• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASAS ASAS HUKUM islam PERDATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASAS ASAS HUKUM islam PERDATA"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENGERTIAN

Hukum perdata adalah hukum yang mengatur

hubungan hukum antara orang atau badan hukum yang satu dengan yang lain dalam masyarakat dengan menitikberatkan pada kepentingan perseorangan

Sisi fungsi, hukum perdata dibagi 2:

Hukum perdata materiil, yaitu aturan hukum yang mengatur hak dan kewajiban perdata

(3)

SISTEMATIKA HUKUM

PERDATA

Menurut ilmu pengetahuan/ilmu hukum:

a. Hukum tentang orang (person recht) b. Hukum keluarga (famili recht)

c. Hukum kekayaan (vermogen recht) d. Hukum waris (erfrecht)

Menurut KUH Perdata:

a. Buku I tentang Orang b. Buku II tentang Benda

c. Buku III tentang Perikatan

d. Buku IV tentang Pembuktian dan

(4)

BUKU I TENTANG ORANG

Orang adalah pembawa hak, yaitu segala

sesuatu yang memiliki hak dan kewajiban

Orang ini disebut dengan subyek hukum,

yang terdiri dari:

a. Manusia, sebagai pembawa hak dan

kewajiban sejak ia lahir dan berakhir sampai meninggal dunia

b. Badan hukum, yaitu badan atau

perkumpulan yang memiliki kekayaan

sendiri, ikut serta dalam lalu lintas hukum dengan perantaraan pengurus, dapat

(5)

MANUSIA (NATUURLIJK

PERSOON)

Seorang manusia dinyatakan sebagai subyek hukum

harus memenuhi syarat dewasa atau sudah kawin

Pengertian dewasa menurut BW adalah sebagaimana

diatur dalam Pasal 1330, yaitu “belum dewasa adalah

mereka yang belum mencapai umur genap 21 tahun, dan atau lebih dulu telah kawin…”

Perkembangan menurut hukum internasional terkait

dengan pengertian anak adalah mereka yang belum genap berusia 18 tahun

Orang yang telah dewasa dianggap “cakap” melakukan

perbuatan hukum, dan sebaliknya

Kecakapan hukum adalah kewenangan dan kemampuan

(6)

DOMISILI

Dalam kapasitas sebagai subyek hukum, setiap

orang, menurut hukum, harus memiliki domilisi atau tempat tinggal

Domisili, secara yuridis, adalah tempat tinggal yang sesungguhnya

Domisili penting karena:

1. Wilayah hukum perkawinan atau perceraian

2. Tempat di mana seseorang harus dipanggil oleh

pengadilan

3. Menentukan pengadilan mana yang berwenang untuk

menyelesaikan perkara

4. Tempat untuk menentukan pelaksanaan pembagian

(7)

BADAN HUKUM (RECHTS

PERSOON)

Badan hukum sebagai subyek hukum

adalah badan yang berstatus sebagai

(8)

HUKUM KELUARGA (FAMILY

RECHT)

 Perkawinan Pasal 26 KUH Perdata hanya merupakan

hubungan keperdataan saja

Prinsip-prinsip dalam perkawinan

1. Asas monogami

2. Persesuaian dengan pematangan kedewasaan 3. Pencegahan perceraian

4. Penyeimbang hak dan kedudukan suami istri

 Kekuasaan orangtua anak-anak yang belum mencapai

usia 18 tahun berada di bawah kekuasaan orangtua

 Perwalian anak-anak di bawah usia 18 tahun yang tidak

berada di bawah kekuasaan orangtua, berada di bawah kekuasaan wali

 Pengampuan orang dewasa yang keadaan mentalnya

(9)

BUKU II TENTANG BENDA

Hukum benda disebut juga hukum harta

kekayaan

Hak yang berkaitan dengan hukum ini

adalah:

Hak mutlak hak yang dapat dipertahankan

terhadap setiap orang

Hak perseorangan hak yang hanya dapat

(10)

PENGERTIAN BENDA

Benda adalah segala sesuatu yang dapat

dijadikan obyek hukum

Menurut Pasal 499 KUH Perdata, benda

(11)

BENDA BERDASARKAN

SIFATNYA

BENDA TETAP BENDA BERGERAK

Benda yang karena sifatnya,

tujuan peruntukannya atau karena penetapan UU

dinyatakan sebagai benda tidak bergerak (Pasal 506-508 KUH Perdata)

