• Tidak ada hasil yang ditemukan

Overview2 Mengunduh | HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Overview2 Mengunduh | HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

“DINUL ISLAM”

SEMPURNA

AL-MAIDAH:3

AL-AN’AM:38

AN-NAHL:89

ةفاك

(2)

Al-Maidah :3

Al-Maidah :3

,

,

An-Nahl 89

An-Nahl 89

, Al-A’nam :

, Al-A’nam :

38

38

ت

ت

ت يض

ت يض

ض ررور يتضمرععنض معك

ض ررور يتضمرععنض معك

ت يعلرعر ت

ت يعلرعر ت

ت معمرتعأ

ت معمرتعأ

ر ور معكتنريدض معكتلر تتلعمركعأر مروعيرلعا

ر ور معكتنريدض معكتلر تتلعمركعأر مروعيرلعا

اننيدض مرل

ر س

ع ل

ض اع م

ت ك

ت لر

اننيدض مرل

ر س

ع ل

ض اع م

ت ك

ت لر

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,

dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu

.

.

ةنمرحعررور ىدنهتور ءءى

ةنمرحعررور ىدنهتور ءءى

ع ش

ع ش

ر ل

ر ل

ل ك

ل ك

ت لل اننايربعتض ب

ت لل اننايربعتض ب

ر اترك

ر اترك

ض لعا ك

ض لعا ك

ر يعلرعر انرلعززنرور

ر يعلرعر انرلعززنرور

ن

ر يمضلضس

ع متلعلض ىررش

ع بتور

ن

ر يمضلضس

ع متلعلض ىررش

ع بتور

Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta

rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.

ءءى

ءءى

ع ش

ع ش

ر نمض ب

ر نمض ب

ض اترك

ض اترك

ض لعا يفض انرط

ض لعا يفض انرط

ع رزفرامز

ع رزفرامز

(3)

SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIK

CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI

عبتت لو اهعبتاف رملا نم ةعيرش ىلع كانلعج مث

ل نيذلا ءاوهأ

نوملعي

Kemudian kami menjadikan bagi kamu

suatu syari’ah,

Maka ikutilah syari’ah itu,

Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang

(4)

C.C. Torrey dalam

C.C. Torrey dalam

The Commercial

The Commercial

Theological Term in the Quran

Theological Term in the Quran

menerangkan bahwa Alquran

menerangkan bahwa Alquran

memakai 20 terminologi bisnis.

memakai 20 terminologi bisnis.

Ungkapan tersebut malahan diulang

Ungkapan tersebut malahan diulang

sebanyak 370 kali (Mustaq Ahmad,

sebanyak 370 kali (Mustaq Ahmad,

Etika Bisnis dalam Al-Quran, Jakarta,

Etika Bisnis dalam Al-Quran, Jakarta,

(5)

Ayat terpanjang dalam Al-quran adalah ayat tentang

muamalah (Ekonomi Islam), yakni tentang hutang piutang

52 Masalah

Hukum

504

Huruf

128

Kata

ةراجت

ىرتشا

عيب

,riba,

rezeki

8x

4x

(6)

LITERATUR EKONOMI ISLAM

1. Prof. Dr. Muhammad N. Ash-Shiddiqy, dalam buku

“Muslim Economic Thinking

” meneliti 700 judul

buku yang membahas ekonomi Islam. (London,

Islamic Fountaion, 1976)

(7)

LITERATUR EKONOMI

ISLAM

3. Seluruh kitab Fikih Islam membahas masalah

muamalah, contoh : Al-Umm (Imam Syafi’i),

Majmu’ Syarah Muhazzab (Imam Nawawi), Majmu

Fatawa (Ibnu Taimiyah), Sekitar 1/3 isi kitab

tersebut tentang muamalah dll.

(8)

اوعبتت ل و ةفاك ملسلا ىف اولخدأ اونمأ نيذلا اهيأ اي

نيبم ودع مكل هنا ناطيشلا تاوطخ

:

ةرقبلا

)

208

)

:

ةرقبلا ضعبب نورفكت و باتكلا ضعبب نونمؤتف أ

)

85

)

(9)

7 Abad Pertama

7 Abad Kedua

7 Abad Ketiga

Islam mencapai kemajuan

Islam mundur !

Ekonomi Islam Diabaikan

Prof. K.H. Ali Yafie

:

“Salah satu faktor

kemunduran dunia Islam, karena ummat Islam

mengabaikan Muamalah / Ekonomi Islam”

???????

?????

??????

(10)

Umar bin

Umar bin

Khattab :

Khattab :

Jangan kamu tinggalkan

Jangan kamu tinggalkan

perdagangan. Saya lihat orang-orang

perdagangan. Saya lihat orang-orang

asing telah mulai menguasai

asing telah mulai menguasai

perdagangan, Saya takut (jika kamu

perdagangan, Saya takut (jika kamu

tinggalkan perdagangan), kamu akan

tinggalkan perdagangan), kamu akan

(11)

Mengapa Ummat Islam Harus

Mengapa Ummat Islam Harus

Menguasai Ekonomi ?

Menguasai Ekonomi ?

1.

1.

Ekonomi Menopang Aqidah

Ekonomi Menopang Aqidah

2.

2.

Ekonomi Pilar Peradaban Islam

Ekonomi Pilar Peradaban Islam

3.

3.

Ekonomi Meningkatkan pendidikan/SDM

Ekonomi Meningkatkan pendidikan/SDM

4.

4.

Ekonomi Mencounter Fahsyak & Munkar

Ekonomi Mencounter Fahsyak & Munkar

5.

5.

Ekonomi mendukung pembangunan sarana Ibadah

Ekonomi mendukung pembangunan sarana Ibadah

6.

6.

Ekonomi mendukung infrastruktur RS, Hotel

Ekonomi mendukung infrastruktur RS, Hotel

Syariah,

Syariah,

7.

7.

Ekonomi mendukung kesejahteraan

Ekonomi mendukung kesejahteraan

guru,ustaz,qari,imam

guru,ustaz,qari,imam

8.

8.

Ekonomi mendukung pembangunan media massa

Ekonomi mendukung pembangunan media massa

9.

9.

Ekonomi menopang terciptanya keluarga sakinah

Ekonomi menopang terciptanya keluarga sakinah

10.

(12)

Ekonomi Pilar Peradaban

Ekonomi Pilar Peradaban

Islam

Islam

Ibnu Khaldun :

Ibnu Khaldun :

Ekonomi adalah tiang dan pilar paling penting

Ekonomi adalah tiang dan pilar paling penting

untuk membangun peradaban Islam

untuk membangun peradaban Islam

(Imarah).

(Imarah).

Tanpa kemapanan ekonomi kejayaan Islam

Tanpa kemapanan ekonomi kejayaan Islam

sulit dicapai bahkan tak mungkin diwujudkan.

sulit dicapai bahkan tak mungkin diwujudkan.

Ekonomi penting untuk membangun negara

Ekonomi penting untuk membangun negara

dan menciptakan kesejahteraan umat.

dan menciptakan kesejahteraan umat.

(Ringkasan dari

(Ringkasan dari

Muqaddimah Ibnu Khaldun,

Muqaddimah Ibnu Khaldun,

Bab 3,4 dan 5)

(13)

Ekonomi menuju hidup mudah &

Ekonomi menuju hidup mudah &

lebih baik (hayatan Thayyibah)

lebih baik (hayatan Thayyibah)

Shah Waliullah Ad-Dahlawy, ulama

Shah Waliullah Ad-Dahlawy, ulama

terkemuka dari India, (1703-1762).

terkemuka dari India, (1703-1762).

