SISWA KELAS VII A SMP PANGUDI LUHUR WEDI KLATEN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) PADA MATERI SEGIEMPAT
Skripsi :
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Dwiana Shinta Devy NIM : 081414009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 1 Agustus 2012 Penulis,
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Dwiana Shinta Devy
Nomor Induk Mahasiswa : 081414009
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP PANGUDI LUHUR WEDI KLATEN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) PADA MATERI SEGIEMPAT”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 1 Agustus 2012 Yang menyatakan
Dwiana Shinta Devy
Menggunakan Model Pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) Pada Materi Segiempat. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) pada materi segiempat.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten Tahun ajaran 2011-2012 pada bulan Mei 2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif-kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket/kuesioner motivasi dan tes hasil belajar. Angket/kuesioner berfungsi untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi segiempat dengan menggunakan Mind Map (Peta Pikiran), sedangkan tes hasil belajar berfungsi untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang diberikan dengan menggunakan Mind Map (Peta Pikiran).
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami motivasi tinggi dilihat dari persentase keseluruhan 52,46%, 75,56%, 75,37% yang masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil belajar siswa mengalami penurunan ketuntasan belajar dari 47,62% menjadi 4,88% dan dari rata-rata kelas 56,50 menjadi 21,71. Kurangnya latihan soal membuat siswa kurang kreatif dalam menghadapi soal yang diberikan.
Dwiana Shinta Devy. 2012. Motivation and students’ learning progres of Class VII A of SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten in Learning Mathematics about quadrangle by using mind mapping learning model. Mathematics Study Program, Mathematics and Nature Science Department, Faculty of Teacher and Educational Science, University of Sanata Dharma.
This research aimed to know the students’ motivation and learning progres by using mind mapping learning model on the topic about quadrangle.
The subject of the research is the students of Class VII A of SMP Pangudi Luhur Medi Klaten in the academic year 2011/2012 on Mei, 2012. The method used in this research is the descriptive – quantative one. While the instrument used is the questionare about motivation and learning progres test. The quitionare functioned to know the students’ motivation in learning Mathematics especially on the topic about quadrangle by using the maind mapping learning model. Meanwhile the test of learning progres aimed to know how far the students undertood the topic by using mind mapping learning model.
The result of this research concluded that 52,46%, 75,56%, 75,37% included in the high category. There has been a descrease of students’ learning progres from 47,62% up to 4,88% while the class average descreased from 56,50 up to 21,71. The less test practise made the students not creative in facing the test given.
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dukungan,
bimbingan, motivasi dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan FKIP.
2. Drs. A. Atmadi. M.Si. selaku ketua jurusan PMIPA.
3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika.
4. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono. selaku dosen pembimbing akademik.
5. Dominikus Arif Budi Prasetyo, S.Si, M.Si. selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis
dalam penyusunan skripsi dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan.
6. Dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis sehingga
penulis mendapat banyak pengetahuan dan wawasan dalam mengambil dan
mengolah data penelitian.
7. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Univesitas Sanata Dharma yang telah
membimbing, membantu serta memberikan ilmunya kepada penulis selama
belajar di Universitas Sanata Dharma.
8. Br. Yohanes Sudarman, S.Pd. FIC selaku Kepala SMP Pangudi Luhur Wedi
Klaten yang telah memberikan kesempatan dan izin untuk melakukan
Luhur Wedi Klaten yang telah memberikan kesempatan, motivasi, dan
bantuan selama proses penelitian.
10.Siswa-siswi kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi klaten tahun ajaran
2011-2012 yang telah bersedia membantu penulis selama penulis melakukan
penelitian di SMP Pangudi Luhur Wedi klaten .
11.Kedua orang tuaku dan kakakku Novita atas dukungan, motivasi, dan doa,
serta cinta kasih yang diberikan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
12.Lucky Octavian yang telah memberikan semangat besar selama proses
penelitian hingga penyusunan skripsi ini.
13.Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2008. Yang telah banyak
membantu penulis dalam bertukar pikiran dan ketika penulis mengalami
kebimbangan.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membaca dan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 1 Agustus 2012 Penulis,
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Hasil Penelitian ... 5
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Belajar ... 8
B. Motivasi ... 10
C. Hasil Belajar ... 11
D. Pendekatan dan Model pembelajaran ... 12
E. Mind Map (Peta Pikiran) ... 15
F. Materi Pembelajaran ... 18
G. Kerangka Berpikir ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
A. Jenis Penelitian ... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 32
D. Rancangan Penelitian ... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ... 33
F. Instrumen Penelitian ... 36
G. Teknik Pengolahan Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . ... 46
A. Pelaksanaan Penelitian ... 46
B. Tabulasi dan Analisis Data ... 52
C. Pembahasan ... 58
xiii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 64
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rancangan Pembelajaran 37
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Prestasi Belajar 37
Tabel 3.3 Validasi Tes Prestasi Belajar 39
Tabel 3.4 Indikator Angket Motivasi Belajar 42
Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Per Skor Maksimal 43
Tabel 3.6 Perhitungan Nilai Tes Keseluruhan 43
Tabel 3.7 Penilaian Acuan Patokan 44
Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Motivasi 44
Tabel 3.9 Penilaian Motivasi 45
Tabel 3.10 Kriteria Motivasi Siswa 45
Tabel 4.1 Kegiatan Selama Penelitian 46
Tabel 4.2 Hasil Ulangan Sifat 1 Pada Pertemuan 3 52
Tabel 4.3 Hasil Ulangan Keliling dan Luas 1 Pada Pertemuan 6 54
Tabel 4.4 Persentase Individu Kuesioner Motivasi 56
Tabel 4.5 Rekapitulasi Kuesioner Motivasi 57
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Mind Map (Peta Pikiran) 17
Gambar 2.2 Persegi ABCD 18
Gambar 2.3 Diagonal Persegi ABCD 18
Gambar 2.4 Sumbu Simetri Persegi ABCD 19
Gambar 2.5 Simateri Putar Persegi ABCD 19
Gambar 2.6 Persegi Panjang ABCD 20
Gambar 2.7 Diagonal Persegi Panjang ABCD 21
Gambar 2.8 Sumbu Simetri Persegi Panjang ABCD 21
Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD 22
Gambar 2.10 Diagonal Belah Ketupat ABCD Menjadi Dua Segitiga
Kongruen
23
Gambar 2.11 Trapesium ABCD 24
Gambar 2.12 Pembagian Trapesium ABCD Menjadi Tiga Bangun
Datar
25
Gambar 2.13 Layang-layang ABCD 26
Gambar 2.14 Diagonal Layang-layang ABCD Menjadi Dua Segitiga
Sama Kaki
27
Gambar 2.15 Jajargenjang ABCD 27
Gambar 2.16 Perubahan Jajargenjang ABCD Menjadi Persegi Panjang
OO’CD
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) L1
Materi Pembelajaran L11
Soal Tes Fase 1 L12
Kunci Jawaban Tes dan Penskoran Fase 1 L13
Soal Tes Fase 2 L16
Kunci Jawaban Tes dan Penskoran Fase 2 L17
Angket Kuesioner Motivasi Belajar L21
Validasi Soal Tes Fase 1 L23
Validasi Soal Tes Fase 2 L29
Validasi Angket L34
Perhitungan Prestasi Belajar Fase 1 L36
Perhitungan Prestasi Belajar Fase 2 L38
Perhitungan Motivasi Belajar Awal Pertemuan L40
Perhitungan Motivasi Belajar Fase 1 L42
Perhitungan Motivasi Belajar Fase 2 L44
Contoh Pengerjaan Soal Tes Siswa Fase 1 L46
Contoh Pengerjaan Soal Tes Siswa Fase 2 L50
Contoh Pengisian Angket Motivasi Belajar oleh Siswa L57
xvii
Surat Ijin Penelitian L66
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil maksimal. Pendidikan hendaknya dikelola baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dicapai dengan terlaksananya pendidikan yang tepat waktu dan tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang dilaksanakan dalam bentuk proses belajar mengajar yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sekolah melalui kegiatan pengajaran. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cukup memadai, namun masih sangat rendah kemampuan anak Indonesia di bidang matematika, mereka beranggapan bahwa pembelajaran matematika itu sulit dan mematikan.
