• Tidak ada hasil yang ditemukan

eksistensi alat bukti petunjuk dalam pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "eksistensi alat bukti petunjuk dalam pen"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH HUKUM PEMBUKTIAN

EKSISTENSI ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM

PENYELESAIAN PERKARA PIDANA

Oleh :

SYAPUTRA B1A109122

FAKULTAS HUKUM

(2)

DAFTAR PUSTAKA

Prakoso, Djoko,Alat Bukti Dan Kekuatan Pembuktian di Dalam Proses Pidana, Yogyakarta: Liberty

Darwan, Prints,Hukum Acara Pidana suatu pengantar, Djambatan: Jakarta

www.negarahukum.com,Alat Bukti Petunjuk,diakses pada hari rabu tanggal 16 mei 2012, pukul 23:15

www.negarahukum.com,Kekuatan Alat Bukti Petunjuk dan Keterangan Terdakwa,diakses pada hari rabu tanggal 16 mei 2012, pukul 23:20

(3)

y y AAH SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Hukum

Pembiayaan dengan judul

Y hingga selesai dengan segala upaya. Dan tidak

lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.

Saya menyadari masih banyak sekali kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam penyusunan tugas ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan baik berupa kritik maupun saran yang berguna untuk penyusunan tugas-tugas selanjutnya.

Demikianlah yang dapat saya uraikan, lebih dan kurangnya saya mohon maaf, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

ngkulu, Mei 2012

(4)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Permasalahan... 2

C. Tujuan... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Pengertian... 3

B. Syarat dan Cara Memperoleh Alat Bukti Petunjuk ... 4

C. Kekuatan Alat Bukti Petunjuk... 7

BAB III PENUTUP ... 9

(5)

! "

4m> :Aul<6n P (dua) alat bukti saja, biasanya alat bukti itu adalah keterangan saksi

dan keterangan terdakwa maka perkara pidana itu dapat diselesaikan dengan menambahkan keyakinan hakim untuk memutus perkara pidana karena ketentuannya sesuai dengan Pasal 183 KUHAPidana.

Tetapi jika keterangan yang diberikan oleh terdakwa sangat berbelit-belit dan tidak mengakui atau tidak ada kesesuaian dengan keterangan saksi, maka hakim harus menggunakan alat bukti petunjuk sebagai kekuatan untuk menyelesaikan perkara pidana.

Alat bukti petunjuk didapat karena adanya persesuaian antara keterangan saksi dan keterangan terdakwa yang didukung oleh barang bukti yang dihadirkan di muka persidangan.

(6)

2

QRmRS TU VVr n W RnXVn QR YZ[ TR\RrmVtVn WVn TRsRTU VmVVn untuk mRnilVi TRU RU ZViVn VntVr VlVt ]ZT^i WVn ] VrVng ]ZT^i_ [Vkim[Vrus ]RrlVku Vri` W Vn ]SjV TUVYV untuk

m

RYRmZTVn VlVt ]ZT^SQRtunjuk S YS a

bc de feg hijhg hk hl

mRlVkVnXVn SYS tRrjVWS suVtu QRrWR]VtVn tRntVnX kR]RrVW VVn VtVu RTUSstRYUS VlVt

]ZT^S QRtunjuk WVlVmQRRnylRUVSVn pRrTVrV QSWVnV WS mZTV QRnXVWSlV n TVrRYV WS YSlVS

]V[n VVlVt ]ZT^SStu UR[VVrusny mRmpunyVS]Rntuk nyVtV _]ZTVn U RTRW Vr pRYXVmVtVn

VtVupun QRYSlVSVn [VTSmUVjV untuk mR]ZT^STVm n U ZVtu TR]RYVrVn WVlVm QRr]ZVtVn

t

S YWVk QS WVYVa

oRnjVWSU ZVtu QRrmVUVlV [Vn jZXV]V XVSmVYVTRkuVtVn WVrSQRtunjuk Stu U RYWSrS

U R[S YXXV mVmpu mRnjVWSVlVt ]ZT^SWVVlm mRRnylRU VSTVn QRrTVrVQSWVYVa

pc qerehi

s RU ZVS WRYXVn QRrmVU VlV[Vn yVnX mZY\_ulmVTV mRnjVWS U ZVtu tujZVn WVlVm

m

VTVlVh ini untuk mRRngtVhui ]V XVimVYV RksistRnsi VlVt ]ZT^i QRtunjuk WVlVm

m

RRnylRU ViTVn pRTVr rV piWVYVWSQRngVWSlVYa

tS WVk [VnyV itZ_ tujZVn mVTVlVh ini VWVlVh untuk mRWRngi nti`STVUS ]V XVSmVYV TRTZVtVn pRtunjuk U R[S YXXV mVmpu mRnjVWS VlVt ]ZT^S WVlVm mRRnylRUVSTVn QRrkVrV

(7)

uv uw w persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya.