“Kesejahteraan ekonomi merupakan

“Kesejahteraan ekonomi merupakan

prasyarat untuk suatu kehidupan yang baik.

prasyarat untuk suatu kehidupan yang baik.

Tingkat kesejahteraan ekonomi sangat

Tingkat kesejahteraan ekonomi sangat

menentukan tingkat kehidupan. Seseorang

menentukan tingkat kehidupan. Seseorang

semakin tinggi tingkat kesejahteraan

semakin tinggi tingkat kesejahteraan

ekonominya, akan semakin mudah untuk

ekonominya, akan semakin mudah untuk

mencapai kehidupan yang lebih baik,

mencapai kehidupan yang lebih baik,

(14)

Ekonomi dan Pendidikan

Ekonomi dan Pendidikan

Rangking 110 DHI (Development Human Index)

Rangking 110 DHI (Development Human Index)

50 % anak usia SMP tidak sekolah sampai SMP

50 % anak usia SMP tidak sekolah sampai SMP

Ekonomi lemah sulit sekolah/kuliah berkualitas

Ekonomi lemah sulit sekolah/kuliah berkualitas

Ekonomi Lemah sulit kursus dini (Bhs Inggris, Arab,

Ekonomi Lemah sulit kursus dini (Bhs Inggris, Arab,

dan skills lainnya)

dan skills lainnya)

Ekonomi lemah sulit membangun membangun

Ekonomi lemah sulit membangun membangun

sekolah, pesantren, Perg.Tinggi yang lengkap dan

sekolah, pesantren, Perg.Tinggi yang lengkap dan

bermutu.

bermutu.

Ekonomi lemah, sulit belajar di luar negeri

Ekonomi lemah, sulit belajar di luar negeri

Ekonomi lemah sulit mengakses informasi

Ekonomi lemah sulit mengakses informasi

(15)

Human Development Index

Human Development Index

2000: peringkat 109 dari 174 negara

2000: peringkat 109 dari 174 negara

2002: peringkat 110 dari 174 negara

2002: peringkat 110 dari 174 negara

2003: peringkat 112 dari 174 negara

2003: peringkat 112 dari 174 negara

Kriteria: ekonomi, pendidikan dan

Kriteria: ekonomi, pendidikan dan

kesehatan

kesehatan

(16)

KEBANGKITAN KEMBALI

KAJIAN EKONOMI ISLAM

1960an –

1970an

Muncul

kesadaran

baru

untuk

mengaktualisasikan ekonomi Islam

1963

1973

1975

1975 -

1998

Berdiri Bank Islam

Mit Ghamr

di

Mesir dan juga

Di Pakistan

Sidang OKI menyepakati larangan

bunga

dan

merekomendasikan

pendirian Bank Islam International

Berdirilah IDB (Islamic Development

Bank) di Jeddah

Bank

Islam

berkembang

pesat

merambah 52 negara ; 167 bank

(17)

Philipine Amanah Bank (1973)

Islamic Bank of Sudan (1975)

Bank Islam Dubai ( 1975)

Islamic Bank of Eqypt (1977)

Kuwait Finance House (1977)

Faisal Islamic Bank, Mesir (1978)

Islamic Finance House Luxemburg (1978)

Bahrain Islamic Bank (1979)

Islamic Bank Pakistan (1979)

Faisal Finance Swiss (1980)

Faisal of Islamic Bank Al-Kibris, Cyprus

(1983)

Bank Islam Malaysia Berhad (1983)

Dar Mal al-Islami, Turki (1984)

Bank Islam Iran (1984)

Ar-Rajhi Bank Saudi Arabia (1985)

(18)

BANK SYARI’AH DI LUAR NEGERI

BANK SYARI’AH DI LUAR NEGERI

Denmark

Denmark

Luxemburg

Luxemburg

Kanada

Kanada

Amerika

Amerika

Serikat

Serikat

United

Kingdom

United

Kingdom

Swtzerland

Swtzerland

Swiss

Swiss

Australia

Australia

Rusia

Rusia

Bahama

Bahama

Caymand

Caymand

Island

Island

Cyprus

Cyprus

Afrika Selatan

Afrika Selatan

India

India

Virgin Island

Virgin Island

Srilangka

Srilangka

Philipina

Philipina

Mauritania

Mauritania

Ghuinea

(19)

Bank Syari’ah di Luar

Bank Syari’ah di Luar

Negeri

Negeri

Jibouti

Jibouti

Turki

Turki

Senegal

Senegal

Libia

Libia

Malaysia

Malaysia

Brunei

Brunei

Pakistan

Pakistan

Sudan

Sudan

Dubai

Dubai

Albania

Albania

Bangladesh

Bangladesh

Yaman

Yaman

Abu Dahbi

Abu Dahbi

Lebanon

Lebanon

Bahrain

Bahrain

Iraq

Iraq

Iran

Iran

Qatar

Qatar

Yordania

(20)

City Bank

Bank terbesar di AS

Buka Unit-unit Syariah

ABN Amro

Bank terbesar di EROPA

Buka 54 Cabang Syariah

ANZ Investment Mudharaba di Australia,

dll

(21)

1985

LARIBA BANK

=

BANK ANTI RIBA

LARIBA

L

os

A

ngeles

R

elieble

I

nvestment

B

ankers

A

ssociation

1 Triliun $ US 100.000-an Unit rumah

California (Pusat) Alaska

Colorado Florida Georgia Indiana Texas

Michigan Virginia Oklahama Minnesota Coneccitut

Washingon State Oregon

Ohio Nevada Nebraska Iowa

Kentucky Maryland

Massachusett s

(22)

Konsep & Sistem

Perbankan Syariah

Konsep & Sistem

Perbankan Syariah

Fungsi Bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali dana

tersebut kepada masyarakat lain yang

memerlukan

Masyaraka

t Pemilik

Dana

Masyarakat

Pengguna

Dana

Proses

Penghimpunan Dana

Bagi Hasil dan Marjin Pembiayaan

Proses

Penyaluran Dana

Bagi Hasil

1 2

4

(23)

Konsep & Sistem

Konsep & Sistem

Bank Konvensional

Bank Konvensional

Konsep & Sistem

Konsep & Sistem

Bank Konvensional

Bank Konvensional

Masyaraka

t Pemilik

Dana

Masyarakat

Pengguna

Dana

Proses

Penghimpunan Dana

Proses

Penyaluran Dana

Penetapan Imbalan Penetapan Beban

1

3

(24)

Perbedaan Bank Syariah dan Bank

Perbedaan Bank Syariah dan Bank

Konvensional

Konvensional

Permasalaha

Permasalaha

n

n Bank Syariah

Bank Syariah Bank KonvensionalBank Konvensional

Sistem Sistem

Pengawasan

Pengawasan • Adanya dewan pengawas syraiah untuk memastikan Adanya dewan pengawas syraiah untuk memastikan operasional bank tidak operasional bank tidak menyimpang dari syariah menyimpang dari syariah disamping tuntutan

disamping tuntutan

moralitas pengelola bank moralitas pengelola bank dan nasabah sesuai

dan nasabah sesuai

dengan akhlakul kharimah dengan akhlakul kharimah

• Aspek moralitas sering Aspek moralitas sering kali terlanggar karena kali terlanggar karena tidak adanya nilai-nilai tidak adanya nilai-nilai

religius yang religius yang

mendasari operasional. mendasari operasional. Risiko Usaha

Risiko Usaha Dihadapi bersama antara Dihadapi bersama antara bank dengan nasabah bank dengan nasabah dengan prinsip keadilan dengan prinsip keadilan dan kejujuran.

dan kejujuran.

