DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJI ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kreativitas ... 8
1. Pengertian Kreativitas ... 8
2. Kriteria Kreativitas ... 11
3. Indikator Kreativitas ... 13
B. Tinjauan Tentang REACT ... 15
1. Pengertian REACT ... 15
2. Penilaian dalam Strategi REACT ... 23
3. Indikator dan Penerapan Strategi REACT ... 20
4. Kelebihan dan Kelemahan Strategi REACT ... 24
E. Kerangka Berpikir ... 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 31
B. Desain Penelitian ... 31
C. Fokus Penelitian ... 36
D. Instrumen Penelitian ... 38
1. Lembar Observasi ... 38
2. Catatan Lapangan ... 38
3. Pedoman Wawancara ... 39
4. Angket ... 39
5. Lembar Penilaian ... 39
6. Rubrik Penilaian ... 40
E. Teknik Pengumpulan Data ... 40
1. Observasi ... 41
2. Wawancara ... 41
3. Dokumentasi ... 41
4. Penilaian ... 42
5. Catatan Lapangan ... 42
6. Angket ... 42
F. Teknik Analisis Data ... 43
1. Analisis Data Kualitatif ... 43
a. Reduksi Data dan Kategorisasi ... 43
b. Validasi Data ... 44
2. Analisis Data Kuantitatif ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ... 46
1. Profil Sekolah ... 46
2. Deskripsi Kelas Penelitian ... 50
3. Profil Guru Mitra ... 51
4. Kondisi Kelas Penelitian ... 52
1. Desain Perencanaan Strategi REACT ... 56
a. Perencanaan Pelaksanaan PTK Siklus 1 ... 56
b. Perencanaan Pelaksanaan PTK Siklus 2 ... 57
2. Pelaksanaan Penerapan Strategi REACT ... 58
-
SIKLUS Ke-1
a.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Tindakan ke-1 ... 58b.
Deskripsi Hasil Observasi Penelitian terhadap Aktivitas Guru dan siswa dalam Kegiatan pembelajaran Siklus 1 Tindakan 1 ... 63c.
Hasil Penilaian Kreativitas Siswa Siklus 1 Tindakan 1 .. 68d.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Tindakan ke-2 ... 75e.
Penilaian Hasil Kreativitas Siswa Siklus 1 Tindakan ke-2 76f.
Deskripsi Hasil Observasi Penelitian terhadap Aktivitas Guru dan siswa dalam Kegiatan pembelajaran Siklus 1 Tindakan 2 ... 85g.
Deskripsi Hasil Angket Siklus 1 ... 89h.
Hasil Refleksi PTK Siklus 1 ... 95- SIKLUS Ke-2 a. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 Tindakan ke-1 ... 96
b. Deskripsi Hasil Observasi Penelitian terhadap Aktivitas Guru dan siswa dalam Kegiatan pembelajaran Siklus 2 Tindakan 1 ... 99
c. Hasil Penilaian Kreativitas Siswa Siklus 2 Tindakan 1 .. 104
d. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 112
e. Penilaian Hasil Kreativitas Siswa Siklus 2 Tindakan ke2 112 f. Deskripsi Hasil Observasi Penelitian terhadap Aktivitas Guru dan siswa dalam Kegiatan pembelajaran Siklus 2 Tindakan 2 ... 124
h. Deskripsi Hasil Observasi Penelitian terhadap Aktivitas
Guru dan siswa dalam Kegiatan pembelajaran Siklus 2
Tindakan 3 ... 134
i. Deskripsi Hasil Angket Siklus 2 ... 138
3. Peningkatan Hasil Siklus PTK ... 143
a. Peningkatan Hasil Siklus PTK berdasarkan Data Observasi
Aktivitas Guru dan Siswa 143
b. Peningkatan Hasil Siklus PTK berdasarkan Keativitas Siswa
dalam Mengerjakkan LKS ... 155
c. Peningkatan Hasil Siklus PTK berdasarkan Kreativitas
Siswa dalam Pembuatan Produk Kreatif ... 157
d. Peningkatan Hasil Siklus PTK Berdasarkan data angket 160
C. Analisis Hasil Pelaksanaan PTK
1. Merencanakan Strategi Pembelajaran REACT untuk
Meningkatkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran IPS .. 166
2. Melakasanakan Strategi Pembelajaran REACT untuk
Meningkatkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran IPS .... 170
3. Upaya Mengatasi Kendala Strategi Pembelajaran REACT dalam
Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Pembelajaran IPS .... 174
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 175
B. Saran ... 178
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Peta Jalur SMP Negeri 1 Cimahi ... 46
Gambar 4.2 Gedung SMP Negeri 1 Cimahi ... 47
Gambar 4.3 Siswa sedang melakukan kegiatan diskusi kelompok .... 61
Gambar 4.4 Presentasi Poster Kelompok 1 ... 82
Gambar 4.5 Presentasi Poster Kelompok 2 ... 83
Gambar 4.6 Presentasi Poster Kelompok 3 ... 84
Gambar 4.7 Presentasi Poster Kelompok 4 ... 84
Gambar 4.8 Siswa sedang melakukan diskusi kelompok siklus 2 ... 100
Gambar 4.9 Hasil Kreativitas Pembuatan Siklus Air Kelompok 1 .... 115
Gambar 4.10 Hasil Kreativitas Pembuatan Siklus Air Kelompok 2 .... 116
Gambar 4.11 Hasil Kreativitas Pembuatan Siklus Air Kelompok 3 .... 117
Gambar 4.12 Hasil Kreativitas Pembuatan Siklus Air Kelompok 4 .... 118
Gambar 4.13 Presentasi Siklus Air Sedang Kelompok 1 ... 121
Gambar 4.14 Presentasi Siklus Air Panjang Kelompok 2 ... 122
Gambar 4.15 Presentasi Siklus Air Pendek Kelompok 3 ... 123
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah ... 48
Tabel 4.2 Daftar Guru Mata Pelajaran Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan ... 48
Tabel 4.3 Daftar Tenaga Pendukung Berdarkan Kualifikasi Pendidikan . 49 Tabel 4.4 Jumlah Siswa pada Setiap Kelas Tahun Ajaran 2013/2014 ... 50