Sifat tanah, bangunan,

pohon

Tujuan mesin dalam

pabrik, perlengkapan rumah tangga yang dilekatkan

Penetapan UU hak guna

bangunan, hak guna usaha

Benda yang karena sifatnya atau karena penetapan UU

dinyatakan sebagai benda bergerak (Pasal 509-518 KUH Perdata)

Sifat kendaraan,

perkakas, binatang

Penetapan UU hak

(12)

BENDA BERDASARKAN

BENTUK

BENDA BERWUJUD BENDA TIDAK BERWUJUD

Barang yang dapat

dilihat oleh panca indera

Meliputi

macam-macam hak, yaitu hak milik atas kebendaan yang diperoleh melalui:

Kepemilikan saham,

sertifikat

Pelekatan hak cipta Pewarisan bangunan Penunjukan atau

(13)

BUKU III PERIKATAN

Buku III ini memuat hal-hal yang mengatur hubungan hukum antara subyek hukum yang satu dengan yang lain, khususnya apabila

timbul hak pemenuhan janji dari satu ke yang lain

Perikatan adalah hubungan hukum antara dua pihak, yang mana pihak yang satu berhak

menuntut sesuatu hak dari pihak lain

Perjanjian adalah suatu perikatan di mana orang berjanji kepada seseorang yang lain atau dua

(14)

BENTUK PRESTASI

(PASAL 1234 KUH PERDATA)

1. Memberi sesuatu  menyerahkan barang atau membayar harga

2. Berbuat sesuatu  memperbaiki barang yang rusak

3. Tidak berbuat sesuatu  tidak

(15)

SUMBER PERIKATAN

 Ada 2:

1. Perikatan yang timbul dari perjanjian/kontrak

a. Adanya kesepakatan

b. Adanya kecakapan dalam bertindak c. Ada obyek yang jelas

d. Ada sebab yang halal

2. Perikatan yang timbul dari UU, ada 2:

a. Perikatan yang lahir dari UU saja: perikatan yang

timbul oleh hubungan kekeluargaan

b. Perikatan yang lahir dari UU karena perbuatan

manusia (zaakwaarneming) – Pasal 1354 KUH

(16)

PELANGGARAN TERHADAP

PERIKATAN

Berupa ganti kerugian, yang berupa:

1. Konsten, yaitu segala biaya dan

ongkos-ongkos yang sungguh-sungguh telah dikeluarkan oleh korban

2. Schade, yaitu kerugian yang diderita oleh

korban sebagai akibat langsung dari perbuatan yang melanggar hukum

3. Interessen, yaitu bunga atau uang atau

keuntungan yang tidak jadi diterima

(17)

BUKU IV PEMBUKTIAN DAN

KADALUARSA

Pembuktian memuat soal “bukti” dan

“daluarsa”

Menurut UU, alat pembuktian berupa:

Surat-surat ada surat akte dan surat lain  akte resmi dan akte di bawah tangan  akte resmi: dibuat di depan pejabat umum

(18)

Kesaksian suatu kesaksian mengenai peristiwa

yang dilihat sendiri atau dialami sendiri

Pengakuan pernyataan sepihak dari salah satu

pihak dalam sebuah proses, yang membenarkan keterangan pihak lain sebagian atau

keseluruhannya

Persangkaan kesimpulan yang diambil dari

suatu peristiwa yang telah terang dan nyata

Sumpah, ada 2:

Sumpah yang menentukan (decissoir): sumpah yang

diminta oleh salah satu pihak yang berperkara kepada pihak lain

Sumpah tambahan (suppletoir): sumpah yang

(19)

DALUARSA = LEWAT WAKTU =

VERJARING

Suatu sarana untuk memperoleh sesuatu

atau untuk dibebaskan dari suatu perikatan karena telah lewatnya waktu yang telah

ditentukan dan atas syarat-syarat yang ditentukan oleh UU (Pasal 1946 KUH

(20)

SUMBER HUKUM PERDATA

Sumber hukum perdata adalah asal mula hukum perdata dan tempat di mana hukum perdata ditemukan. Asal mula menunjuk

pada sejarah dan pembentuknya, sedangkan tempat menunjuk para rumusan dimuat dan dapat dibaca

Sumber hukum formal sumber dalam arti

sejarah, hukum perdata adalah buatan Belanda yang terhimpun dalam BW dan tetap berlaku menurut aturan peralihan UUD 1945

Sumber hukum material sumber dalam arti

(21)

