xiii
ABSTRAK
PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS,
UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT
TERHADAP AUDIT REPORT LAG
(Studi Empiris di Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013)
Windu Andika NIM: 112114013 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, opini audit berpengaruh terhadap audit report lag. Populasi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 – 2013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang dilakukan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh terhadap audit report lag. Hasil pengujian secara parsial menunjukan dari kelima variabel independen hanya dua variabel yang berpengaruh terhadap audit report lag yaitu, ukuran perusahaan dengan tingkat signifikan sebesar 0,047 dan opini audit dengan tingkat signifikan sebesar 0,007. Sedangkan variabel profitabilitas, solvabilitas, likuiditas tidak berpengaruh terhadap audit report lag
dengan tingkat singnifikan lebih besar dari 0,05.
xiv
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, SOLVENCY, LIQUIDITY,
FIRM SIZE AND AUDIT OPINION ON THE AUDIT REPORT LAG
(an Emperical Study at Service Companies at Indonesian Stock Exchange in 2011 – 2013)
Windu Andika NIM: 112114013 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
This research aimed at testing whether profitability, solvency, liquidity, firm size, and audit opinion influence the audit report lag.
Population used in this research were companies listed in the Indonesian Stock Exchange in 2011 - 2013. The samples in this research were gathered using purposive sampling method. Data used in this research were taken from the company's annual financial report obtained from www.idx.co.id. Data analysis was performed using multiple regression analysis.
The result of simultaneous test showed that all independent variables influenced audit report lag. The result of partial test showed that only two variables out of five independent variables affected the audit report lag that were firm size with a significant level of 0.047 and the audit opinion with a significant level of 0.007. Other variables such as profitability, solvency, liquidity had no significant influence to the audit report lag with significant level more than 0.05.
PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS,
LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI
AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG
(Studi Empiris di Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Windu Andika
NIM: 112114013
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS,
LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI
AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG
(Studi Empiris di Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Windu Andika
NIM: 112114013
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya
~~Matius 21:22~~
Berdoalah kepada Tuhan, dan yakinlah bahwa Tuhan akan
memenuhi permintaanmu di dalam upayamu.
~~
Mario Teguh
~~
Skripsi ini kupersembahkan kepada
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai di setiap langkahku
dan kepada
kedua orang tuaku Bapak Lugiman dan Ibu Darwati
Mbak Mika, Mas Galih, dan Veno
Teman hidupku Melin
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
–
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertandatangan dibawah ini, saya menyatakam bahwa skripsi dengan judul:
“PENGARUH PRO
FITABILITAS, SOLVABILITAS,
LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT
TERHADAP AUDIT REPORT LAG
”
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 23 Juni 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat ataui pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 Juni 2015 Yang membuat pernyataan,
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Windu Andika
NIM : 112114013
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS,
LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT
TERHADAP AUDIT REPORT LAG
”
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 30 Juni 2015
Yang membuat pernyatakan,
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga Kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memeberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. M. Trisnawati Rahayu, M.Si., Akt. selaku dosen pembimbing akademik.
5. Drs. Gabriel Anto Listianto, MSA., Ak. Selaku Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Dosen penguji.
7. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
8. Staf sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta telah membantu dalam proses administrasi.
viii
10. Bapak Lugiman dan Ibuku Darwati tercinta, yang selalu memberikan doa, nasehat, semangat, dorongan, kasih sayang yang tak terhingga, serta semua kebutuhan hidupku selama kuliah.
11. Mbakku Mika Fridawati dan Masku Galih Christianto dan Ponakanku Narendra Devenoza yang selalu memberikan doa, motivasi, dukungan dan perhatian yang tak terhingga kepadaku.
12. My partner, Sri Melin Siska Tarigan yang senantiasa menemaniku dan selalu memberikan doa, semangat, dorongan dan perhatian kepadaku. 13. Sahabat dan teman-temanku: Eno, Galih, Ester, Doni, Tika, Melisa,
Wina, Kristin, Bagio, Bayu, Yanse, Juple, Mas Andi, Mas Mukhlas.