• Tidak mengenal Tidak mengenal

kemungkinan terjadinya kemungkinan terjadinya selisih negatif (negatif selisih negatif (negatif spread) karena sistem spread) karena sistem yang digunakan.

yang digunakan.

• Risiko bank tidak Risiko bank tidak terkait langsung terkait langsung

dengan debitur , risiko dengan debitur , risiko debitur tidak terkait debitur tidak terkait langsung dengan bank. langsung dengan bank.

• Kemungkinan terjadi Kemungkinan terjadi selisih negatif antara selisih negatif antara pendapatan bunga dan pendapatan bunga dan beban bunga

(25)

Dampak Sistem Ekonomi Ribawi

Dampak Sistem Ekonomi Ribawi

Global

Global

Menjadi lahan Permainan Spekulan

Menjadi lahan Permainan Spekulan

Menggoncangkan Kurs Mata Uang Suatu

Menggoncangkan Kurs Mata Uang Suatu

negara

negara

Menimbulkan Krisis Global (sejak 1930, 1940,

Menimbulkan Krisis Global (sejak 1930, 1940,

1950, 1960an, 1970, 1980, 1990, 1997, 2000an

1950, 1960an, 1970, 1980, 1990, 1997, 2000an

sd 2000an)

sd 2000an)

Menimbulkan krisis di banyak Negara, Amerika

Menimbulkan krisis di banyak Negara, Amerika

Latin, Thailand, Indonesia, Korea, dll.

Latin, Thailand, Indonesia, Korea, dll.

Penghisapan negara kaya thd negara miskin

Penghisapan negara kaya thd negara miskin

Bubble Economy ; Peredaran Uang di dunia 700

Bubble Economy ; Peredaran Uang di dunia 700

T dolar, 95 % beredar secara ribawi (maya),

T dolar, 95 % beredar secara ribawi (maya),

hanya 5 % yang bergerak secara riil

hanya 5 % yang bergerak secara riil

(perdagangan barang dan jasa)

(perdagangan barang dan jasa)

Kesenjangan Ekonomi Makin Tajam sepanjang

Kesenjangan Ekonomi Makin Tajam sepanjang

sejarah di bawah kapitalisme

sejarah di bawah kapitalisme

Negara Berkembang masuk dalam Jebakan

Negara Berkembang masuk dalam Jebakan

hutang yang besar

(26)

Population

Population

Percentage of Total World Income

Percentage of Total World Income

1965

1965

1970

1970

1980

1980

1990

1990

Poorest 20%

Poorest 20%

2.3

2.3

2.2

2.2

1.7

1.7

1.4

1.4

Second Poorest

Second Poorest

20%

20%

2.9

2.9

2.8

2.8

2.2

2.2

1.8

1.8

Third richest

Third richest

20%

20%

4.2

4.2

3.9

3.9

3.5

3.5

2.1

2.1

Second richest

Second richest

20 %

20 %

21.2

21.2

21.3

21.3

18.3

18.3

11.3

11.3

Richest 20%

Richest 20%

69.5

69.5

70.0

70.0

75.4

75.4

83.4

83.4

Shares of Total World Income, 1965-1990

Shares of Total World Income, 1965-1990

(27)

Joseph E.Stiglitz Pemenang Hadiah

Joseph E.Stiglitz Pemenang Hadiah

Nobel 2001 Bidang Ekonomi

Nobel 2001 Bidang Ekonomi

Joseph E.Stiglitz dan Bruce Greenwald dalam

Joseph E.Stiglitz dan Bruce Greenwald dalam

bukunya;

bukunya;

Toward a New Paradigm in Monetary

Toward a New Paradigm in Monetary

Economics”.

Economics”.

Stiglitz mengkritik teori ekonomi moneter

Stiglitz mengkritik teori ekonomi moneter

konvensional dengan mengemukakan

konvensional dengan mengemukakan

pendekatan moneter baru yang entah disadari

pendekatan moneter baru yang entah disadari

atau tidak, merupakan sudut pandang ekonomi

atau tidak, merupakan sudut pandang ekonomi

Islam di bidang moneter, al.peranan uang,

Islam di bidang moneter, al.peranan uang,

bunga, kredit (kaitan sektor riil dan moneter)

(28)

BANK SYARIAH DI INDONESIA

199

2

Berdiri Bank Muamalat

Berdiri 78 BPRS

1992-1997

Terjadi Krisis moneter ; 240 bank

goncang,

Bank Konvensional Mengalami

Negative Spread.

Sebagian besar Bank dilikuidasi

Seluruh bank BUNGA merugi

dan menghentikan kredit, kecuali

Bank Syariah.

Dengan BLBI, sebagian bank

raksasa

selamat.

Tanpa

bantuan dana 400 triliyun

lebih, pasti bank riba binasa

semuannya

(29)

1998-2002

Bank

muamalat

malah

sebaliknya

:

1. Mengucurkan kredit dalam jumlah

besar, 344 M (1999)

2. Bisa bertahan tanpa

bantuan / Rekap

Keluar UU No. 10 Tahun

1998.

Memberi

peluang

kepada bank konvensional,

untuk menjadi syariah (buka

cabang syariah)

BSM, IFI,

(30)

Nama Bank

BANK PENANGGUK REKAP DARI UANG RAKYAT/APBN

BANK PENANGGUK REKAP DARI UANG RAKYAT/APBN

(September 2002)

(31)

APBN MENJADI DEFISIT DISEBABKAN BUNGA

OBLIGASI REKAP BANK KONVENSIONAL

APBN MENJADI SURPLUS TANPA BEBAN BUNGA

APB

36.67

24.4

24.4

2

31,24

58.20

58.20

62.26

62.26

46.36

46.36

41.28

41.28

38.84

38.84

278.17

278.17

Tanpa

+15,11 +17,72+17,72 58,6958,69 +9.69+9.69 16.8616.86 +21,94+21,94 +119,9+119,9 9

(32)

1. Membayar Bunga SBI

17% x Rp. 500 T = 85 T (s/d 2002)

2 Membayar Bunga Obligasi = 60,1 T

DEFISIT APBN = Rp 54 T ( 2002 ), Rp 45 T (2003)

Rp 35 T (2004),Rp 24 T (2005).

Solusi Negara :

1. Menghutang ke IMF

2. Menaikkan BBM, Listrik, Telepon, dll

3. Jual Asset Negara Strategis

(33)

Bunga Obligasi Rekap lebih Besar dari

Bunga Obligasi Rekap lebih Besar dari

Pembiayaan Pembangunan

Pembiayaan Pembangunan

APBN

APBN

2000

2000

2001

2001

2002

2002

2003

2003

2004

2004

Total

Total

Biaya

Biaya

Pemba

Pemba

nguna

nguna

n

n

8.84

8.84

21.37

21.37

25.60

25.60

48.84

48.84

50.50

50.50

155.1

155.1

5

5

Bunga

Bunga

Obligasi

Obligasi

Rekap

Rekap

31.24

31.24

58.20

58.20

62.26

62.26

46.36

46.36

41.28

41.28

239.3

239.3

3

(34)

Dampak Riba /

Dampak Riba /

Bunga”

Bunga”

1. Menzalimi dan semakin menyengsarakan rakyat

Indonesia secara signifikan.

