• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa Beda Sampah dan Limbah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Apa Beda Sampah dan Limbah"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Apa Beda Sampah dan Limbah?

Banyak yang mengira sampah dan limbah tidak berbeda karena sama-sama kotor. Jangan salah, sampah dan limbah berbeda jauh, dengan tahu maknanya diharapkan orang bisa lebih paham mengelola sampah atau limbah.

Ketika menemukan sampah atau limbah, kesulitan pertama yang terjadi adalah susahnya membedakan sampah atau limbah khususnya di kalangan industri. Belum lagi masalah limbah yang mengandung B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Khusus limbah B3 terdapat peraturan perundangan yang mengaturnya lebih spesifik. Sedangkan mengenai sampah baru-baru ini terdapat peraturan

perundangan yang mengikat, setelah sekian lama tidak ada sistem pengelolaan sampah yang semakin menumpuk di seluruh area negara ini.

Pada kenyataannya sampah dikenal di lingkungan rumah tangga, sedangkan limbah dikenal di lingkungan industri. Memang anggapan ini benar sesuai dengan

pengertian harafiah berdasarkan peraturan perundangan lingkungan.

Dilansir dari Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang sampah dan limbah dapat dibedakan sebagai berikut:

 Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Penghasil sampah adalah setiap orang atau akibat proses alam yang menghasilkan sampah. Hampir semua sampah bisa didaur ulang baik untuk pupuk atau lainnya.

 Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan.

 Sampah identik dengan kegiatan manusia secara individu maupun

berkelompok. Limbah lebih identik dengan suatu kegiatan atau proses yang lebih kompleks seperti yang ada di lingkungan industri. Hasil kegiatan atau aktivitas atau proses industri yang tidak dapat digunakan kembali dapat disebut limbah, tetapi beberapa limbah industri kini dapat dimanfaatkan kembali.

(2)

Intinya baik sampah atau limbah harus dapat dikelola dengan baik dan benar sehingga meminimalisasi adanya sampah dan limbah di area TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Maka buatlah sampah menjadi suatu yang berharga. Jangan hanya berpikir sampah menjadi kotoran yang tidak berarti, bahan cemoohan, bahan tontonan atau bahkan menjadi bahan komplain.

Pengertian Sampah

Sampah

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.

Sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :

1. Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.

2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan

melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa makanan,sayuran busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.

(3)
(4)

Jenis-jenis Sampah

Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan,

sampahninstitusi/kantor/sekolah, dan sebagainya.

Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :

1. Sampah organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini

dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.

2. Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng, (Gelbert dkk, 1996).

Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah yaitu : limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air cucian, air sabun, minyak goreng sisa, dll. Contoh limbah padat yaitu bungkus snack, ban bekas, botol air minum, dll. Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), HCl, NO2, SO2 dll.

(5)
(6)

LIMBAH dan JENISNYA

Limbah adalah bahan buangan sisa kegiatan manusia yang keberadaannya bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai macam dampak negative.

KLASIFIKASI LIMBAH :

1. Limbah menurut jenis zatnya : 1.1 Limbah organic

adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.

Limbah organic mengandung unsur karbon, sehingga apabila dibakar akan menghasilkan jelaga atau jejak hitam sebagai ciri khas dari pembakaran karbon. Limbah organic mudah diuraikanoleh mikroorganisme sehingga mudah membusuk. Contoh limbah organic : sisa bahan pangan, sisa olahan makanan, sisa sayuran, sisa buah-buahan, sisa-sisa tanaman, sisa kotoran manusia atau hewan, bangkai dan lain-lain.

1.2 Limbah anorganic

adalah limbah yang bukan berasal dari sisa makhluk hidup.

Limbah anorganik mengandung unsur-unsur kimia anorganik yang sifatnya sulit sekali diuraikan oleh mikroorganisme sehingga apabila dibiarkan begitu saja akan menumpuk dan memenuhi area. Oleh itu limbah anorganik harus dikelola baik tanpa maupun melalui proses daur ulang.

Contoh limbah anorganik : sisa-sisa logam, kaleng bekas, kaca, karet, plastic deterjen dan lain-lain.

2. Limbah menurut wujudnya : 2.1 Limbah padat

Adalah semua limbah yang berwujud padat.