Tabel 4.5 Daftar Nama Siswa Kelas VII D ... 51
Tabel 4.6 Hasil Observasi aktivitas Guru Siklus 1 Tindakan ke-1 ... 64
Tabel 4.7 Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus 1 Tindakan ke-1 ... 66
Tabel 4.8 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa Siklus 1 Tindakan ke-1 ... 68
Tabel 4.9 Penilaian Indikator Kreativitas Siklus 1 Tindakak ke-1 ... 69
Tabel 4.10 Tugas Kelompok ... 74
Tabel 4.11 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa dalam Pembuatan Produk Poster Siklus 1 Tindakan ke-1 ... 76
Tabel 4.12 Penilaian Kreativitas Siswa dalamPembuatan Produk Poster .. 77
Tabel 4.13 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa dalam Kegiatan Presentasi Siklus 1 Tindakan ke-2 ... 80
Tabel 4.14 Penilaian Kreativitas Siswa pada Kegiatan Presentasi Siklus 1 Tindakan ke-2 ... 81
Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus 1 Tindakan 2 ... 86
Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Tindakan 2 ... 88
Tabel 4.17 Presentase Hasil Angket tahap Relating Siklus 1 ... 89
Tabel 4.18 Presentase Hasil Angket tahap Experiencing Siklus 1 ... 91
Tabel 4.19 Presentase Hasil Angket tahap Applying Siklus 1 ... 92
Tabel 4.20 Presentase Hasil Angket tahap Cooperating Siklus 1 ... 93
Tabel 4.21 Presentase Hasil Angket tahap Transferring Siklus 1 ... 94
Tabel 4.22 Hasil Observasi aktivitas Guru Siklus 2 Tindakan ke-1 ... 100
Tabel 4.23 Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus 2 Tindakan ke-1 ... 102
Tabel 4.24 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa Siklus 2 Tindakan ke-1 ... 105
Tabel 4.27 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa dalam Pembuatan Produk
Siklus Air pada Siklus 2 Tindakak ke-2 ... 112
Tabel 4.28 Penilaian Kreativitas Siswa Pada Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 113
Tabel 4.29 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa dalam Kegiatan Presentasi Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 118
Tabel 4.30 Penilaian Kreativitas Siswa dalam Kegiatan Presentasi Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 119
Tabel 4.31 Hasil Observasi aktivitas Guru Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 125
Tabel 4.32 Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 126
Tabel 4.33 Rubrik Capaiak Kreativitas Siswa dalam Pembuatan Produk Penyaringan Air Sederhana Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 128
Tabel 4.34 Penilaian Kreativitas Siswa pada Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 129
Tabel 4.35 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa dalam kegiatan Presentasi Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 129
Tabel 4.36 Penilaian Kreativitas Siswa dalam Presentasi Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 129
Tabel 4.37 Hasil Observasi aktivitas Guru Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 134
Tabel 4.38 Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 136
Tabel 4.39 Presentase Hasil Angket tahap Relating Siklus 2 ... 137
Tabel 4.40 Presentase Hasil Angket tahap Experiencing Siklus 2 ... 138
Tabel 4.41 Presentase Hasil Angket tahap Applying Siklus 2 ... 139
Tabel 4.42 Presentase Hasil Angket tahap Cooperating Siklus 2 ... 140
Tabel 4.43 Presentase Hasil Angket tahap Transferring Siklus 2 ... 141
Tabel 4.44 Peningkatan Siklus PTK Berdasarkan Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Tahap Kegiatan Awal ... 142
Tabel 4.45 Peningkatan Siklus PTK Berdasarkan Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Tahap Kegiatan REACT ... 144
Tabel 4.46 Peningkatan Siklus PTK Berdasarkan Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Tahap Kegiatan Penutup ... 148
Tabel 4.48 Peningkatan Siklus PTK Berdasarkan Data Hasil Observasi
Aktivitas Siswa Tahap Kegiatan REACT ... 150
Tabel 4.49 Peningkatan Siklus PTK Berdasarkan Data Hasil Observasi
Aktivitas Guru Tahap Kegiatan Penutup ... 153
Tabel 4.50 Persentase Perkembangan Keativitas Siswa dalam Mengerjakan
LKS ... 155
Tabel 4.51 Persentase Peningakatan Kreativitas Siswa dalam Pembuatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi di kelas VII D
SMP Negeri 1 Cimahi. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan
permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran IPS seperti,
kreativitas siswa yang masih relatif rendah, dimana banyak pemberian
materi yang diberikan guru sehingga yang tercipta dalam proses
pembelajaran adalah seperti teacher centered. Siswa juga tidak terbiasa
mengembangkan pemikiran yang kemudian dituangkan dalam hasil sebuah
produk pembelajaran IPS. Padahal pada prinsipnya belajar sambil
melakukan (learning by doing) akan lebih memiliki daya ingat yang
panjang, selain itu akan memperlihatkan sejauh mana siswa dapat
membangun kreativitasnya. Karena dengan membiasakan siswa untuk
selalu kreatif, maka menjadikan salah satu modal awal bagi dirinya untuk
dapat memenangkan pertarungan di era globalisasi seperti sekarang ini.