SUMBER HUKUM PERDATA DI

INDONESIA

Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB) Burgelijk Wetboek (BW) – KUH Perdata

Wetboek van Koopandhel (WvK) – KUHD

UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok Agraria UU ini mencabut berlakunya Buku II KUH Perdata mengenai

hak atas tanah, kecuali hipotek

UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Pokok Perkawinan

UU Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-benda di atasnya  UU ini

mencabut berlakunya hipotek

UU Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia

UU Nomor 24 Tahun 2004 tentang LPS

(22)

ASAS-ASAS YANG BERLAKU

PADA HUKUM PERDATA

Ne bis in idem

Bezit geedt als velkomen titel dalam hal barang bergerak (Pasal 1977 KUH

Perdata) bahwa “barang siapa menguasai barang bergerak dengan itikad baik maka ia dianggap sebagai pemilik”

Pacta sunt servanda

Contracts vrij heid kebebasan para pihak untuk berjanji

(23)

ASAS-ASAS HUKUM PERDATA

Asas kebebasan berkontrak

Asas konsensualisme

Asas kepercayaan

Asas kekuatan mengikat

Asas persamaan hukum

Asas keseimbangan

Asas kepastian hukum

Asas moral

Asas perlindungan Asas kepatutan

(24)

KEBEBASAN BERKONTRAK

Pasal 1338 Ayat 1 KUH Perdata: “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai UU bagi mereka yang membuat” Asas ini memberi kebebasan kepada para

pihak untuk:

Membuat atau tidak membuat

Mengadakan perjanjian dengan siapapun

Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan dan

persyaratannya

Menentukan bentuk perjanjian apakah lisan

(25)

ASAS KONSENSUALITAS

Pasal 1320 Ayat 1 KUH Perdata: “Salah satu syarat sahnya perjanjian adalah adanya kata kesepakatan antara kedua belah pihak”

Diilhami oleh hukum Romawi dan Jerman

Romawi, dikenal dengan contractus verbis literis

dan contractus innominat, yang artinya terjadinya perjanjian apabila memenuhi bentuk yang telah ditetapkan. Asas konsensualitas dalam KUH

Perdata berkaitan dengan bentuk perjanjian

Jerman, hanya mengenal perjanjian riil dan

formal, di mana riil artinya suatu perjanjian yang dibuat dan dilaksanakan secara nyata, sedangkan formal adalah suatu perjanjian yang telah

(26)

ASAS KEPERCAYAAN

Bahwa setiap orang yang berjanji pasti

(27)

ASAS KEKUATAN MENGIKAT

Pasal 1340 KUH Perdata berbunyi:

“perjanjian hanya berlaku bagi para pihak yang membuatnya”

Pengecualiannya, Pasal 1317 KUH Perdata

bahwa “dapat pula perjanjian diadakan

untuk kepentingan pihak ketiga, bila suatu perjanjian yang dibuat untuk diri sendiri

atau pemberian orang lain yang

(28)

ASAS PERSAMAAN HUKUM

Bahwa subyek hukum yang mengadakan

(29)

ASAS KESEIMBANGAN

Adalah asas yang menghendaki

keduabelah pihak memenuhi dan

melaksanakan perjanjiannya. Kreditur

memiliki kekuatan untuk menuntut prestasi kepada debitur dan debitur memikul

(30)

ASAS KEPASTIAN HUKUM

Asas yang berhubungan dengan akibat dari

(31)

ASAS MORAL

Ini terkait dengan perikatan yang wajar,

yaitu suatu perbuatan sukarela dari seseorang tidak dapat menuntut hak

(32)

ASAS PERLINDUNGAN

Ini berarti bahwa pihak kreditur maupun

debitur harus dilindungi oleh hukum,

(33)

ASAS KEPATUTAN

Pasal 1339 KUH Perdata berbunyi:

“perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan

(34)

ASAS KEPRIBADIAN

Asas yang menentukan bahwa seseorang

yang akan melakukan dan/atau membuat kontrak hanya untuk kepentingan

perseorangan saja.