Limbah padat sering disebut sampah.Bentuk, jenis, komposisi sampah dipengaruhi oleh taraf hidup masyarakat dan jumlah sampah dipengaruhi oleh kepadatan / populasi penduduk. Semakin padat populasi penduduk maka jumlah sampah juga akan semakin banyak. Limbah padat ada yang jenis organik maupun jenis

(7)

air, tanah dan udara melampaui baku mutu lingkungan. Hal ini disebabkan

rendahnya pelayanan umum untuk mengatasi limbah tersebut. Pada saat ini, hanya sekitar 40% dari sampah penduduk perkotaan yang tertangani, sedangkan sisanya dibakar, dibuang ke badan air atau dibuang ke lahan terbuka.Limbah padat bisa merupakan limbah organic yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme maupun anorganik yang tak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Sampah anorganik biasanya terakumulasi dan menimbulkan berbagai permasalahan di lingkungan.

Contoh limbah padat : logam berat (berasal dari industri-industri logam, pemakaian bahan logam, pencucian bahan logam dari sampah), kaca (digunakan dalam bentuk botol, arsitektur, komponen kendaraan, elektronik, sanitasi dll), plastic (digunakan dalam bentuk pembungkus, kemasan, botol, pipa, peralatan rumah tangga,

komponen kendaraan, elektronik, arsitektur dll), kertas ( digunakan dalam bentuk lembaran kertas, karton, kardus, pembungkus, kemasan, sanitasi dll) serta

kain/tekstil (digunakan dalam bentuk pakaian, selimut, kanvas lukis, sanitasi, mebel, tenda dll). Selain itu ada sludge yaitu lumpur padat yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair industry, biasanya mengandung serat dan komponen lain yang bisa dimanfaatkan untuk kompos, media tanam.

2.2 Limbah cair

Adalah semua limbah yang berwujud cair dengan komposisi 99,9 % air dan 0,1 % bahan buangan yang terlarut maupun tersuspensi didalamnya.

Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu : 2.2.1 Limbah cair domestic ( domestic wastewater)

Yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan, mall dan lain-lain.

Contoh : air bekas cucian pakaian atau peralatan makan, air bekas mandi, tinja, sisa makanan berwujud cair dll.

2.2.2 Limbah cair industry (industrial wastewater) Yaitu limbah cair hasil buangan industri.

(8)

2.2.3 Rembesan dan Luapan ( infiltration and inflow )

Rembesan yaitu : limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran

pembuangan yang rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam tanah.

Luapan yaitu : limbah cair yang meluap dari saluran pembuangan yang terbuka karena debitnya melebihi daya tampungnya.

Contoh : air buangan dari talang atap, AC, tempat parker, halaman, bangunan industry/perdagangan, pertanian dan perkebunan dll.

2.2.4 Air hujan

Air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada daerah yang tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur maupunnitrogen sehingga ketika hujuan turun, terjadilah hujan asam sebagai akibat terjadinya reaksi antara gas-gas

belerang dan nitrogen di udara dengan air hujan.Hujan asam pHnya rendah, berasa masam, bersifat korosif dan kadang-kadang terasa gatal di kulit.

Untuk mengetahui sejauh mana sumber air tercemar, maka bisa dilihat dari beberapa indicator, yaitu :

1) Indikator biologis, yaitu dengan melihat ada tidaknya bakteri E. coli atau bakteri yang lain dalam air

2) Indikator fisik, yaitu dengan melihat apakah ada endapan atau zat terlarut/tersuspensi di dalamnya, perubahan warna, bau, suhu dll.

3) Indikator kimiawi, yaitu dengan mengukur DO, BOD maupun COD nya. DO = dissolved oxygen, yaitu jumlah oksigen yang terlarut di dalam air.

BOD = biological oxygen demand, yaitu jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan proses biologi/metabolism di dalam air.

COD = chemical oxygen demand, yaitu jumlah oksigen yang diperlukan oleh

(9)

reaksi kimia dalam air sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan harga DO menjadi rendah.