satu-satunya sumber pengetahuan bagi peserta didik. Sumber pengetahuan tersebut dapat diperoleh dalam lingkungan sekitar. Sehingga peserta didik dituntut lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Kreatifitas pembelajaran matematika di Indonesia ini perlu terus dikembangkan, karena itu matematika semestinya diajarkan secara menarik dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa merasa senang untuk mempelajari.
sebagainya yang membuat siswa sibuk sendiri. Selain itu, hasil pengamatanpun mendiskripsikan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep awal Matematika. Siswa mengharapkan adanya model pembelajaran yang dapat meningkatkan belajar siswa dan dapat membantu siswa dalam memahami konsep awal suatu materi. Terlihat berbeda dengan salah satu tujuan pembelajaran matematika yaitu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara tepat dalam pemecahan masalah dalam Matematika.
Salah satu pernyataan dalam teori Ausubel (1968) adalah bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi pembelajaran adalah apa yang telah diketahui siswa (pengetahuan awal). Jadi supaya belajar jadi lebih terarah, maka konsep baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif siswa. Pada dasarnya, pembelajaran matematika tidak terlepas dari pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan sehingga mendukung adanya partisipasi aktif siswa dalam kelas. Dalam memahami sesuatu, anak sangat terikat pada proses “mengalami sendiri”, anak akan mudah memahami dengan mengamati atau melakukan sendiri hal yang berkaitan dengan sesuatu tersebut.
oleh bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasi informasi sebelum melanjutkan untuk dipelajari. Buzan (Buku Pintar Mind Map) menyatakan bahwa pembelajaran dengan Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Mind Map adalah cara mencatat yang yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Dan yang paling penting Buzan mengatakan bahwa Mind Map itu sangat sederhana.
Ada pula yang beranggapan bahwa dengan menerapkan peta pikiran adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dari itu penulis mencobakan metode ini terhadap mata pelajaran Matematika dengan melakukan penelitian dengan judul penelitian “Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten Dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) Pada Materi Segiempat”.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :
1. Motivasi belajar terlihat secara jelas dan dapat diukur sesuai dengan indikator yang telah disusun peneliti.
2. Hasil belajar siswa berdasarkan tes ulangan siswa pada materi segiempat. 3. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII A SMP Pangudi
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana motivasi siswa siswi kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten dalam pembelajaran Matematika pada materi Segiempat dengan menggunakan Mind Map ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa siswi kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten dalam pembelajaran Matematika pada materi Segiempat dengan menggunakan Mind Map ?
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map.
2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map pada materi segiempat.
E. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada pembaca dan guru dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi guru, memberikan masukan dalam meningkatkan dan memperluas pengetahuan serta wawasan dalam penerapan Mind Map. b) Bagi siswa, memberikan kesempatan untuk lebih aktif, kreatif, dan
inovatif dalam kegiatan pembelajaran.
c) Bagi sekolah, penggunaan model pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan pembelajaran di sekolah.
d) Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajaran Mind Map.
F. Batasan Istilah
1. Mind Map (Peta Pikiran)
mencatat yang kreatif dan efektif dengan memaksimalkan kerja otak secara simultan.
2. Motivasi Belajar
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (KBBI). Maka motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri (intrinsik) siswa maupun dari luar (ekstrinsik) yang menimbulkan kegairahan dalam belajar, pengaruh dan memperkuat tingkah laku pada kegiatan belajar.
3. Hasil Belajar Siswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar
Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita sudah melakukan gejala belajar. Mengapa dikatakan demikian, karena kemampuan proses perubahan dari “belum” menuju “sudah” dan proses tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama. Adanya pola perubahan perilaku inilah yang disebut dengan belajar.
Perubahan yang dikarenakan belajar tersebut bersifat permanen. Karena proses tersebut terjadi dalam individu itu sendiri, dan akan menjadi milik pribadi. Ada para ahli yang mengatakan bahwa hasil belajar secara relatif bersifat konstan dan berbekas. Mengapa dikatakan relatif, karena bisa saja hasil belajar tersebut sengaja dihilangkan atau dihapus. Namun tidak sepenuhnya hilang, karena masih ada sisa-sisa untuk memungkin kan ingatan itu kembali. Misalnya saja orang belajar matematika, apabila tidak digunakan sebagai latihan, maka semua rumus-rumus yang telah dipelajari akan terlupakan. Namun apabila kita mencoba lagi belajar dan latihan, maka hal yang telah dipelajari dapat dengan mudahnya muncul kembali.
pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan tersebut bersifat relatif konstan dan berbekas. Perubahan-perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru atau pula penyempurnaan hasil yang telah diperoleh.
dari semuannya (Snelbecker (1974), Bower & Hilgrad (1981), Gagne (1985), dalam Soekamto & Winataputra, 1997).
B. Motivasi
Penggerak belajar pada siswa terdapat pada kekuatan mentalnya, dan hal tersebut berasal dari berbagai sumber. Kekuatan mental tersebut berupa keinginan, perhatian, kemampuan, atau cita-cita. Dan kekuatan mental tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu tergolong rendah atau tinggi. Para ahli psikologi sering menyebut dengan motivasi belajar. Karena dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahka sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Telfer, 1987).
Motivasi belajar sangat penting, bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut (Dimyati & Mujiono, 2006:85):
1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir
2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya
3. Mengarahkan kegiatan belajar 4. Membesarkan semangat belajar
5. Menyadarkan adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
kembali. Dapat dilihat siswa yang motivasi belajarnya tinggi mempunyai ciri-ciri sebagi berikut :
1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama.
2. Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa. 3. Tidak cepat puas dengan prestasi yang sudah diperoleh
4. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar.
5. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. 6. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.
7. Tidak mudah melepas apa yang diyakini. 8. Senang mencari dan memecahkan masalah.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Dikatakan keseluruhan karena biasanya ada beberapa motivasi yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi siswa merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Maka motivasi berperan penting dalam peningkatan belajar.
