• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEUANGAN SISTEM DUPONT INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KEUANGAN SISTEM DUPONT INDONESIA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS DU PONT

3.1 Pengertian Analisis Keuangan Sistem Du Pont

Menurut Bambang Riyanto, dalm bukunya Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan yang sering disebut sebagai “ Du Pont System” adalah suatu system analisis yang dimaksudkan untuk menunjukan hubungan antara “ Return On Investment, Assets Turn Over “, dan “Proft Margin”. ROI adalah rasio keuntungan neto sesudah pajak dengan jumlah investasi (aktiva) sehingga dalam Du Pont System diperhitungkan juga bnga dan pajak.

Menurut J. C. Van Horne & J. M. Wachowicz, Jr, dalam buku prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, yang diterjemahkan oleh Heru Sutojo, Sistem Du Pont adalah system yang menggunakan pendekatan tertentu terhadap analisis rasio untuk mengevaluasi efektiftas perusahaan. Menurut Sofyan S . Harahap, dalam buku Analisa Kritis Laporan Keuangan, Du Pont memiliki cara sendiri dalm menganalisa laporannya. Caranya hamper sama dengan analisa laporan keuangan biasa, namun pendektannya lebih integrative dan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen analisisnya. Menurut Mamduh M. Hanaf dan Abdul Halim (2002:90), Analisa Du Pont adalah analisis yang menghubungkan tiga macam rasio sekaligus, yaitu ROI, Proft Margin dan Asset Turn Over. Menurut A. J. Keown, dkk (2004:102), analisa du Pont adalh system rasio keuangan yang dirancang untuk menyelidiki determninan rasio pengembalian ekuitas pemegang saham dan pengembalian aktiva

(2)

2

menggunakan analisis Du Pont adalah ROA (Return On Assets) yang merupakan angka pembanding atau rasio antara laba yang diperoleh perusahaan dengan besarnya total aset perusahaan.

Sistem Du-Pont merupakan suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Du-Pont Company untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Sistem ini memberikan gambaran faktor-faktor yang saling berhubungan dan berpengaruh pada tingkat pengembalian atas investasi suatu perusahaan (ROI) dan tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) yaitu marjin laba bersih, perputaran total aktiva dan tingkat hutang suatu perusahaan. Dengan mengetahui dan memahami faktor-faktor tersebut, dapat membantu manajemen dalam memutuskan kebijakannya dalam rangka untuk meningkatkan tingkat pengembalian atas investasi dan ekuitas suatu perusahaan.

Tujuan analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektvitas perusahaan dalam memutar modalnya, sehingga analisis ini mencakup berbagai rasio. Du Pont System ini didalamnya menggabungkan rasio aktivitas / perputaran aktiva dengan rasio laba / proft margin atas penjualan dan menunjukkan bagaimana keduanya berinteraksi dalam menentukan Return On Invesment (ROI), yaitu proftabilitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio laba atas penjualan (proft margin) dipengaruhi oleh tingkat penjualan dan laba bersih yang dihasilkan. Berarti proft margin ini mencakup pula seluruh biaya yang digunakan dalam operasional perusahaan. Rasio aktivitas sendiri dipengaruhi oleh penjualan dan total aktiva. Dapat dikatakan bahwa analisis ini tidak hanya menfokuskan pada laba yang dicapai, tetapi juga pada invesatasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

(3)

Du Pont System ini lebih tepat jika diterapkan pada perusahaan cabang/ divisi/ departemen/ pusat investasi. Melalui analisis ini perusahaan dapat menilai kinerja keuangan divisi/ departemen/ pusat investasinya dengan melihat efektivitas penggunaan aktiva dalam memperoleh laba bersih, sehingga pada akhirnya perusahaan pusat dapat mengambil kebijaksanaan yang tepat atas divisi/ pusat investasinya.

