• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh luas lahan, biaya produksi dan jumlah pupuk terhadap hasil produksi padi pada petani di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh luas lahan, biaya produksi dan jumlah pupuk terhadap hasil produksi padi pada petani di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Yogyakarta."

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRAK

PENGARUH LUAS LAHAN, BIAYA PRODUKSI DAN JUMLAH PUPUK TERHADAP HASIL PRODUKSI PADI PADA PETANI DI DESA SUMBERAGUNG, KECAMATAN MOYUDAN, YOGYAKARTA

Efalina Windia Samder Universitas Sanata Dharma

2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dan signifikan pengaruh luas lahan, biaya produksi dan jumlah pupuk terhadap hasil produksi padi pada petani di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Yogyakarta.

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah para petani di Desa Sumberagung yang berjumlah 103 petani. Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling dengan jumlah 30 sampel. Analisis data dengan menggunakan regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) luas lahan memberikan pengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi padi sebesar 1,211 (Sig = 0,000 < 0,05), (2) biaya produksi tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi padi (Sig = 0,198 > 0,05), (3) jumlah pupuk memberikan pengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi padi sebesar 4,666 (Sig = 0,002 < 0,005) dan (4) sebesar 72,9% perubahan atau variasi variabel hasil produksi padi (Y) dipengaruhi oleh luas lahan (X1), biaya produksi (X2) dan jumlah pupuk (X3),

(2)

ix ABSTRACT

THE IMPACT OF LAND AREA, COST PRODUCTION AND AMOUNT OF FERTILIZER FOR RICE PRODUCTION OF FARMERS IN SUMBERAGUNG VILLAGE, MOYUDAN DISTRICT, YOGYAKARTA

Efalina Windia Samder Sanata Dharma University

2012

The aims of this research is to determine how much and significant the impact of land area, cost production and amount of fertilizer for rice production of farmers in Sumberagung village, Moyudan District, Yogyakarta.

The research is a quantitative descriptive research. The population of this research are 103 farmers in Sumberagung Village. Techniques sampling of the research is accidental sampling with 30 samples. Data analysis is regression.

The results of this research show that: (1) land area provides significant

influence on rice production for 1,211 (Sig = 0,000 < 0,05), (2) there isn’t any

(3)

i

PENGARUH LUAS LAHAN, BIAYA PRODUKSI DAN

JUMLAH PUPUK TERHADAP HASIL PRODUKSI PADI

PADA PETANI DI DESA SUMBERAGUNG, KECAMATAN

MOYUDAN, YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Efalina Windia Samder NIM : 081324029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)
(7)

v

Motto

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan

bagimu.( Matius 7:7)

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 November 2012 Penulis

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Efalina Windia Samder Nomor Mahasiswa : 081324029

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH LUAS LAHAN, BIAYA PRODUKSI DAN JUMLAH PUPUK TERHADAP HASIL PRODUKSI PADI PADA PETANI DI DESA SUMBERAGUNG, KECAMATAN MOYUDAN, YOGYAKARTA.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasinkannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta, 30 November2012

Yang menyatakan

(10)

viii ABSTRAK

PENGARUH LUAS LAHAN, BIAYA PRODUKSI DAN JUMLAH PUPUK TERHADAP HASIL PRODUKSI PADI PADA PETANI DI DESA SUMBERAGUNG, KECAMATAN MOYUDAN, YOGYAKARTA

Efalina Windia Samder Universitas Sanata Dharma

2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dan signifikan pengaruh luas lahan, biaya produksi dan jumlah pupuk terhadap hasil produksi padi pada petani di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Yogyakarta.

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah para petani di Desa Sumberagung yang berjumlah 103 petani. Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling dengan jumlah 30 sampel. Analisis data dengan menggunakan regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) luas lahan memberikan pengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi padi sebesar 1,211 (Sig = 0,000 < 0,05), (2) biaya produksi tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi padi (Sig = 0,198 > 0,05), (3) jumlah pupuk memberikan pengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi padi sebesar 4,666 (Sig = 0,002 < 0,005) dan (4) sebesar 72,9% perubahan atau variasi variabel hasil produksi padi (Y) dipengaruhi oleh luas lahan (X1), biaya produksi (X2) dan jumlah pupuk (X3),

(11)

ix ABSTRACT

THE IMPACT OF LAND AREA, COST PRODUCTION AND AMOUNT OF FERTILIZER FOR RICE PRODUCTION OF FARMERS IN SUMBERAGUNG VILLAGE, MOYUDAN DISTRICT, YOGYAKARTA

Efalina Windia Samder Sanata Dharma University

2012

The aims of this research is to determine how much and significant the impact of land area, cost production and amount of fertilizer for rice production of farmers in Sumberagung village, Moyudan District, Yogyakarta.

The research is a quantitative descriptive research. The population of this research are 103 farmers in Sumberagung Village. Techniques sampling of the research is accidental sampling with 30 samples. Data analysis is regression.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya

yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Luas Lahan, Biaya Produksi dan Jumlah Pupuk Terhadap

Hasil Produksi Padi Pada Petani Di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan,

Yogyakarta” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi

Pendidikan Ekonomi.

Skripsi ini tentunya tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dari banyak

pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc., selaku dosen pembimbing pertama

(13)

xi

serta masukan dengan penuh perhatian dan kesabaran kepada penulis dalam menyusun skripsi.

5. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan pengarahan

dengan penuh perhatian dan kesabaran kepada penulis dalam menuyusun skripsi.

6. Sekretariat Prodi pendidikan Ekonomi (terutama Mbak Titin) yang telah

membantu dan memberikan informasi dan pelayanan yang baik kepada penulis.

7. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyediakan fasilitas buku-buku sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapakku Alm. Albertus Samderubun dan Mamaku tersayang Susana Saniyem, terimakasih atas semangat dan doa yang tidak pernah berhenti yang telah diberikan kepada penulis.

9. Kakak-kakakku tersayang, mbak Yani, mbak Wickha dan mas Evan, terimakasih untuk semangat dan doanya.

10.Adik-adikku tersayang, putri dan ara, terimakasih untuk doanya.

11.Untuk Yudi terimakasih atas doa, semangat dan bantuannya selama penulis menyusun skripsi.

12.Untuk keluarga besar Eyang Soekarto, terimakasih untuk doanya.

13.Teman-temanku, Rista, mbak Desti, Nana, Ayu, Anita dan Yayuk terimkasih

atas semangatnya.

(14)

xii

15.Dan semua orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,Terimakasih TUHAN MEMBERKATI.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan

kemampuan, keluasan ilmu, wawasan serta pengalaman. oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca, penulis harapkan demi kesempurnaan karya-karya di masa mendatang. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak.

Yogyakarta, 30 November 2012

(15)

xiii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... ABSTRAK ...

(16)
(17)

xv

(18)

xvi

DAFTAR TABEL

(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Kerangka Berpikir ... Gambar III.1. Statistik Durbin-Watson ...

(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ... Lampiran 2. Rekapitulasi Data Responden ... Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas ... Lampiran 4. Hasil Uji Asumsi Klasik ... Lampiran 5. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian ... Lampiran 7. Sutar Ijin Penelitian Bappeda ... Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian Desa Sumberagung ...

