• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah kelainan sistem reproduksi 12345876542

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah kelainan sistem reproduksi 12345876542"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kelainan Sistem Reproduksi disebabkan Gangguan Hormonal dan Ketidaknormalan ” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah OBSTETRI & GINEKOLOGI. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang kami peroleh dari beberapa buku dan situs blog di internet. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah OBSTETRI & GINEKOLOGI atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan semestinya.

Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna. Sehingga saya mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menambah kualitas serta mutu dari makalah tersebut.kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita semua.

Samarinda, Oktober 2017

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….……….i DAFTAR ISI ……….…………...ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……….………… 1

B. Rumusan Masalah ……….……….2 C. Tujuan Penulisan……….…….2 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kelainan sistem reproduksi ………..……..….3 B. Penyebab kelainan sistem reproduki……….……4 C. Macam-macam kelainan sistem reproduksi yang disebabkan oleh

hormon……….………..5 D. Macam-macam kelainan sistem reproduksi yang disebabkan oleh ketidak normalan…………...………9 BAB III PENUTUP

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Vagina menghubungkan genetalia eksterna dengan genetalia interna introitus vagina tertutup pada himen, suatu lipatan selaput setempat. Pada koitus pertama himen robek di beberapa tempat dan sisanya dinamakan karun kulae mirtiformes. Bentuk lain yang ditemukan pada himen ialah himen kribriformis (menunjukkan beberapa lubang) dan himen septus. Kadang-kadang himen tertutup sama sekali (himen imperforatus). Besarnya lubang himen tidak menentukan apakah wanita tersebut masih virgo atau tidak. Hal ini baik diketahui oleh kedokteran atau kehakiman. Di Indonesia keutuhan selaput dara pada seorang gadis masih dihargai sekali, maka selayaknya dokter memperhatikan hal ini. Vagina berukuran di depan 6,5 dan di belakang 9,5 cm. Sumbunya berjalan kira-kira sejajar dengan arah pinggir bawah simpisis ke promontorium. Arah ini penting di ketahui jika memasukkan jari ke dalam vagina pada pemeriksaan ginekologi.

Pada pertumbuhan janin dalam uterus 2/3 bagian atas vagina berasal dari duktus milleri (asal dari endometrium). Sedangkan 2/3 bagian bawahnya dari lipatan-lipatan ektoderm. Hal ini penting diketahui dalam menghadapi kelainan-kelainan bawaan.

Epitel vagina terdiri atas epitel skuamosa dalam beberapa lapisan. Lapisan tidak mengandung kelenjar, akan tetapi dapat mengadakan transudasi pada anak kecil epitel itu amat tipis, sehingga mudah terkena infeksi.

(4)

Sebelah luar otot terdapat fosia (jaringan ikat) yang akan berkurang elastisitasnya pada wanita yang lanjut usia. Disebelah depan dinding vagina bagian bawah terdapat ureter sepanjang 2,5-4 cm. Bagian atas vagina berbatasan dengan kandung kencing. Dinding belakang vagina lebih panjang dan membentuk forniks posterior yang jauh lebih luas daripada froniks anterior.

Umumnya dinding depan dan belakang vagina dekat mendekati. Pada wanita yang telah melahirkan anak, pada kedua dinding vagina sering ditemukan tempat yang kendor dan agak merosot. Pada seorang virgo keadaan ini jarang ditemukan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang diatas penulis menarik rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pemahaman mengenai kelainan sistem reproduksi 2. Apa penyebab kelainan sistem reproduksi

3. Apa saja macam-macam kelainan sistem reproduksi

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan saya membuat makalah ini adalah:

1. Untuk memahami bagimana pemahaman mengenai pengertian kelainan sistem reproduksi

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KELAINAN SISTEM REPRODUKSI 1. Kelainan Sistem Reproduksi Karena Gangguan Hormon

Kelainan sistem reproduksi karena gangguan hormone pada wanita dapat menyebabkan berbagai masalah karena proses reproduksi wanita dipengaruhi oleh hormon seperti estrogen, progesteron, dan prolaktin. Hormon hormon pada wanita, Estrogen adalah hormon yang berfungsi untuk perkembangan sifat seksual wanita. Hormon progesteron berfungsi untuk persiapan hamil. Prolaktin merupakan hormon untuk persiapan menyusui.