14. Teman-teman bimbingan dan Kelas MPT Pak Anto atas dukungan dan semangat, dan kebersamaanya.
15. Teman – teman seperjuangan angkatan 2011.
16. Semua pihak yang membantu, mendukung, dan berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya.
Yogyakarta, 30 Juni 2015
Penulis
ix DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii
ABSTRAK ... xiii
ABSTRACT ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang………. 1
1.2.RumusanMasalah ... 4
1.3.TujuanPenelitian ... 4
1.4.ManfaatPenelitian ... 4
1.5.SistematikaPenulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Signaling Theory ... 7
2.2.Laporan Keuangan ... 8
2.2.1. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ... 8
2.2.2. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Tentang Laporan Keuangan ... 9
2.3.Pengauditan (Auditing)... 11
2.3.1. Pengertian Pengauditan (Auditing) ... 11
2.3.2. Tujuan Audit ... 12
2.3.3. Jenis Audit ... 12
2.3.4. Klasifikasi Auditing ... 13
2.4.Pengertian Audit Report Lag ... 14
2.5.Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag ... 18
x
2.5.2. Solvabilitas ... 19
2.5.3. Likuiditas ... 20
2.5.4. Ukuran Perusahaan ... 21
2.5.5. Opini Audit ... 22
2.6.Penelitian Terdahulu ... 24
2.7.Pengembangan Hipotesis ... 27
2.7.1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag ... 27
2.7.2. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag ... 28
2.7.3. Pengaruh Likuiditas Terhadap Audit Report Lag ... 29
2.7.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag... 30
2.7.5. Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Report Lag ... 30
2.7.6. Kerangka Pemikiran ... 31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.JenisPenelitian ... 33
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian ... 33
3.2.1. Populasi Penelitian... 33
3.2.2. Sampel Penelitian ... 33
3.3.Jenis dan Sumber Data ... 34
3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.5.Variabel Penelitian ... 35
3.5.1. Variabel Independen (X) ... 35
3.5.2. Variabel Dependen (Y) ... 36
3.6.Teknik Analisa Data ... 37
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Bursa Efek Indonesia ... 45
4.2. Deskripsi Data ... 46
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Sampel ... 67
5.2. Teknik Analisa Data ... 67
5.3. Pembahasan ... 81
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan ... 86
6.2. Keterbatasan Penelitian ... 86
6.3. Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA ... 87
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Daftar perusahaan sampel ... 47
Tabel 5.1. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif ... 69
Tabel 5.2. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif untuk variabel dengan skala ... 72
Tabel 5.3. Hasil Pengujian Normalitas ... 73
Tabel 5.4. Hasil Pengujian Multikolonieritas ... 74
Tabel 5.5. Hasil Pengujian Autokolerasi... 76
Tabel 5.6. Hasil Pengujian Model Regresi... 77
Tabel 5.7. Hasil Pengujian Koefisien Detreminasi R2 ... 77
Tabel 5.8. Hasil Pengujian Hipotesis Analisis Simultan (Uji F)... 78
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
ABSTRAK
PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS,
LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT
TERHADAP AUDIT REPORT LAG
(Studi Empiris di Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013)
Windu Andika NIM: 112114013 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, opini audit berpengaruh terhadap audit report lag. Populasi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 – 2013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang dilakukan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh terhadap audit report lag. Hasil pengujian secara parsial menunjukan dari kelima variabel independen hanya dua variabel yang berpengaruh terhadap audit report lag yaitu, ukuran perusahaan dengan tingkat signifikan sebesar 0,047 dan opini audit dengan tingkat signifikan sebesar 0,007. Sedangkan variabel profitabilitas, solvabilitas, likuiditas tidak berpengaruh terhadap audit report lag dengan tingkat singnifikan lebih besar dari 0,05.
xiv
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, SOLVENCY,
LIQUIDITY, FIRM SIZE AND AUDIT OPINION ON THE
AUDIT REPORT LAG
(an Emperical Study at Service Companies at Indonesian Stock Exchange in 2011 – 2013)
Windu Andika NIM: 112114013 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
This research aimed at testing whether profitability, solvency, liquidity, firm size, and audit opinion influence the audit report lag.
Population used in this research were companies listed in the Indonesian Stock Exchange in 2011 - 2013. The samples in this research were gathered using purposive sampling method. Data used in this research were taken from the company's annual financial report obtained from www.idx.co.id. Data analysis was performed using multiple regression analysis.
The result of simultaneous test showed that all independent variables influenced audit report lag. The result of partial test showed that only two variables out of five independent variables affected the audit report lag that were firm size with a significant level of 0.047 and the audit opinion with a significant level of 0.007. Other variables such as profitability, solvency, liquidity had no significant influence to the audit report lag with significant level more than 0.05.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan informasi yang digunakan oleh
perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan perusahaan.
Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi merupakan
media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis
suatu perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja entitas yang bermanfaat
bagi pengguna laporan keuangan khususnya investor dan kreditor.
Bagi investor laporan keuangan berguna untuk menilai prospek
perusahaan dimasa yang akan datang, sebelum memutuskan untuk
berinvestasi di perusahaan tersebut atau tidak. Bagi kreditor laporan
keuangan sebagai sarana untuk menilai kemampuan keuangan perusahaan
dalam melunasi pinjaman sebelum memutuskan untuk memberi pinjaman
kepada perusahaan.
Bagi perusahaan yang telah go public diharuskan untuk
melakukan audit laporan keuangan. Hal ini disebabkan karena setiap
perusahaan yang sudah go public diwajibkan untuk menyampaikan
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan
dan telah diaudit oleh auditor independen sesuai peraturan BAPEPAM.
bahwa laporan keuangan tersebut dapat dipercaya oleh pemakai laporan
keuangan tersebut.
Berdasarkan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
Nomor X.K.2 mengenai keputusan penyampaian laporan keuangan
berkala emiten atau perusahaan publik, mewajibkan bagi perusahaan
publik yang terdaftar pada pasar modal untuk meyampaikan laporan
keuangan tahunan yang disertai laporan auditor independen
selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan
tahunan. Apabila pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan
tahunan, perusahaan tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan
sesuai peraturan BAPEPAM Nomor X.K.2 akan mendapat sanksi berupa
teguran dan denda sesuai peraturan keputusan Direksi PT Bursa Efek
Jakarta Nomor : Kep-307/BEJ/07-2004.
Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sangat
penting bagi para pengguna laporan. Ketepatan waktu dalam penyampaian
laporan keuangan dapat mempengaruhi relevansi informasi keuangan yang
disajikan. Informasi pada laporan keuangan dikatakan relevan apabila
informasi tersebut disampaikan secara tepat waktu dan mempunyai
manfaat bagi pemakai informasi laporan keuangan, sedangkan informasi
laporan keuangan dikatakan tidak relevan apabila terjadi penundaan dalam
penyampaian laporan keuangan.
Ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan dilihat
laporan auditor indepepnden. Perbedaan waktu antara tanggal tutup buku
laporan keuangan perusahaan dengan tanggal laporan auditor independen
menggambarkan lamanya waktu penyelesaian proses audit laporan
keuangan yang dilakukan oleh auditor independen. Rentang waktu antara
tanggal tutup buku sampai pada tanggal pelaporan auditor independen
sering disebut dengan audit report lag.