(21)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ketahun menyebabkan jumlah kebutuhan pangan menjadi semakin meningkat. Khususnya pada bahan pangan pokok yaitu beras. Beras

merupakan bahan pokok yang sampai saat ini masih dikonsumsi oleh sekitar 90% penduduk Indonesia dan menyumbang lebih dari 50%

kebutuhan kalori serta hampir 50% kebutuhan protein (Amang, 1995, dalam Triyanto, 2006). Salah satu cara untuk meningkatkan peran

masyarakat guna menjaga ketersediaan padi pada tingkat daerah dan pedesaan adalah dengan tetap menanam padi dan meningkatkan hasil produksinya agar kebutuhan pangan tercukupi.

Petani berperan penting dalam memproduksi beras karena lewat petani lah kita dapat menikmati beras. Petani dalam memproduksi beras

dibantu oleh beberapa faktor-faktor produksi yaitu modal, tanah dan tenaga kerja (Gilarso, 2003). Dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, membuat petani berupaya agar hasil produksinya tetap berjalan dan

dapat bersaing dipasaran, sehingga ada yang berubah pada faktor tenaga kerja dalam proses produksinya, banyak petani yang menggunakan alat

(22)

mengurangi tenaga kerja, petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar tenaga kerja. Selain alat produksi yang berubah, ada juga

penggunaan pupuk, pada saat ini lebih banyak petani yang menggunakan pupuk anorganik dengan alasan lebih mudah menggunakannya dan dapat

mempercepat masa tanam dibandingkan dengan menggunakan pupuk organik yang masa tanamnya tidak secepat jika menggunakan pupuk anorganik.

Desa Sumberagung merupakan desa yang luas wilayahnya dikelilingi oleh area persawahan dan sebagian besar penduduknya bekerja

disektor pertanian dengan luas wilayah 820.05 Ha dan luas area sawah 441,85 Ha. Petani di desa Sumberagung memiliki hasil produksi terutama

pada produksi padi yaitu 5.566,6 ton dengan 2 musim tanam dalam 1 tahun, selain itu adapula hasil produksi pangan lainnya seperti ketela pohon sebanyak 2.25 ton dan ubi jalar 1.10 ton, lombok 1.5 ton.

(Sumber : Monografi Kelurahan Sumberagung 2011).

Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh terhadap hasil

produksi petani yaitu luas lahan padi karena luas lahan padi sangat mempengaruhi produksi beras. Apabila luas lahan padi semakin luas maka produksi beras akan semakin meningkat. Sebaliknya apabila luas lahan

padi semakin sempit maka produksi beras akan semakin sedikit. Lahan (land) sebagai salah satu faktor dari hasil pertanian yaitu tempat dimana

(23)

terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan faktor-faktor produksi lainnya (Mubyarto, 1989:89).

Kemudian faktor lain adalah biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh

faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk memperoleh output (Sumarsono, 2007:151). Besar atau kecilnya biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi yang akan dihasilkan. Jika jumlah hasil produksi

(output) yang dihasilkan tinggi maka semakin banyak biaya produksi yang diperlukan oleh perusahaan atau kewirausahaan, begitu juga sebaliknya

(Gilarso, 2003). biaya produksi merupakan faktor yang penting dalam usaha karena merupakan modal sebagai sarana dalam menjalankan

produksi untuk memperoleh hasil produksi.

Selain faktor biaya produksi terdapat juga faktor yang lain yaitu penggunaan pupuk. Hasil produksi padi pada dasarnya merupakan tingkat

penerapan teknologinya, dan salah satunya adalah pemupukan. Menurut Djoyohadikusumo (1981) dalam Taufiq (2002), bahwa peningkatan produksi

pangan sangat tergantung sekali dari 4 sarana pokok, yaitu tanah, sumber

daya air, pupuk, dan energi. Pupuk merupakan bahan yang dapat menimbulkan unsur hara pada tanaman. Pupuk sangat dibutuhkan dalam tanaman karena ketersediaan unsur hara ditanah tidak selamanya cukup

(24)

sesuai dengan teknis yang disesuaikan oleh luas lahan dan tingkat kesuburan tanah maka produktivitas padi tidak akan mengalami penurunan

dalam hasil produksi padi. Tetapi pada saat ini karena petani yang selalu ingin memperoleh hasil produksi padi yang semakin meningkat dan

berkembangnya teknologi membuat semua menjadi lebih dipermudah pada saat ini ada dua jenis pupuk yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Yang termasuk pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari

kotoran hewan, sisa-sisa tanaman dan kompos sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dari bahan kimia yang dihasilkan oleh pabrik.

banyak petani yang saat ini berpaling menggunakan pupuk anorganik karena pupuk anorganik dapat mempercepat masa tanam, tidak terlalu sulit

dalam penggunaannya sedangkan pupuk organik memiliki kelemahan yaitu tanaman dapat dengan mudah terkena hama dan proses masa tanamnya tidak secepat dengan menggunakan pupuk organik.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

mengadakan sebuah penelitian dengan topik “Pengaruh Luas Lahan,

(25)

B. Batasan Masalah

Batasan masalah yang penulis lakukan dalam skripsi ini untuk

mengetahui bagaimana Pengaruh luas lahan terhadap hasil produksi padi pada pada masyarakat petani di Desa Sumberagung, kontribusi ini tidak

hanya mencakup pada luas lahan saja tetapi juga dilihat dari biaya produksi yang dikeluarkan atau digunakan oleh petani terhadap hasil produksi padi. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana pengaruh penggunaan pupuk terhadap hasil produksi padi pada masyarakat petani di Desa Sumberagung. Penelitian ini hanya meneliti

petani yang berada di Desa Sumberagung.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh antara luas lahan terhadap hasil produksi padi pada masyarakat petani di Desa Sumberagung?

2. Apakah ada pengaruh antara biaya produksi terhadap hasil produksi padi pada masyarakat petani di Desa Sumberagung?

3. Apakah ada pengaruh antara jumlah pupuk terhadap hasil produksi padi pada masyarakat petani di Desa Sumberagung?

4. Apakah ada pengaruh antara luas lahan, biaya produksi dan jumlah

(26)

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh luas lahan terhadap hasil produksi padi

pada masyarakat petani di Desa Sumberagung.

2. Untuk mengetahui pengaruh biaya produksi terhadap hasil produksi padi pada masyarakat petani di Desa Sumberagung.

3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah pupuk terhadap hasil produksi padi pada masyarakat petani di Desa Sumberagung.

4. Untuk mengetahui pengaruh luas lahan, biaya produksi dan jumlah pupuk terhadap hasil produksi padi pada masyarakat petani di Desa

Sumberagung.

E. Manfaat penelitian 1. Bagi petani

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang

berguna bagi para petani dalam peningkatan hasil produksi padi. 2. Bagi peneliti

Sebagai wahana untuk menerapkan teori pada waktu kuliah dengan

praktek dalam dunia usaha. 3. Bagi penelitian selanjutnya

(27)

F. Definisi Operasional

Definisi operasional ini bertujuan untuk mengetahui variabel apa

saja yang akan diteliti dan sebagai ukuran atau batasan dalam penelitian. Adapun batasan pengertian adalah sebagai berikut:

1. Luas lahan

Luas lahan yaitu luas area pertanian yang dikelola oleh petani dalam memproduksi tanaman padi dengan satuan m2.

2. Biaya produksi

Biaya produksi yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani

untuk menghasilkan padi dengan satuan rupiah. 3. Jumlah pupuk

Jumlah pupuk yaitu jumlah pupuk yang digunakan oleh petani untuk menyuburkan lahan pertanian yang dikelolanya dengan satuan kg.