Guna melihat dan menilai tingkat efektivitas operasional suatu perusahaan, tidak hanya menggunakan kepekaan dan ketajaman para manajer secara kualitatif saja, tetapi harus menggunakan metode secara kuantitatif. Du Pont System merupakan suatu metode yang digunakan untuk menilai efektivitas operasional perusahaan tersebut, karena dalam analisis ini mencakup unsur penjualan, aktiva yang digunalan serta laba yang dihasilkan perusahaan.

Return On Investment

Pengertian Return On Investment

Menurut Munawir (1995:89) ROI (Return On Investment) adalah satu bentuk dari rasio proftabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor :

Tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi

Proft Margin罳 yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Proft Margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.

Menurut Abdullah Faisal (2002:49) ROI ini sering disebut Return On Total Assets dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan keseluruhan aktiva yang dimilikinya.

Kelebihan dan Kelemahan ROI

(4)

4

1. Selain ROI berguna sebagai alat control juga berguna untuk keperluan perencanaan. ROI dapat digunakansebagai dasar pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi.

2. ROI dipergunakan sebagai alat ukur proftabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan sistem biaya produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung masing-masing.

3. Kegunaan ROI yang paling prinsip adalah berkaitan dengan efsiensi penggunaan modal, efsiensi produk dan efsiensi penjualan. Hal ini dapat dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktik akutansi secara benar dalam artian mematuhi sistem dan prinsip-prinsip akutansi yang ada.

Menurut Abdullah (2002:51) kelemahan ROI antara lain:

1. Mengingat praktek akutansi dalam perusahaan seringkali berbeda maka kelemahan prinsip yang dihadapi adalah kesulitan dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain.

2. Dengan menggunakan analisa rate of return atau return on investment saja tidak dapat dipakai untuk membandingkan dua perusahaan atau lebih dengan memperoleh hasil yang memuaskan.

Sistem Du Pont sering dipergunakan untuk pengendalian dalam perusahaan besar. Oleh karena itu kebijakan leverage fnannial dan pajak dibuat atas dasar perusahaan secara keseluruhan bukan secara divisional. Jika Du Pont system digunakan untuk pengendalian divisional maka disebut dengan pengendalian ROI, menurut Sartono (2000:344) a. Setiap divisi didefnisikan sebagai proft nenter, dengan investasi

sendiri dan diharapkan menghasilkan return yang cukup.

b. Jika ROI divisi yang bersangkutan turun dibawah target, maka staf perusahaan pusat akan meneliti kembali dengan Du Pont System untuk mencari penyebabnya.

c. Prestasi manajer divisi dinilai atas dasar ROI divisi yang dipimpinnya dan dimotivasi untuk berusaha menccapai tingkat ROI yang ditargetkan.

(5)

3.2 Kerangka Pikir

Bagan Du Pont untuk Pengendalian Divisi

Dikurangi

dibagi

ROI

Margin Laba

Penjualan Penjualan

Laba Bersih

Penjualan

Harga Pokok Penjualan

Biaya Penjualan

Biaya Administrasi

Bunga

Pajak

(6)

6 margin laba. (Weston dan Brigham, 1990:307). Du pont tersebut merupakan uraian dari skema ROI, yang merupakan rasio antara laba yang diperoleh perusahaan dengan besarnya perputaran aktiva perusahaan. Perputaran total aktiva didefnisikan sebagai hasil bagi antara penjualan dengan total aktiva, sedangakan margin laba didefnisikan sebagai rasio antara laba bersih dengan hasil penjualan. Selanjutnya total aktiva didefnisikan sebagai penjumlahan antara aktiva lancar dan aktiva tetap perusahaan dan laba bersih didapatkan dari pengurangan antara penjualan dan total biaya (Soediyono,1991:149).

3.3 Teknik Analisa Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan melakukan perhitungan yang relevan terhadap masalah yang diteliti. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah Du Pont System atau ROI, dengan langkah-langkah sbb:

1). Langkah I

Menentukan Perputaran Total Aktiva / Total Asset Turnover

(7)

- Total Aktiva

- Perputaran Aktiva

2). Langkah II

Menentukan Rasio Laba Bersih / Net Profit Margin

Rasio laba bersih mengukur besarnya laba bersih yang dicapai dari sejumlah penjualan tertentu.

