Sistem Informasi Akuntansi, Data Flow Diagram (DFD), ERD,
TI, UML dan Proses Bisnis
Sistem Informasi Akuntansi
1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi.
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.
Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.
Sistem Informasi Akuntansi menurut para ahli.
- Menurut Azhar Susanto (2017:72)
Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan (integrasi) dari sistem atau siklus
transaksi dan sistem pengolahan transaksi memiliki komponen hardware, software,
brainware, prosedur, database, serta teknologi jaringan komunikasi.
- O’Brien & Marakas (2008)
Mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sistem adalah sekumpulan komponen –
komponen yang saling berkaitan satu sama lain, yang memiliki batasan – batasan tertentu
yang jelas. Lebih lanjut dikatakan pula, bahwa sistem dapat saling bekerjsa bersamaan
dalam mencapai tujuan, dengan cara menerima input dan menghasilkan output dalam suatu
proses yang terorganisir.
Kesimpulan
Secara umum, Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu kumpulan struktur dan prosedur berbasis teknologi informasi, yang bekerja bersama, dengan tujuan untuk mengubah data-data keuangan menjadi informasi keuangan yang berguna bagi stakeholder. Informasi yang dihasilkan dari Sistem Informasi Akuntansi, akan digunakan oleh para stakeholder
2. Fungsi
Sistem Informasi Akuntansi.
A. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan bisnis organisasi secara efisien dan efektif.
- Menangkap data transaksi pada dokumen-dokumen sumber.
- Mencatat data transaksi ke dalajm jurnal-jurnal, dimana catatan tersebut dinuat kronologis dari apa yang telah terjadi.
- Posting data dari jurnal jurnal ke buku besar, yang menyingkat data dengan jenis rekening.
B. Menyediakan informasi yang berguna untung pengambilan keputusan bagi manajemen. Dalam system manual, informasi ini disediakan dalam bentuk laporan kedalam dua kategori utama:
- Laporan keuangan - Laporan manajerial
C. Menyediakan pengendalian internal yang memadai (cukup). Memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sisrtem dipercaya.
- Memastikan bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan sesuai dengan tujuan manajemen.
- Mengamankan (menjaga) kekayaan organisasi perusahaan. Termasuk data.
3. Tujuan
Sistem Informasi Akuntansi.
A. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen. Kepengurusan merujuk ke tanggung jawaban manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. System informasi menyediakan informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional daln laporan-laporan yang diminta lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima informasi kkepengurusan dari berbagai laporan pertanggung jawaban.
B. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajeman. System informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan
C. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. System informasi menyediakan informasi bagi personel operasi untuk membutuhkan mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif. Adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan, khususnya dalam proses arus informasi akuntansi.
---
Data Flow Diagram (DFD)
1. Definisi Data Flow Diagram (DFD)
A. Menurut Jogiyanto Hartono: “Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system” - (Jogiyanto Hartono, 2005, 701)
2.
FungsiData Flow Diagram (DFD)
Alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
3. Tujuan Data Flow Diagram (DFD)
- Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasikan pada saat data bergerak melalui system.
4. Manfaat Data Flow Diagram (DFD)
-
Alat pembuatan model yang memungkinkan professional system untuk
menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lainnya dangan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi.
-
Alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi
system merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang
dimanipulasi oleh system. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembantu model
yang memberikan penekanan hanya pada fungsi system
-
Alat perancang system yang berorientasi pada alur data dengan konsep
dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan
system yang mudah dikomunikasikan oleh pembuat program
5. Gambar Data Flow Diagram (DFD)
A.
Pembelian- Level 0
- Level 1
VENDOR PURCHASE
REQUEST
2.0 UPDATE AP
(Account Payable) GUDANG ACCOUNT PAYABLE
Permintaan Pembelian
VENDOR
1.1 PURCHASE
REQUEST
1.2 PURCHASE
ORDER
2.0 UPDATE ACCOUNT
PAYABLE
GUDANG ACCOUNT
PAYABLE
Permintaan pembelian
Order pembelian Romitence data
- Level 2
Entity Relationship Diagram (ERD)
1.
Devinisi
- Menurut Brady dan Loonam: “Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system.
Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD
bersama-Permintaan
(Account Receivable) Credit Manager Accounts Receivable
sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.” - (Brady dan Loonam, 2010)
2.
Fungsi
- Untuk merancang model dasar dari struktur data serta relationship atau hubungan dari setiap data tersebut.
