• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Bivariat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Bivariat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

75

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN PENGGUNAAN PIL KELUARGA BERENCANA PADA WANITA USIA SUBUR DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINELENG KABUPATEN MINAHASA

Bill S. I. Risakota*, Billy J. Kepel**, Budi T. Ratag*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

ABSTRAK

Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan sebagai Hipertensi ; dan diantara nilai tersebut disebut sebagai normal-tinggi. Penggunaan pil kb dapat mempengaruhi tekanan darah, hal ini terjadi sebab kontrasepsi pil mengandung hormon estrogen dan progesteron yang akan meningkatkan tekanan darah. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa, Pada tahun 2014 Hipertensi masih masuk dalam 10 penyakit menonjol di minahasa dengan jumlah kasus pada pria 1163 kasus lama dan 794 kasus baru sedangkan pada wanita 1419 kasus lama dan 911 kasus baru. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Pineleng Kabupaten Munahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara umur dan penggunaan kontrasepsi pil kb dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas pineleng kabupaten minahasa. Penelitian ini menggunakan metode Observasional Analitik dengan desain penelitian case control study, dengan jumlah responden 60 orang wanita usia subur dan terbagi atas 30 kelompok kasus dan 30 kelompok kontrol. instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Dengan analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis miltivariat. Setelah di uji lewat regresi logistik hasil yang di dapat nilai p untuk umur 0,001 dan nilai OR 7,94 sedangkan untuk penggunaan kontrasepsi pil nilai p 0,017 dan nilai OR 4,88. Kesimpulannya terdapat hubungan antara umur dan kontrasepsi pil terhadap kejadian hipertensi pada wus di wilayah kerja puskesmas pineleng. Kata Kunci : Hipertensi, Umur, Kontrasepsi Pil KB

ABSTRACT

According to WHO, the blood pressure limits still considered normal is less than 130/85 mmHg, whereas when more than 140/90 is declared as Hypertension mmHg; and among those values is referred to as normal-height. The use of birth control pills can affect blood pressure, this occurs because contraception pills containing the hormones estrogen and progesterone that will increase blood pressure. Based on data obtained from the Minahasa Regency Health Office, in 2014 Hypertension is still entered in the 10 disease prominent in Minahasa with the number of cases in men and old cases 794 792 new cases while in women the old case and 911 1419 new cases. This research was conducted in the region Pineleng Munahasa District health centers. The purpose of this research is to analyze the relationship between age and the use of the contraceptive pill with the incidence of hypertension in women of fertile age in the region of clinics pineleng Regency of Minahasa. This research method using Analytic Observational research design with case control study, with the number of respondents to the fertile women age 60 and is divided into 30 groups of cases and 30 control group. research instrument used was a questionnaire. With data analysis include analysis of univariate analysis, bivariat analysis, and miltivariat. After passing tests on regression results in logistics can be the value of p for the age and value of 0.001 OR 7,94 whereas for the use of contraceptive pills value p 0,017 and value OR 4.88 out. In conclusion there is a relationship between age and the contraceptive pill against the occurrence of hypertension on the women of fertile age Health Center in the region Pineleng.

(2)

76 PENDAHULUAN

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas). Menurut World Health Organitation (WHO), batas

tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan sebagai Hipertensi ; dan diantara nilai tersebut disebut sebagai normal-tinggi (Triyanto, 2014). Rata-rata tekanan darah meningkat sesuai umur dimulai dari sejak umur 40 tahun (Bustan, 2007). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa, pada tahun 2013 Hipertensi berada di peringkat dua sepuluh penyakit menonjol. Jumlah kematian yang disebabkan oleh Hipertensi sepanjang tahun 2013 yang terjadi di wilayah kerja 21 puskesmas di minahasa adalah 75 kasus pada laki-laki dan 59 kasus pada perempuan. Pada tahun 2014 Hipertensi masih masuk dalam 10 penyakit menonjol di minahasa dengan jumlah kasus pada pria 1163 kasus lama dan 794 kasus baru sedangkan pada wanita 1419 kasus lama dan 911 kasus baru (Dinkes Minahasa, 2013).

Keluarga Berencana (KB) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran

(3)

77 dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Pineleng Kecamatan Minahasa dan menggunakan metode

Observasional Analitik dengan desain penelitian case control study, dengan jumlah responden 60 orang wanita usia subur dan terbagi atas 30 kelompok kasus dan 30 kelompok kontrol. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Bivariat

Tabel 1 Uji antara Umur dengan Kejadian Hipertensi

Umur WUS Kasus Kontrol Total p value OR

n (%) n (%) n (%)

> 40 Tahun 22 (73,3) 8 (26,7) 30 (50)

0,000 7,562

< 40 Tahun 8 (26,7) 22 (73,3) 30 (50)

Total 30 30 60(100)

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan hasil yang didapat nilai probabilitas sebesar 0,000 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 berdasarkan hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa variabel umur dapat dilanjutkan ke analisis multivariat dengan nilai OR yang didapat setelah hasil perhitungan adalah 7,562. Penelitian dari herke sigarlaki menunjukan dari hasil pengolahan distribusi umur terhadap hipertensi, didapatkan bahwa responden yang menderita pre hipertensi berusia 56-77 tahun (8,82 %), sementara yang menderita hipertensi grade I (28,43 %)

dan yang menderita hipertensi grade II (18,65 %). Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan darah (Sigarlaki, 2006). Penelitian lainnya juga menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara umur dan kejadian hipertensi dengan hasil uji statistik chi square dan didapatkan nilai p= 0,0001

