• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya menjaga kesehatan 1 UPAYA MENJAGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Upaya menjaga kesehatan 1 UPAYA MENJAGA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENJAGA KESEHATAN PADA PENGURUS DEPARTEMEN

PENGABDIAN MASYARAKAT BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

Winda Eriska

Asrama Putri Aceh Po Cut Baren Jl. Kedondong Margonda Raya, 16424 Telpon 0806334565 Depok Jawa Barat, email: winda.eriska@ui.ac.id

Winda Eriska*; Hanny Handiyani** ABSTRAK

Mahasiswa sering memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sebagai wujud pengabdian. Namun beberapa fakta dan hasil penelitian lain menunjukkan bahwa kegiatan tersebut tidak didukung dengan upaya mahasiswa untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Responden penelitian adalah 149 mahasiswa yang aktif sebagai pengurus departemen pengabdian masyarakat BEM se-UI (total sampling). Penelitian menggunakan desain deskriptif sederhana. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi gambaran upaya menjaga kesehatan pada responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 29,5% responden yang memiliki perilaku baik dalam menjaga kesehatan. Hasil ini tidak sesuai dengan aktivitas yang sering dilakukan oleh responden, sehingga peneliti menyarankan kepada pengurus departemen pengabdian masyarakat perlu lebih memperhatikan kesehatan pada diri sendiri agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan optimal.

Kata kunci: Mahasiswa, perilaku kesehatan, upaya menjaga kesehatan

ABSTRACT

Students often give health education to the community as a matter of social caring. However, some facts and results of other studies have shown that the activity is not supported by the efforts of students in maintaining their own health. The respondents were 149 students who actively joined the community services department at BEM UI (total sampling). The research used a simple descriptive design. The purpose of this study is to identify the health care effort of the respondents. The instrument of this study was questionnaire. The results showed that only 29,5% of respondents had good behavior in maintaining health. These results does not correspond to activities that are performed by the respondents, so researcher suggested the respondent to increase their health care effort in order to give the community service optimaly.

Key words: Health behavior, health care effort, student

PENDAHULUAN

(2)

Pengetahuan yang baik tentang perilaku kesehatan pada pengurus departemen pengabdian masyarakat di BEM se-UI tidak sejalan dengan upaya menjaga kesehatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini didukung dengan beberapa fakta dan penelitian tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada mahasiswa UI yang menunjukkan bahwa perilaku tesebut belum dilakukan dengan baik.

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada mahasiswa UI adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) (37,13%), saluran pencernaan (28,43%), kulit (12,78%), influenza (11,74%), dan mata (11,70%) (Pusat Kesehatan Mahasiswa UI, 2011). Masalah kesehatan tersebut merupakan masalah kesehatan yang biasa dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kebersihan lingkungan, kebersihan diri, dan makanan.

Fakta lain yang menunjukkan bahwa mahasiswa UI belum menerapkan PHBS dengan baik dapat dilihat dari kebiasaan mahasiswa dalam kehidupan sehari-harinya. Hasil wawancara dan observasi peneliti pada 21 November 2011, terdapat 3 dari 5 mahasiswa UI yang tinggal di indekos mengaku minimal 3 sampai 4 kali mengkonsumsi mie instan setiap minggu. Kemudian 3 dari 4 mahasiswa UI tidak mandi setelah beraktivitas seharian di luar rumah. Hasil wawancara peneliti pada 30 Desember 2011 menemukan bahwa dari 7 mahasiswa UI, semuanya tidak pernah berolahraga setiap minggu. Diketahui juga bahwa 3 dari 4 mahasiswa yang diwawancara pada 6 Maret 2012 belum tahu bagaimana cara memanajemen stres yang efektif. Hasil observasi lainnya mendapatkan bahwa mahasiswa UI jarang memperhatikan kebersihan tangan saat makan, memakai sepatu kotor, membuang sampah sembarangan, dan memiliki pola tidur tidak teratur.