Selain ketiga hormon tersebut wanita juga memiliki hormon yang berperan seperti sifat seksual pria. walaupun kadarnya rendah. yaitu hormon androgen. Peranan hormon sangat penting bagi proses reproduksi wanita sehingga jika mengami gangguan pada ketiga hormon tersebut dapat menyebabkan beberapa gangguan pada fungsi tubuh lainnya.

Terdapat beberapa jenis gangguan yang disebabkan oleh gangguan hormon, diantaranya adalah gangguan perkembangan sel telur. gangguan ovulasi, gangguan haid, gangguan reproduksi. keluarnya air susu sebelum waktunya, dan munculnya sifat kelaki-lakian.

2. Kelainan Sistem Reproduksi Karena Ketidaknormalan

(6)

kongenital tersebut juga dapat disebabkan oleh kelainan kromosom khususnya kromosom seks dan gangguan hormonal.

B. PENYEBAB KELAINAN SISTEM REPRODUKSI

Penyebab Kelainan Sistem Reproduksi Karena Gangguan Hormon

Gangguan hormon dapat terjadi karena berbagai macam sebab di antaranya adalah karena adanya gangguan atau kerusakan organ

reproduksi, disfungsi ovarium, polip, adenomiosis, kanker, gentik, diet katat dan kegiatan fisik yang berlebihan, obat-obatan, alat kontrasepsi, dan stres.

Gangguan atau kerusakan organ reproduksi, mungkin terjadi kerusakan pada indung telur sehingga fungsinyapun akan terganggu dan berpengaruh pada produksi estrogen don progesteron serta kadar follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) dalarn tubuh sehingga mempengaruhi indung telur dan perkembangan sel telur serta ovulasi.Gangguan atau kerusakan ini dapat berupa adanya kista indung telur, adenomiosis, tumor. dan kanker.

(7)

C. MACAM-MACAM KELAINAN SISTEM REPRODUKSI DISEBABKAN OLEH HORMON

1. Menstruasi

Menstruasi adalah pendarahan normal yang terjadi pada wanita setiap bulannya. Kebanyakan periode menstruasi pada wanita terjadi sekitar 4 sampai 6 hari. Masalah umum dari menstruasi biasanya adalah telat nya periode menstruasi dan terjadinya dismenore.

Jika wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak normal sudah sepantasnya anda untuk berkonsultasi dengan dokter anda untuk mengetahui bagaimana cara menghilangkan dismenore saat menstruasi tersebut. Penyebab dari telat terjadinya menstruasi adalah hamil, stres, dan konsumsi obat. Namun, jika anda negatif saat tes kehamilan maka bisa jadi anda terkena gangguan hormon tiroid di mana kelenjar tidroid mengalami kekurangan hormon.

2. Penyakit radang panggul

Rongga perut perempuan memiliki jalur langsung dari luar melalui saluran reproduksi wanita. Bakteri dapat masuk melewati vagina dan rahim dan melintasi tabung rahim yang membuka ke dalam rongga perut. Radang panggul sering sekali menyebabkan rasa sakit perut saat sedang bereaksi.

3. Endometriosis dan Adenomiosis

(8)

hal itu disebut Adenomiosis. Karena semua jaringan endometrium didorong keluar dari tubuh dengan selesainya siklus menstruasi, pertumbuhan yang tidak normal apat menyebabkan nyeri di perut atau panggul.