Limbah cair selalu mengandung padatan yang terlarut maupun tersuspensi dalam air. Berdasarkan ukuran partikel dan sifat kelarutannya, padatan dalam limbah cair dikelompokkan menjadi 4, yaitu :

1) Padatan terendap (sedimen)

Adalah padatan yang dapt langsung mengendap jika didiamkan beberapa saat. Misalnya pasir dan lumpur

2) Padatan tersuspensi dan koloid

Adalah padatan yang mempunyai ukuran partikel lebih kecil daripada sedimen, misalnya tanah liat.Padatan ini menjadikan air keruh, dan sukar mengendap.

3) Padatan terlarut

Adalah pdatan yang mempunyai ukuran partikel lebih kecil daripada padatan tersuspensi/koloid.Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa organic dananorganik yang terlarut dalam air misalnya air buangan pabrik gula, industry kimia dan lain-lain.

4) Minyak dan lemak

Adalah padatan yang mengapung di atas permukaan air. Adanya minyak dan lemak di atas permukaan air menimbulkan kerugian antara lain :

a) Penetrasi cahaya ke dalam air menjadi berkurang

b) Menghambat pengambilan oksigen dalam air sehingga konsentrasi oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang / sedikit

c) Mengganggu kehidupan hewan-hewan dalam air, tanaman dalam air, maupun burung atau ungags yang berenang di permukaan air.

(10)

Yaitu ; bahan buangan yang berupa gas berasal dari asap kendaraan bermotor maupun gas yang berasal dari pabrik-pabrik industri.

Penyumbang terbesar limbah gas adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti bensin, solar, kerosin dan lain-lain yang menghasilkan CO2 sebagai penyebab dari global warming atau pemanasan global.

Global warming atau pemanasan global adalah naiknya suhu bumi karena adanya gas-gas rumah kaca (GRK) yang menyelimuti bumi sehingga radiasi matahari ke bumi yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke atmosfer menjadi tertahan sehingga suhu bumi menjadi naik. Naiknya suhu bumi menimbulkan dampak yang sangat luas yaitu :

– mencairnya es dikutub, sehingga mengakibatkan permukaan air laut naik dan ini dapat menimbulkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan juga masuknya air laut menjorok ke daratan yang rendah dan merusak tambak.

– Terjadinya perubahan iklim yang tidak menentu sehingga timbul fenomeda la nina maupun el nino

– Terjadinya musim hujan yang berkepanjangan sehingga terjadi banjir di suatu daerah tertentu sedang di daerah lain mengalami musim panas yang

berkepanjangan sehingga menimbulkan kekeringan dan berakibat kelaparan yang melanda daerah-daerah tertentu.

Yang termasuk GRK adalah CO2(karbondioksida), CH4 (metana), N2O (dinitrogen monoksida), SF6 (heksa fluoro sulfide) , HFC (hydrogen fluoro karbon) dan PFC ( Phosphor Fluoro Carbon). Sebenarnya H2O merupakan GRK juga yang sangat potensial karena jika akan terjadi hujan, mendung dan kelembaban yang tinggi maka udara akan terasa sangat panas. Namun masa hidup (lifetime) H2O di atmosfer sangat pendek (hanya 9 hari) sehingga keberadaannya dianggap tidak menjadi penyebab naiknya suhu bumi dibandingkan dengan masa hidup gas H2O, CH4, N2O yang masing-masing 100 tahun, 115 tahun dan 125 tahun. Jadi walaupun emisi GRK dihentikan, maka tidak serta merta pemanasan global akan berhenti tapi membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menstabilkannya kembali. Oleh sebab itu emisi GRK sedapat mungkin dikendalikan supaya bumi tidak semakin panas.

(11)

3.1 Limbah industri

Limbah industri adalah semua bahan buangan yang merupakan sisa dari kegiatan industri.Limbah industry bisa berwujud padat, cair maupun gas.Selain itu limbah industry ada yang dikategorikan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).Sumber limbah B3 adalah kegiatan-kegiatan industry logam berat, pertambangan,

kesehatan, farmasi, mesin-mesin, bahan kimia dan juga rumah tangga.Limbah B3 yang sering dijumpai adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenic (As), cadmium (Cd), kromium (Cr) dan nikel (Ni).Logam-logam tersebut dapat terakumulasi dalam tubuh dalam jangka waktu lama sebagai racun yang dapat menyebabkan gangguan organ tubuh, system saraf, kanker bahkan kematian. Sejumlah 40% limbah B3 tersebut dibuang ke lingkungan (sungai atau badan-badan air)sehingga menimbulkan pencemaran, disimpan diarea pabrik dan sekitarnya dan hanya sekitar 5% yang diolah dengan baik.