4. Hasil produksi

Total hasil produksi pertanian yang dihasilkan oleh petani dalam

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Produksi

1. Pengertian hasil produksi

Hasil produksi didefinisikan sebagai berapa (tambahan) jumlah produk yang akan dihasilkan oleh faktor produksi yang dipakai sebagai

input (Gilarso, 2003). Produksi adalah hubungan antara faktor-faktor produksi yang disebut input dengan hasil produksi yang disebut output

(Sudarsono, 1984). Dari input yang tersedia setiap perusahaan termasuk didalamnya sektor pertanian, ingin memperoleh hasil

maksimun sesuai dengan tingkat teknologi yang ada pada saat itu. Dalam usaha tani pada setiap akhir panen petani akan menghitung berap hasil bruto produksinya yaitu luas lahan dikalikan hasil

persatuan luas. Secara umum setiap petani menginginkan hasil panen yang lenih besar lagi dari hasil panen sebelumnya (Mubyarto, 1989). 2. Faktor – faktor produksi

Dalam prosess produksi diperlukan kombinasi dari berbagai faktor produksi yang masing-masing ada hasilnya dan ada biayanya.

perusahaan yang menginginkan laba harus berusaha mencapai kombinasi faktor produksi yang paling efisien dan ekonomis. Kombinasi dengan biaya terendah akan tercapai bila perbandingan

(29)

Faktor produksi selain tenaga kerja manusia mencakup sumber

daya alam “tanah”, sarana produksi “modal” dan untuk pengusaha “laba” (Gilarso, 2003).

a. Tanah

Pada faktor produksi tanah (lahan tanah atau beberapa sumber alam lain) adalah bahwa penawarannya sangat inelastis karena dibatasi oleh alam.betapa pun naik atau turunnya harga

tanah, luas tanah (total) tidak akan bertambah karena luas tanah yang tersedia hanya itu saja.

Rente tanah atau juga disebut sewa tanah (rent) adalah harga atau balas jasa yang harus dibayar untuk menggunakan lahan

(atau sumber-sumber daya lain) yang supplay totalnya tetap, tak dapat ditambah. Karena tanah dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan (sebagai tanah pertanian, sebagai tempat pemukiman

penduduk, dan sebagainya). b. Modal

Modal sebagai faktor produksi menunjuk pada segala sarana dan prasarana (selain manusia dan pemberi alam) yang dihasilkan untuk digunakan sebagai “input” dalam proses produksi.

Modal terbagi menjadi dua macam, yaitu modal dalam arti barang-barang yang sering disebut sebagai modal konkret dan modal

(30)

c. Laba

Laba (profit) merupakan balas jasa untuk suatu jenis

sumber daya manusia yang sangat tertentu, yaitu kegiatan suatu usaha yang mengorganisir produksi, mengkombinasi faktor-faktor

produksi dan menanggung resikonya. Yang menjadi pendapatan

bagi pengusaha (kewirausahaan) adalah “sisa” (residual) setelah jumlah penerimaan total dikurangi dengan seluruh biaya produksi.

Perusahaan yang menginginkan laba harus berusaha mencapai kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien dan

ekonomis. Kombinasi dengan biaya terendah akan tercapai bila perbandingan antara produk marginal masing-masing faktor

produksi sama dengan perbandingan harga faktor-faktor produksi tersebut.

3. Fungsi produksi

Menurut Gilarso (2003:232) Fungsi produksi menunjukan hubungan teknis antara besarnya hasil/output (maksimal) yang dapat dipeoleh dari bermacam-macam jumlah dan kombinasi input faktor

produksi tertentu, dengan tingkat peerkembangan teknologi tertentu. Fungsi produksi menunjukan bagaimana permintaan individu akan

output atau hasil produksi menjadi permintaan produsen akan input faktor-faktor produksi.

Menurut Mubyarto (1989:69) mengatakan bahwa fungsi produksi

(31)

fisik (output) dengan faktor-faktor produksi (input). dalam produksi pertanian misalnya produksi padi maka produksi fisik dihasilkan oleh

bekerjanya beberapa faktor produksi sekaligus yaitu tanah, modal dan tenaga kerja.

Fungsi produksi merupakan keterkaitan antara faktor-faktor produksi dan capaian tingkat produksi yang dihasilkan, dimana faktor produksi sering disebut dengan istilah input dan jumlah produksi

disebut dengan output. (Sukirno, 2000).

4. Produksi Padi

Dalam bidang pertanian, produksi fisik dihasilkan oleh

bekerjanya beberapa faktor produksi sekaligus, antara lain tanah, benih, pupuk, obat hama dan tenaga kerja. Seorang produsen yang rasionil tentunya akan mengombinasikan faktor-faktor produksi

sedemikian rupa untuk mencapai usaha tani yang efisien (Mubyarto,1989).

Menurut Maulana (1995) dalam Triyanto (2006), tujuan

perusahaan dalam memproduksi adalah mengubah masukan menjadi

keluaran. Dalam bidang pertanian, produksi fisik dihasilkan oleh

bekerjanya beberapa faktor produksi sekaligus, antara lain tanah, benih,

pupuk, obat hama dan tenaga kerja.

Salsinha (2005), menyimpulkan bahwa, produksi dan efisiensi

produksi usahatani padi sawah dipengaruhi oleh faktor luas lahan, benih,

(32)

B. Produk

Kotler dan Amstrong (1997:347) mendefinisikan “ Produk adalah

segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan”.

Definisi produk menurut Stanton yang dikutip oleh Dharmesta (2001:97) adalah sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak

dapat diraba, termasuk kemasan , warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh

pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa produk ini hanya meliputi atribut fisik saja, akan

tetapi juga mencakup tentang sifat-sifat non fisik. Produk atau barang dapat digolongkan yaitu (Dharmesta, 2011:79) :

1. Barang Konsumsi

Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsi. Pembelinya didasarkan atas kebiasaan membeli dari

konsumen. Jadi pembeli barang konsumsi ini adalah konsumen akhir. Bukan pembeli industri, karena barang-barang hanya dipakai sendiri tidak diproses lagi. Daam hal ini konsumsi dibedakan

menjadi tiga yaitu:

a. Barang Konvinien, adalah baranga yang mudah dipakai,

(33)

b. Barang Shoping, adalah barang yang harys dibeli dengan mencari dahulu dan didalam membelinya harus

mempertimbangkan sebaik-baiknya, misalnya dengan membandingkan mutu, harga, dan kemasan. Yang termasuk

barang shopping adalah tekstil dan perabot rumah tangga. c. Barang Spesial, adalah barang yang mempunyai ciri khas dan

hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja. Misalnya : barang

spesial antara lain barang antik ditotko seni tertentu. 2.Barang Industri

Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Jadi pembeli

barang indistri adalah perusahaan, lembaga atau organisasi, termasuk organisasi non laba. Barang industri dibedakan menjadi lima golongan yaitu bahan baku, komponen barang setengah jadi,

perlengkapan operasi, instalasi dan peralatan ekstra.

Penggolongan barang kedalam barang konsumsi dan

barang industri sangat penting dalam penyusunan program pemasaran. Hal ini dikarenakan setiap golongan barang akan dijual kepasar yang berlainan dan memerlukan cara-cara

pemasaran yang berbeda.