C. Hasil Belajar
bidang yaitu bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai) dan bidang psikomotorik (kemampuan ketrampilan bertindak/berperilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil beljar siswa di sekolah. Oleh karena itu, ketiga aspek tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar siswa dari proses pengajaran (Nana Sudjana, 1989:49).
Pengukuran hasil belajar berguna untuk mengetahui kemajuan atau keberhasilan program pendidikan untuk memberikan bukti pencapaian yang diperoleh siswa.
D. Pendekatan dan Model Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan suatu himpunan asumsi yang saling berhubungan dan terkait dengan sifat pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cara pandang guru terhadap proses pembelajaran, yang didalamnya terdapat strategi pembelajaran dengan segala teorinya.
Strategi pembelajaran pada hakikatnya terkait dengan perencanaan atau kebijakan yang dirancang di dalam mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.colin Marsh mengutip Duck (2000) menyatakan bahwa hanya ada dua strategi pembelajaran yaitu :
Strategi erat hubungannya dengan teknik pembelajaran. Teknik pembelajaran merupakan implementasi dari metode pembelajaran yang secara nyata berlangsung didalam kelas. Teknik pembelajaran juga merupakan upaya untuk seluruh siswa didalam kelas diberikan berbagai peluang belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Dalam hal ini terlihat bahwa teknik pembelajaran identik dengan metode pembelajaran.
Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai cara yang harus ditempuh untuk mewujudkan rencana yang telah disusun guru dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis guna mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan.
Model pembelajaran adalah serangkaian dari pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran. Jadi model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Atau dapat dikatakan bahwa model pembelajaran merupakan bungkus dari penerapan suatu pendekatan pembelajaran.
Guru yang sukses tidak hanya menjadi seorang penyaji yang karismatik dan persuasif. Peran utama dalam pembelajaran adalah menciptakan pembelajar yang berdaya guna (powerful learneras). Model-model pembelajaran dipersiapkan oleh para tokoh pendidikan sebagai contoh dan alternatif yang lebih konkret yang diperkirakan sesuai dengan hakikat pembelajaran bidang studi tertentu dan tingkat perkembangan intelektual peserta didik.
Menurut Dewey (Joyce, et.al, 2000: 13), inti dari proses belajar adalah pengaturan lingkungan tempat peserta didik berinteraksi dan bagaimana belajar. Sebuah model mengajar atau model pembelajaran merupakan deskripsi dari suatu lingkungan belajar. Deskripsi tersebut memiliki beberapa manfaat, beranjak dari perancangan kurikulum mata pelajaran, hingga desain pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja siswa, dan program lainnya. Berikut skema penjenjangan pada pembelajaran di kelas.
Teknik Metode Pendekatan Strategi Model
dilakukan pada semua mata pelajaran. Teknik merupakan cara mengajar yang bersifat khusus sesuai dengan karakter materi pelajaran, peserta didik, atau keterampilan guru. Jadi model pembelajaran merupakan suatu konsepsi untuk mengajar suatu materi dalam mencapai tujuan tertentu. Model pembelajaran mencakup strategi, pendekatan, metode dan teknik.
E. Mind Map (Peta Pikiran) 1. Pengertian Mind Map
Metode mencatat yang baik harus membantu mengingat, meningkatkan pemahaman, dan membantu mengorganisasikan materi. Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (Buzan, 2008:4). Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah dan subtopik serta perincian menjadi cabang-cabangnya.
mengingat, penggunaan gambar dan symbol dengan warna tersebut akan mengurangi tingkat kebosanan siswa (Svatensson, 2004:106).
Menurut Tony Buzan dalam bukunya “Buku Pintar Mind Map” dituliskan bahwa Mind Map adalah alat otak yang luar biasa. Ini dikarenakan dengan Mind Map kedua sisi pada otak dapat bekerja dengan baik. Bentuk Mind Map dengan gambar, warna, dan imajinasi adalah wilayah kerja otak sisi kanan, bersamaan dengan kata, angka, logika dalah wilayah kerja otak sisi kiri.
2. Cara membuat Mind Map
Materi dapat dicatat dengan cepat dan efisien dengan membuat Mind Map pada saat kegiatan belajar mengajar (Buzan, 2008:15)
a. Mulailah dari bagian tengah kosong yang sisi panjangnya diletakkan vertikal atau horizontal.
b. Gunakanlah gambar atau foto untuk ide sentral anda.
c. Gunakanlah warna, karena warna akan membuat Mind Map lebih hidup, menambah energy kepada pemikiran kreatif.
d. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya.
e. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. f. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.
Ada berbagai manfaat yang dapat diambil setelah penggunaan model pembelajaran Mind Map sebagai berikut (Porter, 2004:179) :
1. Mind Map sangat berguna untuk sesi curah gagasan, terutama saat siswa bekerja kelompok dan banyak orang mengusulkan gagasan.
2. Informasi dapat direkam dengan cepat.
3. Mind Map dibuat agar sesuai dengan lompatan yang terjadi dalam pikiran, sebab peta pikiran bekerja seperti otak, benar-benar mendorong wawasan dan gagasan cemerlang.
[image:34.612.105.509.265.584.2]4. Dalam mengerjakan tugas menulis yang menantang, peta pikiran membantu siswa menyusun informasi dan melancarkan aliran pikiran.
Gambar 2.1 Contoh Mind Map (Peta Pikiran)
F. Materi Pembelajaran
Dalam penelitian ini materi yang digunakan yaitu segiempat. Segiempat dibagi menjadi 2 bagian yaitu sifat-sifat segiempat, keliling dan luas segiempat.
1. Persegi
a. Pengertian
Gambar 2.2 Persegi ABCD
Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi persegi.
Persegi adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang
sisi sejajar dan sama panjang, serta salah satu sudutnya 90º.
[image:35.612.101.510.211.598.2]b. Sifat-sifat Persegi :
Gambar 2.3 Diagonal Persegi ABCD
1) Keempat sisinya sama panjang, yaitu AB = BC = CD = AD
2) Keempat sudutnya masing-masing sebesar 90 º. A
C D
B
A
C D
3) Setiap sudut dibagi dua sama besar oleh diagonalnya. Sehingga diagonalnya membentuk sumbu simetri.
DAC = CAB
ABD = DBC
4) Kedua diagonalnya sama panjang, AC = BD
5) Kedua diagonal saling berpotongan tegak lurus membagi dua sama panjang, yaitu AC tegak lurus BD
[image:36.612.105.508.258.680.2]6) Memiliki 4 sumbu simetri, yaitu :
Gambar 2.4 Sumbu Simetri Persegi ABCD 7) Memiliki simetri putar tingkat empat, yaitu :
Gambar 2.5 Simetri Putar Persegi ABCD
A
C D
B A
C D B A C D
B A
C D B A C D
B D
B C A B D A C C A B D
A B
c. Keliling dan Luas persegi
Berdasarkan gambar 2.2 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB = BC = CD = DA.
Keliling dari bangun datar persegi ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling persegi adalah 4 × sisi.
Luas dari bangun datar persegi ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar persegi. Maka luas bangun datar persegi adalah sisi × sisi.
2. Persegi panjang a. Pengertian
[image:37.612.102.508.236.570.2]
Gambar 2.6 Persegi Panjang ABCD
Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi persegi panjang.
Persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sejajar serta salah satu sudutnya 900 .
A
D C
b. Sifat-sifat persegi panjang :
1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang, yaitu AB = CD, AD = BC;
2) Tiap-tiap sudutnya sama besar yaitu 900
A = B = C = D = 900
3) Kedua diagonal sama panjang, yaitu AC = BD
4) Kedua diagonal saling berpotongan membagi dua sama panjang, yaitu
AO = OC dan BO = OD 5) Memiliki dua sumbu simetri
A
D C
B A
D C
[image:38.612.103.514.106.639.2]B
Gambar 2.7 Diagonal Persegi Panjang ABCD
c. Keliling dan Luas persegi panjang
Berdasarkan gambar 2.6 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB = CD disebut dengan panjang (p) dan BC = DA disebut dengan lebar (l).
Keliling dari bangun datar persegi ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling persegi adalah 2p + 2l = 2 × (p + l).
Luas dari bangun datar persegi panjang ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar persegi panjang. Maka luas bangun datar persegi adalah panjang × lebar = p × l.
3. Belah Ketupat
a. Pengertian
[image:39.612.103.509.242.572.2]
Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD
Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi belahketupat.
Belah ketupat adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang sejajar sama panjang.
b. Sifat-sifat belah ketupat :
1) Semua sisinya sama panjang;
2) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar; A
D
C
3) Kedua diagonal merupakan sumbu simetri. c. Keliling dan Luas belah ketupat
Berdasarkan gambar 2.9 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB = BC = CD = DA. Memiliki 2 diagonal yaitu BD disebut diagonal 1 (d1) dan AC diagonal 2 (d2).
Keliling dari bangun datar belah ketupat ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling belah ketupat adalah 4 × sisi.
[image:40.612.100.520.257.697.2]Luas dari bangun datar belah ketupat ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar tersebut.
Gambar 2.10 Diagonal Belah Ketupat ABCD Menjadi Dua Segitiga Kongruen
Maka luas ABCD = luas ABD + luas BCD
=
+
=
=
=
AD
C
B
O O
A
B
C
B
4. Trapesium
[image:41.612.103.510.91.594.2]a. Pengertian
Gambar 2.11 Trapesium ABCD
Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi trapesium.
Trapesium adalah bangun datar segi empat yang mempunyai tepat satu sisi sejajar.
b. Sifat-sifat trapesium :
1) Memiliki dua sisi sejajar yaitu AB // CD
2) Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua garis sejajar adalah
1800.
ABC + BCD = 1800.
BAD + ADC = 1800.
c. Keliling dan Luas trapesium
Berdasarkan gambar 2.11 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB sejajar dengan CD disebut berturut-turut dengan sisi bawah dan sisi atas. sedangkan AD = BC disebut dengan sisi samping.
A
D C
Keliling dari bangun datar trapesium ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA.
[image:42.612.102.515.222.568.2]Luas dari bangun datar trapesium ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar tersebut.
Gambar 2.12 Pembagian Trapesium ABCD Menjadi 3 Bangun Datar
Maka luas ABCD = luas AED + luas EFCD + luas FBC
= (½ AE x ED) + (EF x FC) + (½ FB x FC)
= (½ AE x ED) + (½ x 2 x EF x FC) + (½FB x FC)
= (½ AE x ED) + (½(EF + EF) x FC) + (½FB x FC)
= (½ AE x ED) + (½(EF + EF) x ED) + (½FB x ED)
= ½ ED (AE + EF + EF + FB)
= ½ ED (AE + EF + FB + CD)
= ½ ED (AB + CD)
= ½ t (sisi bawah + sisi atas) A
D C
B
E F
D
A E
D C
E F F
C
5. Layang-layang
a. Pengertian
Dengan demikian, dapat dikatakan sebagai berikut :
Layang-layang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi yang berdekatan sama panjang, tetapi sisi yang saling berhadapan tidak sama
b. Sifat-sifat layang-layang :
1) Masing-masing sepasang sisinya sama panjang, AB = AD dan BC = CD
2) Terdapat sepasang sudut sama besar; ABC = ADC
3) Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri;
4) Salah satu diagonalnya membagi dua tegak lurus sama panjang. c. Keliling dan Luas layang-layang
Berdasarkan gambar 2.13 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi layang-layang bahwa AB = AD dan BC = CD. Memiliki 2 diagonal yaitu BD disebut diagonal 1 (d1) dan AC diagonal 2 (d2).
A
B
[image:43.612.100.507.93.692.2]C D
Keliling dari bangun datar layang-layang ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA.
[image:44.612.102.530.211.691.2]Luas dari bangun datar layang-layang ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar tersebut.
Gambar 2.14 Diagonal Layang-layang ABCD Menjadi Dua Segitiga Sama Kaki
Maka luas ABCD = luas ABD + luas BCD
=
+
=
=
=
6. Jajargenjang a. Pengertian
A B
D C
Gambar 2.15 Jajargenjang ABCD
O O
A
B
C
B
D D
A
B
C D
Dengan demikian, dapat dikatakan sebagai berikut
Jajargenjang adalah adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sejajar.
b. Sifat - sifat jajargenjang :
Sisi - sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama panjang
dan sejajar; AB = CD ; BC = DA
Sudut - sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama
besar; A = C ; B = D
3) pada setiap jajargenjang kedua diagonalnya saling membagi dua
sama panjang;
c. Keliling dan Luas jajargenjang
Berdasarkan gambar 2.15 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi jajargenjang bahwa AB = CD dan AB sejajar dengan CD disebut berturut-turut dengan sisi bawah dan sisi atas. Sama halnya dengan AD = BC dan AD sejajar dengan AD disebut dengan sisi samping.
Keliling dari bangun datar jajargenjang ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA.
Gambar 2.16 Perubahan Jajargenjang ABCD Menjadi Persegi Panjang OO’CD
Maka luas adalah panjang × lebar = p × l .
G. Kerangka Berpikir
Mata pelajaran Matematika bagi siswa SMP pada umumnya adalah mata pelajaran yang mematikan, karena sulitnya menghafalkan berbagai macam rumus yang ada dalam matematika. Dalam kegiatan belajar mengajar, seringkali guru kurang memperhatikan siswa, sejauhmana siswa tahu tentang apa yang diajarkan guru saat itu, konsep dasar yang siswa miliki apakah sesuai dengan apa yang diajarkan. Kurangnya pengertian konsep dasar dalam belajar matematika inilah yang kadang membuat siswa merasa matematika adalah momok dan membuat rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa.
Oleh karena itu untuk mengatasai hal tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map. Dengan menggunakan Mind Map siswa dapat meringkas dan mengingat dengan mudah. Selain itu penggunaannya pun dapat memacu semangat belajar siswa, karena dengan model pembelajaran Mind Map ini siswa dapat mengkreasikan apa yang mereka petakan dengan warna-warna yang menarik, atau dengan simbol-simbol yang dapat membantu mereka dalam belajar. Diharapkan dengan
A
B
D C
O O’ O O’
31 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Diskriptif Kuantitatif,
yaitu dengan mendiskripsikan hasil kuantitatif yang diperoleh.