Penelitian mengenai audit report lag telah dilakukan oleh beberapa
peneliti. Penelitian Azizah dan Kumalasari (2012), menyatakan bahwa
faktor profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap audit report lag. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan yang
memiliki tingkat profitabilitas dan nilai aset yang besar lebih cepat
menyelesaikan proses audit. Menurut Siwy (2012), faktor ukuraan
perusahaan dan profitabilitas tidak berpengaruh, sedangkan untuk faktor
opini audit terdapat pengaruh signifikan terhadap audit report lag
menunjukan bahwa semakin auditor kurang yakin dalam memberikan
pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan, maka semakin lama
waktu untuk menyelesaikan proses audit. Dalam penelitian Listiana dan
Susilo (2012), menyatakan bahwa faktor likuiditas berpengaruh terhadap
audit report lag menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat
likuiditas tinggi menggambarkan perusahaan memiliki kinerja yang baik
sehingga penyelesaian audit lebih singkat. Penelitian Lianto dan kusuma
(2010), menyatakan bahwa faktor solvabilitas berpengaruh terhadap audit
auditor meningkatkan kecermatan yang lebih dalam melakukan proses
audit.
Beberapa penelitian belum menunjukan hasil yang konsisten
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag. Hal ini
menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian tentang audit
report lag. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang
dapat mempengaruhi audit report lag. Faktor-faktor yang dianggap
berpengaruh terhadap audit report lag yaitu, profitabilitas, solvabilitas,
likuiditas, ukuran perusahaan, dan opini audit perusahaan.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana pengaruh profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, ukuran
perusahaan, dan opini audit mempengaruhi audit report lag?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris
bagaimana pengaruh profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, ukuran
perusahaan, opini audit mempengaruhi audit report lag pada perusahaan
industri jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011
sampai 2013.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis
tentang audit dan laporan keuangan serta audit report lag.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini membantu perusahaan dalam mengetahui
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi lamanya waktu dalam proses audit.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa
Universitas Sanata Dharma tentang audit report lag dan dapat
digunakan sebagai tambahan koleksi kepustakaan yang bermanfaat
untuk penunjang kegiatan akademik mahasiswa.
1.5. Sistematika Penelitian
Sistematika proposal penelitian terdiri dari 3 bab, yaitu:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas mengenai teori-teori yang melandasi penelitian
dan menjadi dasar acuan teori yang digunakan dalam analisis pada
penelitian ini, meliputi landasan teori, penelitian terdahulu,
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan penelitian antara
lain, jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis dan
sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, dan
teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi mengenai gambaran umum perusahaan yang diteliti.
BAB V : Analisis Data Dan Pembahasan
Bab ini membahasa deskripsi sampel penelitian, analisis data dan
interpretasi terhadap hasil analisis berdasarkan alat dan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian.
BAB VI : Penutup
Bab ini membahas kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan.
Keterbatasan penelitian dan saran yang dapat disampaikan untuk
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Signaling Theory
Menurut Permatasari (2012), teori sinyal menyatakan bahwa
informasi penting yang dikeluarkan oleh perusahaan akan berpengaruh
terhadap keputusan investasi pihak luar perusahaan. Informasi merupakan
unsur penting bagi para pengguna laporan keuangan khususnya investor
dan pelaku bisnis karena informasi menyajikan keterangan catatan atau
gambaran keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan
datang. Informasi yang dipublikasikan merupakan kabar yang diberikan
perusahaan sebagai sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan
investasi.
Menurut Shabrina (2014), informasi yang diberikan oleh perusahaan
akan direspon langsung oleh pasar sebagai sinyal good news atau bad
news. Sehingga sinyal yang diberikan oleh perusahaan dapat diterima dan
diharapkan pasar dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan
buruk. Teori sinyal bermanfaat sebagai akurasi dan ketepatan waktu dalam
melakukan pelaporan keuangan ke publik. Semakin lama audit report lag
menyebabkan kurang bergunanya informasi dalam mengambil keputusan
2.2. Laporan Keuangan
2.2.1. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Menurut Prastowo dan Julianty (2005: 7-8), karakteristik laporan
keuangan yang membuat informasi dalam laporan keuangan dapat
digunakan oleh pemakai laporan adalah sebagai berikut:
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan
keuangan adalah kemudahan untuk dipahami oleh para
pemakai.
b. Relevan
Sebuah informasi dapat dikatan relevan apabila informasi
tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomik pemakai
dengan membantu untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi
hasil evaluasi di masa lalu.
c. Keandalan
Informasi dapat dikatakan andal apabila informasi tersebut
bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material
dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang
d. Dapat dibandingkan
Pemakai laporan keuangan harus dapat membandingkan
laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
secara relatif. Selain itu, pemakai juga harus dapat
membandingkan laporan keuangan perusahaan antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi
keuangan dan kinerja perusahaan.
Laporan keuangan harus disususun sesuai Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU) agar dapat memenuhi kebutuhan semua
pihak yang mempunyai kepentingan atas laporan keuangan perusahaan.
Menurut Wirakusuma dan Cindrawati (2010), kualitas informasi
keuangan dapat dinilai dari relevansi dari laporan keuangan. Informasi
laporan keuangan dikatakan relevan apabila laporan keuangan tersebut
disampaikan secara tepat waktu dan mempunyai manfaat. Semakin
lama penyampaian laporan keuangan, semakin berkurang nilai manfaat
atas laporan keuangan yang disampaikan kepada pengguna laporan
dalam mengambil keputusan.
2.2.2. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Tentang
Laporan Keuangan
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Nomor X.K.2 lampiran
Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep-346/BL/2011 mengenai
Untuk memberikan informasi yang cepat dan relevan bagi pengguna
laporan keuangan suatu emiten, BAPEPAM mewajibkan bagi seluruh
perusahaan yang terdaftar di pasar modal untuk menyampaikan laporan
keuangan tahunan secara tepat waktu dan disertai dengan laporan
auditor independen dan disampaikan kepada BAPEPAM
selambat-lambatnya akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan
tahunan. Berdasarkan peraturan BAPEPAM laporan keuangan yang
harus disampaikan terdiri dari:
a. Laporan posisi keuangan (neraca)
b. Laporan laba rugi
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan keuangan pada awal periode komparatif, jika
perusahaan publik menerapkan kebijakan akuntansi secara
retrospektif, atau membuat penyajian kembali pos-pos
laporan keuangan
e. Catatan atas laporan keuangan
Laporan keuangan yang telah di wajibkan oleh BAPEPAM
diharuskan tepat waktu, apabila dalam penyampaian laporan keuangan
tahunan perusahaan publik mengalami keterlambatan sesuai tanggal
yang telah ditetapkan maka perusahaa publik tersebut akan dikenakan
sanksi berdasarkan peraturan BAPEPAM Nomor: I.H Gabungan
Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor: 307/BEJ/07-2004
pelanggaran dari peraturan Bursa Efek dikenakan sanksi oleh Bursa
Efek dengan ketentuan:
a. Peringatan tertulis I, keterlambatan penyampaian laporan
keuangan (30 hari) terhitung sejak lampaunya batas tanggal
penyampaian laporan.