Kreativitas siswa kelas VII-D di SMP Negeri 1 Cimahi belum begitu
terlihat, hal ini disebabkan karena siswa kurang dapat mengekspresikannya
baik dalam bentuk, lisan, tulisan maupun sebuah karya. Kalaupun ada yang
berani bertanya, adalah siswa yang itu-itu saja, sedangkan yang lainnya
menjadi pasif. Pembelajaranpun cenderung satu arah, hal itu terlihat dari
guru yang sangat mendominasi sehingga pengembangan kreativitas siswa
tidak menjadi prioritas utama. Padahal belajar bukan saja berkaitan dengan
buku, serta hafalan. Seperti menurut Ditjen Dikdasmen (dalam Komalasari,
2011, hlm.17) proses belajar meliputi :
1) Belajar tidak hanya sekedar menghafal, akan tetapi siswa harus
mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri;
2) Siswa belajar dari mengalami, dimana siswa mencatat sendiri pola-pola
2
3) Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang terorganisasi dan
mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan
(subject matter);
4) Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau
Sproposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat
diterapkan;
5) Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi
baru;
6) Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang
berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide;
7) Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu
berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan
keterampilan seseorang.
Belajar bukan hanya sekedar menerima apa yang disampaikan oleh
guru, tetapi juga harus menuntut siswa agar telibat secara langsung sehingga
mengalami proses disetiap tahapannya. Dengan pembelajaran yang
melibatkan siswa secara langsung diharapkan dapat memberikan
kesempatan kepada siswa agar dapat mengembangkan kreativitasnya.
Karena pada prinsipnya tidak ada siswa yang tidak kreatif, yang ada adalah
siswa yang belum bisa menemukan atau mengembangkan potensi yang ada
pada dirinya. Di kelas VII D jika dilihat dari potensi untuk mengembangkan
kreativitas, terlihat sangat potensial selain didukung oleh sarana dan
prasarana yang sangat baik, antar kelompok atau sesama siswa pun terlihat
jelas ada persaingan untuk dapat memperoleh prestasi terutama pada bidang
yang bersifat pengetahuan. Melalui iklim kelas yang terlihat ada persaingan,
maka peneliti memanfaatkan kondisi yang terjadi yaitu menerapkan
pembelajaran yang dapat meningatkan kreativitas siswa.
Proses kreativitas tidak dapat berjalan dengan baik jika
kecenderungan satu arahnya lebih tinggi yaitu guru memberikan materi dan
peserta didik hanya menerima. Kreativitas ini ditandai oleh adanya kegiatan
3
seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu yang
baru.
Kreativitas siswa pada pembelajaran IPS yang peneliti temui belum
terlalu terlihat dengan baik, hal itu terlihat ketika peneliti melakukan
obserasi dan melakukan wawancara. Pada saat menjawab pertanyaan dari
guru, siswa kurang dapat mengembangkan kreativitas dalam memberikan
jawaban karena hanya terpaku pada buku teks, peneliti juga tidak
menemukan hasil karya siswa yang berkaitan dengan tema pembelajaran.
Kemudian pada pemahaman siswa terdapat anggapan bahwa IPS itu adalah
hafalan dan sedikit membosankan. Sehingga bedasarkan kenyataan ini
mendorong peneliti untuk menerapkan strategi pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan serta dapat mengembangkan kreativitas siswa. Salah
satu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam
pembelaran IPS adalah stratergi pembelajaran Relating, Experiencing,
Applying, Cooperating, Transferring (REACT). Strategi pembelajaran ini
dianggap lebih menarik dan cocok karena pembelajaran ini menyajikan
tema-tema pembelajaran yang lebih kontekstual dengan kehidupan
sehari-hari siswa dan melalui pengetahuan yang dimilikinya siswa dapat membuat
produk kreatif yang sesuai dengan tema pembelajaran.
Pembelajaran IPS dengan menerapkan strategi REACT akan terlihat
ideal, terutama pada kurikulum 2013 terdapat kewajiban bagi guru agar
dapat mendorong siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran dan dapat
mengembangkan pengetahuan serta kreativitasnya secara mandiri ataupun
berkelompok. Tetapi dalam pelaksanaannya pembelajaran yang terjadi di
kelas VII D masih berpusat pada guru. Sehingga kreativitas siswa belum
terllihat dengan baik. Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara peneliti
dengan guru mitra ibu Dra. Hj. Laelawaeti. Rendahnya kreativitas siswa
dalam pembelajaran IPS langsung berkaitan dengan kemampuan guru
dalam melakukan pengembangan dan inovasi dalam pembelajaran. Hal itu
terlihat ketika beliau merasa kebingungan atau sedikit kesulitan dalam
4
dikaitkan dengan kreativitas siswa. Kemudian tidak semua siswa dapat
berperan aktif pada proses pembelajaran.
Berkaitan dengan latar belakang yang telah dipaparkan, maka
peneliti tertarik melakukan tindakan untuk mengatasi permasalahan
pembelajaran tersebut. Dan peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran REACT (Relating,
Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) Untuk Meningkatkan
Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas
VII-D SMP Negeri 1 Cimahi)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti membuat identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Kreativitas siswa masih relatif rendah
2. Pembelajaran cenderung satu arah (teacher centred)
3. Siswa tidak terbiasa mengembangkan pemikirannya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan laar belakang, penulis kemudian mencari, memilih dan
selanjutnya menetapkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana desain perencanaan strategi pembelajaran REACT (Relating,
Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) untuk
meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII-D
SMP Negeri 1 Cimahi?
2. Bagaimana pelaksanaan strategi pembelajaran REACT (Relating,
Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) untuk
meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII-D
SMP Negeri 1 Cimahi?