- Untuk mempermudah pengerjaan basis datanya karena dalam ERD kita sudah menjelaskan hubungan dari data satu ke data lainnya
- Untuk mempermudah dalam mengubah dan menganalisis suatu sistem secara dini - Untuk mempermudah dalam pengembangan suatu sistem karena dalam ERD sudah
terdapat gambaran umum serta detil dari suatu sistem yang dirancang.
3.
Manfaat dan Tujuan Data Flow Diagram (DFD)
-
Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan system sejak dini,
bersifat murah dan cepat
-
Memberikan gambaran umum akan system yang akan dibuat sehingga
memudahkan developer.
-
Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk clint sebagai bahan diskusi dangen
bentuk E-R Diagram itu sendiri.
-
Kamus data bagi para pengembang databese
4.
Gambar Data Flow Diagram (DFD)
- Ilustrasi Penggambaran ERD
- Relationship Spesifik
- Entity Relationship Diagram
--- Teknologi Informasi (TI)
yang dinyatakan oleh Azhar Susanto bahwa informasinya harus akurat, relevan, tepat waktu dan lengkap.
Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 sub sistem yaitu Proses sistem transaksi mendukung proses operasi bisnis sehari-hari, Sistem buku besar / pelaporan keuangan , dan Sistem Penutupan dan inversi.
Mewakili penutupan dan inversi dari membuat laporan dengan jurnal pembalik dan jurnal kesimpulan Steinbart Romney (2006: 118) menegaskan bahwa profesi akuntan cukup sering digabungkan dengan pengembangan skema konseptual dan eksternal yang merupakan indikasi relevan antara sistem akuntansi dengan proses bisnis dari organisasi.
Azhar Susanto (2008: 72) memberikan definisi Sistem Informasi Akuntansi sebagai kumpulan sub sistem / komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan saling bekerjasama selaras untuk memproses data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Sistem informasi akuntansi memiliki komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, brainware, prosedur, database dan teknologi jaringan komunikasi (Azhar Susanto, 2008: 72; O'Brien, 2004: 35-36; Turban et al, 2003: 16).
Organisasi pemerintah misalnya mengumpulkan dan mengamankan data tentang transaksi dan aktivitas memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Kualitas sistem informasi akuntansi oleh Heidmann (2008: 81) menjelaskan bahwa dimensi kualitas sistem informasi akuntansi terdiri dari:
(1) integrasi;
(2) fleksibilitas;
(3) aksesibilitas;
(4) formalisasi;
(5) mediarichness.
Definisi lain Sistem Informasi Akuntansi sebagaimana dikatakan oleh Bodnar dan Hopwood (2004: 3) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi yang dapat dikomunikasikan kepada pengambil keputusan. Piccoli (2008: 25) mengatakan bahwa sistem informasi yang baik memiliki empat komponen: teknologi informasi, manusia, proses dan struktur. Semua komponen ini bisa dikelompokkan menjadi dua subsistem: teknis subsistem dan subsistem sosial.
---
Unified Modeling Language (UML) 1. Devinisi
Menurut sri mulyani ( 2016:35) uml adalah sebuah tehnik pengembangan sistem yang
menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan
spesifikasi pada sistem
Menurut munawar (2005:17) uml unfield modeling langue) adalah alat bantu yang
menyediakan bahasa pemodelan visual mereka dalam bentuk yang baku mudah di
mengerti serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan di
komunikasikan rancangan mereka dengan yang lain
Menurut whitten (2004) dan runambi (2005) adalah metode pemodelan secara visual
sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat solfware berorientasi objek karena
uml ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek maka
semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma objek oriented.
2. Kegunaannya
Unified Modeling Language (UML) digunakan untuk memodelkan suatu sistem (bukan hanya perangkat lunak) yang menggunakan konsep berorientasi object. Dan juga untuk
menciptakan suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun mesin.
3. Area Penggunaannya
Unified Modeling Language (UML) digunakan paling efektif pada domain seperti : - Sistem Informasi Perusahaan
- Sistem Perbankan dan Perekonomian - Bidang Telekomunikasi
- Bidang Transportasi - Bidang Penerbangan - Bidang Perdagangan
- Bidang Pengetahuan
- Bidang Pelayanan Berbasis Web Terdistribusi
4. Diagramnya
Unified Modeling Language (UML) menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:
- Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis
- Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi. - Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects. - Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects.
- State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem.
- Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam system. - Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.
- Object Diagram untuk memodelkan struktur object.
- Component Diagram untuk memodelkan komponen object. - Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.