b. Peringatan tertulis II dan denda Rp 50.000.000, apabila hari
kalender ke-31 hinga hari kalender ke-60 perusahaan belum
menyampaikan laporan keuangan sesuai ketentuan.
c. Peringatan tertulis III dan dendan tambahan sebesar Rp
150.000.000, apabila sejak hari kalender ke-61 hinga hari
kalender ke-91 sejak batas lampaunya penyampaian laporan
keuangan perusahaan belum memenuhi kewajiban
penyampaian laporan keuangannya.
d. Penghentian sementara perdagangan efek perusahaan
tercatat di Bursa, apabila dimulai dari hari kalender ke-91
perusahaan belum memenuhi kewajiban penyampaian
laporan keuangan pada Bursa Efek.
2.3. Pengauditan (Auditing)
2.3.1. Pengertian Pengauditan (Auditing)
Pengauditan adalah suatu proses sistimatis untuk mendapatkan dan
mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang
tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk
yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
pihak-pihak yang berkepntingan (Jusup 2001: 11).
Menurut Halim (1995:1), pengertian audit dapat diartikan sebagai
berikut:
“Suatu proses sistematik untuk menghimpun dan
mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai
asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomik untuk
menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan
hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.”
2.3.2. Tujuan Audit
Secara umum dilakukannya pengauditan atas laporan keuangan
adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Dalam melaksanakan
tujuan audit, auditor memerlukan komponen bukti yang cukup dengan
mengidentifikasi dan menyusun tujuan audit secara khusus untuk setiap
akun laporan keuangan. Tujuan khusus audit ditentukan berdasarkan
asersi-asersi yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam
laporan keuangan (Halim 1995: 113).
2.3.3. Jenis Audit
Menurut Jusup (2001: 15-16), terdapat tiga jenis audit berdasarkan
a. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan
oleh auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan
sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
Kriteria yang ditetapkan oleh auditor dalam menilai
kewajaran laporan keuangan klien adalah prinsip akuntansi
berterima umum (PABU).
b. Audit Kesesuaian (Complience Audit)
Audit kesesuaian adalah audit yang dilakukan oleh
auditor atas laporan keuangan klien untuk menentukan
apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau
aturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang yaitu
seperti manajemen, kreditor, dan lembaga pemerintah.
c. Audit Operasional (Operational Audit)
Audit operasional adalah pengkajian atas setiap bagian
dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi
dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektifitas, dan
kehematan operasional. Hasil akhir audit operasional yang
dilakukan auditor berupa rekomendasi kepada manajemen
untuk perbaikan operasi.
2.3.4. Klasifikasi Auditing
Menurut Halim (1995: 6-9) atas dasar untuk siapa audit
a. Auditing Eksternal
Auditing eksternal merupakan suatu kontrol yang
memberikan jasa untuk memenuhi kebutuhan informasi
untuk pihak luar perusahaan yang diaudit. Auditor yang
melakukan audit eksternal pada suatu perusahaan adalah
pihak luar perusahaan yang independen. Audit ini bertujuan
untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran informasi
laporan keuangan.
b. Auditing internal
Auditing internal adalah suatu kontrol organisasi yang
mengukur dan mengevaluasi efektifitas organisasi yang
ditujukan kepada manajemen organisasi. Auditor yang
melakukan audit internal yaitu karyawan organisasi
tersebut.
c. Auditing sektor publik
Auditing sektor publik adalah suatu kontrol atas
organisasi pemerintah yang memberikan jasanya kepada
masyarakat, seperti pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.
2.4. Pengertian Audit Report Lag
Menurut Rahayu dan Suhayati (2010: 73), audit report merupakan
alat komunikasi formal untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak
dicapai atas audit laporan keuangan. Laporan auditor harus memuat suatu
pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan atau
memuat suatu asersi, bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
Menurut Rahayu dan Suhayati (2010: 57), dalam melaksanakan tugas
audit, auditor mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan dan
melaksanakan audit, sedangkan manajemen perusahaan bertanggung
jawab atas laporan keuangan perusahaan dalam menerapkan kebijakan
akuntansi yang sehat, membangun pengendalian intern, serta
melaksanakan kewajiban mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan
transaksi yang konsisten dalam laporan keuangan. Dalam melaksanakan
audit atas laporan keuangan, auditor bertujuan untuk memperoleh
keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan perusahaan bebas dari
salah saji material, yaitu berupa kekeliruan, kecurangan atau pelanggaran
hukum.
Menurut Agoes dan Hoesada (2012: 68), untuk menentukan apakah
laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi berterima umum,
auditor harus melakukan pengujian substantif untuk mengetahui apakah
laporan keuangan perusahaan mengandung kesalahan atau salah saji
material lainnya. Pengujian substantif dilakukan untuk mengumpulkan
bukti-bukti yang digunakan auditor mencapai kesimpulan tentang apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang
material serta untuk menerbitkan laporan audit. Lag dalam arti bahasa
rentang waktu yang diperlukan dalam proses audit sampai audit laporan
keuangan selesai diaudit oleh auditor independen. Menurut Kartika (2011),
audit report lag adalah lamanya waktu penyelesaian pelaksanaan audit
yang dilihat dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal
diterbitkan laporan audit. Menurut Shabrina (2014), audit report lag
termasuk karakteristik kualitatif yang harus di penuhi dalam laporan
keuangan, yaitu sifat relevan. Laporan keuangan dikatakan tidak relevan
saat laporan keuangan tidak disampaikan tepat waktu, sehingga kehilangan
manfaat untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh penguna
laporan keuangan perusahaan.