Dalam hal ini yang diteliti adalah motivasi dan prestasi setelah
menggunakan model pembelajaran Mind Map di kelas VII A tahun ajaran 2011-2012 pada materi segiempat, SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini diadakan di SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten, pada
kelas VII A dengan waktu penelitian ini adalah bulan Mei 2012. SMP Pangudi
Luhur Wedi beralamatkan di Dukuh Karangrejo, Desa Pandes, Kecamatan
Wedi, Kabupaten Klaten. Sekolah dibawah naungan Yayasan Pangudi Luhur
ini memiliki Akreditasi A. SMP Pangudi Luhur Wedi merupakan lembaga
pendidikan yang mengedapankan perkembangan dan pertumbuhan siswa
secara utuh dan optimal, sehingga menghasilkan siswa yang cerdas,
berkepribadian, bersemangat, dan cinta kasih. Ditunjang dengan fasilitas
pembelajaran yang lengkap, kegiatan pengembangan diri dalam bentuk Ekstra
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII A SMP
Pangudi Luhur Wedi Klaten tahun ajaran 2011-2012. Peneliti sekaligus
menjadi pengajar (guru) mata pelajaran Matematika.
2. Obyek penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah motivasi
dan hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran Mind Map dalam materi segiempat.
D. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengajar sendiri dikelas yang
dipilih sebagai subyek penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.
Selain itu, didalam kelas juga terdapat teman dari peneliti untuk membantu
dalam pengamatan dan pengumpulan data yang dibutuhkan.
Dalam kegiatan pembelajaran, siswa-siswi dibentuk menjadi 6 (enam)
kelompok kecil, agar pembelajaran lebih efisien. Mengingat kondisi kelas
yang berjumlahkan 42 siswa yang dalam sekolah tersebut merupakan kelas
yang cukup aktif. Dalam simulasi pembelajaran, masing-masing kelompok
diberikan alat peraga bangun-bangun segiempat, kertas karton, kertas HVS
berwarna dan spidol berwarna. Masing-masing kelompok memulai membuat
Setelah itu siswa-siswi mulai mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka
di depan kelas. Kemudian diberikan latihan soal untuk persiapan tes. Begitu
seterusnya mulai dari materi sifat-sifat bangun segiempat sampai materi luas
bangun segiempat.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik pengukuran dengan alat pengumpulan data berupa observasi langsung,
tes belajar, non tes berupa angket motivasi, catatan lapangan dan dokumentasi.
Berikut adalah rincian :
1. Observasi Langsung (Pengamatan)
Merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
Observasi langsung dapat dilakukan dengan pengamatan secara langsung
pada saat kegiatan belajar mengajar dalam bidang studi Matematika
dengan model pembelajaran Mind Map bertujuan untuk melihat secara langsung bagaimana motivasi dan prestasi siswa saat pembelajaran.
2. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam dua
bentuk yaitu menjodohkan untuk subbab sifat-sifat dari segiempat dan esai
untuk subbab mencari keliling dan luas bangun-bangun segiempat. Tes ini
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi
dalam materi segiempat subbab sifat-sifat dari segiempat. Lalu 5 (lima)
soal dalam materi segiempat subbab keliling dan luas. Pertimbangan tes
dalam bentuk menjodohkan adalah agar siswa lebih memahami
masing-masing sifat dari bangun-bangun segiempat, dan tes dalam bentuk esai
karena dalam matematika mempertimbangkan mengenai proses, tidak
hanya hasil akhir.
Adapun langkah-langkah penyusunan tes adalah sebagai berikut :
a. Menelaah kurikulum/silabus yang digunakan.
b. Membuat kisi-kisi soal tes.
c. Membuat butir soal.
d. Membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran.
e. Mengembangkan tes yang telah disusun untuk penyempurnaan lebih
lanjut dengan konsultasi tes yang telah disusun kepada dosen
pembimbing dan guru yang bersangkutan.
f. Dilakukan validasi soal.
g. Melaksanakan uji coba untuk melihat reliabilitas tes.
h. Menggunakan instrumen tes yang disusun untuk penelitian.
Tes yang diberikan sebanyak 2 (dua) kali. Pada pertemuan ketiga
diberikan tes pertama untuk mengetahui pemahaman mengenai sifat-sifat
dari segiempat. Tes kedua dilakukan pada pertemuan keenam, sebagai
pemahaman terhadap keliling dan luas bangun-bangun segiempat. Setiap
bertujuan agar dapat melihat bagaimana hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Mind Map.
3. Non Tes
Alat pengukuran berupa non tes yang digunakan dalam penelitian ini
berbentuk angket/kuesioner yaitu suatu daftar yang berisikan rangkaian
pernyataan dengan tujuan memperoleh informasi yang relevan dengan
tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, angket bertujuan untuk mengetahui
motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran dengan model
pembelajaran yang baru yaitu Mind Map. Angket ini berjumlah 30 pernyataan, dalam penyusunan angket dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Menentukan aspek-aspek yang akan diuji.
b. Menyusun angket.
4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar,
dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data. Catatan lapangan
digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran
di kelas berlangsung ketika peneliti melakukan penelitian dan observasi
kelas serta kendala-kendala yang dihadapi siswa maupun guru untuk
perbaikan pembelajaran kedepannya.
5. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari
atau arsip-arsip yang dilakukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen
tersebut antara lain berupa arsip RPP, data angket/kuisioner, hasil pekerjan
siswa yang dapat memberi informasi data berupa tugas Mind Map, dan hasil tes tertulis. Selain itu dokumen digunakan untuk memberikan
gambaran secara visual mengenai kegiatan siswa. Dokumen berupa
foto-foto yang diambil selama proses pembelajaran dengan metode Mind Map berlangsung.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Pra Pembelajaran
Sebelum pembelajaran dimulai, tentunya guru harus mempersiapkan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Instrumen kegiatan
pembelajaran yakni RPP yang terdiri dari 6 (enam) kali pertemuan dengan
masing-masing pertemuan 80 menit. Di dalam RPP terkandung beberapa
komponen untuk melancarkan kegiatan pembelajaran, antara lain nama
sekolah, mata pelajaran, pokok bahasan, kelas, alokasi waktu, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, metode
pembelajaran yang digunakan, rincian langkah-langkah kegiatan
Tabel 3.1 Rancangan Pembelajaran
Pertemuan Waktu Kegiatan
1 Senin, 7 Mei 2012 Mengenal bangun datar segiempat serta menemukan sifat-sifat bangun datar segiempat 2 Rabu, 9 Mei 2012 Pemecahan masalah mengenai sifat bangun
datar segiempat 3 Jumat, 11 Mei 2012 Ulangan pertama
4 Senin, 14 Mei 2012 Menurunkan rumus keliling dan luas bangun datar segiempat.
5 Rabu, 16 mei 2012 Pemecahan masalah mengenai keliling dan luas bangun datar segiempat
6 Jumat, 18 mei 2012 Ulangan kedua
2. Pembelajaran (Tes Tertulis)
Dalam penyusunan soal-soal tes, terlebih dahulu ditentukan kisi-kisi
soal tes sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran, kemudian
disusun soal tes yang sesuai dengan kisi-kisi :
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar
Sub Pokok Bahasan Indikator
Tes
Jumlah 1 2
1. Mengelompokkan bangun datar Memberi nama bangun datar
menurut bentuknya. 1 soal
2. Mengidentifikasikan sifat-sifat segiempat (persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan laying-layang)
a. Pengertian dari segiempat (persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang).
b. Sifat-sifat segiempat ditinjau dari sisi, sudut dan diagonalnya.