Berbeda dengan alat bukti yang lain, alat bukti petunjuk sendiri diperoleh dari keterangan saksi, surat dan keterangan terdakwa, maka dengan kata lain, alat bukti petunjuk bukan merupakan alat bukti langsung.

Karena bukan merupakan alat bukti langsung maka muncul beberapa anggapan yang menganggap alat bukti petunjuk bukan merupakan alat bukti, diantaranya :

(8)

4

¬­ Van Bemellen (1971:227)

®¯°± t²t° ³´ k²s° µ°¶°± yang terutama adalah bahwa orang telah menganggap petunjuk-petunjuk itu sebagai suatu alat bukti, sedangkan dalam kenyataannya adalah tidak demikian.

2. P.A.F. Lamintang (1984:442)

Petunjuk memang hanya merupakan dasar yang dapat dipergunakan oleh hakim untuk menganggap suatu kenyataan sebagai terbukti, atau dengan perkataan lain petunjuk itu bukan merupakan suatu alat bukti, seperti misalnya keterangan saksi yang secara tegas mengatakan tentang terjadinya suatu kenyataan, melainkan ia hanya merupakan suatu dasar pembuktian belaka, yakni dari dasar pembuktian mana kemudian hakim dapat menganggap suatu kenyataan itu sebagai terbukti, misalnya karena adanya kesamaan antara kenyataan tersebut dengan kenyataan yang dipermasalahkan.

Terlepas dari setuju atau tidak, petunjuk tetap dianggap sebagai alat bukti, perlu diingat pendapat A. Karim Nasution (1975:III-31) yang pada intinya mengatakan bahwa pembuktian sebagian besar perkara pidana, sering harus didasarkan atas petunjuk-petunjuk. Hal ini karena jarang sekali seorang yang melakukan kejahatan, terlebih mengenai tindak pidana berat yang dilakukan secara terang-terangan. Pelakunya berusaha menghilangkan jejak perbuatannya. Hanya karena diketahui keadaan-keadaan tertentu tabir tersebut kadang-kadanag dapat terungkap sehingga kebenaran yang ingin disembunyikan terungkap. Oleh karena itu, eksistensi petunjuk tidak pernah diragukan karena sifatnya yang merupakan suatu penilaian hakim.

·¸ ¹ º»¼»½¾ »¿À »¼»Á ÃļÅÆ ÂÇÈ Æ»½·É Ê ½ËÌ ½É ¿Í É Ê

Untuk dapat dikatakan sebagai petunjuk, maka harus memenuhi syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu:3

a. Mempunyai persesuaian satu sama lain atas perbuatan yang terjadi

b. Keadaan-keadaan perbuatan itu berhubungan satu sama lain dengan kejahatan yang terjadi

(9)

ÎÏ ÐÑrÒ ÓÔ ÓrkÓn ÕÑÖ Ón mÓtÓn × ÓØÙmÚ ÓÙk ÒÓrÙ ØÑtÑÓrnÖÓn tÑrÒÓkwÓ mÓupun ÔÓØÔ Ù

Apabila jumlah saksi yang akan diajukan banyak maka dibutuhkan pembatasan jumlah saksi karena apabila jumlah saksi tidak dibatasi akan menjadi sumber pemborosan dan penyelesaian perkara menjadi tidak efisien. Asas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan tidak dapat terlaksana.6 Sehingga

saksi-saksi yang telah disetujui oleh Hakim Ketua Majelis, wajib untuk didengar keterangannya di hadapan siding pengadilan.7

Untuk dapat menilai bagaimana suatu keterangan saksi memiliki kekuatan hukum, maka hakim harus menilik kepada:

a. Persesuaian keterangan antara saksi-saksi;

Keterangan saksi satu saja, sedang terdakwa memungkiri kejahatan yang dituduhkan kepadanya dan keterangan saksi-saksi lainya tidak member

4Djoko Prakoso, Alat Bukti Dan Kekuatan Pembuktian di Dalam Proses Pidana, Yogyakarta: Liberty. Hal. 102.

5Republik Indonesia, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana,LN No. 76 Tahun 1981, TLN No. 3209, Pasal 188 ayat (3).

6Tersirat pada Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1985.

