• Tidak ada hasil yang ditemukan

Review Jurnal Seminar Pemasaran 12

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Review Jurnal Seminar Pemasaran 12"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam dunia bisnis yang semakin maju ini, terutama dengan adanya globalisasi, semakin banyak pula produk kebutuhan manusia yang ditawarkan oleh produsen di tengah-tengah masyarakat saat ini. Dunia industri yang tumbuh dengan pesat mengancam eksistensi perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam macam strategi pemasaran diluncurkan perusahaan untuk memperoleh dan mempertahankan pasar mereka. Bila kita perhatikan, strategi pemasaran yang tampak sekarang semakin inovatif.

Deterjen merupakan salah satu produk kebutuhan rumah tangga yang digunakan setiap hari. Kini deterjen tidak hanya dikonsumsi masyarakat kota saja, melainkan telah menembus hingga desa pedalaman terpencil. Pasar deterjen memang menarik untuk diperebutkan. Pasalnya, selain nilai pasarnya yang besar, deterjen termasuk katergori produk yang mutlak dibutuhkan oleh rumah tangga. Tak mengherankan jika setiap pemain yang sudah ada akan mempertahankan posisinya. Ini bisa dimaklumi, karena deterjen cukup sulit untuk membesarkan pasar dengan menciptakan manfaat baru (new usage). Oleh karena deterjen selalu berkonotasi membersihkan pakaian kotor. Sehingga, alternatif merebut pasar pesaing tampaknya menjadi pilihan selama ini. Kalau dilihat dari segi fisik produk, kebanyakan merek deterjen dalam bentuk bubuk hampir sama. Maka, merek-merek yang sudah ada berupaya terus melakukan diferensiasi.

Diferensiasi selama ini diwujudkan dalam bentuk atribut seperti kandungan wewangiannya, anti kuman, tidak merusak kulit tangan, atau tidak mencemari lingkungan. Semakin banyaknya merek deterjen yang muncul, Rinso terus berupaya menerapkan strategi baru untuk melayani kebutuhan konsumen dan menciptakan kepuasan bagi para pelanggannya.

(2)

karena fenomena ini sering terjadi di masyarakat sehingga bisa mengetahui permasalahan dan penyelesaian untuk menambah pengetahuan tentang materi pemasaran yang membahas mengenai brand switching.

RINGKASAN JURNAL A. IDENTITAS JURNAL

Judul : PENGARUH ATRIBUT PRODUK, KEPUASAN, DAN VARIETY SEEKING TERHADAP BRAND SWITCHING KONSUMEN RINSO KE MEREK LAIN DI KOTA PADANG

Penulis : Siska Emelia

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email : emeliasiska@yahoo.com

B. PENDAHULUAN

Dunia persaingan bisnis yang global memaksa para pelaku bisnis berpikir untuk memilih dan menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Dunia industri yang tumbuh dengan pesat mengancam eksistensi perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam macam strategi pemasaran diluncurkan perusahaan untuk memperoleh dan mempertahankan pasar mereka. Bila kita perhatikan, strategi pemasaran yang tampak sekarang semakin inovatif.

(3)

menciptakan manfaat baru (new usage). Oleh karena deterjen selalu berkonotasi membersihkan pakaian kotor. Sehingga, alternatif merebut pasar pesaing tampaknya menjadi pilihan selama ini. Kalau dilihat dari segi fisik produk, kebanyakan merek deterjen dalam bentuk bubuk hampir sama. Maka, merek-merek yang sudah ada berupaya terus melakukan diferensiasi.

Diferensiasi selama ini diwujudkan dalam bentuk atribut seperti kandungan wewangiannya, anti kuman, tidak merusak kulit tangan, atau tidak mencemari lingkungan. Semakin banyaknya merek deterjen yang muncul, Rinso terus berupaya menerapkan strategi baru untuk melayani kebutuhan konsumen dan menciptakan kepuasan bagi para pelanggannya.