(3)

Beberapa penelitian lain dari luar juga mendukung bahwa mahasiswa belum baik dalam menjaga kesehatan terutama pada perilaku tidur teratur. Yang, Wu, Hsieh, Liu, & Lu (2003) menyatakan bahwa 44% atau 845 mahasiswa tahun pertama di Taiwan mengalami masalah gangguan tidur dari 1922 orang mahasiswa. Preisegolaviciute & Leskaukas (2010) menggambarkan bahwa 59,4% mahasiswa di Lithuanian memiliki masalah pada istirahat dan tidur.

Penelitian lain yang terkait tentang faktor yang menyebabkan stres pada mahasiswa. Talib & Sansgiry (2011) menyatakan 53% dari 250 responden mengaku penyebab stres adalah perkuliahan, aktivitas sosial menjadi penyebab stres bagi 36,9% responden, tidur terlalu banyak 32,4%, kurang tidur 25,1%, dan masalah dengan teman dekat 19,6%. Penelitian lain milik Gefen (2010) menyebutkan bahwa 96,41% mahasiswa mengalami stres akibat akademik, dan sebanyak 89,82% mahasiswa mengaku stres akibat organisasi.

Berdasarkan fakta dan beberapa hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian antara kegiatan yang dilakukan dan perilaku mahasiswa dalam menjaga kesehatan diri sendiri. Selain itu, peneliti juga belum menemukan literatur tentang PHBS pada mahasiswa pengurus departemen pengabdian masyarakat BEM seUI yang aktif memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian ini dengan masalah belum diketahuinya gambaran upaya menjaga kesehatan pada pengurus departemen pengabdian masyarakat BEM se-UI.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana. Responden penelitian adalah pengurus departemen pengabdian masyarakat BEM se-UI sebanyak 149 mahasiswa yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Alat penelitian ini adalah kuesioner yang peniliti buat sendiri berdasarkan literatur pada tinjauan pustaka. Terdapat dua jenis isian pada kuesioner. Isian pertama adalah data karakteristik yang meliputi jenis kelamin, asal BEM, angkatan, agama, suku, dan tempat tinggal. Isian kedua yaitu 36 pernyataan tentang perilaku menjaga kesehatan yang meliputi tujuh variabel (istirahat cukup, manajemen stres dan koping, penggunaan pelayanan kesehatan, makan dengan diet seimbang, olahraga teratur, menjaga kebersihan diri dan lingkungan).

(4)

HASIL PENELITIAN

Hasil analisis univariat disajikan dalam tiga jenis sajian data. Ketiga jenis sajian data tersebut yaitu gambaran distribusi responden berdasarkan karakteristik, berdasarkan kategori upaya menjaga kesehatan, dan berdasarkan karakteristik dan upaya menjaga kesehatan.

Hasil analisis univariat data karakteristik diketahui bahwa sebagian besar responden adalah perempuan (61,7%), angkatan 2011 (56,4%), beragama Islam (86,6%) dan bersuku Jawa (45%). Responden paling banyak berasal dari Fakultas Teknik (13,4%). Jumlah responden yang tinggal di indekos (50,3%) lebih banyak satu orang dari responden yang tinggal di rumah (49,7%).

Berikut hasil analisis univariat pada data upaya menjaga kesehatan

Tabel Distribusi Pengurus Departemen Pengabdian Masyarakat BEM se-UI tahun 2012 Menurut Variabel Upaya Menjaga Kesehatan (n=149)

Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%)

(5)

Berikut hasil analisis univariat pada data karakteristik menurut upaya menjaga kesehatan

Tabel Distribusi Pengurus Departemen Pengabdian Masyarakat BEM se-UI tahun 2012 Menurut Karakteristik dan Upaya Menjaga Kesehatan (n=149)

(6)

PEMBAHASAN

Pemilihan data karakteristik menggunakan teori determinan perilaku. Potter & Perry (2005) menjelaskan bahwa terdapat determinan internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang. Data karakteristik yang merupakan determinan internal adalah jenis kelamin, agama, dan asal BEM. Sedangkan yang merupakan determinan eksternal adalah suku, angkatan dan tempat tinggal. Sebagian besar responden adalah perempuan, berasal dari Fakultas Teknik, mahasiswa angkatan 2011, beragama Islam dan berasal dari suku Jawa. Jumlah responden yang tinggal di indekos lebih banyak satu orang dari pada yang tinggal di indekos, sehingga responden dapat dikatakan heterogen pada karakteristik tempat tinggal.