4. Vulvovaginitis

Vulvovaginitis adalah istilah yang diberikan pada infeksi jaringan vulva atau vagina. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan seperti kebersihan yang buruk, penyakit menular seksual, virus, ragi dan bakteri. Terjadinya vagina berbau busuk, iritasi dan peradangan di sekitar vagina, dan kesulitan saat buang air kecildapat menunjukkan adanya vulvovaginitis.

5. Kanker ovarium

Kanker ini dimulai dalam ovarium dan dapat menyebarkan dalam pelvis dan perut. Beberapa tanda-tanda kanker ovarium seperti sembelit, buang air kecil secara teratur, nyeri di daerah panggul, kehilangan berat badan dan perut kembung. Kemungkinan terjadi lebih tinggi pada orang yang memiliki riwayat keluargasindrom Lynch, payudara.

6. Disfungsi Seksual Wanita

Disfungsi seksual wanita, adalah salah satu penyakit sistem reproduksi khas wanita, penyakit ini terjadi ketika seseorang gagal untuk dirangsang selama hubungan seksual. Gejala lain yang menyertainya mungkin termasuk hasrat seksual berkurang, kesulitan dalam gairah, anorgasmia dan nyeri selama hubungan seksual.

7. Infertilitas wanita

(9)

hormon atau masalah dalam akun ovarium untuk 25% dari kasus infertilitas. Endometriosis, kerusakan pada saluran tuba, tuba uterine atau leher rahim juga dapat menyebabkan infertilitas.

8. Sindrom Ovarium Polikistik

Sindrom ini terjadi ketika ovarium memproduksi terlalu banyak hormon, yaitu androgen. Peningkatan kadar hormon ini dapat menghambat proses ovulasi dan menyebabkan kista pada ovarium. Hal ini juga dapatmenyebabkan infertilitas dengan mempengaruhi pelepasan telur ovarium pada siklus menstruasi. Beberapagejala adalah rambut rontok, jerawat, nyeri di daerah panggul, kulit berminyak, dan peningkatanpertumbuhan rambut wajah atau tubuh.

9. Menopause

Monopause adalah situasi di mana wanita tidak bisa lagi hamil secara alami karena tidak ada lagi periode menstruasi. Penyakit ini biasa di alami jika seorang wanita sudah berusia 50 tahun lebih dan tidak ada lagi telur di dalam ovarium nya serta menurun nya jumlah hormon esterogen. Jika seorang wanita sudah memiliki penyakit monopause maka wanita tersebut akan mengalami disfungsi seksual, dan ini terjadi karena sudah berkurangnya jumlah hormon.

10. Myoma

(10)

untuk merangsang elemen fibromuskular. Penyakit myoma ini biasanya akan hilang pada wanita yang sudah mengalami monopause.

11. Menorrhagia

Menorrhagia adalah pendarahan berat yang membutuhkan pembalut atau tampon yang lebih banyak dan sering daripada periode menstruasi pada umumnya. Kadang-kadang perdarahan mungkin begitu berat sehingga tidak dapat dikendalikan oleh pembalut atau tampon. Menorrhagia mungkin berhubungan dengan nyeri menyeret di perut bagian bawah. Menstruasi juga mungkin tidak teratur, sekitar 1 dari 20 wanita memiliki menorrhagia teratur. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita menjelang menopause.

12. Kanker rahim

Kanker rahim adalah sebuah tumor kanker yang tumbuh di dinding rahim dan ini biasanya terjadi pada wanita yang sudah berusia 55 sampai 65 tahun. Kanker rahim adalah salah satu kanker yang paling umum dari organ reproduksi wanita di Inggris, dengan sekitar 6.900 kasus baru di diagnosis pada tahun 2005. kanker rahim paling berkembang di endometrium (lapisan rahim). Lebih jarang, kanker terjadi pada dinding otot rahim.

13. Bartholinitis

(11)

14. Peradangan vagina

Peradangan vagina atau yang sering di kenal dengan sariawan pada vagina terjadi karena disebabkan oleh infeksi jamur candida yang dapat terjadi secara alami di dalam vagina, tumbuh lebih cepat dari biasanya. sariawan vagina tidak serius, tetapi dapat menyebabkan gatal-gatal pada vulva dan vagina.