3. Bagaimana tingkat kemampuan kreativitas siswa setelah diterapkan
strategi REACT pada pembelajaran IPS di Kelas VII D SMP Negeri 1
5
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan
penerapan strategi pembelajaran REACT (Relating, Experiencing,
Applying, Cooperating, Transferring) untuk meningkatkan kreativitas
siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi
pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,
Transferring) dapat meningkatkan kreativitas siswa pada materi
pembelajaran IPS di kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi. Adapun yang
menjadi tujuan khusus dari penelitian ini yaitu :
1. Menganlisis dan mendeskripsikan desain perencanaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT sehingga dapat
meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 1
Cimahi;
2. Menganlisis dan mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan strategi REACT sehingga dapat meningkatkan
kreativitas siswa pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Cimahi;
3. Menganlisis dan mendeskripsikan tingkat kemampuan kreativitas siswa
setelah diterapkan strategi REACT pada pembelajaran IPS di SMP
Negeri 1 Cimahi; dan
4. Menganlisis dan mendeskripsikan solusi unuk mengatasi kendala yang
dihadapai oleh guru dalam menerapkan strategi REACT untuk
meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 1
Cimahi.
E. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,
yaitu:
1. Bagi peneliti, mendapatkan pengalaman secara langsung dalam
pelaksanaan pembelajaran IPS dan dapat mengembangkan pembelajaran
6
2. Bagi siswa, dapat meningkatkan kreaivitas dan antusiasme siswa dalam
kegiatan pembelajaran IPS.
3. Bagi guru, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta dapat
memperbaiki permasalahan pembelajaran yang dihadapi.
4. Bagi sekolah, dapat memberian sumbangan dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelelajaran.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, pada masing-masing
bab membahas setiap pokok bahasan. Adapun sistematika penulisan dalam
penyusunan skripsi ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini secara garis besar berisi mengenai uraian latar belakang
penelitian, idenifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang pemaparan tentang konsep-konsep serta
landasan teoritis yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu terkait
dengan strategi REACT untuk meningkakan kreaivitas siswa dalam
pembelajaran IPS yang diambil dari berbagai literatur baik sumber buku,
karya ilmiah, maupun internet.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan tentang deskripsi lokasi dan subjek penelitian,
tahapan-tahapan penelitian yang akan ditempuh untuk melakukan penelitian
serta definisi operasional yang menjelaskan tentang variabel penelitian.
Tahapan-tahapan penelitian yang dimaksud pada bab ini berupa desain
penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data dan analisis data yang digunakan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini secara rinci membahas deksripsi hasil penelitian mulai dari
7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memaparkan tentang kesimpulan berupa jawaban dari
rumusan masalah yang telah ditulis dalam bab I beserta penafsiran dan
pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian berdasarkan
hasil analisis pada bab IV. Serta rekomendasi peneliti untuk penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan megenai metode yang
digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan
permasalahan yang ditemui di kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi. Adapun
dasar dari pemilihan metode ini adalah untuk memperbaiki proses
pembelajaran di kelas, sehingga tujuan dari penelitian dapat berjalan dengan
baik.
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi, yang
berlokasi di Jalan Raden Embang Artawidjaja No.12 kota Cimahi. Peneilian
ini dilakukan pada awal semester satu tahun pelajaran 2014/2015, yaitu
pada bulan Agustus sampai dengan November tahun 2014. Jumlah siswa
yang terdapat dikelas VII-D yaitu berjumlah 32 orang, siswa laki-laki
berjumlah 14 orang dan siswa perempuan berjumlah 18 orang. Sekolah ini
merupakan tempat peneliti melakukan kegiatan PPL, sehingga peneliti
mengetahui kondisi siswa di sekolah tersebut. Penentuan waktu penelitian
mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan
beberapa siklus dengan melibatkan proses belajar mengajar dikelas agar
efektif.
Sementara itu alasan peneliti memilih kelas VII D dalam penelitian
ini adalah karena melihat kurangnya kreativias siswa dalam kegiatan
pembelajaran IPS. Kreativitas yang dimaksud disini adalah baik dalam
bentuk pemahaman terhadap pengetahuan ataupun dalam pembuatan sebuah
produk.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
siklus Ebbut, karena peneliti menganggap model siklus ini sesuai dengan
32
penelitian yang dimulai dengan pemikiran awal penelitian yang dilanjutkan
dengan reconnaissance. Menurutnya, reconnaissance mencakup
kegiatan-kegiatan diskusi, negosiasi, menyelidiki kesempatan, mengakses segala
kemungkinan, dan kendala atau dengan singkat mencakup keseluruhan
analisis. Cara yang tepat untuk memahami proses penelitian tindakan ialah
dengan memikirkannya sebagai suatu seri dari siklus yang berturut-turut,
dengan setiap siklus mencakup kemungkinan masukan balik informasi di
dalam dan di antara siklus.
Pelaksanaan siklus berdasarkan desain Ebbut terdapat lebih dari satu
tindakan, karena peneliti menyadari, untuk meningkatkan kreativitas siswa
dengan menggunakan strategi REACT bukanlah hal yang mudah dan dapat
ditempuh hanya dalam satu tindakan. Pada prakteknya, untuk meningkatkan
kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS guru membutuhkan waktu untuk
menilai pada setiap prosesnya yang disesuaikan pada setiap tahapan strategi
REACT. Dan berikut adalah gambar desain PTK menurut Ebbutt :
Gambar : 3.1
33
Berdasarkan gambar desain penelitian di atas, maka dapat dijelaskan
beberapa tahapan yang terdapat pada disain Ebbutt, seperti:
1. Identifikasi Masalah
Ide pemikiran yang diajukan peneliti yaitu penerapan strategi
REACT dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan kreativitas siswa.
Permasalahan yang ditemukan di kelas VII D SMP Negeri 1 Cimahi
adalah kreativitas siswa relative rendah, pembelajaran cenderung satu
arah, dan siswa kurang terbiasa untuk mengembangkan kreativitasnya
dalam sebuah produk.
