• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) pada materi segiempat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) pada materi segiempat."

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

SISWA KELAS VII A SMP PANGUDI LUHUR WEDI KLATEN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) PADA MATERI SEGIEMPAT

Skripsi :

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Dwiana Shinta Devy NIM : 081414009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 1 Agustus 2012 Penulis,

(6)

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Dwiana Shinta Devy

Nomor Induk Mahasiswa : 081414009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP PANGUDI LUHUR WEDI KLATEN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) PADA MATERI SEGIEMPAT”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 1 Agustus 2012 Yang menyatakan

Dwiana Shinta Devy

(7)

Menggunakan Model Pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) Pada Materi Segiempat. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) pada materi segiempat.

Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten Tahun ajaran 2011-2012 pada bulan Mei 2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif-kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket/kuesioner motivasi dan tes hasil belajar. Angket/kuesioner berfungsi untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi segiempat dengan menggunakan Mind Map (Peta Pikiran), sedangkan tes hasil belajar berfungsi untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang diberikan dengan menggunakan Mind Map (Peta Pikiran).

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami motivasi tinggi dilihat dari persentase keseluruhan 52,46%, 75,56%, 75,37% yang masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil belajar siswa mengalami penurunan ketuntasan belajar dari 47,62% menjadi 4,88% dan dari rata-rata kelas 56,50 menjadi 21,71. Kurangnya latihan soal membuat siswa kurang kreatif dalam menghadapi soal yang diberikan.

(8)

Dwiana Shinta Devy. 2012. Motivation and students’ learning progres of Class VII A of SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten in Learning Mathematics about quadrangle by using mind mapping learning model. Mathematics Study Program, Mathematics and Nature Science Department, Faculty of Teacher and Educational Science, University of Sanata Dharma.

This research aimed to know the students’ motivation and learning progres by using mind mapping learning model on the topic about quadrangle.

The subject of the research is the students of Class VII A of SMP Pangudi Luhur Medi Klaten in the academic year 2011/2012 on Mei, 2012. The method used in this research is the descriptive – quantative one. While the instrument used is the questionare about motivation and learning progres test. The quitionare functioned to know the students’ motivation in learning Mathematics especially on the topic about quadrangle by using the maind mapping learning model. Meanwhile the test of learning progres aimed to know how far the students undertood the topic by using mind mapping learning model.

The result of this research concluded that 52,46%, 75,56%, 75,37% included in the high category. There has been a descrease of students’ learning progres from 47,62% up to 4,88% while the class average descreased from 56,50 up to 21,71. The less test practise made the students not creative in facing the test given.

(9)

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dukungan,

bimbingan, motivasi dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan FKIP.

2. Drs. A. Atmadi. M.Si. selaku ketua jurusan PMIPA.

3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika.

4. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono. selaku dosen pembimbing akademik.

5. Dominikus Arif Budi Prasetyo, S.Si, M.Si. selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis

dalam penyusunan skripsi dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis sehingga

penulis mendapat banyak pengetahuan dan wawasan dalam mengambil dan

mengolah data penelitian.

7. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Univesitas Sanata Dharma yang telah

membimbing, membantu serta memberikan ilmunya kepada penulis selama

belajar di Universitas Sanata Dharma.

8. Br. Yohanes Sudarman, S.Pd. FIC selaku Kepala SMP Pangudi Luhur Wedi

Klaten yang telah memberikan kesempatan dan izin untuk melakukan

(10)

Luhur Wedi Klaten yang telah memberikan kesempatan, motivasi, dan

bantuan selama proses penelitian.

10.Siswa-siswi kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi klaten tahun ajaran

2011-2012 yang telah bersedia membantu penulis selama penulis melakukan

penelitian di SMP Pangudi Luhur Wedi klaten .

11.Kedua orang tuaku dan kakakku Novita atas dukungan, motivasi, dan doa,

serta cinta kasih yang diberikan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

12.Lucky Octavian yang telah memberikan semangat besar selama proses

penelitian hingga penyusunan skripsi ini.

13.Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2008. Yang telah banyak

membantu penulis dalam bertukar pikiran dan ketika penulis mengalami

kebimbangan.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang

membaca dan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Yogyakarta, 1 Agustus 2012 Penulis,

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Hasil Penelitian ... 5

(12)

xii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Belajar ... 8

B. Motivasi ... 10

C. Hasil Belajar ... 11

D. Pendekatan dan Model pembelajaran ... 12

E. Mind Map (Peta Pikiran) ... 15

F. Materi Pembelajaran ... 18

G. Kerangka Berpikir ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 32

D. Rancangan Penelitian ... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Instrumen Penelitian ... 36

G. Teknik Pengolahan Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . ... 46

A. Pelaksanaan Penelitian ... 46

B. Tabulasi dan Analisis Data ... 52

C. Pembahasan ... 58

(13)

xiii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Pembelajaran 37

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Prestasi Belajar 37

Tabel 3.3 Validasi Tes Prestasi Belajar 39

Tabel 3.4 Indikator Angket Motivasi Belajar 42

Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Per Skor Maksimal 43

Tabel 3.6 Perhitungan Nilai Tes Keseluruhan 43

Tabel 3.7 Penilaian Acuan Patokan 44

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Motivasi 44

Tabel 3.9 Penilaian Motivasi 45

Tabel 3.10 Kriteria Motivasi Siswa 45

Tabel 4.1 Kegiatan Selama Penelitian 46

Tabel 4.2 Hasil Ulangan Sifat 1 Pada Pertemuan 3 52

Tabel 4.3 Hasil Ulangan Keliling dan Luas 1 Pada Pertemuan 6 54

Tabel 4.4 Persentase Individu Kuesioner Motivasi 56

Tabel 4.5 Rekapitulasi Kuesioner Motivasi 57

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Mind Map (Peta Pikiran) 17

Gambar 2.2 Persegi ABCD 18

Gambar 2.3 Diagonal Persegi ABCD 18

Gambar 2.4 Sumbu Simetri Persegi ABCD 19

Gambar 2.5 Simateri Putar Persegi ABCD 19

Gambar 2.6 Persegi Panjang ABCD 20

Gambar 2.7 Diagonal Persegi Panjang ABCD 21

Gambar 2.8 Sumbu Simetri Persegi Panjang ABCD 21

Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD 22

Gambar 2.10 Diagonal Belah Ketupat ABCD Menjadi Dua Segitiga

Kongruen

23

Gambar 2.11 Trapesium ABCD 24

Gambar 2.12 Pembagian Trapesium ABCD Menjadi Tiga Bangun

Datar

25

Gambar 2.13 Layang-layang ABCD 26

Gambar 2.14 Diagonal Layang-layang ABCD Menjadi Dua Segitiga

Sama Kaki

27

Gambar 2.15 Jajargenjang ABCD 27

Gambar 2.16 Perubahan Jajargenjang ABCD Menjadi Persegi Panjang

OO’CD

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) L1

Materi Pembelajaran L11

Soal Tes Fase 1 L12

Kunci Jawaban Tes dan Penskoran Fase 1 L13

Soal Tes Fase 2 L16

Kunci Jawaban Tes dan Penskoran Fase 2 L17

Angket Kuesioner Motivasi Belajar L21

Validasi Soal Tes Fase 1 L23

Validasi Soal Tes Fase 2 L29

Validasi Angket L34

Perhitungan Prestasi Belajar Fase 1 L36

Perhitungan Prestasi Belajar Fase 2 L38

Perhitungan Motivasi Belajar Awal Pertemuan L40

Perhitungan Motivasi Belajar Fase 1 L42

Perhitungan Motivasi Belajar Fase 2 L44

Contoh Pengerjaan Soal Tes Siswa Fase 1 L46

Contoh Pengerjaan Soal Tes Siswa Fase 2 L50

Contoh Pengisian Angket Motivasi Belajar oleh Siswa L57

(17)

xvii

Surat Ijin Penelitian L66

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil maksimal. Pendidikan hendaknya dikelola baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dicapai dengan terlaksananya pendidikan yang tepat waktu dan tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang dilaksanakan dalam bentuk proses belajar mengajar yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sekolah melalui kegiatan pengajaran. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cukup memadai, namun masih sangat rendah kemampuan anak Indonesia di bidang matematika, mereka beranggapan bahwa pembelajaran matematika itu sulit dan mematikan.