15. Keputihan

Keputihana adalah cairan yang keluar dari vagina pada wanita. Dan keputihan itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patalogis. Keputihan fisiologis biasanya terjadi menjelang menstruasi atau setelah menstruasi bisa juga semasa subur datang setiap bulan tetapi tidak dalam jangka waktu lama. Keputihan patalogis biasanya terjadi karena infeksi atau bakteri yang berada dalam atau sekitar vagina.

D. MACAM-MACAM KELAINAN SISTEM REPRODUKSI

DISEBABKAN KETIDAK NORMALAN 1. VULVA

A. Himen Imperforata

(12)

antibiotika. Darah dari vagina dan rongga rahim dilakukan drainase, penderita tidur posisi Fowler.

B. Atresia labium minus

Disebabkan karena membran urogenitalis tidak menghilang. Ostium uretra tetap ada demikian juga dengan liang vagina. Koitus dapat dilakukan, kehamilan dapat terjadi. Saat persalinan memerlukan sayatan kecil untuk melahirkan kepala bayi. Pada umumnya bedah rekonstruksi sederhana dapat menyelesaikan masalah ini. C. Hipertrofi labium minus

Kelainan ini tidak berbahaya dan tidka berpengaruh terhadap fertilitas. Masalah yang timbul adalah masalah estetika. Tindakan rekonstruksi berupa pengangkatan jaringan yang berlebihan akan cukup mengatasi masalah tersebut.

D. Duplikasi vulva

Sangat jarang ditemukan, bila terjadi biasanya diikuti dengan kelainan congenital yang lain dan seringkali bersifat lethal.

E. Hipoplasi vulva

Bila kelainan ini terjadinya, seringkali disertai dengan tidak berkembangnya organ reproduksi yang lain. Tanda seksual sekunder juga tidak nampak.

F. Kelainan perineum

(13)

2. VAGINA

A. Septum vagina

Septum sagital dapat ditemukan sehingga membagi vagina seakan menjadi 2 ruangan kanan-kiri. Seringkali hal ini ditemukan juga dengan kelainan pada uterus karena adanya gangguan fusi pada duktus mulleri. Kelainan ini biasanya tidak menimbulkan keluhan, menstruasi dapat terjadi normal. Saat hubungan seksual dapat terjadi dyspareuni. Masalah dapat terjadi saat persalinan, karena septum tersebut dapat menghambat penurunan kepala. Tindakan septektomi dapat mengatasi masalah tersebut.

B. Aplasia dan atresia vagina

(14)

C. Kista vagina

Terdapat dua macam kista kongenital yaitu kista dari sisa epitel duktus mulleri dan kista dari sisa duktus gardner (kista Gardner) yang terletak pada bagian anterolateral vagina. TIndakan yang dapat dilakukan adalah ekstirpasi kista.

3. UTERUS DAN TUBA FALOPI A. Gagal pembentukan

Bila satu duktus tidak terbentuk,akan terjadi uterus unikornis dengan satu tuba, satu ovarium dan satu ginjal sedangkan vagina san serviks normal.

Bila kedua duktus tidak terbentuk, maka tidak terdapat uterus, tuba dan vagina 2/3 bagian atas, sengakan vagina 1/3 bagian bawah tetap terbentuk. Ovarium dapat terbentuk sehingga tanda seks sekunder normal tetapi terjadi amenorea.

(15)

B. Gangguan fungsi

i. Uterus dengan 2 bagian simetris

1. Satu uterus dengan 2 ruangan dalam rongga uterus yang dipisahkan oleh sekat menyeluruh (uterus septus) atau sebagian (uterus subseptus).