Menurut Simamora dalam Ribhan (2007:109) menjelaskan bahwa “Konsumen yang seringkali melakukan peralihan merek (brand switching) dalam pembeliannya termasuk dalam tipe perilaku pembelian yang mencari keragamanan (Variety Seeking Buying Behavior).” Peralihan merek (brand switching) ditandai dengan adanya perbedaan signifikan antar merek, dalam hal ini konsumen tidak mengetahui banyak mengenai kategori produk yang ada. Dengan demikian, pemasar perlu mendiferensiasikan keistimewaan mereknya untuk menjelaskan merek tersebut.

Kebutuhan konsumen akan deterjen di Indonesia semakin hari semakin meningkat, pasar industri deterjen diprediksi tumbuh 6% menjadi 9,54 triliun dibandingkan 2010 yang mencapai 9 triliun. Pertumbuhan pasar tersebut didorong kenaikan permintaan di masyarakat seiring peningkatan daya beli deterjen. Banyaknya perusahaan yang bergerak pada industri deterjen bubuk menunjukkan bahwa dalam industri tersebut mempunyai tingkat persaingan yang ketat. Dewasa ini konsumen semakin menuntut produk yang ditawarkan di pasar.

(4)

sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan.”

Oleh karena, itu sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperhatikan atribut produk. Dengan memperhatikan atribut produk secara baik sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, maka hal tersebut akan dapat meningkatkan minat beli terhadap produk. Namun perlu diketahui bahwa pelanggan makin kritis dalam memenuhi kebutuhannya. Mereka memperhatikan faktor-faktor dalam menentukan pembelian. Untuk meningkatkan pelanggan tidak cukup hanya ada atribut produk, melainkan juga dengan memperhatikan kepuasan konsumen agar tetap loyal, serta variety seeking yang akan mempengaruhi konsumen dalam pembelian.

Peralihan merek yang dilakukan oleh konsumen merupakan suatu indikasi bahwa merek produk bersangkutan mulai ditinggalkan oleh konsumen. Perusahaaan harus bersikap peka dalam mengatasi masalah ini. Berbagai cara dilakukan perusahaan agar konsumen tidak melakukan peralihan merek ke merek perusahaan pesaing.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap brand switching konsumen Rinso ke merk lain di kota Padang, kepuasan berpengaruh terhadap brand switching konsumen Rinso ke merek lain di kota Padang, dan pengaruh variety seeking secara signifikan terhadap brand switching konsumen Rinso ke merek lain di kota Padang.

C. LANDASAN TEORI

(5)

memungkinkan konsumen untuk mengalihkan pembelian dari suatu produk ke produk lainnaya.

Keaveney dalam Prasetijo dan John (2005:97) menemukan beberapa hal sebagai hasil penelitiannya bahwa pergeseran merek muncul karena:1)Persepsi negatif terhadap kualitas produk, 2)Harga, 3)Ketidakpuasan dengan kinerja produk secara keseluruhan, 4)Layanan dan kenyamanan yang tidak memadai di tempat penjualan, 5)Hambatan fisik maupun psikologis untuk mendapatkan produk, 6)Memang ada maksud (intention) untuk berhenti mengkonsumsi brand yang bisa dipakai dan ingin memakai brand lain.

Simamora dalam Ribhan (2006:109) menyatakan bahwa “bahwa konsumen yang sering kali melakukan peralihan merek (brand switching) dalam pembeliannya termasuk dalam tipe perilaku pembelian yang mencari keragaman (variety seeking buying behavior).

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. (Kotler, 2007:4) menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli.

Tjiptono (1997:103) menyatakan bahwa “Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.” Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi) pelayanan, dan sebagainya.