(19)

satu-satunya sumber pengetahuan bagi peserta didik. Sumber pengetahuan tersebut dapat diperoleh dalam lingkungan sekitar. Sehingga peserta didik dituntut lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Kreatifitas pembelajaran matematika di Indonesia ini perlu terus dikembangkan, karena itu matematika semestinya diajarkan secara menarik dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa merasa senang untuk mempelajari.

(20)

sebagainya yang membuat siswa sibuk sendiri. Selain itu, hasil pengamatanpun mendiskripsikan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep awal Matematika. Siswa mengharapkan adanya model pembelajaran yang dapat meningkatkan belajar siswa dan dapat membantu siswa dalam memahami konsep awal suatu materi. Terlihat berbeda dengan salah satu tujuan pembelajaran matematika yaitu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara tepat dalam pemecahan masalah dalam Matematika.

Salah satu pernyataan dalam teori Ausubel (1968) adalah bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi pembelajaran adalah apa yang telah diketahui siswa (pengetahuan awal). Jadi supaya belajar jadi lebih terarah, maka konsep baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif siswa. Pada dasarnya, pembelajaran matematika tidak terlepas dari pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan sehingga mendukung adanya partisipasi aktif siswa dalam kelas. Dalam memahami sesuatu, anak sangat terikat pada proses “mengalami sendiri”, anak akan mudah memahami dengan mengamati atau melakukan sendiri hal yang berkaitan dengan sesuatu tersebut.

(21)

oleh bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasi informasi sebelum melanjutkan untuk dipelajari. Buzan (Buku Pintar Mind Map) menyatakan bahwa pembelajaran dengan Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Mind Map adalah cara mencatat yang yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Dan yang paling penting Buzan mengatakan bahwa Mind Map itu sangat sederhana.

Ada pula yang beranggapan bahwa dengan menerapkan peta pikiran adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dari itu penulis mencobakan metode ini terhadap mata pelajaran Matematika dengan melakukan penelitian dengan judul penelitian “Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten Dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) Pada Materi Segiempat”.

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :

1. Motivasi belajar terlihat secara jelas dan dapat diukur sesuai dengan indikator yang telah disusun peneliti.

2. Hasil belajar siswa berdasarkan tes ulangan siswa pada materi segiempat. 3. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII A SMP Pangudi

(22)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana motivasi siswa siswi kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten dalam pembelajaran Matematika pada materi Segiempat dengan menggunakan Mind Map ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa siswi kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten dalam pembelajaran Matematika pada materi Segiempat dengan menggunakan Mind Map ?

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map.

2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map pada materi segiempat.

E. Manfaat Hasil Penelitian

(23)

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada pembaca dan guru dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi guru, memberikan masukan dalam meningkatkan dan memperluas pengetahuan serta wawasan dalam penerapan Mind Map. b) Bagi siswa, memberikan kesempatan untuk lebih aktif, kreatif, dan

inovatif dalam kegiatan pembelajaran.

c) Bagi sekolah, penggunaan model pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan pembelajaran di sekolah.

d) Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajaran Mind Map.

F. Batasan Istilah

1. Mind Map (Peta Pikiran)

(24)

mencatat yang kreatif dan efektif dengan memaksimalkan kerja otak secara simultan.

2. Motivasi Belajar

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (KBBI). Maka motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri (intrinsik) siswa maupun dari luar (ekstrinsik) yang menimbulkan kegairahan dalam belajar, pengaruh dan memperkuat tingkah laku pada kegiatan belajar.

3. Hasil Belajar Siswa

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar

Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita sudah melakukan gejala belajar. Mengapa dikatakan demikian, karena kemampuan proses perubahan dari “belum” menuju “sudah” dan proses tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama. Adanya pola perubahan perilaku inilah yang disebut dengan belajar.

Perubahan yang dikarenakan belajar tersebut bersifat permanen. Karena proses tersebut terjadi dalam individu itu sendiri, dan akan menjadi milik pribadi. Ada para ahli yang mengatakan bahwa hasil belajar secara relatif bersifat konstan dan berbekas. Mengapa dikatakan relatif, karena bisa saja hasil belajar tersebut sengaja dihilangkan atau dihapus. Namun tidak sepenuhnya hilang, karena masih ada sisa-sisa untuk memungkin kan ingatan itu kembali. Misalnya saja orang belajar matematika, apabila tidak digunakan sebagai latihan, maka semua rumus-rumus yang telah dipelajari akan terlupakan. Namun apabila kita mencoba lagi belajar dan latihan, maka hal yang telah dipelajari dapat dengan mudahnya muncul kembali.

(26)

pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan tersebut bersifat relatif konstan dan berbekas. Perubahan-perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru atau pula penyempurnaan hasil yang telah diperoleh.

(27)

dari semuannya (Snelbecker (1974), Bower & Hilgrad (1981), Gagne (1985), dalam Soekamto & Winataputra, 1997).

B. Motivasi

Penggerak belajar pada siswa terdapat pada kekuatan mentalnya, dan hal tersebut berasal dari berbagai sumber. Kekuatan mental tersebut berupa keinginan, perhatian, kemampuan, atau cita-cita. Dan kekuatan mental tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu tergolong rendah atau tinggi. Para ahli psikologi sering menyebut dengan motivasi belajar. Karena dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahka sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Telfer, 1987).

Motivasi belajar sangat penting, bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut (Dimyati & Mujiono, 2006:85):

1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir

2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya

3. Mengarahkan kegiatan belajar 4. Membesarkan semangat belajar

5. Menyadarkan adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(28)

kembali. Dapat dilihat siswa yang motivasi belajarnya tinggi mempunyai ciri-ciri sebagi berikut :

1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama.

2. Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa. 3. Tidak cepat puas dengan prestasi yang sudah diperoleh

4. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar.

5. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. 6. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.

7. Tidak mudah melepas apa yang diyakini. 8. Senang mencari dan memecahkan masalah.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Dikatakan keseluruhan karena biasanya ada beberapa motivasi yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi siswa merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Maka motivasi berperan penting dalam peningkatan belajar.

C. Hasil Belajar

(29)

bidang yaitu bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai) dan bidang psikomotorik (kemampuan ketrampilan bertindak/berperilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil beljar siswa di sekolah. Oleh karena itu, ketiga aspek tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar siswa dari proses pengajaran (Nana Sudjana, 1989:49).

Pengukuran hasil belajar berguna untuk mengetahui kemajuan atau keberhasilan program pendidikan untuk memberikan bukti pencapaian yang diperoleh siswa.