Ketepatan penerbitan laporan keuangan auditan merupakan hal
yang sangat penting bagi perusahaan dan pengguna laporan keuangan.
Menurut Listiana dan Susilo (2012), ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh auditor independen
membantu perusahaan untuk menghindari denda atas keterlambatan yang
dikenakan sesuai keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor:
Kep-307/BEJ/07-2004. Menurut Wirakusuma dan Cindrawati (2010), ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan kepublik bermanfaat bagi pengguna
laporan untuk mengambil keputusan sebelum laporan keuangan tersebut
kehilangan manfaat untuk mempengaruhi atau membuat perbedaan dalam
keputusan. Menurut Kartika (2011), keterlambatan penyampaian laporan
keuangan bisa mengidentifikasi adanya masalah, yaitu kesalahan dan
memerlukan waktu yang lama dalam penyelesaian audit. Ketepatan waktu
dalam penyampaian laporan sangat penting karena ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan bukan hanya berpengaruh pada nilai dan
kualitas laporan keuangan namun juga dapat membawa reaksi negatif dari
pasar.
Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sangat
tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan
auditnya. Menurut Swayer et al. (2006: 455), dalam menyelesaikan tugas
audit atas laporan keuangan perusahaan, auditor independen dapat
bekerjasama dengan auditor internal perusahaan untuk mendapatakan
informasi yang dibutuhkan, sehingga laporan keuangan perusahaan dapat
disampaikan tepat waktu kepada publik. Audit report lag dapat diukur dari
tanggal tutup buku perusahaan sampai tanggal laporan auditor independen
yang dapat ditentukan dengan rumus sebagi berikut (Azizah dan
Kumalasari, 2012).
Audit Report Lag = Tanggal Laporan Audit – Tanggal Laporan
Keuangan
Tanggal laporan audit atau tanggal publikasi laporan keuangan
merupakan tanggal ketika laporan keuangan disajikan kepada publik. Pada
tanggal tersebut laporan keuangan auditan secara lengkap sudah dapat
2.5. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag
2.5.1. Profitabilitas
Menurut Harahap (2007: 304), rasio profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba
selama periode tertentu. Rasio profitabilitas digunakan sebagai
penilaian kinerja suatu perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk
memperoleh laba. Menurut Wild et al. (2005), profitabilitas perusahaan
sangat bermanfaat bagi semua pengguna, khususnya investor dan
kreditor, bagi investor laba merupakan salah satu faktor penentu
perubahan nilai efek (sekuritas). Bagi kreditor, laba dan arus kas operasi
merupakan sumber pembayaran bunga dan pokok pinjaman perusahaan.
Dengan melihat profitabilitas yang dihasilkan perusahaan dapat
diketahui sejauh mana keefektifan perusahaan dalam memanfaatkan
aktivanya dalam memperoleh laba perusahaan dan tingkat profitabilitas
yang konsisten akan menjadi alat ukur bagaimana perusahaan tersebut
mampu bertahan dalam bisnis yang dilakukan.
Untuk menghitung tingkat profitabilitas perusahaan menurut
Harahap (2007: 305), dapat diukur dari Earning Per Share (EPS),
Retrun on Asset (ROA), Retrun on Equity (ROE). Dalam penelitian ini,
untuk menghitung rasio profitabilitas dengan menggunakan Retrun on
2.5.2. Solvabilitas
Menurut Hanafi dan Halim (2012: 79), solvabilitas merupakan
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
panjang. Analisis solvabilitas difokuskan terutama pada reaksi dalam
neraca yang menunjukkan kemampuan untuk melunasi utang lancar dan
utang tidak lancar. Solvabilitas diukur dengan menghitung Debt to total
asset dengan membandingkan antara jumlah aktiva (total asset) dengan
jumlah utang (baik jangka pendek ataupun jangka panjang). Rasio ini
digunakan untuk mengetahui sejauh mana utang perusahaan dapat
ditutupi oleh aktiva yang dimiliki serta mengindikasikan tingkat
kesehatan perusahaan.
Menurut Lianto dan Kusuma (2010), semakin besar tingkat utang
terhadap tingkat aktiva sebuah perusahaan mencerminkan tingginya
resiko keuangan perusahaan tersebut. Tingginya resiko ini
menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak
bisa melunasi kewajiban atau hutangnya berupa pokok pinjaman
maupun bunga.
Dalam penelitian ini, menghitung rasio hutang dengan
menggunakan debt to total asset. Rasio ini mengukur berapa besar dana
yang disediakan oleh kreditur, semakin tinggi debt to total asset maka
semakin besar jumlah hutang yang digunakan dalam menghasilkan
perusahaaan. Menurut Hanafi dan Halim (2012: 79), rasio solvabilitas
dapat diukur dengan rumus sebagai berikut.`
Total hutang yang digunakan dalam menilai tingkat solvabilitas
perusahaan yaitu total hutang yang dimilki oleh perusahaan yaitu
hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
2.5.3. Likuiditas
Menurut Harahap (2007: 301), likuiditas adalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Likuiditas
merupakan kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi kas atau
kemampuan untuk memperoleh kas. Menurut Listiana dan Susilo
(2012), perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi
memiliki risiko yang lebih kecil terhadap kemungkinan terjadinya gagal
bayar atas utang jangka pendek yang dimiliki perusahaan. Tingginya
tingkat likuiditas perusahaan menggambarkan bahwa kinerja
perusahaan memiliki kinerja yang baik sehingga perusahaan dapat
dengan cepat dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaan.