1 soal
2 soal
3. Menghitung besaran dari segiempat (keliling dan luas) serta menggunakannya dalam penyelesaian masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segiempat.
5 soal
Untuk soal tes yang telah disusun oleh peneliti sebelum digunakan
dilakukan validasi dan dihitung tingkat reliabilitasnya.
a. Validitas
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen
yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Oleh
sebab itu, dalam penelitian ini soal tes dan angket dikonsultasikan
dengan dosen pembimbing terlebih dahulu, kemudian diberikan
kepada siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Wedi (kategori soal
sifat-sifat bangun Segiempat) dan siswa kelas VI SMP Pangudi Luhur
Bayat (kategori soal keliling dan luas bangun Segiempat) untuk diuji.
Kedua sekolah tersebut dipilih sebagai tempat ujicoba validasi karena
memiliki kesetaraan dilihat dari kemampuan kognitifnya.
Peneliti menggunakan taraf signifikan (alpha) 0,05 atau 5%.
Setiap item didalam uji validitas dikatakan valid jika r hitung lebih
besar daripada r tabel. Pengujian validitas menggunakan rumus teknik
korelasi product moment yaitu sebagai berikut :
Keterangan :
= koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
X = skor pada tiap soal
n = jumlah responden
Dalam pengujian koefisien ini digunakan taraf signifikan 5%. Jika
r tabel, maka suatu butir dapat mengukur apa yang diinginkan
(valid). Sebaliknya, jika < r tabel maka suatu butir instrumen
adalah tidak valid.
[image:56.612.101.508.219.656.2]Berikut adalah hasil Validitas Soal Tes Tertulis :
Tabel 3.3 Validasi Tes Prestasi Belajar
Soal R xy R tabel Keterangan
1
0.374
Valid
2 Tidak Valid
3 Valid
4 Valid
5 Valid
6 Valid
7 Valid
8 Valid
9 Valid
10 Valid
Soal R xy R tabel Keterangan
11
0.404
Tidak Valid
12 Valid
13 Tidak Valid
14 Valid
15 Valid
16 Tidak Valid
17 Valid
18 Valid
19 Tidak Valid
Dari tabel tersebut, pada soal nomer 1 sampai 10 menggunakan r
tabel 0,374 karena jumlah siswa pada saat validasi adalah 28 siswa.
Sedangkan pada soal nomer 11 sampai 20 menggunakan r tabel 0,404
karena jumlah siswa pada saat validasi adalah 24 siswa. Terlihat
bahwa ada 5 soal tes yang tidak valid, karena setelah ditelaah ulang
bersamaan dengan kisi-kisi, soal tersebut mengalami kerancuan pada
bahasa penyajian soal. Maka soal tidak valid ini tidak digunakan.
b. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan pengujian reliabilitas yang
didasarkan pada perhitungan koefisien alpha dari Cronbach yang
dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
r1i = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
t2 = varian total
[image:57.612.101.514.265.675.2]Nilai varian butir dapat dicari berdasarkan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
n = jumlah responden
X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor butir)
Dengan nilai koefisien reliabilitas r11 sebagai berikut :
0,800 - 1,000 = Sangat tinggi sekali
0,600 - 0,799 = Tinggi
0,400 - 0,599 = Cukup
0,200 - 0,399 = Rendah
0,200 = Sangat rendah
Menurut data yang diperoleh, reliabilitas fase 1 adalah 0,73 masuk
dalam kategori tinggi dan fase 2 adalah 0,54 masuk dalam kategori
cukup. Berdasarkan nilai koefisien, maka instrumen dapat dikatakan
reliabel.
3. Non Tes (angket/kuesioner)
Kuesioner adalah suatu instrumen tertulis yang memuat sejumlah
pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi sesuai keadaan
responden. Kuesoner ini diberikan untuk memperoleh data mengenai
motivasi siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan
Untuk membuat pernyataan mengenai motivasi belajar siswa, dibuat
[image:59.612.98.510.184.555.2]indikator angket Motivasi sebagai berikut :
Tabel 3.4 Indikator Angket Motivasi Belajar
No. Indikator No. Item Positif No. Item Negatif
1. Mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
1 2
2. Keinginan untuk berprestasi 3, 4, 6, 8, 9 7 3. Mampu mengerjakan tugas, ujian
dari guru tanpa bantuan orang lain
12, 27 13, 14
4. Mengerjakan soal-soal yang ada pada buku pelajaran atau LKS
23, 25 30
5. Mempunyai keinginan untuk memperoleh ilmu pengetahuan
11, 15, 28, 29 10
6. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru
17, 20, 22 16, 18, 19, 21
7. Siswa mempunyai keinginan untuk mendapatkan tambahan nilai dan pujian dari guru ataupun orang lain
5, 24, 26
Total 20 item 10 item
G. Teknik Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Tes Prestasi Belajar
Untuk mengetahui hasil penelitian ini, maka pengolahan data tes
tertulis yang diperoleh dan dianalisis secara kuantitatif. Adapun
langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:
a. Dari soal yang digunakan, nilai yang diperoleh pada masing-masing
nomer soal sebelumnya dibuat kriteria nilai untuk menjadi patokan
saat penilaian hasil ulangan. Kriteria nilai siswa pada masing-masing
1) Soal menjodohkan pada soal tes nomer 1 ulangan sifat-sifat
segiempat memiliki skor maksimal 10. Pada soal ini terdapat 5
sifat, maka masing-masing sifat memiliki skor 2.
[image:60.612.97.513.121.702.2]2) Soal uraian memiliki kriteria penskoran sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Per Skor Maksimal
Kriteria penskoran Skor Maksimal
2 4 5 8
Menuliskan apa yang diketahui 0,5 1 1 2
Menuliskan apa yang ditanyakan 0,5 1 1 1
Menggambarkan keadaan atau yang diketahui soal 0,5 1 1 2
Menjawab pertanyaan dengan runtut dan rumus yang benar
0,5 1 2 3
Total 2 4 5 8
Selain itu, hasil tes juga dianalisis secara keseluruhan. Nilai
keseluruhan dihitung dan dibuat kriteria nilai. Sebagai patokan KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) dari sekolah pada Materi Segiempat adalah
62. Dengan menghitung ketuntasan belajar dan rata-rata kelas pada
ulangan 1 dan ulangan 2, mendiskripsikannya dengan menggunakan
pedoman Penilaian Acuan Patokan yang telah dibuat oleh pihak sekolah
[image:60.612.171.470.613.674.2]sebagai berikut :
Tabel 3.6 Perhitungan Nilai Tes Keseluruhan Tes
Nilai Keterangan
1 2
N < 62 Tidak LULUS
N 62 LULUS
Tabel 3.7 Penilaian Acuan Patokan Rata-rata
Rata-rata Kriteria penilaian
47 Sangat kurang
48 - 61 Kurang
62 - 75 Cukup
76 - 89 Tinggi
90 - 100 Sangat tinggi
Dengan demikian dapat didiskripsikan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Mind Map.