D. Pendekatan dan Model Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran merupakan suatu himpunan asumsi yang saling berhubungan dan terkait dengan sifat pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cara pandang guru terhadap proses pembelajaran, yang didalamnya terdapat strategi pembelajaran dengan segala teorinya.

Strategi pembelajaran pada hakikatnya terkait dengan perencanaan atau kebijakan yang dirancang di dalam mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.colin Marsh mengutip Duck (2000) menyatakan bahwa hanya ada dua strategi pembelajaran yaitu :

(30)

Strategi erat hubungannya dengan teknik pembelajaran. Teknik pembelajaran merupakan implementasi dari metode pembelajaran yang secara nyata berlangsung didalam kelas. Teknik pembelajaran juga merupakan upaya untuk seluruh siswa didalam kelas diberikan berbagai peluang belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Dalam hal ini terlihat bahwa teknik pembelajaran identik dengan metode pembelajaran.

Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai cara yang harus ditempuh untuk mewujudkan rencana yang telah disusun guru dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis guna mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan.

Model pembelajaran adalah serangkaian dari pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran. Jadi model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Atau dapat dikatakan bahwa model pembelajaran merupakan bungkus dari penerapan suatu pendekatan pembelajaran.

(31)

Guru yang sukses tidak hanya menjadi seorang penyaji yang karismatik dan persuasif. Peran utama dalam pembelajaran adalah menciptakan pembelajar yang berdaya guna (powerful learneras). Model-model pembelajaran dipersiapkan oleh para tokoh pendidikan sebagai contoh dan alternatif yang lebih konkret yang diperkirakan sesuai dengan hakikat pembelajaran bidang studi tertentu dan tingkat perkembangan intelektual peserta didik.

Menurut Dewey (Joyce, et.al, 2000: 13), inti dari proses belajar adalah pengaturan lingkungan tempat peserta didik berinteraksi dan bagaimana belajar. Sebuah model mengajar atau model pembelajaran merupakan deskripsi dari suatu lingkungan belajar. Deskripsi tersebut memiliki beberapa manfaat, beranjak dari perancangan kurikulum mata pelajaran, hingga desain pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja siswa, dan program lainnya. Berikut skema penjenjangan pada pembelajaran di kelas.

Teknik Metode Pendekatan Strategi Model

(32)

dilakukan pada semua mata pelajaran. Teknik merupakan cara mengajar yang bersifat khusus sesuai dengan karakter materi pelajaran, peserta didik, atau keterampilan guru. Jadi model pembelajaran merupakan suatu konsepsi untuk mengajar suatu materi dalam mencapai tujuan tertentu. Model pembelajaran mencakup strategi, pendekatan, metode dan teknik.

E. Mind Map (Peta Pikiran) 1. Pengertian Mind Map

Metode mencatat yang baik harus membantu mengingat, meningkatkan pemahaman, dan membantu mengorganisasikan materi. Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (Buzan, 2008:4). Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah dan subtopik serta perincian menjadi cabang-cabangnya.

(33)

mengingat, penggunaan gambar dan symbol dengan warna tersebut akan mengurangi tingkat kebosanan siswa (Svatensson, 2004:106).

Menurut Tony Buzan dalam bukunya “Buku Pintar Mind Map” dituliskan bahwa Mind Map adalah alat otak yang luar biasa. Ini dikarenakan dengan Mind Map kedua sisi pada otak dapat bekerja dengan baik. Bentuk Mind Map dengan gambar, warna, dan imajinasi adalah wilayah kerja otak sisi kanan, bersamaan dengan kata, angka, logika dalah wilayah kerja otak sisi kiri.

2. Cara membuat Mind Map

Materi dapat dicatat dengan cepat dan efisien dengan membuat Mind Map pada saat kegiatan belajar mengajar (Buzan, 2008:15)

a. Mulailah dari bagian tengah kosong yang sisi panjangnya diletakkan vertikal atau horizontal.

b. Gunakanlah gambar atau foto untuk ide sentral anda.

c. Gunakanlah warna, karena warna akan membuat Mind Map lebih hidup, menambah energy kepada pemikiran kreatif.

d. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya.

e. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. f. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

(34)

Ada berbagai manfaat yang dapat diambil setelah penggunaan model pembelajaran Mind Map sebagai berikut (Porter, 2004:179) :

1. Mind Map sangat berguna untuk sesi curah gagasan, terutama saat siswa bekerja kelompok dan banyak orang mengusulkan gagasan.

2. Informasi dapat direkam dengan cepat.

3. Mind Map dibuat agar sesuai dengan lompatan yang terjadi dalam pikiran, sebab peta pikiran bekerja seperti otak, benar-benar mendorong wawasan dan gagasan cemerlang.

[image:34.612.105.509.265.584.2]

4. Dalam mengerjakan tugas menulis yang menantang, peta pikiran membantu siswa menyusun informasi dan melancarkan aliran pikiran.

Gambar 2.1 Contoh Mind Map (Peta Pikiran)

(35)

F. Materi Pembelajaran

Dalam penelitian ini materi yang digunakan yaitu segiempat. Segiempat dibagi menjadi 2 bagian yaitu sifat-sifat segiempat, keliling dan luas segiempat.

1. Persegi

a. Pengertian

Gambar 2.2 Persegi ABCD

Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi persegi.

Persegi adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang

sisi sejajar dan sama panjang, serta salah satu sudutnya 90º.

[image:35.612.101.510.211.598.2]

b. Sifat-sifat Persegi :

Gambar 2.3 Diagonal Persegi ABCD

1) Keempat sisinya sama panjang, yaitu AB = BC = CD = AD

2) Keempat sudutnya masing-masing sebesar 90 º. A

C D

B

A

C D

(36)

3) Setiap sudut dibagi dua sama besar oleh diagonalnya. Sehingga diagonalnya membentuk sumbu simetri.

DAC = CAB

ABD = DBC

4) Kedua diagonalnya sama panjang, AC = BD

5) Kedua diagonal saling berpotongan tegak lurus membagi dua sama panjang, yaitu AC tegak lurus BD

[image:36.612.105.508.258.680.2]

6) Memiliki 4 sumbu simetri, yaitu :

Gambar 2.4 Sumbu Simetri Persegi ABCD 7) Memiliki simetri putar tingkat empat, yaitu :

Gambar 2.5 Simetri Putar Persegi ABCD

A

C D

B A

C D B A C D

B A

C D B A C D

B D

B C A B D A C C A B D

A B

(37)

c. Keliling dan Luas persegi

Berdasarkan gambar 2.2 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB = BC = CD = DA.

Keliling dari bangun datar persegi ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling persegi adalah 4 × sisi.

Luas dari bangun datar persegi ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar persegi. Maka luas bangun datar persegi adalah sisi × sisi.

2. Persegi panjang a. Pengertian

[image:37.612.102.508.236.570.2]

Gambar 2.6 Persegi Panjang ABCD

Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi persegi panjang.

Persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sejajar serta salah satu sudutnya 900 .

A

D C

(38)

b. Sifat-sifat persegi panjang :

1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang, yaitu AB = CD, AD = BC;

2) Tiap-tiap sudutnya sama besar yaitu 900

A = B = C = D = 900

3) Kedua diagonal sama panjang, yaitu AC = BD

4) Kedua diagonal saling berpotongan membagi dua sama panjang, yaitu

AO = OC dan BO = OD 5) Memiliki dua sumbu simetri

A

D C

B A

D C

[image:38.612.103.514.106.639.2]

B

Gambar 2.7 Diagonal Persegi Panjang ABCD

(39)

c. Keliling dan Luas persegi panjang

Berdasarkan gambar 2.6 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB = CD disebut dengan panjang (p) dan BC = DA disebut dengan lebar (l).