2. Memperbesar hutang Negara mencapai Rp. 2000

trilyun (Jika kita mampu membayar Rp 2 T

Setahun), maka hutang RI baru lunas 1000 Tahun

3. Menaikkan harga – harga barang / jasa strategis ;

BBM, listrik, Telephon dan barang – barang

lainnya.

(35)

ASSET SELURUH BANK DI INDONESIA =

ASSET SELURUH BANK DI INDONESIA =

1065 T

1065 T

DANA MASYARAKAT (TABUNGAN, DEPOSITO)

DANA MASYARAKAT (TABUNGAN, DEPOSITO)

= 800-an T

= 800-an T

Seharusnya dana masyarakat disalurkan, tapi sebagian besar Seharusnya dana masyarakat disalurkan, tapi sebagian besar ditempatkan di SBI.

ditempatkan di SBI.

Negara wajib membayar bunganya dalam jumlah besar, puluhan trilyunNegara wajib membayar bunganya dalam jumlah besar, puluhan trilyun

LDR Bank Nasional rata-rata 44 %LDR Bank Nasional rata-rata 44 %

LDR Bank Swasta Raksasa = 15%LDR Bank Swasta Raksasa = 15%

LDR Bank Syariah = 115%LDR Bank Syariah = 115%

BANDINGKAN !!! Bank Riba Swasta:Bank IslamBANDINGKAN !!! Bank Riba Swasta:Bank Islam

Bagaikan siang dan malam atau langit dan BumiBagaikan siang dan malam atau langit dan Bumi

LDR 44 %

(36)

ASSET SELURUH BANK DI INDONESIA =

ASSET SELURUH BANK DI INDONESIA =

1135 T

1135 T

DANA MASYARAKAT (TABUNGAN, DEPOSITO)

DANA MASYARAKAT (TABUNGAN, DEPOSITO)

= 800-an T

= 800-an T

Seharusnya dana masyarakat disalurkan, tapi

Seharusnya dana masyarakat disalurkan, tapi

sebagian besar ditempatkan di SBI.

sebagian besar ditempatkan di SBI.

Negara wajib membayar bunganya dalam jumlah

Negara wajib membayar bunganya dalam jumlah

besar, puluhan trilyun

besar, puluhan trilyun

LDR Bank Nasional rata-rata 59 %

LDR Bank Nasional rata-rata 59 %

LDR Bank Swasta Raksasa = 15%

LDR Bank Swasta Raksasa = 15%

LDR Bank Syariah = 103 %

LDR Bank Syariah = 103 %

Banyak dana Bank yang ditempatkan di SBI

Banyak dana Bank yang ditempatkan di SBI

menjadi beban pemerintah dan pemicu inflasi

menjadi beban pemerintah dan pemicu inflasi

(37)

3

AN

BANK

BANK

(38)

POTRET BURAM EKONOMI INDONESIA

POTRET BURAM EKONOMI INDONESIA

(39)

Indonesia

Indonesia

Menangis . . .

Menangis . . .

Indonesia kembali menjadi Indonesia kembali menjadi

negara miskin

negara miskin..

Beban utang Indonesia lebih Beban utang Indonesia lebih dari Rp 1400 trilyun rupiah (Rp.

dari Rp 1400 trilyun rupiah (Rp.

742 triliun berupa utang luar

742 triliun berupa utang luar

negeri) (

negeri) (Forum, 5 Maret 2002Forum, 5 Maret 2002).).

Seratus Seratus juta orang dalam juta orang dalam kemiskinan

kemiskinan..

Belasan juta orang kehilangan Belasan juta orang kehilangan pekerjaan.

pekerjaan.(PHK Dimana-mana)(PHK Dimana-mana)

4,5 juta anak putus sekolah4,5 juta anak putus sekolah..

Jutaan orang mengalami Jutaan orang mengalami malnutrisi.

malnutrisi.

Kriminalitas meningkat 1000%.Kriminalitas meningkat 1000%.

Perceraian meningkat 400%.Perceraian meningkat 400%.

Penghuni rumah sakit jiwa Penghuni rumah sakit jiwa meningkat 300%.

meningkat 300%.

Urutan ke-112 HDI dari 175 Urutan ke-112 HDI dari 175 negara

negara..

Areal hutan paling

Areal hutan paling

luas di dunia

luas di dunia

.

.

Tanahnya subur,

Tanahnya subur,

alamnya indah

alamnya indah

.

.

Potensi kekayaan

Potensi kekayaan

laut luar biasa (6,2

laut luar biasa (6,2

juta ton ikan,

juta ton ikan,

mutiara, minyak

mutiara, minyak

dan mineral lain)

dan mineral lain)

.

.

Di darat

Di darat

terkandung barang

terkandung barang

tambang emas,

tambang emas,

nikel, timah,

nikel, timah,

tembaga, batubara

tembaga, batubara

dsb.

dsb.

Di bawah perut

Di bawah perut

bumi tersimpan gas

bumi tersimpan gas

dan minyak yang

dan minyak yang

cukup besar

(40)

Prof.Dr.Dr.Yusuf Qardhawi menulis

:

Sebanyak 300 ulama dan pakar ekonomi dunia

Telah ijma’ tentang keharaman bunga bank

(Mereka terdiri dari ahli fikih ahli ekonomi dan keuangan dunia

Tak seorang pun yang membantahnya

Saya benar-benar menyaksikan, bahwa

para ahli ekonomi Islam,

Justru lebih bersemangat dari ahli fikih sendiri”

Pernyataan Al-Qardhawi tentang Ijma’ tersebut

(41)

Menurut penelitian Prof.Dr.M.Akram Khan

:

Ahli Ekonomi Islam (Ulama yang pakar Ekonomi)

telah Ijma’ tentang keharaman bunga bank.

Prof.Dr. M Umer Chapra

Ahli Ekonomi Islam dunia juga telah Ijma’ tentang keharaman

Bunga Bank (The Future of Islamic Economics)

Prof.Dr.Dr.Yusuf Qardhawi menulis :

Sebanyak 300 ulama dan pakar ekonomi dunia

Telah ijma’ tentang keharaman bunga bank

(Mereka terdiri dari ahli fikih ahli ekonomi dan keuangan dunia

Takl seorang pun yang membantahnya

(42)

Pakar Ekonomi Islam Dunia

Pakar Ekonomi Islam Dunia

Prof.Dr.Muhammad Abdul Mannan,MA

Prof.Dr.Muhammad Abdul Mannan,MA

Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ashiddiqy

Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ashiddiqy

Prof.Dr.Masudul Alam Choudhury

Prof.Dr.Masudul Alam Choudhury

Prof.Dr.M.Umer Chapra

Prof.Dr.M.Umer Chapra

SEMUA MEREKA

SEMUA MEREKA

Prof.Dr. Monzer Kahf

Prof.Dr. Monzer Kahf

SEPAKAT MENGHARAMKAN

SEPAKAT MENGHARAMKAN

Prof.Dr.Dhiauddin Ahmad

Prof.Dr.Dhiauddin Ahmad

BUNGA BANK

BUNGA BANK

Prof.Dr. Kursyid Ahmad

Prof.Dr. Kursyid Ahmad

Prof.Dr.M.Akram Khan

Prof.Dr.M.Akram Khan

DAN INGAT !!!!!