(Kotler, 2000:18) atribut-atribut produk dapat diuraikan sebagai

(34)

a. Desain, adalah bentuk atau corak produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen untuk dapat menyumbangkan

kegunaan dan manfaat.

b. Kualitas, adalah merupakan tingkat mutu atau kemampuan

suatu produk untuk melaksankan fungsinya termasuk umur pakai, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki.

c. Merek, adalah nama, istilah, tanda, rancangan atau kombinasi dan hal-ha tersebut yang dimaksudkan untuk barang dan jasa

dari seseorang dan kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.

d. Keragaman, perusahaan biasanya memproduksi lebih dari satu jenis produk sehingga dapat membuka peluang bagi konsumen untuk memilih salah satu produk yang ditawarkan.

e. Kemasan, merupakan segala kegiatan merancang, dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk. Kemasan

yang dimaksud merupakan kemasan tambahan, yaitu bungkus yang melindungi suatu produk.

C. Baiaya Produksi

Biaya Produksi (Production Cost) perusahaan adalah semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh

(35)

Menurut Gilarso 2003, Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut

harga pasar yang berlaku.

Dalam menganalisis biaya produksi dibedakan menjadi dua

jangka waktu yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Biaya jangka pendek adalah jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Sedangkan biaya perubahan. (Sukirno,

2005:209).

Pada periode perencanaan jangka panjang, semua input (faktor

produksi) dapat diubah skalanya (variabel) dan semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Proses produksi dapat ditingkatkan

kegiatannya, dengan memperbesar produksinya dan produsen dapat merubah baik biaya variabel faktor produksi maupun biaya tetap produksi.

Total Cost atau biaya total (TC) adalah seluruh biaya yang

dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang. Biaya total suatu

perusahaan dalam jangka penddek tergantung pada ukuran perusahaan dan pada tingkat output yang diproduksi. Total cost didapat dari penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Total Fixed Cost (TFC)

adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya ini adalah biaya yang bessar atau kecilnya tidak

(36)

apabila berproduksi dan besar atau kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak jumlah barang

yang akan diproduksi maka biaya variabelnya semakin besar, begitu juga sebaliknya.

Average Fixed Cost (AVC) atau biaya tetap rata-rata adalah

biaya tetap total (TFC) dibagi dengan jumlah barang yang diproduksi (Q). Average variabel cost atau biaya berubah rata-rata adalah biaya

berubah total (TVC) dibagi dengan jumlah barang yang diproduksi (Q). Average Cost atau biaya total rata-rata (AC) adalah biaya yang

dapat dihitung dengan biaya total (TC) dibagi dengan sejumlah barang yang diproduksi (Q). Marginal Cost atau biaya marginal adalah

tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi.

D. Pupuk

Menurut Djoyohadikusumo (1981) dalam Taufiq (2002), bahwa

peningkatan produksi pangan sangat tergantung sekali dari 4 sarana pokok,

yaitu tanah,sumber daya air, pupuk, dan energi. Berdasarkan peranannya

dalam menyediakan nutrisi dan memperbaiki sifat tanah maka penggunaan

pupuk organik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemupukan

nitrogen, kinerja fisiologi dan hasil tanaman padi sawah (Iqbal, 2008).

penggunaan pupuk pada tingkat produktivitas usaha tani padi pada

dasarnya sangat dipengaruhi oleh tingkat penerapan teknologinya, dan

salah satu diantaranya adalah pemupukan. Pedoman tingkat penggunaan

(37)

Dengan penggunaan pupuk yang tidak sesuai dosis tersebut maka

produtivitas per satuan lahan dapat menjadi berkurang. Ada berbagai jenis

pupuk yang digunakan sebagai faktor produksi oleh masyarakat petani,

yaitu sebagai berikut :

1. Pupuk Organik

pupuk organik adalah pupuk alami. Golongan yang termasuk

pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos.

Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan

yang dapat digunakan apabila telah dikeringkan dan proses

pelapukannya telah sempurna. Sedangkan pupuk hijau berasal dari

tanaman berpolong dan kacang-kacangan. Sedangkan kompos

merupakan jenis pupuk yang berasal dari sisa-sisa bahan tanaman

yang telah mengalami penguraian. Penggunaan pupuk organik

biasanya untuk mengimbangi penggunaan pupuk anorganik dan

berfungsi sebagai penambah unsur hara dan sekaligus memperbaiki

struktur tanah. Adapun penggunaannya adalah pada waktu pengolahan

tanah, yaitu dengan cara dihamparkan atau disebar dipermukaan tanah

dibajak atau dicangkul sehingga pupuk organik tercampur dengan

tanah.

2. Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik atau

hasil industri dan mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman.

(38)

anorganik ini dibagi dalam beberapa golongan seperti pupuk tunggal,

pupuk nitrogen, pupuk posfat, pupuk kalium, pupuk NPK,

E. Luas Lahan

Tanah sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabrik hasil-hasil

pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dari mana hasil produksi

keluar. Dalam pertanian, faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling

penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah

dibandingkan faktor-faktor yang lain (Mubyarto, 1989:89).

Luas lahan adalah luas lahan yang diusahakan petani dalam usaha

penanaman padi sawah, dengan tidak mempertimbangkan status

kepemilikannya dalam satuan hektar (Mudakir, 2007).

(Sigit, 2006), menyimpulkan bahwa, nilai kesetimbangan

produksi-konsumsi mengalami penurunan karena faktor berkurangnya lahan sawah

sehingga produksi padi menurun.

Lains (1988) dalam Joko Triyanto (2006), menunjukkan selama

1971-1986 kenaikan luas lahan berkontribusi 41,3% terhadap pertumbuhan

produksi. Luas lahan sangat mempengaruhi produksi, karena apabila luas

lahan semakin luas maka penawaran beras akan semakin besar, sebaliknya

apabila luas lahan semakin sempit maka produksi padi akan semakin sedikit.

F. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah suatu model konseptual tentang

(39)

identifikasikan sebagai masalah riset. (Sugiyono, 1999:45). Dengan melihat dari beberapa faktor yang memberikan pengaruh terhadap hasil

produksi petani seperti luas lahan, merupakan faktor yang paling penting dalam memproduksi usaha tani karena semakin tinggi luas lahan yang

digunakan dalam proses produksi maka hasil produksi yang diperoleh juga akan tinggi, begitu juga sebaliknya. Dan biaya produksi yang dikeluarkan atau digunakan untuk memperoleh faktor-faktor produksi (input) dalam

menghasilkan hasil produksi (output). selain biaya produksi, penggunaan pupuk juga dapat memberikan pengaruh terhadap hasil produksi petani

karena penggunaan pupuk yang sesuai dengan teknis pemberian pupuk maka dalam proses masa tanam tidak mengalami penurunan dalam hasil

produksi.

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Gambar II.1. Kerangka Berpikir Luas lahan

Biaya produksi XЇ

Hasil Produksi (Y)

(40)

Kerangka berfikir di atas menunjukan bahwa variabel dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua yaitu variabel dependen (variabel

tidak bebas/terikat) yaitu hasil produksi pada petani di Desa Sumberagung dan variabel independen (variabel bebas) yaitu luas lahan, biaya produksi

dan jumlah pupuk.

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban praduga yang dianggap besar kemungkinan untuk menjadi jawaban yang benar. Hipotesis adalah

jawaban sementara atas atas suatu persoalan yang masih harus dibuktikan kebenarannya di dalam kenyataan, percobaan, atau praktek. Dalam

penelitian ini, hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Diduga ada pengaruh luas lahan terhadap hasil produksi petani pada masyarakat petani di Desa Sumberagung, Kec.Moyudan, Yogyakarta.

2. Diduga ada pengaruh biaya produksi terhadap hasil produksi petani pada masyarakat petani di Desa Sumberagung, Kec.Moyudan,

Yogyakarta.

