• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesultanan dan Aceh dan Darussalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kesultanan dan Aceh dan Darussalam"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Kesultanan Aceh Darussalam

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia

Oleh:

1. DIMAS SATRIO ANUGRAH (9) Ketua kelompok 2. M.ALFI FAJAR ANHARI (22) Anggota

3. SYAIFUL ANWAR (37) Anggota

X-MIA 2

(2)

Lembar Pengesahan

Nama nama dibawah ini:

1. Dimas Satrio Anugrah (9) ketua kelompok 2. M.Alfi Fajar Anhari (22) anggota

3. Syaiful Anwar (37) anggota

Telah menyusun karya ilmiah dengan judul “Kesultanan Aceh Darussalam” , yang telah diketahui,diperiksa dan diterima di MA MA’ARIF UDANAWU hari Selasa,tanggal 28 Febuari 2017 oleh:

Guru Mapel Ketua Kelompok

(3)

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Kesultanan Aceh Darussalam berdiri menjelang keruntuhan Samudera Pasai. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada tahun 1360 M, Samudera Pasai ditaklukkan oleh Majaphit, dan sejak saat itu, kerajaan Pasai terus mengalami kemudunduran. Diperkirakan, menjelang berakhirnya abad ke-14 M, Kesultanan Aceh Darussalam telah berdiri tepatnya pada tahun 1541 yang terletak di ujung utara Pulau Sumatra yang dekat dengan jalur pelayaran dan perdagangan Internasional pada saat itu .Dengan penguasa pertama Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil Awal 913 H (1511 M) . Pada tahun 1524 M, Mughayat Syah berhasil menaklukkan Pasai, dan sejak saat itu, menjadi satu-satunya kerajaan yang memiliki pengaruh besar di kawasan tersebut. Bisa dikatakan bahwa, sebenarnya kesultanan Aceh ini merupakan kelanjutan dari Samudera Pasai untuk

membangkitkan dan meraih kembali kegemilangan kebudayaan Aceh yang pernah dicapai sebelumnya.

Pada awalnya, wilayah kerajaan Aceh ini hanya mencakup Banda Aceh dan Aceh Besar yang dipimpin oleh ayah Ali Mughayat Syah. Ketika Mughayat Syah naik tahta

(4)

Rumusan masalah:

 Siapa silsilah raja, raja terkenal dan raja terakhir?

 Bagaimana kehidupan masyarakat (kondisi ekonomi sosial politik) di kerajaan tersebut?  Pada masa pemerintahan siapakah kesultanan Aceh mengalami puncak kejayaan ?  Padamasa pemerintahan siapakah Kesultanan Aceh Darussalam mengalami

kemunduran dan apa saja sebabnya?  Apa sajakah tindakan yang dilakukan oleh Sultan Iskandar Muda untuk memperkuat

(5)

Tujuan:

 Untuk mengetahui siapakah raja-raja yang pernah berkuasa di Kesultanan Aceh Darussalam.

 Untuk mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat (kondisi ekonomi sosial politik) di Kesultan Aceh Darussalam.

 Untuk mengetahui pada masa pemerintahan siapakah kesultanan Aceh mengalami puncak kejayaan.

 Untuk mengetahui pada masa pemerintahan siapakah Kesultanan Aceh Darussalam mengalami kemunduran dan apa saja sebabnya.

(6)

Bab II Kajian Pustaka

 Silsilah raja

Berikut ini merupakan silsilah para sultan yang pernah berkuasa di kesultanan Aceh Darussalam:

1. Sultan Ali Mughayat Syah (1496-1528 M) 2. Sultan Salahuddin (1528-1537).

3. Sultan Ala‘ al-Din al-Kahhar (1537-1568). 4. Sultan Husein Ali Riayat Syah (1568-1575) 5. Sultan Muda (1575)

6. Sultan Sri Alam (1575-1576). 7. Sultan Zain al-Abidin (1576-1577).

8. Sultan Ala‘ al-Din Mansur Syah (1577-1589) 9. Sultan Buyong (1589-1596)

10. Sultan Ala‘ al-Din Riayat Syah Sayyid al-Mukammil (1596-1604). 11. Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607)

12. Sultan Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta Alam (1607-1636). 13. Iskandar Thani (1636-1641).

14. Sri Ratu Safi al-Din Taj al-Alam/Paduka Sri Sultanah Ratu Safiatuddin Tajul-’Alam Shah Johan Berdaulat Zillu’llahi fi’l-’Alam binti al-Marhum Sri Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam Shah(1641-1675).