2. Pengolahan Data Non Tes
Data non tes digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map. Hasil pengisian angket dihitung menggunakan skala Guttman. Jawaban responden berupa
skor bernilai 1 (satu) jika siswa setuju dengan pernyataan dan bernilai 0
(nol) jika siswa tidak setuju dengan pernyataan. Ini untuk pernyataan yang
bersifat positif, lain halnya dengan pernyataan yang bersifat negatif,
jawaban responden berupa skor bernilai 1 (satu) jika siswa tidak setuju
dengan pernyataan dan bernilai 0 (nol) jika siswa setuju dengan
pernyataan.
Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Motivasi
Untuk mengetahui persentase masing-masing individu dan keseluruhan
(persentase motivasi kelas), maka dapat dihitung dengan rumus : Pernyataan Setuju Tidak Setuju
Positif 1 0
[image:61.612.98.510.234.643.2]Tabel 3.9 Penilaian Motivasi Motivasi
Per Siswa Keseluruhan
!" # !" #
Keterangan :
Y = jumlah jawaban YA
T = jumlah jawaban TIDAK
jP = jumlah pertanyaan
n = jumlah responden
Setelah mendapatkan hasil persentase dari motivasi, maka dapat dilihat
kriteria persentase responden untuk motivasi belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 3.10 Kriteria Motivasi Siswa
Persentase Keterangan
P 50% Rendah
P $$$$ 50% Tinggi Keterangan: P adalah persentase
Dari hasil tersebut barulah kemudian dihitung rata-rata persentasenya
untuk membuat suatu kesimpulan agar dapat menjawab permasalahan yang
46 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten di
kelas VII A pada materi ajar segiempat. Jumlah siswa dalam penelitian ini
adalah 42 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki – laki dan 24 siswi perempuan.
Dalam penelitian ini, peneliti sudah melakukan beberapa kali observasi
kelas terlebih dahulu. Gunanya untuk melihat kesulitan apa yang dialami
siswa saat pembelajaran matematika. Peneliti menggunakan angket observasi
sebagai acuan. Setelah dianalisis, ditemukan permasalahan paling mendasar
yaitu motivasi belajar dan kesalahan pada konsep awal. Maka dari itu, peneliti
[image:63.612.104.515.264.691.2]menawarkan model pembelajaran Mind Map kepada siswa sebagai metode untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
Tabel 4.1 Kegiatan Selama Penelitian
Tahap Waktu Kegiatan
1 18 April 2012 Perkenalan metode Mind Map
2 Senin, 7 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran dengan metode Mind Map pertemuan 1
3 Rabu, 9 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran dengan metode Mind Map pertemuan 2
4 Jumat, 11 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran dengan metode Mind Map pertemuan 3 (ulangan sifat)
5 Senin, 14 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran dengan metode Mind Map pertemuan 4
6 Rabu, 16 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran dengan metode Mind Map pertemuan 5
Pada tanggal 18 April 2012, peneliti melakukan pengenalan metode
terlebih dahulu kepada siswa kelas VII A mengenai Mind Map, tujuannya agar pada saat penelitian berlangsung siswa sudah mengerti betul tentang
pembuatan Mind Map.
Peneliti terlebih dahulu mempersiapkan instrumen-instrumen, alat dan
bahan yang digunakan dalam pembelajaran, dan alat bantu lainnya untuk
mendokumentasikan setiap aktivitas di kelas (camdig). Adapun perincian
kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 7 Mei 2012 pada
jam ke 5 - 6 yaitu mulai pukul 09.55 – 11.15 WIB. Pada pertemuan ini,
siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran sebanyak 42 siswa. Sebelum
dimulainya pertemuan pertama, peneliti sudah melakukan beberapa
observasi pada kelas VII A sampai ditetapkannya kelas tersebut sebagai
tempat penelitian.
Melihat keadaan kelas yang cukup padat dan kelas ini merupakan kelas
yang cukup aktif, maka peneliti membuat kelas menjadi 6 kelompok kecil,
dengan masing – masing kelompok terdiri dari 7 sampai 8 siswa.
Pada pertemuan pertama tugas masing-masing kelompok adalah
membuat Mind Map mengenai sifat-sifat dari bangun segiempat. Setelah itu, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Peneliti melihat pada pertemuan awal ini siswa cukup aktif terlibat
dalam pembelajaran. Setiap masing-masing kelompok memiliki ketua
kelompok yang memang dipilih karena kemampuan yang cukup dibanding
siswa lain. Apabila anggota kelompok mengalami kesulitan, ketua
kelompok langsung memberikan penjelasan. Selain itu ada juga yang
langsung menanyakan pada peneliti atau teman peneliti lainnya.
Keadaan kelas saat presentasi masih ramai, padahal peneliti sudah
menegur siswa-siswi tersebut. Ini terjadi karena banyak dari mereka yang
ingin terlihat menonjol di kelas. Tapi sebelumnya peneliti sudah
mempunyai kesepakatan dengan kelas untuk aturan main saat
pembelajaran bersama peneliti. Setiap mereka ramai, peneliti
mengingatkan mereka tentang aturan main yang telah disepakati.
Sebelum pelajaran usai, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan
jadi satu bahan presentasi siswa, dan presentasi dilanjutkan pada
pertemuan kedua.
2. Pertemuan 2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Mei 2012 pada jam
ke 3 – 4 yaitu pukul 08.20 – 09.55 WIB. Pada pertemuan ini siswa yang
mengikuti kegiatan pembelajaran 41 siswa.
Sebelum melanjutkan presentasi yang belum selesai pada pertemuan
pertama, peneliti mempersilahkan siswa untuk siap mengikuti pelajaran.
mempresentasikan hasil kelompok pada pertemuan pertama. Semua
kelompok selesai mempresentasikan hasil kerja kelompok, guru
memberikan kesimpulan mengenai sifat – sifat bangun segiempat.
Keadaan kelas sudah mulai kondusif, walaupun masih ada beberapa
siswa yang ramai tapi masih bisa dikendalikan. Siswa sudah mulai akrab
dengan peneliti, sehingga tidak ada rasa canggung selama proses
pembelajaran berlangsung.
Sebelum pelajaran usai, peneliti memberitahu siswa-siswi bahwa pada
pertemuan ketiga (Jumat, 11 Mei 2012) akan diadakan ulangan sifat, untuk
mengukur pemahaman mereka mengenai sifat. Maka sebelum selesai,
peneliti menanyakan kembali apa yang belum dipahami siswa-siswi untuk
sifat bangun Segiempat. Siswa diberikan PR untuk mempersiapkan
ulangan pada pertemuan selanjutnya.
3. Pertemuan 3
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 11 Mei 2012 pada jam
ke 1 – 2 yaitu pukul 07.00 – 08.20 WIB. Pada pertemuan ini siswa yang
mengikuti kegiatan pembelajaran 42 siswa.