(6)

Variety seeking adalah komitmen secara sadar untuk membeli merek lain karena terdorong untuk terlibat atau mencoba hal-hal baru, rasa ingin tahu dengan hal-hal baru,kesenangan baru, atau untuk mengatasi masalah kejenuhan terhadap hal yang lama atau biasanya (Peter dan Olson, 2000 dalam Hanny dalam Gusti (2010:28). Menurut Junaidi dan Dharmmesta dalam Gusti (2010:27) menunjukkan bahwa kebutuhan mencari variasi baru terhadap sebuah produk sebagai akibat dari inovasi produk yang terlambat. Selain itu, juga diungkapkan bahwa kebutuhan mencari variasi ini terus terjadi lagi di pasar, dengan banyak ditemukan produk sejenis yang seimbang dengan produk yang ditawarkan perusahaan.

Beberapa tipe konsumen yang mencari variasi adalah sebagai berikut Schiffman and Kanuk dalam Gusti (2010:27)

1. Perilaku pembelian yang bersifat penyelidikan (Exploratory Purchase Behaviour), merupakan keputusan perpindahan merek untuk mendapatkan pengalaman baru dan kemungkinan alternatif yang lebih baik.

2. Penyelidikan pengalaman orang lain (Vicarious Exploration), konsumen mencari informasi tentang suatu produk yang baru atau alternatif yang berbeda, kemudian mencoba menggunakannya.

3. Keinovatifan pemakaian, konsumen telah menggunakan dan mengadopsi suatu produk dengan mencari produk yang lebih baru dengan teknologi yang lebih tinggi seperti produk-produk alat elektronik yang model/ fungsinya telah berubah.

Dalam mengidentifikasi kebutuhan mencari variasi, metode untuk mengetahui kebutuhan dalam keputusan mencari variasi tersebut dijabarkan lebih kongkrit ke dalam sejumlah konstruk yang disebut sebagai Exploratory Acquisition of Product (EAP) .

a. Lebih suka merek yang belum pernah dicoba

b. Merasa tertantang jika memesan barang yang belum familiar

(7)

d. Tidak khawatir dalam mencoba merek baru atau berbeda

e. Jika merek produk tersedia dalam sejumlah variasi, pasti akan mencobanya f. Menikmati peluang membeli produk yang tidak familiar demi mendapatkan variasi dalam suatu pembelian.

D. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kausatif, yaitu menentukan sejauh mana pengaruh atribut produk, kepuasan, dan variety seeking terhadap brand switching konsumen Rinso ke merek lain di kota Padang. Penelitian dilaksanakan di kota Padang.

Populasi pada penelitian ini adalah para ibu rumah tangga di kota Padang. Sampel adalah objek dari populasi yang diteliti, metode yang digunakan adalah purposive sampling “ merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian).” pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan dan berdasarkan kuota. Dari 11 kecamatan hanya 3 kecamatan yang akan dijadikan sampel, yaitu kecamatan Lubuk Begalung, Padang Timur, dan Padang Utara..

Untuk menentukan ukuran sampel penelitian ini digunakan rumus dari Cochran dalam Israel (2009), Cochran mengambangkan formula sebagai berikut: = z pq / e = (1,96)² (0,5) (0,5) / (0,1)² = 96,04 diambil 100 sampel Di mana:

n = jumlah sampel

z = nilai pada kurva nominal (1-α) = 95%

p = proporsi estimasi dari kejadian pada populasi (0,5) q = 1 – p

(8)

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) yaitu atribut produk, kepuasan, dan variety seeking dan variabel terikat (dependent variable) adalah brand switching. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka dilakukan dengan cara yaitu: Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data melalui interaksi langsung dengan objek data yang dilakukan langsung dengan memberikan kuesioner kepada responden individu mengenai atribut produk, kepuasan dan variety seeking terhadap brand switching untuk mendapatkan data. Dan studi kepustakaan, mempelajari teori maupun data praktis dari perpustakaan sehubungan dengan judul atau pokok-pokok bahasan yang akan diteliti.

