Menjadi Orang Muda yang
Tangguh
Oleh: Ev. Septawari Hutauruk, S.Th
Jangan serorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataan mu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. “ I timotius 4:12”
Usia Timotius saat diutus Rasul Paulus untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di Korintus tergolong masih sangat muda, yaitu pada usia kira-kira 20 tahun. perlu kita ketahui pada zaman itu usia 20 tahun adalah terhitung usia anak remaja karena begitulah penilaian pada masa itu, berbeda dengan sekarang yang sudah menganggap usia ini sudah menjadi usia dewasa. Tidak berselang begitu lama setelah masa itu selanjutnya Timotius didaulat oleh Rasul Paulus untuk menjadi pemimpin Gereja Di Efesus, maka bisa kita bayangkan betapa beratnya tanggung jawab yang harus dipikul oleh Timotius pada masa itu, dimasa mudanya ia harus menjadi pemimpin rohani bagi orang orang Kristen yang ia gembalakan.
Jika kita lihat jauh kedalam keadaan Timotius pada masa itu, Timotius tidak hanya memiliki tanggung jawab secara tugas pelayanan saja, tetapi dimana ia Juga harus mengorbankan persasaannya serta jiwa mudanya, guna mengembangkan setiap pelayanan yang dipercayakan kepadanya. Rasul Paulus mengerti akan hal yang dialami Timotius pada masa itu, Paulus tidak diam melihat anak didikannya mengalami perasaan berat hatinya sendiri, kita dapat melihat Paulus mengirim surat peneguhan dan penghiburan kepada Timotius. Surat Paulus kepada Timitius selain berisikan kata peneguhan supaya kuat dalam pelayanan juga mencerminkan pelajaran sebuah surat Pastoral, dimana dalam suratnya Paulus , menekankan gereja akan sehat jika gereja tersebut memiliki pemimpin yang sehat ajaran dan hidup kerohaniannya. Sebagai pemimpin yang muda untuk memimpin orang kepada Kristus Paulus menekankan Timotius harus memiliki sikap itu.
penyelesaian beberapa persoalan disana kota ini adalah kota yang kaya, masyur dan memiliki banyak dewa-dewa Yunani yang mereka sembah, sikap hidup manusia di korintus adalah manusia yang angkuh dengan menganggap rendah orang akan yang lain Karena mereka makmur.
Tidak jauh berbeda dengan Efesus kota dimana ia harus menjadi pemimpin gereja .Efesus sama keadaanya dengan Korintus. Bisa anda bayangkan betapa beratnya Timotius muda harus berjuang memimpin disana? Disamping ia harus berjuang mengubah “mindset” dan “Culture” (budaya) penyembahan berhala serta sikap angkuh kota itu, ia juga harus berjuang untuk memimpin kota itu kepada Tuhan yang benar dengan begitu banyak penolakan dari luar gereja maupun dari dalam gereja.
Untuk itu Paulus memberikan suatu motivasi yang kuat bagi Timotius, hal ini juga merupakan sebuah foundasi yang kuat bagi anak-anak muda pada zaman ini supaya setiap kita anak muda, bukan menjadi orang muda yang lemah tanpa ada daya juang yang tinggi. Berbicara tentang perjuangan, bukan hanya tentang seberapa besar otot anda atau seberapa kuat daya otak anda? Bahkan seberapa banyak hartamu? tetapi semua ini hanya tentang Seberapa Kuat Yesus Berkarya dalam masa muda mu “ALL ABOUT JESUS!!” karena jika Tuhan menguasai hidupmu percayalah semuanya akan teratur dengan baik. Rasul Paulus menekankan adal satu hal yang perlu diperhatikan setiap anak-anak muda yaitu: “MENJADI TELADAN” dalam hal apa?
1. Dalam perkataan mu
ketika Tuhan berkuasa penuh dalam hati, sekarang orang lain menunggu-nunggu setiap perkataanyang keluar dari mulut kita dan menjadi teladan bagi mereka.
2. Dalam Tingkah lakumu
Kerentanan anak muda terkontaminasi dengan keadaan sekitar adalah hal yang sangat umum kita lihat di masyarakat. Hal ini yang ditakutkan oleh Rasul Paulus terjadi dalam diri Timotius, karena lingkungan tenpat dimana Timotius tinggal adalah lingkungan yang tidak sehat. Penyembahan berhala dimana-mana dan mamon menjadi tuan mereka, untuk itu Rasul Paulus mengingatkan Timotius untuk tetap menjadi teladan dalam tingkah lakunya, walaupun disekitarnya tidak bisa dijadikan teladan. Hal yang sama seharusnya terjadi bagi kita anak muda, seringkali kita masuk dalam sebuah komunitas yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, di tempat kerja, di sekolah, kampus bahkan di likungan tempat kita tinggal, memang berat ketika kita harus menjadi berbeda dengan yang lainnya dan tidak mengikuti suatu yang salah yang sudah lama menjadi habbit, ketahuilah keadaan ini Tuhan ijinkan terjadi di hidup kita bukan sebagai kesalahan, tetapi sebagai sebuah tantangan hidup apakah kita mampu menjadi teladan dalam tingkah laku kita ditengah-tengah keadaan yang jauh berbeda dengan kebenaran. Tetaplah menjadi garam dan terang dimanapun kita ada (Mat. 5:15).