3. Diduga ada pengaruh jumlah pupuk terhadap hasil produksi petani pada masyarakat petani di Desa Sumberagung, Kec.Moyudan,

Yogyakarta.

4. Diduga ada pengaruh luas lahan, biaya produksi dan jumlah pupuk

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang hanya melakukan penelitian terhadap objek tertentu yang terbatas pada usaha mengungkapkan masalah dan

keadaan sebagaimana adanya. sehingga hasil kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi objek yang diteliti dan berlaku pada

waktu tertentu (Herman Wasito dkk, 1996:8). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Luas Lahan, Biaya Produksi dan Jumlah

Pupuk terhadap Hasil Produksi Padi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sumberagung Kecamatan Moyudan dikarenakan sebagian besar penduduk di Desa Sumberagung

bekerja di sektor pertanian dan sebagian besar wilayah di desa ini adalah area persawahan yang ditanamkan padi, sehingga penelitian ini sangat penting untuk mengetahui hasil produksi yang diperoleh dan kualitas beras

yang dihasilkan oleh para petani mampu bersaing dipasaran dan selain dikonsumsi sendiri. Dan untuk mengetahui pengaruh luas lahan, biaya

(42)

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek

Subjek dalam penelitian ini mengacu pada para petani yang berada di Desa Sumberagung, Kec. Moyudan, Yogyakarta.

2. Objek

Objek dalam penelitian ini adalah Luas lahan, Biaya Produksi dan jumlah pupuk terhadap hasil produksi padi pada petani di Desa

Sumberagung, Kec. Moyudan, Yogyakarta.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu (indrianto dan Supomo, 2002:115). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

masyarakat petani yang berada di Desa sumberagung dengan jumlah 103 petani.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono: 2000). Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini berjumlah 30 petani yang berada di Desa Sumberagung, Kec.Moyudan, karena 30 adalah jumlah sampel yang

(43)

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan

teknik accidental sampling yaitu diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau

subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. maka peneliti hanya menggunakan jumlah data yang didapat pada saat pengumpulan data dilakukan dari responden yang ditemui peneliti sesuai

dengan karakteristik responden yang akan diteliti.

F. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

“Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) berupa opini subjek (individu/orang) secara individual atau kelompok, dikumpulkan untuk

mejawab pertanyaan peneliti” (Indrianto dan Supomo, 1999:152). Dalam

penelitian ini data primer diperoleh langsung dari hasil wawancara oleh

responden. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 30 responden.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung

(44)

dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan masyarakat petani di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Yogyakarta. Data

primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah luas lahan, biaya produksi, jumlah pupuk dan hasil produksi.

Tabel III. 1 Kisi-kisi wawancara yang diperlukan

No. Variabel Indikator

1 Luas Lahan Luas lahan sawah yang

dimilki petani dilihat dari

m2.

2 Biaya produksi Biaya tenaga kerja, biaya pestisida, biaya solar, biaya

benih padi.

3 Penggunaan pupuk banyaknya pupuk yang

digunakan oleh petani pada

saat masa tanam, sesuai dengan luas lahan

4 Hasil produksi jumlah hasil padi yang

(45)

1. Variabel Luas Lahan

Luas lahan sawah merupakan salah satu faktor produksi yang

sangat penting bagi usaha tani dalam memperoleh hasil produksi fisik karena apabila luas lahan semakin luas maka produksi padi akan

semakin besar, sebaliknya apabila luas lahan semakin sempit maka produksi padi akan semakin sedikit. Luas lahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah luas area pertanian yang dikelola oleh petani

dalam memproduksi tanaman padi. 2. Variabel Biaya Produksi

Biaya produksi meliputi banyaknya pengeluaran yang dilakukan oleh petani untuk memperoleh faktor-faktor produksi

sebagai input yang akan digunakan untuk memperoleh output. Dalam hal ini berapa biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam menjalankan usahataninya. biaya-biaya yang digunakan untuk memperoleh output

yaitu biaya tenaga kerja, biaya pupuk, biaya benih padi, biaya pektisida (jika diperlukan), dan biaya solar. Biaya yang di maksud

dalam penelitian ini adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk menghasilkan padi.

3. Variabel jumlah Pupuk

Penggunaan pupuk merupakan hal yang dapat menimbulkan unsur hara pada tanaman. Pupuk sangat dibutuhkan dalam tanaman

(46)

sesuai dosis yang disesuaikan dengan luas lahan dan tingkat kesuburan tanah maka produtivitas padi tidak akan mengalami

penurunan terhadap hasil produksi. Dalam hal ini berapa banyak pupuk yang digunakan oleh petani pada saat masa tanam sesuai

dengan luas lahan yang mereka gunakan untuk memproduksi padi. Jumlah pupuk yang dimaksud dalam penelitan ini adalah jumlah pupuk yang digunakan oleh petani untuk menyuburkan lahan

pertanian yang dikelolanya. 4. Hasil Produksi

Hasil produksi didefinisikan sebagai berapa (tambahan) jumlah produk yang akan dihasilkan oleh faktor-faktor produksi

yang digunakan sebagai input untuk memperoleh output. Dalam usahtani hasil produksi yang di peroleh berupa hasil produksi fisik. Hasil produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Total hasil

produksi pertanian yang dihasilkan oleh petani dalam suatu area pertanian tertentu.

I. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah masing-masing variabel berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini

(47)

digunakan memiliki data residual yang berdistribusi normal. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi

mempunyai perbedaan terbesar, artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari

distribusi teoritis (Ghozali, 2002). Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes Kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai

berikut (Ghozali, 2002):

F = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

 

X

Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui linier tidaknya suatu hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

(48)

Kriteria pengujian linieritas yaitu dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Distribusi Fhitung menggunakan derajat

kebebasan pembilang = (k-2) dan derajat kebebasan penyebut = (n-k). apabila diperoleh Fhitung lebih kecil daripada Ftabel, maka

hubungan kedua variabel tersebut dikatakan liniear.

Dalam pengujiannya menggunakan rentang data (range) dapat diketahui dengan mengurangi data yang terbesar dengan data

yang terkecil yang ada pada kelompok tersebut. Rumus menghitung rentang data tersebut adalah sebagai berikut

(Sugiyono, 2009) :

R = Xt – Xr

Keterangan : R = rentang

Xt = data terbesar dalam kelompok

Xr = data terkecil dalam kelompok

J. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu hubungan linear yang sempurna

(mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas. Multikolinearitas suatu masalah yang sering muncul dalam ekonomi

(49)

Cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas salah satunya dengan Variance Inflation Factor dan Tolerance, jika terdapat

sejumlah k variabel independen tidak termasuk konstanta di dalam sebuah model, maka varian dari koefisien regresi parsial dapat ditulis

sebagai berikut (Widarjono, 2009):

R2j merupakan R2 yang diperoleh dari regresi auxiliary antara

variabel independen dengan variabel independen sisanya (k-1),

sedangkan VIF adalah Variance Inflation Factor. Ketika R2j

mendekati satu atau dengan kata lain kolinieritas antar variabel independen maka VIF akan naik dan mendekati tak terhingga jika

nilainya R2j = 1.

VIF dapat digunakan untuk mendeteksi masalah multikolinearitas

dalam model regresi berganda. Jika nilai VIF semakin membesar maka diduga ada multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF melebihi angka 10 maka dikatakan ada multikolinearitas karena nilai R2j

melebihi dari 0,90.