DAN INGAT !!!!!

Prof. Dr M.Sudin Harun

Prof. Dr M.Sudin Harun

SEMUA MEREKA

SEMUA MEREKA

Prof.Dr. Muhammad Muslehuddin

Prof.Dr. Muhammad Muslehuddin

AHLI EKONOMI ISLAM

AHLI EKONOMI ISLAM

Prof.Dr.Yusuf Qardhawi

Prof.Dr.Yusuf Qardhawi

Prof.Dr.Volker Nienhaus

Prof.Dr.Volker Nienhaus

Prof.Dr.Afzalur Rahman

Prof.Dr.Afzalur Rahman

Prof.Dr. Mustaq Ahmad

Prof.Dr. Mustaq Ahmad

Prof.Hasanuz Zaman

Prof.Hasanuz Zaman

Prof.Anwar Iqbal Quresyi

Prof.Anwar Iqbal Quresyi

(43)

1. Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy,2. 1. Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy,2. Prof.Dr.Muhammad Abdul Mannan,MA, 3.Prof.Dr.M.Umer Prof.Dr.Muhammad Abdul Mannan,MA, 3.Prof.Dr.M.Umer Chapra, 4. Prof.Dr.Masudul Alam Khudary, 5. Prof.Dr. Monzer Chapra, 4. Prof.Dr.Masudul Alam Khudary, 5. Prof.Dr. Monzer

Kahf, 6. Prof.Dr. M.Akram Khan, 7. Prof.Dr.Kursyid Ahmad, Kahf, 6. Prof.Dr. M.Akram Khan, 7. Prof.Dr.Kursyid Ahmad,

8.Prof.Dr.Dhiauddin Ahmad, 9. Prof.Dr. Muhammad 8.Prof.Dr.Dhiauddin Ahmad, 9. Prof.Dr. Muhammad

Muslehuddin, 10.Prof.Dr. Afzalur Rahman, 11. Prof.Dr. Munawar Muslehuddin, 10.Prof.Dr. Afzalur Rahman, 11. Prof.Dr. Munawar

Iqbal Quraisy, 12. Prof.Dr.Hasanuz Zaman, 13. Prof. Iqbal Quraisy, 12. Prof.Dr.Hasanuz Zaman, 13. Prof. Dr.M.Sudin Haroen, 14. M.Fahim Khan,.15. Prof.Dr.Volker Dr.M.Sudin Haroen, 14. M.Fahim Khan,.15. Prof.Dr.Volker Ninhaus, 16. Dr.Mustaq Ahmad. 17. Dr.Abbas Mirakhor, 18. Ninhaus, 16. Dr.Mustaq Ahmad. 17. Dr.Abbas Mirakhor, 18. Ausaf Ahmad, 19. Rauf Ahmed Azhar, 20. Syed Nawab haidar Ausaf Ahmad, 19. Rauf Ahmed Azhar, 20. Syed Nawab haidar Naqvi, 21. Baqir al-Sadr, 22. Ahmad Najjar, 23. Ahmad Shalah Naqvi, 21. Baqir al-Sadr, 22. Ahmad Najjar, 23. Ahmad Shalah Janjum (Pakistan), 24. Muhammad Ahmad Sakr, 25 .Kadim Janjum (Pakistan), 24. Muhammad Ahmad Sakr, 25 .Kadim Al-Sadr, 26. Abdul Hadi Ghanameh, 27. Manzoor Ali, 28. Dr.Ali Sadr, 26. Abdul Hadi Ghanameh, 27. Manzoor Ali, 28. Dr.Ali Ahmad Rusydi, 29. Dr.Muhammad Ariff, 30. Dr. Zubeir Hasan, Ahmad Rusydi, 29. Dr.Muhammad Ariff, 30. Dr. Zubeir Hasan, 31.Prof.Dr Muhammad Iqbal Anjum, 32. Prof.Dr.Mazhar Islam, 31.Prof.Dr Muhammad Iqbal Anjum, 32. Prof.Dr.Mazhar Islam,

33. Dr. Fariruddin Ahmad, 34. Dr.Syahadat Husein 33. Dr. Fariruddin Ahmad, 34. Dr.Syahadat Husein

35.Dr.Badruddin (Oman) 36. Dr.Mabid Ali Al-Jarhi,35.Dr.Badruddin (Oman) 36. Dr.Mabid Ali Al-Jarhi,

37. Prof.Dr.Anas Zarqa, 38. Dr.Muhammad Uzei, 37. Prof.Dr.Anas Zarqa, 38. Dr.Muhammad Uzei,

40. Dr.F.R Faridi, 41. Dr.Mahmud Abu Su’ud. 42. Dr.Ijaz Shafi 40. Dr.F.R Faridi, 41. Dr.Mahmud Abu Su’ud. 42. Dr.Ijaz Shafi Ghilani, 43. Dr.Sahabuddin Zain,

Ghilani, 43. Dr.Sahabuddin Zain,

44. Mukhtar M.Metwally, 45. Dr.Hasan Abu Rukba, 46. 44. Mukhtar M.Metwally, 45. Dr.Hasan Abu Rukba, 46. Muhammad Hameedullah, 47. B.S Sharraf

Muhammad Hameedullah, 47. B.S Sharraf

48. Dr. Zubair Hasan, 49. Skharur Rafi Khan,48. Dr. Zubair Hasan, 49. Skharur Rafi Khan,

(44)

Segelintir “Ulama” atau “Intelektual” yang bukan

Segelintir “Ulama” atau “Intelektual” yang bukan

ekonom itu tidak saja dangkal dalam mengkaji

ekonom itu tidak saja dangkal dalam mengkaji

masalah bunga

masalah bunga

tapi juga jauh dari kesempurnaan (incomprehensif)

tapi juga jauh dari kesempurnaan (incomprehensif)

Kajian Bunga Terbatas di sini

1 .

Bunga dikaji dari sisi manfaat nya bagi individu secara mikro belaka

2 . Bunga dibagi

menjadi dua :

Konsumtif & produktif Konsumtif Haram

Produktif Halal

3 . Bunga Tinggi Haram ,

Bunga rendah halal

4 . Bunga sekarang dianggap berbeda

Dengan riba pada masa Jahiliyah

5 .

Bunga dianggap membantupengusaha

6 .

Bunga dikaji dari sisi fikih parsial

,

tidak dari perpsektif ekonomi

secara komprehensif/holistik

7 .

Para pengkaji bunga bukan intelektual

/

Ulama” yang ekonom

.