2. Memeriksa di Lapangan (Reconnaissance)
Reconnaissance bukan hanya kegiatan menemukan fakta di
lapangan akan tetapi juga mencakup analisis, dan terus berlanjut pada
siklus berikutnya, setelah memeriksa kondisi kelas, peneliti dapat
menentukan cara yang tepat dalam memecahkan masalah yang terjadi di
kelas tersebut. reconnaissance dalam penelitian ini telah di lakukan
pada obsrevasi awal di kelas VII D SMPN 1 Cimahi.
3. Perencanaan
Pada penelitian ini rencana tindakan bersifat fleksibel, hal ini
dimaksudkan agar penelitian lebih bersifat mudah dan menyesuaikan
dengan apa yang telah direncanakan dari jauh-jauh hari untuk
melakukan penelitian ini. Dalam penelitian tindakan ini merupakan
tantangan dalam proses pembelajaran dan mengenal rintangan yang
sebenarnya. Sehingga rencana merupakan hal yang terpenting sebelum
melakukan tindakan penelitian ini yang diharapkan dapat memecahkan
masalah yang terjadi di kelas. Pada penelitian ini rencana yang disusun
adalah sebagai berikut :
a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian
b. Melakukan pra penelitian terhadap kelas yang akan digunakan untuk
penelitian
c. Meminta kesedian guru mitra dalam penelitian yang akan
34
d. Menyusun kesepakatan dengan guru mitra dan observer mengenai
waktu penelitian
e. Menyusun silabus dan rencana pengajaran yang akan digunakan saat
pembelajaran di kelas
f. Merencanakan penilaian yang akan digunakan dalam proses KBM
sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa
g. Menyusun instrument yang akan digunakan dalam penelitian.
h. Merencanakan diskusi yang akan dilakukan oleh peneliti dengan
guru mitra dan dosen pembimbing.
i. Membuat rencana perbaikan sebagai tindak lanjut yang akan di
lakukan peneliti dengan guru mitra
j. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari
penelitian.
4. Tindakan (act)
Tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan
kegiatan praktis yang terencana. Hal ini dapat terjadi jika tindakan
tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur.
Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun
bersama antara peneliti bersama dengan mitra peneliti di sekolah,
pada tahap perencanaan yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus
dan rencana pengejaran yang telah disusun.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dengan cara guru
menyampaikan kepada siswa tentang kegiatan-kegiatan belajar yang
harus ditempuh siswa dalam mempelajari tema pembelajaran.
c. Guru membimbing siswa untuk melakukan kegiatan diskusi dengan
pengerjaan LKS / hasil pembuatan produk kreatif
d. Guru membimbing siswa untuk melaporkan hasil diskusinya dalam
bentuk persentasi.
e. Guru melakukan evaluasi dan reflektif mengenai hasil diskusi dan
35
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian berdasarkan pada
tahap sebelumnya yaitu reconnaissance sebagai acuan, yang meliputi
catatan lapangan secara detail mengenai keadaan kelas yang akan
diberikan tindakan. Penerapan materi-materi menampilkan video-video
tentang air dan air sungai kemudian pengerjaan LKS secara
berkelompok, dan pada tindakan selanjutnya siswa diberi penugasan
untuk membuat produk keatif berupa poster, siklus air dalam bentuk 3D,
dan membuat penyaringan air sederhana. dengan menggunakan strategi
REACT.
5. Pengamatan (Observe)
Observe mempunyai manfaat yang beranekaragam di dalam
penelitian, seperti memiliki orientasi prospektif, memiliki dasar-dasar
reflektif waktu sekarang, dan masa yang akan datang. Dalam tahap ini
pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan bersamaan dengan
dilaksanakannya tindakan. Pada kegiatan observasi ini peneliti
melakukan :
a. Pengamatan terhadap kelas VII D yang sedang diteliti
b. Pengamatan tentang perilaku siswa selama proses pembelajaran
berlangsung
c. Pengamatan kesesuaian materi yang disajikan peneliti pada saat
KBM dengan tujuan yang ingin di capai peneliti.
d. Pengamatan tentang kreativitas siswa baik berupa hasil diskusi
ataupun hasil pembuatan produk kreatif yang telah dibuatnya
Pada tahap ini peneliti melakukan peninjauan kembali terhadap
siswa dan guru di kelas dan mencatat kekurangan dalam setiap tindakan
yang dilakukan sebelumnya untuk direvisi menjadi perencanaan baru
dan tindakan selanjutnya.
6. Refleksi (reflect)
Dalam model Ebbut, refleksi disebut juga dengan
reconnaissance. Langkah ini merupakan bagian dari tahap diskusi dan
36
memberikan arahan kepada perbaikan pada tindakan selanjutnya. Pada
kegiatan ini peneliti melakukan :
a. Mengecek kelengkapan untuk proses kegiatan pembelajaran dan
instrument penelitian;
b. Melakukan diskusi balikan, dengan cara mendiskusikan serta
menganalisis hasil data yang telah diperoleh saat melakukan
observasi
c. Mendiskusikan hasil observasi kepada dosen pembimbing
C. Fokus Penelitian
Untuk memperoleh kesamaan dalam pandangan dan menghindari
perbedaan maka di bawah ini adalah fokus penelitian dari variabel-variabel
yang akan digunakan, berikut penjelasannya:
1. Strategi pembelajaran REACT
Menurut Sounders (dalam Komalasari, 2011, hlm.8)
menjelaskan (relating : belajar dari konteks pengalaman hidup),
(experiencing : belajar dalam konteks pencarian dan penemuan),
(applying : belajar ketika pengetahuan diperkenalkan dalam konteks
penggunaannya), (cooperating : belajar melalui konteks komunikasi
interpersonal dan saling berbagi), dan (transferring : belajar penggunaan
pengetahuan dalam suatu konteks atau situasi baru).