Keliling dari bangun datar persegi ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling persegi adalah 2p + 2l = 2 × (p + l).

Luas dari bangun datar persegi panjang ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar persegi panjang. Maka luas bangun datar persegi adalah panjang × lebar = p × l.

3. Belah Ketupat

a. Pengertian

[image:39.612.103.509.242.572.2]

Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD

Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi belahketupat.

Belah ketupat adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang sejajar sama panjang.

b. Sifat-sifat belah ketupat :

1) Semua sisinya sama panjang;

2) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar; A

D

C

(40)

3) Kedua diagonal merupakan sumbu simetri. c. Keliling dan Luas belah ketupat

Berdasarkan gambar 2.9 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB = BC = CD = DA. Memiliki 2 diagonal yaitu BD disebut diagonal 1 (d1) dan AC diagonal 2 (d2).

Keliling dari bangun datar belah ketupat ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling belah ketupat adalah 4 × sisi.

[image:40.612.100.520.257.697.2]

Luas dari bangun datar belah ketupat ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar tersebut.

Gambar 2.10 Diagonal Belah Ketupat ABCD Menjadi Dua Segitiga Kongruen

Maka luas ABCD = luas ABD + luas BCD

=

+

=

=

=

A

D

C

B

O O

A

B

C

B

(41)

4. Trapesium

[image:41.612.103.510.91.594.2]

a. Pengertian

Gambar 2.11 Trapesium ABCD

Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi trapesium.

Trapesium adalah bangun datar segi empat yang mempunyai tepat satu sisi sejajar.

b. Sifat-sifat trapesium :

1) Memiliki dua sisi sejajar yaitu AB // CD

2) Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua garis sejajar adalah

1800.

ABC + BCD = 1800.

BAD + ADC = 1800.

c. Keliling dan Luas trapesium

Berdasarkan gambar 2.11 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB sejajar dengan CD disebut berturut-turut dengan sisi bawah dan sisi atas. sedangkan AD = BC disebut dengan sisi samping.

A

D C

(42)

Keliling dari bangun datar trapesium ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA.

[image:42.612.102.515.222.568.2]

Luas dari bangun datar trapesium ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar tersebut.

Gambar 2.12 Pembagian Trapesium ABCD Menjadi 3 Bangun Datar

Maka luas ABCD = luas AED + luas EFCD + luas FBC

= (½ AE x ED) + (EF x FC) + (½ FB x FC)

= (½ AE x ED) + (½ x 2 x EF x FC) + (½FB x FC)

= (½ AE x ED) + (½(EF + EF) x FC) + (½FB x FC)

= (½ AE x ED) + (½(EF + EF) x ED) + (½FB x ED)

= ½ ED (AE + EF + EF + FB)

= ½ ED (AE + EF + FB + CD)

= ½ ED (AB + CD)

= ½ t (sisi bawah + sisi atas) A

D C

B

E F

D

A E

D C

E F F

C

(43)

5. Layang-layang

a. Pengertian

Dengan demikian, dapat dikatakan sebagai berikut :

Layang-layang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi yang berdekatan sama panjang, tetapi sisi yang saling berhadapan tidak sama

b. Sifat-sifat layang-layang :

1) Masing-masing sepasang sisinya sama panjang, AB = AD dan BC = CD

2) Terdapat sepasang sudut sama besar; ABC = ADC

3) Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri;

4) Salah satu diagonalnya membagi dua tegak lurus sama panjang. c. Keliling dan Luas layang-layang

Berdasarkan gambar 2.13 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi layang-layang bahwa AB = AD dan BC = CD. Memiliki 2 diagonal yaitu BD disebut diagonal 1 (d1) dan AC diagonal 2 (d2).

A

B

[image:43.612.100.507.93.692.2]

C D

(44)

Keliling dari bangun datar layang-layang ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA.

[image:44.612.102.530.211.691.2]

Luas dari bangun datar layang-layang ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar tersebut.

Gambar 2.14 Diagonal Layang-layang ABCD Menjadi Dua Segitiga Sama Kaki

Maka luas ABCD = luas ABD + luas BCD

=

+

=

=

=

6. Jajargenjang a. Pengertian

A B

D C

Gambar 2.15 Jajargenjang ABCD

O O

A

B

C

B

D D

A

B

C D

(45)

Dengan demikian, dapat dikatakan sebagai berikut

Jajargenjang adalah adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sejajar.

b. Sifat - sifat jajargenjang :

Sisi - sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama panjang

dan sejajar; AB = CD ; BC = DA

Sudut - sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama

besar; A = C ; B = D

3) pada setiap jajargenjang kedua diagonalnya saling membagi dua

sama panjang;

c. Keliling dan Luas jajargenjang

Berdasarkan gambar 2.15 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi jajargenjang bahwa AB = CD dan AB sejajar dengan CD disebut berturut-turut dengan sisi bawah dan sisi atas. Sama halnya dengan AD = BC dan AD sejajar dengan AD disebut dengan sisi samping.

Keliling dari bangun datar jajargenjang ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA.

(46)
[image:46.612.185.467.105.194.2]

Gambar 2.16 Perubahan Jajargenjang ABCD Menjadi Persegi Panjang OO’CD

Maka luas adalah panjang × lebar = p × l .

G. Kerangka Berpikir

Mata pelajaran Matematika bagi siswa SMP pada umumnya adalah mata pelajaran yang mematikan, karena sulitnya menghafalkan berbagai macam rumus yang ada dalam matematika. Dalam kegiatan belajar mengajar, seringkali guru kurang memperhatikan siswa, sejauhmana siswa tahu tentang apa yang diajarkan guru saat itu, konsep dasar yang siswa miliki apakah sesuai dengan apa yang diajarkan. Kurangnya pengertian konsep dasar dalam belajar matematika inilah yang kadang membuat siswa merasa matematika adalah momok dan membuat rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa.

Oleh karena itu untuk mengatasai hal tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map. Dengan menggunakan Mind Map siswa dapat meringkas dan mengingat dengan mudah. Selain itu penggunaannya pun dapat memacu semangat belajar siswa, karena dengan model pembelajaran Mind Map ini siswa dapat mengkreasikan apa yang mereka petakan dengan warna-warna yang menarik, atau dengan simbol-simbol yang dapat membantu mereka dalam belajar. Diharapkan dengan

A

B

D C

O O’ O O’

(47)
(48)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Diskriptif Kuantitatif,

yaitu dengan mendiskripsikan hasil kuantitatif yang diperoleh.

Dalam hal ini yang diteliti adalah motivasi dan prestasi setelah

menggunakan model pembelajaran Mind Map di kelas VII A tahun ajaran 2011-2012 pada materi segiempat, SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini diadakan di SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten, pada

kelas VII A dengan waktu penelitian ini adalah bulan Mei 2012. SMP Pangudi

Luhur Wedi beralamatkan di Dukuh Karangrejo, Desa Pandes, Kecamatan

Wedi, Kabupaten Klaten. Sekolah dibawah naungan Yayasan Pangudi Luhur

ini memiliki Akreditasi A. SMP Pangudi Luhur Wedi merupakan lembaga

pendidikan yang mengedapankan perkembangan dan pertumbuhan siswa

secara utuh dan optimal, sehingga menghasilkan siswa yang cerdas,

berkepribadian, bersemangat, dan cinta kasih. Ditunjang dengan fasilitas

pembelajaran yang lengkap, kegiatan pengembangan diri dalam bentuk Ekstra

(49)

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII A SMP

Pangudi Luhur Wedi Klaten tahun ajaran 2011-2012. Peneliti sekaligus

menjadi pengajar (guru) mata pelajaran Matematika.