3. Dalam Kasihmu
yang tengah sibuk berbicara dengan seorang pria. Si apoteker tidak melihatnya karena dia begitu kecil. Hal itu membuat Sally bosan dan dia menghentak-hentakan kakinya ke lantai untuk membuat kebisingan. Si apoteker melongokkan kepalanya tapi juga tidak melihat si Sally kecil.
Akhirnya dia keluar dan menemui Sally. "Apa yang kau mau?" tanya si apoteker dengan keras. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya." "Baik, saya ingin berbicara ttg kakak saya," Sally menjawab dengan nada yang sama, "Dia sakit, dan saya ingin membeli suatu mujizat." "Maaf, apa yang kamu katakan ?" kata si apoteker. "Ayah saya berkata hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya, nah sekarang berapa harga mujizat itu ?" "Kami tidak menjual mujizat disini, anak kecil. Saya tidak dapat menolongmu." "Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya jadi katakan saja berapa harganya," kata Sally dengan lantang. Seorang pria dengan berpakaian rapi duduk jongkok dihadapannya dan bertanya ... "Mujizat jenis apa yang dibutuhkan saudaramu?" "Saya tidak tahu," jawab Sally. Airmata mulai mengalir dipipinya "Yang saya tahu, dia benar-benar sakit dan ibu saya mengatakan kalau dia harus dioperasi. Tapi keluarga saya tidak dapat membayarnya...jadi saya mengambil tabungan saya. "Berapa banyak yang kau punya?" tanya pria itu. "Satu dollar 11 sen," jawabnya dengan bangga. "Dan inilah semua uang yang saya punyai didunia ini." "Wah, suatu diluar logika," senyum pria tadi, Satu dollar 11 sen....harga yang tepat untuk mujizat yang menyelamatkan kakaknya. Dia mengambil uang itu dan tangan yang satunya membimbing tangan anak kecil itu sambil berkata : "Bawa aku ketempat kamu tinggal, aku ingin bertemu dengan kakak dan orangtuamu". (http://giajemursarisurabaya.blogspot.co.id/2009/07/harga-mujizat.html)
Dari cerita itu kita dapat mengambil kesimpulan kecil bahwa kasih yang terbatas yang dimilikinya menunjukkan siapa dia dan seberapa besar kasihnya kepada kakaknya. Pria berpakaian rapi itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang spesialis bedah. Dia membantu penyembuhan kakak Sally, si Georgi itu. Operasi berjalan sempurna tanpa bayaran dan tidak berlangsung lama sampai akhirnya Georgi kecil pulang kerumah dan sudah sembuh.
4. Dalam kesetiaanmu
sebuah keadaan dimana tidak sedikit anak muda Kristen yang rela meninggalkan Tuhannya demi cinta, harta bahkan tahta dunia, perlu diingat kekristenan bukan hanya tentang kamu hidup didunia ini, tetapi hidup terpanjang kita ada di kekekalan nanti, meninggalkan Tuhan untuk mendapatkan hal fana di dunia dan kehilanagan kehidupan kekalmu adalah logika terburuk yang pernah ada. Tetaplah setia dalam Tuhan, Hey…! anak-anak muda “wake up” kalau hanya sekedar cinta dan Jodoh membuat mu meninggalkan Tuhan banyak lelaki baik ditangan Tuhan, banyak juga wanita yang baik ada ditangan Tuhan tinggal minta kepadaNya maka IA akan mempertemukan mu. karena orang-orang yang baik akan menyerahkan hidupnya ketangan Tuhan. Kalau hanya karena harta engkau meninggalkan Tuhan waowww… Tuhan pemilik segalanya, kalau hanya karena tahta engkau tinggalkan Tuhan engkau diangkat menjadi anakNya itu tahta tertinggi mu, apa gunanya engkau dihormati di dunia selama 30 tahun karena meninggalkan iman mu, sementara engkau kehilanagan hidup kekalmu nanti.
5. Dalam Kesucianmu
Sebuah lagu lawas yang selalu diingan kuat sampai saat ini , “ jalan hidup orang benar, diterangi oleh cahaya firman Tuhan…” lagu ini menekankan bahwa hidup orang benar tidak pernah terlepas dari pantauan Tuhan. Tetapi sering sekali anak-anak muda Kristen melupakan hal ini, dengan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginanNya. Anak-anak muda, berbicara tentang kesucian adalah hal yang pokok yang harus dijalankan oleh setiap kita. Saya kaget melihat statistik daerah yang paling banyak menderita penyakit HIV/AIDS adalah daerah yang notabenenya kantong Kristen, dimana anda semua? Ayo bangkit anak-anak muda, Eropa kehilangan gereja karena anak-anak muda mereka tidak mau benar-benar mengenal Tuhan, dan tidak mau menyerahkan hidupnya kepada Tuhan hidup dalam kedagingan dan keinginan dunia maka kita lihat sekarang beberapa daerah mereka kehilangan generasi produktif. Mungkin kita tidak bisa untuk menjangkau mereka secara langsung, berdoalah buat mereka dan paling tidak jagalah kesusian anda. Timotius pemuda yang masih sangat muda tetapi ia sudah dipercayakan hal besar dan dia kuat dalam menghadapi setiap godaan disekelilingnya, anda perlu tahu Korintus dan Efesus pada masa itu adalah daerah Prostitusi terbesar. Penyimpanagan sex juga banyak disana tetapi Timotius tetap kuat mengikut Tuhan dalam Hidupnya.