya serius untuk menjadikan pengelolaan BUMDes tersebut dapat berjalan secara efektif, efesien, propesional, dan mandiri. Untuk mencapai tujuan BUMDes dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan produktif dan konsumtif masyarakat melalui pelayanan distribusi barang dan jasa yang dikelola masyarakat dan pemerintah desa.

Dinyatakan dalam Undang- undang No. 6 Tahun 2014 bahwa BUMDes dapat

(4)

didirikan sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa setempat. Yang dimaksud dengan kebutuhan dan potensi desa adalah sebagai berikut;

1. Kebutuhan masyarakatterutama dalam pemenuhankebutuhan pokok.

2. Tersedianya sumber dayadesa yang belumdimanfaatkan secara optimal.

3. Tersedianya sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai asset penggerakperekonomian masyarakat.

4. Adanya unit-unit yangmerupakan kegiatan ekonomiwarga masyarakat.

Danau Biru adalah salah satu wisata Kabupaten Bintan yang terletak di Kampung Sei Lepan Desa Kuala Sempang Kecamatan Seri Kuala Lobam Kabupaten Bintan Kepulauan Riau yang diresmikan pada tanggal 14 April 2017.

Wisata ini memiliki potensi wisata pemandangan alam yang dapat dilihat dari segi keunikan dimana di samping Danau terdapat beberapa spot menarik bagi para pengunjung seperti rumah pohon dan pelantar cinta. Dari segi kelemahan wisata ini masih kekurangan akses penunjuk arah menuju tempat wisata. Untuk segi peluang wisata ini bisa jadi acuan bagi masyarakat dalam berdagang guna memenuhi kebutuhan ekonomi. Serta dari segi ancaman kurangnya daya dukung masyarakat dalam meningkatkan potensi Wisata Danau Biru.

Wisata Danau Biru yang dimiliki Bintan semula hanya berada di Kampung Sei Lepan, Namun karena semakin tumbuhnya objek wisata baru diberbagai kawasan seperti Gurun Pasir dan Danau buatan di Busung, Danau Biru yang di Sei Lepan ditinggalkan, padahal Danau Biru di Sei Lepan tak kalah menariknya, Maka dari itu perlu adanya optimalisasi pemanfaatan destinasi wisata. Adapun beberapa strategi yang perlu ditingkatkan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan

(5)

serta pengelolaan potensi pariwisata yang ada yaitu dengan mengembangkan pariwisata yang ada, sistem pengelolaan kawasan wisata yang berkesinambungan, penataan sarana dan prasarana yang baik dan menarik serta merangkul masyarakat untuk melakukan promosi wisata. Promosi yang dilakukan dalam pengembangan wisata Danau Biru Bintan adalah dengan melakukan promosi digital maupun manual. Promosi digital disini sebagai media sosial yang dimana terdapat dalam website Dinas Pariwisata, instagram, twitter dan lainnya. Promosi lainnya seperti Travel Bintan yang saling bekerjasama.

Selain dari segi lingkungan, keberadaan wisata mampu menunjang bidang ekonomi bagi suatu daerah. Dampaknya yaitu menciptakan lapangan kerja baru (berjualan dikawasan wisata), memperluas peluang bisnis, meningkatkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat lokal, dan meningkatkan keterampilan manajerial dan masyarakat yang merangsang kegiatan ekonomi lainnya. Namun pariwisata juga memiliki dampak negatif dalam hal ekonomi, karena masyarakat lokal yang berada di kawasan wisata mengandalkan usaha dagang yang ada sehingga pendapatan tergantung pada jumlah wisatawan yang mengunjungi wisata tersebut. Selanjutnya dari aspek sosial budaya, pariwisata berperan penting dalam aspek sosial budaya dimana ada faktor-faktor yang menjadi media dalam perubahan sosial budaya seperti sikap masyarakat, media massa, komunikasi dan lainnya.