Sudah diberitahukan kepada siswa, bahwa pertemuan kali ini akan ada
ulangan sifat. Ulangan akan dilaksanakan pada jam ke 2, maka awal
pertemuan ini digunakan untuk membahas PR.
Disini terlihat jelas, bahwa siswa sangat aktif. Mereka berebut untuk
yang diberikan Ibu Retno, siswa maju satu hari satu kali. Ini bertujuan
memberi kesempatan siswa lain untuk turut aktif dalam pembelajaran di
kelas. Setelah selesai membahas soal-soal yang sesuai dengan sifat-sifat
bangun segiempat, guru meminta siswa untuk membaca sekali lagi materi
ulangan, yaitu mengenai sifat-sifat dari bangun segiempat. Pada saat
siswa-siswi mengerjakan soal ulangan, keadaan kelas menjadi hening.
Hingga bel jam pelajaran matematika selesai, siswa-siswi mengumpulkan
jawaban ulangan masing-masing.
Setelah itu, peneliti yang bertugas sebagai guru meminta siswa untuk
belajar mengenai keliling dan luas bangun segiempat.
4. Pertemuan 4
Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Senin, 14 Mei 2012 pada
jam ke 5 - 6 yaitu mulai pukul 09.55 – 11.15 WIB. Pada pertemuan ini,
siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran sebanyak 40 siswa.
Sebelum memulai pembahasan materi, terlebih dahulu siswa-siswi
diajak untuk review mengenai sifat-sifat bangun segiempat. Ini bertujuan
agar siswa lebih mudah untuk memahami materi selanjutnya, yaitu
menurunkan rumus keliling dan luas. Karena antara keliling, luas bangun
segiempat erat kaitannya dengan sifat-sifatnya.
Disini siswa-siswi kembali masuk ke dalam kelompok masing-masing,
sifat-sifat yang diketahui. Lalu setelah selesai, siswa-siswi mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya.
Sebelum pelajaran usai, guru memberikan PR kepada siswa, dan
memberi tugas kepada siswa bahwa setiap siswa wajib membuat Mind Map mengenai bangun segiempat sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Tugas ini wajib, karena nilai akan digunakan sebagai nilai tugas.
5. Pertemuan 5
Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Mei 2012 pada jam
ke 3 – 4 yaitu pukul 08.20 – 09.55 WIB. Pada pertemuan ini siswa yang
mengikuti kegiatan pembelajaran 42 siswa.
Pada pertemuan sebelumnya siswa diberikan PR, maka pertemuan
kelima ini membahas semua PR yang diberikan. Setiap siswa diberi
kesempatan untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Setiap
soal dan jawaban dibahas bersama-sama. Saat seperti inilah yang paling
disenangi di kelas VII A, karena siswanya yang sangat aktif. Sehingga
mereka saling berebut.
Guru memberitahukan siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya siswa
akan diberikan ulangan keliling dan luas. Awalnya siswa merasa
keberatan, mengingat waktu penelitian yang terbatas, mau tidak mau
mereka harus ulangan. Untuk menanggulangi kejadian-kejadian pada
pertemuan selanjutnya, guru memberi latihan soal lagi yang mengacu pada
merasa kesulitan, mereka bertanya pada peneliti atau teman peneliti
lainnya.
6. Pertemuan 6
Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Mei 2012 pada
jam ke 1 – 2 yaitu pukul 07.00 – 08.20 WIB. Pada pertemuan ini siswa
yang mengikuti kegiatan pembelajaran 41 siswa.
Ulangan dilakukan mulai jam pertama sampai kedua, agar siswa
mempunyai waktu lebih untuk mengerjakan tiap-tiap soal dengan teliti dan
benar.
B. Tabulasi dan Analisis Data
Hasil nilai ulangan siswa yang dilakukan sebanyak 2 kali ulangan.
Berikut adalah tabulasi data nilai ulangan, sedangkan data keseluruhan dari
nilai ulangan terdapat pada lampiran
1. Nilai Ulangan 1
Pada pertemuan ketiga dilaksanakan ulangan 1 yaitu mengenai
[image:69.612.200.440.590.701.2]sifat-sifat bangun segiempat.
Tabel 4.2 Hasil Ulangan Sifat 1 Pada Pertemuan 3
NO. Skor Nilai Keterangan
30 100
1 15 50.0 TIDAK TUNTAS
2 13 43.3 TIDAK TUNTAS
3 17 56.7 TIDAK TUNTAS
4 18 60.0 TIDAK TUNTAS
NO. Skor Nilai Keterangan
30 100
6 18 60.0 TIDAK TUNTAS
7 14 46.7 TIDAK TUNTAS
8 8 26.7 TIDAK TUNTAS
9 19 63.3 TUNTAS
10 19 63.3 TUNTAS
11 23 76.7 TUNTAS
12 8 26.7 TIDAK TUNTAS
13 15 50.0 TIDAK TUNTAS
14 19 63.3 TUNTAS
15 8 26.7 TIDAK TUNTAS
16 22 73.3 TUNTAS
17 16 53.3 TIDAK TUNTAS
18 11 36.7 TIDAK TUNTAS
19 10 33.3 TIDAK TUNTAS
20 6 20.0 TIDAK TUNTAS
21 10 33.3 TIDAK TUNTAS
22 22 73.3 TUNTAS
23 19 63.3 TUNTAS
24 22 73.3 TUNTAS
25 keluar
26 15 50.0 TIDAK TUNTAS
27 20 66.7 TUNTAS
28 24 80.0 TUNTAS
29 6 20.0 TIDAK TUNTAS
30 6 20.0 TIDAK TUNTAS
31 24 80.0 TUNTAS
32 19 63.3 TUNTAS
33 21 70.0 TUNTAS
34 19 63.3 TUNTAS
35 19 63.3 TUNTAS
36 28 93.3 TUNTAS
37 16 53.3 TIDAK TUNTAS
38 20 66.7 TUNTAS
39 17 56.7 TIDAK TUNTAS
40 18 60.0 TIDAK TUNTAS
41 25 83.3 TUNTAS
42 18 60.0 TIDAK TUNTAS
Dari tabulasi data di atas, dapat dilihat bahwa 20 siswa tuntas dan 22
siswa tidak tuntas dalam pembelajaran sifat-sifat bangun segiempat
menurut KKM dari sekolah, yaitu 62. Dari data tersebut sebagian besar
siswa kurang teliti dalam pengerjaannya. Terlihat bahwa sebagian besar
nilai yang diperoleh siswa yang tidak tuntas dengan KKM hanya berbeda
sedikit. Maka, persentase dari data ketuntasan belajar kelas sebagai
berikut:
Berdasarkan perhitungan, ketuntasan belajar pada Ulangan 1 adalah 47,62%
(pembulatan ke atas) melihat dari banyaknya siswa yang tuntas.
2. Nilai Ulangan 2
Pada pertemuan ketujuh dilaksanakan ulangan 2 yaitu mengenai
[image:71.612.104.510.241.702.2]Keliling dan Luas bangun Segiempat.
Tabel 4.3 Hasil Ulangan Keliling dan Luas 1 Pada Pertemuan 6
NO. Skor Nilai Keterangan
3