(45)

Mereka Tidak Membahas

Dampak Bunga Terhadap Inflasi

Dampak Bunga terhadap investasi & Produksi

Dampak Bunga terhadap Mata uang

Dampak Bunga terhadap Spekulasi

Dampak bunga thd fiskal (APBN

)

Dampak bunga terhadap Unemployment

Harga BBM & TDL

Penjualan Asset Pajak utk bunga Hutang Negara

(46)

Mereka Tidak Membahas

Keunggulan Bagi Hasil

Bagi Hasil dan Inflasi

Bagi Hasil dan produksi

Bagi Hasil dan full employment

Bagi Hasil dan Keadilan

Bagi Hasil dan Srektor Riel Bagi Hasil dan Investasi

Belum sampai Pemikiran mereka

pada penemuan Bagi hasil&Bank Islam

Secara Modern Maklum

,

Belum ada Fak.Ekonomi

(47)

KEUNGGULAN LKS BMT DAN

KEUNGGULAN LKS BMT DAN

BANK SYARI’AH

BANK SYARI’AH

Lebih tahan

Lebih tahan

(resis-ten) menghadapi

ten) menghadapi

gejolak krisis :

gejolak krisis :

Tidak

Tidak

Negative

Negative

Spread

Paling Aman,

Paling Aman,

Terpercaya dan

Terpercaya dan

Transparan dlm

Transparan dlm

profit

sektor riel, LDR

sektor riel, LDR

tinggi.

kebersamaan dan

kebersamaan dan

keadilan para pihak

(48)

Menekan Inflasi

Menekan Inflasi

Meningkatkan

Meningkatkan

Produksi dan

Produksi dan

Memperlancar Arus

Memperlancar Arus

Barang

Barang

Pemihakan pada

Pemihakan pada

Ekonomi Rakyat

Ekonomi Rakyat

Adanya Pinjaman

Adanya Pinjaman

Lunak

Lunak

Tidak Diskriminatif

Tidak Diskriminatif

dan

dan

Memberi

Memberi

Kesempatan luas

Kesempatan luas

kpd semua

kpd semua

masyarakat

masyarakat

Transparan, maka

Transparan, maka

setiap nasabah

setiap nasabah

mengetahui kondisi

mengetahui kondisi

bank sesung guhnya

bank sesung guhnya

dari bagi hasil

(49)

21 Perbedaan Bank Konvensional Bank Islam

21 Perbedaan Bank Konvensional Bank Islam

1

1. . InsentifInsentif

2. Landasan Hukum

2. Landasan Hukum

3. Orientasi

3. Orientasi

4.

4. KelembagaanKelembagaan

5. Sektor Moneter vs

5. Sektor Moneter vs

Riel

Riel

6.

6. Laporan KeuanganLaporan Keuangan 7. Proyek

7. Proyek

8

8. Missi Dakwah. Missi Dakwah

BungaBunga

Hukum PositifHukum Positif

TerpisahTerpisah

Accrual BasisAccrual Basis

Halal,haram, Halal,haram, syubhat

syubhat

Tdk ada Orientasi

Tdk ada Orientasi

Amar Ma’ruf Nahi

Amar Ma’ruf Nahi

Munkar

Munkar

Bagi Hasil

Bagi Hasil

Syari’ah dan Hukum

Syari’ah dan Hukum

Positif

Positif

Dunia-Akhirat

Dunia-Akhirat

Pengawasan DPS dan

Pengawasan DPS dan

Komisaris

Halal dan thayyib

Halal dan thayyib

Orientasi Amar

Orientasi Amar

Ma’ruf&

Ma’ruf&

Nahi Munkar

(50)

11. Inflasi

11. Inflasi

12

16. Keberkahan

16. Keberkahan

Faham Kapitalisme

Rawan hadapi krisis

Rawan hadapi krisis

Terjadi siklus

Terjadi siklus

Kezaliman :

Kezaliman :

Nasabah, Bank, BI,

Nasabah, Bank, BI,

Rakyat

Rakyat

Bisa menaikkan harga

Bisa menaikkan harga

BBM, Listrik, telp, dll

BBM, Listrik, telp, dll

Dapat laknat (hadits

Dapat laknat (hadits

Nabi

Nabi))

Al-quran, Sunnah &

Al-quran, Sunnah &

Ijtihad Ulama

Ijtihad Ulama

Uang bukan komoditas

Uang bukan komoditas

Tidak mendorong

Tidak mendorong

inflasi

inflasi

Kemitraan yang

Kemitraan yang

harmonis

harmonis

Tahan dan lebih

Tahan dan lebih

resisten

resisten

Tidak terjadi siklus

Tidak terjadi siklus

kezaliman

kezaliman

Tidak ada dampak

Tidak ada dampak

buruk

buruk

Malah sebaliknya ;

Malah sebaliknya ;

merecovery ekonomi

merecovery ekonomi

Dapat berkah (Hadits

Dapat berkah (Hadits

Nabi)

(51)

17. Produk

17. Produk

18. Spekulasi Valas

18. Spekulasi Valas

19. Hukum Syari’ah

19. Hukum Syari’ah

20.Akselerasi arus

20.Akselerasi arus

barangbarang

21. Penentuan

21. Penentuan

bunga&bagi hasilbunga&bagi hasil

Tidak ada jual-beli,

Tidak ada jual-beli,

ijarah/leasing, gadai

ijarah/leasing, gadai

Tidak dengan tegas

Tidak dengan tegas

me-Larangnya

Larangnya

Bunga haram

Bunga haram

Kurang berorientasi

Kurang berorientasi

Akselerasi aus

Akselerasi aus

barang,

barang,

Krn tak ada jual-beli

Krn tak ada jual-beli

Besar Kecil Bunga

Besar Kecil Bunga

tergantung :

tergantung :

1.Tingkat bunga

1.Tingkat bunga

yang berlaku

yang berlaku, ,

2. Nominal deposito 2. Nominal deposito, ,

3.Jangka wkt

3.Jangka wkt

deposito

deposito

Produk lebih luas

Produk lebih luas

Murabahah, Ijarah, Ar

Murabahah, Ijarah, Ar

-Rahn

-Rahn

Melarang keras

Melarang keras

spekulasi

spekulasi

Valas

Valas

Halal & Thayyib

Halal & Thayyib

Menopang

Menopang

pertumbuhan

pertumbuhan

Produksi; akselerasi

Produksi; akselerasi

arus

arus

barang dg

barang dg

murabahah,

murabahah,dlldll

Besar Kecil Bagi hasil

Besar Kecil Bagi hasil

Tergantung :

Tergantung :

1.Pendapatan bank

1.Pendapatan bank, , 2. Nisbah Bagi hasil 2. Nisbah Bagi hasil

3.Nominal &Jangka wkt

(52)

Perbedaan Bunga dan Bagi

Perbedaan Bunga dan Bagi

Hasil

Hasil

1.

1. Penentuan bunga dibuat sebelumPenentuan bunga dibuat sebelum

nya (pada waktu akad) nya (pada waktu akad) tanpatanpa

berpedoman pada untung rugiberpedoman pada untung rugi

2. Besarnya persentase (bunga)

2. Besarnya persentase (bunga)

ditentukan sebelumnya berdasarditentukan sebelumnya berdasar

kan jumlah uang yang dipinjamkankan jumlah uang yang dipinjamkan 3.Jumlah pembayaran bunga tidak

3.Jumlah pembayaran bunga tidak

mening

mening

kat sekalipun jumlah keuntungankat sekalipun jumlah keuntungan

meningkatmeningkat

4.Jika terjadi kerugian, ditanggung si

4.Jika terjadi kerugian, ditanggung si

Peminjam saja, berdasarkan pembaPeminjam saja, berdasarkan pemba

yaran bunga tetap yang dijanjikanyaran bunga tetap yang dijanjikan 5. Besarnya bunga yang harus