Pasal 1315 KUH Perdata bahwa “pada

umumnya seseorang tidak dapat

(35)

ASAS ITIKAD BAIK

Pasal 1338 Ayat 3 KUH Perdata bahwa

(36)

ASAS HUKUM PERDATA UNTUK

ORANG EROPA

Asas melindungi HAM

Asas setiap orang harus memiliki nama dan

domisili

Asas perlindungan bagi orang yang tidak

lengkap

Asas monogami

(37)

ASAS HUKUM PERDATA UNTUK

BENDA

Asas yang membagi hak manusia ke dalam

hak kebendaan dan hak perorangan

Hak kebendaan adalah hak untuk menguasai

secara langsung suatu kebendaan dan kekuasaan tersebut dapat dipertahankan terhadap setiap orang

Hak perorangan adalah hak seseorang untuk

menuntut suatu tagiah kepada seseorang tertentu

Asas hak milik itu adalah suatu fungsi sosial

Tidak dibenarkan menggunakan hak miliknya

(38)

ASAS-ASAS UMUM HUKUM

BENDA

Asas sistem tertutup

Asas hak mengikuti benda Asas publisitas

Asas spesialitas Asas totalitas Asas pelekatan

Asas pemisahan horisontal Asas dapat diserahkan

(39)

ASAS SISTEM TERTUTUP

Bahwa hak atas benda bersifat terbatas

pada yang diatur oleh UU, di luar itu

(40)

ASAS HAK MENGIKUTI BENDA

Hak kebendaan selalu mengikuti bendanya

(41)

ASAS PUBLISITAS

Pengumuman kepada masyarakat atas

(42)

ASAS SPESIALITAS

Dalam hal kepemilikan hak atas tanah

secara individual harus ditunjukkan dengan jelas wujudnya, batasnya, letaknya dan

(43)

ASAS TOTALITAS

Bahwa hak pemilikan atas benda harus

diletakkan pada keseluruhan atau totalitas obyeknya, dengan kata lain, tidak boleh

(44)

ASAS PELEKATAN

Bahwa suatu benda biasanya terdiri dari

bagian-bagian yang melekat menjadi satu dengan benda pokoknya

Asas ini secara tidak langsung

menyelesaikan konflik antara status dari

(45)

ASAS PEMISAHAN

HORISONTAL

Dalam hal pertanahan, bahwa jual beli atas

tanah tidak dengan sendirinya meliputi bangunan dan tanaman yang terdapat di atasnya

Jika demikian, harus ditegaskan dalam akta

(46)

ASAS DAPAT DISERAHKAN

Hak pemilikan atas benda mengandung

(47)

ASAS PERLINDUNGAN

Ada dua jenis perlindungan, yaitu:

Perlindungan untuk golongan ekonomi lemah Perlindungan kepada pihak yang beritikad

(48)

ASAS ABSOLUT (HUKUM

MEMAKSA)

Bahwa hak kebendaan itu wajib dihormati atau ditaati oleh setiap orang, seperti:

Hak kepribadian

Hak yang terletak dalam hukum keluarga Hak mutlak atas suatu benda

Berbeda dengan hak relatif, karena hak ini muncul dari adanya hubungan

perutangan, dan perutangan timbul dari perjanjian atau UU

Hak relatif memberikan kewenangan kepada

(49)

ASAS HUKUM TENTANG

PERIKATAN

UU bagi mereka yang membuatnya

Asas kebebasan dalam membuat perjanjian

Asas bahwa persetujuan dilaksanakan dengan itikad baik Asas bahwa semua harta kekayaan seseorang menjadi

jaminan atau tanggungan semua hutang-hutangnya

Asas “actio pauliana”, yaitu tindakan yang dilakukan

kreditur untuk membatalkan semua perjanjian yang dibuat oleh debitur secara itikad buruk dengna pihak ketiga, dengan pengetahuan bahwa ia merugikan kreditur

Pembatalan harus dimintakan oleh kreditur kepada hakim (Pasal

1341 KUH Perdata)

Ini merupakan peringatan bagi debitur bahwa akan dikenai sanksi

Referensi

Dokumen terkait

Instruksi ini mulai berlaku pada

Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.. Surat Penetapan Penyedia

Buku ini membahas secara umum tentang kependudukan masyarakat desa, kemajuan teknologi, penggunaan sumber daya alam, dan hubungan norma– norma kehidupan.Buku di atas

5 Kontribusi Gaya Berpikir Terhadap Gaya Pemecahan Masalah Pada Usia!.

Hipotesis nol yang diuji dalam penelitian ini sebagai berikut: (a) iklim organisasi sekolah tidak memiliki hubungan yang signiikan dengan kepuasan kerja guru SD Katolik di

[r]

[r]

Penggunaan Media Pembelajaran Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Aryojeding. Pengaruh ( Contextual