TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ADANYA WANPRESTASI
DALAM
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
ANTARA PT.
MATAHARI ANUGERAH PERKASA DENGAN CV.
PONOROGO DI KOTA MEDAN
TESIS
Oleh
FRANS WASTON
097011074/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ADANYA WANPRESTASI
DALAM
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
ANTARA PT.
MATAHARI ANUGERAH PERKASA DENGAN CV.
PONOROGO DI KOTA MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
FRANS WASTON
097011074/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ADANYA WANPRESTASI DALAM MEMORANDUM OF
UNDERSTANDING ANTARA PT. MATAHARI
ANUGERAH PERKASA DENGAN CV. PONOROGO DI KOTA MEDAN
Nama Mahasiswa : FRANS WASTON Nomor Pokok : 097011074
Program Studi : Kenotariatan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Pembimbing Pembimbing
(Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH) (Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 23 Januari 2013
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
Anggota : 1. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH
2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
3. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : FRANS WASTON
Nim : 097011074
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ADANYA WANPRESTASI DALAMMEMORANDUM OF UNDERSTANDINGANTARA PT. MATAHARI
ANUGERAH PERKASA DENGAN CV. PONOROGO DI KOTA MEDAN
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama :FRANS WASTON
i ABSTRAK
Perkembangan dunia bisnis dan dunia usaha mendorong semakin banyak pihak asing yang masuk ke Indonesia dalam rangka menjalankan praktek bisnisnya, membuat banyaknya perubahan mengenai hal-hal baru yang terjadi di dalam praktek hukum bisnis di Indonesia. Dalam bidang hukumMemorandum of understandingini adalah hal yang baru dan aturan secara khusus yang mengaturnya belum ada yang pasti, dan untuk itulah para pejabat yang bewenang untuk membuat undang undang diarahkan pada pembentukan peraturan perundang-undangan yang memfasilitasi kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti politik, ekonomi dan hukum tersebut.
Maka yang dijadikan permasalahan di dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana pengaturan hukum di Indonesia mengenai Memorandum of Understanding apabila terjadi wanprestasi oleh salah satu pihak pada saat proses pelaksanaan Memorandum of Understanding tersebut? 2. Bagaimana penyelesaian sengketa terhadap adanya wanprestasi di dalamMemorandum of Understanding yang di buat antara PT. Matahari Anugerah Perkasa dengan CV. Ponorogo?, 3 . Bagaimana sanksi hukum yang diterima oleh para pihak apabila tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan yang disepakati dalamMemorandum of Understanding tersebut?
Penelitian yang digunakan dalam penulisan Tesis ini bersifat preskriptif analitis dengan metode pendekatan secara yuridis empiris. Sumber data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan wawancara dengan pihak terkait. Sedangkan, analisis datanya menggunakan analisis data deskriptif Analitis.
Berdasarkan penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan, 1. Pengaturan hukum mengenai Memorandum of unserstanding apabila terjadi wanprestasi adalah didasarkan kepada isi yang terdapat pada memorandum of understanding tersebut, maksudnya adalah apabila isi dari memorandum of understanding tersebut memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalan pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, maka pengaturannya mengacu pada pasal 1338 KUHPardata yang menyebutkan bahwa berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya, yang artinya didalam perundang-undangan kesepakatan didalam Memorandum of unserstanding tersebut memiliki kekuatan hukum sesuai dengan pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata, namun apabilaMemorandum of unserstanding tersebut dibuat bersifat hanya sebagai nota kesepakatan saja, maka sanksi hukumnya hanya sebatas sanksi moral saja. 2. Penyelesaian sengketa terhadap adanya wanprestasi dalam Memorandum of
unserstandingyang dibuat antara PT. MATAHARI ANUGERAH PERKASA dengan
CV. PONOROGO yang di tempuh dengan cara musyawarah. 3. Wanprestasi yang terjadi dalam Memorandum of unserstanding yang dibuat antara PT. Matahari Anugerah Perkasa dengan CV. Ponorogo mewajibkan pihak CV. Ponorogo membayar uang ganti rugi sebesar Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) kepada PT. Matahari Anugerah Perkasa sebagai akibat wanprestasi yang dilakukannya.
ii
ABSTRACT
Business development encouraging the increasing number of foreigners coming to Indonesia to do business has made many new changes in the practice of business law in Indonesia. In the field of law, this Memorandum of Understanding is new so the special definite regulation to regulate it is not yet available, and for this purpose, the authorized official should make law intended to enact a regulation of legislation to facilitate the life of the nation such as politics, economy and the law itself.
The purpose of this study was to analyze 1. How Memorandum of Understanding is legally regulated in Indonesia if one of the parties breaches the contract during the implement process of the Memorandum of Understanding, 2. How the dispute occured due to the breach of contract found in the Memorandum of Understanding made by PT. Matahari Anugerah Perkasa and CV. Ponorogo is settled, and 3. What legal sanctions should be imposed to the party that do not perform his/her obligations as agreed in the Memorandum of Understanding.
The data for this analytical prescriptive study with empirical juridical approach were obtained through documentation study and interviewing related respondents. The data obtained were analyzed through descriptive data analysis.