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan strategi pembelajran
REACT adalah strategi pembelajran yang berangkat dari satu tema yang
diambil dari kompetensi inti dan kompetensi dasar pada satuan
pendidikan SMP/MTS yang diintegrasikan dengan proses kreatif yang
pada akhirnya adalah siswa menjadi aktif karena terlibat secara langsung
dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mengasah kreativitasnya dan
mampu menghasilkan produk yang kreatif. Pada penelitian ini untuk
melihat ketercapaian strategi REACT pada setiap siklusnyalebih dari
satu tindakan. Dimana pada tindakan pertama indikator yang dicapai
37
selanjutnya. Hal ini dilakukan karena harus menyesuaikan dengan
keadaan siswa serta kurang memungkinkannya jika semua indikator
harus tercapai dalam waktu yang bersamaan karena proses kreatif siswa
dalam penelitian ini diberikan dalam bentuk penugasan di rumah secara
berkelompok. Pada pembelajran IPS kreativitas siswa pun dapat
diberikan, seperti melalui pembuatan produk kreatif. Dengan demikian
dapat mengubah pemikiran siswa bahwa IPS itu hanya hafalan saja,
yang tidak ada praktiknya.
2. Kreativitas
Menurut Moustaks yang dikutip oleh Munandar (dalam Sujiono ;
2010:38) menyatakan bahwa kreativitas berhubungan dengan
pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu
dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, alam dan
orang lain. Kreativitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dilihat
dari aspek proses dan produk yang dihasilkan siswa yang ditandai oleh
adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sudah ada ataupun
memodifikasinya. Fokus kreativitas dalam penelitian ini adalah pada
hasil pembuatan produk yang dibuat oleh siswa. menurut Amabile
dalam Supriadi (1994, hlm.9) adalah : (a) produk tersebut bersifat baru,
unik, berguna, benar, atau bernilai dilihat dari segi kebutuhan; (b) lebih
bersifat heuristik, yaitu menampilkan metode yang masih belum pernah
atau jarang dilakukan oleh orang lain sebelumnya. Dan berikut adalah
kreativitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini :
a. Berani mengungkapkan gagasan-gagasan baru
b. Dapat memecahkan masalah
c. Menghasilkan suatu produk yang kreatif sesuai dengan tema
pembelajaran
d. Terampil dalam bekerjasama
38
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian diperlukan sebagai alat pengumpul data dalam
penelitian terhadap penerapan strategi REACT dan kreativitas siswa dalam
pembelajaran IPS. Data yang akan dihasilkan dari penelitian ini akan
dikumpulkan melalui instrumen penelitian sebagai berikut.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mangmati proses kegiatan
selam proses penelitian berlangsung. Pelaksanaan observasi dilakukan
dengan memberi ceklis (√) pada keterlaksanaan proses pembelajaran
dengan strategi pembelajaran REACT untuk memperolah informasi
tentang kesesuaian antara perncanaan yang dilakukan guru sebelum
mengajar dan keterlaksanaan di dalam kelas. Instrument ini digunakan
observer untuk mengamati peneliti dan aktivitas siswa pada saat
pembelajaran atau tindakan berlangsung. Panduan dalam mengamati
keterlaksanaan strategi REACT.
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan rekaman kejadian yang dilakukan
oleh observer maupun peneliti sendiri untuk menuliskan hal-hal yang
terjadi selama penelitian berlangsung. Format catatan lapangan ini
meliputi pengisian waktu, mendeskripsikan kegiatan yang terjadi selama
penelitian berlangsung meliputi beberapa aspek saat pembelajaran
dikelas, seperti suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi
guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa lainnya serta komentar
dari guru mitra saat melakukan pengamatan. Catatan lapangan
digunakan untuk mendapatkan refleksi terhadap keterlaksanaan
pembelajaran dengan strategi pembelajran REACT dan kreativitas
siswa. Menurut Sanjaya (2011, hlm. 98) ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat catatan lapangan yaitu:
a. Catatan ditulis dengan segala kegiatan yang berlangsung;
b. Hal-hal yang ditulis adalah yang bersangkutan secara langsung
39
c. Ditulis dengan kata-kata singkat dan padat sesuai dengan fokus dan
sasaran penelitian.
3. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan saat pra-penelitian dilakukan
kepada guru dan beberapa orang siswa dengan tujuan untuk
mengidentifikasi masalah-masalah awal yang dirasakan oleh siswa dan
guru disamping hasil pengamatan peneliti. wawancara ini bertujuan
untuk mengetahui apakah guru pernah menerapkan strategi REACT atau
belum dalam pembelajaran di kelas yang akan dilakukan penelitian.
Pedoman wawancara digunakan setelah dilakukan penelitian dengan
tujuan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran IPS
serta untuk mengetahui kualitas guru dalam melaksanakan strategi
pembelajaran REACT dikelas dalam rangka meningkatkan kreativitas
siswa. Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, yaitu
dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang telah dibuat oleh
peneliti.
4. Angket
Peneliti juga membuat instrumen penelitian berupa lembaran
angket yang akan diberikan kepada siswa. Lembaran angket ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien penerapan
strategi REACT dalam meningkatkan kreativitas siswa pada
pembelajran IPS. Lembar angket mencakup pernyataan-pernayatan yang
berhubungan dengan tingkat kepuasan siswa terhadap penerapan strategi
REACT.
5. Lembar Penilaian
Lembar penilaian digunakan untuk menilai tingkat kreativitas
siswa selama diterapkan strategi REACT pada pembelajaran IPS.