2. Obyek penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah motivasi

dan hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran Mind Map dalam materi segiempat.

D. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengajar sendiri dikelas yang

dipilih sebagai subyek penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.

Selain itu, didalam kelas juga terdapat teman dari peneliti untuk membantu

dalam pengamatan dan pengumpulan data yang dibutuhkan.

Dalam kegiatan pembelajaran, siswa-siswi dibentuk menjadi 6 (enam)

kelompok kecil, agar pembelajaran lebih efisien. Mengingat kondisi kelas

yang berjumlahkan 42 siswa yang dalam sekolah tersebut merupakan kelas

yang cukup aktif. Dalam simulasi pembelajaran, masing-masing kelompok

diberikan alat peraga bangun-bangun segiempat, kertas karton, kertas HVS

berwarna dan spidol berwarna. Masing-masing kelompok memulai membuat

(50)

Setelah itu siswa-siswi mulai mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka

di depan kelas. Kemudian diberikan latihan soal untuk persiapan tes. Begitu

seterusnya mulai dari materi sifat-sifat bangun segiempat sampai materi luas

bangun segiempat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik pengukuran dengan alat pengumpulan data berupa observasi langsung,

tes belajar, non tes berupa angket motivasi, catatan lapangan dan dokumentasi.

Berikut adalah rincian :

1. Observasi Langsung (Pengamatan)

Merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

Observasi langsung dapat dilakukan dengan pengamatan secara langsung

pada saat kegiatan belajar mengajar dalam bidang studi Matematika

dengan model pembelajaran Mind Map bertujuan untuk melihat secara langsung bagaimana motivasi dan prestasi siswa saat pembelajaran.

2. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam dua

bentuk yaitu menjodohkan untuk subbab sifat-sifat dari segiempat dan esai

untuk subbab mencari keliling dan luas bangun-bangun segiempat. Tes ini

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi

(51)

dalam materi segiempat subbab sifat-sifat dari segiempat. Lalu 5 (lima)

soal dalam materi segiempat subbab keliling dan luas. Pertimbangan tes

dalam bentuk menjodohkan adalah agar siswa lebih memahami

masing-masing sifat dari bangun-bangun segiempat, dan tes dalam bentuk esai

karena dalam matematika mempertimbangkan mengenai proses, tidak

hanya hasil akhir.

Adapun langkah-langkah penyusunan tes adalah sebagai berikut :

a. Menelaah kurikulum/silabus yang digunakan.

b. Membuat kisi-kisi soal tes.

c. Membuat butir soal.

d. Membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran.

e. Mengembangkan tes yang telah disusun untuk penyempurnaan lebih

lanjut dengan konsultasi tes yang telah disusun kepada dosen

pembimbing dan guru yang bersangkutan.

f. Dilakukan validasi soal.

g. Melaksanakan uji coba untuk melihat reliabilitas tes.

h. Menggunakan instrumen tes yang disusun untuk penelitian.

Tes yang diberikan sebanyak 2 (dua) kali. Pada pertemuan ketiga

diberikan tes pertama untuk mengetahui pemahaman mengenai sifat-sifat

dari segiempat. Tes kedua dilakukan pada pertemuan keenam, sebagai

pemahaman terhadap keliling dan luas bangun-bangun segiempat. Setiap

(52)

bertujuan agar dapat melihat bagaimana hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Mind Map.

3. Non Tes

Alat pengukuran berupa non tes yang digunakan dalam penelitian ini

berbentuk angket/kuesioner yaitu suatu daftar yang berisikan rangkaian

pernyataan dengan tujuan memperoleh informasi yang relevan dengan

tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, angket bertujuan untuk mengetahui

motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran dengan model

pembelajaran yang baru yaitu Mind Map. Angket ini berjumlah 30 pernyataan, dalam penyusunan angket dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Menentukan aspek-aspek yang akan diuji.

b. Menyusun angket.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar,

dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data. Catatan lapangan

digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran

di kelas berlangsung ketika peneliti melakukan penelitian dan observasi

kelas serta kendala-kendala yang dihadapi siswa maupun guru untuk

perbaikan pembelajaran kedepannya.

5. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari

(53)

atau arsip-arsip yang dilakukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen

tersebut antara lain berupa arsip RPP, data angket/kuisioner, hasil pekerjan

siswa yang dapat memberi informasi data berupa tugas Mind Map, dan hasil tes tertulis. Selain itu dokumen digunakan untuk memberikan

gambaran secara visual mengenai kegiatan siswa. Dokumen berupa

foto-foto yang diambil selama proses pembelajaran dengan metode Mind Map berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Pra Pembelajaran

Sebelum pembelajaran dimulai, tentunya guru harus mempersiapkan

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Instrumen kegiatan

pembelajaran yakni RPP yang terdiri dari 6 (enam) kali pertemuan dengan

masing-masing pertemuan 80 menit. Di dalam RPP terkandung beberapa

komponen untuk melancarkan kegiatan pembelajaran, antara lain nama

sekolah, mata pelajaran, pokok bahasan, kelas, alokasi waktu, standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, metode

pembelajaran yang digunakan, rincian langkah-langkah kegiatan

(54)
[image:54.612.103.514.117.663.2]

Tabel 3.1 Rancangan Pembelajaran

Pertemuan Waktu Kegiatan

1 Senin, 7 Mei 2012 Mengenal bangun datar segiempat serta menemukan sifat-sifat bangun datar segiempat 2 Rabu, 9 Mei 2012 Pemecahan masalah mengenai sifat bangun

datar segiempat 3 Jumat, 11 Mei 2012 Ulangan pertama

4 Senin, 14 Mei 2012 Menurunkan rumus keliling dan luas bangun datar segiempat.

5 Rabu, 16 mei 2012 Pemecahan masalah mengenai keliling dan luas bangun datar segiempat

6 Jumat, 18 mei 2012 Ulangan kedua

2. Pembelajaran (Tes Tertulis)

Dalam penyusunan soal-soal tes, terlebih dahulu ditentukan kisi-kisi

soal tes sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran, kemudian

disusun soal tes yang sesuai dengan kisi-kisi :

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar

Sub Pokok Bahasan Indikator

Tes

Jumlah 1 2

1. Mengelompokkan bangun datar Memberi nama bangun datar

menurut bentuknya. 1 soal

2. Mengidentifikasikan sifat-sifat segiempat (persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan laying-layang)

a. Pengertian dari segiempat (persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang).

b. Sifat-sifat segiempat ditinjau dari sisi, sudut dan diagonalnya.

1 soal

2 soal

3. Menghitung besaran dari segiempat (keliling dan luas) serta menggunakannya dalam penyelesaian masalah.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segiempat.

5 soal

(55)

Untuk soal tes yang telah disusun oleh peneliti sebelum digunakan

dilakukan validasi dan dihitung tingkat reliabilitasnya.

a. Validitas

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen

yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Oleh

sebab itu, dalam penelitian ini soal tes dan angket dikonsultasikan

dengan dosen pembimbing terlebih dahulu, kemudian diberikan

kepada siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Wedi (kategori soal

sifat-sifat bangun Segiempat) dan siswa kelas VI SMP Pangudi Luhur

Bayat (kategori soal keliling dan luas bangun Segiempat) untuk diuji.