Responden yang memiliki perilaku baik dalam upaya menjaga kesehatan masih sedikit (29,5%). Hasil ini mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan responden dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat tidak sejalan dengan upaya yang dilakukan dalam menjaga kesehatan diri sendiri. Pembahasan terkait variabel upaya menjaga kesehatan dijelaskan pada paragraf selanjutnya. Responden yang memiliki perilaku istirahat cukup yang baik masih sedikit (20,1%). Penyebabnya adalah kesibukan responden yang merupakan mahasiswa aktif di berbagai kegiatan kampus, sehingga banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan dan dipikirkan. Istirahat dan tidur termasuk kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi (Potter & Perry, 2005). Apabila kebutuhan dasar tersebut tidak dipenuhi, maka sistem pada tubuh akan terganggu dan berakibat pada kesehatan. Penelitian lain yang juga menunjukkan bahwa banyak mahasiswa masih memiliki perilaku istirahat cukup yang tidak baik ditunjukkan oleh Preisegolaviciute & Leskaukas (2010) bahwa 59,4% mahasiswa di Lithuanian memiliki masalah tidur.

(7)

Beberapa hasil penelitian yang tidak sesuai mungkin karena ada perbedaan dari karakteristik responden. Penelitian Gefen (2010) tidak sesuai karena menunjukkan bahwa banyak sekali (89,82%) mahasiswa di Amerika yang mengaku stres akibat manajemen waktu atau organisasi. Nilandari (2009) menunjukkan sebagian besar (64,6%) mahasiswa FIK UI belum mampu mengelola stres dengan baik.

Hanya sebagian kecil responden (4,7%) yang berperilaku baik dalam penggunaan pelayaan kesehatan. Keadaan ini tidak sesuai dengan Potter & Perry (2005) yang menyatakan bahwa seseorang dengan pemahaman yang baik tentang kesehatan akan datang ke tempat pelayanan kesehatan untuk setiap masalah kesehatan yang dialami. Laporan Kegiatan PKM UI tahun 2011 mendukung hasil penelitian ini yaitu hanya 16377 orang dari sekitar 41095 mahasiswa aktif yang datang ke PKM UI dengan masalah kesehatan.

Sebagian besar responden (70,5%) memiliki perilaku kurang baik dalam hal makan dengan diet seimbang. Kebiasaan makan yang tidak teratur dan tidak sehat menjadi tradisi mahasiswa, terlebih mahasiswa yang sangat sibuk seperti responden. Hasil ini didukung dengan penelitian Hendrayati (2007) bahwa 95,56% mahasiswa FIK UI memiliki pola makan yang tidak sehat dengan kategori gizi yang tidak seimbang. Makan adalah kebutuhan dasar fisiologis manusia, apabila tidak dipenuhi dengan baik akan berdampak buruk bagi kesehatan (Potter & Perry, 2005). Responden dan mahasiswa FIK UI yang memiliki kesamaan yaitu sering memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat seharusnya sudah mengetahui hal ini, namun kepedulian terhadap orang lain terkadang membuat seseorang kurang memperhatikan diri sendiri.

Santrock (2005) menyebutkan bahwa kegiatan rutin harian bermanfaat sebagai aktifitas fisik seperti membersihkan rumah, bersepeda atau berjalan kaki ketika berpergian, mencuci, dan lain sebagainya. Kegiatan aktifitas harian tersebut ada di dalam kuesioner, namun hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden masih memiliki perilaku yang kurang baik pada variabel olahraga teratur. Penelitian yang memiliki hasil berbeda adalah Kilpatrick, Hebert, & Bartholomew (2005) menunjukkan bahwa responden penelitian tersebut melakukan aktifitas fisik (mean = 3,58 hari per minggu) dan olahraga (mean= 2,14 hari per minggu).