E. HASIL PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh kepuasan (X2) yang signifikan terhadap brand switching (Y) konsumen Rinso ke merek lain di kota Padang. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel kepuasan terhadap brand switching sebesar 0,393 dengan signifikansi 0,001. Artinya kepuasan berpengaruh positif terhadap brand switching konsumen Rinso ke merek lain di kota Padangdan variabel kepuasan merupakan koefisien tertinggi dibanding dengan koefisien variabel lain yaitu atribut produk dan variety seeking.

Hal ini sejalan dengan pendapat Junaidi dan Dharmmesta dalam Purwanto Waluyo dan Agus Pamungkas (2003) Pengambilan keputusan perpindahan merek yang dilakukan konsumen terjadi karena adanya ketidakpuasan yang diterima konsumen setelah melakukan pembelian. Ketidakpuasan muncul karena pengharapan konsumen tidak sama atau lebih tinggi dari kinerja yang diterimanya dari pemasar. Berdasarkan teori dan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa kepuasan konsumen Rinso di kota Padang mempengaruhi brand switching konsumen ke merek lain.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh atribut produk (X1) yang signifikan terhadap brand switching (Y) konsumen Rinso ke merek lain di kota Padang.

(9)

Hal ini memperlihatkan bahwa atribut produk yang diberikan oleh deterjen Rinso itu dapat diterima dengan baik. Akan tetapi koefisien atribut produk lebih kecil di banding dengan koefisien kepuasan yaitu sebesar 0,242. Jika dibandingkan dengan kepuasan, atribut produk lebih kecil pengaruhnya terhadap brand switching konsumen Rinso ke merek lain di kota Padang.

Menurut David A Aaker dalam Ribhan (2006:102) menjelaskan terdapat suatu resiko dimana pelanggan yang loyal akan bisa dipengaruhi pesaing jika penampilan produk atau layanannya tidak diperbaiki, karena mungkin saja konsumen memindahkan pembeliannya ke merek lain yang menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar sebagai kompensasinya. Loyalitas merek merupakan inti dari brand equity yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal ini merupakan suatu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah produk.Berdasarkan teori di atas dan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa atribut produk yang dilaksanakan oleh deterjen Rinso ini dapat mempengaruhi brand switching konsumen.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh variety seeking(X3) yang signifikan terhadap brand switching (Y) konsumen Rinso ke merek lain di kota Padang. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel variety seeking terhadap brand switching sebesar 0,142 dengan signifikansi 0,208. Hal ini memperlihatkan bahwa variety seeking konsumen Rinso tidak dapat diterima dengan baik. Akan tetapi koefisien variety seeking lebih kecil di banding dengan koefisien kepuasan dan atribut produk yaitu sebesar 0,142. Jika dibandingkan dengan kepuasan dan atribut produk, variety seeking lebih kecil pengaruhnya terhadap brand switching konsumen Rinso ke merek lain di kota Padang.

(10)

yang mencari variasi mempunyai ciri-ciri perilaku beli eksploratori, eksplorasi yang dilakukan oleh orang lain, dan keinovativan penggunaan (Dharmmesta, 2002).

Berdasarkan teori di atas dan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa variety seeking yang dilakukan konsumen deterjen Rinso ini dapat mempengaruhi brand switching konsumen.

F. PEMBAHASAN JUDUL

Judul yang dipilih oleh penulis sangat bagus, karena didasarkan pada kenyataan dan fenomena yang terjadi di masyarakat menunjukkan hal ini sering terjadi. Masalah dalam penelitian ini adalah mengenai maraknya produsen yang menawarkan produk yang serupa sehingga bagaimana upaya produsen Rinso dapat menjaga daya saing di pangsa pasar konsumen deterjen. Pemilihan judul dalam penelitian ini sangat tepat, karena judul penelitian ini memang perlu untuk diteliti.

ABSTRAK

Pada bagian abstrak sudah dijelaskan dengan cukup baik yang memuat penjelasan singkat mengenai latar belakang dan tujuan penelitian, bagaimana metode penelitian yang dilakukan hingga kesimpulan singkat mengenai isi jurnal ini. Abstraksi juga dijelaskan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris agar pembaca lebih mudah memahami.