3.2 Limbah domestic / rumah tangga

Limbah domestic / rumah tanggaadalah semua jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga/pemukiman.Limbah rumah tangga ini bisa berwujud padat, cair maupun gas, sedangkan jenisnya ada yang organic maupun anorganik bahkan ada yang termasuk B3.

Limbah rumah tangga yang berwujud padat misalnya sisa kegiatan mengolah bahan makanan (sisa sayuran, buah-buahan, daging dll), sisa makanan olahan, bekas kemasan makanan, kaleng-kaleng, botol, kain, karet dll.Limbah padat yang berupa B3 misalnya oli bekas, pemutih, baterai kering, semir sepatu, pembersih kaca, kamper, pengharum ruangan, plastic, serat asbes, aerosol, obat nyamuk dll.Sedangkan limbah rumah tangga yang berwujud cair seperti air bekas cucian pakaian, air bekas cucian peralatan rumah tangga, air bekas cucian kendaraan bermotor, air bekas mandi, tinja dll. Limbah rumah tangga yang berwujud gas biasanya hanya berupa asap yang dihasilkan selama proses memasak ataupun membakar sampah padat.

3.3 Limbah perhotelan/pusat perdagangan/mall

(12)

– sampah basah, berupa sisa bahan olahan, sisa makanan/masakan yang mudah sekali diuraikan oleh mikroorganisme sehingga mudah membusuk dan menimbulkan bau yang menyengat. Sampah basah ini biasanya beasal dari ruang dapur, restaurant atau employee dining room. Termasuk di sini adalah limbah yang berasal dari kloset atau kamar mandi yaitu air bekas mandi, air bekas cucian

pakaian / peralatan rumah tangga, tinja dll

– Sampah kering, berupa sampah yang bisa terbakar atau tidak mudah terbakar.Misalnya kertas, tekstil, kulit, kayu, plastic, kaleng-kaleng/botol-botol bekas, pecahan kaca, bekas lampu, logam-logam bekas bongkaran bangunan, kondom, , bangkai hewan, daun-daunan/ranting dari halaman dll

3.4 Limbah Pertanian dan peternakan

Adalah limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan pertanian dan peternakan. Kegiatan pertanian akan menghasilkan limbah berupa sisa hasil panen, sisa

kemasan pupuk, kemasan insektisida, bahan-bahan kimia yang berasal dari proses pemupukan dan pemberantasan hama dll. Sedangkan limbah peternakan berupa kotoran ternak, kemasan pakan ternak, kemasan obat-obatan yang digunakan dan juga menghasilkan limbah gas berupa metana.

3.5 Limbah Rumah Sakit

Adalah semua jenis limbah yang dihasilkan dari rumah sakit yang bisa berwujud padat maupun cair yang berasal dari kegiatan medis maupun non medis di rumah sakit. Limbah rumah sakit digolongkan menjadi 2, yaitu :

(13)

2) Limbah non medis, yaitu limbah yang dihasilkan dari selain kegiatan medis di rumah sakit. Limbah non medis ini bisa berwujud padat yang berasal dari ruang kantor administrasi, ruang tunggu, ruang rawat inap, unit gizi/dapur, unit

pelayanan, halaman parker atau taman. Contohnya adalah : kertas, botol tinta, polpen bekas, sisa makanan, sisa bahan makanan, bekas kemasan makanan, kayu, daun-daun, ranting dll. Yang berwujud cair berasal dari kloset / WC, dapur, lavatory berupa tinja, air bekas mandi, air bekas cucian pakaian pasien/selimut dll.

MACAM-MACAM ISTILAH PENGGOLONGAN SAMPAH : Garbage :

adalah sampah basah yang mudah membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Biasanya berasal dari tempat pengolahan makanan seperti dapur, restoran, rumah makan, warung, kafe dan lain-lain. Contoh : sisa bahan makanan, sisa makanan olahan, sisa sayuran, sisa buah-buahan atau kulit buah dan lain-lain.