Selain VIF juga digunakan nilai tolerance untuk mendeteksi

multikolinearitas dalam model regresi berganda, nilai tolerance (TOL) dapat dicari menggunakan rumus (Widarjono, 2009):

(50)

Jika R2j = 0 berarti tidak ada kolinearitas antara variabel

independen, maka nilai TOL = 1 dan sebaliknya juka R2j = 1 berarti

ada kolinearitas antar variabel independen maka nilai TOL = 0.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu

observasi ke observasi lainnya (Kuncoro, 2007). Untuk mengetahui adanya gejala ini maka dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

uji glejser, dengan persamaan regresi (Gujarti, 2003):

|Ut| = α + ßXt + vt

Dengan hasil persamaan regresi diatas dapat diketahui jika variabel independen (X1, X2, X3) yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependent nilai Absolut (AbsUt). Dapat dilihat dari nilai probabilitas dengan signifikansinya 5% (0,05). Jadi

dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena residual tidak bebas dari satu

(51)

karena gangguan pada seorang individu atau kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu atau kelompok yang sama

pada periode berikutnya, masalah autokorelasirelatif jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari individu

atau kelompok yang berbeda (Kuncoro, 2007).

Cara untuk mendeteksi masalah autokorelasi, salah satunya menggunakan uji Durbin-Watson (d2). Untuk mengetahui ada

tidaknya autokorelasi, maka Durbin-Watson mengembangkan distribusi probabilitas yang berbeda. Durbin-Watson telah berhasil

mengembangkan uji statistik yang disebut uji statistik d, sehingga berhasil menurunkan nilai kritis batas bawah (dL) dan batas atas

(dU) sehingga jika nilai d terletak di luar nilai kritis maka ada

tidaknya autokorelasi baik positif atau negatif dapat diketahui. Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan jelas

dalam tabel 3.1 atau dengan menggunakan gambar 3.2 (Widarjono, 2009).

Gambar III.1. Statistik Durbin-Watson

Autokorelasi Ragu-Ragu Tidak Ada Ragu-Ragu Autokorelasi Positif Autokorelasi Negatif

(52)

Tabel III.2. Uji Statistik Durbin-Watson d

Nilai Statistik d Hasil

0 < d < dL

dL≤ d ≤ dU

dU≤ d ≤ 4 – dU

4 – dU≤ d ≤ 4 – dL

4 – dL≤ d ≤ 4

Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif

Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positif/ negatif

Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi negatif

K. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda yang digunakan untuk mencari pengaruh antara luas lahan, biaya produksi dan

jumlah pupuk terhadap hasil produksi padi pada petani di Desa Sumberagung yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik dalam regresi berganda. Langkah dalam analisis regresi berganda adalah dengan

(53)

L. Uji Model (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah model variabel X1, X2, X3

(luas lahan, biaya produksi, jumlah pupuk) dapat digunakan untuk mengukur variabel Y (hasil produksi). Langkah-langkah yang

digunakan dalam uji ini (Santoso, 2000) adalah sebagai berikut : 1) Menentukan formulasi Ho dan Ha

Ho = Model X1, X2, X3 (Luas Lahan, Biaya Produksi, Jumah

Pupuk) tidak dapat digunakan untuk mengukur variabel Y (Hasil Produksi)

Ha = Model X1, X2, X3 (Luas Lahan, Biaya Produksi, Jumlah

Pupuk) dapat digunakan untuk mengukur variabel Y (Hasil

Produksi)

 Taraf nyata α = 95 persen.

 Derajat kebebasan F tabel (α , k, n-k -1).

 Dimana, α = 0,05.

 k = Jumlah variabel bebas.

 n = Jumlah sampel.

2) Menentukan kriteria pengujian. Ho diterima apabila F hitung < F tabel.

(54)

M. Uji Hipotesis (Uji T)

Uji T-test merupakan statistik parametris yang dapat digunakan untuk

menguji hipotesis deskriptif yang datanya berupa interval atau rasio (Sugiyono, 2007 : 95). Rumus T-test adalah sebagai berikut :

Keterangan :

t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung

X = Rata-rata

ʯ

o= Nilai yang dihipotesiskan

S = Simpangan baku

n = Jumlah anggota sampel Hipotesis :

a. Ho = tidak ada pengaruh antara Luas Lahan terhadap Hasil Produksi Ha = ada pengaruh antara Luas Lahan petani terhadap Hasil

Produksi

b. Ho = tidak ada pengaruh antara Biaya Produksi padi terhadap Hasil Produksi

Ha = ada pengaruh antara Biaya Produksi padi terhadap Hasil Produksi

c. Ho = tidak ada pengaruh antara jumlah pupuk terhadap hasil produksi

(55)

d. Ho = Tidak ada pengaruh antara luas lahan, biaya produksi dan penggunaan pupuk terhadap hasil produksi

Ha = ada pengaruh antara luas lahan, biaya produksi dan jumlah pupuk terhadap hasil produksi

Kriteria :

(56)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Desa Sumberagung

Sumberagung adalah sebuah desa yang berada dikecamatan Moyudan. Kecamatan Moyudan memiliki 4 desa yaitu Desa Sumberarum, Desa Sumberrahayu, Desa Sumberagung dan Desa Sumbersari. Desa

Sumberagung merupakan salah satu dari empat desa yang berada di kecamatan moyudan dengan luas desa 820.05 Hektar, yang sebagian besar

penduduknya bekerja disektor pertanian. batas wilayah Desa Sumberagung sebelah utara Desa Sendangrejo, sebelah selatan Desa Sumberrahayu,

sebelah barat Desa Sumberarum dan sebelah timur Desa Sidorejo. jumlah penduduk di Desa Sumberagung adalah 12.449 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 3.562 KK. Desa Sumberagung memiliki 21

pedukuhan dengan jumlah penduduk yang berbeda-beda, sebagai berikut :

Tabel IV.I. Data Jumlah Penduduk Desa Sumberagung No. Pedukuhan Jumlah penduduk

1 Ngento- ento 433 jiwa

2 Nulisan 562 jiwa

3 Ponggok 730 jiwa

4 Kedungbanteng 711 jiwa

5 Kaliduren II 458 jiwa

6 Kaliduren III 522 jiwa

(57)

No. Pedukuhan Jumlah Penduduk

Sumber : Monografi Desa Sumberagung,2012

Berdasarkan tabel IV.1. diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang paling tinggi yaitu pedukuhan Malangan dengan jumlah

penduduk 878 jiwa, hal ini dikarenakan daerah pedukuhan malangan berbeda dengan pedukuhan lain di Desa Sumberagung. Pedukuhan

malangan dekat dengan jalan besar, dekat dengan pertokoan dan swalayan, dan area persawahan di pedukuhan malangan tidak terlalu banyak dan luas, dengan letak yang sangat strategis dan dekat dengan keramaian

(58)

B. Prasarana dan Sarana Ekonomi

Sebagian besar penduduk Desa Sumberagung bekerja disektor

pertanian, sehingga prasarana ekonomi berupa jalan sangat mutlak diperlukan. Kondisi jalan sebagai lalulintas perekonomian khususnya

didaerah persawahan banyak yang rusak sehingga hal ini sangat menghambat arus perekonomian yang ada. Selain itu, faktor lain yang sangat berpengaruh adalah irigasi. Sarana irigasi kondisi sudah cukup

baik, namun dimusim kemarau debit air yang sampai diwilayah sumberagung berkurang sehingga mempengaruhi terhadap hasil panen

disamping serangan hama tikus yang merusak tanaman padi.

Dibidang perdagangan desa sumberagung mempunyai kios desa yang

jumlahnya 25 unit.