PENDAHULUAN

Peneliti menjelaskan dengan baik mengapa penelitian dilakukan dengan mengambil judul “PENGARUH ATRIBUT PRODUK, KEPUASAN, DAN VARIETY SEEKING TERHADAP BRAND SWITCHING KONSUMEN RINSO KE MEREK LAIN DI KOTA PADANG”.

(11)

METODE PENELITIAN

Sebelum menghubungkan kaitan antar variabel dari hubungan data yang diperoleh, peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi data-data yang dapat menjadi bahan pertimbangan serta sumber informasi dalam analisa.Selain itu, peneliti juga menggunakan adanya kuisioner dan dokumen yang bisa dijadikan bahan acuan dalam memperoleh data penelitian yang akurat.

Kekurangan dari penelitian ini adalah pemaparan yang bersifat deskriptif sehingga hanya melaporkan fenomena atau peristiwa yang terjadi. Peneliti juga tidak mengemukakan alasan yang jelas mengapa memilih penelitian di Kota Padang dan mengambil sampel dari masyarakat Kota Padang.

HASIL PENELITIAN

Peneliti memikirkan responden yang sangat tepat yaitu ibu-ibu rumah tangga yang memang setiap hari menggunakan produk ini, sehingga hasil yang didapat bisa dengan mudah diterima dan didapat hasil bahwa memang dengan adanya banyak sekali produsen dengan produk yang sama memaksa Rinso untuk selalu meningkatkan daya saing dengan perusahaan-perusahaan deterjen yang ada saat ini untuk menjaga pangsa pasar mereka sendiri.

Dalam penelitian ini, walaupun peneliti sudah menentukan responden yang sangat tepat, menurut saya sample 100 kurang menggambarkan seluruh konsumen deterjen Rinso di Kota Padang.

KESIMPULAN

Topik penelitian yang diambil dari penelitian ini sudah menjawab fenomena yang sering kita temui dan terjadi di dalam masyarakat sekitar, peneliti juga menggunakan metode yang sangat baik untuk memperoleh jawaban dari masalah yang ada, dan menggunakan responden yang tepat sehingga kuisioner yang telah disebar dapat tepat sasaran. Sehingga menurut saya, topik penelitian dan hasil penelitian yang ada dalam jurnal ini telah layak dipublikasikan untuk menjawab masalah yang ada dan berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

G. KESIMPULAN DAN SARAN

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Pada ketebalan saringan pasir 10 cm kualitas fisik air tanah dangkal di Kampus Untad Bumi Bahari telah memenuhi syarat kecuali bau dan rasa, dan pada ketebalan saringan 15 Cm, 20

Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan selisih rerata ion kalsium saliva yang signifikan antara sebelum dan sesudah tujuh hari mengonsumsiyoghurt dua strains

Implementasi IPv6 oleh Penyelenggara Jaringan Internet Pada Gambar 4, 50% responden Penyelenggara Jaringan Internet menyatakan sudah mengimplementasi IPv6, namun

Meskipun penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan perilaku seksual pranikah melalui tazkiyatun nafs berbasis REBT dinyatakan efektif akan tetapi intensitas dan

Dengan demikian secara keseluruhan pemahaman leksikon lingkungan kelautan dalam bahasa Pesisir Sibolga untuk generasi 21-45 tahun jumlah pemahaman leksikon lingkungan kelautan

Berdasarkan pada rumusan masalah yang ada, maka ruang lingkup masalah dari skripsi ini ialah mengenai penerapan perjanjian perkawinan di dalam masyarakat Bali

Penelitian ini terbatas pada pengaruh pijat endorphin terhadap nyeri persalinan, oleh karena itu bagi penelitian lebih lanjut selain melakukan pijat endorphin secara

Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar selenium dengan kadar TSH ( r = 0.384; p = 0.001) pada anak sekolah di daerah endemik GAKI, tetapi tidak terdapat hubungan