Kedua sekolah tersebut dipilih sebagai tempat ujicoba validasi karena

memiliki kesetaraan dilihat dari kemampuan kognitifnya.

Peneliti menggunakan taraf signifikan (alpha) 0,05 atau 5%.

Setiap item didalam uji validitas dikatakan valid jika r hitung lebih

besar daripada r tabel. Pengujian validitas menggunakan rumus teknik

korelasi product moment yaitu sebagai berikut :

Keterangan :

= koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y

(56)

X = skor pada tiap soal

n = jumlah responden

Dalam pengujian koefisien ini digunakan taraf signifikan 5%. Jika

r tabel, maka suatu butir dapat mengukur apa yang diinginkan

(valid). Sebaliknya, jika < r tabel maka suatu butir instrumen

adalah tidak valid.

[image:56.612.101.508.219.656.2]

Berikut adalah hasil Validitas Soal Tes Tertulis :

Tabel 3.3 Validasi Tes Prestasi Belajar

Soal R xy R tabel Keterangan

1

0.374

Valid

2 Tidak Valid

3 Valid

4 Valid

5 Valid

6 Valid

7 Valid

8 Valid

9 Valid

10 Valid

Soal R xy R tabel Keterangan

11

0.404

Tidak Valid

12 Valid

13 Tidak Valid

14 Valid

15 Valid

16 Tidak Valid

17 Valid

18 Valid

19 Tidak Valid

(57)

Dari tabel tersebut, pada soal nomer 1 sampai 10 menggunakan r

tabel 0,374 karena jumlah siswa pada saat validasi adalah 28 siswa.

Sedangkan pada soal nomer 11 sampai 20 menggunakan r tabel 0,404

karena jumlah siswa pada saat validasi adalah 24 siswa. Terlihat

bahwa ada 5 soal tes yang tidak valid, karena setelah ditelaah ulang

bersamaan dengan kisi-kisi, soal tersebut mengalami kerancuan pada

bahasa penyajian soal. Maka soal tidak valid ini tidak digunakan.

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan pengujian reliabilitas yang

didasarkan pada perhitungan koefisien alpha dari Cronbach yang

dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

r1i = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

t2 = varian total

[image:57.612.101.514.265.675.2]
(58)

Nilai varian butir dapat dicari berdasarkan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

n = jumlah responden

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor butir)

Dengan nilai koefisien reliabilitas r11 sebagai berikut :

0,800 - 1,000 = Sangat tinggi sekali

0,600 - 0,799 = Tinggi

0,400 - 0,599 = Cukup

0,200 - 0,399 = Rendah

0,200 = Sangat rendah

Menurut data yang diperoleh, reliabilitas fase 1 adalah 0,73 masuk

dalam kategori tinggi dan fase 2 adalah 0,54 masuk dalam kategori

cukup. Berdasarkan nilai koefisien, maka instrumen dapat dikatakan

reliabel.

3. Non Tes (angket/kuesioner)

Kuesioner adalah suatu instrumen tertulis yang memuat sejumlah

pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi sesuai keadaan

responden. Kuesoner ini diberikan untuk memperoleh data mengenai

motivasi siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan

(59)

Untuk membuat pernyataan mengenai motivasi belajar siswa, dibuat

[image:59.612.98.510.184.555.2]

indikator angket Motivasi sebagai berikut :

Tabel 3.4 Indikator Angket Motivasi Belajar

No. Indikator No. Item Positif No. Item Negatif

1. Mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

1 2

2. Keinginan untuk berprestasi 3, 4, 6, 8, 9 7 3. Mampu mengerjakan tugas, ujian

dari guru tanpa bantuan orang lain

12, 27 13, 14

4. Mengerjakan soal-soal yang ada pada buku pelajaran atau LKS

23, 25 30

5. Mempunyai keinginan untuk memperoleh ilmu pengetahuan

11, 15, 28, 29 10

6. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru

17, 20, 22 16, 18, 19, 21

7. Siswa mempunyai keinginan untuk mendapatkan tambahan nilai dan pujian dari guru ataupun orang lain

5, 24, 26

Total 20 item 10 item

G. Teknik Pengolahan Data

1. Pengolahan Data Tes Prestasi Belajar

Untuk mengetahui hasil penelitian ini, maka pengolahan data tes

tertulis yang diperoleh dan dianalisis secara kuantitatif. Adapun

langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:

a. Dari soal yang digunakan, nilai yang diperoleh pada masing-masing

nomer soal sebelumnya dibuat kriteria nilai untuk menjadi patokan

saat penilaian hasil ulangan. Kriteria nilai siswa pada masing-masing

(60)

1) Soal menjodohkan pada soal tes nomer 1 ulangan sifat-sifat

segiempat memiliki skor maksimal 10. Pada soal ini terdapat 5

sifat, maka masing-masing sifat memiliki skor 2.

[image:60.612.97.513.121.702.2]

2) Soal uraian memiliki kriteria penskoran sebagai berikut :

Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Per Skor Maksimal

Kriteria penskoran Skor Maksimal

2 4 5 8

Menuliskan apa yang diketahui 0,5 1 1 2

Menuliskan apa yang ditanyakan 0,5 1 1 1

Menggambarkan keadaan atau yang diketahui soal 0,5 1 1 2

Menjawab pertanyaan dengan runtut dan rumus yang benar

0,5 1 2 3

Total 2 4 5 8

Selain itu, hasil tes juga dianalisis secara keseluruhan. Nilai

keseluruhan dihitung dan dibuat kriteria nilai. Sebagai patokan KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) dari sekolah pada Materi Segiempat adalah

62. Dengan menghitung ketuntasan belajar dan rata-rata kelas pada

ulangan 1 dan ulangan 2, mendiskripsikannya dengan menggunakan

pedoman Penilaian Acuan Patokan yang telah dibuat oleh pihak sekolah

[image:60.612.171.470.613.674.2]

sebagai berikut :

Tabel 3.6 Perhitungan Nilai Tes Keseluruhan Tes

Nilai Keterangan

1 2

N < 62 Tidak LULUS

N 62 LULUS

(61)
[image:61.612.203.427.123.200.2]

Tabel 3.7 Penilaian Acuan Patokan Rata-rata

Rata-rata Kriteria penilaian

47 Sangat kurang

48 - 61 Kurang

62 - 75 Cukup

76 - 89 Tinggi

90 - 100 Sangat tinggi

Dengan demikian dapat didiskripsikan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Mind Map.

2. Pengolahan Data Non Tes

Data non tes digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map. Hasil pengisian angket dihitung menggunakan skala Guttman. Jawaban responden berupa

skor bernilai 1 (satu) jika siswa setuju dengan pernyataan dan bernilai 0

(nol) jika siswa tidak setuju dengan pernyataan. Ini untuk pernyataan yang

bersifat positif, lain halnya dengan pernyataan yang bersifat negatif,

jawaban responden berupa skor bernilai 1 (satu) jika siswa tidak setuju

dengan pernyataan dan bernilai 0 (nol) jika siswa setuju dengan

pernyataan.