15. Sri Ratu Naqi al-Din Nur al-Alam/Sultanah Nurul Alam Naqiyatuddin Syah (1675-1678) 16. Sri Ratu Zaqi al-Din Inayat Syah/Sultanah Zakiatuddin Inayat Syah(1678-1688)

17. Sri Ratu Kamalat Syah Zinat al-Din/Sultanah Zinatuddin Kamalat Syah (1688-1699) 18. Sultan Badr al-Alam Syarif Hashim Jamal al-Din (1699-1702)

19. Sultan Perkasa Alam Syarif Lamtui (1702-1703) 20. Sultan Jamal al-Alam Badr al-Munir (1703-1726) 21. Sultan Jauhar al-Alam Amin al-Din (1726) 22. Sultan Syams al-Alam (1726-1727)

23. Sultan Ala‘ al-Din Ahmad Syah (1727-1735) 24. Sultan Ala‘ al-Din Johan Syah (1735-1760) 25. Sultan Mahmud Syah (1760-1781)

26. Sultan Badr al-Din (1781-1785) 27. Sultan Sulaiman Syah (1785-…) 28. Alauddin Muhammad Daud Syah.

29. Sultan Ala‘ al-Din Jauhar al-Alam (1795-1815) dan (1818-1824) 30. Sultan Syarif Saif al-Alam (1815-1818)

(7)

33. Sultan Mansur Syah (1857-1870) 34. Sultan Mahmud Syah (1870-1874)

35. Sultan Muhammad Daud Syah (1874-1903)

Catatan: Sultan Ala‘ al-Din Jauhar al-Alam (sultan ke-29) berkuasa pada dua periode yang berbeda, diselingi oleh periode Sultan Syarif Saif al-Alam (1815-1818).

 Kondisi Ekonomi dan Kehidupan Sosial Politik

Sultan pertama yg telah memerintah dan sekaligus menjadi sebagai pendiri dari kerajaan Aceh Darussalam ialah Sultan Ibrahim atau Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1514 sampai 1528. Kerajaan Aceh Darussalam itu berusaha dlm memperluas pengaruh dgn mulai merebut beberapa daerah yg ada disekitarnya. Di tahun 1524,

Samudra Pasai dan Pedir mulai ditaklukkan. Sesudah Sultan Ali Mughayat Syah akhirnya wafat maka tahta kerajaan Aceh Darussalam secara berturut-turut mulai digantikan oleh Sultan Alaudin Riayat Syah al Kahar pd tahun 1537 sampai 1571, selanjutnya Sultan Alaudin Mansur Syah pd tahun 1571 sampai di tahun 1585, Kemudian dipimpin oleh Sultan Alaudin Ri’ayat Syah Ibn Sultan Munawar Syah yg telah memerintah sampai pd tahun 1588, dan Sultan Alaudin Riayat Syah Ibn Firman Syah. Di masa kepemerintahan Sultan Alaudi Riayat Syah Ibn Firman Syah, orang inggris dan belanda kemudian diterima dgn baik sebagai suatu mitra perdagangan lada. Sesudah Sultan Alaudin Riayat Syah Ibn Firman Syah akhirnya wafat, maka sultan yg akan memerintah selanjutnya ialah Sultan Muda dgn lama sampai pd tahun 1607. Kemudian, tahta selanjutnya diambil alih oleh Sultan Iskandar Muda yg sudah lama memerintah selama 29 tahun yaitu dari tahun 1607 sampai pd tahun 1636

Kehidupan ekonomi yg utama dari masyarakat Aceh adalah pelayaran dan

perdagangan. Pada masa kejayaan aceh, perekonomian aceh berkembang pesat. Penguasaan Aceh atas daerah daerah pantai barat dan timur Sumatra banyak menghasilkan lada.