2. Dua uterus yang masing-masing memiliki rongga uterus atau 1 rongga uterus dengan 2 puncak uterus.

a. Uterus bikornis bikollis (uterus didelphys)

Dua uterus terpisah, disertai dengan 2 vagina atau satu vagina yang terbagi oleh sekat vagina menjadi 2 bagian.

b. Uterus bikornis unikolli

Uterus dnegna 1 serviks, dengan 2 fundus masing-masing dengan rongga uterus, 1 tuba dan 1 ovarium.

c. Uterus arkuatus

Terdapat sekungan pada pundus dengan subseptus.

ii. Uterus dengan 2 bagian tidak simetris

(16)

Bila endometrium dari bagian yang rudimenter berfungsi maka dapat terjadi timbunan darah.

Seperempat wanita dengan kelainan uterus kembar tidak akan mengalami gangguan, dapat hamil dan melahirkan secara normal. Gangguan yang mungkin timbul adalah dismenorea, menoragia, metroragia, dispareunia dan infertilitas. Tindakan korektif (operasi) dapat dilakukan untuk mengatasi kelaian uterus tersebut.

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan ginekologi yang teliti dan mengguna pemeriksaan radiologis berupa histerisalfingograf (HSG). Bila terdapat kelainan uterus, kelainan traktus urinarius harus diteliti. Pielografi intravena dapat dilakukan untuk mengetahui kelainan pada traktus urinarius.

4. OVARIUM

Keadaan tidak adanya ovarium baik bilateral maupun unilateral dengan oragan reproduksi lainnya normal adalah keadaan yang sangat jarang ditemui.

5. SISTEM GENITAL DAN SISTEM TRAKTUS URINARIUS

(17)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kelainan sistem reproduksi karena gangguan hormone pada wanita dapat menyebabkan berbagai masalah karena proses reproduksi wanita dipengaruhi oleh hormon seperti estrogen, progesteron, dan prolaktin. Hormon hormon pada wanita, Estrogen adalah hormon yang berfungsi untuk perkembangan sifat seksual wanita. Hormon progesteron berfungsi untuk persiapan hamil. Prolaktin merupakan hormon untuk persiapan menyusui.

Kelainan congenital system reproduksi dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, nutrisi,penyakit metabolik, infeksi virus, obat teratogenik, dan lain-lain yang terjadi pada masa kehamilan. Banyak dari kelainan tersebut tidak melibatkan ovarium atau genitalia eksterna sehingga gejala tidak nampak sebelum menarche atau menikah. Kelainan kongenital tersebut juga dapat disebabkan oleh kelainan kromosom khususnya kromosom seks dan gangguan hormonal.

B. SARAN

(18)

Kami sekelompok berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kelompok kami demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis khususnya dan pembaca umumnya mengenai kelainan uterus.

DAFTAR PUSTAKA

Yatim, Wildan,Dr.1994.Reproduksi dan Embriologi.Bandung.Tarsito

Wibowo,Daniel S.2005. Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta.PT Grsindo

Referensi

Dokumen terkait

Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli)

• Kista Vagina:Kista Vagina Sisa duktus muler Sisa duktus garner di anterolateral vagina Pengobatan dengan pengangkatan UTERUS dan Tuba fallopii Uterus: Uterus septus dan subseptus

Peritonitis merupakan peradangan peritonium, selaput tipis yang melapisi dinding abdomen dan meliputi organ-organ dalam, peradangan sering disebabkan oleh bakteri atau infeksi

Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup sampai 3 hari di dalam vagina, sedangkan ovum

Sedangkan ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus.Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri,seperti

wanita dimana terjadi infeksi pada mukosa vulva dan vagina ditandai dengan adanya keputihan dan gatal dikarenakan pertumbuhan tidak terkendali dari jamur Candida albicans.

Sedangkan Keputihan/Flour albus yang tidak normal patologis biasa disebabkan oleh infeksi/peradangan yang terjadi karena mencuci vagina dengan air kotor, pemeriksaan dalam yang tidak

Mengetahui adanya masyarakat yang masih sering menggunakan obat tradisional dalam upaya menyembuhkan infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur Candida albicans dengan kandungan