Rubbish :

adalah sampah kering, baik yang mudah terbakar maupun yang tidak mudah terbakar. Biasanya berasal dari perkantoran, perdagangan, rumah tangga. Contohnya : kayu, kertas, kain, plastik, karet, logam dan lain-lain.

Ashes :

adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran misalnya debu, abu. Street sweeping :

adalah sampah yang berasal dari jalanan, misalnya daun-daunan, ranting. Dead animal :

Adalah sampah yang berasal dari hewan-hewan yang mati, baik mati secara alami maupun karena terlindas kendaraan di jalan. Contohnya bangkai tikus, kucing, ular dsb.

Abandoned vehicle :

Adalah sampah yang berasal dari rongsokan kendaraan bermotor. Misalnya ban bekas, potongan spion, velg, jog dll.

(14)

Adalah sampah yang berasal dari sisa kegiatan industri. Misalnya potongan logam, kabel, benang, tekstil dll

Demolition waste :

Adalah sampah yang berasal dari bongkaran bangunan atau gedung. Misalnya genting, asbes, kusen-kusen, pintu, jendela, bata, besi-besi dll.

Contruction waste :

Adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa kegiatan pembangunan gedung atau rumah. Misalnya : potongan keramik, bungkus semen, pasir, potongan kayu, bambu dll.

10. Hazardous waste :

Adalah sampah berbahaya yang dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit atau penularan penyakit, berasal dari rumah sakit, pabrik kimia, farmasi, pertanian dll. 11. Water treatment residu :

Adalah sampah yang berasal dari perusahaan air minum, seperti gelas plastik kemasan, botol plastik kemasan dll.

12. House Hold Refuse :

Adalah sampah campuran yang berasal dari rumah tangga/pemukiman.

Pengelompokan Limbah Berdasarkan Bentuk atau Wujudnya

Berdasarkan keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang prosedur impor limbah, menyatakan bahawa limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan hewan. Pengertian limbah menurut WHO yaitu sesuatu yang tidak berguna, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.

(15)

1. Limbah cair

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air menjelaskan pengertian dari limbah yaitu sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Pengertian limbah cair lainnya adalah sisa hasil buangan proses produksi atau aktivitas domestik yang berupa cairan. Limbah cair dapat berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah cair dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya yaitu:

 Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan perkantoran. Contohnya yaitu: air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.

 Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan industri. Contohnya yaitu: sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil, air dari industri pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.  Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal

dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak, atau bocor sedangkan luapan dapat melalui bagian saluran yang membuka atau yang terhubung kepermukaan. Contohnya yaitu: air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkebunan.

 Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah cair.

Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Selain itu, ada juga bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan

sebelum diproses lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air.

Limbah cair yang tidak ditangani atau diolah dengan baik dapat menimbulkan dampak yang besar bagi pencemaran lingkungan serta dapat menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi

(16)

kecil atau sedang. Selain itu, limbah cair domestik biasanya tidak terlalu

diperhatikan dengan baik padahal kalau dibiarkan terus menerus dalam jangka waktu lama dapat menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, limbah air deterjen sisa cucian apabila dibiarkan dalam jangka panjang akan menjadi sumber pencemaran lingkungan dan menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Mengingat penting dan besarnya dampak yang

ditimbulkan oleh limbah cair bagi lingkungan, sehingga penting bagi sektor industri maupun domestik untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.

Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Pengolahan limbah cair dapat

dikelompokkan menjadi tiga yaitu: pengolahan secara biologi, pengolahan secara fisika, dan pengolahan secara kimia.

2. Limbah padat

Limbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun aktivitas domestik yang berbentuk padat. Contoh dari limbah padat diantaranya yaitu: kertas, plastik, serbuk besi, serbuk kayu, kain, dll. Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi enam kelompok sebagai berikut:

 Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai

mikroorganisme. Contohnya yaitu: sisa makanan, sisa dapur, sampah sayuran, kulit buah-buahan.

 Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk. Contohnya yaitu: selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.

 Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak mudah membusuk.