Semenanjung Malaka banyak menghasilkan lada dan timah. Hal ini menjadi bahan ekspor penting bagi Aceh, sehingga perdagangan Aceh maju dengan pesat.

Dalam kehidupan sosial, di Aceh muncul dua golongan yg saling berebut pengaruh, yaitu golongan teuku dan golongan tengku. Golongan teuk adalah kaum bangsawan yg memegang kekuasaan sipil dan golongan, sedangkan tengku adalah kaum ulama yg memegang peranan penting dalam bidang agama. Di bidang budaya, terlihat dari adanya bangunan Masjid Baiturrohman yg di bangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.

 Puncak kejayaan

(8)

1) Merebut sejumlah pelabuhan penting di pesisir barat dan timur Sumatra, serta pesisir barat semenajung Malaya.

2) Menyerang kedudukan portugis di Malaka dan kapal-kapalnya yang melalui Selat Malaka. Aceh sempat menang melawan armada Portugis di sekitar Pulau Bintan pada tahun 1641.

3) Bekerja sama dengan Inggris dan Belanda untuk memperlemah Portugis.Sultan Iskandar Muda mengizinkan persekutuan dagang kedua,Negara itu untuk membuka kantor di Aceh.

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh mengalami kemajuan seperti di susunya undang-undang tentang tata pemerintahan yang di sebut adat Makuta Alam. Dibidang sasatra dan filsafat juga mengalami kemajuan. Pada Waktu itu muncul ulama besar (Hamzah Fansuri) yang mengajarkan ilmu tasawuf dan mengarang buku tentang filsafat agama Islam dan syair keagamaan.Setelah Hamzah Fansuri meningggal, ajaranya di sebarluaskan oleh seorang muridnya yang bernama Syamsuddin Pasai

 Kemunduran

Pada masa Ratu Safi al-Din Taj al-Alam (1641-1675 M), putri Iskandar Muda dan permaisuri Iskandar Thani. Hingga tahun 1699 M, Aceh secara berturut-turut dipimpin oleh empat orang ratu. Di masa ini, kerajaan Aceh sudah mulai memasuki era

kemundurannya. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya konflik internal di Aceh, yang disebabkan penolakan para ulama Wujudiyah terhadap pemimpin perempuan. Para ulama Wujudiyah saat itu berpandangan bahwa, hukum Islam tidak membolehkan seorang perempuan menjadi pemimpin bagi laki-laki. Kemudian terjadi konspirasi antara para hartawan dan uleebalang, dan dijustifikasi oleh pendapat para ulama yang akhirnya berhasil memakzulkan Ratu Kamalat Syah. Sejak saat itu, berakhirlah era sultanah di Aceh.

 Tindakan-Tindakan yang dilakukan Sultan Iskandar Muda untuk memperkuat kedudukan Aceh sebagai pusat perdagangan

1.Merebut sejumlah pelabuhan penting di pesisir barat dan timur Sumatra, serta pesisir barat semenajung Malaya.

(9)

Inggris

Pada abad ke-16, Ratu Inggris, Elizabeth I, mengirimkan utusannya bernama Sir James Lancester kepada Kerajaan Aceh dan mengirim surat yang ditujukan: "Kepada Saudara Hamba, Raja Aceh Darussalam." serta seperangkat perhiasan yang tinggi nilainya. Sultan Aceh kala itu menerima maksud baik "saudarinya" di Inggris dan mengizinkan Inggris untuk berlabuh dan berdagang di wilayah kekuasaan Aceh. Bahkan Ratu Elizabeth I juga mengirim hadiah-hadiah yang berharga termasuk sepasang gelang dari batu rubi dan surat yang ditulis di atas kertas yang halus dengan tinta emas. Sir James pun dianugerahi gelar "Orang Kaya Putih".[2]

Sultan Aceh pun membalas surat dari Ratu Elizabeth I. Berikut cuplikan isi surat Sultan Aceh, yang masih disimpan oleh pemerintah kerajaan Inggris, tertanggal tahun 1585:

I am the mighty ruler of the Regions below the wind, who holds sway over the land of Aceh and over the land of Sumatra and over all the lands tributary to Aceh, which stretch from the sunrise to the sunset.