Wisata pengunjung Danau Biru mengalami penurunan terhitung dari tahun 2019-2021 karena adanya wabah virus covid-19 yang berdampak langsung pada jumlah wisatawan di Kabupaten Bintan sehingga persentase jumlah kunjungan

(6)

wisatawan Mancanegara yang liburan ke pulau Bintan menurun sekitar 35%

hingga memasuki akhir Januari 2020, jumlah wisatawan kunjungan ke Bintan Tahun 2019 mencapai 217.783 orang. Pada tahun 2020 Bintan kehilangan wisatawan sekitar 76.000 orang hingga 87.000 orang. Jadi total kunjungan wisatawan tahun 2020 sekitar 130.000 orang. Tahun 2021 kunjungan wisatawan mengalami penurunan drastis hampir 90% akibat wabah virus covid 19 yang semakin melonjak, untuk total wisatawan Tahun 2021 hanya 20.000 orang. Data kunjungan wisatawan Bintan dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti yang terlihat di bawah ini :

Perkembangan Kunjungan Wisatawan Kabupaten Bintan Tahun 2019-2021

Sumber : Dinas Pariwisata Bintan, 2022

Desa Kuala Sempang memiliki destinasi wisata Mangrove dan Danau Biru. Danau Biru berada di kampong Sei Lepan. Untuk menuju wisata danau

217,783

130000

20000 0

50,000 100,000 150,000 200,000 250,000

2019 2020 2021

Jumlah Wisatawan

(7)

tersebut wisatawan harus menyeberangi sungai dan mengunakan pokcay. Tarif pokcay sekitar 20.000 rupiah untuk PP(Pergi-pulang), dan untuk fasilitas yang disediakan adalah rumah pohon dengan tarif 2000 rupiah per orang selama 15 menit, dan kapal-kapalan 20.000 rupiah perkapal. Sebelum pandemi kunjungan wisatawan perhari ada 100 wisatawan, apalagi akhir pekan bisa mencapai dua kali lipat dari hari biasa. Akan tetapi, sejak pandemi covid-19 melanda, angka kunjungan wisatawan menurun drastis, jumlah wisatawan dalam seminggu paling banyak hanya 20 orang.

Jumlah wisatawan Danau Biru Tahun 2019 ada sebanyak 42.000 orang, dimana ada 870 orang tiap minggunya, untuk tiap bulannya ada sekitar 3.500 orang. Untuk tahun 2020-2021 kunjungan wisatawan mengalami penurunan dimana jumlah wisatawan tahun 2020 hanya sekitar 1000 orang pertahunnya, dimana perbulan hanya ada 80 orang serta perminggunya hanya 22 orang. Dan untuk tahun 2021 jumlah kunjungan makin menurun dimana jumlah wisatawan hanya ada 700 orang pertahunnya, kunjungan wisatawan perminggu hanya ada 15 orang dan untuk tiap bulannya hanya ada sekitar 60 orang. Selain itu ada beberapa faktor penghambat menurunnya obyek wisata yaitu sarana dan prasarana yang ada di wisata masih kurang seperti kurangnya ketersediaan air bersih, dimana sanitasi air harus mendapatkan perhatian dari pengelola dan didampingi oleh dinas pariwisata dengan melakukan pembinaan maupun monitoring. Akses jalan yang kurang memadai karena lokasi wisata sangat jauh dari jalan besar serta kurangnya fasilitas permainan maupun lobi.

(8)

Pendapatan Asli Desa Kuala Sempang Tahun 2019-2021 mengalami penurunan dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke wisata Danau Biru, adapun Pendapatan Asli Desa Kuala Sempang seperti yang terlihat di bawah ini :