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Motivasi

Untuk mengetahui persentase masing-masing individu dan keseluruhan

(persentase motivasi kelas), maka dapat dihitung dengan rumus : Pernyataan Setuju Tidak Setuju

Positif 1 0

[image:61.612.98.510.234.643.2]
(62)
[image:62.612.100.511.128.540.2]

Tabel 3.9 Penilaian Motivasi Motivasi

Per Siswa Keseluruhan

!" # !" #

Keterangan :

Y = jumlah jawaban YA

T = jumlah jawaban TIDAK

jP = jumlah pertanyaan

n = jumlah responden

Setelah mendapatkan hasil persentase dari motivasi, maka dapat dilihat

kriteria persentase responden untuk motivasi belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Motivasi Siswa

Persentase Keterangan

P 50% Rendah

P $$$$ 50% Tinggi Keterangan: P adalah persentase

Dari hasil tersebut barulah kemudian dihitung rata-rata persentasenya

untuk membuat suatu kesimpulan agar dapat menjawab permasalahan yang

(63)

46 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten di

kelas VII A pada materi ajar segiempat. Jumlah siswa dalam penelitian ini

adalah 42 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki – laki dan 24 siswi perempuan.

Dalam penelitian ini, peneliti sudah melakukan beberapa kali observasi

kelas terlebih dahulu. Gunanya untuk melihat kesulitan apa yang dialami

siswa saat pembelajaran matematika. Peneliti menggunakan angket observasi

sebagai acuan. Setelah dianalisis, ditemukan permasalahan paling mendasar

yaitu motivasi belajar dan kesalahan pada konsep awal. Maka dari itu, peneliti

[image:63.612.104.515.264.691.2]

menawarkan model pembelajaran Mind Map kepada siswa sebagai metode untuk menanggulangi permasalahan tersebut.

Tabel 4.1 Kegiatan Selama Penelitian

Tahap Waktu Kegiatan

1 18 April 2012 Perkenalan metode Mind Map

2 Senin, 7 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran dengan metode Mind Map pertemuan 1

3 Rabu, 9 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran dengan metode Mind Map pertemuan 2

4 Jumat, 11 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran dengan metode Mind Map pertemuan 3 (ulangan sifat)

5 Senin, 14 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran dengan metode Mind Map pertemuan 4

6 Rabu, 16 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran dengan metode Mind Map pertemuan 5

(64)

Pada tanggal 18 April 2012, peneliti melakukan pengenalan metode

terlebih dahulu kepada siswa kelas VII A mengenai Mind Map, tujuannya agar pada saat penelitian berlangsung siswa sudah mengerti betul tentang

pembuatan Mind Map.

Peneliti terlebih dahulu mempersiapkan instrumen-instrumen, alat dan

bahan yang digunakan dalam pembelajaran, dan alat bantu lainnya untuk

mendokumentasikan setiap aktivitas di kelas (camdig). Adapun perincian

kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut :

1. Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 7 Mei 2012 pada

jam ke 5 - 6 yaitu mulai pukul 09.55 – 11.15 WIB. Pada pertemuan ini,

siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran sebanyak 42 siswa. Sebelum

dimulainya pertemuan pertama, peneliti sudah melakukan beberapa

observasi pada kelas VII A sampai ditetapkannya kelas tersebut sebagai

tempat penelitian.

Melihat keadaan kelas yang cukup padat dan kelas ini merupakan kelas

yang cukup aktif, maka peneliti membuat kelas menjadi 6 kelompok kecil,

dengan masing – masing kelompok terdiri dari 7 sampai 8 siswa.

Pada pertemuan pertama tugas masing-masing kelompok adalah

membuat Mind Map mengenai sifat-sifat dari bangun segiempat. Setelah itu, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

(65)

Peneliti melihat pada pertemuan awal ini siswa cukup aktif terlibat

dalam pembelajaran. Setiap masing-masing kelompok memiliki ketua

kelompok yang memang dipilih karena kemampuan yang cukup dibanding

siswa lain. Apabila anggota kelompok mengalami kesulitan, ketua

kelompok langsung memberikan penjelasan. Selain itu ada juga yang

langsung menanyakan pada peneliti atau teman peneliti lainnya.

Keadaan kelas saat presentasi masih ramai, padahal peneliti sudah

menegur siswa-siswi tersebut. Ini terjadi karena banyak dari mereka yang

ingin terlihat menonjol di kelas. Tapi sebelumnya peneliti sudah

mempunyai kesepakatan dengan kelas untuk aturan main saat

pembelajaran bersama peneliti. Setiap mereka ramai, peneliti

mengingatkan mereka tentang aturan main yang telah disepakati.

Sebelum pelajaran usai, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan

jadi satu bahan presentasi siswa, dan presentasi dilanjutkan pada

pertemuan kedua.

2. Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Mei 2012 pada jam

ke 3 – 4 yaitu pukul 08.20 – 09.55 WIB. Pada pertemuan ini siswa yang

mengikuti kegiatan pembelajaran 41 siswa.

Sebelum melanjutkan presentasi yang belum selesai pada pertemuan

pertama, peneliti mempersilahkan siswa untuk siap mengikuti pelajaran.

(66)

mempresentasikan hasil kelompok pada pertemuan pertama. Semua

kelompok selesai mempresentasikan hasil kerja kelompok, guru

memberikan kesimpulan mengenai sifat – sifat bangun segiempat.

Keadaan kelas sudah mulai kondusif, walaupun masih ada beberapa

siswa yang ramai tapi masih bisa dikendalikan. Siswa sudah mulai akrab

dengan peneliti, sehingga tidak ada rasa canggung selama proses

pembelajaran berlangsung.

Sebelum pelajaran usai, peneliti memberitahu siswa-siswi bahwa pada

pertemuan ketiga (Jumat, 11 Mei 2012) akan diadakan ulangan sifat, untuk

mengukur pemahaman mereka mengenai sifat. Maka sebelum selesai,

peneliti menanyakan kembali apa yang belum dipahami siswa-siswi untuk

sifat bangun Segiempat. Siswa diberikan PR untuk mempersiapkan

ulangan pada pertemuan selanjutnya.

3. Pertemuan 3

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 11 Mei 2012 pada jam

ke 1 – 2 yaitu pukul 07.00 – 08.20 WIB. Pada pertemuan ini siswa yang

mengikuti kegiatan pembelajaran 42 siswa.

Sudah diberitahukan kepada siswa, bahwa pertemuan kali ini akan ada

ulangan sifat. Ulangan akan dilaksanakan pada jam ke 2, maka awal

pertemuan ini digunakan untuk membahas PR.

Disini terlihat jelas, bahwa siswa sangat aktif. Mereka berebut untuk

(67)

yang diberikan Ibu Retno, siswa maju satu hari satu kali. Ini bertujuan

memberi kesempatan siswa lain untuk turut aktif dalam pembelajaran di

kelas. Setelah selesai membahas soal-soal yang sesuai dengan sifat-sifat

bangun segiempat, guru meminta siswa untuk membaca sekali lagi materi

ulangan, yaitu mengenai sifat-sifat dari bangun segiempat. Pada saat

siswa-siswi mengerjakan soal ulangan, keadaan kelas menjadi hening.

Hingga bel jam pelajaran matematika selesai, siswa-siswi mengumpulkan

jawaban ulangan masing-masing.

Setelah itu, peneliti yang bertugas sebagai guru meminta siswa untuk

belajar mengenai keliling dan luas bangun segiempat.

4. Pertemuan 4

Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Senin, 14 Mei 2012 pada

jam ke 5 - 6 yaitu mulai pukul 09.55 – 11.15 WIB. Pada pertemuan ini,

siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran sebanyak 40 siswa.