(8)

Jumlah responden yang memiliki perilaku baik dalam menjaga kebersihan lingkungan masih sedikit (34,9%). Sebagian besar responden menjawab tidak pernah membersihkan tempat penampungan air sekali dalam seminggu dan beberapa masih menjawab sering membuang sampah sembarang. Responden sebagai pengabdi masyarakat seharusnya memberikan contoh yang baik dalam menjaga kebersihan lingkungan karena Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa lingkungan yang bersih dan sehat baik untuk kesehatan dan meningkatkan kenyamanan.

Responden laki-laki lebih baik dalam melakukan upaya menjaga kesehatan daripada perempuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak yang berperilaku baik dalam hal manajemen stres dan empat variabel lainnya juga di dominasi oleh laki-laki meskipun persentasenya tidak jauh berbeda dengan perempuan, sedangkan perempuan lebih banyak yang berperilaku baik hanya pada variabel menjaga kebersihan lingkungan. Hasil penelitian ini di dukung oleh Miller, Staten, Rayen, Melody (2005) yang menyatakan bahwa laki-laki lebih banyak melakukan kegiatan latihan atau olahraga dari pada perempuan.

Responden asal BEM fakultas kesehatan lebih banyak yang melakukan upaya menjaga kesehatan dengan baik dari pada responden asal BEM fakultas non kesehatan. Perbedaan hasil ini menunjukkan adanya perbedaan latar belakang intelektual pada responden dari masing-masing fakultas. Green dalam Notoatmodjo (2010) menyebutkan bahwa pengetahuan menjadi faktor predisposisi perilaku seseorang. Potter & Perry (2005) juga menyebutkan bahwa latar belakang intelektual menjadi faktor internal yang mempengaruhi perilaku seseorang. Hasil ini didukung oleh Kendarti (2009) yang mengungkapkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan PHBS anak SDN 01 Pagi Johar Baru.

(9)

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menggambarkan sebanyak 70,5% pengurus departemen pengabdian masyarakat BEM se-UI memiliki perilaku yang kurang baik dalam upaya menjaga kesehatan. Gambaran upaya menjaga kesehatan pada responden dilihat dari setiap variabel menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki perilaku baik hanya pada variabel manajemen stres dan menjaga kebersihan diri.

Hasil penelitian menunjukkan ada ketidaksesuaian antara apa yang telah diajarkan oleh pemberi pelayanan kesehatan dengan aktivitas yang dilakukan sehari-hari dalam menjaga kesehatan diri sendiri. Sehingga pelayanan keperawatan perlu untuk lebih memperhatikan kesehatan diri sendiri agar dapat lebih optimal memberikan pelayanan keperawatan kepada masyarakat.

Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi perawat bahwa mahasiswa juga dapat dijadikan kader untuk membantu perawat mempromosikan kesehatan ataupun mengedukasi masyarakat tentang gaya hidup sehat. Sehingga perawat atau mahasiswa keperawatan nantinya dapat bekerja sama dengan para mahasiswa aktivis sosial untuk mengajarkan masyarakat tentang gaya hidup sehat. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan rujukan bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengadakan penelitian tentang perilaku kesehatan. Saran bagi penelitian selanjutnya untuk menghubungkan antara karakteristik dengan perilaku kesehatan yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Gefen, D., R. (2010). Adjustment to college: the relationship aming family functioning, stress, and coping in non-residential freshmen student. United States: UMI Dissertation Publishing Hendrayati, Neti. (2007). Gambaran pola makan mahasiswa reguler FIK UI. Skripsi FIK UI.

Depok. (Tidak dipublikasikan).

Kamal, D.L. (2003). Pengetahuan, sikap dan praktek mahasiswa diploma III dan S-1 reguler tahun masuk 2002 terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Skripsi FKM UI. Depok. (Tidak dipublikasikan).