- Total Biaya

- Laba Setelah Pajak

- Net Proft Margin

3). Langkah III

Menentukan Return On Investasi (ROI) Du Pont

ROI dapat mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total perusahaan.

3.4 Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan - Kriteria perusahaan yang baik

ROI (Du Pont System) berada di atas rata-rata industri menunjukkan bahwa perputaran aktiva dan net proft margin sangat tinggi

Aktiva Lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang + Persediaan

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

Perputaran Aktiva = Penjualan x 1 Kali

Total Aktiva

Total Biaya = Harga Pokok Penjualan + Beban Usaha + Bunga +Pajak

Laba Setelah Pajak = Penjualan – Total Biaya

Net Proft Margin = Laba Setelah Pajak x 100%

Penjualan

(8)

8

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba semakin baik

- Kriteria perusahaan yang kurang baik

ROI (Du Pont System) berada dibawah rata-rata industri menunjukkan bahwa perputaran aktiva dan net proft margin sangat rendah

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba kurang baik.

Persamaan Du Pont (Du Pont equation) menurut Gitman (2003, hal 147): ROA = Proft Margin x Total Assets Turnover

Laba Bersih Penjualan ROA = - x Penjualan Total Aset Laba Bersih

ROA = Total Aset

Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa analisis Du Pont merupakan analisis yang digunakan untuk mengontrol perubahan dalam aktivitas rasio dan marjin laba, serta sejauh mana pengaruhnya terhadap tingkat pengembalian (rate of return). Sistematika kerja analisis Du Pont ini adalah dengan menguraikan ROA yang merupakan angka banding atau rasio, antara laba yang diperoleh perusahaan (Marjin laba bersih) dengan besarnya total aset perusahaan. Melalui persamaan Du Pont dapat dilihat bahwa ROA diperoleh dengan mengalikan marjin laba bersih dan perputaran total aset. Perputaran total aset diperoleh dari hasil bagi antara hasil penjualan dengan jumlah aset, sedangkan marjin laba bersih merupakan hasil bagi antara laba bersih dengan hasil penjualan. Laba bersih merupakan hasil dari penjualan dikurangi beban-beban.

Menurut Munawir (2010:91-92), adapun keunggulan analisis Du Pont antara lain:

1. Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan manajemen bisa mengetahui tingkat efsiensi pendayagunaan aset. 2. Dapat membandingkan efsiensi penggunaan ekuitas pada

(9)

diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau di atas rata-ratanya.

3. Dapat digunakan untuk mengukur efsiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi/bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua beban dan ekuitas ke dalam bagian yang bersangkutan.

4. Dapat digunakan untuk mengukur proftabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

5. Dapat digunakan untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk keperluan perencanaan.

Menurut Munawir (2010:92-93), adapun kelemahan dari analisis Du Pont adalah :

1. ROI suatu perusahaan sulit dibandingkan dengan ROA perusahaan lain yang sejenis, karena adanya perbedaan praktek akutansi yang digunakan. 2. Kelemahan lain dari teknik analisa ini adalah terletak pada adanya

fluktuasi nilai dari uang (daya belinya).

3. Dengan menggunakan ROA saja tidak akan dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua permasalahan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang memuaskan.

EXERCIXE

1. Laporan keuangan yang memuat hasil dari kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu disebut :

a. Balanne Sheet c. Laporan perubahan modal b. Innome Statement d. Laporan Canh Flow

2. Laporan keuangan yang berisi Aktiva, hutang dan modal disebut : a. Balannhe Sheet c. Laporan perubahan modal b. Innome Statement d. Laporan Cash Flow

3. Yang tidak termasuk dalam nurrent liability adalah : a. Hutang hipotik c. Hutang Gaji b. Hutang pajak d. Hutang Dagang

4. Dalam pembuatan neraca dimana aktiva dan passive dicatat dengan posisi bersebelahan disebut

a. Report Form c. Single Step b. Annount Form d. Multiple Step

(10)

10

b. Balanne Sheet d. Annount Form 6. Rasio modal sendiri dengan keseluruhan aktiva

disebut...