Sebelum memulai pembahasan materi, terlebih dahulu siswa-siswi

diajak untuk review mengenai sifat-sifat bangun segiempat. Ini bertujuan

agar siswa lebih mudah untuk memahami materi selanjutnya, yaitu

menurunkan rumus keliling dan luas. Karena antara keliling, luas bangun

segiempat erat kaitannya dengan sifat-sifatnya.

Disini siswa-siswi kembali masuk ke dalam kelompok masing-masing,

(68)

sifat-sifat yang diketahui. Lalu setelah selesai, siswa-siswi mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya.

Sebelum pelajaran usai, guru memberikan PR kepada siswa, dan

memberi tugas kepada siswa bahwa setiap siswa wajib membuat Mind Map mengenai bangun segiempat sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Tugas ini wajib, karena nilai akan digunakan sebagai nilai tugas.

5. Pertemuan 5

Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Mei 2012 pada jam

ke 3 – 4 yaitu pukul 08.20 – 09.55 WIB. Pada pertemuan ini siswa yang

mengikuti kegiatan pembelajaran 42 siswa.

Pada pertemuan sebelumnya siswa diberikan PR, maka pertemuan

kelima ini membahas semua PR yang diberikan. Setiap siswa diberi

kesempatan untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Setiap

soal dan jawaban dibahas bersama-sama. Saat seperti inilah yang paling

disenangi di kelas VII A, karena siswanya yang sangat aktif. Sehingga

mereka saling berebut.

Guru memberitahukan siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya siswa

akan diberikan ulangan keliling dan luas. Awalnya siswa merasa

keberatan, mengingat waktu penelitian yang terbatas, mau tidak mau

mereka harus ulangan. Untuk menanggulangi kejadian-kejadian pada

pertemuan selanjutnya, guru memberi latihan soal lagi yang mengacu pada

(69)

merasa kesulitan, mereka bertanya pada peneliti atau teman peneliti

lainnya.

6. Pertemuan 6

Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Mei 2012 pada

jam ke 1 – 2 yaitu pukul 07.00 – 08.20 WIB. Pada pertemuan ini siswa

yang mengikuti kegiatan pembelajaran 41 siswa.

Ulangan dilakukan mulai jam pertama sampai kedua, agar siswa

mempunyai waktu lebih untuk mengerjakan tiap-tiap soal dengan teliti dan

benar.

B. Tabulasi dan Analisis Data

Hasil nilai ulangan siswa yang dilakukan sebanyak 2 kali ulangan.

Berikut adalah tabulasi data nilai ulangan, sedangkan data keseluruhan dari

nilai ulangan terdapat pada lampiran

1. Nilai Ulangan 1

Pada pertemuan ketiga dilaksanakan ulangan 1 yaitu mengenai

[image:69.612.200.440.590.701.2]

sifat-sifat bangun segiempat.

Tabel 4.2 Hasil Ulangan Sifat 1 Pada Pertemuan 3

NO. Skor Nilai Keterangan

30 100

1 15 50.0 TIDAK TUNTAS

2 13 43.3 TIDAK TUNTAS

3 17 56.7 TIDAK TUNTAS

4 18 60.0 TIDAK TUNTAS

(70)

NO. Skor Nilai Keterangan

30 100

6 18 60.0 TIDAK TUNTAS

7 14 46.7 TIDAK TUNTAS

8 8 26.7 TIDAK TUNTAS

9 19 63.3 TUNTAS

10 19 63.3 TUNTAS

11 23 76.7 TUNTAS

12 8 26.7 TIDAK TUNTAS

13 15 50.0 TIDAK TUNTAS

14 19 63.3 TUNTAS

15 8 26.7 TIDAK TUNTAS

16 22 73.3 TUNTAS

17 16 53.3 TIDAK TUNTAS

18 11 36.7 TIDAK TUNTAS

19 10 33.3 TIDAK TUNTAS

20 6 20.0 TIDAK TUNTAS

21 10 33.3 TIDAK TUNTAS

22 22 73.3 TUNTAS

23 19 63.3 TUNTAS

24 22 73.3 TUNTAS

25 keluar

26 15 50.0 TIDAK TUNTAS

27 20 66.7 TUNTAS

28 24 80.0 TUNTAS

29 6 20.0 TIDAK TUNTAS

30 6 20.0 TIDAK TUNTAS

31 24 80.0 TUNTAS

32 19 63.3 TUNTAS

33 21 70.0 TUNTAS

34 19 63.3 TUNTAS

35 19 63.3 TUNTAS

36 28 93.3 TUNTAS

37 16 53.3 TIDAK TUNTAS

38 20 66.7 TUNTAS

39 17 56.7 TIDAK TUNTAS

40 18 60.0 TIDAK TUNTAS

41 25 83.3 TUNTAS

42 18 60.0 TIDAK TUNTAS

(71)

Dari tabulasi data di atas, dapat dilihat bahwa 20 siswa tuntas dan 22

siswa tidak tuntas dalam pembelajaran sifat-sifat bangun segiempat

menurut KKM dari sekolah, yaitu 62. Dari data tersebut sebagian besar

siswa kurang teliti dalam pengerjaannya. Terlihat bahwa sebagian besar

nilai yang diperoleh siswa yang tidak tuntas dengan KKM hanya berbeda

sedikit. Maka, persentase dari data ketuntasan belajar kelas sebagai

berikut:

Berdasarkan perhitungan, ketuntasan belajar pada Ulangan 1 adalah 47,62%

(pembulatan ke atas) melihat dari banyaknya siswa yang tuntas.

2. Nilai Ulangan 2

Pada pertemuan ketujuh dilaksanakan ulangan 2 yaitu mengenai

[image:71.612.104.510.241.702.2]

Keliling dan Luas bangun Segiempat.

Tabel 4.3 Hasil Ulangan Keliling dan Luas 1 Pada Pertemuan 6

NO. Skor Nilai Keterangan

3

Gambar

Gambar 2.1 Contoh Mind Map (Peta Pikiran)
Gambar 2.3 Diagonal Persegi ABCD
Gambar 2.4 Sumbu Simetri Persegi ABCD
Gambar 2.6 Persegi Panjang ABCD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Koperasi pada dasarnya mengandung dua unsur yaitu unsur ekonomi dan unsur sosial. Karena koperasi merupakan suatu sistem dan sebagaimana diketahui sistem itu

Use the binomial expansion to find the probabilities of the various combinations of heads and tails... You draw from jars 2 and 4 200 times and get the

Secara teknis, masing-masing gapoktan dan ponpes akan mendapatkan tugas yang sama untuk menanam, memelihara jagung yang diuji dengan standard budidaya yang telah

A simplified Persistent Scatterer Interferometry (PSI) approach is used to monitor the displacements of the Nanjing Dashengguan Yangtze River High-speed Railway

Kami mohon dengan hormat agar peserta yang sedang sakit berat/keras dan ibu-ibu hamil yang kehamilannya belum mencapai 5 (lima) bulan atau yang telah mendekati masa persalinan

(i) Pemberi Kerja mempersyaratkan bahwa barang yang ditawarkan sesuai dengan Undangan Lelang harus dikirimkan dalam jangka waktu yang disebutkan dalam Jadwal

Dalam penulisan mi, metode yang digunakan dalam perhitungan harga pokok pesanan adalah yang diterapkan oleh perusahaan yang selanjutnya akan dibandingkan dengan metodefiili