C. Kesenian dan Kebudayaan

Desa Sumberagung mempunyai potensi akan seni dan budaya, penduduknya sangat antusias dalam seni hal ini ditunjukan dengan adanya

berbagai kelompok kesenian seperti : Ketoprak, Karawitan, Jatilan, Grup Band, Campur Sari, dan ada pula yang bergerak dibidang seni tari.

D. Kesejahteraan Sosial

Sebagian besar penduduk di Desa Sumberagung bekerja di bidang

(59)

Desa Sumberagung, dan dari data yang ada sekitar 15% penduduk di Desa Sumberagung tergolong ekonomi lemah.

E. Kesehatan

Terdapat sarana dan prasarana di Desa Sumberagung yaitu ada 1 Rumah sakit bersalin, 1 Poliklinik / Balai Pelayanan Masyarakat, 1 Laboratorium, 1 Apotik, 5 Dokter Praktek (Umum), 1 Dokter Praktek

(Gigi), dan 9 Bidan Praktek.

F. Ketenagakerjaan

Desa Sumberagung memiliki penduduk dengan berbagai macam

pencaharian, ada yang bekerja dibidang pertanian, pertukangan, pegawai negeri sipil (PNS), adapula yang bekerja dibidang TNI dan POLRI, Pegawai swasta dan Pedagang, dan lainnya. Dengan data yang diperoleh

sebagai berikut :

IV.2. Tabel Data Pekerjaan PendudukDesa Sumberagung Jenis Pekerjaan Jumlah

Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1.748 jiwa

TNI dan POLRI 196 jiwa

Pegawai Swasta 516 jiwa

Petani 1.456 jiwa

Pertukangan 399 jiwa

Pedagang 356 jiwa

Lainnya 1.012 jiwa

(60)

Berdasarkan Tabel IV.2. menunjukan bahwa jumlah tenaga kerja yang paling tinggi yaitu jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS), hal ini

dikarenakan banyak penduduk di Desa Sumberagung menempuh pendidikan dari tingkat SMA hingga perguruan tinggi.

G. Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk di Desa Sumberagung bervariasi hal ini

dapat dilihat dari jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan, sebagai berikut :

1. Lulusan Pendidikan Umum :

a. Taman Kanak-kanak 355 orang

b. Sekolah Dasar 1.344 orang

c. SLTP 1.287 orang

d. SLTA 1.908 orang

e. D1 – D3 169 orang

f. S1 – S3 205 orang

2. Lulusan Pendidikan Khusus :

a. Pondok Pesantren 33 orang

b. Madrasah 136 orang

c. Pendidikan Keagamaan 106 orang d. Sekolah Luar Biasa 8 orang

(61)

4. Jumlah Siswa yang terdapat didesa Sumberagung 5.411 orang 5. Jumlah Sekolah :

a. TK 5 buah

b. SD 9 buah

c. SMP 2 buah

d. SMK 3 buah

e. Madrasah 3 buah

f. Pondok Pesantren 1 buah

H. Pertanian

Desa Sumberagung memiliki luas sawah 441,85 Ha, sebagian besar

penduduk di Desa Sumberagung bekerja sebagai petani, pendapatan petani yang tidak menentu karena sesuai dari hasil produksi yang mereka hasilkan menjadi satu kendala untuk menuju kesejahteraan sosial di desa

sumberagung karena sebagian besar penduduk di Desa Sumberagung bermata pencaharian sebagai petani.

Tetapi Pertanian di Desa Sumberagung memiliki hasil produksi yang cukup tinggi terutama pada produksi padi yaitu 5.566,6 ton dengan 2 musim tanam dalam 1 tahun, hal ini dikarenakan sebagian luas desa ini

adalah area persawahan yang ditanamkan padi dengan luas lahan 441.85 Ha, selain itu adapula hasil produksi pangan lainnya seperti ketela pohon

(62)

Petani dalam memproduksi padi di Desa Sumberagung saat ini sudah berubah, banyak petani yang menggunakan alat pembajak sawah

dengan alat modern yaitu hand traktor. para petani sudah tidak menggunakan cangkul, kerbau maupun sapi dalam membajak sawah,

karena petani harus mengikuti pekembangan teknologi jika ingin dapat bersaing dipasaran. Hampir sebagian besar petani didesa sumberagung menggunakan hand traktor dalam membajak sawah, hanya beberapa petani

yang masih menggunakan cangkul maupun kerbau dalam membajak sawah.

Hasil produksi padi di Desa Sumberagung cukup tinggi yaitu 5.566,6 ton dikarenakan wilayah desa sumberagung yang sebagian besar

adalah area persawahan dan pekerjaan penduduknya yang sebagian besar bekerja disektor pertanian. Petani di Desa Sumberagung dalam menghasilkan produksinya dipengaruhi dari berbagai faktor-faktor

produksi yaitu luas lahan, biaya produksi dan penggunaan pupuk. Luas lahan sawah di desa Sumberagung sangat beragam, biaya ang digunakan

para petani juga berbeda-beda sesuai dengan tingkat kebutuhannya, dan jika dilihat dari penggunaan pupuk, para petani menggunakan pupuk sesuai dengan dosis yang sudah dianjurkan oleh dinas pertanian, dalam

menggunakan pupuk lebih banyak yang menggunkan pupuk anorganik karena lebih mudah dalam penggunaannya dan dapat mempercepat masa

(63)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2012 dengan teknik wawancara kepada 30 petani yang berada di Desa Sumberagung. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan diperoleh data tentang

karakteristik responden pada masyarakat petani yang berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan,Yogyakarta.

Analisis karakteristik responden digunakan untuk memberikan gambaran petani, apakah dari luas lahan, biaya produksi dan jumlah pupuk

memberikan pengaruh terhadap hasil produksi. Seperti yang tertera dibawah ini :

1. Karakteristik responden berdasarkan Luas Lahan

Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel V.1. :

Tabel V.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin n %

1. Laki-laki 26 87

2. Perempuan 4 13

Jumlah 30 100 %

(64)

Tabel V.1. menunjukan bahwa petani lebih banyak berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dikarenakan dalam setiap harinya pekerjaan

petani merupakan pekerjaan yang berat seperti membersihkan area sawah dengan menggunakan alat berat, memberikan pupuk dan penyemprotan

pektsida jika terdapat banyak hama, membajak sawah jika saat masa tanam benih padi dan selalu membersihkan area persawahan seperti mencabuti rumput dan tanaman liar lainnya yang tumbuh di area sawah.

Dengan melihat pekerjaan petani yang sangat berat sehingga membutuhkan tenaga kerja yang banyak maka pekerjaan petani lebih

banyak dilakukan oleh laki-laki. Hal ini yang membuat lebih banyak petani yang berjenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan perempuan.

B. Deskripsi Data 1. Luas Lahan

Tabel V.2. Deskripsi Luas Lahan Responden

No. Luas Lahan (m2) n % keterangan

1. 1220 m2– 1123 m2 5 16 Luas

2. 1122 m2– 1025 m2 14 47 Cukup Luas 3. 1024 m2 - 928 m2 11 37 Kurang Luas

Jumlah 30 100%

Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel V.2. menunjukan bahwa dari 30 responden yang memiliki luas lahan paling tinggi adalah responden dengan luas lahan 1122 – 1025 m2, Hal ini dikarenakan luas lahan yang mereka

(65)

agar hasil produksi yang akan diperoleh semakin banyak, dismping itu juga desa sumberagung sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh

area persawahan sehingga banyak petani yang mempunyai lahan sawah yang luas karena terdapat banyak lahan area sawah.