Tabel 1 Pendapatan Asli Desa

No Tahun Jumlah Kunjungan wisatawan Jumlah PAD

1 2019 42. 000 wisatawan Rp. 1.764.000.000

2 2020 1.000 wisatawan Rp. 42.000.000

3 2021 700 wisatawan Rp. 29.400.000

Sumber: Desa Kuala Sempang, 2022

Sejak berdirinya Wisata Danau Biru diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dalam segi kepariwisataan, namun dalam hal ini belum sesuai dengan harapan. Hal ini terlihat dari hari-hari kunjungan dan jumlah wisatawan yang berkunjung yang cenderung rendah. Biaya masuk ke obyek wisata Danau Biru kiranya cukup murah, namun jumlah wisatawan yang berkunjung masih bisa di kategorikan rendah. Hal tersebut terjadi karena kurangnya promosi dari pengelola sehingga banyak masyarakat kurang tau akan keberadaan Danau Biru. Dan hal lainnya yang dapat menyebabkan semakin menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Danau Biru adalah masalah kebersihan tempat wisata, pengurus ataupun pengelola tempat wisata masih belum terlalu peduli akan kebersihan tempat wisata tersebut sehingga membuat daya tarik dari Danau Biru kurang menarik yang menyebabkan wisatawa yang sudah pernah dating tidak ada keinginan untuk berkunjung kedua kalinya lagi dan mengakibatkan terus menurunnya wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata

(9)

Danau Biru terus menurun tiap tahunnya ditambah pandemi covid-19 yang sangat berpengaruh buruk dalam kunjungan ke obyek wisata.

Pariwisata sebagai sektor memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi. Pariwisata adalah salah satu fenomena global yang berkembang pesat di abad ke XXI. Kepulauan Indonesia yang beragam ekosistem, daya tarik alam, dan atraksi budaya menjadi tujuan wisata yang menarik perhatian dunia. Pariwisata menjadi trend pengembangan daerah, mengingat kemampuannya untuk mengembangkan daerah kepulauan yang jauh dan terpencil dapat menjadi daya tawar bagi investor dalam mengembangkannya dan menarik wisatawan untuk menikmatinya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pemanfaatan Danau Biru Sebagai Destinasi Wisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa Kuala Sempang Kecamatan Seri Kuala Lobam Kabupaten Bintan.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Upaya apa yang dilakukan Pemerintah Desa dalam Pemanfaatan Danau Biru Sebagai Destinasi Wisata guna meningkatkan Pendapatan Asli Desa Kuala Sempang Kecamatan Seri Kuala Lobam Kabupaten Bintan?”

(10)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui strategi-strategi yang dilakukan Pemerintah Desa dalam Memanfaatkan Danau Biru guna meningkatkan Pendapatan Asli Desa Kuala Sempang Kec. Seri Kuala Lobam Kab. Bintan.

2. Mengetahui faktor penghambat tidak berjalannya Destinasi Wisata Danau Biru.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, adapun manfaat penelitiaan yang di ambil adalah :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan tentang keterkaitan antara teori-teori yang diperoleh dengan kenyataan- kenyataan yang ada serta menjadi bahan kajian studi banding dalam rangka penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah dan pihak-pihak yang terkait mengenai pemanfaatan potensi lokal (Danau Biru) dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa Kuala Sempang Kec. Seri Kuala Lobam Kab. Bintan.

Referensi

Dokumen terkait

7 Untuk meredakan konflik pada bulan Februari, dalam pertemuanya di Riyadh, pada 10 Maret 2011 menteri luar negeri Arab Saudi menyimpulkan bahwa GCC meyediakan

Fungsi kedua dari hukuman ialah mendidik, yaitu sebelum anak mengerti peraturan mereka dapat belajar bahwa tindakan tertentu benar dan yang lain salah dengan mendapat hukuman karena

Lebih rinci lagi, SID adalah jumlah konsentrasi basa kation kuat dikurangi jumlah dari konsentrasi asam anion kuat.. Untuk definisi ini semua konsentrasi

Bagi peserta didik yang sudah menguasai materi pembelajaran, diminta untuk me- ngerjakan materi pengayaan yang sudah disiapkan oleh guru.. (Guru mencatat dan memberikan tambahan

Minyak pelumas pada suatu sistem permesinan berfungsi untuk memperkecil- gesekan-gesekan pada permukaan komponen komponen yang bergerak dan bersinggungan. selain itu minyak

Saya hanya bisa berandai: kalaupun ada yang berniat menyebut nama Siauw Giok Tjhan dalam sejarah Indonesia saat itu, tentunya akan dicatat sebagai salah satu kriminal

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

 Guru memfasilitasi siswa dan orang tua untuk dapat bekerja sama dalam menyelesaikan proyek kompor tenaga surya sederhana ( Collaboration ).  Siswa bersama dengan