(17)

 Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan, kertas dan plastik.

 Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat yang bersal daribuangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya. Penanganan limbah padat bisa dibedakan dari kegunaan atau fungsi limbah padat itu sendiri. Limbah padat ada yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan lagi serta mempunyai nilai ekonomis seperti plastik, tekstil, potongan logam, namun ada juga yang tidak bisa dimanfaatkan lagi. Limbah padat yang tidak dapat dimanfaatkan lagi biasanya dibuang, dibakar, atau ditimbun begitu saja. Beberapa industri

tertentu limbah padat yang dihasilkan terkadang menimbulkan masalah baru yang berhubungan dengan tempat atau areal luas yang dibutuhkan untuk menampung limbah tersebut.

3. Limbah gas

Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Secara alami udara mengandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dll.

Penambahan gas ke udara yang melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara. Limbah gas yang dihasilkan berlebihan dapat

mencemari udara serta dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya dapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung.

Limbah gas yang dibuang keudara biasanya mengandung partikel-partikel bahan padatan atau cairan yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi dengan gas-gas tersebut. Bahan padatan dan cairan tersebut disebut sebagai materi partikulat. Seperti limbah gas yang dihasilkan oleh suatu pabrik dapat mengeluarkan gas yang berupa asap, partikel serta debu. Apabila ini tidak ditangkap dengan menggunakan alat, maka dengan dibantu oleh angin akan memberikan jangkauan pencemaran yang lebih luas. Jenis dan karakteristik setiap jenis limbah akan tergantung dari sumber limbah.

(18)

No.

Jenis

Keterangan

1.

Karbon monoksida (CO)

Gas tidak berwarna, tidak berbau

2.

Karbon dioksida (CO

2

)

Gas tidak berwarna, tidak berbau

3.

Nitrogen oksida (NO

x

)

Gas berwarna dan berbau

4.

Sulfur oksida (SO

x

)

Gas tidak berwarna dan berbau tajam

5.

Asam klorida (HCl)

Berupa uap

6.

Amonia (NH

3

)

Gas tidak berwarna, berbau

7.

Metan (CH

4

)

Gas berbau

8.

Hidrogen fluorida (HF)

Gas tidak berwarna

9.

Nitrogen sulfida (NS)

Gas berbau

10.

Klorin (Cl

2

)

Gas berbau

4. Limbah suara

Limbah suara yaitu limbah yang berupa gelombang bunyi yang merambat di udara. Limbah suara dapat dihasilkan dari mesin kendaraan, mesin-mesin pabrik,

peralatan elektronikdan sumber-sumber yang lainnya. Sumber:

Firmansyah R, Mawardi AH, Riandi MU. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Kistinnah I, Lestari ES. 2006. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum mengakses setiap informasi yang berkaitan dengan penelitian, petugas harus menandatangani formulir pernyataan persetujuan untuk melindungi keamanan

Setelah dilakukan percobaan awal proses demineralisasi dan deproteainasi secara batch, maka percobaan selanjutannya adalah proses demineralisasi dan deproteinasi kulit

Dari deskripsi hasil penelitian yang dilakukan tentang tingkat keterampilan lay up shoot siswa peserta ekstrakulikuler bolabasket SMP N 2 DEPOK diperoleh hasil bahwa

Sikap berkaitan dengan DBD dalam penelitian ini adalah pernyataan sikap re- sponden tentang pemilihan pelayanan kesehatan, alasan pemilihan, dan tindakan pertama

Dari hasil pengklasifikasi menggunakan algoritma MOA, didapatkan bahwa terdapat 2 tipe aerosol utama dan 1 tipe aerosol campuran untuk wilayah kajian, yakni

Secara khusus penulis menghaturkan rasa terima kasih tak terhingga kepada saudara-saudara penulis yaitu Abangda Kompol Pria Premos, SIK dan Kakanda Dokter Meity

Masih diperlukan penelitian lebih jauh mengenai hal ini untuk kerbau Indonesia atau pencarian penciri genetik lain yang menunjukkan polimorfisme dan berhubungan erat dengan

matematika atau menerapkannya dengan hal-hal yang dekat dengan siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil tes, wawancara dan uraian di atas, yang menjadi