The conclusion drawn from the result of this study is that 1. If there is a breach of contract in the Memorandum of Understanding, it is legally regulated based on the content of the Memorandum of Understanding, meaning, if the contents of the Memorandum of Understanding meet the elements found in Article 1320 of the Indonesian Civil Codes, the regulation refers to the Article 1338 of the Indonesian Civil Codes stating that it can be applied as a law for those who made the Memorandung of Understanding which means that the agreement stated in the Memorandum of Understanding has a legal power in accordance with Article 1338 paragraph (1) of the Indonesian Civil Codes. Yet, if the agreement stated in the Memorandum of Understanding was made as a letter of intent (memorandum of agreement) only, the legal sanction for it is only a moral sanction, 2.The dispute occured due to the breach of contract found in the Memorandum of Understanding made by PT. Matahari Anugerah Perkasa and CV. Ponorogo was settled by way of concensus and deliberation, and 3. The breach of contract found in the Memorandum of Understanding made by PT. Matahari Anugerah Perkasa and CV. Ponorogo requires CV. Ponorogo to pay a compensation for Rp. 500,000,000.00 (five hundred million rupiahs) to PT. Matahari Anugerah Perkasa for the breach of contract it made.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas terselesaikannya penulisan Tesis dengan Judul TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ADANYA WANPRESTASI DALAM MEMORANDUM OF
UNDERSTANDING ANTARA PT. MATAHARI ANUGERAH PERKASA
DENGAN CV. PONOROGO DI KOTA MEDAN.
Penyusunan Tesis ini bertujuan untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dengan penuh kesadaran bahwa tiada satupun yang sempurna di muka bumi ini, penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan Tesis ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan terlebih dengan keterbatasan kemampuan, baik dari segi penyajian teknik penulisan maupun materi.
Penulisan Tesis ini tidaklah mungkin akan menjadi sebuah karya ilmiah tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari segenap keluarga, pembimbing tesis, sahabat, pengajar, dan rekan-rekan. Dari lubuk hati yang paling dalam, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung penulis, yaitu :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp. A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum
iv
mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN., selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, atas segala dedikasi dan pengarahan, serta masukan yang diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
4. Terima Kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis ucapkan kepada Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku Ketua Komisi Pembimbing, dan Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H serta Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum., selaku Anggota Komisi Pembimbing yang dengan penuh perhatian telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk, ide, dan motivasi yang terbaik, serta kritik dan saran yang konstruktif, demi tercapainya hasil yang terbaik dalam penulisan Tesis ini;
5. selaku dosen penguji yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan, serta masukan maupun saran terhadap penyempurnaan penulisan Tesis ini;
6. Kepada kedua orang tua saya G. Marpaung dan S. Doloksaribu, yang selalu memotivasi dan memenuhi seluruh kebutuhan saya.
v
8. Kawan-kawan seperjuangan,Winston, Bernadin Soaduon, Dony Kartien, J. E. Melky Purba, Dedy Charlie, Mulia, Marjan, Alwi Umri, Pudio, Putri Rizky, dan mohon maaf kepada kawan-kawan lainnya yang penulis tidak dapat sebutkan namanya satu per satu yang selalu membantu dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan Tesis di Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara;
9. Seluruh staf pegawai di Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, Bro Kent, Bu Fatimah, Lisa, Winda, Sari, Afni, Aldi, Rizal, dan Hendri yang telah banyak memberikan ilmu dan motivasi dalam setiap perkuliahan kepada penulis.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dapat diterima dengan tangan terbuka, demi kebaikan dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya. Semoga Tesis ini dapat memberikan sesuatu yang berguna dalam menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya.
Medan, Januari 2013 Penulis
vi
RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Frans Waston
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 30 November 1985 Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Kristen Protestan Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Perkutut Gg. Ikhlas No. 9 Medan
II IDENTITAS KELUARGA
Nama Ayah : G. Marpaung Nama Ibu : S. Doloksaribu
Nama Adik : Maya Sari, Purnama Elisabeth, Daniel Pandapotan
III. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Santo Thomas 2 dari tahun 1992 sampai 1997
2. SMP Negeri 7 Medan dari tahun 1997 sampai tahun 2000
3. SMU Kalam Kudus Medan dari tahun 2000 sampai tahun 2003
4. S-1 Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen dari tahun 2003 sampai tahun 2008
vii DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR... iii
RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI... vii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 16
C. Tujuan Penelitian ... 16
D. Manfaat Penelitian ... 17
E. Keaslian Penelitian ... 18
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 18
G. Metode Penelitian ... 30
BAB II PENGATURAN HUKUM MENGENAI MOU APABILA TERJADI WANPRESTASI DALAM PROSES PELAKSANAAN MOU DI INDONESIA ... 34
A. Kedudukan Memorandum Of Understanding Dalam Hukum Perjanjian... 37
B. Akibat Hukum Adanya Wanprestasi Dalam Pelaksanaan suatu Perjanjian ... 49
C. Akibat Hukum Terhadap Adanya Wanprestasi Dalam Suatu Memorandum Of Understanding ... 61
viii
A. Dasar Hukum dan pengertian Keadaan Memaksa
(Overmacht, Kahar dan Force Majeur) ... 64
B. Upaya Hukum Dalam Penyelesaian Sengketa Apabila Terjadi Wanprestasi... 68
BAB IV PENGATURAN HUKUM MENGENAI SANKSI YANG DITERIMA OLEH PARA PIHAK APABILA TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBANNYA... 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96
A. KESIMPULAN ... 96
B. SARAN ... 98