(10)

6

ìítunjuk tírîïðïp kíjïîïtïn yïñnðòtóð óî ôï õö÷ílumðïìït ðò ïnññïp øukup

m

ím÷óôùiôïn ôíúïlïîïn tírðïkwïû

8

b. Persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti lain, jika yang diajukan jaksa dalam persidangan terdiri dari saksi dan alat bukti lain berupa ahli, surat atau petunjuk, hakim harus meneliti sungguh-sungguh persesuaian alat bukti tersebut.9

c. Alasan-alasan yang melatar-belakangi keterangan saksi;

d. Hakim harus mencar alasan mengapa saksi memberikan keterangannya sebagaimana yang telah diuraikan olehnya;

e. Cara hidup dan kesusilaan saksi, dan;

f. Keterangan saksi sebelum dan pada waktu siding pengadilan .

2. Surat

Surat yang dapat dinilai sebagai alat bukti adalah:10

a. Surat yang dibuat diatas sumpah jabatan, b. Atau surat yang dikuatkan dengan sumpah

Kemudian diperjelas dengan pengertian:

a. Berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang atau yang dibuat dihadapannya.

b. Surat yang berbentuk menurut ketentuan perundang-undangan atau surat yang dibuat oleh pejabat mengenai hal yang termasuk ke dalam tata laksana yang menjadi tannggung jawabnya, dan yang diperuntukkan bagi pembuktian, sesuatu hal yang diperuntukan bagi pembuktian sesuatu hal atau sesuatu keadaan.

c. Surat Lain yang hanya dapat berlaku jika berhubungan dengan isi dari alat bukti yang lain.

8Tersirat pada Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 28K/Kr./1977 Tanggal 17 April 1978.

(11)

üý þ ÿtÿrn n ÿr kw

saja tidak cukup membuktikan bahwa ia bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya melainkan harus dibuktikan dengan alat bukti yang lain.

Sekalipun keterangan terdakwa telah memenuhi syarat batas minimum pembuktian, tetap masih harus dibarengi dengan keyakinan hakim, bahwa memang benar adanya terdakwa yang bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya.

(12)

8

*+n,-n ur-. -n /+012m t.-n -l-t 012 3. 4. -t-s j+l-s 5-/ -mk /+r0+ 4--nny

-4+ 5,-n 2+ku-t-n p+m0ukt.-n 4-l-m61217 -8-r- p+r4-t- 9+0--5-gim 4.t+,-92 -n

4-l-m:-9-l ;<== >?@ /+r4 -t-/ Pasal 164 HIR (tulisan, saksi, persangkaan,

(13)

AB AC CC

DEF GH GD

B I JKL M NO P QRS

T Utunjuk tV WXk WXYXt WV Z X[\] Xl U]ZVstU[Z VnyXZ U^X \XVXlXt ^_] `V yXn\ WV\unX] Xn

untuk YUrtVm^X[\Xn aX]VmWXlXm mUnyUUZXV] Xl n YU] Xr rXYVWX[X kXrUnXZUZ_XVWUn\Xn

T XZXl bcdXyXt ef g hiTVWX[X yXn\^Ur^_[Vy^Xaj X keterangan terdakwa saja tidak

cukup membuktikan bahwa ia bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya melainkan harus dibuktikan dengan alat bukti yang lain. Dikaitkan juga pada Pasal 188 ayat 1 KUHAP menegaskan petunjuk adalah perbuatan, kejadian, keadaan, yang karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. kesesuaian dimaksud adalah kesesuaian antara keterangan saksi, surat, dan keterangan terdakwa disertai dengan barang bukti sehingga petunjuk memiliki kekuatan yang tetap untuk mempertahankan eksistensinya.

AI kR lRS

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hasil penelitian ini akan dijelaskan sesuai dengan keadaan dan kejadian sebenarnya tentang konsep yang berupa sumber ide penciptaan, pola susun motif, fungsi dan

Hasil persentase yang didapat dari analisis kebutuhan melalui pembagian angket pada atlet kelas BI (bakat istimewa) SMA Negeri 1 Turen diperoleh data sebagai berikut: 80% atlet

Dari kedua catatan tersebut dapat disimpulkan bahwasannya orang-orang Cina yang menetap di Jawa pada saat itu, juga hidup berdampingan dengan orang-orang asing

Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health Organization (WHO), karena angka kematian ibu dan anak merupakan salah satu masalah dari negara ASEAN,

Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan sistem informasi yang dapat mengelola kehadiran mahasiswa dan membantu proses perkuliahan, dimana sistem ini dibuat

bahwa agar subsidi yang diberikan tepat sasaran, tepat jurnlah dan tepat waktu, pe4u diterbitkan Pedoman Pelaksanaan Pemberian S&#34;tridi Tunjangan Fungsional

1) Stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bangun Bali Utama Denpasar. Hal tersebut diartikan bahwa semakin tinggi tingkat stres

Faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional tidak begitu dipengaruhi oleh faktor keturunan walaupun individu mempunyai kecenderungan emosi ketika lahir,