2. Biaya Produksi

Tabel V.3. Deskripsi Biaya Produksi Responden

No. Biaya Produksi n % Keterangan

1. Rp 450.000 – Rp 349.000 5 17 Tinggi 2. Rp 348.999 – Rp 247.999 16 53 Sedang 3. Rp 247.998 – Rp 147.000 9 30 Rendah

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil Wawancara Responden, 2012

Berdasarkan tabel V.3. dapat dilihat bahwa dari 30 responden yang menggunaka biaya produksi padi paling tinggi adalah responden

dengan biaya produksi padi Rp 348.999 – Rp 247.999, Hal ini dikarenakan biaya produksi yang digunakan oleh petani sesuai dengan

luas area sawah dan sesuai dengan kebutuhan seperti membeli benih padi, biaya penyemprotan pestisida jika terdapat hama dan biaya tenaga kerja, dan biaya lain seperti solar untuk bahan bakar jika petani

menggunakan hand tractor. 3. Penggunaan Pupuk

Tabel V.4 Deskripsi Data Jumlah Pupuk responden

No. Penggunaan pupuk n % Keterangan

1. 87 kg – 78 kg 6 15 Banyak

2. 77 kg – 68 kg 16 50 Cukup Banyak

3. 67 kg – 59 kg 8 35 Sedikit

Jumlah 30 100%

(66)

Berdasarkan Tabel V.4 dapat dilihat bahwa yang menggunakan pupuk yang paling tinggi adalah responden dengan penggunaan jumlah

pupuk 77kg-68 kg. Hal tersebut dikarena pupuk yang digunakan oleh petani berdasarkan luas lahan yang mereka miliki dan para petani

memberikan pupuk kepada tanaman padi dengan secukupnya karena jika terlalu banyak menggunakan pupuk maka akan mempengaruhi tanaman padi menjadi tidak produktif, begitu pula sebaliknya. Petani

dalam memberikan pupuk pada tanaman padi sebanyak dua kali dalam proses produksi masa tanam padi.

4. Hasil Produksi

Tabel V.5 Deskripsi Data Hasil Produksi Responden

No. Hasil produksi n % Keterangan

1. 912 kg – 738 kg 5 16 Banyak

2. 737 kg – 563 kg 17 57 Cukup Banyak

3. 562 kg – 389 kg 8 27 Sedikit

Jumlah 30 100%

Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel V.5. dapat dilihat bahwa yang responden yang paling tinggi dalam memperoleh hasil produksi adalah responden

yang hasil produksinya 737 kg – 563 kg. Hal tersebut dikarenakan dari luas lahan yang digunakan petani dalam menanam padi, tidak terjadi

(67)

C. Analisis Data 1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel berdistribusi normal. rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikan 5%. Jika signifikansi > 0,05 maka regresi yang digunakan memiliki data

residual yang berdistribusi normal.

1) Setelah di analisis dengan teknik analisi Kolmogorov-Smirnov

dengan bantuan SPSS, data variabel pendapatan diperoleh asymptotic sig (2tailed) = 0,862. Jika dibandingkan dengan

taraf signifikansi 0,05 maka probabilitas (ρ) lebih besar 0,05. Berarti dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel Luas lahan (X1) tidak menyimpang dari

distribusi normal.

2) Setelah di analisis dengan teknik analisi Kolmogorov-Smirnov

dengan bantuan SPSS, data variabel Hasil Produksi diperoleh asymptotic sig (2tailed) = 0,039. Jika dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 maka probabilitas (ρ) lebih besar 0,05.

Berarti dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel biaya produksi (X2) tidak menyimpang

(68)

3) Setelah di analisis dengan teknik analisi Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS, data variabel Jumlah Pupuk diperoleh

asymptotic sig (2tailed) =0,165. Jika dibandingkan dengan

taraf signifikansi 0,05 maka probabilitas (ρ) lebih besar 0,05.

Berarti dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel jumlah pupuk (X3) tidak menyimpang

dari distribusi normal.

4) Setelah di analisis dengan teknik analisi Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS, data variabel hasil produksi diperoleh

asymptotic sig (2tailed) =0,919. Jika dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 maka probabilitas (ρ) lebih besar 0,05.

Berarti dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel hasil produksi (Y) tidak menyimpang dari distribusi normal.

Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2012

b. Uji Linieritas

(69)

dengan Ftabel. Distribusi Fhitung menggunakan derajat kebebasan

pembilang = (k-2) dan derajat kebebasan penyebut = (n-k). apabila

diperoleh Fhitung lebih kecil daripada Ftabel, maka hubungan kedua

variabel tersebut dikatakan linier. Linierity yng diperoleh dan

dibandingkan dengan alpha sebesar 5% atau 0,05, jika nilai signifikan pada linierity lebih kecil dari taraf signifikan berarti kedua variabel terdapat hubungan yang lnier.

1) Hubungan antara variabel luas lahan dengan hasil produksi setelah dianalisis menggunakan bantuan SPSS, menunjukan

bahwa nilai signifikan pada linearity sebesar 0,010 < 0,05 , dapat disimpulkan bahwa kedua variabel mempunyai

hubungan tidak liniear.

2) Hubungan antara variabel biaya produksi dengan hasil produksi setelah dianalisis menggunakan bantuan SPSS,

menunjukan bahwa nilai signifikan pada linearity sebesar 0,003 > 0,05 , dapat disimpulkan bahwa kedua variabel

mempunyai hubungan yang liniear.

3) Hubungan antara variabel jumlah pupuk dengan hasil produksi setelah dianalisis menggunakan bantuan SPSS, menunjukan

bahwa nilai signifikan pada linearity sebesar 0,001 < 0,05 , dapat disimpulkan bahwa kedua variabel mempunyai

(70)

Tabel V.7. Uji Linieritas

No. variabel Linearity α Kesimpulan

1 Luas lahan*hasil

Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2012

D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas

Cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas salah satunya

dengan Variance Inflation Factor dan Tolerance, Jika nilai VIF semakin membesar maka diduga ada multikolinearitas, sedangkan jika

nilai VIF melebihi angka 10 maka dikatakan ada multikolinearitas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan bantuan SPSS, sebagai berikut :

Tabel V.8. Uji Multikolinearitas

Model

Gambar

Gambar  II.1. Kerangka Berpikir  ..................................................................
Gambar II.1. Kerangka Berpikir
Tabel III. 1 Kisi-kisi wawancara yang diperlukan
Gambar III.1. Statistik Durbin-Watson
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengajaran tersebut diperlukan aplikasi-aplikasi khusus yang sesuai dengan tema pembelajaran agar proses belajar mengajar menjadi lebih atraktif dan interakrif. Untuk

menunjukkan jika plat resin akrilik yang direparasi dengan penambahan E- JODVV ¿EHU dengan volumetrik 7,4% menghasilkan kekuatan transversal tertinggi dibandingkan

Dalam mencapai tujuan MDGs khususnya poin 4 dan 5 tahun 2015 dimana salah satu tujuannya adalah memperbaiki kondisi kelompok rentan ibu dan anak yang masih

kode etik dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan ,karena etika telah dijadikan sebagai coporate culture..dengan adanya kode etik secara internemua karyawan

Parameter pengujian yang digunakan adalah resistansi dan tegangan keluaran sensor, (ii) membuat rangkaian akuisisi data untuk menguji sensor dalam mendeteksi bahan

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa : (1)Produk ekowisata TWA Bukit Tangkiling temasuk dalam spektrum intermediate ecotourism (2)Pasar ekowisata TWA Bukit

Atau tanah yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah