175
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, L. R.,Atkinson,R. C., Smit, E. E.,&Bem, D. J. (2010). Pengantar Psikologi Jilid II. Tangerang: Interkasara.
Ancok, D. (2003). Outbond Management Training. Yogyakarta: UII Press.
Badan Pusat Statistik. (2014). Jumlah Kecelakaan, Koban Mati, Luka Berat, Luka Ringan, dan Kerugian Materi yang Diderita Tahun 1992-2012. http://www.statisticsindonesia.html. Diakses tanggal 17 November 2014 jam 9:36.
Baltus, R.K. (2002). Personal Psychology for Life and Work. 2nd Edision. New York: McGraw-Hill.Inc
Beck, A. T. (1985). Causes and Treatment.Philadelphia: University of Pennsylvania Press..
Bonnano, G. A.,& Mayne, T. J. (2001). Emotion: Current Issues and FutureDirections. New York: The Guilford Press.
Candra, P. D. (2014). Laporan Praktek Kerja Profesi Psikologi: Kasus Individu Non-Psikotik di BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Surakarta: Magister Psikologi Profesi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Candra, P. D., Varisna, Z., Martiani, Pribadi, A. (2014). Laporan Praktek Kerja Profesi Psikologi: Kasus Kelompok di BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Surakarta: Magister Psikologi Profesi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.
Compare, A., Zarbo,C., Shonin,E., Gordon,W.V.,&Marconi,C. (2014). Emotional Regulation and Depression: A Potential Mediator between Heart and Mind. Hindawi Publishing Corporation Cardiovascular Psychiatry and Neurology Volume 2014, Article ID 324374.
Delphie, B. (2009). Psikologi Perkembangan (Anak Berkebutuhan Khusus). Klaten: Intan Sejati.
Demartoto, A. (2007). Menyibak Sensitivitas Gender Dalam Keluarga Difabel. Surakarta: UNS Press.
Elfatira, H. Konsep Dasar Difable. Artikel.http://evakasim.multiply.com. Diakses tanggal 6 November 2014 jam 22:43.
Eisenberg, N., Fabes,Richard A., Guthrie,I. K.,&Reiser, M.(2000). Dispositional Emotionality and Regulation: Their Role in Predicting Quality of Social Functioning. Journal of Personality and Social Psychology. 78. 136-157.doi: 10.1O37//0022-3514.78.1.136
Fauzi, I. K. A. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta.
Fox, N. A.,&Calkins,S. D. (2003). The Development of Self-Control of Emotion: Intrinsic and Extrinsic Influences. Journal of Motivation and Emotion. 27(1). 7-26.doi: 0146-7239/03/0300-0007/0
Greenberg, L.S. (2002). Emotion-focused therapy: Coaching clients to work through theirfeelings. Washington, DC: American Psychological Association.
Gross, J. J., &Thompson, R. A. (1998). Antecendet and Response Focused Emotion Regulation: Divergen Consequences for Experience and Physiology. Journal ofPersonality and Social Psychology. 74. 224-237.doi: 0022-3514/98/$3.00
Gross, J. J. (2006). Handbook of Emotion Regulation. New York: Guilford Press.
Gross, J. J.,&Thompson,R. A. (2007). Emotion Regulation: Conseptual Foundations (Chapter 1). Handbook of Regulation Emotion (pp. 3-24). New York: Guilford Press.
Halgin, R., &Whitbourne, S.K. (2010). Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis. Jakarta: Salemba Humanika.
Hidayati, N. (2008). Penanganan Stres Ibu-Ibu Korban Lumpur Panas Lapindo dengan Pelatihan Regulasi Emosi. Thesis. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Imanti, V. (2010). Terapi Musik Bernada Lembut Untuk Menurunkan Depresi Pada Penyandang Tunadaksa di Balai Besar Rehabilitasi Bina Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta.(Thesis).Diperoleh dari http://etd.eprints.ums.ac.id/
Irwanto, E. R. K.,. Asmin, F., Mimi. L., & Siradj, O. (2010). Analisis Situasi Penyandang Disabilitas Di Indonesia: Sebuah Desk Review. Jakarta: Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Indonesia.
Joormann, J.,&Gotlib,I. H. (2010). Emotion Regulation in Depression: Relation to Cognitive. InhibitionNIH Public Access. 24(2): 281– 298.doi:10.1080/02699930903407948.
Kalat, J. W.,&Shiota,M. N. (2007). Emotion. USA: University of California, Berkeley.
Tim Penyusun Kamus. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Kecelakaan Lalu Lintas Ancam Integritas Jiwa. (n.d.). Diakses tanggal 17 November 2014 jam 9:18 dari www.beritawaskita.com.
Kemenhub RI, 2011. Perhubungan Darat Dalam Angka 2010. http://www.hubdat.web.id.Diakses tanggal 17 November 2014 jam 9:46.
Kurnia, S. (2011). Perbedaaan Kejadian Depresi Pada Narapidana Usia Muda dan Usia Tua Beserta Gambaran Sidik Jari Di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto. Mandala of Health. Vol. 5, nomor 2.
Latipun. (2002). Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.
Makmuroch. (2014). Keefektifan Pelatihan Ketrampilan Regulasi Emosi Terhadap Penurunan Tingkat Ekspresi Emosi Pada Caregiver Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Wacana Jurnal Psikologi Vol.6 No.11 Januari 2014.
Mangkunegara, A. P. (2009). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama.
Manz, Charles C. (2007). Manajemen Emosi. Yogyakarta: Think.
Maramis, W.F, & Maramis, A.A.(2009). Catatan Ilmu Kedoteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.
Maslim, R. (2002). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta: Kedokteran Jiwa FK Unika Atmaja.
Nevid, J. S, Rathus,S. A. &Greene,B. (2009). Psikologi Abnormal Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
O’Donohue, W.,&Fisher,J. E. (2008). Cognitive Behavior Therapy: Applying Empirically Supported Techniques in Your Practice. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Pfeiffer, J. W.,&Ballew,A. C. (1988). Index for UA Training Technologies Series 1-7. California: University Associates Inc.
Putnam, K. M. &Silk,K. R.(2005). Emotion Dysregulation and The Development of Borderline Personality Disorder. Jurnal ofDevelopment and Psychopatology. 17. 899-925.
Qonitatin, N., Widyawati,S.,&Asih,G. Y. (2011).Pengaruh Katarsis Dalam Menulis Ekspresif Sebagai Intervensi Depresi Ringan Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Undip Vol. 9, No.1, April 2011.
Rigio, R. E., (2013). Introduction to Industrial/Organizational Psychology. New Jersey: Pearson Education Inc.
Safaria, T. (2007). Regulasi emosi, Need of achievement, dan self-esteem antara perempuan dan laki-laki. http://binaedupsikologi.blogspot.com. Diakses tanggal 17 November 2014 jam 10:36.
Senra, H., Oliveira, R.A., Leaf, I. &Vieira, C. (2011). Beyond the body image: A Qualitative study on how adults experience lower limb amputation. Clinical Rehabilitation. 26(2) 180–191. doi: 10.1177/0269215511410731
Setyowati, R. (2010). Keefektifan Pelatihan Ketrampilan Regulasi Emosi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Ibu yang Memiliki Anak ADHD. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Surakarta: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Soemantri, S. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama.
Speigler, M.,&Guevremont,D. C. (2003). Contemporary Behavior Therapy. United Stated of America: Thomson Learning.
Strongman, K.T. (2003). The Psychology of Emotion: from Everyday Life to TheTheory. New Zealand: Department of Psychology University of Canterbury Christchurch.
Tarsidi, D. (2013). Penyandang Ketunaan : Istilah Pengganti “Penyandang Cacat”. Artikel.http://www.Pertuni.idp-europe.org. Diakses tanggal 11 Desember 2013 jam 11:35.
Undang-undang RI nomor 4 tahun 1997 tentang penyandang cacat.(1997). Jakarta. Djambatan IKAPI.
Wade, C.,&Tavris,C. (2007). Psikologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