Dalam penelitian ini, rasio likuiditas diukur menggunakan rasio
lancar peruahaan (current ratio) (Harahap, 2007: 301). Rasio ini
mengukur sampai seberapa jauh aset lancar perusahaan mampu untuk
melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan tersebut. Semakin tinggi
kewajiban jangka pendeknya dengan tepat waktu. Menurut Harahap
(2007: 301), rasio likuiditas dapat diukur dengan rumus sebagai berikut.
Current asset yang digunakan dalam menghitung rasio lancar
perusahaan yaitu seluruh asset lancar yang dimilki perusahaan terdiri
dari kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan beban dibayar
dimuka (Wild et al. 2005).
2.5.4. Ukuran Perusahaan
Menurut Permatasari (2012), ukuran perusahaan merupakan
gambaran besar kecilnya perusahaan yang ditentukan berdasarkan
sebuah ukuran yang dapat dinilai. Besar kecilnya ukuran perusahaan
dapat dilihat dari total aktiva, total penjualan dan juga dipengaruhi oleh
operasional dan intensitas perusahaan. Semakin besar nilai aset
perusahaan, maka akan semakin cepat penyampaian laporan keuangan
auditan dan sebaliknya. Menurut Lianto dan Kusuma (2010),
perusahaan yang tergolong perusahaan besar biasanya lebih cepat
menyelesaikan proses audit atas laporan keuangannya. Hal ini
disebabkan bahwa perusahaan besar biasanya dimonitor oleh investor,
pengawas permodalan, dan pemerintah sehingga terdapat
kecenderungan mengurangi audit report lag. Dalam penelitian ini untuk
menilai ukuran perusahaan didasarkan pada total aktiva yang dimiliki
Berdasarkan peraturan ketua BAPEPAM No. Kep. 11/PM/1997
menyatakan bahwa perusahaan kecil dan menengah berdasarkan aktiva
(kekayaan) adalah badan hukum yang memiliki total aktiva tidak lebih
dari seratus milyar, sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum
yang total aktivanya diatas seratus milyar.
2.5.5. Opini Audit
Menurut Mulyadi (2002: 20-22), terdapat lima tipe pokok laporan
audit yang diterbitkan oleh auditor yaitu:
a. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
Pendapat wajar tanpa pengecualina diberikan oleh
auditor apabila tidak terjadi pembatasan dalam lingkup
audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan
mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi
berterima umum dalam penyusunan laporan keuangan.
b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan (Unqualified Opinion with Explanatory
Language)
Opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas
diberikan oleh auditor apabila terdapat hal-hal yang
memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan keuangan
tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil
usaha perusahaan klien.
Opini wajar dengan pengecualian diberikan oleh auditor
apabila auditor menjumpai kondisi:
1. Lingkup audit dibatasi oleh klien.
2. Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit
penting.
3. Laporan keuangan tidak disususn sesuai PABU.
4. Prinsip akuntansi berterima umum tidak diterapkan
secara konsisten dalam laporan keuangan.
d. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)
Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika laporan
keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi
berterima umum. Laporan keuangan klien jika diberikan
pendapat tidak wajar, maka informasi laporan keuangan
tidak dapat dipercaya.
e. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of
Opinion)
Auditor dapat memberikan pernyataan tidak memberikan pendapat
atas laporan keuangan klien apabila auditor menemukan kondisi sebagai
berikut:
1. Pembatasan yang luar biasa terhadap lingkup audit.
2. Auditor tidak independen dalam hubunganya dengan
2.6. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian mengenai audit report lag telah dilakukan di
dalam negeri maupun di luar negeri.
Azizah dan Kumalasari (2012) melakukan penelitian terhadap
perusahaan consumer good industry dan perusahaan finance yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel
profitabilitas, rasio hutang, ukuran perusahaan dan jenis industri
perusahaan sebagai variabel independen. Hasil penelitian yang dilakuakan
oleh Azizah dan Kumalasari (2012), menunjukan bahwa secara simultan,
profitabilitas, rasio hutang, ukuran perusahaan, dan jenis industri
berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Secara parsial, variabel
profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
audit report lag sedangkan variabel rasio hutang dan jenis industri tidak
berpengaruh signifikan terhadap audit report lag.
Siwy (2012) menggunakan sampel perusahaan manufaktur dan
perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2008-2010. Peneilitan ini menggunakan faktor ukuran perusahaan,
profitabilitas, opini audit, ukuran KAP, dan perpindahan KAP sebagai
variabel independen. Hasil penelitian Siwy (2012) menyimpulkan bahwa
variabel profitabilitas dan opini audit terdapat pengaruh signifikan
terhadap audit report lag, sedangkan untuk variabel ukuran perusahaan,
ukuran KAP, dan perpindahan KAP tidak berpengaruh terhadap audit
Penelitian audit report lag di Malaysia, Shafie dan Hussin (2010)
menggunakan sampel 628 perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia
pada tahun 2002. Penelitian ini menggunakan variabel komite audit
sebagai variabel independen terlihat bahwa variabel tersebut memiliki
hubungan signifikan terhadap audit report lag.
Permatasari (2012) menggunakan sampel pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010
dengan jumlah sampel 41 emiten. Penelitian ini menggunakan variabel
profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, ukuran KAP dan opini
audit. Secara simultan semua varriabel berpengaruh terhadap audit report
lag, sedangkan secara parsial hanya variabel solvabilitas yang berpengaruh
terhadap audit report lag dengan tingkat signifikansi 0,00. Sedangkan
vairabel profitabilitas, ukuran KAP, ukuran perusahaan dan opini audit
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit report lag.
Tiono dan Jogi (2013) menggunakan sampel pada
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, khususnya tahun
2009-2011 dengan jumlah sampel sebanyak 600 perusahaan. Penelitian ini
menguji variabel profitabilitas, jenis industri, ukuran perusahaan, dan
reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP). Secara parsial, jenis industri
mempengaruhi audit report lag. Sedangkan opini audit, profitabilitas,
ukuran perusahaan dan reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit
Juanita (2012) melakukan penelitian terhadap perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007
sampai 2009 dengan jumlah sampel 379. Penelitian ini menguji faktor
ukuran kantor akuntan publik, kepemilikan, laba rugi, profitabilitas, dan
solvabilitas. Dari hasil uji hipotesis didapat rata-rata audit report lag pada
perusahaan manufaktur tahun 2007-2009 adalah 80,34 hari. Variabel yang
mempengaruhi audit report lag adalah variabel laba rugi, sedangkan
variabel ukuran perusahaan, ukuran KAP, struktur kepemilikan,
2.7. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran
2.7.1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
aktivanya untuk memperoleh laba. Profitabilitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin
dikendalikan di masa depan. Menurut Tiono dan Jogic (2013), salah
satu penyebab kemunduran penyampaian laporan keuangan adalah
pelaporan laba atau rugi sebagai indikator good news atau bad news
atas kinerja manajerial. Perusahaan yang mengalami kerugian
memungkinkan mengulur waktu pelaporan dengan meminta auditor
untuk mengatur waktu audit laporan keuangan lebih lama. Hal ini
sejalan dengan penelitian Lianto dan Kusuma (2010), profitabilitas
menunjukan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan merupakan berita baik yang
dimiliki dan harus segera disampaiakan kepada pengguna laporan
keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas
tinggi membutuhkan waktu yang cepat dalam penyelesaiaan audit
laporan keuangan, dikarenakan perusahaan harus menyampaikan kabar
baik secepatnya kapada investor dan pengguna lainnya.
Hal ini sesuai dengan penelitian Wirakusuma dan Cindrawati
(2010), yang menyatakan semakin tinggi profitabilitas suatu
publikasi laporan keuangan. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut.
Ha1: profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
2.7.2. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag
Solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjang. Solvabilitas suatu perusahaan
dapat diukur dengan membandingkan jumlah utang dengan jumlah
aktiva. menurut Lianto dan Kusuma (2010), proporsi hutang yang besar
terhadap total aktiva akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan
dapat meningkatkan kehati-hatian auditor terhadap laporan keuangan
yang akan diaudit, sehingga penyelesaian audit atas laporan keuangan
dapat mengalami keterlambatan. Hal ini disebabkan semakin tinggi
tingkat hutang akan meningkatkan risiko keuangan perusahaan.
Perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat
cenderung dapat melakukan salah kelola dan kebangkrutan.
Menurut Kartika (2011), solvabilitas mencerminkan kemampuan
perusahaan untuk membayar seluruh kewajiban perusahaan. Perusahaan
dikatakan mampu apabila perusahaan mempunyai aktiva yang cukup
untuk membayar semua hutangnya. Sebaliknya, apabila proporsi hutang
lebih besar dari aktiva yang dimiliki perusahaan akan mengakibatkan
kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian dari auditor terhadap
laporan keuangan yang akan diaudit. Kehati-hatian auditor dalam
keterlambatan dalam menyampaikan laporan keuangan kepada publik.
Dari uraian diatas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
Ha2: solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag.
2.7.3. Pengaruh Likuiditas Terhadap Audit Report Lag
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi. Menurut penelitian
Listiana dan Susilo (2012), menyatakan perusahaan yang memiliki
tingkat likuiditas yang tinggi memiliki risiko yang lebih kecil terhadap
kemungkinan terjadinya gagal bayar atas utang jangka pendek
perusahaan. Tingkat likuiditas yang tinggi menggambarkan perusahaan
memiliki kinerja yang baik sehingga pihak manajemen meminta auditor
lebih cepat dalam menyelesaikan audit terhadap laporan keuangan,
sehingga kabar baik tersebut dapat disampaikan secara tepat waktu dan
berguna bagi pengguna laporan keuangan perusahaan.
Menurut Sulistyo (2010), perusahaan yang memiliki tingkat
likuiditas tinggi menunjukan bahwa perusahaan memiliki kemampuan
yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Tingkat
likuiditas yang tinggi merupakan berita baik yang dimiliki perusahaan
sehingga perusahaan mengharuskan menyampaikan laporan keuangan
secara tepat waktu. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut.
2.7.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag
Menurut Nuryaman (2009), dikutip oleh Wirakusuma dan
Cindrawati (2010), menyatakan perusahaan berukuran besar memiliki
basis pemegang kepentingan labih luas sehingga berbagai kebijakan
perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan
publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar
perusahaan, maka perusahaan akan menghadapi tututan lebih besar dari
para stakeholder untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih
transparan dan tepat waktu.
Hal ini sesuai dengan penelitian Siwy (2012), ukuran perusahaan
merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan keuangan karena semakin
besar suatu perusahaan maka perusahaan akan menyampaikan laporan
keuangan secara tepat waktu. Hal ini dikarenakan perusahaan besar
mempunyai sistem pengendalian internal yang baik sehingga dapat
mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian laporan keuangan yang
dapat memudahkan auditor dalam melakukan pengauditan laporan
keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut.
Ha4: ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report
lag.
2.7.5. Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Report Lag
Opini yang diberikan auditor atas laporan keuangan perusahaan
Menurut Permatasari (2012) menyatakan bahwa opini auditor tidak
berpengaruh terhadap audit report lag. Hal ini disebabkan karena
proses pemberian pendapat terhadap kewajaran suatu laporan keuangan
perusahaan didasarkan pada hasil audit yang telah dilakukan sesuai
dengan standar pekerjaan lapangan.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Muharly (2012),
perusahaan yang menerima opini audit qualified opinion, disclaimer
opinion dan adverse opinion akan mengalami audit report lag yang
lebih panjang, karena proses pemberian pendapat tersebut melibatkan
negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang lebih
senior. Sebaliknya, perusahaan yang menerima unqualified opinion dan
unqualified opinion report with explanator langguage mengalami audit
report lag yang lebih pendek karena tidak ada pembatasan dan
pengecualian yang signifikan mengenai kewajaran dalam penyusunan
laporan keuangan. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut.
Ha5: opini audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag
2.7.6. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi audit report
lag adalah profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, dan
opini audit. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa variabel
independen tersebut masih tidak konsisten, untuk itu penelitian ini ingin
Kerangka pemikiran teoritis berdasarkan hubungan antar variabel
[image:49.595.99.499.185.605.2]diperlihatkan pada gambar berikut ini:
Gambar 2.1. Hubungan antar variabel
Profitabilitas
Solvabilitas
Opini audit likuiditas
Ukuran Perusahaan
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian empiris yaitu
penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi
dan pengalaman (Indriantoro dan Supomo, 2013:29). Dalam penelitian ini,
fakta empiris diperoleh dari data sekunder perusahaan sektor jasa yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2011-2013.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009:
115). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan sektor jasa yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Perusahaan sektor jasa digunakan dalam penelitian ini karena
peneliti ingin menguji apakah ada keterkaitan faktor-faktor perusahaan
sektor jasa dengan perusahaan manufaktur yang telah sering digunakan
dalam penelitian audit report lag.
3.2.2. Sampel penelitian
Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
mengambil sampel dari populasi dengan kriteria tertentu (Jogiyanto,
2010: 79). Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel
penelitian yaitu:
a. Perusahaan yang secara konsisten terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia periode tahun 2011, 2012, dan 2013.
b. Perusahaan yang secara konsisten melaporkan laporan
keuangan tahunan (annual report) periode tahun 2011,
2012, dan 2013.
c. Laporan keuangan yang berakahir pada tanggal 31
Desember lengkap dengan catatan atas laporan keuangan.
d. Laporan keuangan pada tahun sampel telah diaudit oleh
auditor independen.
e. Laporan keuangan yang menggunakan mata uang Rupiah.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yaitu, data yang dapat diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo, 2013: 147). Data yang
digunakan merupakan laporan keuangan tahunan perusahaan sektor jasa
yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011, 2012, dan
2013. Tahun tersebut digunakan untuk mendapatkan data terbaru sebagai
pertimbangan mengenai audit report lag yang dialami perusahaan publik
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan metode
pengumpulan data dengan cara melihat dan mempelajari catatan-catatan
atau dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan.
3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi nilai (Indriantoro
dan Supomo, 2013: 61). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu, variabel independen dan variabel dependen.
3.5.1. Variabel Independen (X)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahan dan timbulnya variabel dependen (Sugiyono,
2009: 59). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Profitabilitas (X1)
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan atau laba selama peridoe tertentu.
Rasio profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
b. Solvabilitas (X2)
Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjang. Untuk menghitung rasio
c. Likuiditas (X3)
Likuiditas merupakan kemapuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas diukur
menggunakan rumus:
d. Ukuran perusahaan (X4)
Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya
perusahaan yang ditentukan berdasarkan sebuah ukuran yang
dapat dinilai. Besar kecilnya ukuran perusahaan diukur
berdasarkan total aktiva yang dimiliki perusahaan.
e. Opini audit (X5)
Opini audit merupakan suatu laporan yang diberikan oleh
auditor yang menyatakan bahwa pemeriksaan sudah dilakukan
sesuai dengan norma atau juga aturan pemeriksaan akuntan
yang diikuti dengan pendapat tentang kewajaran laporan
keuangan yang diperiksa. Opini audit dihitung dengan
menggunakan variabel dummy.
3.5.2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009: 59). Dalam
diukur menggunakan jumlah hari. Audit report lag adalah lamanya
waktu penyelesaian audit yang dilihat dari tanggal penutupan tahun
buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit.
3.6. Teknik Analisa Data
Sebelum melakukan teknik analisa data maka perlu menghitung
data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan hari audit report lag
2. Menghitung profitabilitas perusahaan
3. Menghitung solvabilitas perusahaan
4. Menghitung likuiditas perusahaan
5. Menghitung total asset perusahaan
6. Menentukan opini audit
Dalam menentukan opini audit dapat digolongkan menjadi 2
kelompok yaitu, wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
dan selain opini wajar tanpa pengecualian. Variabel opini audit ini
dihitung dengan menggunakan variabel dummy yaitu :
a. Jika perusahaan mendapat opini wajar tanpa
pengecualian maka diberi kode 1.
b. Jika perusahaan mendapat opini selain wajar tanpa
7. Melakukan pengujian statistik deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, dan minimum (Ghozali, 2007: 19).
8. Melakukan uji asumsi klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji
apakah variabel dependen dan variabel independen yang
terdapat dalam model regresi memiliki distribusi normal atau
tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan
kolmogorov-smirnov. Dasar pengambilan keputusan adalah
melihat angka signifikansi, dengan ketentuan :
a. Jika angka signifikansi (sig) ≥ 0,05 maka data
berdistribusi normal.
b.Jika angka signifikansi (sig) < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
independen (Ghozali 2006 : 91). Model regresi yang baik tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji
multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
dapat dikatakan bebas multikolonieritas apabila hasil uji
multikolonieritas diperoleh nilai VIF kurang dari 10 dan
tolerance lebih dari 0,1.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menguji apakah dalam model
regeresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, dapat
disebut homoskedastisitas dan yang berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas (Gozali,
2006: 105). Dalam mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan cara melihat grafik plot, antara lain
prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titi-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur(bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1.
Dalam penelitian ini digunakan uji Run Test untuk menentukan
uji autokorelasi. Run test sebagai bagian dari statistika
non-parametik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antara
residual terdpat korelasi yang tinggi. Run test digunakan untuk
melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak
(sistematis). Ada atau tidaknya korelasi ditentukan dari
signisfikansi koefisien parameter residual. Jika signifikansi
autokorelasi.
9. Menentukan Model Regresi
Regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel atau lebih, dan menunjukkan arah hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2007: 82).
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linear berganda merupakan pengembangan dari
anlisis regresi linear sederhana dimana terdapat lebih dari satu
variabel independen Uyanto (2009:243). Model