(Hambalah sang penguasa perkasa Negeri-negeri di bawah angin, yang terhimpun di atas tanah Aceh dan atas tanah Sumatra dan atas seluruh wilayah wilayah yang tunduk kepada Aceh, yang terbentang dari ufuk matahari terbit hingga matahari terbenam).

Hubungan yang mesra antara Aceh dan Inggris dilanjutkan pada masa Raja James I dari Inggris dan Skotlandia. Raja James mengirim sebuah meriam sebagai hadiah untuk Sultan Aceh. Meriam tersebut hingga kini masih terawat dan dikenal dengan nama Meriam Raja James.

Belanda

Selain Kerajaan Inggris, Pangeran Maurits – pendiri dinasti Oranje– juga pernah mengirim surat dengan maksud meminta bantuan Kesultanan Aceh Darussalam. Sultan menyambut maksud baik mereka dengan mengirimkan rombongan utusannya ke Belanda. Rombongan tersebut dipimpin oleh Tuanku Abdul Hamid.

Rombongan inilah yang dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang singgah di Belanda. Dalam kunjungannya Tuanku Abdul Hamid sakit dan akhirnya meninggal dunia. Ia

dimakamkan secara besar-besaran di Belanda dengan dihadiri oleh para pembesar-pembesar Belanda. Namun karena orang Belanda belum pernah memakamkan orang Islam, maka ia dimakamkan dengan cara agama Nasrani di pekarangan sebuah gereja. Kini di makam ia terdapat sebuah prasasti yang diresmikan oleh Mendiang Yang Mulia Pangeran Bernhard suami mendiang Ratu Juliana dan Ayah Yang Mulia Ratu Beatrix.

Utsmaniyah Turki

(10)

untuk membantu kerajaan Aceh. Meriam tersebut pula masih ada hingga kini dikenal dengan nama Meriam Lada Sicupak. Pada masa selanjutnya Sultan Ottoman mengirimkan sebuah bintang jasa kepada Sultan Aceh.

Perancis

Kerajaan Aceh juga menerima kunjungan utusan Kerajaan Perancis. Utusan Raja Perancis tersebut semula bermaksud menghadiahkan sebuah cermin yang sangat berharga bagi Sultan Aceh. Namun dalam perjalanan cermin tersebut pecah. Akhirnya mereka mempersembahkan serpihan cermin tersebut sebagai hadiah bagi sang Sultan. Dalam bukunya, Denys Lombard mengatakan bahwa Sultan Iskandar Muda amat menggemari benda-benda berharga.[2]

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

Lembar Konsultasi

N O

Tanggal Bahan Pertanyaan Hasil Konsultasi TTD Guru

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan berupa pertumbuhan dan hasil panen tanaman sawi menunjukkan bahwa setelah dilakukan analisis ragam ternyata pemberian pupuk organik PETROGANIK

Adalah: Bagian dari akuntansi yang mengolah dan memberikan informasi kepada manajer dalam suatu organisasi, membantu dalam perencanaan, pengambilan keputusan,

Menu Input Aktifitas menginput yang dapat dilakukan dengan cara memilih tanggal pada kalender (Untuk menginput tanggal mundur selamat tujuh hari) kemudian system

dan perkembangan ini, Cina telah menyiapkan pendirian „Free Trade Areas” (FTA) dengan negara-negara di kawasan Afrika. Nigeria dan Angola adalah dua negara produsen

peraturan perpajakan yang dikeluarkan pemerintah dalam bidang jasa konstruksi. Dengan adanya sertifikasi yang dikeluarkan oleh LPJK ini, membuat

Orang yang bertanya kepada Rasulullah dalam hadis S{ahi>h Muslim tersebut adalah ‘Imra>n bin al-H{us}ayn dan yang masuk neraka adalah ayahnya yang bernama

Perlengkapan pemadam lain / other fire appliances Dikapal dilengkapi perlengkapan lain sebagai penunjang pemadam kebakaran adalah firemen outfit, yaitu baju pemadam

Jika Anda memiliki lebih dari 1 (satu) rekening yang terhubung dengan kartu ATM BCA yang Anda gunakan untuk registrasi layanan m-BCA, maka secara otomatis semua