Kendarti, S.F. (2009). Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada anak kelas iv, v, dan vi di SDN 01 Pagi Johar Baru Jakarta Pusat. Skripsi FIK UI. Depok. (Tidak dipublikasikan).

Kilpatrick, M., Hebert, E., & Bartholomew, J. (2005). College students’ motivation for physical activity: differentiating men’s and woman’s motives for sport participation and exercise.

(10)

Miller, K., Staten, R., Rayen, M.K., Melody, N. (2005). Levels and characteristics of physical activity among a college studen cohort. American Journal of Health Education, 36(4), 215. July-August 2005.

Mulyazam, A. (2005). Gambaran perilaku sarapan pagi pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tahun 2005. Skripsi FKM UI. Depok. (Tidak dipublikasikan).

Nilandari. (2009). Perilaku hidup bersih dan sehat mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Idonesia. Tugas Akhir FIK UI. Depok. (Tidak dipublikasikan).

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan: Teori dan aplikasi (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Potter, P.A., & Perry, G.A. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan praktik (Edisi 4). (Yasmin Asih et al., Penerjemah.). Jakarta: EGC.

Preisegolaviciute, E., & Leskaukas, D. (2010). Associations of quality of sleep with lifestyle factors and profile of studies among Lithuanian students. Medicina(Kaunas), 46(7), 482-9. 2010 Pusat Kesehatan Mahasiswa UI. (2011). Laporan kegiatan pusat kesehatan mahasiswa Universitas

Indonesia 2010. Laporan Kegiatan: Tidak dipublikasikan, Universitas Indonesia, Depok. Santrock, J. W. (2005). Psychology update 7th ed. New York: Mc Graw Hill. Hal6

Talib, N., Sansgiry, S. S. (2011). Factor affecting academic performance of university student in Pakistan. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research In Business, Vol.3, No.3 Yang, Wu, Hsieh, Liu, & Lu. (2003). Coping with sleep disturbances among young adults: a survey

of first-year college student in taiwan. Behavioral Medicine, 133.

* Mahasiswa Reguler 2008 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia ** Kelompok Keilmuan Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar (DKKD)

Gambar

Tabel Distribusi Pengurus Departemen Pengabdian Masyarakat BEM se-UI tahun 2012 Menurut Variabel Upaya Menjaga Kesehatan (n=149)
Tabel Distribusi Pengurus Departemen Pengabdian Masyarakat BEM se-UI tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

- Jika nilai kemiringan Hilal < = 15, maka Hilal terlentang. Oleh karenanya, hasil hisab metode ini keadaan Hilal “miring ke Utara”. Analisis terhadap Berbagai

Hasil dari penelitian ini adalah model RBL yang tepat untuk mahasiswa program studi pendidikan fisika dengan produk berupa silabus mata kuliah, perencanaan perkuliahan, media

Hasil optimasi suhu annealing menggunakan pasangan primer HSP70-1 menunjukkan adanya pita DNA yang tebal pada rentang suhu 46-72 o C, berdasarkan hal tersebut maka optimasi

Misalnya, bentuk —(k)ak 'saya', -ko 'engkau', -(k)ik 'kita', dan —i 'dia', walaupun selalu mengikat pada bentuk lain, sebenarnya secara tersendiri masih dapat ditemukan

Dengan metode karakterisasi charge-discharge menggunakan arus konstan 10 A, maka parameter internal superkapasitor Maxwell 100F dan 650F dapat dimodelkan menjadi komponen

Hasil refleksi dari observasi pada tahap pra siklus, menjadi acuan dalam melaksanakan pembelajaran dengan model cooperative script untuk meningkatkan motivasi

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan stek bagian ujung, tengah, dan stek bagian pangkal yang digunakan tidak menghasilkan keragaman yang berbeda

antara kegiatan budidaya ikan, udang atau usaha kepiting, dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan, pengelolaan dan upaya pelestarian hutan mangrove“ (Sualia, Eko,