Peneliti membuat lembar penilaian sesuai dengan rubrik penilaian yang
telah dibuat. Hal ini perlu dilakukan untuk mengukur sejauh mana
40
6. Rubrik Penilaian
Rubrik ini digunakan sebagai patokan kriteria penilaian pada
lembar penilaian terhadap tingkat capaian kreativitas siswa dan aspek
kegiatan pembelajaran lainnya. Zaniul (2001, hlm. 26) berpendapat
bahwa rubrik biasanya dibuat dalam bentuk tabel dua jalur, yaitu baris
yang berisi kriteria dan kolom yang berisi mutu. Kriteria dapat
dinyatakan secara garis besar, kemudian dirinci menjadi
komponen-komponen penting. Adapun langkah-langkah pengembangan rubrik
yang dikemukakan oleh Zainul (2001 hlm. 26) sebagai berikut.
a. Menentukan konsep, kemampuan atau kinerja yang akan diasesmen;
b. Merumuskan atau mendefinisikan dan menentukan urutan konsep
dan atau kemampuan yang akan diasesmen ke dalam rumusan atau
definisi yang menggambarkan aspek kognitif dan aspek kinerja;
c. Menentukan konsep atau kemampuan yang terpenting dalam tugas
yang harus diasesemen;
d. Menentukan skala yang akan digunakan;
e. Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharpakan sampai dengan
kinerja yang tidak diharapkan;
f. Melakukan uji coba dengan membandingkan kinerja atau hasil kerja
siswa dengan rubrik yang telah dikembangkan;
g. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kinerja atau hasil kerja siswa
dari uji coba tersebut kemudian dilakukan revisi, terhadap deskripsi
kinerja, maupun konsep dan kemampuan yang akan diasesmen;
h. Memikirkan kembali tentang skala yang digunakan;
i. Merevisi skala yang akan digunakan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode. Adapun metode-metode yang digunakan
41
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama
kegiatan pembelajaran, sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian
antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan secara menyeluruh
didalam kelas. Observasi dilakukan oleh guru mitra yang berlaku
sebagai observer dengan berpedoman pada instrument atau lembar
observasi yang telah dibuat sebelumnya. Pengamat dapat mengamati
aspek-aspek yang sesuai dengan yang tertera pada lembar observasi
sehingga dapat mengukur atau menilai proses belajar antara lain :
perilaku peserta didik pada saat KBM, kegiatan kreatif yang dilakukan
peserta didik, partisipasi peserta didik pada saat persentasi hasil
karyanya. Jadi melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap
siswa, kegiatan yang dilakukan, tingkat partisipasi saat melakukan
kegiatan, proses kegiatan yang dilakukan bahkan hasil kreatif yang
diperoleh dari kegiatan.
2. Wawancara
Untuk mendapatkan data tentang keberhasilan penerapan strategi
REACT, wawancara yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini
terhadap guru mitra dan beberapa orang siswa. Dalam penelitian ini
wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang sejauh mana
dukungan sekolah dan lingkungan terhadap peningkatan kualitas proses
belajar, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Seperti pengalaman
mengajar, metode yang digunakan saat mengajar, latar belakang
pendidikan. Wawancara juga dilakukan dengan beberapa siswa kelas
VII-D, tujuannya untuk mengetahui pandangan mereka terhadap
pembelajaran IPS yang mereka rasakan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi menjadi salah satu alat pencatatan untuk
menggambarkan secara visual tentang kegiatan yang terjadi saat
penelitian penerapan strategi REACT dilakukan. Pengambilan gambar
42
tertentu yang dianggap perlu untuk diabadikan sebagai gambaran umum
dari kegiatan penelitian.
4. Penilaian
Penilaian memiliki bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
suatu program pembelajaran berhasil diterapkan. Penilaian menurut
Zainul dan Nasution (2001, hlm. 8) adalah suatu proses untuk
mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun
nontes.
5. Catatan Lapangan
Sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian, catatan
lapangan di buat oleh peneliti / mitra peneliti yang melakukan
pengamatan atau observasi berbagai aspek pembelajaran di kelas,
suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dan siswa,
interaksi siswa dan siswa. Catatan ini memuat secara deksriptif berbagai
kegiatan, suasana kelas dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan
strategi REACT.
6. Angket
Penyebaran angket ini merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan peneliti dengan menyebarkan lembaran angket yang telah
dibuat kepada siswa. Menurut Hopkins (2011 hlm. 204) fungsi utama
angket dalam penelitian tindakan kelas adalah untuk memperoleh
respon-respon kuantitatif siswa atas pertanyaan atau pernyataan spesifik
yang telah ditentukan sebelumnya. Angket menurut Arikunto (2008,
hlm.151) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal yang ia ketahui. Menurut Arikunto (2008, hlm. 151)
Angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Angket Terbuka (Angket Tidak Berstruktur) ialah angket yang
43
memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya yang
dialami.
b. Angket Tertutup (Angket Berstruktur) ialah angket yang disajikan
dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk
memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya
dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√).
Berdasarkan data yang akan diambil yaitu mengenai respon
siswa terhadap penerapan strategi REACT, peneliti memilih angket
tertutup dalam penelitian ini. Karena dengan angket tertutup dapat
memudahkan peneliti dalam menganalisis tingkat respon siswa dari
setiap siklus terhadap penerapan strategi REACT dalam meningkatkan
kemampuan kreativitas siswa.
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh diolah kemudian dianalisis agar menjadi
data yang memiliki arti dan makna. Dalam penelitian ini, peneliti
mengumpulkan data yang telah diperoleh dari instrumen yang digunakan.
Data yang diambil dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif.