7. Ratio yang dipergunakan untuk mengukur berapa tingkat efektiftas dari keseluruhan operasi perusahaan

disebut... ...

8. Yang tidak termasuj keadaan yang dialami perusahaan ketika ratio rentabilitas rendah

adalah... ...

9. Laba bersih disebut dengan

istilah... 10.Ratio yang dipergunakan untuk mengetahui berapakah tingkat keuntungan

yang didapat dari modal yang telah dipergunakan perusahaan disebut rentabilitas...

11.Suatu analisa yang dapat menggambarkan hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah lainnya

disebut... 12.Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kuwajiban tanpa

memperhitungkan persediaan

disebut... ...

13.Ratio yang datanya didasarkan pada laporan rugi laba dan neraca disebut...

14.Berikut ini adalah macam-macam ratio dilihat dari tujuan penganalisa, kecuali...

15.Dasar pembandingan angka ratio dimana ratio rata-rata yang dipergunakan adalah rata-rata seluruhperusahaanyang adapadaindustridisebut

16.Suatu analisa yang dapat menggambarkan hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah lainnya

disebut...

17.Membagi jumlah tiap pos yang terdapat dalam LK dengan jumlah pos yang sama yang terdapat pada tahun dasar

(11)

18.Jika terjadi perubahan nilai karena adanya inflasi mapun deflasi, maka pada saat analisa perbandingan LK data harus terlebih dahulu

dilakukan...

19.Syarat suatu data dapat diperbandingkan adalah selain konsekuensi pencatatan adalah...

20.JikadalammembandingkanLK trend prosentasemenggunakandata lebih dari tiga tahun maka analisa yang dipergunakan

adalah... 21.Berikut ini merupakan prosedur analisis LK,

kecuali... 22.Tehnik analisa LK adalah sebagai berikut,

kecuali...

23.Yang tidak termasuk cara yang digunakan tahun pembanding dalam analisa lebih dari dua periode sebagai

berikut... ...

24. Jika dalam melakukan analisa laporan keuangan yang dianalisa hanya satu periode tertentu

disebut... ...

25.Kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi suatu kewajiban jangka pendek atau harus segera dibayar

disebut... ...

26. Presentase Common-size dan presentase tren untuk penjualan, harga pokok penjualan, dan

beban JBC Company adalah sebagai berikut:

Keterangan PRESENTASE COMMON-SIZE PRESENTASE TREN

2003 2002 2001 2003 2002 2001

Penjualan 100,0% 100,0

% 100,0% 104,4% 103,2% 100,0%

Harga Pokok

Penjualan 62,4 60,9 58,1 112,1 108,2 100,0

(12)

12

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan visi dan misi merupakan komponen penting dalam peningkatan kinerja perencanaan pembangunan khususnya pada BAPPEDA Prov. Hal ini sesuai dengan Permen PAN-RB Nomor 53

Di samping itu juga, wilayah Jakarta terdiri dari endapan pleistocene yang terdapat pada kurang lebih 50 meter di bawah permukaan tanah dimana bagian selatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan Pelestarian Bahan Pustaka di perpustakaan Balai Kota Makassar yaitu fumigasi dan anti rayap setiap 1 tahun sekali,

In some cases, the extra calcium lost in urine caused by excess sodium intake is not available from the food in the intestines. When dietary calcium is not avail- able, this 86 mg

Untuk menjawab permasalahan keempat dalam penelitian ini yaitu untuk melihat variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat digunakan uji koefisien

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa Penyaluran kredit (X1) dan pendapatan bunga (X2) secara simultan berpengaruh signifikan

Penelitian ini menggunakan 60 sampel yang terdiri dari 20 sampel ibu dengan anak Down Syndrome sebagai kelompok kasus dan 40 sampel ibu dengan anak normal sebagai

*aerah yang tidak tercakup dalam rde Spesial atau rde ( atau daerah dengan kedalaman hingga &''m.. Mengacu pada standar penentuan posisi sesuai IH SP 00 tahun &'',