5. Besarnya bunga yang harus

dibayar si

dibayar si

peminjam pasti diterima bankpeminjam pasti diterima bank

6. Umumnya Agama (terutama Islam)

6. Umumnya Agama (terutama Islam)

MengecamnyaMengecamnya

7.Berlawanan dgn Surah Luqman : 34

7.Berlawanan dgn Surah Luqman : 34

Penentuan besarnya rasio bagi hasil

Penentuan besarnya rasio bagi hasil

dibuat pada waktu akad dgn

dibuat pada waktu akad dgn

b

berpedoman pada untung rugierpedoman pada untung rugi

Besarnya bagi hasil berdasarkan

Besarnya bagi hasil berdasarkan

keuntungan, sesuai dgn rasio yang

keuntungan, sesuai dgn rasio yang

disepakati

disepakati

Jumlah pembagian laba meningkat

Jumlah pembagian laba meningkat

sesuai dengan peningkatan

sesuai dengan peningkatan

pendapatan

pendapatan

Jika terjadi kerugian ditanggung

Jika terjadi kerugian ditanggung

kedua belah pihak

kedua belah pihak

Keberhasilan usaha menjadi

Keberhasilan usaha menjadi

perhatian bersama

perhatian bersama

Tidak ada yang Meragukan Sistem

Tidak ada yang Meragukan Sistem

Bagi Hasil

Bagi Hasil

Melaksanakan Surah Luqman : 34

(53)

1

1

Bunga (Ar-Riba)

Bunga (Ar-Riba)

Margin keuntungan (Ar-Ribh)

Margin keuntungan (Ar-Ribh)

2

2

Uang sbg Objek/ Komoditas

Uang sbg Objek/ Komoditas

Bank Serahkan uang

Bank Serahkan uang

Barang sebagai Objek ;

Barang sebagai Objek ;

Bank Serahkan barang

Bank Serahkan barang

3

3

Bunga bisa berubah secara

Bunga bisa berubah secara

sepihak

sepihak

Harga yang telah disepakati

tidak bisa berubah

Harga yang telah disepakati

tidak bisa berubah

4

4

Tidak dikaitkan dengan

Tidak dikaitkan dengan

sektor riel (Sektor Moneter &

sektor riel (Sektor Moneter &

Riel terpisah)

Riel terpisah)

Sektor Moneter dan Riel terkait

Sektor Moneter dan Riel terkait

kuat, sehingga mendorong

kuat, sehingga mendorong

percepatan arus barang dan

percepatan arus barang dan

produksi

produksi

5

5

ابرلا مرح و

ابرلا مرح و

عيبلا هللا لحأ و

عيبلا هللا لحأ و

6

6

Bila Macet, bunga berbunga

Bila Macet, bunga berbunga

Margin dan harga jual tidak

Margin dan harga jual tidak

berubah

berubah

BEDA BUNGA & MARGIN KEUNTUNGAN MURABAHAH

(54)

10 Alasan Mengapa Ummat Islam

10 Alasan Mengapa Ummat Islam

Memilih Bank Syari’ah

Memilih Bank Syari’ah

1

1

.

.

Al-Barakah (mendapat berkah, sesuai Hadits

Al-Barakah (mendapat berkah, sesuai Hadits

Nabi R.IbN Majah)

Nabi R.IbN Majah)

2.

2.

Al-Falah fi ad-Dunya wal Akhirah

Al-Falah fi ad-Dunya wal Akhirah

( Keberuntungan Dunia- Akhirat)

( Keberuntungan Dunia- Akhirat)

3.

3.

Al-Amnu wa- Adh Dhaman (Uang Aman dan

Al-Amnu wa- Adh Dhaman (Uang Aman dan

terjamin)

terjamin)

4.

4.

Mewujudkan Islam Kaffah (Sempurna

Mewujudkan Islam Kaffah (Sempurna

)

)

5. Al-Ibadah (Bernilai Ibadah, karena

5. Al-Ibadah (Bernilai Ibadah, karena

mengamalkan ajARAN Islam)

mengamalkan ajARAN Islam)

6.

6.

Irtifa’u Iqtishadil Ummah (Mengangkat ekonomi

Irtifa’u Iqtishadil Ummah (Mengangkat ekonomi

Ummat

Ummat

)

)

7.

7.

Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Amar Ma’ruf Nahi Munkar

8. Memajukan Lembaga ekonomi Islam

8. Memajukan Lembaga ekonomi Islam

9. Membantu menyelamatkan ekonomi negara

9. Membantu menyelamatkan ekonomi negara

10.

(55)

:

ةضراقملا ةكربلا نهيف ةثلث

لجا ىلا عيبلاو

ل تيبلل ريعشلااب ربلا طلخو

)

هجام نبا عيبلل

)

Sabda Rasulullah Saw :”Tiga macam mendapat barakah:

muqaradhah/ mudharabah, jual beli secara tangguh, mencampur

gandum dgn tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual

(H.R.Ibnu Majah)

(56)

DOSA RIBA/BUNGA

DOSA RIBA/BUNGA

Pelaku Riba/Bunga kekal di Neraka (QS.2:275)

Pelaku Riba/Bunga kekal di Neraka (QS.2:275)

Mudah dipengaruhi Syetan (QS. 7:96)

Mudah dipengaruhi Syetan (QS. 7:96)

Riba diperangi Allah dan Rasulnya (QS. 2:279

Riba diperangi Allah dan Rasulnya (QS. 2:279

)

)

Sistem Riba Sumber Petaka (QS.2:275)

Sistem Riba Sumber Petaka (QS.2:275)

Rezekinya tidak berkah (QS.2:276)

Rezekinya tidak berkah (QS.2:276)

Doanya tidak Maqbul (QS.2:186)

Doanya tidak Maqbul (QS.2:186)

Dosanya lebih berat dari menzinai ibu kandungnya

Dosanya lebih berat dari menzinai ibu kandungnya

sendiri

sendiri

(

(

Hadits Riwayat Hakim dari Ibnu Mas’ud)

Hadits Riwayat Hakim dari Ibnu Mas’ud)

Dilaknat Rasulullah Saw

Dilaknat Rasulullah Saw

(H.R.Ahmad & At-Tarmizi

(H.R.Ahmad & At-Tarmizi

)

)

Termasuk 7 dosa besar yang dimurkai Allah

Termasuk 7 dosa besar yang dimurkai Allah

(

(

H.R.Muttafaq Alaih)

H.R.Muttafaq Alaih)

Tidak akan masuk syurga

Tidak akan masuk syurga

(Pemakan riba, peminum

(Pemakan riba, peminum

khamar, pemakan harta anak yatim, durhaka kpd

khamar, pemakan harta anak yatim, durhaka kpd

ibu-Bapa, Hadits Riwayat Al-Hakim)

(57)
(58)

دحا مهنم ىقبي ل نامز سانلا ىلع نيتأيل

ابرلا نم

)

دؤاد وبا هرابغ نم هباصأ هلكأي مل نمف

)

Sabda Nabi Muhammad Saw : Pasti akan datang suatu masa

terhadap manusia, di mana tak seorang pun yang bisa terhindar

dari riba. Siapa yang berusaha tidak mengambilnya, dia akan

terkena juga debu-debunya (H.Riwayat Abu Daud)

اباب نوعبسو ةثلث ابرلا لاق معلص يبنلا نا دوعسم نبا نع

:

همأ لجرلا حكني نا لثم اهرسيا

)

مكاحلا هاور

)

Dari Ibnu Mas’ud, bahwa Nabi Saw bersabda, Riba

itu ada 73 tingkatan. Yang paling ringan daripadanya

adalah seumpama seseorang menzinai ibunya sendiri

(59)