(4)

78

Tabel 2 Uji antara Penggunaan Pil Keluarga Berencana dengan Kejadian Hipertensi

WUS Kasus Kontrol Total p value OR

n (%) n (%) n (%)

Pengguna Pil Keluarga Berencana 16 (53) 6 (20) 22 (36,7)

0,007 4,57

Bukan Pengguna Pil Keluarga Berencana 14 (47) 24 (80) 38 (63,3)

Total 30 (100) 30 (100) 60 (100)

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan hasil yang didapat nilai probabilitas sebesar 0,007, dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 berdasarkan hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa

variabel penggunaan pil KB dapat dilanjutkan ke analisis multivariat dengan Nilai OR yang didapat setelah hasil perhitungan adalah 4,57.

Analisis Multivariat

Tabel 3 Hubungan Antara Umur dan Penggunaan Pil KB Terhadap Kejadian Hipertensi pada WUS

No Faktor Resiko B p value OR 95% CI

1 Umur 2,07 0,001 7,94 2,31-27,27

2 Kontrasepsi Pil 1,58 0,017 4,88 1,32-18,00

Berdasarkan tabel 3 maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara umur dan kontrasepsi pil terhadap kejadian hipertensi pada wus di wilayah kerja puskesmas pineleng dengan nilai p untuk umur 0,001 dan nilai OR 7,94 sedangkan untuk penggunaan kontrasepsi pilnilai p 0,017 dan nilai OR 4,88.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada WUS di wilayah kerja Puskesmas Pineleng kecamatan

minahasa dan dari hasil analisis data menjelaskan bahwa:

1. Terdapat hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi pada WUS di wilayah kerja Puskesmas Pineleng kecamatan Minahasa. 2. Terdapat hubungan antara

(5)

79 SARAN

1. Bagi Puskesmas Pineleng

Perlu ditingkatkan promosi kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi dan memberi informasi tentang kelebihan dan kekurangan pemakaian berbagai metode kontrasepsi, terhadap WUS untuk memastikan bahwa tidak terdapat kontraindikasi bagi pemakaian kontrasepsi sehingga dapat menambah pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat di wilayah kecamatan Pineleng tentang bahaya Hipertensi dan keterkaitannya dengan penggunaan alat kontrasepsi.

2. Bagi Wanita Usia Subur

Agar Meningkatkan pengetahuan tentang dampak dari penggunaan kontrasepsi dan meningkatkan kesadaran untuk menjaga pola hidup pribadi maupun keluarga, serta melakukan kontrol tekanan darah secara aktif kepada tenaga kesehatan, terutama bagi penderita hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

Arum dan Sujiyatini. 2013. Panduan

lengkap pelayanan KB

terkini.Yogyakarta :Nuha Medika.

Bustan M. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka

Cipta.

Dinas kesehatan kabupaten minahasa. 2013. Profil Kesehatan Minahasa. Tondano.

Handayani S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.

Yogyakarta: Pustaka Rihama. Langi G. 2012. Analisis Hubungan

Penggunaan Pil KB Dengan

Kejadian Hipertensi Pada Wanita

Usia Subur Di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanawangko. Buletin

Ilmiah Ikatan Dokter Indonesia, 1(1): 26-38

Sigarlaki H. 2006. Karakteristik dan faktor berhubungan dengan

hipertensi di desa bocor,

kecamatan bulus pesantren,

kabupaten kebumen, jawa tengah.

Makara, Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Desember 2006: 78-88.

Syahrini, Susanto, Udiyono. 2012. Faktor-Faktor Resiko Hipertensi

Primer Di Puskesmas Tlogosari

Kulon Kota Semarang. Jurnal

Kesehatan Masyarakat FKM UNDIP, 1(2):315-325.

Triyanto E. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita

Hipertensi Secara Terpadu.

Gambar

Tabel 2 Uji antara Penggunaan Pil Keluarga Berencana dengan Kejadian Hipertensi

Referensi

Dokumen terkait

Kehandalan waktu pelayanan yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indra Indragiri Hulu dalam memberikan penanganan pelanggan tepat waktu

Hal ini disebabkan oleh: pertama , komitmen dan political will terhadap isu-isu gender bidang pendidikan Islam masih rendah, sehingga implementasi PUG dalam bentuk

Hambatan yang dihadapi ASEAN dalam memberantas tindak pidana terorisme di Kawasan Asia Tenggara adalah prinsip ASEAN yang non intervensi, ASEAN masih fokus pada

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow , dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang

Seperti yang telah tersebut dari permasalahan di atas, Pelabuhan di kota singkawang mengalami permasalahan berupa sudah tidak layaknya bangunan-bangunan pelabuhan yang

Pembuatan sumur pompa tangan dangkal dapat mengacu pada Modul 2.5 mengenai Petunjuk Praktis Pembangunan Sumur Pompa Tangan Dalam (SPTD) , Departemen Permukiman dan

Dwi Setyaningsih (2010) menyatakan bahwa analisis sensori atau uji organoleptik merupakan suatu proses identifikasi, pengukuran ilmiah, analisis,, dan interpretasi

Namun ada pula beberapa yang hanya merasa memiliki tingkat kepuasan sedang terhadap pelayanan Transjogja di mata mahasiswa yang sebanyak 40 orang, ini semua karena satu-