1. Analisis Data Kualitatif
a. Reduksi Data dan Kategorisasi
Reduksi data merupakan kegiatan menyeleksi data sesuai dengan
focus permasalahan. Data yang telah diperoleh dalam penelitian
direduksi terlebih dahulu supaya data tersebut memberikan gambaran
yang jelas tentang pengamatan dilapangan. Kategorisasi dalam
penelitian ini dapat dilakukan berdasarkan prosedur sebagai berikut:
1. latar dan situasi kelas, yaitu berupa informasi umum dan khusus
tentang latar fisik kelas dan pelaku dalam proses pembelajaran
2. Proses pembelajaran, yaitu berupa informasi tentang kinerja
44
3. Aktivitas, berupa informasi tentang kegiatan selama proses
pembelajaran berlangsung dan kinerja guru dalam pembelajaran
tersebut.
b. Validasi Data
Peneliti melakukan validasi data untuk menguji keabsahan atau
kebenaran penelitian. Menurut Hopkins (dalam Wiriatmadja, 2012,
hlm. 168-171) mengungkapkan bahwa ada beberapa bentuk-bentuk
validasi data yang dapat dilakukan dalam PTK yang sekaligus akan
dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini, antara lain:
a. Member check, dilakukan dengan cara memeriksa kembali
keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama
observasi;
b. Audit trial, dilakukan dengan memeriksa catatan yang ditulis oleh
peneliti atau guru mitra. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah
terdapat kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang
dilakukan dalam penelitian maupun dalam pengambilan kesimpulan;
c. Expert opinion, yaitu meminta nasehat dari pakar atua ahli. Pada
penelitian tindakan kelas ini, expert opinion dilakukan dengan
meminta saran atau nasehat dari dosen pembiming. Dalam kegiatan
ini peneliti mengkonsultasikan temuan peneliti kepada Prof. Dr. Aim
Abdulkarim, M.Pd selaku pembimbing I dan kepada ibu Dra.Yani
Kusmarni, M.Pd selaku pembimbing II. Agar mendapat arahan dan
masukan sehingga validasi data dapat dipertanggungjawabkan.
2. Analisis data kuantitatif
Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil angket yang diisi oleh
siswa dan lembar observasi capaian kreativitas siswa yang kemudian
dihitung untuk mencari rata-rata dan disajikan dalam bentuk persentase.
Dalam menganalisis data kuantitiatif ini hasil penelitian ini dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung checklist setiap jawaban pada setiap pernyataan
45
P = F x100% N
Persentase Jawaban Siswa =T Total Frekuensi Jawaban .x100% Total Maksimum Frekuensi Jawaban
Persentase Tingkat Kreativitas Siswa =T jumlah skor subjek .x100% Jumlah skor total maksimum
c. Menghitung presentase jawaban responden untuk setiap alternatif
jawaban. Rumus untuk menghitung persentase jawaban dalam
penelitian ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana
(2001, hlm.19)
keterangan:
P= Jumlah persentase yang dicari
F= Jumlah frekuensi jawaban untuk tiap alternatif
N= Jumlah sampel penelitian
Semua data yang masuk berdasarkan alat penelitian yang telah
diperiksa dilakukan kategorisasi dan tabulasi dan hasilnya disajikan dalam
bentuk tabel, diagram dan sejenisnya. Dengan demikian, langkah
penghitungan data angket adalah sebagai berikut:
Sedangkan langkah penghitungan persentase pencapaian tingkat
kreativitas siswa adalah sebagai berikut:
Setelah dihitung kemudian hasilnya diklasifikasikan dalam
klasifikasi kategori rentang skor yang disusun oleh peneliti yang mengacu
pada kriteria kuantitatif dengan pertimbangan yang dijelaskan oleh Arikunto
dan Jabar (2009, hlm. 35) sebagai berikut:
Tabel 3.1. Klasifikasi Kategori Rentang Skor
RENTANG SKOR KATEGORI
85%-100% Sangat Baik
71%-84% Baik
55%-70% Cukup
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, dkk. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung : CV Alfabeta.
Arifin, Zaenal. (2009). “Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi S.A. 2009. Evaluasi Program
Pendidikan. Jakarta: Bumi Akara.
Basrowi & Suwandi. (2008). “Memahami Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. (2010). “Kurikulum dan Pembelajaran”. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hopkins, David. (2011). A Teacher’s Guide to Classroom Research. New York: Two Pen Plaza. Diterjemahkan Oleh: Fawaid, Achmad. (2011). Panduan Guru: Penelitian Tindakan Kelas Edisi Ke empat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan
Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.
Sanjaya,Wina. (2012). Pernecanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Santoso, Slamet. (2010). Teori-teori Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama.
Sapriya, dkk. (2008). Konsep Dasar IPS. Bandung : CV Yasindo Multi Aspek.
Sapriya. (2012). “Pendidikan IPS”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Semiawan, Conny, dkk. (1984). Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa
Sekolah Menengah. Jakarta : PT Gramedia.
Suyadi. (2012). Panduan Penelitian Tindakan Kelas (Buku Panduan Wajib
bagi Para Pendidik). Jogjakarta : CV Diva Press.
Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Wahyuni dan Baharudin. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Wiriaatmadja, Rochiati. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas (Untuk
Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen). Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Zainul, A. (2001). Alternative Assesment. Jakarta: PAU-PPAI-UT
Zainul, Asmawi dan Nasution, Noehi. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Skripsi dan Tesis:
Murniarti, Baqi. (2011). “Pengaruh Pendekatan Analisis Nilai Dalam
Pembelajaran IPS Terhadap Sikap Kepedulian Sosial Peserta Didik: Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Prayu Barat di Kabupaten Lombok Tengah”. Tesis UPI : Tidak diterbitkan.
Purnamasiswi, Pratiwi. (2013). Penerapan Strategi REACT Dalam
Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP. Skripsi Jurusan Matematika,
FPMIPA UPI : tidak diterbitkan.
Safutra, Nia Yuni. (2011). Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
SMP dalam Pembelajaran Matematika dengan Stratergi REACT (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa kelas VII SMP). Skripsi
Jurusan Pendidikan Matematika. FPMIPA UPI : tidak diterbitkan.
Herlina, Sari. (2012). Efektivitas Strategi REACT dalam upaya peningkatan
kemampuan Komunikasi dan Pemecaham Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis Jurusan Pendidikan Matematika.
FPMIPA UPI : tidak diterbitkan.
Internet :
Mathematics and Science. Texas: CCI Publishing. Tersedia [online]