نم هللا دنع مظعا ابرلا نم لجرلا هبيصي مهردلا

ملسلاىف

اهينزي ةنيز نيثلثو ةثلث

)

هاور

ىناربطلا

)

Satu Dirham dari riba yang diambil seseorang, lebih besar

dosanya di sisi Allah dari 33 kali berzina dalam agama Islam

(H.R.Thabrany

)

هيدهاشو هبتاكو هلكؤمو ابرلا لكأ معلص هللا لوسر نعل

:

ءاوس لاق و

(

ملسم هاور

)

Rasulullah Saw melaknat pemakan riba, orang yang

membayarnya, juru tulisnya, dan saksi-saksinya. Dia

(60)

Sabda Nabi Saw

Sabda Nabi Saw

:

:

Pasti akan datang suatu zaman, di mana tak seorang

Pasti akan datang suatu zaman, di mana tak seorang

pun yang terbebas dari riba, siapa yang tidak mau

pun yang terbebas dari riba, siapa yang tidak mau

memakannya, pasti ia terkena debunya juga

memakannya, pasti ia terkena debunya juga

(H.R.Abu

(H.R.Abu

Daud dan Ibnu Majah)

Daud dan Ibnu Majah)

Dari Jabir :

Dari Jabir :

Rasulullah Saw melaknat

Rasulullah Saw melaknat

yang menerima riba dan membayarnya,

yang menerima riba dan membayarnya,

orang yang mencatatnya dan dua orang

orang yang mencatatnya dan dua orang

saksinya

saksinya

.

.

Kemudian beliau bersabda,

Kemudian beliau bersabda,

“Mereka itu semuanya sama

“Mereka itu semuanya sama

(H.R.Muslim No 2995, Kitab Al-Musaqat

(H.R.Muslim No 2995, Kitab Al-Musaqat

)

)

Sabda Nabi Saw,

Sabda Nabi Saw,

“Empat golongan yang tidak

“Empat golongan yang tidak

dimasukkan Allah ke dalam syurga : 1.

dimasukkan Allah ke dalam syurga : 1.

Peminum Khamar 2. Pemakan Riba, 3.

Peminum Khamar 2. Pemakan Riba, 3.

Pemakan harta anak Yatim, 4. Orang yang

Pemakan harta anak Yatim, 4. Orang yang

durhaka pada ibu-bapa

(61)

Sabda Nabi Saw,

Sabda Nabi Saw,

Jauhi kamu 7 dosa

Jauhi kamu 7 dosa

besar yang membinasakan !!!, :

besar yang membinasakan !!!, :

1. Syirik kepada Allah

1. Syirik kepada Allah

2. Sihir

2. Sihir

3. Membunuh orang yang diharamkan Allah

3. Membunuh orang yang diharamkan Allah

4. Makan riba

4. Makan riba

5.

5.

Makan harta anak yatim

Makan harta anak yatim

6.

6.

Lari dari medan perang

Lari dari medan perang

7.

7.

Menuduh orang beriman yang telah

Menuduh orang beriman yang telah

kawin

kawin

(62)

Topik Kajian Ibnu Khaldun tentang

Topik Kajian Ibnu Khaldun tentang

Ekonomi

Ekonomi

Ibnu Khaldun has a wide range of discussions

Ibnu Khaldun has a wide range of discussions

on economics including the subject value,

on economics including the subject value,

division of labour, the price system, the law of

division of labour, the price system, the law of

supply and demand, consumption and

supply and demand, consumption and

production, money, capital formation,

production, money, capital formation,

population growth, macroeconomics of

population growth, macroeconomics of

taxation and public expenditure, trade cycles,

taxation and public expenditure, trade cycles,

agricultural, industry and trade,

agricultural, industry and trade,

property and

property and

prosperity

prosperity

,

,

etc. He discussses the various

etc. He discussses the various

stages through which societies pass in

stages through which societies pass in

economics progress. We also get the basic

economics progress. We also get the basic

idea embodied in the backward-sloping supply

idea embodied in the backward-sloping supply

curve of labour

curve of labour

Shiddiqy, Muhammad Nejatullah,

Shiddiqy, Muhammad Nejatullah, Muslim Economic Thinking, A Muslim Economic Thinking, A Survey of Contemporary Literature,

Survey of Contemporary Literature, dalam buku Studies in dalam buku Studies in Islamic Economics, International Centre for Research in Islamic

Islamic Economics, International Centre for Research in Islamic

Economics King Abdul Aziz Jeddah and The Islamic

Economics King Abdul Aziz Jeddah and The Islamic

Foundation, United Kingdom, 1976, hlm. 261.

(63)

Ibnu Khaldun discovered a great number of

Ibnu Khaldun discovered a great number of

fundamental economic notions a few

fundamental economic notions a few

centuries before their official births.

centuries before their official births.

He

He

disc

disc

overed the virtue and the necessity of a

overed the virtue and the necessity of a

division of labour before Smith and the

division of labour before Smith and the

principle of labour value before Ricardo. He

principle of labour value before Ricardo. He

elaborated a theory of population before

elaborated a theory of population before

Malthus and insisted on the role of the state

Malthus and insisted on the role of the state

in the economy before Keyneys. But much

in the economy before Keyneys. But much

more than that, Ibnu Khaldun used these

more than that, Ibnu Khaldun used these

concepts to build a coherent dinamics

concepts to build a coherent dinamics

system in which the economic mechanism

system in which the economic mechanism

inexorably led economic activity to long term

inexorably led economic activity to long term

fluctuation...

fluctuation...

[1]

[1]

[1]

[1]

Boulakia, Jean David C., “

Boulakia, Jean David C., “

Ibn Khaldun: A

Ibn Khaldun: A

Fourteenth Century Economist” –

Fourteenth Century Economist” –

Journal of

Journal of

Political Economiy 79 (5) September –October

Political Economiy 79 (5) September –October

1971: 1105-1118

Referensi

Dokumen terkait

Ini di karenakan rata-rata responden tidak berkumur setiap selesai makan atau mengkonsumsi makanan manis padahal kita tahu bahwa dengan berkumur setidaknya akan

Seharusnya dengan didukungnya pengetahuan mahasiswa, yang mana mahasiswa IAIN Walisongo khususnya jurusan Ekonomi Islam di dalam perkuliahan telah dibekali dengan adanya

b) Untuk mengembangkan daya berpikir kritis mahasiswa dan mahasiswi aktif Ekonomi Pembangunan dalam menganalisis permasalahan yang ada di lingkungan mereka, lalu membantu

Bentuk kurva DNA mutan yang masih dapat jelas berbeda dengan DNA wild type diperoleh pada komposisi DNA mutan sebesar 12,5%, sehingga batas sensitivitas metode HRM dalam

Hal itu bisa dimaklumi karena di dalam lingkungan tradisi besar masyarakatnya termasuk orang-orang terpandang/bangsawan, sehingga tidak mengherankan apabila di

Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua pada dasarnya adalah pemberian kewenangan yang lebih luas bagi Provinsi dan rakyat Papua untuk mengatur dan mengurus diri sendiri di

Pada saat itu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) berada di jalan Katamso. Karena di Bandung tidak terdapat jaringan pipa gas maka untuk sistem supply

Kesimpulan: kualitas hunian bukanlah menjadi faktor utama yang berhubungan dengan kondisi kesehatan psikososial lansia, akan tetapi diperlukan perhatian yang spesifik